Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni

dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan.
Seni rupa juga diartikan sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau
alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi
objek-objek terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadi suatu
struktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.

Unsur-Unsur Seni Rupa

1. Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau
bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi dari berbagai variasi
ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur
titik. Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang,
lengkung, pendek, vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah,
siral, putus-putus dan lain-lain. Garis tegak melambangkan keagungan,
kestabilan.

 Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan


kelembutan kewanitaan.
 Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil.
 Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau
melangmbangkan kekuasaan.

Sedangkan, berdasarkan wujud garisnya yaitu sebagai berikut..

 Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
 Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance
pada bidang, warna atau ruang.

3. Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk


sehingga dapat membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi.
Bidang memiliki sisi panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.
4. Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk
dikelompokkan dalam 2 macam yaitu sebagai berikut..
a. Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti

 Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok


 Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut.

b. Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti


hewan, manusia dan tumbuhan.
5. Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua
dimensi, ruang besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi,
ruang bersifat nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang
dalam bentuk nyata, seperti ruangan kamar, ruangan patung. Ruangan
dalam bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan.

6. Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan
cahaya pada mata. Warna dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu
sebagai berikut..

 Warna Primer, adalah warna dasar yang tidak diperoleh dari


campuran warna lain. Warna primer terdiri dari warna merah,
kuning dan biru.
 Warna Sekunder, adalah warna yang dapatkan dari campuran dua
warna primer dalam takaran tertentu.
 Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari pencampuran
warna sekunder
 Warna Analogus, adalah deretan warna yang letaknya
berdampingan dalam satu lingkaran warna atau berdekatan,
seperti deretan warna hijau ke warna kuning.
 Warna Komplementer, adalah warna yang kontras dan letaknya
bersebrangan yang dibentuk dalam satu lingkaran warna,
misalnya warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna
ungu.

7. Tekstur, adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau


permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda memiliki
sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur
nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama
antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan teksur semu adalah kesan
yang tidak sama antara penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang, adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya.
Semakin besar intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan
semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya
seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat menurut gradiensi dan
pemilihan warna yang ada.
Fungsi Seni Rupa

1. Fungsi Individu
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fiisk
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki
kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-
benda. Seni terapan memang mengacu kepada pemuasan kebutuhan
fisik sehingga dari segi kenyamanan menjadi hal yang penting. Sebagai
contoh seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/textile, seni
kerajinan, dll.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain.
Pengalaman dari setiap orang sangatlahberbedauntuk mempengaruhisisi
emosional atau perasaannya. Contohnya perasaan sedih, gembira, letif-
lelah, kasihan, cinta, benci, dll. Manusia mampu merasakan semua itu
karena di dirinya terdapat dorongan emosional karena merupakan situasi
kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan
emosional manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang sifatnya
menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Contohnya
mengalami keletihan sehingga membutuhkan rekreasi seperti teater,
menonton biskop, konsert, pameran seni dll.
2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Seni dibidang Rekreasi
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka merasakan kejenuhan
sehingga orang tersebut memerlukan penyebaran seperti berlipur ke
tempat rekreasi objek wisata (rekreasi alam). dan Seni rupa juga
sebagai benda rekreasi seperti seni teater, pameran lukisan, pagelaran
musik, dan pameran bonsai. Arti seni benda rekreasi adalah seni yang
menciptakan kondisi bersifat penyebaran dan pembaharuan kondisi yang
telah ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan bahasa karena merupakan
sarana komunikasi paling efektif dapat dengan mudah dimengerti.
Namun bahasa memiliki keterbatasan karena tidak semua bahasa dapat
dimengerti seluruh orang didunia ini karena bahasa setiap negara
berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan bahasa universal yang
digunakan untuk berkomunikasi di seluruh dunia ini. Berdasarkan
pernyataan tersebut, seni diyakini dapat berperan sebagai bahasa
universal. seperti affandi yang berkomunikasi ke seluruh dunia dengan
lukisannya, Shakespare berkomunikasi dengan puisi-puisinya.
Berdasarkan dari contoh nyata tersebut, seni dapat menembus batasan-
batasan verbal, maupun perbedaan lahiriah setiap orang.
c. Fungsi Sosial di bidang Pendidikan
Dalam arti luas, pendidikan adalah suatu kondisi yang bertransformasi
yang mengakitkan kondisi tertentu menjadi lebih maju. Seni dapat
memberikan pendidikan karena dari setiap pertunjukan seni terdapat
makna yang disampaikan. Seni bermanfaat untuk membimbing dan
mendidik mental dan tingkahlaku seseorang berubah menjadi kondisi
yang lebih maju dari sebelumnya. Dari ha ini, bahwa seni menumbuhkan
pengalaman estetika dan etika.
d. Fungsi Sosial Seni dibidang Rohani
Menurut Kar Barth bahwa keindahan bersumber dari Tuhan. Agama
merupakan salah satu sumber insiperasi seni yang berfungsi untuk
kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi
menggambarkan bentuk nilai estetika.

