Anda di halaman 1dari 9

Nama: Nurul Fauzia

Kelas: 8.c

Bhs. Indonesia

Majas
Majas adalah gaya bahasa yang dipakai pada sebuah karya sastra yang bertujuan
agar memberikan efek-efek khusus sehingga menjadikan karya sastra tersebut lebih
hidup. Sifat majas secara umum adalah tidak ada makna sebenarnya, atau kiasan,
atau bersifat konotasi.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertian majas adalah cara
melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; atau
dalam bentuk kiasan.
Pemakaian majas memiliki tujuan untuk menyampaikan sebuah pesan dengan
imajinatif atau mempunyai makna kiasan. Sementara itu, fungsi majas ialah untuk
menjadikan sebuah karya sastra lebih indah dalam segi diksinya.

Pengertian majas adalah gaya bahasa yang bersifat kiasan yang dapat
menimbulkan efek, karakteristik dan makna tertentu pada sebuah karya sastra.
Macam-Macam Majas dan Contohnya
Secara garis besar, majas dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: majas
perbandingan, pertentangan, sindiran dan penegasan.

1. MAJAS PERBANDINGAN

Gaya bahasa yang dipakai untuk majas perbandingan bertujuan untuk


membandingkan atau menyandingkan sebuah objek dengan objek lain melalui
proses menyamakan, melebihkan, atau pun mengganti.
Adapun yang termasuk dalam majas perbandingan adalah sebagai berikut:

A. MAJAS PERSONIFIKASI

Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda tak bernyawa


seolah-olah hidup dan mempunyai sifat-sifat seperti manusia.
Contoh Majas Personifikasi :

 Di malam yang indah ini, bulan tersenyum padaku, seolah ikut


merasakan kebahagiaan yang membuncah di dada.
 Kasur dan bantal melambai-lambai menyambut kedatanganku.

Keterangan:
– Bulan adalah benda mati yang sudah pasti tidak dapat tersenyum, tapi
digambarkan seolah-olah tersenyum layaknya manusia.
– Kasur dan bantal adalah benda mati yang digambarkan seolah-olah menyapa
seperti manusia.

B. MAJAS METAFORA

Majas metafora adalah majas yang meletakkan objek bersifat sama dengan pesan
yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan. Gaya bahasa yang digunakan
sebagai kiasan secara eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan
atau perbandingan.
Contoh Majas Metafora;

 Dara merupakan tangan kanan manajer keuangan. Posisinya itu


membuat pegawai lain iri kepadanya.
 Alena baru bangun saat raja siang berada di tengah-tengah langit.

Keterangan:
– Tangan kanan yang dimaksud sama artinya dengan orang kepercayaan.
– Keterangan: Raja siang yang dimaksud adalah matahari.

C. MAJAS SIMILE

Majas simile adalah majas yang memperbandingkan 2 hal berbeda menjadi sesuatu
yang dianggap sama. Penggunaannya biasanya menggunakan konjungsi seperti;
bagai, laksana, seperti dan sebagainya.
Contoh Majas Simile:

 Wajah Asna dan Riska bagai pinang dibelah dua (mirip atau kembar).


 Keadaan ekonomi keluarga kami seperti langit dan bumi. Aku orang
miskin, sedangkan calon istriku sangat kaya raya.
 Anak perempuan itu seperti kura-kura dalam tempurung.
D. MAJAS HIPERBOLA

Majas Hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kesan


berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.
Contoh Majas Hiperbola :

 Naufal adalah anak yang pintar hingga bisa mengerjakan soal


matematika sesulit itu dalam sekejap mata.
 Orang tuanya banting tulang mencari nafkah, sementara anaknya
justru menghambur hamburkan uang.

Keterangan:
– Dalam sekejap mata artinya sangat cepat.
– Banting tulang maksudnya adalah bekerja keras.
E. MAJAS EUFEMISME

Majas Eufemisme adalah majas yang menggantikan kata-kata yang dianggap


kurang baik/kasar/tidak sopan dengan padanan yang lebih bagus.
Contoh Majas Eufemisme;

 Tahun ini beberapa perusahaan milik negara membuka lowongan


kerja untuk para difabel.
 Yosi adalah murid yang sering ketinggalan dalam pelajaran.

Keterangan:
– Difabel adalah kata untuk menggantikan “orang cacat”.
– kata Ketinggalan digunakan untuk menggantikan kata “bodoh” atau lambat
menangkap pelajaran.
F. MAJAS METONIMIA

Majas metonimia adalah majas yang menyandingkan nama, barang atau istilah
tertentu yang maknanya sudah melekat dengan kata tertentu.
Contoh Majas Metonimia:

 Supaya noda cepat hilang sebaiknya menggunakan Vanish.


