Anda di halaman 1dari 15

Macam Macam Majas

Secara umum di Indonesia majas dibagi menjadi 4 macam turunan yaitu majas
perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasa. Berikut ini akan
kita bahas mengenai macam-macam majas dan contohnya satu persatu.
Majas Perbandingan
Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca. Berikut
dibawah ini macam-macam dan contoh majas perbandingan.majas perbandingan

1. Majas Perumpamaan (Asosiasi) dan Contoh Kalimatnya


Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu dengan
keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang
membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama.

Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama,
bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas asosiasi ini seringkali
digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan. Berikut contoh kalimat majas
perumpamaan (Asosiasi):

 Semangatnya begitu keras bagaikan batu


 Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
 Senyumnya manis bagai gula jawa
 Matamu bagai bintang kejora
 Otaknya encer seperti air
 Biacaranya seperti tong kosong
 Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
 Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah
 Keras suaranya seperti glegar petir
 Kemana mana berdua seperti perangko
 Kecepatan menghitung seperti kalkulator
 Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
 Rambutnya bak mayang yang terurai

2. Majas Personifikasi dan Contoh Kalimatnya


Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti seolah-
olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat melakukan
sesuatu seperti yang dilakukan makhluk hidup. Berikut contoh kalimat majas personifikasi

 Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur


 Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
 Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan
 Panas matahari mulai membakar kulit penonton
 Tanaman rambat itu melahap habis pagar depan rumah kami
 Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri
 Lampu jalanan mengawasi setiap langkahku
 Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku menuju kesuksesan
 Nyanyian handphone mengagetkanku
 Rumput sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya sudah
lama lewat.
 Suasana senja membawaku ke lamunan masa laluku
 Terlihat di langit biru layangan terbang bebas
1
 Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu
 Sepatu ini selalu menemaniku kemanapun aku pergi
3. Majas Metafora dan Contoh Kalimatnya
Majas metafora ialah majas ayang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal
yang berbeda. Bisa juga diartikan sebagai suatu majas yang dibuat dengan frasa secara
Implisit tidak berarti namun secara eksplisit dapat mewakili suatu maksud lain berdasarkan
pada persamaan ataupun perbandingan. Atau mudahnya majas ini digunakan sebagai
bentuk kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu. Langsung saja berikut contoh kalimat
majas metafora :

 Perasaanku sejernih embun pagi


 Dia adalah lelaki terkutuk
 Di desa ini bersih dari sampah masyarakat
 Dewi malam menunjukkan sinar cerahnya malam ini
 Doni sedang melihat video Raja hutan bertarung melawan ular besar
 Biasanya akhir tahun harga bahan pokok melambung tinggi
 Di hari yang sama, dua tahun lalu pasar klewer dilalap habis si raja merah.
 Sejak kelas satu dia menjadi bintang kelas yang tak terkalahkan
 Dia menjadi anak emas di kelas kami
 Jangan sampai kita berurusan dengan para lintah darat
 Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot karena kroninya ada yang tertangkap
 Buah hati kami lahir 2 minggu lalu.
 Reni bersahabat karib dengan si kutu buku itu
 Politikus satu ini menjadi kutu loncat mencari dukungan partai
 Wahai para pelajar, jangan pernah sekalipun menyentuh pil setan apalagi
mengkonsumsinya
4. Majas Simbolik dan Contoh Kalimatnya
Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan
menggunakan binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol yang
dipakai dalam majas ini sudah dengan mudah dipahami banyak orang. berikut contoh
kalimat majas simbolik.

contoh-kalimat-majas-simbolik
 Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
 Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
 Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.
 Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!
 Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan kamuflase
 Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
 Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil, licik, cerdas
dan sulit ditangkap.
5. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya
Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara
tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal
secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip dengan majas metafora tetapi
membandingkan secara keseluruhan / utuh. berikut majas alegori dan contoh kalimatnya

 Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera,


terkadang dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang
terkena hantaman ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
 Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang
memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan
menguning kering yang pada akhirnya musnah

2
 Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya
semakin disegani manusia. Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun
akan tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.

6. Majas Simile dan Contoh Kalimatnya


Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal
dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain
sebagainya. Dilihat sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan / asosiasi. Berikut
contoh kalimat majas simile.

 Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang bermekaran


 Wanita itu begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari khayangan
 Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
 Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
 Kau dan aku laksana minyak dan air. kita tak mungkin bisa bersatu
 Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang tidak bisa dipisahkan
 Memberi nasihat kepada anak kecil tak ubahnya seperti mengukir diatas batu, akan
selalu di ingat selamanya.
7. Majas Metonimia dan Contoh Kalimatnya
Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu kata dengan kata
lainnya yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti menggunakan merk
atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain yang lebih umum. Lebih
mudahnya kita lihat contoh kalimat majas metonimia berikut ini.

 Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat
terbang)
 Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang menunggu (air
minum)
 Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik (beras)
8. Majas Sinekdoke dan Contoh Kalimatnya
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk menggantikan
keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Terdapat dua
jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte. berikut
penjelasan dan contoh kalimatnya

Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian untuk
keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu
 Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
 Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya. menggambarkan
keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
 Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa
memenangi laga bergengsi tersebut.
 Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang
sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan ditujukan
untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang
disampaikan. Berikut ini macam macam majas pertentangan majas-pertentangan.

3
1. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara pernyataan
dengan fakta yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks cukup sering dijumpai
dalam sebuah roman atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat majas paradoks.

 Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
 Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
 Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap tenang
berkepala dingin.
 Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
 Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang
menyukainya.
 Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya
2. Majas Antitesis dan Contoh Kalimatnya
Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna.
Pasangan kata ini disajikan secara berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.

contoh-majas-antitesis
 Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak semuanya larut dalam
suasana gembira menyambut 17 Agustus
 Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
 Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.
3. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya
Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau direndahkan
daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri
dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh kalimat dengan majas litotes.

 Mengapa kamu bertanya kepada orang dungu seperti aku ini?


 Mampirlah sebentar di gubuk kami ini
 Makanlah seadanya, sekedar penghilang lapar
 Tolong terimalah pemberian yang tidak berharga ini
 Aku tinggal di sebuah rumah yang hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit
 Ayahku akan mengadakan perayaan kecil-kecilan untuk memperingati kelahiran
adikku
 Tubuh renta ini tidak pantas mendapatkan penghargaan sebagai orang terkuat.
 Kami hidup dari usaha kecil kecilan yang dijalankan satu keluarga.
 Aku hanya peria kecil dengan impian dan harapan besar.
 Jika dia memiliki harta yang melimpah, apalah dayaku yang hanya punya cinta dan
kasih sayang.
4. Majas Hiperbola dan Contoh Kalimatnya
Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-lebihkan dari
kenyataan aslinya. Majas ini membuat akan meninggalkan kesan kuat pada pembaca dan
pendengarnya sehingga dapat menarik perhatian. Berikut ini contoh kalimat majas hiperbola

 Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu mengguncang dunia
 Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara kereta api ini.
 Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar ayahnya pulang dari
Australia.
 Luasnya samudera akan ku selami demi mencari keberadaan dirimu
 Di Dubai gedung gedung dibangun hingga mencapai langit tertinggi.
 Perasaanku teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus bekerja keras demi
sesuap nasi untuk menghidupi kita.
4
 Akhirnya setelah setengah mati berjuang, soal matematika ini selesai juga
 Puluhan bahkan ratusan juta miliar pun tak akan sanggup membeli kebahagiaan
sederhana ini.
 Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.
Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas
guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan pendengar. berikut
macam macam majas penegasan dan contoh kalimatnya.

majas-penegasan
1. Majas Pleonasme dan Contoh Kalimatnya
Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu hal yang sudah
jelas tetapi tetap di beri tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya. Contoh kalimat
majas pleonasme

 Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke
bawah)
 Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika
polisi datang (mundur ke belakang)
 Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
 Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
 Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
 Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan, Pasar
Klewer, Kampung batik, Masjid Agung Solo dan masih banyak lagi.
 Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.
2. Majas Repetisi dan Contoh Kalimatnya
Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan
menegaskan suatu maksud. Berikut contoh kalimat majas repetisi.

 Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu, satu-satunya yang


kuharap datang untuk menghiburku
 Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi
berhati hatilah jika sudah mengenal cinta
 Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu lakukan sehari hari.
Sana keluar cari angin biar sehat.
 Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
 Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar beasiswa untuk siswa
berperstasi
3. Majas Tautologi dan Contoh Kalimatnya
Majas Tautologi adalah gaya bahasa dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat untuk
beberapa kali dengan tujuan sebagai penegasan maksud. Berikut contoh kalimat yang
menggunkaan majas Tautologi

 Hancur-luluh hatiku, ketika enkau putuskan semua jalinan cinta kita


 Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
 Tetap bersamamu di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia, waktu merana,
masa tertawa masa kecewa
 Kau memang kuat. Kau memang kekar. Kau memang kuasa.
 Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini
4. Majas Retorik dan Contoh Kalimatnya
Majas retorika adalah gaya bahasa yang berupa kalimaat tanya tetapi sebetulnya tak perlu
untuk dijawab. Majas ini berfungsi untuk penegasan sekaligus Sindiran. Berikut contoh
kalimat menggunakan majas retorik

5
contoh kalimat majas-retorik
 Sholat jum’at dilakukan hari apa?
 Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
 Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
 Siapa yang bilang cita cita bisa digapai cukup dengan sekolah saja?
 Benar begitu? kamu tidak perlu uang ini padahal kebutuhanmu masih banyak?
5. Majas paralelisme dan Contoh Kalimatnya
Makas paralelisme adalah bentuk majas perulangan yang biasanya hanya digunakan untuk
penegasan makna frase dalam sebuah puisi. Berikut ini contoh kalimat majas paralelisme

Sungguh aku mendengar

Sungguh aku melihat

Sungguh aku merasakan

Sungguh aku merinduimu

Sungguh aku mencintaimu

6. Majas Klimaks dan Contoh Kalimatnya


Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua hal secara berurutan
dengan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Berikut ini contoh kalimat
menggunakan majas klimaks.

 Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang
tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang
notabene seorang gubernur
 Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih
berdasar kemampuannya.
 Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para
ulama memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
 Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000 sampai
yang harga Rp 2.500.000
7. Majas Antiklimaks dan Contoh Kalimatnya
Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari 2 hal secara berturut-
turut dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. berikut contoh kalimat majas
antiklimaks

 Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta rutin
melakukan upacara bendera di pagi hari
 Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
 Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa hadir
di perpisahan minggu kemarin.
 Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik untuk
kesehatan.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran pada pendengar
atau pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku seseorang.Majas ini dibagi
menjadi tiga. Berikut ini macam macam majas sindiran beserta contoh kalimatnya.

majas-sindiran-jempolkaki-com

6
1. Majas Ironi dan Contoh Kalimatnya
Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan menyatakan sesuatu hal secara
bertentangan dengan kenyataan. Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti pujian
tetapi sebetulnya bermakna negatif/sindiran. Berikut contoh kalimat majas ironi

 Bau badanmu harum sekali, sampai sampai aku tak tahan.


 Wah tulisanmu terlalu indah hinga tidak ada seorangpun bisa membacanya kecuali
dia
 Dia memang anak yang rajin, tugas dari guru menggunung tak tersentuh
 Ini baru namanya siswa teladan, jarang masuk, sekalinya masuk selalu terlambat.
 Bagus sekali kata katamu. sampai sampai siapapun yang mendengarnya merasa
sakit hati
 Kamu memang hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu bisa menipu seluruh
rakyatmu dan menganggapmu sebagai dewa
 Kamu anak yang beruntung setiap hari kedua orangtuamu menghajar dirimu

2. Majas Sarkasme dan Contoh Kalimatnya


Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan dengan konotasi paling kasar.
majas ini lazimnya hanya diucapkan oleh orang yang sedang marah besar. Berikut contoh
kalimat bermajas sarkasme

contoh kalimat bermajas-sarkasme


 Sikapmu membuatku muntah. Pergi Kau!
 Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!
 Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!
3. Majas Sinisme dan Contoh Kalimatnya
Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan menyatakan sindiran secara tidak
langsung atau implisit. berikut contoh kalimat bermajas implisit

 Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu
 Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang memuakkan itu.
 Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru
ketahuan kan yang kau pilih itu transgender
 Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu mendapat
nilai sempurna dengan cara curang
Demikian, itu tadi macam macam majas lengkap beserta contohnya. Jika bermanfaat
silahkan share dan komen ya :). Jangan lupa mampir ke artikel kami tentang metamorfosis

7
15 Contoh Kalimat Ameliorasi, Peyorasi dan
Sinestesia
Dalam Bahasa Indonesia, sering ditemukan kata yang memiliki makna berbeda
jika konteks kalimatnya diubah. Perubahan makna ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor itu diantaranya proses gramatikal, perbedaan sosial
budaya, proses penafsiran, proses asosiasi dan pertukaran tanggapan indera.
Adanya faktor ini menyebabkan jenis jenis pergeseran makna yang telah
dijelaskan pada artikel sebelumnya.

