Anda di halaman 1dari 3

MAJAS

I. MAJAS PERBANDINGAN

1) Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu
pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam

2) Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan


yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

3) Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan
sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh :
Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk

4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang
berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti
menyulam di kain yang lapuk

5) Majas Antilesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan.
Contoh : Air susu dibalas air tuba

II. MAJAS PERTENTANGAN

1) Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh :
Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
2) Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus
sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

3) Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan
tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya
besar dan mewah )

4) Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh :
Perilakumu membuatku kesal

5) Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang


bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

III. MAJAS PERTAUTAN

1) Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami
ke rumah nenek naik kijang
2) Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang
artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi
kemerdekaan tahun 1945
3) Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus /
sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

4) Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh :
Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

5) Majas Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat.
Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia

IV. MAJAS PERULANGAN/PENEGASAN

1) Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan
dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar
dapat meliahat pemandangan
2) Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang
makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala
desa

3) Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang
makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang
tua dan kakek

4) Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah
diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

5) Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya
sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?

6) Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel
merah

7) Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh :
Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

8) Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun


dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

9) Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung
inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

10) Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan
membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat
11) Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang
yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo

12) Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya
khawatir dan was – was dengannya

Anda mungkin juga menyukai