Tidak hanya itu fungsi nya seni dapat dilihat dibawah ini..

 Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan


kepuasan tersendiri
 Memberikan keindahan yang dinikmati secara luas berdasarkan
penilaian yang berbeda.
 Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
 Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
 Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa
tertentu
 Sebagai sarana ritual keagamaan.

Macam-Macam Seni Rupa

Macam-Macam seni dikelomokkan menurut wujud, massa dan fungsinya


yaitu sebagai berikut..
1. Macam-Macam Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya

 Seni Rupa Dua Dimensi, adalah seni rupa dengan karya dua
ukuran, yaitu panjang dan lebar. Seni rupa dua dimensi hanya
dapat dilihat dari satu arah yaitu dari arah depan. Contoh seni rupa
dua dimensi adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni
ilustrasi.
 Seni Rupa Tiga Dimensi, adalah seni rupa yang yang memiliki tiga
ukuran panjang, lebar dan tinggi atau tebal (memiliki volume).
Hasil dari karya seni dapat dinikmati atau dihayati dari sembarang
arah pandang. Contoh seni rupa tiga dimensi adalah seni kriya,
seni taman, seni bangunan, dekorasi dan lain-lain.

2. Macam-Macam Seni Rupa Berdasarkan Massanya

 Seni Rupa Tradisional, adalah seni rupa yang dibuat dengan pola,
aturan, atau pakem tertentu sebagai pedoman dalam berkarya
seni dan dibuat berulang-ulang tanpa merubah bentuk aslinya.
Aturan-aturan umum terkait dengan penciptaan bentuk, ola,
corak, penggunaan warna, bahan dan ukuran, Aspek-aspek
berkarya seni seni rupa tradisional misalnya masih dipertahankan
secara turun-temurun, dari generasi ke generasi sampai sekarang.
Sehingga seni rupa bersifat statis, sejak dulu hingga sekarang
bentuk dan coraknya tidak mengalami perubahan.
 Seni Rupa Modern, adalah karya seni yang ditandai dengan
munculnya kreativitas untuk mencitakan hal yang baru yang
belum pernah ada sebelumnya. Unsur kebaharuan menjadi sangat
penting dan harus ada untuk memberikan karya seni rupa modern
yang mengutamakan aspek kreativitas dalam berkarya sehingga
tercipta suatu karya yang baru. Sehingga seni rupa modern
bersifat lebih individualis. Contoh seni rupa modern berupa
lukisan, grafis, patung dan kriya.
 Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang pemunculannya
dipengaruhi oleh waktu dimana karya seni tersebut diciptakan.
Seni rupa kontemporer bersifat kekinian dan temporer yang
diangkat dari seni rupa kontemporer mengenai situasi dan kondisi
saat karya tersebut diciptakan yang biasa untuk ekspresi pribadi
seniman dan mengungkapkan daya fantasi, imajinasi, maupun
dengan cita-cita harapan yang dikaitkan mengenai situasi dan
kondisi kapan karya tersebut diciptakan.

3. Macam-Macam Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya

 Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang dihadirkan dari tujuan
praktis. Karya yang digunakan dari benda-benda dengan
kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti senjata, poster,
keramik, rumah dan lain-lain.
 Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang diciptakan bukan
untuk tujuan digunakan melainkan untuk mengungkapkan ide dari
penciptanya dan hanya mengutamakan nilai keindahan. Seni rupa
terapan, bebas untuk semua orang dalam mengungkapkan
keinginan, harapan, impian, khayalan dalam karya seninya.
PATUNG

patung merupakan salah satu karya seni rupa tiga dimensi. Sebab,
patung memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi (volume) serta dapat
dinikmati dari segala arah.

