Go to...
Pada masa ini, majas menjadi materi ilmu kebahasaan yang wajib masuk ke dalam kurikulum pendidikan ( sejak tahun
2013). Dengan demikian, penting bagi tenaga pendidik, akademisi, pelajar, serta masyarakat yang gemar berbahasa
memahami penggunaan majas serta fungsinya berkaitan dengan reaksi lawan tutur.
Berikut diuraikan secara spesifik perihal majas serta jenis dan penggunaanya dalam berbahasa secara baik dan benar.
Pengertian Majas
Majas adalah satu diantara materi berbahasa yang digunakan pengguna bahasa di Indonesia. Majas diartikan sebagai
cara menggambarkan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain;kiasan (KBBI, 2016). Dengan
demikian secara singkat majas dimaknai sebagai kategori gaya bahasa yang menunjukkan kiasan, dengan maksud
mempercantik susunan kalimat sehingga menimbulkan kesan bagi lawan bicara atau pembacanya.
Bagi pengguna bahasa yang juga penikmat karya kebahasaan, majas merupakan suatu hal yang mutlak ada dalam
setiap karya. Pecinta sastra misalnya, mengutamakan penggunaan majas sebagai faktor utama pendukung agar karya
yang dihasilkan memiliki kesan imajinatif bagi pembacanya.
Dalam bahasa Indonesia, majas memang sering digunakan dalam beberapa karya sastra seperti puisi, cerpen, pantun
dan novel. Oleh sebab itu, pecinta karya sastra serta yang bergelut dalam dunia kebahasaan wajib memahami
keragaman majas yang ada dalam bahasa Indonesia. Pada ulasan berikut akan dibahas mengenai klasifikasi majas
dalam bahasa Indonesia.
Pengklasifikasian Majas
Berdasarkan penggolongannya, macam macam majas atau gaya bahasa kiasan terbagi menjadi empat kategori
diantaranya, majas perbandingan; majas pertentangan; majas sindiran; dan majas penegasan. Keempat kategori majas
tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa majas turunan yang akan dijelaskan pada ulasan berikut ini.
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas (gaya bahasa) yang menyatakan perbandingan. Proses pembanding tersebut diungkapkan dengan cara yang
berbeda, bergantung pada pengguna bahasa (penutur).
Majas perumpamaan diungkapkan dengan maksud mengadakan perbandingan terhadap dua hal yang secara mutlak berbeda, namun dianggap
sama. Penggunaan majas ini biasa ditandai dengan kata bagai; bak; seperti; seumpama; laksana.
Contoh Majas Asosiasi :
Majas metafora adalah gaya bahasa yang memberikan ungkapan perbandingan analogis. Penggunaan majas metafora ditandai dengan pemakaian
kata yang bukan makna sebenarnya seperti kata tangan kanan; kembang desa; bintang kelas.
Beberapa pekerjaan sudah diselesaikan dengan baik oleh tangan kanan Pak Bobi.
Winda memang kembang desa di kampung ini, wajar banyak pemuda yang ingin memperistrinya.
Prestasi Ardi yang selalu menjadi bintang kelas semakin membuat bangga ibunya.
Singa memang kuat, sehingga pantas kalau ia dijuluki raja hutan
Wajar saja semua warga dijadikan kaki tangan Pak Bowo, mereka mudah sekali meminta bantuan pada orang terkaya itu
Majas personifikasi adalah majas yang memunculkan karakteristik manusia kepada benda mati, sehingga benda mati tersebut seolah memiliki
nyawa layaknya manusia.
Beberapa kata yang termasuk majas personifikasi diantaranya, angin berbisik; pena menari; langit menangis.
Majas alegori adalah majas perbandingan yang berkaitan satu dengan yang lain. Majas alegori lebih sering ditemukan pada beberapa paragraf dalam
karya sastra seperti cerita pendek atau novel. Penggunaan majas alegori ditandai dengan pengungkapan dalam cerita yang penuh simbol bermuatan
moral.
Merawat seorang anak itu ibarat memelihara sebuah pohon. Ketika menyiraminya dengan pupuk yang baik, maka pertumbuhannya juga akan
baik, sehingga berbuah manis.
Seorang guru adalah Nahkoda bagi murid-muridnya. Ketika sang nahkoda tepat jalur, maka kemudi pun akan tenang-tenang saja
Menjaga nama baik ibaratnya merawat kertas putih, sedikit saja ada titik disana pasti kentara
Memang cantik rupa si Aisyah, bagaikan mawar pesonanya menyihir kumbang-kumbang lelaki di sekitarnya
Ibarat alat dapur, perlakukan otak seperti pisau. semakin sering diasah ia akan semakin tajam
Majas simbolik adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda yang lain, perbandingan hewan atau dengan tumbuhan.
Sebab seringnya Ia berhutang pada lintah darat, alhasil tahun ini dipastikan tokonya bangkrut.
