DISUSUN OLEH :
Trafo (transformator) dengan inti udara dan inti ferit biasanya digunakan pada peralatan
berfrekuensi tinggi. Trafo (Transformator) jenis ini mempunyai kumparan yang terletak pada
rumah yang terisolasi dan berlubang yang dapat digunakan untuk meletakkan batang ferrit.
Trafo (Transformator) inti besi biasanya digunakan pada frekuensi audio dan untuk
penggunaan sumber tenaga. Transformator jenis ini mempunyai kumparan yang melilit pada
inti besi yang terbuat dari bahan ferromagnetik, berbentuk lembaran-lembaran tipis yang
terisolasi satu sama lainnya.
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan
kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan
Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan
dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan
menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet
(densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya.
Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet
yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak
Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik
baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi
menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya
seperti :
E – I Lamination
E – E Lamination
L – L Lamination
U – I Lamination
Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio tegangan
pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10 lilitan
pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input pada
kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator Step Up.
Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan
sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari
tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator
Step Down.
Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan tenaga
mekanik. Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik yang mempunyai prinsip kerja sebagai berikut: “Bilamana rotor diputar maka belitan
kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan
tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang ke dua
ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser sikat-
sikat, sebagai terminal penghubung keluar.
“Bagian-bagian generator :
1. Rotor, adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros, inti
kumparan, cincin geser, dan sikat-sikat.
2. Stator, adalah bagian yang tak berputar (diam) yang mempunyai bagian terdiri dari
rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama dari generator yang terbuat
dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua bagian-bagian generator, kutub
utama beserta belitannya, kutub-kutub pembantu beserta belitannya, bantalan-
bantalan poros.
Macam Generator
Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan
output) berupa tegangan bolak-balik.
2. Generator Arus Searah (DC)
Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan output)
berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisa
berupa oleh komutator atau menggunakan dioda.
A. GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
Konstruksi Generator DC
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang
akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan
dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut
merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan
yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.
Permeabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi
magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar
terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan
terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.
Jangkar Generator DC
4. Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa
beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga
timbul tegangan induksi.
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini
menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks
Medan Jangkar
Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b)
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri
kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara.
Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi
bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral
akan
melemahkan tegangan nominal generator. Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal,
dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada
Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan
Kompensasi (b)Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil
dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada
permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat
dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan
ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga
harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi
akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi
jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama
baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a)
dan (b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya. Kini dalam rangkaian
generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:
• lilitan magnet utama
• lilitan magnet bantu (interpole)
• lilitan magnet kompensasi
5. Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
B. GENERATOR AC
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus
bolak-balik. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator,
generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron
karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator.
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang
berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat
dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan
putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala.
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu 1) stator, yakni
bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan (2) rotor, yakni bagian bergerak
yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan
generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak
terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik
yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang
merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu
(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika
sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar
tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip generator ini secara sederhana dapat
dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut
bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan
berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar
bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu
jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah
menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet
sebagai pengganti penghantar yang digerakkan.
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet
dibuat diam dan medan magnet berputar.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
3. Konstruksi Generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari
ggl yang dibangkitkan.
Daftar Pustaka
https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211029ardinathasanjayaputra/2013/04/28/generator-ac-
and-dc-miscellaneous-subjects-preparing-equipments-specifications/
https://www.berpendidikan.com/2015/10/macam-macam-dan-ciri-ciri-transformator-trafo-
step-up-step-down.html
http://www.bukupedia.net/2015/11/pengertian-generator-prinsip-dan-cara-kerja-generator-
serta-fungsi-dan-jenis-jenisnya.html