Sebelumnya juga telah dijelaskan tentang jenis jenis makna kata seperti makna
struktural, contoh makna refleksi, contoh makna kolokatif, dan contoh makna
stilistik. Kali ini akan dibahas tiga jenis pergeseran makna yaitu ameliorasi,
peyorasi, sinestesia beserta contoh kalimatnya.

Contoh Kalimat Ameliorasi


Makna ameliorasi adalah jenis pergeseran makna yang membuat makna kata baru
yang lebih sopan dibandingkan sebelumnya. Pergeseran makna ini juga disertai
dengan perubahan bentuk katanya. Beberapa contoh kalimat ameliorasi antara
lain:

1. “Buta” menjadi “Tunanetra”


Kata “buta” dalam KBBI diartikan sebagai ketidakmampuan panca indera mata
untuk melihat. Kata ini dianggap kurang sopan bila diucapkan atau ditujukan
kepada seseorang. Contoh dalam kalimat :

 Meskipun kini telah menjadi buta, Andi tetap bersikeras menyelesaikan


pendidikannya di Universitas A.

Penggunaan kata “buta” terdengar sedikit lebih kasar atau kurang sopan. Namun,
setelah mengalami ameliorasi, kata “buta” diubah menjadi “tunanetra”. Kata
ini memberikan kesan lebih sopan dibandingkan dengan kata sebelumnya.
Perubahan kalimat menggunakan ameliorasi menjadi:

 Meskipun kini telah menjadi tunanetra, Andi tetap bersikeras menyelesaikan


pendidikannya di Universitas A.

2. “Bui” menjadi “Lembaga Pemasyarakatan”


Kata “bui” dalam KBBI diartikan sebagai penjara. Kata ini memiliki kesan negatif
jika diucapkan. Setelah mengalami ameliorasi, kata “bui” diubah menjadi
“lembaga pemasyarakatan”. Kata ini memiliki kesan yang lebih halus, yaitu
tempat pembinaan bagi para tahanan. Jika diterapkan dalam kalimat, contohnya
sebagai berikut :

 Setelah keluar dari bui, emosinya tidak lagi meledak-ledak seperti dulu.
 Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan, emosinya tidak lagi meledak-ledak
seperti dulu.

8
3. “Gelandangan” menjadi “Tunawisma”
Kata “gelandangan” biasa ditujukan bagi seseorang yang memiliki masalah
kesejahteraan sosial khususnya dalam hal memiliki tempat tinggal. Setelah
mengalami ameliorasi, kata “gelandangan” diubah menjadi “tunawisma”. Kata ini
memiliki kesan yang lebih halus dibandingkan dengan gelandangan. Contohnya
dalam kalimat:

 Sejak penggusuran itu, banyak gelandangan yang tidur di trotoar jalan dan
bantaran sungai.
 Sejak penggusuran itu, banyak tunawisma yang tidur di trotoar jalan dan bantaran
sungai.

4. “Bini” menjadi “Isteri”


Kata “bini” diartikan sebagai perempuan yang dinikahi. Setelah mengalami
ameliorasi, kata “bini” diubah menjadi “isteri” yang memiliki makna yang sama
namun terkesan lebih sopan. Contohnya dalam kalimat:

 Bini si Kardun ingin mengikuti pelatihan di Kota Jakarta.


 Isteri si Kardun ingin mengikuti pelatihan di Kota Jakarta.

5. “Beranak” menjadi “Melahirkan”


Kata “beranak” memiliki kesan yang kurang sopan jika ditujukan bagi wanita.
Setelah mengalami ameliorasi, kata “beranak” diubah menjadi “melahirkan”.
Contoh dalam kalimat:

 Astri baru saja beranak seorang putri yang cantik dan sehat.
 Astri baru saja melahirkan seorang putri yang cantik dan sehat.