Rumah mewah di ujung jalan Surapati semalam ludes dilalap si jago merah.
Sebutan buaya darat yang menempel pada Andi membuatnya susah mendekati hati perempuan idamannya
Semakin kaya saja pengusaha bangunan itu, seluruh pegawainya berotot kuda besi
tingkah lakunya seperti bunglon saja, tidak pernah punya pendirian
Majas metonimia adalah majas yang menggunakan label sebuah merk dagang untuk menggantikan benda tersebut dalam kalimat.
Kakek tua yang berpenyakit asma itu masih saja menghisap Djarum (rokok).
Biasanya Ayah membawa Aqua sebagai bekal saat olahraga pagi.
Bibi terbang dengan Garuda ke Surabaya
Kapal Api memang nikmat jika diseduh sore-sore begini
Setiap menonton televisi tidak lupa ia siapkan Dua Kelinci favoritnya.
Majas sinekdok adalah majas yang menyebut sebagian untuk menggantikan keseluruhan, atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri dari dua
kategori yaitu majas pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan dan majas totem pro parte, yaitu majas yang menyebutkan
keseluruhan untuk sebagian.
Tiket masuk konser band luar negeri itu dijual Rp 200.000. per kepala.
Batang hidung pengacara gadungan itu belum juga terlihat di ruang sidang.
Kabarnya setiap ibu hamil untuk tahun ini mendapat bantuan dana Rp 1.200.000 per orang.
Harga ikan tuna dipasaran semakin melonjak saja, kemarin sudah mencapai Rp 100.000 per ekornya.
Para personil POLRI sudah siaga menjaga demonstran yang hendak berunjuk rasa pagi ini.
Anggota Darmawanita kota Buleleng sedang menyiapkan lomba memasak untuk memeringati hari Ibu.
Skuad Jerman berhasil dikalahkan oleh Portugal pada pertandingan semifinal semalam.
Kampung kami menjuarai lomba panjat pinang se kelurahan.
Majas simile adalah majas yang menggunakan kata depan dan penghubung untuk menerangkan perbandingan eksplisit.
2. Majas Pertentangan
Gaya bahasa sindiran adalah penggunaan majas sebagai ungkapan untuk menyatakan suatu hal yang bertolak belakang dengan keadaan yang
sebenarnya.
Majas pertentangan dikategorikan menjadi beberapa jenis, diantaranya majas antithesis; majas paradoks; majas hiperbola; dan majas litotes. Pada
ulasan berikut ini akan dijelaskan mengenai keempat kategori majas pertentangan tersebut.
Majas antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata yang berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan.
Tua atau muda boleh ikut meramaikan gerak jalan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Bagi wakil Indonesia di ajang sea games, menang atau kalah bukan suatu masalah karena yang utama adalah pengalaman.
Baik buruk seseorang itu tidak bisa kita nilai dari penampilan saja.
Cantik atau jelek rupa seorang wanita bisa terlihat dari cara ia menggunakan hatinya.
Lapang atau sempitnya rezeki itu bergantung pada usaha kita dalam bekerja.
Paradoks adalah jenis majas yang mengungkapkan pernyataan mengenai dua hal yang seolah bertentangan, tetapi kadang juga ada benarnya.
Bisa saja tempat yang berbahaya adalah tempat yang paling aman.
Dia hanya bisa tersenyum, meski hatinya menangis saat kehilangan sahabatnya.
Meski dalam keramaian kota, masih saja dirinya merasa sendiri usai kehilangan anak semata wayangnya.
Tanpa kehadiran buah hati jelas saja rumah tangga akan terasa sepi meski tengah merayakan kebahagiaan dengan meriah.
Air matanya mengalir deras saat beradu pandang dengan Ayah kandung yang telah sepuluh tahun meninggalkannya.
Hatinya pasti seprti disayat sembilu saat mendengar hinaan itu.
Suaranya begitu menggelegar saat menjadi personil upacara minggu lalu.
Usianya yang sudah renta membuat kesehatan kakek menurun, kini tubuhnya tinggal kulit dan tulang saja.
Mendengar kabar penipuan itu, Ayahnya mengamuk dan membakar kemarahannya pada seisi rumah.
Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara merendahkan diri dari kenyataan yang sesungguhnya. Hal tersebut
dikarenakan menghormati lawan tutur.
Anakronisme adalah majas pertentangan yang ditandai dengan munculnya ketidaksesuaian antara kejadian dengan masa kejadian tersebut.
Kalau saja prajurit perang kerajaan Majapahit memakai pistol saat berperang, mungkin sejarah akan lain sekarang.
Mungkin saja perang Baratayudha tak berakhir demikian jika saja saat itu GPS sudah bisa digunakan.
Oksimoron adalah majas yang masing- masing bagian kalimatnya mengungkapkan hal bertentangan.
Harta bisa membuat bahagia, tapi harta juga bisa membawa penderitaan.
