Anda di halaman 1dari 12

MAJAS

Kelompok 5
PENGERTIAN
MajasMAJAS
adalah gaya bahasa yang diucapkan untuk
membangun suasana dalam sebuah kalimat agar terlihat
lebih hidup. Dengan adanya majas, tujuan kalimat lebih
terlihat jelas dan enak didengar. Majas sering ditemui
pada karya sastra, seperti novel, cerpen, hikayat, atau
puisi. Meski begitu, ada pula yang menggunakannya
dalam percakapan sehari-hari.
JENIS-JENIS
1. Majas Perbandingan
MAJAS
Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau mengkomparasi antara satu
objek dengan objek lain. Nah, yang termasuk majas perbandingan ialah alegori, metafora,
metonimia, litotes, hiperbola, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
2. Majas Sindiran
Majas sindirian adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan tujuan menyindir. Nah, yang
termasuk majas perbandingan ialah ironi, sarkasme, dan sinisme.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang menyatakan suatu hal secara lebih tegas dan jelas. Nah,
yang termasuk majas penegasan itu adalah pleonasme, repetisi, dan aliterasi.
1. Majas Alegori
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas alegori adalah majas yang menyatakan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh:
 Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
 Merawat anak ibarat merawat tumbuhan.
 Rasa amarah itu seperti api. Semakin disulut, semakin besar.
2. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.
Contoh:
 Fahri dikenal sebagai kutu buku saat ia duduk di bangku kuliah
 Ia dulu sempat dikenal sebagai sampah masyarakat
 Janganlah engkau berkecil hati jika mengalami kegagalan
3. Majas Metonimia
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas metonomia adalah majas yang menyatakan sesuatu hal dengan memakai kata lain yang punya
keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
Contoh:
 Jamaah umroh asal Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Saudi Arabia Airlines.
 Secangkir Kapal Api menemani pagiku yang cerah.
 Ibu selalu menyiapkan Energen untuk sarapan kami.
4. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
Contoh:
 Selamat datang di gubuk sederhanaku ini.
 Semoga kamu senang dengan hadiah kecil dariku.
 Ah, handphone usang seperti punyaku ini tentu tidak sebanding dengan milikmu.
5. Majas Hiperbola
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh:
 Suara lantang itu menggelegar membelah langit.
 Pujian dari orang lain membuatnya melambung tinggi ke angkasa.
 Kata-kata dari pelatih membakar semangat kami menjalani laga final.
6. Majas Pars Pro Toto
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan
keseluruhan objek.
Contoh:
 Sejak kemarin, Tedy tidak menampakkan batang hidungnya.
 Bawa orang itu ke hadapanku meski hanya sehelai rambutnya.
 Seujung kuku pun tak akan aku berikan hak miliknya.
7. Majas Totem Pro Parte
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas totem pro parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.
Contoh:
 Spanyol angkat kaki dari turnamen ini setelah dikalahkan Maroko.
 Warga Jakarta meramaikan peresmian Taman Mini Indonesia Indah
 Tim Brain Academy mulai berkunjung ke sekolah-sekolah di bulan depan.
8. Majas Eufimisme
Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau
merugikan.
Contoh:
 Mulai bulan depan, Bu Siti menjadi asisten rumah tangga Pak Hanif.
 Ada penyesuaian tarif kereta api jarak jauh yang berlaku di awal tahun.
 Banyak buruh yang dirumahkan karena efisiensi perusahaan.
9. Majas Personifikasi
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda
tersebut memiliki sifat layaknya manusia.
Contoh:
 Deburan ombak di lautan memecah batu karang.
 Sinar matahari menghangatkan tubuhku.
 Sepatu coklat ini selalu menemaniku saat belajar.
10. Majas Ironi
Majas sindiran adalah majas yang memberikan ungkapan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal
yang sebaliknya.
Contoh:
 Wah, suaramu indah sekali seperti kaset kusut.
 Keren sekali nilai raportmu dengan banyaknya nilai berwarna merah.
 Harum sekali badanmu sampai-sampai bunga pun layu saat kau lewat.
11. Majas Sarkasme
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas sarkasme adalah majas sindiran yang kasar.
Contoh:
 Dasar otak udang! Pekerjaan mudah saja tidak bisa kau kerjakan.
 Dasar pemalas! Matahari sudah tinggi kau masih saja tidur.
 Aku tak selera makan karena aroma masakannya tercium sangat busuk.
12. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh:
 Mulutmu seperti bau naga, apkah kamu tidak tahu cara menggosok gigi?
 Kamu sudah sangat jeniusr ‘kan? Kenapa masih bertanya kepadaku yang bodoh ini?
 Mereka manusia berhati iblis, tidak peduli siapa pun pasti akan mereka siksa.
13. Majas Pleonasme
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah
jelas (sebenarnya tidak diperlukan).
Contoh:
 Dia sudah turun ke bawah setengah jam yang lalu.
 Baru saja ia naik ke lantai atas.
 Mereka memutuskan masuk ke dalam lembah yang gelap.
14. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.
Contoh:
 Awas, tunggu kedatanganku kisanak! Tunggu!
 Sudah cukup. Sudah. Aku muak denganmu!
 Ayo, tunjukkan kemampuanmu. Ayo!
15. Majas Retorika
MACAM-MACAM
MAJAS
Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban. Tujuan
kalimat tanya tersebut sebagai penegasan akan suatu hal.
Contoh:
 Hari ini cuacanya cerah sekali ya?
 Ke mana saja kamu selama ini sampai tugas ini belum selesai juga?
 Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya seperti Rafathar?
16. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.
Contoh:
 Senyum sopan sama sesama.
 Mondar mandir mencari makan malam.
 Sepucuk surat saat senja.

Anda mungkin juga menyukai