Anda di halaman 1dari 6

IDOL

Park Jimin. Itulah yang biasa orang gunakan untuk memanggilnya, menyorakkan
namanya. Semua wanita di dunia ini pasti akan langsung terpukau dengan ketampanan dari
seorang pria asal Korea yang bernama Park Jimin ini. Akupun begitu. Awal November, tepatnya
10 November 2017, saat aku sedang memainkan handphone ku aku melihat sesuatu yang tidak
biasa aku lihat di handphone ku. Sesuatu itu adalah seorang artis berdarah Korea yang sedang
menari dengan lihainya dan bernyanyi dengan sangat lembutnya yang akan membuat mu
terpana dan langsung menyukainya. Namun tidak dengan ku, aku bingung, hati dan otak ku
sangat kontras saat itu. Hatiku berkata, “Ya, kau menyukai pria itu. Cobalah cari tau tentangnya
dan aku tau kau akan sangat menyukainya.” Namun otak ku berkata, “Hey, apa yang kau
lakukan? Apakah kau akan membuang-buang waktumu untuk mencari informasi tidak berguna
tentang pria itu? Kenapa kau sangat peduli? Bahkan dia pun tidak akan peduli dan tidak akan
memperhatikanmu.”
Aku adalah orang yang mempunyai prinsip “Think before doing” berfikir dulu sebelum
bertindak, namun tidak kali ini, aku langsung mengikuti kata hatiku untuk mencari informasi
tentang pria berdarah korea yang membuatku terpukau dan terpana, dan mungkin aku telah
jatuh kedalam pesonanya. Setelah aku mencari tau tentang pria itu, ternyata pria berdarah
korea itu bernama Park Jimin, “Nama macam apa itu? Haha, Park? Apakah ia suka menjadi
taman? Konyol sekali” batin ku. Tetapi rasa kagum pada seorang bernama Park Jimin itu
mengalahkan rasa penasaran ku tentang namanya.
Sehingga seiring berjalannya waktu, detik berganti menit, menit berganti jam, jam
berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Tak ku
rasakan bahwa rasa kagum ku padanya sudah hilang, rasa kagumku berubah menjadi cinta.
Cinta kepada seseorang yang tidak akan bisa aku miliki selama hidupku. Yang bisa kulakukan
sekarang hanyalah menghayalkan seseorang bernama Park Jimin akan memelukku dan
mengatakan padaku bahwa dia mencintaiku. Tetapi entah bagaimana, khayalan itu bisa
menjadi kenyataan. Ya, Park Jimin, seseorang yang sering aku khayal kan, yang sering aku
impikan yang sekarang sedang memelukku dengan hangatnya dan membelai rambutku dengan
tangannya yang sangat sangat mungil dan lucu lalu berkata padaku dengan sangat lembutnya
“Aku mencintaimu, istriku”
CURHATAN HATIKU
Hai kamu.
Yang selalu singgah dihatiku selama beberapa bulan terakhir ini, awalnya aku hanya
menganggap mu hanya sebagai temanku, tapi apakah kau sadar? Seiring berjalannya waktu,
aku mulai jatuh kepadamu. Entah apa yang telah kau perbuat kepada diriku, kini hanya
namamu lah yang terngiang-ngiang dipikiranku.
Dulu, kau begitu asyik dan seru seperti yang aku bayangkan. Tapi entah kenapa semakin lama
kau semakin berubah, kau mulai memperlihatkan sisi-sisi yang tidak pernah kau tunjukkan
kepadaku. Aku terkejut, kenapa kau melakukan ini kepadaku disaat aku sudah terjatuh
sepenuhnya kepadamu? Tidakkah kau sadar bahwa kau telah membuat hatiku terluka?
Terkadang aku hanya ingin berhenti, berhenti karena aku lelah menghadapi semua ini. Ya, aku
lelah dengan semua ini. Kau yang tiba-tiba berubah, sifatmu yang tiba-tiba berubah ini
membuatku berfikir dua kali. Haruskah aku memperjuangkanmu atau haruskah aku
meninggalkanmu?
Entah apa yang membuat mu merubah sikap dan sifatmu terhadap ku, aku tidak tahu. Tapi aku
hanya ingin kau berhenti melakukan itu semua kepadaku. Hatiku sakit, mengingat bahwa tidak
ada yang pernah tulus mencintaiku. Mereka datang dan pergi semaunya, yang membuatku
termenung tak berdaya. Teganya mereka melakukan ini kepadaku? Hatiku tercipta bukan untuk
dipermainkan, hatiku tercipta untuk dikasihi dan mengasihi, untuk disayangi dan menyayangi.
Taukah kamu bahwa aku akan selalu memperjuangkanmu semampuku? Namun jika pilihanmu
bukan aku, aku bisa apa? Bukankah lebih baik aku mundur? Daripada hatiku semakin terluka
dibuat olehmu?
Kamu tau kenapa aku suka hujan?
Hujan mengerti perasaanku,
ia datang tepat disaat aku merasa sendu
bersamaan dengan jatuhnya airmataku
namun terkadang aku membenci hujan
karena hujan mengingatkanku pada kenangan
kenangan saat aku bersamamu
kenangan indah yang tidak akan terulang
yang hanya menyisakan kesesakan
-18 maret ’19-
Danger
Kau tidak memikirkanku tapi diriku dipenuhi olehmu
Ini membuatku gila
Kenapa kau begini? Kenapa membuatku seperti orang bodoh?
Apa kau bercanda? Apa arti diriku bagimu?
Apakah aku terlalu ‘gampang’ untukmu? Apakah kau mempermainkanku?
Hatiku sangat sakit karenamu
Kau memainkan hatiku bahkan sebelum api dinyalakan
Mungkin kau lebih nyaman dengan kita menjadi teman daripada kekasih
Aku adalah seorang pengecut cinta.

