Anda di halaman 1dari 17

MATERI PAS SENI BUDAYA

A. PENGERTIAN SENI RUPA

Seni rupa merupakan sebuah cabang seni yang mengapresiasikan pengalaman artistik
manusia kedalam sebuah bentuk yang dapat diraba oleh tangan dan ditangkap oleh mata
dan dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama atau berulang-ulang.

B. KONSEP SENI RUPA


 Hakikat seni rupa
Perbedaan budaya, kondisi, sosial, ekonomi politik dan perbedaan alam
sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan beragam.
 Aspek aspek seni rupa
- Wujud dan isi
- Media (sarana pemnyampaikan pesan), pokok soal(apa saja yang
disajikan), interaksi antara material dan teknik serta penguasaan
teknik sangat penting untuk mengetahui hasilnya
 Ragam seni rupa

C. UNSUR UNSUR SENI RUPA


a. Titik (unsur seni rupa yang paling dasar)
b. Garis
- Garis nyata (dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung)
- Garis semu (adanya kesan balans pada bidang)
c. Bidang
d. Bentuk
- Bentuk geometris (terdapat pada ilmu ukur, kubitis $ silindris)
- Bentuk nongeometris (meniru bentuk alam)
e. Ruang
f. Warna (kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata)
- Primer (tidak berasal dari warna apapun)
- Sekunder (campuran primer)
- Tertier (campuran primer dan sekunder)
g. Tekstur (sifat atau keadaan suatu permukaan bidang/benda)
- Tekstur nyata (nilai raba sama antara penglihatan dan rabaan)
- Tekstur semu (kesan yang berbeda penglihatan dan perabaan)
h. Gelap terang

D. PRINSIP SENI RUPA


1. Kesatuan (unity)
kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terpadu menjadi satu
bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan

2. Keseimbangan (Balance)
mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain.
3. Ritme atau irama
Irama terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan
(movement).
4. Penekanan / aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya
penampilan pada bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik
perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi, perbedaan ukuran,
perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.
5. Proporsi
upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian yang
satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi
6. Keselarasan / harmoni
unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi.

E. MEDIA SENI RUPA


1. 2 Dimensi
a. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh
atau sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu
H, B, dan HB.
b. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar
potret atau benda yang bertekstur halus.
c. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama,
hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk
teknik dussel atau arsir
d. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar
antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena
drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen
cocok untuk teknik arsir.
e. Spidol
f. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour)
g. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan,
warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya
dengan bantuan kuas.
h. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak
pengencernya. Cat minyak ini digunakan untuk melukis pada kain
kanvas.
i. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas
menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk
merentangkan kain). Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat
khusus untuk melukis.
j. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan
untuk cat air.
k. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat
l. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer.
Teknologi digital saat ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar
yang beragam.

2. 3 Dimensi
a. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat.
Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
b. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan
menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar
tanah liat.
c. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan
kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya
sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan
d. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan
satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu
e. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan
terlebih dahulu.

F. JENIS SENI RUPA


a. Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti
garis, bidang, warna dan tekstur pada bidang dua dimensi
b. Seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada
bidang tiga dimensi.
c. seni grafis tergolong kedalam bentuk dua dimensi, berbeda dengan seni lukis
yang umumnya karya tunggal. Kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya
yang bisa direproduksi atau diperbanyak.
d. Seni kria diartikan sebagai hasil daya cipta manusia melalui keterampilan
tangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya serta umumnya
dibuat dari bahan-bahan alam.
e. Seni bangunan dikategorikan sebagi seni pakai. Bentuk-bentuk bangunan itu
dibuat berdasarkan ide atau gagasan yang bersumber dari kebudayaan
masing-masing.
f. Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan.