 Setiap liburan ke rumah Nenek di Bandung, aku selalu
menggunakan Garuda Indonesia.
 Tolong belikan aku Aqua di Alfamart! (air kemasan)
Keterangan:
– Vanish adalah salah satu merek pembersih noda pakaian.
– Makna Garuda Indonesia melekat pada pesawat terbang
– Nama aqua sudah melekat pada air kemasan. meskipun air kemasan itu bermerk
la minerale, vit, club, pure life, amidis, alto dll. 
G. MAJAS ALEGORI

Majas alegori adalah majas yang menyandingkan suatu dengan kata-kata kiasan.
Contoh Majas Alegori;

Suami adalah nahkoda dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. (Nahkoda


yang dimaksud di sini adalah pemimpin keluarga).
H. MAJAS SINEKDOKE

Gaya bahasa yang digunakan untuk majas sinekdoke terbagi menjadi dua, yaitu
sinekdok pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte. Sinekdoke pars pro toto
adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk menampilkan
keseluruhan sebuah benda.
Contoh Majas Sinekdoke Pars Pro Toto;

 Sudah seminggu ini, Diva belum melihat sekalipun batang


hidung atasannya. (Batang hidung di sini merujuk pada individu
secara keseluruhan).
 Kita adalah anak Adam (Adam disini artinya adalah manusia)

Sementara Sinekdoke totem pro parte adalah gaya kebalikannya, yaitu gaya bahasa
yang menyebutkan keseluruhan unsur untuk merujuk pada sebagian benda, atau
situasi.
Contoh Majas Sinekdoke Totem Pro Parte

 Indonesia menjuarai All England hingga delapan kali berturut-


turut. (Dalam hal ini Indonesia merujuk pada para pemain bulu
tangkisnya saja).

I. MAJAS SIMBOLIK

Majas simbolik adalah gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap
makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.
Contoh Majas Simbolik;

 Kebanyakan perempuan itu memang malu-malu kucing. (Perempuan


diibaratkan memiliki sifat pemalu yang menutupi rasa kemauannya
seperti kucing).

2. MAJAS PERTENTANGAN

Majas pertentangan menggunakan kata-kata kiasan yang bertentangan dengan


maksud asli sang penulis. Majas pertentangan terbagi lagi menjadi subjenis sebagai
berikut:

A. MAJAS PARADOKS

Majas paradoks adalah majas yang membandingkan situasi sebenarnya dengan


situasi kebalikannya.
Contoh Majas Paradoks;

 Di tengan keramaian aku masih merasa sepi.


 Dia itu orang kaya, tapi miskin.
 Badannya itu kecil, tapi dia sangat kuat

Keterangan:
– Sepi dan ramai adalah suatu kondisi yang bertentangan.
– Kaya dalam harta, miskin dalam ilmu dll.
B. MAJAS LITOTES

Majas litotes digunakan untuk merendahkan diri, meskipun keadaan sebenarnya


lebih bagus dari apa yang diungkapkan.
Contoh Majas Litotes;

 Kapan-kapan jika pergi ke Bogor, saya harap Anda mau mampir


ke gubuk kami.
 Selamat menikmati hidangan ala kadarnya ini!. (padahal didepannya
ada daging, sate, ikan, sayur mayur, buah-buahan dsb)

Keterangan:
– Gubuk yang dimaksud di sini adalah rumah, sekalipun sebetulnya bukan gubuk
melainkan rumah yang memiliki bangunan kokoh.
C. MAJAS ANTITESIS

Majas antitesis adalah gaya bahasa dengan memadukan 1 pasang kata yang artinya
bertentangan atau berlawanan.
Contoh Majas Antitesis;

 Semua masyarakat tua-muda berkumpul di istana untuk menyambut


putra sang Raja.
 Lebih dan kurangnya kami mohon maaf.

Keterangan:
– Tua-muda adalah kata yang bertentangan.
– Kata lebih dan kurang juga adalah 2 kata yang saling berlawanan.

3. MAJAS SINDIRAN

Majas sindiran menggunakan kata-kata kiasan yang memang tujuannya untuk


menyindir seseorang ataupun perilaku dan kondisi. Majas Sindiran dibagi lagi
menjadi subjenis sebagai berikut.
 

A. MAJAS IRONI

Majas Ironi adalah sindiran HALUS  dengan menggunakan kata-kata yang


bertentangan dengan fakta, atau kenyataan yang ada.
Contoh Majas Ironi:

 Pagi sekali datangmu, padahal jam makan siang sebentar lagi.


 Pintar sekali anak itu, sampai-sampai 2 kali tak naik kelas.

Keterangan:
– Padahal jelas-jelas jika jam makan siang adalah pukul 12, tapi mengatakan pagi
sekali.
– Kata Pintar sekali sebetulnya adalah kalimat sindiran dari makna ‘bodoh’ atau
kurang pintar.
B. MAJAS SINISME

Sama seperti majas ironi. Majas sinisme adalah majas sindiran, hanya saja
sindirannya bermakna sedikit lebih kasar.
Contoh Majas Sinisme:

 Suaramu bagus sekali seperti tikus kejepit sampai membuatku tak bisa


fokus bekerja.

