Anda di halaman 1dari 12

Nama : Santa Elis Noren N

Kelas : 7A.
 Pengertian Majas
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam
sebuah kalimat agar semakin hidup.

 Jenis-jenis Majas
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau
menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya
2. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sesuatu
dengan maksud menyindir.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal
secara tegas.
 Macam Macam Majas.
1. Majas Alegori
Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di
bawah.
2. Majas Metafora
Majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan
terhadap dua hal yang berbeda.
Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.
3. Majas Metonimia
Majas ini menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya
keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.
4. Majas Litotes
Majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk
merendahkan diri.
Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.
5. Majas Hiperbola
Majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.
6. Majas Pars Pro Toto
Majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan
keseluruhan objek.
Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.
7. Majas Totem Pro Parte
Majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian
objek saja.
Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola
tadi malam.
8. Majas Eufimisme
Majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang
dirasa kasar atau merugikan.
Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol.
9. Majas Personifikasi
Majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-
olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia.
Contoh: Deburan ombak memecah karang.
10.Majas Ironi
Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan
mengatakan hal yang sebaliknya.
Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.
11.Majas Sarkasme
Majas ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar.
Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
12.Majas Sinisme
Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?
13.Majas Pleonasme
Majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas
(sebenarnya tidak diperlukan).
Contoh: Dia sudah turun ke bawah.
14.Majas Repetisi
Majas ini merupakan pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk
mempertegas maksudnya.
Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!
15.Majas Retorika
Majas ini berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban.
Tujuan kalimat tanya tersebut sebagai penegasan akan suatu hal.
Contoh: Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya?
16.Majas Aliterasi
Majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.
Contoh : beli baju biru bersama budi
17.Majas Simile
Simile disebut juga perbandingan yang bersifat ekplisit. Simile merupakan
gaya bahasa yang langsung menyatakan benda yang sama dengan benda
yang lain. Pengungkapan secara langsung tersebut menggunakan kata-kata
yang menunjukan kesamaan yaitu: seperti, sama, sebagai, bagaikan,
laksana, dan sejenisnya
Contoh : Kulitnya seputih salju, Pagi hari aku bersenandung serupa pipit,
Serasa terbang bagai rajawali
18.Majas Perumpamaan epos
Perempumaan epos disebut juga epic simile. Ini merupakan majas
perbandingan yang dilanjutkan, atau diperpanjang, yang dibentuk dengan
cara melanjutkan kata sifat-sifat pembandingnya lebih lanjut dalam kalimat-
kalimat atau frasa-frasa. Perumpamaan epos berguna untuk memberi
gambaran, agar tidak sekedar memberikan persamaan saja, namun lebih
memperdalam sifat pembandingnya.
Contoh: penggalan puisi Rustam Effendi berikut: Di tengah sunyi menderi
rinduku, Seperti topan. Meranggutkan dahan, mencabutkan akar,
meranggutkan kembang kalbuku. Dari contoh di atas, perumpamaan epos
terdapat pada kata-kata setelah “topan”. Pereumpamaan epos
menggambarkan lebih dalam dari sifat pembandingnya, yaitu “topan”.
19.Majas Sinekdoki
Sinekdoki adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang
penting suatu benda (hal) untuk benda atau hal tersebut sendiri. Dengan
demikian, sinekdoki ialah kiasan bahasa dengan menyebutkan ciri khusus
dari suatu hal untuk menunjuk hal tersebut, atau sebaliknya.
Contoh : Tiket masuk konser band luar negeri itu dijual Rp 200.000. per
kepala. Batang hidung pengacara gadungan itu belum juga terlihat di ruang
sidang.
20.Majas Satire
Satire adalah majas yang berisi kritik sosial, satir dapat ditulis secara
implisit maupun eksplisit.
Contoh: Aku lalai di pagi hari , Beta lengah di masa muda
21.Majas Alusio
Majas alusio adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu untuk
menyatakan sesuatu yang lain melalui kesamaan antar manusia, peristiwa,
atau tempat yang sudah diketahui orang banyak, biasanya dalam legenda,
pribahasa, atau sampiran yang sudah lazim diketahui dan digunakan
masyarakat.
Contoh: Sepatu yang dia kenakan di pesta dansa sama seperti yang ada
dalam kisah Cinderella, Setiap hari kakak dan adik itu selalu bertengkar
sama seperti kartun Tom and Jerry.
22.Majas Eponim
Eponim adalah majas yang menggunakan nama atau tokoh yang sudah
lazim atau terkenal di kalangan masyarakat untuk menyatakan sifat yang
berhubungan dengan tokoh tersebut.
Contoh: Seorang guru ingin semua muridnya bisa menjadi Einstein ,
Cinderella itu beruntung dinikahi seorang pembisnis muda.