G. TEMA SENI RUPA


Secara umum, ragam karya seni rupa dapat diwujudkan berdasarkan tema-tema
sebagai berikut :
 Manusia dan dirinya sendiri
 Hubungan Manusia dengan manusia lain
 Manusia dengan alam sekitarnya
 Manusia dan kegiatannya
 Manusia dengan alam
 Manusia dengan khayalan(supranatural)

H. NILAI ESTETIKA SENI RUPA


Nilai estetik sendiri mempunyai arti dari suatu keindahan yang kita kecap
setelah kita
menikmati atau mengamati suatu karya seni. Nilai estetik bersifat subyek dan
obyektif. Obyek berbicara tentang keindahan dari kasat mata wujud fisik benda
tersebut. Keindahan dalam karya seni tersusun atas keselaran, perpaduan
warna dan
penemaptan obyek pada suatu karya / kanvas yang membentuk satu kesatuan.
Sedangkan
subyektif lebih ke selera dari pengamat seni tersebut, jadi keindahan dari satu
orang ke orang yang lain berbeda beda.
I. KONSEP DAN PROSEDUR PAMERAN SENI RUPA
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk
dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh maysarakat luas.

Jenis pameran dibedakan menjadi dua, yaitu pameran homogen dan


pameran heterogen. Pameran homogen artinya pameran yang hanya
menampilkan satu karya seni rupa saja misalnya pameran lukisan,
pameran patung, pameran keramik, dan sebagainya. Pameran heterogen
artinya pameran yang sekaligus menampilkan berbagai jenis karya seni
rupa misalnya pameran seni karya, pameran lukisan, pameran patung,
pameran keramik, dan karya seni rupa lainnya dilakukan dalam satu
ruang pameran dan dilakukan dalam waktu bersamaan.

Pameran berdasarkan pada jumlah seniman yang tampil, dibedakan


menjadi pameran tunggal (perseorangan) dan pameran kelompok.
Pameran di sekolah biasanya dapat digolognkan sebagai pameran
heterogen dan pameran kelompok, karena emmamerkan beragam jenis
karya seni rupa dari beberapa siswa.

1. FUNGSI PAMERAN
 Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya.
Apresiasi juga dapat diartikan sebagai tindakan menilai, menghargai,
emmahami dan menikmati karya seni rupa
 Edukasi =mendidik manusia akan kesadaran nilai keindahan dan nilai
senni budaya, melatih kepekaan terhadap rasa, cipta, karsa, dan
akhirnya menimbulkan dorongan untuk berkreasi secara aktif.
 Rekreasi = sebagai sarana pemenuhan kebutuhan spiritual manusia
dari aspek hiburan.
 Prestasi = sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi yang telah di
capai oleh seseorang dari sejauh masa proses kreatif seseorang
(seniman) dalam bidang seni.
2. Tahap perencanaan pameran
 Menyusun kepanitiaan penyelenggaraan pameran (ketua, sekretaris,
bendahara, seksi pameran yang terdiri atas sub-subseksi)
 Menentukan tema pameran
 Menentukan jenis pameran
Jenis pameran yang dimaksud adalah pameran tunggal atau pameran
kolektif, pameran satu jenis karya atau bermacam karya seni rupa.
 Menentukan tujuan pameran
 Menentukan sasaran pameran
 Menentukan tanggal pelaksanaan pameran
 Menyusun proposal pameran
3. Tahap persiapan pameran
 Mengumpulkan karya seni yang akan dipamerkan
 Menyeleksi karya yang akan dipamerkan
 Mempromosikan kegiatan pameran dan menyiapkan dokumen
pameran
 Mempersiapkan tempat dan ruang pameran
 Menata ruang pameran
 Mempersiapkan dan mengatur letak meja informasi dan meja
penerima tamu

J. KRITIK KARYA SENI RUPA


Kritik karya seni adalah kegiatan menanggapi karya seni guna
menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kelebihan dan
kekurangan dalam karya seni tersebut digunakan dalam berbagai aspek serta
untuk menunjukan kualitas dari sebuah karya. Selain itu, kritik karya seni juga
digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
berkarya seni.
Orang yang melakukan kritik terhadap sebuah karya seni dan budaya
orang lain atau dirinya disebut dengan kritikus.
1. Fungsi kritik
Kritik seni memiliki fungsi utama yakni menjembatani persepsi dan
apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan penikmat seni.

Selain itu, fungsi kritik seni yang lainya adalah kritik dengan gaya
bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa,
mengupas, dan diharapkan dapat memudahkan seniman dan
penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.

