Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


GENERATOR LISTRIK

Dosen Pembimbing:
TORIB HAMZAH, Spd. Mpd
SUMBER ,SST. MT
EDY SUMITRO, SST

Disusun oleh :
Husen Abdillah
P27838115027

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Alat-alat elektronika pada zaman sekarang seperti sudah menjadi


kebutuhan pokok yang, seperti televisi, setrika, radio, lemari es, dan lampu
memerlukan energi listrik dapat bekerja. Nah, listrik dihasilkan oleh mesin
pembangkit listrik yang dinamakan generator (genset) atau dinamo.
Apakah generator itu?

Oleh karena itu maka sebagai mahasiwa teknik elektromedik, perlu


adanya pembelajaran mengenai alat pembangkit listrik. Maka pada
praktikum kali ini akan kita bahas tentang Generator Listrik.

1.2 Batasan Masalah

Ilmu teknik tenaga listrik sangatlah luas, karena terbatasnya waktu


praktikum yang tersedia maka perlu adanya pembatasan penelitian yang
dilakukan. Yaitu cukup dalam hal menguji cara kerja dan pemasangan
generator listrik dengan baik dan benar.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip kerja dari generator listrik ?


2. Apa perbedaan generator AC dan genarator DC ?
3. Apa perbedaan antara generator dan motor ?
4. Bagaimana cara merawat generator lisrik jika tidak digunakan ?
5. Apa pengaruh kecepatan tenaga makanik yang menggerakkan
generator terhadap tegangan output dari generator listrik ?
6. Melakukan pengukuran output tegangan generator dengan
multimeter ?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

1. Mahasiswa dapat menggunakan Generator Listrik.


1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristrik dan cara kerja
Generator Listrik.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik dan cara kerja
Generator Listrik.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja Generator Listrik.

1.5.2 Manfaat Praktis


1. Mahasiswa dapat menggunakan Generator Listrik dengan
benar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
21. Trafo daya

Hampir setiap rumah di Kota maupun Desa dialiri listrik yang berarus
220V di Indonesia. Dengan adanya arus 220V ini, kita dapat menikmati
serunya drama Televisi, terangnya Cahaya Lampu Pijar maupun Lampu
Neon,  mengisi ulang handphone dan juga menggunakan peralatan dapur
lainnya seperti Kulkas, Rice Cooker, Mesin Cuci dan Microwave Oven.
Arus listrik 220V ini merupakan jenis arus bolak-balik (AC atau
Alternating Current) yang berasal dari Perusahaan Listrik yaitu PLN.
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh  PLN pada umumnya dapat
mencapai puluhan hingga ratusan kilo Volt dan kemudian diturunkan
menjadi 220V seperti yang kita gunakan sekarang dengan menggunakan
sebuah alat yang dinamakan Transformator. Transformator disebut juga
dengan Transformer.

2.1.1 Pengertian Transformator (Trafo)

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah


suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf
yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti
menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.  Transformator atau Trafo ini
bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat
bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator
(Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian
tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari
pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan,
dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut
ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun
perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.

2.1.2 Bentuk dan Simbol Transformator (Trafo)

Berikut ini adalah gambar bentuk dan simbol Transformator :

Gambar 1. Bentuk dan simbol transformator

2.1.3 Prinsip Kerja Transformator (Trafo)

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2


lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder. Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat
terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi
(Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan
menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan
Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya
arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar
pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar
kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari
kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah
pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi
tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan
yang rendah.

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya


adalah kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan
ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya
Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk
mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator


tersebut diantaranya seperti :

 E – I Lamination
 E – E Lamination
 L – L Lamination
 U – I Lamination

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :

Gambar 2. Fluks transformator


Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer
menentukan rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai
contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10 lilitan pada kumparan
sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input
pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan
Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan
primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang
dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada
Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator
Step Down

2.1.4 Jenis-jenis transformator daya.

Ada beberapa macam transformator daya yang biasa dipakai untuk


keperluan umum, yaitu :
Transformator tegangan tunggal.

Transformator ini mempunyai satu gulungan tunggal yang utama pada


bagian sekundernya, karena itu tegangan keluarannya pun tunggal.
Transformator tegangan tunggal sering juga disebut dengan trafo “nol”,
disebut begitu karena mempunyai dua sambungan keluaran yang salah
satunya adalah 0V (nol Volt). Trafo nol biasa disebutkan hanya tegangan
dan besar arus sekundernya saja. Contoh : trafo 0 – 12V/3A, trafo 0 –
18V/5A dan lain-lain.

Penggunaan trafo nol terdapat sangat banyak di berbagai perangkat


elektronik seperti radio-tape recorder, DC regulator, penguat audio system
OTL dan BTL, dan lain-lain.

Transformator tegangan terbelah.

Transformator tegangan terbelah adalah transformator yang


mempunyai dua keluaran tegangan yang sama besar namun saling
berlawanan fasa.  Di antara dua terminal tegangan keluarannya itu terdapat
terminal “CT” (Center Tap) yang menjadi titik tengah tegangan dan sering
difungsikan sebagai jalur ground.  Karena itu transformator ini sering juga
disebut dengan “trafo CT”.

