Anda di halaman 1dari 5

MAJAS DAN JENISNYA

Pengertian Majas Jenis Majas Beserta Contohnya – Yang dimaksud dengan majas ialah sebuah
bahasa yang digunakan untuk memperindah pola kalimat dengan tujuan agar kalimat tersebut
mendapat efek tertentu yang nantinya akan tercipta sebuah kesan imajinatif bagi pembaca atau
pendengarnya.
Majas itu sendiri biasanya digunakan dalam sebuah puisi atau cerpen, agar puisi ataupun cerpen
tersebut mempunyai kesan-kesan yang menarik bagi si pembaca. Majas pun terbagi menjadi
beberapa macam sesuai dengan maksud dari kalimat yang digunakan. Jadi bila anda mempunyai
hobi menulis atau anda seorang yang puitis dan ingin berkreasi dengan kata-kata indah ada baiknya
anda menyimak macam-macam majas berikut beserta contohnya.
Macam-macam Majas
Adapun Macam-Macam Majas dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Penegasan
4. Majas Sindiran

Majas Perbandingan
1. Majas Personifikas
Ialah Majas kiasan yang menggambarkan benda mati yang seolah memiliki sifat dan gerak gerik
seperti manusia. 
Contoh:
 Angin malam ini sangat dingin sehingga membuat jantungku seperti serasa ditusuk ribuan jarum
yang
amat tajam.
Angin berbisik membelai rambut gadis itu.
Hatinya berkata bahwa perbuatan itu tak boleh dilakukan.
Pagi itu pucuk-pucuk teh menggeliat ditimpa cahaya matahari.

2. Majas Metafora
Ialah Majas perbandingan langsung ,yang membandingkan dua hal secara langsung
dalam waktu yang singkat tanpa menggunakan penghubung seperti, bagaikan, bak,
laksana, dll.  
Contoh:
Dasar dia muka tembok tak pernah berubah walau sudah diperolok-olok
 Dia menjadi anak emas di kelasnya.
Raja siang baru keluar dari peraduannya. Raja siang (matahari)
Ia bunga desa di kampungnya. Bunga desa ( wanita paling cantik)

3. Majas Simile atau Persamaan
Ialah Majas yang mengungkapkan sesuatu dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan atau penghubung: seperti, laksana, bagaikan, bak,
seandainya dll. Yang dibandingkan sesuatu yang dianggap sama dan menyerupai.
Contoh: 
Bagaikan Romeo dan Juliet cinta kita takkan terpisahkan.
Ia meloncat-loncat kegirangan seperti katak keluar dari tempurung.
Wajahnya pucat seperti mayat
Wajahnya sangat mirip bagaikan pinang dibelah dua.

4. Majas Asosiasi atau perumpamaan


Ialah Majas perbandingan antara dua hal namun pada hakekatnya berbeda, tetapi
dianggap sama.( menggunakan kata seperti, bagaikan, bak, laksana, ibarat, dll.)
 Contoh:
Bisul itu bagaikan gunung yang akan meletus
Hatinya keras bagaikan baja
Semangatnya tak pernah padam seperti bara api dalam tungku.

5. Majas Metonimia
Ialah Majas perbandingan yang menggunakan nama /istilah yang menjadi merek, ciri atau
atribut sebuah benda untuk mewakilkan kata/ nama benda yang lain.
Contoh:
Besok aku akan terbang dengan Garuda Indonesia (Garuda Indonesia mewakilkan pesawat
terbang).
Ayah sedang duduk di beranda dengan segelas kapal api sambil menghirup gudang
garam.

6. Majas Litotes
Ialah Majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata yang
berlawanan arti dari yang sebenarnya dengan tujuan merendahkan diri.
 Contoh:
 Perkenankanlah diriku yang bukan apa-apa ini untuk singgah dihatimu.
Mampirlah ke gubuk kami!

7. Majas Hiperbola
Ialah Majas yang berupa sebuah pernyataan yang berlebihan dari kenyataannya, agar
terkesan mendalam atau meminta perhatian lebih. 
Contoh:
Wanita itu cantik sekali, secantik bidadari surga.

8. Majas Eufimisme
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain
yang lebih pantas atau dianggap halus, dengan maksud supaya tidak menyinggung orang
yang diajak bicara
Contoh :
Rupanya anak saudara kurang pandai sehingga tidak naik tahun ini. ( bodoh)
Orang itu sudah berubah akal. (gila)
 Karena tidak disiplin, karyawan itu diistirahatkan (dipecat).

9. Majas Sinekdokhe
Ialah Majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan
atau sebaliknya. Majas ini terbagi menjadi 2 yaitu: Pars pro toto, yakni menyebutkan
sebagian untuk keseluruhan.
contohnya:
 ” hari ini saya belum melihat batang hidungnya Ani, kemana saja dia hari ini? ”
Berapa kepala yang hadir hari ini.
dan Totem pro parte, yakni menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
 contohnya: 
” Indonesia akan berkompetisi melawan liga Spanyol besok malam “.
Indonesia keluar sebagai juara umum dalam ASEAN Games.
Medan pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan FFI dua kali.

Majas pertentangan
1. Majas Paradoks
Ialah Majas yang berisi pernyataan dan fakta yang dianggap bertentangan, diungkapkan
dalam kalimat .
Contoh: 
Bentuknya sangar tetapi santun perangainya.
Hatinya sunyi di tengah keramaian kota Jakarta.
Ia mati kelaparan di tengah- tengah kekayaan yang berlimpah
Kemajuan teknologi justru menyebabkan kemunduran kepedulian sosial masyarakat.
Mukanya sangat garang tapi hatinya sangat lembut.