2. Tahapan dalam kritik seni


a. Deskripsi adalah tahapan guna menemukan, mencatat, dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, serta
tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
b. Analisis formal adalah tahapan yang digunakan untuk menelusuri
sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur
pembentuknya
c. Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni
meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah
yang dihadirkan.
d. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik guna
menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan
karya lain yang sejenis
ALAT MUSIK

musik tradisional adalah musik yang dipakai sebagai perwujudan dan nilai
budaya yang sesuai dengan tradisi. musik tradisional ialah musik masyarakat yang
diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah.
A. FUNGSI ALAT MUSIK TRADISIONAL
1. Sarana upacara adat budaya
2. Pengiring tarian (untuk mengiringi tarian-tarian khas daerah)
3. Sarana hiburan (pagelaran musik)
4. Sarana komunikasi (kentongan, lonceng di gereja dan bedug di masjid)
5. Sarana ekspresi diri (untuk mengekspresikan diri mereka, mengungkapkan
perasaan)
6. Sarana ekonomi (mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
dalam hidup)
B. JENIS ALAT MUSIK TRADISIONAL
1. Menurut fungsi
 Melodis rangkaian tinggi rendahnya nada yang disusun dalam satu
kesatuan dengan penekanan yang berbeda. Jenis alat musik tradisional
melodis memiliki fungsi membentuk deretan nada tunggal pengiring vokal
dalam pertunjukan lagu ataupun musik. (Bonang, Saron, Sampek, Kecapi,
Rebab)
 Ritmis merupakan pengulangan bunyi sesuai dengan pola serta
prinsip yang tetap dapat menggambarkan dinamika perubahan dalam
sebuah lagu. Jenis alat musik tradisional ritmis pada umumnya tidak
memiliki variasi nada, namun menjadi instrumen utama yang berfungsi
menjaga ketukan (Bedug, Genjring, Terbang, Kendang, Tifa, Bongo,
Tamborin, Timpani, Kencer, Darbuka)
 Harmoni berarti kesetaraan, keselarasan atau sinkronisasi dari
panduan berbagai bunyi. Jenis alat musik tradisional harmonis berfungsi
untuk mengiringi sekaligus menyelaraskan bunyi yang dikeluarkannya.
(Gitar, Saron, Suling, Piano, Kecapi)
2. Menurut sumber bunyinya
 Alat musik tradisional idiophone merupakan jenis alat musik yang sumber
bunyi berasal dari badan alat musik itu sendiri (Gong, Kolintang, Saron,
Angklung, Calung, Talempong)
 Jenis alat musik tradisional electrophone merupakan alat musik yang
sumber bunyinya memanfaatkan tenaga listrik (Sasando elektrik,
Angklung elektrik, digital Gamelan.)
 Jenis alat musik tradisional chordophone merupakan alat musik yang
sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar (Biola, Rebab, Siter, Gitar,
Kecapi, Harpa, Sampek.)
 Alat musik tradisional membranophone merupakan jenis alat musik yang
sumber bunyinya berasal dari membran atau lapisan tipis (Tifa, Gendang,
Rabana, Darbuka, Kencer)
 Alat musik tradisional Aerophone merupakan jenis alat musik yang sumber
bunyinya berasal dari tekanan udara dan getarannya (Akordion, Suling,
Saluang, Serunai, Tahuri, Triton, Karinding.)
3. Berdasarkan cara memainkannya
 Jenis alat musik tradisional gesek merupakan alat musik yang dimainkan
dengan cara digesek (Rebab, Arababu, Keso, Cello, Sukong, dan lain
sebagainya.)
 Jenis alat musik tradisional goyang merupakan alat musik yang dimainkan
dengan cara digoyang atau digoncangkan ( Angklung, Marakas,
Tamborin.)
 Alat musik tradisional petik adalah jenis instrumen musik yang dimainkan
dengan memetik bagian dawai atau senarnya agar menghasilkan getaran
suara (Sasando, Gambus, Celempung, Ukulele (Cuk dan Cak), Siter,
Kecapi, Sampek)
 Jenis alat musik tradisional pukul merupakan jenis alat musik yang
dimainkan dengan cara dipukul (ditabuh) untuk menghasilkan bunyi atau
suara (Gender, Gong, Gendang (Kendang), Talempong, Kolintang)
 Alat musik tradisional tiup merupakan jenis alat musik dimainkan dengan
cara ditiup pada kolom udaranya untuk menghasilkan getaran suara atau
bunyi (Suling, Saluang, Serunai, Tahuri/Korno, Triton)
C. APRESIASI PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL
 Menyanyikan lagu tersebut
 Melestarikan lagu dan musik nusantara
 Mengenalkan musik tradisional sampai ke mancanegara
D. KONSEP, BENTUK DAN JENIS PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL
Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan
melalui komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang
diciptakan oleh para pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat
1. Jenis karya musik yang dipergelarkan
 Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu
daerah. Contoh-contoh musik daerah yaitu degung (Sunda), gambang
kromong (Betawi), gamelan sunda (Jawa Barat), dan lain-lain.
 Musik nontradisional tersebut juga dengan musik modern, yaitu jenis
musik yang digarap secara modern, baik dari segi elemen musikal,
peralatan musik yang dipergunakan, fungsi, maupun bentuk
penyajiannya.
2. Prosedur pertunjukan music
Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pagelaran seni musik, yaitu
sebagai berikut.

1. Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia.


2. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
3. Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien.
4. Sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi kegiatan.

E. JENIS MUSIK NUSANTARA DI INDONESIA


1. Musik Laras Madya dan Santi Swara -Berasal dari Jawa tengah, yang
memiliki ciri-ciri lebih fokus ke lagu-lagu shalawatan (bernuansa islami),
lebih berbentuk seperti koor tetembangan yang pengiringnya berupa rebana,
bisa juga ditambah dengan kendang, kemanak dan bogem.

2. Musik Gambang Kromong – Merupakan sebuah musik tradisi serapan dari


musik etnis Cina. Sebagian besar pelakunya adalah seniman-seniman Betawi
dan juga dari etnis non chines. Salah satu fungsi dari musik ini adalah
digunakan sebagai musik iringan lenong (Betawi).

3. Musik Karang Dodou – Merupakan musik tradisional khas yang berasal dari
daerah Tanah siang, Kalimantan Tengah, Musik ini adalah jenis musik ritual
yang hanya bisa dilihat pada saat upacara adat tertentu saja.

4. Musik Huda – Merupakan gabungan dari 3 jenis musik tradisional


Minangkabau, seperti Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan
(musik bernuansa islami).
5. Musik Krumpyung – Nama krumpyung sendiri berasal dari bunyi rangkaian
instrumen musik saat digerakkan. Kesenian ini berasal dari kelurahan
Agrowillis, kecamatan Kokap, kabupaten kulon Progo, Yogyakarta. Pada
mulanya merupakan sebuah sebutan yang digunakan untuk sebuah
instrumen yang terdiri dari rangkaian alat musik bambu atau yang lebih
dikenal dengan nama Angklung.

6. Musik Gong Luang – Musik tradisional yang berasal dari Bali ini merupakan
sebuah gamelan yang sifatnya sakral dan pada umumnya hanya
dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben).

7. Musik Goong Renteng – Biasanya, musik ini digunakan untuk upacara


muludan/Maulid Nabi (Muhammad SAW). Goong Renteng ini terdiri dari
berbagai instrumen, yaitu Kecrek, Bonang, Kendang dan Saron.

F. Cara memainkan alat music tradisional


1. Alat musik tradisional: Saluang
Saluang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai jenis bunyi
Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan
saluang dengan ditiup dan lubang yang ada di salung digunakan untuk
mengatur nada dan jari-jari tangan berfungsi untuk menutup lubangnya.

2. Alat musik tradisional : Angklung


Angklung berasal dari Jawa barat yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkan angkul yaitu menggunakan tangan kita.

3. Alat musik tradisional : Kolintang


Kolintang berasal dari Sulawesi Utara yang mempunyai jenis bunyi Ideofon.
Cara memainkannya dengan dipukul.

4. Alat musik tradisional : Gong


Gong berasal dari Jawa Barat yang jika dipukul akan mengeluarkan jenis bunyi
Membranofon. Gong biasanya di ikat atau digantung pada kayu.