Trafo CT sangat banyak digunakan terutama pada rangkaian-


rangkaian catu daya tegangan terbelah (split voltage power-supply). 
Rangkaian penguat audio system OCL semuanya menggunakan catu daya
tegangan terbelah.

Step-up dan step-down trafo

Step-up trafo adalah transformator yang menaikkan tegangan sumber


menjadi lebih tinggi, contoh : trafo step-up dari 110V ke 220V.
Step-down trafo adalah transformator yang menurunkan tegangan sumber
menjadi lebih rendah, contoh : trafo step-down dari 220V ke 110V.
Step-up dan step-down trafo biasanya adalah satu transformator yang
dapat difungsikan sebagai kedua-duanya. Ia mempunyai tiga terminal yaitu
terminal untuk tegangan 110V, terminal untuk tegangan 220V dan
terminal 0V.  Ketika difungsikan sebagai step-up trafo maka tegangan
masukan (AC input) diberikan kepada terminal 0V dan 110V, sedangkan
tegangan keluaran (AC output) diambil dari terminal 0V dan 220V.
Terminal 0V digunakan secara bersama-sama.

Step-up dan step-down trafo digunakan apabila tegangan listrik yang


tersedia tidak sesuai dengan tegangan yang diperlukan oleh sebuah
peralatan listrik.   Contoh : Sebuah freezer keluaran lama memerlukan
tegangan suplai AC 110V, sedangkan tegangan listrik yang ada adalah
220V, maka digunakanlah step-down trafo untuk menurunkan tegangan
220V menjadi 110V.

Oto-transformator.

Transformator ini menaikkan atau menurunkan tegangan sumber


sesuai dengan kebutuhan. Tegangan keluaran disadap dari titik-titik pada
gulungan transformator di mana pada titik-titik itu terdapat tegangan AC
yang berbeda-beda.  Penyadapan tegangan keluaran kepada titik-titik itu
dilakukan dengan saklar/switch.

Oto-transformator sering dipakai untuk peralatan charger yang dapat


men-charge banyak baterai/aki secara massal bersama-sama. 
Transformator ini juga sering dipakai untuk memberikan supply tegangan
kepada bentangan kawat nikelin (kawat pemanas) yang digunakan untuk
memotong bahan Styrofoam.

Standar tegangan pada transformator daya.


Di pasaran umum beredar transformator dengan besar tegangan dan
kemampuan arus yang berbeda-beda. Tegangan-tegangan standar yang
biasa ada pada transformator daya adalah :

3V, 4,5V, 6V, 7,5V, 9V dan 12V. Standar tegangan ini ada pada
transformator arus kecil, yaitu antara 300mA sampai 1A. 12V, 15V, 18V,
24V, 32V, dan 45V. Standar tegangan ini ada pada transformator arus
besar, yaitu antara 2 sampai 30A.

2.2 Generator Listrik

Gambar 3. Generator Listrik

Generator adalah sebuah mesin yang mengubah energi gerak


(mekanik) menjadi energi listrik (elektik)..

Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar


kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet. Jika
kumparan diputar, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan
akan berubah-ubah sesuai dengan posisi kumparan terhadap magnet.
Perubahan jumlah garis gaya magnetik inilah yang menyebabkan
timbulnya ggl induksi di ujung-ujung kumparan sehingga menghasilkan
energi listrik.

2.2.1 Prinsip Kerja / Cara Kerja Generator Listrik

Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu


penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong
garis garis gaya magnet maka pada ujung penghantar tersebut akan
timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.

2.2.2 Jenis jenis generator :

1. Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi : 

a. generator kutub dalam : generator kutub dalam mempunyai medan


magnet yang terletak pada bagian yang berputar (rotor).

b. generator kutub luar : generator kutub luar mempunyai medan


magnet yang terletak pada bagian yang diam (stator)

2. Jenis generator berdasarkan putaran medan dibagi menjadi :

a. generator sinkron 

b. generator asinkron

3. Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan

a. generator arus searah (DC)

b. generator arus bolak balik (AC)

4. Jenis generator dilihat dari fasanya

a. generator satu fasa


b. generator tiga fasa

5. Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya :

a. generator rotor kutub menonjol biasa digunakan pada generator


dengan rpm rendah seperti PLTA dan PLTD

b. generator rotor kutub rata (silindris)  biasa digunakan pada


pembangkit listrik / generator dengan putaran rpm tinggi seperti
PLTG dan PLTU 

2.2.3 Macam-macam Jenis Generator


Ada dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik yang disebut
juga alternator dan generator arus searah. Tahukah kamu perbedaan
antara generator arus bolak-balik dan generator arus searah?

Perbedaan generator arus bolak-balik dengan generator arus searah


hanyalah pada bentuk cincin yang berhubungan dengan kedua ujung
kumparan.