Keterangan:
– Suara tikus kejepit adalah sindirian keras bahwa suara orang tersebut sangat tidak
enak didengar. 
C. MAJAS SARKASME

Majas Sarkasme adalah majas sindirian yang menggunakan kata-kata sangat Kasar
sehingga cenderung menyakiti perasaan orang yang mendengarkannya.
Contoh Majas Sarkasme:

 Pergi dari sini! Kamu hanyalah sampah masyarakat yang harus


dimusnahkan dari muka bumi ini.

 Kau ini benar-benar otak udang!

Keterangan:
– Sampah masyarakat adalah orang-orang yang tidak berguna bagi lingkungan
sekitarnya.
– Maksud dari otak udang adalah bodoh.
 

4. MAJAS PENEGASAN

Gaya bahasa yang digunakan majas penegasan bertujuan untuk meningkatkan


pengaruh kepada pembacanya supaya menyetujui sebuah ujaran, atau kejadian.
Majas Penegasan dibagi lagi menjadi subjenis sebagai berikut.

A. MAJAS PLEONASME

Majas Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata sama sehingga


terkesan tidak efektif, namun tujuannya memang untuk menegaskan suatu hal.
Contoh Majas Pleonasme

 Para anggota band naik ke atas panggung untuk menyanyikan lagu


pertama mereka yang tengah naik daun.
 Saya melihat perkelahian itu dengan mata kepala saya sendiri.
Keterangan:
– Padahal sudah jelas kalau naik itu pasti keatas bukan kebawah.
– Padahal penggunaan kata mata saja sudah cukup jelas tanpa ditambah
kata kepala.

B. MAJAS REPETISI

Majas Repetisi adalah majas mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat sebagai
penegasan atau untuk menarik perhatian.
Contoh Majas Repetisi

 Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil mobilku.


 Fokus kita adalah pada kerja, saya tekankan kita harus kerja, kerja,
kerja!

Keterangan:
– Dia yang dimaksud dalam kalimat ini hanyalah satu orang, yaitu si pencuri
mobil.
C. MAJAS KLIMAKS

Majas Klimaks adalah majas yang digunakan untuk mengurutkan gagasan dari
yang terendah sampai tertinggi.
Contoh majas klimaks:

 Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa hingga orang tua sekarang
diwajibkan memiliki Kartu Tanda Penduduk.
 Uang ratusan rupiah pun saya tidak punya, apalagi ribuan,
jutaan, milyaran, triliunan.

Keterangan:
– Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, orang tua adalah urutan pertumbuhan
manusia.
– Ratusan, ribuan, jutaan, milyaran, triliunan adalah urutan nomimal terendah-
tertinggi.
D. MAJAS ANTIKLIMAKS

Berkebalikan dengan majas klimaks. Majas antiklimaks adalah majas mengurutkan


gagasan dari tinggi ke rendah.
Contoh Majas Antiklimaks;

 Kini kekeringan melanda rata di


seluruh perkotaan, pedesaan hingga pegunungan.
 Jangankan satu juta rupiah, seratus ribu rupiah, sepuluh ribu
rupiah bahkan seratus rupiah pun saya tidak punya.

Keterangan:
– Perkotaan, pedesaan dan pegunungan adalah mengurutkan dari tinggi ke rendah.
– 1 juta, 100 ribu, 10 ribu, 100 rupiah adalah urutan dari nominal tertinggi sampai
terendah.
E. MAJAS PARALELISME (ANAFORA & EPIFORA)

Gaya bahasa pada majas ini menggunakan kata yang diulang-ulang dalam berbagai
definisi yang berbeda. Jika pengulangannya terletak di awal disebut dengan
anafora. Apabila pengulangannya di akhir, disebut dengan epifora. Majas
pararelisme sering digunakan dalam pembuatan puisi.
Contoh Majas Paralelisme:

 Dengarkan aku yang kauabaikan,


 Dengarkan suara hatiku yang merintih memohon,
 Dengarkan gelisah yang tak berujung ini.

Keterangan: Dalam pembuatan puisi setiap kata yang dikurangi akan


menghilangkan makna dan rasa di dalamnya. Jika kata ‘dengarkan’ dihilangkan
maka rasanya akan sangat berbeda.
F. MAJAS TAUTOLOGI

Majas tautologi majas yang menggunakan kata atau ungkapan yang memiliki
makna sama (sinonim) untuk menegaskan sebuah kondisi, atau ujaran.
Contoh Majas Tautologi:

 Hatiku terasa nyaman, tenang, tenteram setiap kamu di sisiku.


 Pertandingan Mancherster United melawan Arsenal tadi malam sangat
tidak enak ditonton, disaksikan dan dilihat.

Keterangan:
– Tenang dan tentram adalah sinonim/persamaan dari kata nyaman.
– Kata ditonton, disaksikan dan dilihat memiliki makna yang hampir sama.

Anda mungkin juga menyukai