G. ALAT MUSIK TRADISIONAL DALAM SENI RITUAL


 Musik Sasando Gong merupakan alat musik khas pulau
Rote,NTT. Fungsi musik sasando gong sebagai hiburan,pengiring
tarian, dan sebagai upacara adat setempat.
 Musik Gondang (Tapanuli) Dipakai pada upacara-upacara adat
batak
 Musik Gong Luang (Bali) Bersifat sakral karena dipakai pada
upacara ngaben
 Musik Gamelan (Jawa dan Bali)Awalnya digunakan pada
upacara kerajaan istana, sedang di Bali digunakan untuk upacara
adat
H. JENIS MUSIK TRADISIONAL
1. Musik Gambang Kromo
Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional
nusantara asal Betawi, yaitu Gambang Kromong.
Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan
gabungan antara musik betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat
musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China.

Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal
dari nama jenis musik tersebut.

Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang
pemimpin komunitas Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik
Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik
China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan
sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan
perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran.

Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami


perubahan. Yang dulunya hanya menggunakan gamelan dan alat
musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga ditambahkan dengan
menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya.
Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang
menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.

2. Musik Keroncong
Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis,
dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana. Setelah Portugis
meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya
dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan
beberapa alat gamelan.

Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat


diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang
paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak Gesang, orang yang
juga berjasa mengembangkan musik keroncong.

3. Musik Gong Luang


Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya
adalah peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa
ke bali oleh beberapa orang kerajaan.

Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang,
karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak lengkap.
Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya
Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong.
Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-masing.

Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada
yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras
terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan.

Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai


pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-
tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari
Rejang dan lain sebagainya.

4. Musik Santi Swara dan Laras Madya


Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa
Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17,
tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V.
Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang
berarti suara atau senandung lagu, sedangkan Larasmadya memiliki
arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi
Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam
senandung lagu dalam irama yang bersahaja.

Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam


dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan
kemanak.

Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya,
namun yang membedakannya hanyalah

Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras


Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil,
Gambuh, Kinanthi dan lainnya
5. Musik Karang Dodou
Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah
Siang, Barito Utara. Orang sana biasanya menggunakan musik ini
sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati yaitu acara
memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang
sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera mantera
berisi doa-doa.

6. Musik Tabuh Salimpat


Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang
masih ada dan dimainkan di kalangan penduduk sana. Alat musik
utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat
musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alaat
musik petik seperti gitar.
7.Musik Tradisional Kombi
Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua.
Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau
memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang
Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto.
Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di
kedua ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan
tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian bawah bambu
diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul.

Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu


seperti untuk hiburan, upacara adat dan upacara keagamaan.
8. Musik Senandung Jolo
Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi
khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo memiliki arti yaitu
senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun.
Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun.

Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya


diantaranya pantun pembuka – pantun spontan – pantun penutup.

Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun
dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang
terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang.

Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan


beberapa instrumen musik lagi seperti Tetawak, Rebano, Gendang
Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk
iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga
dan sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan
atau sunatan.

9. Musik Krumpyung
Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik
yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya
nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam
Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu
yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan
lagu lainnya.
10. Musik Goong Renteng
Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang
memakai gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini
sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng
memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti
ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa
dipakai berasal dari arab

Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng
terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan idiofon.
Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan acara
maulid nabi.
11. Musik Syair Telima
Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya
di Tanah Mandalam. Syairnya lumayan terkenal dan berisi tentang
pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya digunakan
untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam.
12. Musik Sasando Gong
Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik
utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar
dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro.
Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara
penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana.
13. Musik Painting
Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri
memiliki arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar
yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan
diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.
14. Musik Gaghahanggase
Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah
lama hidup dan berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk
beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis.

Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik


bambu, seheng, tambur, karoncongan, kentel, tateng korang,
tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya adalah lagu-
lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan
perempuan.
15. Musik Tradisional Huda
Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah
musik tradisional nusantara yang berasal dari Minangkabau yang
berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik
Huda bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik
yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan.

Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan
diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang
masih tahan dan utuh.

Anda mungkin juga menyukai