Anda di halaman 1dari 5

By RNy

Majas Perbandingan
1. Majas Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang berlebihan. Contoh : Ibu bekerja
membanting tulang; harga handphone itu setinggi langit; ia pusing setengah mati
memikirkan seleksi olimpiade.

2. Majas Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang memperbandingkan benda mati dengan benda atau makhluk
hidup (menghidupkan benda mati). Contoh : Awan mendung berkejar-kejaran di langit;
Nyiur di pantai itu melambai kepadaku; mentari muncul di ufuk timur dengan malu-malu.
- Debu-debu nisannya menghadiahimu nelangsa.
- Wangi gadis itu merias ganjil wewajah duka.
- Rasa itu memacak kenangan sunyi.

3. Majas Metafora
Adalah gaya bahasa yang memperbandingkan suatu benda dengan benda lain yang
memiliki sifat yang sama. Contoh : Si jago merah terlihat di puncak apartemen; dewi
malam tertutupi awan yang tebal; raja siang hampir tenggelam.
- Bibir tuan wayang itu ranggas.

4. Majas Asosiasi/Simile
Adalah gaya bahasa yang memperbandingkan benda yang telah disebutkan dengan
memberi persamaan dengan benda tsb. (menggunakan kata penghubung perumpamaan,
seperti bagai, bak laksana, seperti, dst.). Contoh : Ia kaget hingga wajahnya pucat bagai
mayat hidup; hidup itu laksana roda yang terus berputar; Bumi dari angkasa terlihat seperti
bola yang memampat di kedua ujungnya.
- Kau rasa kedekatan kalian selama empat semester di SMK serupa berlian palsu.

5. Majas Litotes
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata yang berlawanan arti untuk merendahkan
hati. Contoh : Silahkan menikmati makanan yang seadanya ini; akankah anda berkenan
mengunjungi gubuk kami?; Yang Mulia besok menggelar syukuran kecil-kecilan untuk
memperingati Hari Kemerdekaan kerajaannya.

6. Majas Antonomasia
Adalah gaya bahasa berupa kata-kata (nama panggilan pengganti) untuk seseorang dari
ciri/sifat orang tersebut. Contoh : Si kurus itu sedang berusaha menggemukkan tubuhnya;
Alya, siswa terpintar di kelas ini, baru saja memenangkan kejuaraan PO bidang Batminton;
Wanita kuning langsat pujaan hati Azrial telah dipinang Yusnaldi.

7. Majas Sinekdoke
a. Pars Prototo
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan. Contoh : Ali sejak
tadi belum kelihatan batang hidungnya; kenduri keluarga Rustamaji dan Gentasari
diadakan dengan menyembelih 100 ekor sapi.
-

b. Totem Proparte
Adalah gaya bahasa yang menyatakan keseluruhan untuk sebagian. Contoh : Indonesia
malam ini berhasil mengalahkan Jerman di babak final; Desa Caturharjo menggelar
lomba gerak jalan besok lusa.

8. Majas Simbolik
Adalah gaya bahasa kiasan yang melukiskan sesuatu dengan (melalui) benda lain sebagai
lambang atau simbol. Contoh : Bank x sering disebut sebagai lintah darat; Sultan
Hassanudin dijuluki ayam jantan dari timur.

9. Majas Eufimisme
Adalah gaya bahasa yang melembutkan suatu kata agar terdengar sopan dan terhindar dari
tabu. Contoh : Kakek itu berubah akal setelah ditinggal pergi anaknya; Via merupakan
siswi teladan, meskipun ia anak keluarga yang kurang mampu.

10. Majas Metonimia


Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama merk (kata/nama yang dipersamakan
dengan suatu benda) untuk mengganti sebutan benda yang dimaksud. Contoh : Aya naik
Honda bututnya untuk pergi ke sekolah.

Majas Penegasan
11. Majas Tautologi
Adalah majas yang mengulang beberapa kali kata yang sama maupun (sinonimnya)
bermakna sama secara berturut-turut dalam sebuah kalimat. Contoh : Kehendak,
keinginan, dan kemauanku hanya satu, yakni ikut berjuang di medan perang tiga hari
kedepan!

12. Majas Klimaks


Adalah majas yang menyatakan secara berturut-turut suatu hal yang makin lama, makin
memuncak (tinggi/naik). Contoh : Sebaiknya kamu cobalah membaca, memahami, dan
menyukai pelajaran Fisika.

13. Majas Antiklimaks


Adalah majas yang mempergunakan kata-kata berurutan yang maknanya kian turun.
Contoh : Guru SMA, SMP, SD, dan TK turut serta diundang dalam kegiatan sepeda
bersama Gurbernur baru.

