Anda di halaman 1dari 9

1.

Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah Kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Adapun dalam
pemanfaatanya. majas perbandingan dibagi menjadi 8, yaitu:
Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai,
bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh : a) Hatinya lebut bagaikan salju. b) Rupanya cantik laksana bidadari kahyangan .
Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis. Contoh: a) Buku adalah Jendela Dunia b) Istriku adalah Belahan
Jiwaku c) Rumahku Surgaku.
Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-
olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh: a) Api itu melalap rumah warga. b)
hembusan angin dengan lembut menyapaku. c) Lahar merapi itu terus meronta ingin
keluar.
Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan
yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol
bermuatan moral. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir
menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela
menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan
laut.
Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda,
binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contoh: a) Jangan sampai kita
terjerat jebakan lintah darat itu b) Dasar Lelaki hidung belang c) Ia adalah kembang
desa di kampung ini
Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk
menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk
benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh: a) Di kantongnya selalu
terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam) b) Setiap pagi Ayah selalu
menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api) c) Ayah pulang dari luar negeri naik
garuda (maksudnya pesawat)
Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara
keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut. - Pars
pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh: a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
b) Per kepala mendapat Rp. 300.000. - Totem pro parte, yaitu menyebutkan
keseluruhan untuk sebagian. Contoh: a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03
melawan Rt. 07. b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan
penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
|


2 . MA C A M P E N E G A S A N
Majas Klimaks: Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang
dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh: Kesengsaraan membuahkan
kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.

Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan
semakin lma semakin menurun. Contoh: Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang
kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany

Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi
kemudian memperbaikinya. Contoh: Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan
makan.

Majas Asindeton: Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa
menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang
disebutkan. Contoh: Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik
penghabisan orang melepaskan nyawa.

Majas Interupsi: Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat
yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam
kalimat. Contoh: Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

Majas Eksklmasio: Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan
bunyi. Contoh: Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

Majas Enumerasio: Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan,
dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan
jelas. Contoh: Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu
nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk
suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.

Majas Silepsis dan Zeugma: Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi
rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya
hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain
sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata
pertama. Contoh: ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat
kepada kami.

Majas Apofasis atau Preterisio: Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang
menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh: Saya tidak mau
mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta
rupiah uang negara

Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau
menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: Saya naik tangga
ke atas.

Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang
sama. Contoh: Keras-keras kena air lembut juga

Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada
baris atau kalimat. Contoh: Jika kamu minta, aku akan datang
Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau
mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh: Kejadian itu
tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis: Adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna
yang berbeda. Contoh: Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
Majas Anastrof atau Inversi: Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya
predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh: Pergilah ia
meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
Majas Retoris: Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan
tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan
sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh: Siapakah yang tidak
ingin hidup ?
Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat
yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh: Kami ke
rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan
dalam kalimat.
Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata
yang berlainan.
Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang
sebenarnya.
Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi s untuk efek tertentu.
Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan
kata penghubung.


3. Majas Pertentangan
Majas Oksimoron: Adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan
mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh: Keramah-
tamahan yang bengis.
Majas Antitesis: Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang
berlawanan maknanya.Contoh: Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya
mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Majas Anakronisme: Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian
uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum
ada saat itu. Contoh: Dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga
kali. (saat itu jam belum ada)
Majas Paradoks: Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan
berbeda. Contoh: Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Majas Repetisi:Adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang
dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.Contoh:
Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
Majas Kontradiksi Interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah
disebutkan pada bagian sebelumnya. Contoh: Semua sudah siap kecuali
Ani. (pernyataan "kecuali Ani" menyangkal pernyataan sebelumnya, yaitu "semua sudah
siap") Kamar itu benar-benar kosong dan sunyi. Tak ada suara menggema di dalamnya.
Hanya detakan jam dinding saja yang terdengar di sana. (pernyataan terakhir
menyangkal situasi sebelumnya)


