Seni rupa merupakan sebuah cabang seni yang mengapresiasikan pengalaman artistik
manusia kedalam sebuah bentuk yang dapat diraba oleh tangan dan ditangkap oleh mata
dan dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama atau berulang-ulang.
2. Keseimbangan (Balance)
mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain.
3. Ritme atau irama
Irama terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan
(movement).
4. Penekanan / aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya
penampilan pada bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik
perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi, perbedaan ukuran,
perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.
5. Proporsi
upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian yang
satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi
6. Keselarasan / harmoni
unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi.
2. 3 Dimensi
a. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat.
Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
b. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan
menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar
tanah liat.
c. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan
kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya
sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan
d. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan
satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu
e. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan
terlebih dahulu.
1. FUNGSI PAMERAN
Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya.
Apresiasi juga dapat diartikan sebagai tindakan menilai, menghargai,
emmahami dan menikmati karya seni rupa
Edukasi =mendidik manusia akan kesadaran nilai keindahan dan nilai
senni budaya, melatih kepekaan terhadap rasa, cipta, karsa, dan
akhirnya menimbulkan dorongan untuk berkreasi secara aktif.
Rekreasi = sebagai sarana pemenuhan kebutuhan spiritual manusia
dari aspek hiburan.
Prestasi = sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi yang telah di
capai oleh seseorang dari sejauh masa proses kreatif seseorang
(seniman) dalam bidang seni.
2. Tahap perencanaan pameran
Menyusun kepanitiaan penyelenggaraan pameran (ketua, sekretaris,
bendahara, seksi pameran yang terdiri atas sub-subseksi)
Menentukan tema pameran
Menentukan jenis pameran
Jenis pameran yang dimaksud adalah pameran tunggal atau pameran
kolektif, pameran satu jenis karya atau bermacam karya seni rupa.
Menentukan tujuan pameran
Menentukan sasaran pameran
Menentukan tanggal pelaksanaan pameran
Menyusun proposal pameran
3. Tahap persiapan pameran
Mengumpulkan karya seni yang akan dipamerkan
Menyeleksi karya yang akan dipamerkan
Mempromosikan kegiatan pameran dan menyiapkan dokumen
pameran
Mempersiapkan tempat dan ruang pameran
Menata ruang pameran
Mempersiapkan dan mengatur letak meja informasi dan meja
penerima tamu
Selain itu, fungsi kritik seni yang lainya adalah kritik dengan gaya
bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa,
mengupas, dan diharapkan dapat memudahkan seniman dan
penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.
musik tradisional adalah musik yang dipakai sebagai perwujudan dan nilai
budaya yang sesuai dengan tradisi. musik tradisional ialah musik masyarakat yang
diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah.
A. FUNGSI ALAT MUSIK TRADISIONAL
1. Sarana upacara adat budaya
2. Pengiring tarian (untuk mengiringi tarian-tarian khas daerah)
3. Sarana hiburan (pagelaran musik)
4. Sarana komunikasi (kentongan, lonceng di gereja dan bedug di masjid)
5. Sarana ekspresi diri (untuk mengekspresikan diri mereka, mengungkapkan
perasaan)
6. Sarana ekonomi (mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
dalam hidup)
B. JENIS ALAT MUSIK TRADISIONAL
1. Menurut fungsi
Melodis rangkaian tinggi rendahnya nada yang disusun dalam satu
kesatuan dengan penekanan yang berbeda. Jenis alat musik tradisional
melodis memiliki fungsi membentuk deretan nada tunggal pengiring vokal
dalam pertunjukan lagu ataupun musik. (Bonang, Saron, Sampek, Kecapi,
Rebab)
Ritmis merupakan pengulangan bunyi sesuai dengan pola serta
prinsip yang tetap dapat menggambarkan dinamika perubahan dalam
sebuah lagu. Jenis alat musik tradisional ritmis pada umumnya tidak
memiliki variasi nada, namun menjadi instrumen utama yang berfungsi
menjaga ketukan (Bedug, Genjring, Terbang, Kendang, Tifa, Bongo,
Tamborin, Timpani, Kencer, Darbuka)
Harmoni berarti kesetaraan, keselarasan atau sinkronisasi dari
panduan berbagai bunyi. Jenis alat musik tradisional harmonis berfungsi
untuk mengiringi sekaligus menyelaraskan bunyi yang dikeluarkannya.