Teknik Pembuatan Patung


 Teknik Butsir merupakan cara membuat patung dari bahan lunak
(tanah liat, gips malam) dengan mengurangi dan atau menambah
bagian-bagiannya.
 Teknik Pahat merupakan cara pembuatan patung dari bahan keras
(kayu, tulang, batu, gips yang mengeras) dengan mengurangi
bagian yang tidak diperlukan.
 Teknik Merakit merupakan pembuatan patung dengan cara
merangkai bahan serta menghubungkannya “bahan-bahan yang
telah rusak” seperti pada permainan puzzle.
 Teknik Cetak atau Cor merupakan cara pembuatan patung dengan
memanaskan logam hingga mencair kemudian dituangkan dalam
cetakan.
 Teknik Membentuk “dibentuk” merupakan teknik yang dilakukan
dengan cara membentuk sedikit demi sedikit atau bertahap
sehingga tercipta patung yang kita inginkan.
 Teknik Modelling merupakan teknik pembuatan patung dengan cara
membuat model terlebih dahulu.

Alat Untuk Membuat Patung Berdasarkan Bahan Yang Digunakan

 Pembuatan patung berbahan tanah liat memerlukan butsir dan


sudip untuk mengambil dan menambal atau menambahkan bahan
serta menghaluskan permukaan yang sulit dijangkau secara
langsung oleh tangan.
 Patung berbahan kayu dalam pembuatannya memerlukan pisau,
kapak, martil, gergaji serta ampelas.
 Patung dari bahan batu alat yang digunakan berupa pahat baja,
martil besi, gurinda “Grenda”.
 Patung cetak dari bahan logam alat yang digunakan ialah kompor
pengecor, alat cetak dan gurinda.
 Patung pahat dari bahan logam “berupa plat” alat yang diperlukan
berupa martil, tatah “patah” dan gurinda “grenda”.
 Patung berbahan semen alat yang diperlukan pisau, martil dan
tang.
TEKNIK GAMBAR DAN LUKIS
1. Teknik Pointilis Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis
dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek yang sederhana
tetapi cukup menarik. Pointilisme(titik) adalah teknik lukisan di mana
tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam
pola untuk membentuk sebuah gambar Teknik melukis yang digunakan untuk warna
pointillist pencampuran dengan mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang
digunakan untuk menggambarkan tekstur . Mayoritas pointilisme dilakukan dalam
cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya, misalnya drawing pen, tetapi
minyak yang lebih disukai.

2. Teknik Dussel (Gosok) Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara
menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang
bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte. Teknik menggambar ini
menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas
(bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik
menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau
dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik
menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau
konte dan krayon.

3. Teknik Siluet (Blok) Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan
menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan balok.Gambar yang dibuat
dengan bentuk menyeluruh secara blok pada bentuk yang diinginkan/disekitarnya.
Teknik siluet ada 2 macam, yaitu :
1. Siluet Positif menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang
diinginkan
2. Siluet Negatif menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling
bentuk yang anda inginkan

4. Teknik Arsir Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta,
atau alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang,
gradasi, atau kesan dimensi. Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada
kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang
berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan
secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan
rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang
ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang digunakan biasanya
pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.

5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah) Teknik aquarel dapat menggunakan bahan


dengan campuran air di kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang
gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya menghasilkan
warna yang transparan. Kertas gambar sebelum dilakukna proses menggambar
paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat
lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-
ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik
menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus dalam
penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena
bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak
cemerlang kalau dibandingkan crayon.

6.Teknik Plakat Plakat merupakan teknik melukis yang alat medianya menggunakan
macam macam cat ciri ciri lukisan / gambar ini adalah sapuan warna cat yang tebal,
kental, sehingga lukisan tampak indah dan menarik.alat medianya adalah cat air dan
cat minyak.teknik yang ini memang cukup sulit untuk pemula tetapi jika bagi yang
sudah berpengalaman/sudah terbiasa akan mengasikan.