Contoh Kalimat Peyorasi


Berbeda dari ameliorasi, makna peyorasi justru membuat suatu kata berubah
menjadi lebih buruk atau memiliki kedudukan arti yang lebih rendah dibanding
kata sebelumnya. Sama halnya dengan ameliorasi, perubahan makna dalam
peyorasi juga ikut mengubah bentuk katanya. Beberapa contoh kalimat peyorasi
antara lain:

1. “Kawanan” menjadi “Gerombolan”


Kata “gerombolan” merupakan bentuk perubahan makna peyorasi dari kata
“kawanan”. Kata ini memiliki kesan lebih negatif dibandingkan kata asalnya.
Biasanya kata ini juga ditujukan pada orang atau sekelompok orang yang
melakukan tindakan negatif pula. Contoh dalam kalimat:

 Polisi berhasil menangkap kawanan pencuri yang biasa beraksi di kawasan


perumahan elit itu.
 Polisi berhasil menangkap gerombolan pencuri yang biasa beraksi di kawasan
perumahan elit itu.

2. “Pramuniaga” menjadi “pelayan toko”

9
Kata “pramuniaga” memiliki makna karyawan dalam bidang industri dagang yang
bertugas melayani pembeli/konsumen. Setelah mengalami peyorasi, kata ini
diubah menjadi “pelayan toko”. Contohnya dalam kalimat:

 Swalayan ini sekarang telah memiliki lebih dari 50 orang pramuniaga.


 Swalayan ini sekarang telah memiliki lebih dari 50 orang pelayan toko.

3. “Menikah” menjadi “Kawin”


Kata “menikah” memiliki makna melakukan ikatan yang sesuai ajaran agama dan
hukum. Setelah mengalami peyorasi, kata ini diubah menjadi “kawin”, yang
memiliki arti hubungan persetubuhan antara lawan jenis. Kata ini memiliki makna
yang lebih rendah dibandingkan dengan “menikah”. Contoh dalam kalimat:

 Asih dan Andi berencana menikah tahun depan.


 Asih dan Andi berencana kawin tahun depan.

4. “Talak” menjadi “cerai”


Kata “talak” memiliki arti lepasnya ikatan pernikahan antara suami dan isteri.
Setelah mengalami peyorasi, kata ini diubah menjadi “cerai”, yang memiliki kesan
lebih buruk. Contoh dalam kalimat:

 Baru sebulan berumah tangga, Kadir sudah menalak isterinya.


 Baru sebulan berumah tangga, Kadir sudah menceraikan isterinya.

5. “Meninggal” menjadi “Mati”


Kata “meninggal” memiliki makna yang sama dengan makna peyorasinya, “mati”.
Namun kata “mati” lebih terkesan tidak sopan dibandingkan kata “meninggal” jika
dipakai untuk manusia. Contoh dalam kalimat:

 Dia baru ditemukan meninggal setelah tetangganya mencurigai bau busuk yang
berasal dari kamarnya.
 Dia baru ditemukan mati setelah tetangganya mencurigai bau busuk yang berasal
dari kamarnya.

Contoh Kalimat Sinestesia


Makna sinestesia berbeda dengan ameliorasi dan peyorasi yang mengalami
perubahan bentuk kata dan tingkatan makna lebih baik atau buruk. Sinestesia
adalah bentuk perubahan makna pada suatu kata karena tanggapan dua hal yang
berhubungan dengan panca indera. Untuk lebih memahami definisi ini, perhatikan
beberapa contoh kalimat sinestesia berikut.

1. Tajam
Contoh kalimat:

 Hati-hati pisau itu sangat tajam!


 Tentu saja aku tahu dia marah. Apa kau tidak lihat pandangannya begitu tajam
saat menatapku.

10
Dua kalimat diatas memiliki makna yang berbeda karena dirasakan oleh indera
yang berbeda pula. Kalimat pertama menunjukkan makna “mudah melukai atau
dapat memotong”. Ini bisa dirasakan oleh indera peraba. Sedangkan kalimat
kedua menunjukkan makna “kelihatan galak, atau marah”. Ini bisa dilihat oleh
indera penglihatan.

2. Manis
Contoh kalimat:

 Tidak disangka, buah ini rasanya sungguh manis.