2. Oksimoron
Majas pertentangan yang diucapkan dalam satu frasa yang sama.
Contoh:
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis kau tertawa saat mendengar berita itu.
Cantik atau tidak, kaya atau miskin bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita.
Keadaan suka maupun duka mereka hadapi bersama.

3. Antitesis
Pengungkapan dengan menggunakan dua kata yang saling berlawanan dalam kondisi
saling berhadapan.
Contoh :
Jauh dekat ongkos naik bus Trans Jakarta tetap rp 3.600.
Tinggi rendah derajatmu ditentukan oleh tingkah lakumu sendiri
Usaha keras kita akan berpengaruh pada sukses gagalnya kita mencapai cita-cita.

4. Anakronisme
Majas anakronisme merupakan majas untuk mempertentangkan dua keadaan dalam
kurun waktu dan suasana yang jauh berbeda.
Contoh :
Ken Arok memikat Ken Dedes dengan mendatangkan mobil limosin yang mewah.
Patih Gajah Mada menggunakan nuklir untuk menakut-nakuti musuhnya.
Pertunjukan itu mempertontonkan kehebatan Wiro Sableng dengan Satria Baja Hitam

Majas Sindiran
1. Majas Ironi
Ialah Majas yang menyatakan suatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan dengan
alasan menyindir.
 Contoh: 
Tubuhnya sangat indah, seperti jalanan yang nyaris tanpa lekukan.
Wah rajin benar kamu, kok jam segini baru datang?
Merdu sekali suaramu hingga telinga ini sakit mendengarnya.

2. Majas Sinisme
Ialah Majas yang bersifat mencemooh dan lebih kasar dari majas ironi. 
Contoh: 
Barang murahan begini ko dibanggakan!
Baunya minta ampun kamu belum mandi ya!

3. Majas Sarkasme
Ialah Majas sindiran yang paling kasar dan lebih kasar dari majas ironi dan sinisme,
biasanya digunakan ketika seseorang sedang marah.
 Contoh: 
kamu buta mata ya, orang didepan mata aja ditabrak.
Dasar monyet mestinya kamu ngaca, masa mau godain aku!

Majas Penegasan
1. Majas Retoris
Ialah Majas  berbentuk sebuah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban karena
jawabannya sudah pasti atau sudah diketahui.
  Contoh:
  Pak Jokowi Kita telah bebas, kita telah merdeka, dan, kita terbebas dari belenggu
penjajah
Cinta adalah pengorbanan, cinta adalah perjuangan, dan cinta bukan pemberian.
Ingin terpilih menjadi presiden? ya iyalah kalo tidak mana mungkin dia ikut nyalon presiden.
2. Majas Repetisi
Ialah Majas yang menegaskan perulangan kata, frasa, dan klausa padahal yang diulang
tersebu masih memiliki makna yang sama.
 Contoh:
 Rumahku megah, rumahku mewah.
Dialah yang kunanti, dialah yang kutunggu, dan dialah yang kuharapkan.
Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut
putra bangsa

3. Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasa ada dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah pengorbanan
4. Tautologi
Majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat
secara berurutan. Kadang juga menggunakan kata yang bersinonim.
Contoh:
Bukan, bukan, bukan itu maksudku!
Seharusnya sebagai keluarga kita harus hidup rukun, akur, dan damai.

5. Majas Pleonasme
Ialah Majas yang menambahkan kata untuk pernyataan yang sudah jelas atau
Menggunakan kata yang seharusnya tidak diperlukan lagi.
Contoh: 
sejak dari kecil, ia sudah pandai. (kata mulai mempunyai arti sama dengan sejak,
dengan demikian kalimat tersebut mestinya cukup dikatakan “sejak kecil, ia sudah
pandai atau dari kecil, ia sudah pandai “)
Jangan naik ke atas tapi turunlah ke bawah.
Lepas dari Selat Malaka, mulailah kami mengarungi samudera luas.

6. Klimaks
Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana atau kurang
penting meningkat kepada hal yang kompleks dan lebih penting.
Contoh :
Sejak menyemai benih, tumbuh, hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannya.
Dari mulai balita, tumbuh menjadi anak-anak, hingga remaja saat ini dia tidak pernah
merepotkan.

7. Antiklimaks
Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks dan lebih penting
menurun kepada hal yang sederhana atau kurang penting.
Contoh :
Jangankan seribu atau seratus, serupiah pun bahkan tak ada.
Dari mulai pejabat tinggi, menengah, sampai pekerja rendahan, semuanya turut
merasakan kebersamaan itu.

8. Inversi
Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh :
Menangislah kamu!
Pergilah Karyamin bersama kedua orang itu.

9. Retoris
Ungkapan pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, karena jawabannya telah
terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
Contoh :
Mana mungkin orang mati hidup kembali?
Kata siapa cita-cita hanya bisa didapat dengan sekolah formal saja?
Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga- banggakan?

10.Koreksio
Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat,
kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Contoh :
Hari ini dia sakit ingatan.... e maaf sakit kepala maksudnya.
Lampiran 2

Sepatu
Tulus
Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia

Aku sang sepatu kanan


Kamu sang sepatu kiri
Kusenang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan

Kita sadar ingin bersama


Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuhpun kita tak berdaya

Cinta memang banyak bentuknya


Mungkin tak semua bisa bersatu

Anda mungkin juga menyukai