Ilmu akan membuatmu pandai, tapi bisa saja ilmu membodohkanmu jika salah dalam mengaplikasikannya.
3. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah adalah gaya bahasa yang dipakai oleh penutur bahasa dengan maksud menyindir lawan
tutur atau pihak ketiga.
Beberapa yang termasuk dalam kategori macam macam majas sindiran adalah: majas ironi; majas sinisme;
dan sarkasme.
Majas Ironi ditandai dengan munculnya ungkapan sindiran oleh penutur yang bertentangan dengan keadaan
sebenarnya.
Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan maksud menyindir secara tidak langsung. Sinisme
diungkapkan menggunakan kosakata yang kurang santun. (baca : pengertian majas sinisme)
Sarkasme adalah majas sindiran paling kasar. Penggunaan majas ini seringkali dimaksudkan untuk sengaja
menyakiti lawan tutur.
4. Majas Penegasan
Disebut majas penegasan, maka fungsi utamanya adalah menegaskan kepada lawan tutur atas sesuatu hal. Majas penegasan bermaksud
memunculkan kesan idealis dan terkadang bersifat provokatif kepada pendengarnya.
Beberapa majas yang tergolong dalam macam macam majas penegasan antara lain, pleonasme; repetisi; paralelisme; tautologi; klimaks;
antiklimaks; dan retorik.
Pleonasme adalah majas penegasan yang ditandai dengan pengunaan kata denotasi (sudah jelas maknanya), namun dipertegas lagi pada kalimat
berikutnya.
Majas repetisi adalah majas yang menggunakan kata berulang pada satu kalimat. Pengulangan bisa pada kata, frasa, maupun klausa. Hal tersebut
disebabkan majas repetisi bermaksud untuk memberikan penekanan.
Sekarang, saat ini, detik ini juga aku harus mulai berubah menjadi dewasa.
Bung Karno adalah contoh, Bung Karno adalah panutan, Bung Karno adalah suri tauladan kita semua.
Paralelisme adalah majas perulangan dalam satu kalimat dan tersusun dalam baris kata yang berbeda. Majas paralelisme biasa ditemukan dalam
karya sastra puisi.
Contoh Majas Paralelisme :
Tautologi adalah majas penegasan yang ditandai dengan adanya pengulangan sinonim.
Majas klimaks adalah majas yang mengungkapkan hal secara berturut-turut dan semakin lama semakin meningkat.
Antiklimaks adalah majas yang berkebalikan dari majas klimaks. Antiklimaks ditandai dengan munculnya kata yang berturut- turut semakin
menurun.
Kalau saja Camat, Lurah, bahkan RT mampu bersosialisasi dengan baik, pasti acara pentas seni di wilayah kita bisa berjalan lancar.
Jangan hanya bicara Negara, seharusnya dari propinsi, kota, hingga kampong adalah tanggung jawab seluruh warga.
Majas retorik adalah majas yang penggunaannya dapat dilihat pada kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Haruskah Ibu mengajarkan materi SD pada kalian semua yang sudah jadi mahasiswa ?
Majas ellipsis adalah majas majas yang menghilangkan unsur dalam kalimat
Majas koreksio adalah majas yang diungkapkan penutur untuk menarik perhatian dengan menyanggah kalimat sebelumnya dan memunculkan
kalimat baru sebagai pembenaran.
Sebenarnya sudah hampir enam tahun, maaf, sepertinya lebih dari enam tahun keluarga kami menumpang di tanah milik negara ini.
Majas Inversi adalah majas yang didalamnya terdapat pergantian susunan kata pada kalimat.
Majas Interupsi adalah majas yang ditandai dengan munculnya keterangan tambahan pada masing-masing unsur kalimat.
Wanita yang tadi kemari, memakai jaket merah serta tas punggung berisi banyak peralatan rias itu ternyata adalah seorang dokter. Tidak
disangka memang, penampilannya seperti remaja masa kini.
Demikian beberapa uraian perihal macam macam majas dan contohnya (gaya bahasa) yang sering didengar saat terjadi proses komunikasi antara
penutur dan petutur.
RELATED POSTS
25
35
65
70
Berikan
Majas
Epifora -
Macam
Contoh
Majas
Anakronisme
Tautologi
–
beserta
dan
Kalimat
Macam
Majas
Antanaklasis
Antonomasia
Kontradiksi
dan
Pengertian
Penegasan
Klimaks
Majas
Tropen
Interminus
Contohnya
dan
Perulangan
Contohnya
dan
pengertiannya
Contoh
Contohnya
Kalimatnya
Contohnya
7 Contoh Anak Kalimat Pengganti Pelengkap Alat dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
22 March, 2018
7 Contoh Anak Kalimat Pengganti Objek Pelaku dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
22 March, 2018
6 Contoh Anak Kalimat Pengganti Objek Penderita dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
22 March, 2018