 Alina terlihat manis memakai gaun yang dibelikan ayahnya.

Dua kalimat diatas memiliki makna yang berbeda. Pada contoh kalimat pertama
manis diartikan sebagai rasa manis oleh indera pengecap. Sedangkan kalimat
kedua menunjukkan makna “indah, elok, cantik” oleh indera penglihatan.

3. Pedas
Contoh kalimat:

 Ali tidak suka makanan pedas sama sekali.


 Tidak jarang kata-kata yang dilontarkannya terdengar sangat pedas ditelinga.

Kata pedas berhubungan dengan indera pengecap, namun pada kalimat kedua
digunakan oleh indera pendengar. Makna dalam contoh kalimat kedua adalah
“menyakitkan hati”.

4. Licin
Contoh kalimat:

 Akibat hujan deras, banyak mobil yang tergelincir akibat jalanan yang licin.
 Buronan itu sangat licin, sudah dua kali dia lolos dari penyergapan.

Kata licin pada contoh kalimat kedua menunjukkan makna “sulit ditangkap”.

5. Dingin
Contoh kalimat:

 Menghirup udara dingin pegunungan memang sangat bagus untuk melepas stres.
 Aku tidak mengerti kenapa sikapnya tiba tiba menjadi dingin padaku.

kata dingin biasanya dihubungkan dengan indera peraba. Namun kata dingin
dalam contoh kalimat kedua menunjukkan makna “acuh, tidak ramah”.

Baca juga artikel lainnya

Demikian artikel tentang contoh kalimat ameliorasi, peyorasi dan sinestesia.


Semoga bermanfaat.

11
23 Contoh Peribahasa Tamsil atau Ibarat
dalam Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata hingga kalimat sering kali dibentuk
dengan menggunakan kiasan dimana kalimat ini disebut dengan peribahasa.
Peribahasa adalah kalimat atau kelompok kata yang mengungkapkan suatu
maksud, keadaan seseorang maupun hal yang mengungkapkan kelakukan,
perbuatan serta hal-hal terkait diri seseorang. Selain itu, peribahasa juga bisa
diartikan sebagai suatu ungkapan tak langsung namun tersirat maksud yang
disampaikan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Baca : macam macam peribahasa – kumpulan peribahasa – contoh peribahasa dan


ungkapan beserta maknanya – 40 contoh pepatah perumpamaan dan pameo
dalam bahasa indonesia – contoh pepatah dan peribahasa dalam bahasa
indonesia – makna kata makna istilah dan ungkapan

Ciri-Ciri Peribahasa adalah :

Kata-kata yang membentuk suatu peribahasa tatanan atau susunannya sudah


pasti dan tak dapat diubah.

Digunakan untuk menyindir atau untuk memperindah bahasa.

Kata-kata yang membentuk peribahasa umumnya teratur, enak didengar serta


memiliki makna tertentu.

Dibentuk atau dibuat berdasarkan suatu pandangan serta perbandingan yang


begitu teliti terhadap alam sekitar dan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi
maupun berlaku dalam kehidupan masyarakat.

Dibentuk dengan satuan ikatan bahasa yang padat dan indah, melekat di mulut
masyarakat hingga turun temurun.

Berdasarkan cirinya di atas, peribahasa dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

Bidal/Pameo, jenis peribahasa yang isinya mengandung celaan, peringatan,


ejekan. Contoh :

Malu bertanya sesat di jalan (maknanya, orang yang malu bertanya pada orang
lain yang lebih berilmu pasti akan merugi).

Pepatah, jenis peribahasa yang isinya berupa petunjuk, nasehat, pelajaran. Contoh
:

Bagai bumi dan langit (maknanya, dua hal yang jauh berbeda layaknya bumi dan
langit).

12
Bagai kejatuhan bulan (maknanya, mendapat rejeki atau sesuatu yang begitu
menyenangkan).

Perumpamaan, jenis peribahasa yang isinya berupa kata-kata untuk


mengungkapkan kondisi atau tingkah laku seseorang dan membandingkannya
dengan sesuatu yang lain. Umumnya didahului dengan kata bagai, laksana,
seperti, bak dan lain sebagainya. Contoh :

Bagai harimau menyembunyikan kuku (maknanya, seseorang yang


menyembunyikan kelebihan atau kekuatannya).