14. Majas Elipsi


Adalah majas yang menghilangkan subjek/predikat/jabatan kalimat karena dianggap telah
diketahui. Contoh : “Fani ke rumah teman dulu ya, Ma?” (menghilangkan predikat pergi);
“Dihukum lagi, ya?” (menghilangkan subjek kamu).

15. Majas Retoris


Adalah majas berupa pertanyaan/kalimat interogatif yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh : Apa kamu sudah gila? Memangnya siapa yang tak kenal Mangkudun? Dimana
lagi kalau bukan di sini?
- Bagaimana Izrail bisa begitu tergesa-gesa?
- Mengapa kau baru mencintainya?

16. Majas Asidenton


Adalah majas yang terdapat pada kalimat tanpa berkonjungsi dalam menyebut secara
berturut-turut hal, keadaan, atau benda dalam suatu kalimat. Contoh : Gold, glory, gospel
adalah tujuan utama bangsa Barat datang ke Nusantara.
- Wangi gadis itu merias ganjil wewajah duka.0

17. Majas Polisidenton


Adalah gaya bahasa yang banyak menggunakan konjungsi (kebalikan asidenton). Contoh
: Karena lapar, Amna segera pergi ke kantin dengan berlari, bahkan sampai menabrak
beberapa siswa.
- Dan betapa dungunya, bahwa kalian adalah sepasang sahabat sejak kecil.

18. Majas Pleonasme


Adalah majas yang mempergunakan kata-kata yang sebenarnya tak perlu lagi dipakai.
Contoh : Ambil alih komando. Dua langkah maju ke depan, jalan!; Aku benar-benar
melihatnya dengan mata kepalaku.

19. Majas Paralelisme


Adalah majas yang mengulang kata-kata yang sama (awal : anafora; akhir : epifora) dalam
sebuah puisi. Contoh :

(anafora)
Kekasihku
Apakah kekal
Apakah tak bersalin rupa
Apakah boga’ sepanjang masa?
(epifora)
Tanpa kau seru namaku, aku akan datang
Jika kau tak ingin pun, aku akan datang
Karena cintaku, aku akan datang

20. Majas Repetisi


Adalah majas yang mengulang sepatah kata/beberapa kali dalam beberapa
kalimat/paragraf. Contoh : Hanya dirimulah, seseorang yang kupikirkan setiap saat. Hanya
dirimulah, yang mempu membuat pipi ini bersemu. Hanya dirimulah, yang kumimpikan
di setiap tidurku.
- Segelintir kerabat menyemai kamboja. Segelintir pelayat hilang hiba. ... Segelintir
pikirmu lengang bertanya.
- Tanpa terkapar sekarat. Tanpa berkabar firasat.

21. Majas Inversi


Adalah majas yang lebih mementingkan predikat dibanding subjek. Contoh : Lebar sekali
(P) tertawanya (S); Sangat bening (P) sinar matanya (S).

22. Majas Koreksio


Adalah majas pembetulan dari apa yang sudah dikatakan (sengaja/tidak sengaja). Contoh
: Aku ingin membeli merah, ups, kaos merah.; Apa Anda, eh, kamu tahu?

Majas Pertentangan
23. Majas Paradoks
Adalah majas yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objeknya
berlainan. Contoh : Dia miskin, tetapi kaya. (maksudnya miskin harta, namun kaya ilmu).

24. Majas Oksimoron


Adalah majas yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata berlawanan
dalam frasa yang sama. Contoh : Alam memang menarik hati walaupun cukup berbahaya.

25. Majas Antitesis


Adalah majas yang mempergunakan paduan kata berantonim. Contoh : Susah senangku
dan hidup matiku, semuanya atas kehendak Allah swt.

26. Majas Paronomasia


Adalah majas yang menjajarkan kata-kata berbunyi sama namun berbeda arti/makna.
Contoh : Bisa ular bisa menyembuhkan beberap penyakit.

27. Majas Anakronisme


Adalah majas yang menggunakan dua hal yang memiliki latar belakang kesejahteraan yang
berbeda. Contoh : Gatot Kaca ingin bertarung dengan Iron Man.

28. Majas Kontradiksio


Adalah majas yang memperlihatkan pertentangan dengan yang dikatakan semula. Contoh
: Semua siswa boleh istirahat sekarang, kecuali Andi yang harus remidi.

Majas Sindiran
29. Majas Ironi
Adalah majas yang menyindir secara halus. Contoh : Wah, kau berangkat pagi sekali,
gerbangnya saja sudah separuh tertutup!

30. Majas Sinisme


Adalah majas yang menyindir secara tajam, lebih kasar dari ironi. Contoh : Aku bosan
melihat wajah orang patah hati seperti dirimu.

31. Majas Sarkasme


Adalah majas yang menyindir secara kasar berupa makian dan atau hinaan. Contoh : Pergi
dari sini, orang kampung! Dasar pembantu rendahan!

Anda mungkin juga menyukai