Sang malam telah menanti


Menunggu mentari berganti
Perlahan tapi pasti
Rintikan air langit pun
Mulai berjatuhan membasahi bumi
Disertai semilir angin dingin
Yang memecah kesunyian malam hari
Dan menemani diriku ini
Yang terlelap dalam sepi
Saatnya ku berkata
Mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua
Kuyakin inilah waktunya
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Dan mungkin bila nanti
Kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin
Saat semua disini
Dan bila hatimu termenung
Menghindari mimpi-mimpimu
Membuka hatimu yang dulu
Cerita saat masa lalu

Kau hancurkan aku dengan sikapmu


Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini membunuhku

Perfect day
Kau tau hari apa yang paling sempurna?
Saat semua yang kau lakukan hari itu, kau lakukan dengan sepenuh hatimu. Cuaca pun ikut
mendukungmu, entahlah. Kebahagiaanku sebenarnya sangat sederhana, dapat melakukan apa
yang ku mau tanpa memikirkan hal yang membuatku mengeluh, dapat becanda ria dengan
teman-temanku ditambah cuaca yang terang dan berseri. Membayangkannya saja sudah
membuatku bahagia hehe.
Hal sekecil senyum juga bisa membuatku bahagia, ataupun sapaan dari seseorang. Aku tak
perlu sesuatu hal yang rumit untuk membuatku bahagia. Apapun yang membuatku tersenyum
dapat menjadikan hari yang indah hehe.
- 8 april 2019 –
16 April 2019
Perasaan ini
Banyak hal yang terjadi saat ini
Aku tak tau pasti apa yang terjadi
Tapi ini membuatku ku tak sadar diri
Akan siapa diriku ini

Entah apa yang telah merasuki


Perasaan aneh pun muncul kembali
Sesuatu ini tidak ingin pergi
Seakan-akan ingin selalu menemani

Jujur, aku benci akan semua ini


Perasaan ini terus menghantui
Yang terlalu mengingini
Kepadamu yang tak pernah mengetahui

Ikhlas
Hari hari telah ku lalui
Tanpa ada sesuatu yang pasti
Air langit mulai membasahi
Seakan tahu perasaanku ini

Ingin ku coba melupakan


Semua kenangan
Tapi hal itu tidaklah mudah
Karena telah kubangun dengan susah payah

Sekarang ku akan coba mengikhlaskan


Dengan sebuah senyuman
Dan mencoba bertahan
Meskipun itu menyakitkan

Anda mungkin juga menyukai