7.Teknik Spray Teknik lukisan ini dapat di lakukan dengan cara menyemprotkan cat
pada gambar/ lukisan.cara melukis dengan teknik ini menggunakan bahan cair yang
kemudian di tempatkan lalu di semprotkan dengan alat sprayer.teknik ini sering
digunakan untuk membuat lukisan yang lebih visual.

8.Tehnik Tempra Tempra merukan teknik melukis dengan cara melukis gambar
pada sebuah dinding dengan kreasi yang orang tersebut inginkan dan sesuai
dengan kemampuan dan ketersediaan.hal ini akan menghasilkan sebuah karya yang
mengandung seni arsitektur kesederhanaan yang tinggi.

9.Garis(linier) Teknik adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggambar suatu
objek dari sebuah garis,garis lengkung maupun lurus.Hasil gambar ini menjadi
seperti rusuk rusuk yang tertata jika semua garis lurus.Gambar tersebut adalah
ragam hias bermotif geometris dan asimetris.agar mudah menggambar gambar
tersebut,hendaklah memakai penggaris yang sesuai ukurannya.

REKLAME
1. Pengertian stiker
Stiker adalah media informasi visual berupa lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan,
atau istilah lainnya adalah etiket. Etiket adalah secarik kertas yg ditempelkan pada kemasan
barang (dagangan) yang memuat keterangan (misalnya; nama, sifat, isi, asal) mengenai barang
tersebut.

2. Pengertian plakat
Plakat adalah surat pengumuman (undang-undang dan sebagainya) berupa gambar ataupun
tulisan yg ditempelkan di dinding, tembok, dan tempat-tempat umum untuk penyebaran informasi
dengan jangkauan yang lebih luas.

3. Pengertian spanduk
Spanduk adalah kain rentang yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu diketahui
oleh masyarakat umum.

4. Pengertian baliho
Baliho adalah media informasi atau publikasi yang berlebih-lebihan ukurannya agar menarik
perhatian masyarakat (biasanya dengan gambar yang besar di tempat-tempat ramai).
5. Pengertian billboard
Billboard adalah media informasi yang hampir mirip dengan baliho, yang dipasang dengan
ukuran yang sangat besar dan dipasang ditempat-tempat umum.

6. Pengertian brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem;
atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid; atau selebaran
cetakan yang berisi keterangan singkat, tetapi lengkap (tentang perusahaan, sekolah, perguruan
tinggi, lembaga sosial atau organisasi)

7. Pengertian banner
Banner adalah media informasi yang hampir sama persis dengan spanduk. Yaitu rentangan
yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu diketahui oleh masyarakat umum.

Perbedaan antara spanduk dan banner hanya ada pada bahan pembuatan dan cara
mencetaknya saja, untuk spanduk terbuat dari bahan kain dengan cara disablon dan untuk
banner terbuat dari bahan banner dengan cara di print (cetak), sehingga tampilan banner
biasanya lebih halus dan lebih bagus dibandingkan dengan spanduk.

WARNA
Pengertian warna menurut Newton, warna merupakan bagian sinar dalam spektrum
yang tergantung pada gelombang cahayanya. Dalam dunia desain, warna bisa berarti pantulan
tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda.
Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya
putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

PEMBAGIAN WARNA
Warna Primer
Merupakan tiga pigmen warna dasar yang tidak dapat dibentuk dengan campuran dari
warna-warna lain, namun dapat membentuk warna lain dari kombinasi 3 warna ini. Warna yang
termasuk dalam golongan warna primer adalah: merah, biru, dan kuning.

Warna Sekunder
Merupakan hasil pencampuran dua warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna
jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru
dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

Warna Tersier
Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelahnya
pada lingkaran warna, atau mudahnya, campuran salah satu warna primer dengan salah satu
warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning
dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.

TEORI BREWSTER
Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4
kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier,
dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Kelompok warna ini
sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu
menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

Warna Netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1.
Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil
campuran yang tepat akan menuju hitam.