23.Majas Epipet
Majas epitet adalah gaya bahasa yang menggunakan frasa deskriptif yang
memiliki sifat atau ciri khusus dari suatu hal yang sebenarnya ingin
diungkapkan.
Contoh : Wajar saja jika anak bawang itu masih melakukan kesalahan.
24.Majas Asosiasi (perumpamaan)
Majas perumpamaan diungkapkan dengan maksud mengadakan
perbandingan terhadap dua hal yang secara mutlak berbeda, namun
dianggap sama. Penggunaan majas ini biasa ditandai dengan kata bagai;
bak; seperti; seumpama; laksana.
Contoh: Wataknya keras seperti batu, Pendiriannya kuat bagaikan batu
karang.
25.Majas Simbolik
Majas simbolik adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan
menggunakan benda yang lain, perbandingan hewan atau dengan tumbuhan.
Contoh: Sebab seringnya Ia berhutang pada lintah darat, alhasil tahun ini
dipastikan tokonya bangkrut.Rumah mewah di ujung jalan Surapati
semalam ludes dilalap si jago merah.
26.Majas paradoks
Paradoks adalah jenis majas yang mengungkapkan pernyataan mengenai
dua hal yang seolah bertentangan, tetapi kadang juga ada benarnya.
Contoh: Bisa saja tempat yang berbahaya adalah tempat yang paling aman.
27.Majas Anakronisme
Anakronisme adalah majas pertentangan yang ditandai dengan munculnya
ketidaksesuaian antara kejadian dengan masa kejadian tersebut.
Contoh:
- Kalau saja prajurit perang kerajaan Majapahit memakai pistol saat
berperang, mungkin sejarah akan lain sekarang.
- Mungkin saja perang Baratayudha tak berakhir demikian jika saja saat itu
GPS sudah bisa digunakan.

28.Majas Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang masing- masing bagian kalimatnya
mengungkapkan hal bertentangan.
Contoh: Harta bisa membuat bahagia, tapi harta juga bisa membawa
penderitaan.
29.Majas Paranlelisme
Paralelisme adalah majas perulangan dalam satu kalimat dan tersusun dalam
baris kata yang berbeda. Majas paralelisme biasa ditemukan dalam karya
sastra puisi.
Contoh: * Senja ini begitu manis, Senja ini begitu indah, Senja ini sangat
berkesan
30.Majas Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan yang ditandai dengan adanya
pengulangan sinonim.
Contoh:
* Harusnya kau bisa kuat dan tegar menghadapi setiap masalah.
* Ubah pemikiranmu, tidak semestinya hatimu kau biarkan dingin apalagi
sampai beku.
31.Majas klimaks
Majas klimaks adalah majas yang mengungkapkan hal secara berturut-turut
dan semakin lama semakin meningkat.
Contoh: Dari kecil hingga dewasa, hobinya memancing masih saja
dipertahankan.
32.Majas Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang berkebalikan dari majas klimaks.
Antiklimaks ditandai dengan munculnya kata yang berturut- turut semakin
menurun.
Contoh: Kalau saja Camat, Lurah, bahkan RT mampu bersosialisasi dengan
baik, pasti acara pentas seni di wilayah kita bisa berjalan lancar.