4. Majas Sindiran
Majas Ironi yaitu majas yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan
maksud untuk menyindir orang. Contoh Majas Ironi : A. Hai cantik nian wajahnya
seperti rembulan, B. Kamu itu masih anak ingusan janganlah ikut campur masalah
orang dewasa, C. Cepat benar engkau datang sampai-sampai semua undangan telah
pulang.
Majas Sinisme yaitu majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti
ironi tetapi kasar. Contoh Majas Sinism : A. Sudahlah, aku bosan mendengar ocehanmu
B. Kalau kau tak mau diam aku patahkan batang lehermu
Majas Sarkasme yaitu majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan.
Contoh Majas Sarkasme: A. Dasar buaya darat kau telah menipu aku B. Lelaki hidung
belang itu tak pantas untukmu


Pengertian Kalimat dan Jenisnya

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri memiliki pola intonasi final dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa yang digunakan sebagai sarana untuk
menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain,
atau bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat, mempunyai intonasi dan
bermakna kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya
memiliki satu subjek dan predikat.

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat
majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan
induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi
didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk
mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui
dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk
adalah:
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Campuran




























Expression of Congratulation
Farhan : So, how long has it been since the first publishing of your first novel?
Yola : Its been 3 weeks since then.
Farhan : So, how many copies have been sold this far?
Yola : Thank God. Many people seem to like it very much. Since the first publishing 3 weeks
ago, there have been over 500 copies sold.
Farhan : Splendid! Id like to congratulate you on your success at your first time publishing
your novels.
Yola : Thank you very much, Mr. Farhan. Its very kind of you to say so
Farhan : Keep the good work, Yola. I know you could be a great author someday.








































Vocabularies Expression of Congratulation Contoh Dialog Ungkapan Selamat
Competition = kompetisi, perlombaan
Trophy = piala penghargaan
First place = tempat/juara pertama
win over = menang atas
Thats the spirit! = itu baru namanya semangat!
Since then = sejak saat itu
Publishing = penerbitan
Copies (of books) = eksemplar
publish = mempublikasi, menerbitkan

Basic Sentences Expression of Congratulation Contoh Dialog Ungkapan Selamat
Congratulating, ungkapan yang digunakan member ucapan selamat atas kesuksesan dan
keberhasilan seseorang
Congratulations! = Selamat!
I congratulate you on your achievements = Saya ucapkan selamat atas pencapaian Anda
Congratulation on your success = Selamat atas keberhasilan Anda
Congratulation on your achievements = Selamat atas prestasi/pencapaian Anda
Good job! = Kerja bagus!
Nice work! = Kerja bagus!
Well done, congratulation for you = Luar biasa, selamat untuk Anda
Splendid = Luar biasa
How fortunate = Beruntung sekali
You did very well = Kerja Anda sangat baik
You have done a good work = Kerja Anda sangat baik
Id be the first to congratulate you on your success = Saya ingin jadi yang pertama
mengucapkan selamat atas kesuksesan Anda (lebih formal)
Id like to congratulate you on your success = Saya ingin mengucapkan selamat atas
kesuksesanmu (lebih formal)
Please, accept my warmest congratulations = Terimalah ucapan selamat yang paling hangat
dari saya (formal)
May I congratulate you on = Bolehkah saya mengucapkan selamat atas (formal)
I must say congratulation on = Saya harus mengucapkan selamat atas (formal)
It was really great to hear about = Itu sangat hebat untuk didengar
You are fantastic! = Anda sangat hebat!
Thats excellent of you! = Anda luar biasa!
Responding congratulations, ungkapan yang digunakan untuk merespon dan menjawab
ucapan selamat
Thank you = Terima kasih
Its very kind of you to say so = Anda sangat baik telah berkata demikian
Thanks you very much for saying so = Terima kasih banyak sudah berkata demikian
Thanks for your saying = Terima kasih atas ucapan Anda
I am glad you think so = Saya senang Anda berpikir demikian
Oh, its nothing special actually = Oh, sebenarnya ini bukan apa-apa
Thank you, I still have to learn more = Terima kasih, saya masih harus banyak belajar
Oh, not really = Oh, tidak juga
Oh, it was really nothing = Oh, itu bukan apa-apa
Nothing to it = Bukan apa-apa

Anda mungkin juga menyukai