Warna Komplementer
Warna komplementer adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut
180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan
hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

Warna Split Komplementer


Warna split komplementer adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki
sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau
kebiruan

Warna Triad Komplementer


Warna triad komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk
segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

Warna Tetrad Komplementer


Warna tetrad komplementer disebut juga dengan double komplementer, adalah empat
warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).

Warna Monokromatik
Warna monokromatik merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu
warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan
warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang
harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.

Warna Polikromatik
Warna polikromatik artinya beberapa warna yang digradasikan sampai
putih.akromatik, artinya pergerakan warna dari hitam ke putih.

Warna Analogus
Warna analogus merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah
akan serasi dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning.
Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan
ungu jika dikombinasikan dengan pink.
Pencampuran warna
Ketika kita mencampur warna primer dengan warna primer maka akan
menghasilkan warna sekunder, lalu jika kita menggabungkan warna
sekunder dengan warna senkunder atau primer akan menghasilkan warna
tersier

BATIK
Alat Dan Bahan Untuk Membuat Batik Tulis
Adapun alat dan bahan untuk membuat batik tulis adalah sebagai berikut :

1. Kain Mori

Kain mori merupakan bahan kain putih hasil pintalan kapas yang di proses menjadi
lembaran kain untuk media pembatikan. Kain yang biasa digunakan untuk proses
pembatikan berbahan dasar katun. Bahan katun mempunyai kelebihan antara lain jika
dipakai adem, tidak panas dan menyerap keringat. Media kain tersebut juga mudah
kita dapatkan di pasaran. Ukuran kain biasanya mempunyai panjang 2 meter untuk
potongan kain batik, sedangkan lebarnya berkisar 115 cm, 120 cm atau 125 cm.
Namun panjang kain 2 meter ini tidak mutlak, tergantung plangkan sebagai sandaran
kain yang kita buat sebelumnya. Jika kita ingin membatik dengan panjang kain 3
meter, artinya plangkan yang kita siapkan juga mempunyai panjang kurang lebih
sekitar 3 meteran.

2. Malam ( lilin )

Lilin batik di sebut dengan malam. Fungsi dari lilin ini adalah untuk merintangi warna,
sehingga dalam proses pewarnaan di kain warna tersebut tidak bercampur menjadi
satu. Motif yang kita buat nantinya harus di beri lilin tersebut dengan menggunakan
alat batik yang disebut dengan canthing.

3. Canthing

Canthing merupakan salah satu alat untuk membuat batik. Canting berbentuk wadah
yang di ujungnya lancip sebagai tempat mengalirkan lilin ke media kain. Kepala
canthing berfungsi sebagai wadah lilin panas sebelum kita torehkan ke kain.
Penggunaan canthing tidak mutlak ada, artinya kita bisa menggunakan alat batik lain
yang kita inginkan agar motif sesuai dengan apa yang akan kita gambar. Kita bisa
menggunakan kuas atau model alat lain yang muara penggunaannya sebagai media
transfer lilin ke kain.
4. Pewarna

5. Frame atau Plangkan

Alat ini gunanya adalah untuk meletakkan kain agar bisa kita gambari dengan lilin tadi.
Untuk ukuran plangkan terserah dari kita. Sebaiknya disesuaikan dengan panjang
kain yang kita buat. Plangkan berbentuk segi empat terbuat dari bahan bambu, kayu
atau besi. Mengenai bahan plangkan menyesuaikan kondisi yang anda inginkan.

6. Kompor

Alat untuk membatik lainnya adalah kompor. Kompor berfungsi memanaskan lilin agar
tetap dalam kondisi cair. Saat ini sudah tersedia kompor listrik sebagai pengganti
kompor minyak.
Langkah – langkah pembuatan batik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kain mori yang telah siap di gunakan sebagai media pembatikan kita pasang
di plangkan. Usahakan kain ini tidak terlalu kendor kondisinya. Posisikan kain
membentang dengan cukup kencang agar mempermudah kita melukiskan
gambar dengan canthing batik.
2. Jika anda terbiasa dengan membuat pola terlebih dahulu upayakan sebelum
kain di pancangkan di plangkan pola tersebut sudah tergambarkan di kain.
Menggambar pola bisa menggunakan pensil dengan arsiran yang tidak terlalu
tebal. Fungsi gambar awal adalah mempermudah pembentukan gambar yang
kita inginkan kemudian pola tersebut kita buat dengan lilin malam.
3. Setelah tergambar pola dengan lilin malam, kita bisa melakukan proses
pewarnaan awal. Proses pewarnaan tidak hanya sekali saja. Ini bisa kita
lakukan beberapa kali pewarnaan tergantung berapa jumlah serta kombinasi
warna yang kita inginkan.
4. Ketika pewarnaan awal selesai, anda bisa menutupi warna yang kita inginkan.
Caranya adalah menutupi warna dengan mencanthing kembali pola gambar
dengan warna yang sudah terbentuk. Fungsi lilin adalah merintangi warna.
Artinya ketika lilin kita torehkan di atas pola gambar dengan warna yang kita
inginkan, maka saat proses pewarnaan selanjutnya warna tersebut tidak
tercampur menjadi satu.
5. Kemudian warnai kembali batik tadi dengan warna yang lainnya. Lilin yang
menutupi warna dalam kain tidak akan terkena warna selanjutnya. Jadi dalam
membuat pola batik tulis, kita bisa kondisikan berapa warna yang kita buat,
kombinasi terserah kita. Arsiran pola juga terserah bagaimana
mengkombinasikannya. Ulangi langkah tersebut beberapa kali supaya
menghasilkan motif batik dengan warna yang unik.
6. Jika kita sudah menganggap proses pembatikan selesai, biarkan warna di kain
mengering. Upayakan kain di letakkan atau dijemur dalam kondisi panas
matahari tidak terlalu panas. Sebab jika panas matahari mengenai lilin, dan
suhu sangat panas lilin bisa mencair di kain tersebut. Ini akan mengurangi
kesempurnaan hasil dari batik yang kita buat tadi. Proses pengeringan yang
kita lakukan selama ini adalah dengan mengangin – anginkan saja kain
tersebut.
7. Setelah kain batik sudah kering, siapkan air mendidih. Istilahnya kain tersbut
kita godog dengan suhu air kurang lebih 100 derajat celcius. Proses ini
dinamakan dengan pelorodan. Melorod artinya menghilangkan lilin malam
yang menempel di kain, hingga hanya tersisa warna dan akhirnya pola batik
terbentuk dengan unik.
8. Setelah proses lorod selesai jemur kain batik di bawah sinar matahari sampai
kering. Pengeringan upayakan tidak dengan menyetrika saat kain masih
Pameran Seni Rupa
Jenis-Jenis Pameran
Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, pameran bisa dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu:

 Pameran periodik yakni pameran yang diselenggarakan secara teratur dalam


waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setahun sekali.
 Pameran insidental yakni pameran yang diselenggarakan jika diperlukan
sehingga waktunya tidak bisa ditentukan.
 Pameran permanen yaitu pameran yang diadakan dengan tempat yang tetap
dan dibuka dengan waktu yang telah ditentukan. Contohnya, pameran di
museum.

Unsur-Unsur Perlengkapan Pameran Seni Rupa

 Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.


 Panel atau sketsel, standart display atau box untuk memajang karya seni yang
akan dipamerkan.
 Dekorasi yakni perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih indah.
 Sound system yakni sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana
nyaman bagi pengunjung pameran.
 Label karya digunakan untuk menulis identitas (judul, pecipta, teknik dan tahun
penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
 Katalog yakni lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
 Buku tamu yang diisi oleh pengunjung pameran.
 Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung
terhadap karya yang dipamerkan.

Fungsi Pameran Seni Rupa


Pameran memiliki fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan
memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat adapun fungsi pameran seni
rupa berikut ini.

 Saranna Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya pengalaman batin


yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.
 Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi
pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2 yaitu
apresiasi aktif dan apresiasi pasif.
 Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para
pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan
dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
 Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi
dan pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.

Tujuan Pameran Seni Rupa


Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial dan
kemanusian.
 Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan
sosial.
 Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan
bagi seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang
dipamerkan terjual.
 Tujuan kemanusiaan ialah demi kepnetingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai
serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki.
Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban
bencana, maupun masyarakat kurang mampu.

Anda mungkin juga menyukai