33.Majas Retorik
Majas retorik adalah majas yang penggunaannya dapat dilihat pada kalimat
pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh: Haruskah Ibu mengajarkan materi SD pada kalian semua yang
sudah jadi mahasiswa ?
34.Majas ellipsis
Majas ellipsis adalah majas majas yang menghilangkan unsur dalam kalimat
Contoh: Ibu ke pasar (predikat “belanja” dihilangkan)
35.Majas Koreksio
Majas koreksio adalah majas yang diungkapkan penutur untuk menarik
perhatian dengan menyanggah kalimat sebelumnya dan memunculkan
kalimat baru sebagai pembenaran.
Contoh: Sebenarnya sudah hampir enam tahun, maaf, sepertinya lebih dari
enam tahun keluarga kami menumpang di tanah milik negara ini.
36.Majas Inversi
Majas Inversi adalah majas yang didalamnya terdapat pergantian susunan
kata pada kalimat.
Contoh :
*Ayah saya pengacara, pengacara Ayah saya
*Ibu saya guru matematika, guru matematika Ibu saya
37.Majas Interupsi
Majas Interupsi adalah majas yang ditandai dengan munculnya keterangan
tambahan pada masing-masing unsur kalimat.
Contoh: Wanita yang tadi kemari, memakai jaket merah serta tas punggung
berisi banyak peralatan rias itu ternyata adalah seorang dokter. Tidak
disangka memang, penampilannya seperti remaja masa kini.
38.Majas Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa yang menyangkal ucapan
yang telah diucapkan sebelumnya.
Contoh: Kucing-kucing disini sangat cantik, kecuali kucing kecil yang
sedang terluka itu terlihat buruk.
39.Majas Antitetis
Antitesis adalah jenis majas pertentangan yang dipergunakan dalam
kepaduan kata yang berawanan arti dengan yang sebenarnya.
Contoh: “cantik atau tidaknya seseorang, kaya atau miskin seseorang,
hakekatnya bukanlah ukuran nilai-nilai pada seorang wanita”.
40.Majas Antropomorfisme
Majas antropomorfisme adalah jenis majas yang menggunakan kata atau
bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan
manusia.
Contoh: Pusat pemerintahan suatu negara biasanya terletak di jantung
ibukota.
41.Majas Sinestesia
Majas sinestesia merupakan jenis majas yang berupa suatu ungkapan rasa
dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Contoh:
*Indonesia menorehkan sejarah manis dengan menjadi juara.
*Komentar juri pada acara X Factor sangat pedas.
42.Majas Antonomasia
Majas antonomasia merupakan jenis majas yang mengandung penggunaan
sifat atau pekerjaan sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama
jenis.
Contoh: Walikota berkunjung ke desa kami kemarin untuk melakukan
Sosialisasi
43.Majas Aptronim
Majas aptronim merupakan salah satu jenis-jenis majas yang mengandung
pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh: Doni si tukang ojek sedang mengatarkan pelanggannya.
44.Majas Hipokorisme
Majas hipokorisme merupakan majas yang mengandung penggunaan nama
timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh: Senyumannya terlalu manis, itulah alasanku untuk sangat
menyukainya.
45.Majas Depersonifikasi
Majas depersonifikasi adalah jenis majas yang mengandung pengungkapan
dengan membuat manusia menjadi memiliki sifat-sifat sesuatu bukan
manusia.
Contoh: Hatinya telah membatu sehingga susah menerima saran dari orang
lain.
46.Majas Eufimisme
Majas eufimisme adalah majas yang mengungkapkan kata-kata yang
dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas
atau dianggap halus.
Contoh:
*Riko izin untuk pergi ke kamar kecil.
*Pak Tono adalah orang tuna rungu.
47. Majas Disfemisme
Majas disfemisme adalah majas yang mengandung pengungkapan
pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh:
*Joni minta izin untuk kencing.
*Pak Ujang adalah orang buta.
48.Majas Fabel
Majas fabel adalah majas yang menyatakan perilaku binatang sebagai
manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh: Semut itu bergotong royong mengangut makanan di lantai

