Anda di halaman 1dari 6

Macam-Macam Majas 

Di bawah ini adalah beberapa macam gaya bahasa atau majas. Adapun jenis-jenis majas
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-
sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti
manusia.
Contoh :
Pasir berbisik tertiup angin di padang gurun.
2. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan yang dilukiskan sesuatu dengan perbandingan
langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama
Contoh :
Gang Doli dulu adalah tempat berkumpulnya para kupu kupu malam untuk mencari uang. 
3. Majas Eufemisme
Majas eufemisme adalah majas perbandingan yang dilukiskan sesuatu dengan perbandingan
langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
Nenek berpulang ke rahmat Tuhan. (berpulang = mati)
4. Majas Sinekdokne
Majas sinekdone terbagi menjadi dua yaitu:
a. Pars pro toto, yaitu majas sinekdokne yang menuliskan sebagian tetapi yang dimaksud
adalah keseluruhan. contoh “dia mempunyai lima ekor kuda
b. Totem pro parte, ialah majas sinekdokne yang melukiskan keseluruhan tetapi yang
dimaksud sebagian
Contoh :
 Untuk masuk kedalam bioskop perkepala harus membayar Rp45.000
 Ani tidak terlihat batang hidungnya seharian ini.
5. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh,
perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh.
Contoh :
Bayi yang baru lahir itu layaknya kertas putih yang masih kosong dan belum ada coretannya.
6. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti
peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk
menyangatkan arti
Contoh :
Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.
7. Majas Litotes (Hiperbola negatif)
Majas litotes adalah majas perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang
berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
Contoh:
Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra luas
8. Majas Alusio
Majas Alusio adalah majas perbandingan dengan mempergunakan ungkapan peribahasa ,
kata-kata yang artinya diketahui umum.
Contoh:
Ah, dia itu tong kosong nyaring bunyinya
9. Majas Asosiasi
Majas asosiasi adalah majas perbandingan yang memperbandingkan sesuatu dengan keadaan
lain karena adanya persamaan sifat.
Contoh:
Wajahnya muram bagai bulan kesiangan
10. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas perbandingan yang menggunakan merk dagang atau nama
barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu
berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh:
Kemarin dia membuka fiat (mobil merk fiat)
11. Majas Tropen
Majas tropen adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan
suatu pekerjaan atau perbuatan dengan kata-kata lain yang mengandung pengertian yang
sejalan dan sejajar.
Contoh:
Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya
12. Majas Antonomasia
Majas antonomasia adalah majas perbandingan dengan menyebutkan nama lain terhadap
seseorang berdasarkan ciri atau sifat menonjol yang dimilikinya.
contoh: si pincang
13. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas sindiran yang menuliskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari
apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Contoh:
Harum benar hari ini
14. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah gaya sindiran dengan menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi
tetpi kasar.
Contoh:
Itukah yang dinamakan bekerja
15. Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar serta langsung menusuk perasaan.
Contoh:
Otakmu memang otak udang
16. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya
tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang
diterangkan.
Contoh:
Salju putih sudah mulai turun ke bawah
17. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau
beberapa kata berkali-kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato
Contoh:
Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung, kita junjung dia
sebagai pembebas kita
18. Majas Pararelisme
Majas pararelisme adalah majas penegasan seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi. Dibagi
jadi 2, yaitu;
 Anafora
 Epifora
19. Majas Anafora
Majas anafora adalah bila kata atau frase yang diulang terletak diawal kalimat. Misalnya “
kalau’lah diam malam yang kelam kalau’lah tenang sawah yang lapang kalau’lah lelap orang
di lawang”
20. Majas Epifora
Majas epifora adalah bila kata atau frase yang diulang terletak diakhir kalimat atau lirik.
Misalnya “ kalau kau mau, aku yang datang jika kau kehendaki aku akan datang bila kau
minta, aku akan datang Disamping itu, adapun yang memperlihatkan pnggunaan epifera dan
anafora sekaligus, seperti “kami jemu pada lagu, kami benci pada lagu, kami runtuh karna
lagu” (suara dari sudut gelita olehMuhammad Ali)
21. Majas Tautologi
Majas tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan mempergunakan
kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti.
Contoh:
Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya
22. Majas Simetri
Majas simetri adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan mempergunakan satu
kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang
seimbang artinya dengan yang pertama.
Contoh:
Kakak berjalan tergesa-gesa, seperti orang dikejar orang gila
23. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah majas penegasan dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut
dengan mengunakan urutan kata-kata yang makin lama makin memuncak pengertiannya.
Contoh:
Anak-anak, remaja, dewasa datang menyaksikan film
24. Majas Enumerasio
Majas enumerasio adalah majas penegasan yang melukiskan beberapa peristiwa membentuk
satu kesatuan yang dituliskan satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak
jelas.
Contoh:
Angin berhembus, lalu tenang, bulan memancar lagi
25. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah majas penegasan dalam menyatakan beberapa hal berturut-turut
dengan menggunakan urutan kata-kata yang mein lama makin menurun pengertiannya.
Contoh:
Jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tak ada
26. Majas Retorik
Majas retorik adalah majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang sebenarnya
tidak memerlukan jawaban karna sudah diketahuinya.
Contoh:
Mana mungkin orang mati hidup kembali?
27. Majas Koreksio
Majas koreksio adalah majas penegasan berupa membetulkan (mengoreksi) kembali kata-
kata yang salah diucapkan, baik sengaja maupun tidak.
Contoh:
Hari ini sakit ingatan, eh….maaf, sakit kepala maksudku
28. Majas Asidenton
Majas asidenton adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadan
secara berturut-turut tanpa memakai kata penghubung.
Contoh:
Kemeja, sepatu, kao kaki, yang dibeli di toko itu
29. Majas Polisidenton
Majas polisidenton adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa beberapa benda, hal
atau keadaan secara berturut-turut dengan memakai kata penghubung.
Contoh:
Dia tidak tahu, tetapi teatp saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah
30. Majas Ekslamasio
Majas ekslamasio adalah majas penegasan yang memakai kata-kata seru sebagai penegas. 
Contoh:
Amboi, indahnya pemandangan ini!
31. Majas Praeterito
Majas praeterito adalah majas penegasan yang mlukiskan sesuatu dengan menyembunyikan
atau merahasiakan sesuatu dan pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu.
Contoh:
Tidak usah au sebut namanya, aku sudah tahu siapa penyebab kegaduhan ini
32. Majas Interupsi
Majas interupsi adalah majas penegasan yang mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat
yang disisipkan di antara kalimat pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian
kalimat sebelumnya.
Contoh:
Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum pernah dinaikkan pangkatku
33. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
kepaduan kata yang berlawanan kata.
Contoh:
Cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita”
34. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah
bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak karna objeknya berlainan.
Contoh:
Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai
35. Majas Okupasi
Majas okupasi adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi
kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh:
Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokok tak dapat menghentikan
kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak
36. Majas Kontrakdiksio Interminis
Majas kontrakdiksio adalah majas pertentangan yang memperlihatkan pertentangan dengan
penjelasan semua, yang berupa pengecualian.
Contoh:
Semua murid kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang sedang ikut jambore
37. Majas Anakronisme
Majas anakronisme adalah majas pertentangan yang mlukiskan sesuatu tidak sesuai dengan
jamannya atau kurang dapat diterima oleh akal.
Contoh:
Setelah lahir, bayi itu lantas bicara dengan ibunya

Anda mungkin juga menyukai