Pada generator arus bolak-balik terdapat dua buah cincin, dengan tiap
cincin berhubungan dengan tiap ujung kumparan. Pada generator arus
searah hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang
dinamakan cincin belah atau komutator.

Perhatikan perbedaan antara generator arus searah dan generator arus


bolak-balik pada Gambar!
Gambar 4. Generator AC (atas) dan Generator DC (bawah)

Nah, agar kamu lebih memahami prinsip kerja generator arus bolak-
balik dan generator arus searah pelajarilah uraian berikut dengan baik!

1. Prinsip Kerja Generator (AC) Arus Bolak-Balik


Perhatikan prinsip kerja dari suatu generator arus bolak-balik
sederhana pada Gambar! Ujung-ujung kumparan yang berada di dalam
medan magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 yang ikut berputar
jika kumparan diputar.

Gambar 5. Prinsip Kerja Generator AC (Arus Bolak Balik)

Cincin-cincin tersebut terhubung dengan sikat karbon A dan B. Kedua


sikat karbon ini tidak ikut berputar bersama cincin dan kumparan.
Ketika kumparan berputar, terjadi arus listrik induksi pada kumparan.
Arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon sehingga lampu menyala.
Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetik, arus
induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam.

Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik


induksi kembali mengalir dalam kumparan tetapi dengan arah yang
berbeda sehingga lampu kembali menyala.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa generator arus bolak-


balik menghasilkan arus bolak-balik yang dinamakan arus AC (alternating
current). Grafik arus bolak-balik yang dihasilkan generator arus bolak-
balik dapat dilukiskan pada Gambar.

Gambar 6. Grafik arus bolak-balik yang dihasilkan Generator AC

2. Prinsip Kerja Generator (DC) Arus Searah


Perhatikan prinsip kerja generator arus searah pada Gambar!
Generator arus searah hanya memiliki satu cincin yang terbelah di
tengahnya yang dinamakan komutator.

Gambar 7. Prinsip Kerja Generator DC (Arus Serarah)


Salah satu belahan komutator selalu berpolaritas positif dan belahan
komutator lainnya berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan arus listrik
induksi yang mengalir hanya memiliki satu arah saja, yaitu dari komutator
berpolaritas positif menuju sikat karbon, lampu, dan kembali ke komutator
berpolaritas negatif.

Arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja dinamakan arus listrik
searah atau direct current (DC). Grafik arus searah yang dihasilkan
generator arus searah ditunjukkan pada Gambar.

Gambar 8. Grafik arus Searah yang dihasilkan Generator DC

Dari uraian yang telah kamu pelajari, pada generator terdapat dua
bagian. Bagian yang pertama dinamakan rotor, yaitu bagian-bagian
generator yang bergerak, seperti kumparan dan cincin konduktor. Bagian
yang kedua dinamakan stator, yaitu bagian-bagian generator yang tidak
bergerak, seperti magnet dan sikat.

2.2.3 Manfaat / Fungsi Geneator

Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dengan cara


mengubah gerak menjadi energi listriksehingga bisa digunakan untuk
berbagai keperluan.

Contoh generator sederhana adalah dinamo sepeda. Dinamo sepeda


mengandung kumparan kawat yang berputar di antara dua magnet. Ketika
berputar, roda sepeda akan memutar kumparan di antara dua magnet tetap

Jenis Komponen yang Digunakan

1. Multimeter
2. Testpen
3. Generator Listrik (Genset)
4. Alat tangan 1 set

Langkah Kerja :

 Siapkan alat dan bahan.


 Nyalakan generator listrik.
 Ukur output tegangan pada generator listrik.
 Tambah kecepatan pengerak generator amati output tegangan pada
generator.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Arindya, Raditya.2013. Penggunaan dan Pengaturan Motor Listrik. Hal 41

[2] http://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/

Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip Kerjanya


Minggu, 16 Mei 2016, 19.00

[3] http://www.elektronikaspot.com/2014/10/mengenal-transformator-
daya.html

mengenal transformator daya

Minggu, 16 Mei 2016, 19.30

[4] http://teguhdirgantara.blogspot.co.id/2015/03/lihat-lebih-jauh-
transformator.html

Lebih Tahu tentang Transformator: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja,


Kegunaan
Minggu, 16 Mei 2016, 20.00

[5] http://www.duniapendidikan.net/2016/01/pengertian-dan-prinsip-cara-
kerja-generator-ac-arus-bolak-balik-alternator-dan-gnerator-ac-arus-
searah.html

Prinsip Kerja Generator AC


Minggu, 16 Mei 2016, 21.00

[6] http://www.duniapendidikan.net/2016/01/pengertian-dan-prinsip-cara-
kerja-generator-ac-arus-bolak-balik-alternator-dan-gnerator-ac-arus-
searah.html

Pengertian dan Prinsip Cara Kerja Generator (AC) Arus Bolak Balik
(Alternator) dan Generator (DC) Arus Searah
Minggu, 16 Mei 2016, 22.00

Anda mungkin juga menyukai