49.Majas Parabel
Majas parabel adalah majas yang mengandung sebuah ungkapan pelajaran
atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Contoh: Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap
benar.
50.Majas Perifrasa
Majas perifrasa adalah jenis majas yang mengandung ungkapan yang
panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Contoh: Dian kuliah di universitas ternama di negeri matahari terbit.
51.Majas Epomin
Majas eponim adalah majas yang menyebutkan nama seseorang yang
memiliki hubungan dengan sifat tertentu yang ingin diungkapkan.
Contoh: Para wanita Indonesia harus bisa menjadi Kartini di era modern.
52.Majas Apofasis
Majas apofasis merupakan jenis majas yang mengandung penegasan dengan
cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Contoh: Saya tidaklah kaya meski rumah saya memang mewah seperti
istana.
53.Majas Pararrima
Majas pararima adalah jenis majas yang mengandung pengulangan
konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Contoh: Ia harus bolak-balik Jakarta-Surabaya untuk menyelesaikan
tugasnya itu.
54.Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah salah satu jenis majas yang mengandung repetisi atau
pengulangan konsonan pada awal kata secara berurutan. Majas ini sering
dipakai dalam puisi.
Contoh: Sekarang, sampai seterusnya, sampai selamanya.
55.Majas Sigmtisme
Majas sigmatisme adalah jenis majas pengulangan yang mengandung
pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Contoh: Kutulis surat ini kala hujan gerimis.
56.Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis adalah jenis majas yang mengandung penggunaan
perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
Contoh: uah tangan yang dibawah Ibu adalah buah dan sayuran
57.Majas Inversi
Majas inversi adalah jenis majas yang menyebutkan terlebih dahulu
predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh: Dipukul oleh temannya, Rudi merasa kesakitan.
58.Majas Polisindenton
Majas polisindenton merupakan jenis majas berisi pengungkapan suatu
kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
Contoh: Ia datang terlambat, lalu menerima hukuman, kemudian baru boleh
masuk kelas.
59.Majas Asindeton
Majas asindeton adalah jenis majas berisikan pengungkapan suatu kalimat
atau wacana tanpa adanya kata penghubung.
Contoh: Ia menjual banyak jenis makanan, bakso, nasi goreng, sate, mi
ayam.
60.Majas Eksklamasio
Majas eksklamasio merupakan sebuah jenis majas yang mengandung
ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
Contoh: Sungguh hebat sekali kinejarmu hari ini!
61.Majas Enumerasio
Majas enumerasio merupakan sebuah jenis majas yang mengandung
ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu
keseluruhan.
Contoh: Kebakaran hebat, rumah hangus, warga terlantar, menunggu
bantuan.
62.Majas Preterito
Majas preterito adalah majas yang mengandung ungkapan penegasan
dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
Contoh: Jangan bilang siapa-siapa, kalau aku kabur dari rumah.
63.Majas Alonim
Majas alonim merupakan salah satu jenis majas yang mengandung
penggunaan varian dari nama untuk tujuan menegaskan.
Contoh: Maaf Dok, apa saya sudah boleh pulang sekarang?
64.Majas Silepsis
Majas silepsis merupakan jenis majas yang mengandung penggunaan satu
kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih
dari satu konstruksi sintaksis.
Contoh: Sirna sudah segala harkat dan harga diri orang itu.
65.Majas Zeugma
Majas zeugma merupakan jenis majas yang mengandung penggunaan kata
yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua,
sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Contoh: Semua karyawan boleh datang agak siang tapi jangan sampai
terlambat.
66.Majas Innuendo
Majas innuendo adalah salah satu jenis majas sindiran yang bersifat
mengecilkan fakta yang benar-benar terjadi sesungguhnya.
Contoh: Wajar aja kamu kaya, uang hasil menipu semuanya.

Anda mungkin juga menyukai