Kelas: 8.c
Bhs. Indonesia
Majas
Majas adalah gaya bahasa yang dipakai pada sebuah karya sastra yang bertujuan
agar memberikan efek-efek khusus sehingga menjadikan karya sastra tersebut lebih
hidup. Sifat majas secara umum adalah tidak ada makna sebenarnya, atau kiasan,
atau bersifat konotasi.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertian majas adalah cara
melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; atau
dalam bentuk kiasan.
Pemakaian majas memiliki tujuan untuk menyampaikan sebuah pesan dengan
imajinatif atau mempunyai makna kiasan. Sementara itu, fungsi majas ialah untuk
menjadikan sebuah karya sastra lebih indah dalam segi diksinya.
Pengertian majas adalah gaya bahasa yang bersifat kiasan yang dapat
menimbulkan efek, karakteristik dan makna tertentu pada sebuah karya sastra.
Macam-Macam Majas dan Contohnya
Secara garis besar, majas dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: majas
perbandingan, pertentangan, sindiran dan penegasan.
1. MAJAS PERBANDINGAN
A. MAJAS PERSONIFIKASI
Keterangan:
– Bulan adalah benda mati yang sudah pasti tidak dapat tersenyum, tapi
digambarkan seolah-olah tersenyum layaknya manusia.
– Kasur dan bantal adalah benda mati yang digambarkan seolah-olah menyapa
seperti manusia.
B. MAJAS METAFORA
Majas metafora adalah majas yang meletakkan objek bersifat sama dengan pesan
yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan. Gaya bahasa yang digunakan
sebagai kiasan secara eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan
atau perbandingan.
Contoh Majas Metafora;
Keterangan:
– Tangan kanan yang dimaksud sama artinya dengan orang kepercayaan.
– Keterangan: Raja siang yang dimaksud adalah matahari.
C. MAJAS SIMILE
Majas simile adalah majas yang memperbandingkan 2 hal berbeda menjadi sesuatu
yang dianggap sama. Penggunaannya biasanya menggunakan konjungsi seperti;
bagai, laksana, seperti dan sebagainya.
Contoh Majas Simile:
Keterangan:
– Dalam sekejap mata artinya sangat cepat.
– Banting tulang maksudnya adalah bekerja keras.
E. MAJAS EUFEMISME
Keterangan:
– Difabel adalah kata untuk menggantikan “orang cacat”.
– kata Ketinggalan digunakan untuk menggantikan kata “bodoh” atau lambat
menangkap pelajaran.
F. MAJAS METONIMIA
Majas metonimia adalah majas yang menyandingkan nama, barang atau istilah
tertentu yang maknanya sudah melekat dengan kata tertentu.
Contoh Majas Metonimia:
Majas alegori adalah majas yang menyandingkan suatu dengan kata-kata kiasan.
Contoh Majas Alegori;
Gaya bahasa yang digunakan untuk majas sinekdoke terbagi menjadi dua, yaitu
sinekdok pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte. Sinekdoke pars pro toto
adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk menampilkan
keseluruhan sebuah benda.
Contoh Majas Sinekdoke Pars Pro Toto;
Sementara Sinekdoke totem pro parte adalah gaya kebalikannya, yaitu gaya bahasa
yang menyebutkan keseluruhan unsur untuk merujuk pada sebagian benda, atau
situasi.
Contoh Majas Sinekdoke Totem Pro Parte
I. MAJAS SIMBOLIK
Majas simbolik adalah gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap
makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.
Contoh Majas Simbolik;
2. MAJAS PERTENTANGAN
A. MAJAS PARADOKS
Keterangan:
– Sepi dan ramai adalah suatu kondisi yang bertentangan.
– Kaya dalam harta, miskin dalam ilmu dll.
B. MAJAS LITOTES
Keterangan:
– Gubuk yang dimaksud di sini adalah rumah, sekalipun sebetulnya bukan gubuk
melainkan rumah yang memiliki bangunan kokoh.
C. MAJAS ANTITESIS
Majas antitesis adalah gaya bahasa dengan memadukan 1 pasang kata yang artinya
bertentangan atau berlawanan.
Contoh Majas Antitesis;
Keterangan:
– Tua-muda adalah kata yang bertentangan.
– Kata lebih dan kurang juga adalah 2 kata yang saling berlawanan.
3. MAJAS SINDIRAN
A. MAJAS IRONI
Keterangan:
– Padahal jelas-jelas jika jam makan siang adalah pukul 12, tapi mengatakan pagi
sekali.
– Kata Pintar sekali sebetulnya adalah kalimat sindiran dari makna ‘bodoh’ atau
kurang pintar.
B. MAJAS SINISME
Sama seperti majas ironi. Majas sinisme adalah majas sindiran, hanya saja
sindirannya bermakna sedikit lebih kasar.
Contoh Majas Sinisme:
Keterangan:
– Suara tikus kejepit adalah sindirian keras bahwa suara orang tersebut sangat tidak
enak didengar.
C. MAJAS SARKASME
Majas Sarkasme adalah majas sindirian yang menggunakan kata-kata sangat Kasar
sehingga cenderung menyakiti perasaan orang yang mendengarkannya.
Contoh Majas Sarkasme:
Keterangan:
– Sampah masyarakat adalah orang-orang yang tidak berguna bagi lingkungan
sekitarnya.
– Maksud dari otak udang adalah bodoh.
4. MAJAS PENEGASAN
A. MAJAS PLEONASME
B. MAJAS REPETISI
Majas Repetisi adalah majas mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat sebagai
penegasan atau untuk menarik perhatian.
Contoh Majas Repetisi
Keterangan:
– Dia yang dimaksud dalam kalimat ini hanyalah satu orang, yaitu si pencuri
mobil.
C. MAJAS KLIMAKS
Majas Klimaks adalah majas yang digunakan untuk mengurutkan gagasan dari
yang terendah sampai tertinggi.
Contoh majas klimaks:
Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa hingga orang tua sekarang
diwajibkan memiliki Kartu Tanda Penduduk.
Uang ratusan rupiah pun saya tidak punya, apalagi ribuan,
jutaan, milyaran, triliunan.
Keterangan:
– Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, orang tua adalah urutan pertumbuhan
manusia.
– Ratusan, ribuan, jutaan, milyaran, triliunan adalah urutan nomimal terendah-
tertinggi.
D. MAJAS ANTIKLIMAKS
Keterangan:
– Perkotaan, pedesaan dan pegunungan adalah mengurutkan dari tinggi ke rendah.
– 1 juta, 100 ribu, 10 ribu, 100 rupiah adalah urutan dari nominal tertinggi sampai
terendah.
E. MAJAS PARALELISME (ANAFORA & EPIFORA)
Gaya bahasa pada majas ini menggunakan kata yang diulang-ulang dalam berbagai
definisi yang berbeda. Jika pengulangannya terletak di awal disebut dengan
anafora. Apabila pengulangannya di akhir, disebut dengan epifora. Majas
pararelisme sering digunakan dalam pembuatan puisi.
Contoh Majas Paralelisme:
Majas tautologi majas yang menggunakan kata atau ungkapan yang memiliki
makna sama (sinonim) untuk menegaskan sebuah kondisi, atau ujaran.
Contoh Majas Tautologi:
Keterangan:
– Tenang dan tentram adalah sinonim/persamaan dari kata nyaman.
– Kata ditonton, disaksikan dan dilihat memiliki makna yang hampir sama.