Tong kosong nyaring bunyinya (maknanya, orang yang banyak bicara biasanya
malas dalam bekerja).

Semboyan, jenis peribahasa yang merupakan kumpulan kata atau kalimat yang
dijadikan sebagai sebuah petunjuk atau keyakinan. Contoh :

Bersih pangkal sehat (maknanya, kesehatan diri dan lingkungan harus diawali
dengan kebersihan).

Rajin pangkal pandai (aknanya, barang siapa yang rajin belajar maka akan
menjadi seseorang yang pandai).

Ungkapan, jenis peribahasa yang berisi tentang kondisi atau tingkah laku
seseorang yang dinyatakan menggunakan pepatah. Contoh :

Kabar angin, maknanya gosip belaka.

Banting tulang, maknanya kerja keras

Darah biru, maknanya bangsawan.

Bintang lapangan, maknanya pemain terbaik.

Kepala dingin, maknanya tenang.

Tamsil/Ibarat, jenis peribahasa yang sering kali menggunakan kata “ibarat” dan
memiliki tujuan untuk membuat perbandingan terkait suatu hal atau
perkara. Contoh :

Tua-tua keladi makin tua makin menjadi (maknanya : orang yang semakin tua
semakin seperti anak muda sikap dan perlakuannya).

Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan (maknanya : dimana pun Anda
berada pasti ada rezeki yang tersedia untuk Anda).

13
Adat pasang turun naik (maknanya : kehidupan di dunia tidak ada yang abadi,
semua akan senantiasa berganti).

Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang (maknanya : hanya mau
bersama ketika dalam keadaan senang/berada saja, tidak mau bersama saat
dalam keadaan susah).

Menang jadi arang, kalah jadi abu (maknanya : dalam pertarungan menang atau
kalah hanya akan membawa derita pada keduanya).

Bagaikan abu di atas tanggul (maknanya : orang yang sedang dalam keadaan sulit
dan sangat mudah untuk terjatuh).

Membagi sama adil, memotong sama panjang (maknanya : apabila membagi atau
memutuskan suatu hal sebaiknya adil dan tidak memihak atau berat sebelah).

Air tenang menghanyutkan (maknanya : Orang yang kelihatannya pendiam dan tak
berilmu, namun ternyata memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi).

Air beriak tanda tak dalam (maknanya : Orang yang banyak bicara biasanya tak
berilmu atau tak banyak ilmunya).

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga (maknanya : sifat yang dimiliki anak
biasanya merupakan sifat turunan dari orangtuanya).

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi (maknanya : menuntut ilmu
harus sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung sehingga hasil yang dicapai
maksimal).

Bagaikan burung di dalam sangkar (maknanya : seseorang yang merasa hidupnya


dikekang).

Tong kosong nyaring bunyinya (maknanya : orang yang banyak bicara dan
sombong biasanya tak berilmu).

Tong penuh tak berguncang, tong setengah yang berguncang (maknanya : orang
yang memiliki banyak ilmu tidak akan banyak bicara, sedangkan orang bodoh
biasanya akan banyak bicara dan seolah tahu segala hal).

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi (maknanya : orang tua yang sikapnya
seperti anak muda, terutama pada masalah percintaan).

Terbuat dari emas sekalipun, sangkat tetap sangkar juga (maknanya : meskipun
hidup dengan berlimpah harta namun jika terkekang tetap akan merasa tersiksa).

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga (maknanya : karena kesalahan kecil,
segala kebaikan yang telah diperbuat hilang begitu saja).

14
Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh (maknanya : seiya sekata dalam
segala keadaan).

Baragsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya (maknanya : maksud


hati ingin mencelakakan orang lain, tetap dirinya uga yang celaka).

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih (maknanya : segala sesuatu yang
terjadi di kehidupan ini bukanlah manusia yang menentukannya).

Jauh di mata dekat di hati (maknanya : dua orang yang tetap merasa dekat meski
dipisahkan oleh jarak/tinggal berjauhan).

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul (maknanya : seberat


apapun orang yang hanya melihat, tetap jauh lebih menderita orang yang
mengalami).

Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang (maknanya : Seseorang yang disayang
ketika masih sehat, sedang ketika sakit ditinggalkan).

15

Anda mungkin juga menyukai