(Gitar, Saron, Suling, Piano, Kecapi)
2. Menurut sumber bunyinya
Alat musik tradisional idiophone merupakan jenis alat musik yang sumber
bunyi berasal dari badan alat musik itu sendiri (Gong, Kolintang, Saron,
Angklung, Calung, Talempong)
Jenis alat musik tradisional electrophone merupakan alat musik yang
sumber bunyinya memanfaatkan tenaga listrik (Sasando elektrik,
Angklung elektrik, digital Gamelan.)
Jenis alat musik tradisional chordophone merupakan alat musik yang
sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar (Biola, Rebab, Siter, Gitar,
Kecapi, Harpa, Sampek.)
Alat musik tradisional membranophone merupakan jenis alat musik yang
sumber bunyinya berasal dari membran atau lapisan tipis (Tifa, Gendang,
Rabana, Darbuka, Kencer)
Alat musik tradisional Aerophone merupakan jenis alat musik yang sumber
bunyinya berasal dari tekanan udara dan getarannya (Akordion, Suling,
Saluang, Serunai, Tahuri, Triton, Karinding.)
3. Berdasarkan cara memainkannya
Jenis alat musik tradisional gesek merupakan alat musik yang dimainkan
dengan cara digesek (Rebab, Arababu, Keso, Cello, Sukong, dan lain
sebagainya.)
Jenis alat musik tradisional goyang merupakan alat musik yang dimainkan
dengan cara digoyang atau digoncangkan ( Angklung, Marakas,
Tamborin.)
Alat musik tradisional petik adalah jenis instrumen musik yang dimainkan
dengan memetik bagian dawai atau senarnya agar menghasilkan getaran
suara (Sasando, Gambus, Celempung, Ukulele (Cuk dan Cak), Siter,
Kecapi, Sampek)
Jenis alat musik tradisional pukul merupakan jenis alat musik yang
dimainkan dengan cara dipukul (ditabuh) untuk menghasilkan bunyi atau
suara (Gender, Gong, Gendang (Kendang), Talempong, Kolintang)
Alat musik tradisional tiup merupakan jenis alat musik dimainkan dengan
cara ditiup pada kolom udaranya untuk menghasilkan getaran suara atau
bunyi (Suling, Saluang, Serunai, Tahuri/Korno, Triton)
C. APRESIASI PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL
Menyanyikan lagu tersebut
Melestarikan lagu dan musik nusantara
Mengenalkan musik tradisional sampai ke mancanegara
D. KONSEP, BENTUK DAN JENIS PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL
Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan
melalui komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang
diciptakan oleh para pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat
1. Jenis karya musik yang dipergelarkan
Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu
daerah. Contoh-contoh musik daerah yaitu degung (Sunda), gambang
kromong (Betawi), gamelan sunda (Jawa Barat), dan lain-lain.
Musik nontradisional tersebut juga dengan musik modern, yaitu jenis
musik yang digarap secara modern, baik dari segi elemen musikal,
peralatan musik yang dipergunakan, fungsi, maupun bentuk
penyajiannya.
2. Prosedur pertunjukan music
Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pagelaran seni musik, yaitu
sebagai berikut.
3. Musik Karang Dodou – Merupakan musik tradisional khas yang berasal dari
daerah Tanah siang, Kalimantan Tengah, Musik ini adalah jenis musik ritual
yang hanya bisa dilihat pada saat upacara adat tertentu saja.
6. Musik Gong Luang – Musik tradisional yang berasal dari Bali ini merupakan
sebuah gamelan yang sifatnya sakral dan pada umumnya hanya
dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben).
Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal
dari nama jenis musik tersebut.
Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang
pemimpin komunitas Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik
Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik
China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan
sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan
perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran.
2. Musik Keroncong
Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis,
dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana. Setelah Portugis
meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya
dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan
beberapa alat gamelan.
Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang,
karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak lengkap.
Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya
Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong.
Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-masing.
Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada
yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras
terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan.
Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya,
namun yang membedakannya hanyalah
Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun
dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang
terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang.
9. Musik Krumpyung
Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik
yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya
nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam
Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu
yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan
lagu lainnya.
10. Musik Goong Renteng
Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang
memakai gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini
sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng
memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti
ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa
dipakai berasal dari arab
Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng
terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan idiofon.
Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan acara
maulid nabi.
11. Musik Syair Telima
Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya
di Tanah Mandalam. Syairnya lumayan terkenal dan berisi tentang
pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya digunakan
untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam.
12. Musik Sasando Gong
Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik
utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar
dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro.
Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara
penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana.
13. Musik Painting
Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri
memiliki arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar
yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan
diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.
14. Musik Gaghahanggase
Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah
lama hidup dan berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk
beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis.
Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan
diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang
masih tahan dan utuh.