A. Definisi
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan
estetika.
B. Tujuan dan Fungsi Seni Rupa
Seni Rupa suatu keindahan visualisasi baik secara garis, bidang, volume, warna serta
tekstur, tujuan dari seni rupa ini sendiri merupakan pengungkapan gagasan, ide,
keindahan dengan suatu tujuan yang tersirat pada sebuah media tertentu. Baik dari jaman
ke jaman maka tujuan dari seni rupa pun mempunyai perubahan.
Seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi pemubuatan
arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme. Seni rupa modern memiliki
tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk
menampilkan seninya untuk sebuah penilaian. Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni
rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat.
1. Fungsi Individu
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan
untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan
memang mengacu kepada pemuasan kebutuhan fisik sehingga dari segi
kenyamanan menjadi hal yang penting. Sebagai contoh seni bangunan, seni
furniture, seni pakaian/textile, seni kerajinan, dan lain sebagainya.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain.
Pengalaman dari setiap orang sangatlahberbedauntuk mempengaruhisisi
emosional atau perasaannya. Contohnya perasaan sedih, gembira, letif-lelah,
kasihan, cinta, benci, dll. Manusia mampu merasakan semua itu karena di dirinya
terdapat dorongan emosional karena merupakan situasi kejiwaan pada setiap
manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan
dorongan dari luar dirinya yang sifatnya menyenangkan, memuaskan kebutuhan
batinnya. Contohnya mengalami keletihan sehingga membutuhkan rekreasi
seperti teater, menonton biskop, konsert, pameran seni dan lain sebagainya.
2. Fungsi Sosial
a. Fungsi sosial seni di bidang rekreasi
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka merasakan kejenuhan sehingga
orang tersebut memerlukan penyebaran seperti berlipur ke tempat rekreasi objek
wisata (rekreasi alam). dan Seni rupa juga sebagai benda rekreasi seperti seni
teater, pameran lukisan, pagelaran musik, dan pameran bonsai. Arti seni benda
Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang dibuat dengan pola, aturan, atau
pakem tertentu sebagai pedoman dalam berkarya seni dan dibuat berulang-ulang
tanpa merubah bentuk aslinya. Aturan-aturan umum terkait dengan penciptaan
bentuk, ola, corak, penggunaan warna, bahan dan ukuran, Aspek-aspek berkarya
seni seni rupa tradisional misalnya masih dipertahankan secara turun-temurun,
dari generasi ke generasi sampai sekarang. Sehingga seni rupa bersifat statis,
sejak dulu hingga sekarang bentuk dan coraknya tidak mengalami perubahan.
b. Seni rupa moedrn
Seni rupa modern adalah karya seni yang ditandai dengan munculnya
kreativitas untuk mencitakan hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Unsur kebaharuan menjadi sangat penting dan harus ada untuk memberikan karya
seni rupa modern yang mengutamakan aspek kreativitas dalam berkarya sehingga
tercipta suatu karya yang baru. Sehingga seni rupa modern bersifat lebih
individualis. Contoh seni rupa modern berupa lukisan, grafis, patung dan kriya.
c. Seni rupa kontemporer
Seni rupa kontemporer adalah karya seni yang pemunculannya dipengaruhi
oleh waktu dimana karya seni tersebut diciptakan. Seni rupa kontemporer bersifat
kekinian dan temporer yang diangkat dari seni rupa kontemporer mengenai
situasi dan kondisi saat karya tersebut diciptakan yang biasa untuk ekspresi
pribadi seniman dan mengungkapkan daya fantasi, imajinasi, maupun dengan
cita-cita harapan yang dikaitkan mengenai situasi dan kondisi kapan karya
tersebut diciptakan.
3. Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
a. Seni rupa murni (fine art)
Seni rupa murni yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai
keindahannya saja. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan batiniah.
Seni rupa murni banyak ditemukan pada cabang seni grafika, seni lukis, dan seni
patung.
b. Seni rupa terapan (applied art)
Seni rupa terapan yaitu seni rupa yang memiliki nilai kegunaan (fungsional)
sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan seharihari secara materi, misalnya
furnitur, tekstil, dan keramik.
D. Unsur-unsur Pembentuk Seni Rupa
Seni rupa dibangun dari beberapa unsur yang saling membentuk suatu kesatuan padu
sehingga dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur seni rupa merupakan unsur yang
digunakan untukmewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yaitu
sebagai berikut.
1. Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud dari
ide-ide atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi dari berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan
sebutan Pointilisme.
2. Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik.
Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung, pendek,
vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, putus-putus dan lain-lain.
Macam-macam garis tersebut akan menimbulkan kesan-kesan tertentu seperti garis
lurus berkesan tegak dan keras, garis patah-patah terkesan kaku, garis lengkung
berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur.
Selain itu, garis juga memberikan kesan watak sehingga dapat digunakan sebagai
perlambaan misalnya:
a. Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.
b. Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan kelembutan
kewanitaan.
c. Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil.
d. Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan kekuasaan
3. Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga dapat
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi
panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.
4. Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk
dikelompokkan dalam 2 macam yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti.
Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
Bentuk silindris, contohnya tabung, bola, dan kerucut.
b. Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti hewan,
manusia dan tumbuhan.
5. Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua dimensi, ruang
besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. Ruang
juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang dalam bentuk nyata, seperti ruangan
kamar, ruangan patung. Ruangan dalam bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan yang
terkesan dari lukisan.
6. Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya pada
mata.
a. Teori Warna
1. Teori Warna Newton
Teori ini lebih cocok untuk berkarya seni rupa, karena warnanya tidak
berasal dari cahaya, tetapi dari pigmen warna yang dicampur dengan bahan
pengikat.
Brewster membagi warna menjadi tiga kelompok:
a. Warna pratama/ warna primer, yang meliputi:
Merah, kuning, dan biru
Warna pratama tidak berasal dari warna apapun
b. Warna dwitia atau warna sekunder merupakan hasil campuran dari dua
warna pratama dengan perbandingan 1:1
Merah + kuning
= jingga
Merah + biru
= ungu
Biru + kuning
= hijau
c. Warna tritia atau warna tertier; merupakan pencampuran warna pratama
dengan warna dwitia atau warna dwitia dengan warna dwitia dengan
perbandingan 1:1
Kuning + hijau
= kuning kehijauan
Biru + hijau
= biru kehijauan
Biru + ungu
= ungu kebiruan
Ungu + merah
= ungu kemerahan
Jingga + merah
= jingga kemerahan
Jingga + kuning
= jingga kekuningan
3. Teori Warna Munsell
Munsell menemukan beraneka warna bukan saja dari campuran antara
warna dasar, tetapi juga antara warna dasar dengan warna putih dan hitam.
Dengan teori warna yang ditemukan oleh Munsell ini, variasi warna dalam
karya seni menjadi lebih banyak lagi.
Berikut pembagian warna berdasarkan teori Munsell:
a. Hues
Hues utama adalah semacam warna dasar dalam teori Munsell, yaitu:
merah, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Hues antara adalah warna di antara warna-warna dasar:
- Antara kuning dan hijau
- Antara merah dan kuning
- Antara hijau dan biru
- Antara biru dan ungu
- Antara ungu dan merah
b. Value
Value menurut Munsell adalah gejala cahaya warna yang menunjukkan
tingkat pancaran warna ke arah putih atau hitam.
c. Chroma
Merupakan gejala kekuatan pancaran intensitas yang menunjukkan tingkat
kecerahan warna.
b. Komposisi Warna
Warna Analogus, adalah deretan warna yang letaknya berdampingan dalam
satu lingkaran warna atau berdekatan, seperti deretan warna hijau ke warna
kuning.
Warna Komplementer, adalah warna yang kontras dan letaknya bersebrangan
yang dibentuk dalam satu lingkaran warna, misalnya warna merah dengan
hijau, warna kuning dengan warna ungu.
Warna Heraldic, ialah kombinasi/penjajaran warna sesuai dengan yang ada di
alam.
Warna Triadic, adalah kombinasi dari tiga warna yang letaknya membentuk
sudut segitiga sama sisi pada lingkaran warna Oswald/Ives.
7. Tekstur, adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda
pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata
adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan teksur semu
adalah kesan yang tidak sama antara penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang, adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya. Semakin besar
intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan semakin kecil intensitas
cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap
terang dibuat menurut gradiensi dan pemilihan warna yang ada.
E. Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa
1. Seni Rupa Dua Dimensi
a. Teknik pointillis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan
menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek.
b. Teknik dussel
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan caa menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan,
antara lain pensil, krayon, dan konte.
c. Teknik siluet
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu
warna sehingga menimbulkan kesan balok.
d. Teknik arsir
Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain
berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau
kesan dimensi.
e. Teknik aquarel
Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain,
atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat
menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
b. Teknik butsir
Yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan
misalnya,mebuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
menambah
bahan.
c. Teknik cor
Yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan
adinan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentu yang
diinginkan. misalnya, membuat patung.
d. Teknik las
Yaitu membuat karya seni dengan cara mengunakan bahan satu ke bahan lain
untuk mendapatkan bentuk tertentu. misalnya, membuat patung kontemporer
dengan bahan dasar logam.
e. Teknik cetak
Yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan
semen.
2. Aliran Realisme
Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang
benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana
dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih
aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Aliran Romantisme
Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai
fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis
atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain
permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah
atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain
Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Aliran Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan
batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun
perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa
kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa
tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent
Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, Affandi, Zaini
dan Paul Klee.
5. Aliran Impresionisme
Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan
selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini
yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak
kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile
Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas,
Mary Cassat, dan Afandi.
6. Aliran Kubisme
Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi
objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni.
Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya
menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola,
kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini
misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger,
Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Aliran Fauvisme
Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX
Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri
warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry
Matisse, Rauol Dufi, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Aliran Dadaisme
Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan
antiperasaan karena lebih merefleksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan
ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan
karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis,
WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan
aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans
Arp, dan Picabia.
9. Aliran Futurisme
Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan
menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini
memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing
yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini
misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi
Russalo.
G. Denah
Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m
dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan
dibuang/dihilangkan.
Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:
- fungsi ruang
- susunan ruang
- sirkulasi ruang
- dimensi ruang
- letak pintu dan bukaan
- isi ruang
fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu