Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SENI BUDAYA

DRAMA TEATER

DISUSUN OLEH: PENANGGUNG JAWAB CABANG SENI RUPA

1. Shiandri Zanniko
2. M.Rezki
3. Egi Rivan Kusuma
4. Indra Saputra
5. Syintia Rahmawati
6. Falia Ami Frisya
7. Dewi Astuti

SMAN 1 SIAK
TP. 2021-2023
Kata Pengantar
Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Rahmatnya kami bisa membuat ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat
dan bisa dipelajari dengan baik, makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Seni Budaya.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini kami mengakui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapakan kepada para pembaca untuk berikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………………i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………….ii

Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………………………….……………………………………
1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….……………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………1

Bab 2 Isi………………………………………………………………………………………………………………………………..2
A. Pengertian seni rupa……..…………………………………….……………………………………………………2
B. Jenis-jenis seni rupa………………………………………………………….
……………………………………….2
C. Unsur-unsur seni rupa……………………………………………………….………………………………………
3
D. Seni rupa dalam pertunjukan teater………………….………………………………………………………4
Bab 3 Penutup………………………………………………………………………………………………………………………6
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………….7
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………………7
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………………8
ii

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung.
Secara spesifik, pengertian teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan
perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog
dan akting. Secara etimologis, kata "teater" berasal dari bahasa Inggris “theatre” dan
bahasa Yunani “theaomai” yang berarti takjub melihat dan mendengar. Namun secara
umum, pengertian teater adalah suatu kegiatan manusia dalam menggunakan tubuh
atau benda-benda yang dapat digerakan. Ada suara, musik dan tarian sebagai media
untuk ekspresi cita, rasa, dan karsa seni, misalnya opera, sendratari, berbagai jenis
wayang, ludruk, dll. juga dapat dikatakan sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah,
seperti anak-anak bermain sebagai dokter dan pasien atau bermain perang-perangan.
Selain itu teater juga sebagai pembentukan strata sosial kemanusiaan yang
berhubungan dengan masalah ritual, seperti upacara adat atau kenegaraan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian teater adalah gedung atau ruangan
tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagaianya.
Didalam seni teater terdapat 4 cabang yaitu, seni teater, seni rupa, seni music, dan seni
tari. Namun, dimakalah ini kami akan membahas dibagian seni rupa saja. seni rupa
merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dan bisa ditangkap oleh mata serta
dirasakan dengan rabaan. Kesan yang diberikan oleh seni rupa merupakan hasil olahan
dari konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan
acuan estetika. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nilai keindahan pada karya seni
rupa mengandalkan kekuatan visual.

B. RUMUSAN MASALAH
 Pengertian seni rupa pada pertunjukan teater?
 Kegunaan seni rupa pada pertunjukan teater?
1

BAB 2

ISI
A. PENGERTIAN SENI RUPA
Seni Rupa adalah suatu cabang seni yang menghasilkan karya seni dimana bentuk dan
kualitasnya dapat dirasakan oleh indera manusia, khususnya indera penglihatan dan indera
peraba. Ada juga yang mengatakan pengertian seni rupa adalah cabang kesenian yang
menghasilkan suatU karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat secara umum karena dapat
memiliki bentuk dan wujud nyata dan dapat dilihat.

Dengan kata lain, seni rupa merupakan suatu karya seni yang fokus pada keindahan visual dan
juga sentuhan. Bagi orang-orang tertentu, karya seni ini dapat menjadi suatu hiburan tersendiri
hanya dengan melihat atau menyentuhnya saja. Melalui cabang seni ini seseorang dapat
menunjukkan ekspresi dalam dirinya kepada orang lain.

B. JENIS-JENIS SENI RUPA


Jenis seni rupa dapat dibedakan berdasarkan ukuran, fungsi, dan waktu. Berdasarkan ukurannya
seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa dua dimensi (panjang dan lebar) dan seni rupa
tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi).

Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa
terapan. Berbagai macam bidang seni rupa, yaitu:

 Seni Rupa Murni


Seni rupa murni adalah bidang seni rupa yang mengutamakan cipta, rasa, dan karsa manusia
pada sesuatu yang indah untuk mengekspresikan diri. Contoh yang tergolong seni rupa
murni antara lain seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi, seni keramik, seni film,
dan seni fotografi.
 Seni Rupa Terapan (Seni Kriya)
Seni rupa terapan adalah bidang seni rupa yang menciptakan karya yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh yang tergolong seni kriya adalah kriya tekstil,
kriya kayu, kriya keramik, dan kriya rotan.
 Desain
Seni rupa desain merupakan bidang seni rupa yang mempelajari rancang bangun atau
bentuk suatu karya seni. Contoh yang tergolong dalam seni rupa desain antara lain
arsitektur, desain grafis, desain interior, desain busana, dan desain produk.
Berdasarkan waktunya, dapat dilihat dari perkembangan seni lukis dari masa ke masa.
Seperti misalnya,
1. Seni lukis zaman prasejarah
2. Seni lukis zaman klasik
3. Seni lukis zaman pertengahan
4. Seni lukis zaman renaissance
2
C. UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Unsur seni rupa yang membuat karya seni tersebut menjadi estetis dapat dilihat dari:
1. GARIS
Garis adalah perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besaryang memiliki
dimensi memanjang dan punya arah, bias mendatar, tegak, miring, melengkung,
bersilangan, sejajar, zig-zag, spiral dan gelombang. Garis dapat juga digunakan untuk
mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri.
2. BENTUK
Bentuk adalah penggambaran sesuatu objek yang dapat dilihatoleh mata kemudiankesannya
dipindahkan pada bidang gambar melalui geseran, garis-garis, warna dan lain-lain.
Dalam seni rupa unsur bentuk dibagi menjadi 2 yaitu formadalah yang memiliki sebuah arti
atau maksa misalnya bentuk kubus, piramida, bentuk bola, dan lain-lain. Sedangkan shape
adalah sebuah bentuk dari gabungan bidang yang didalamnya tidak ada unsur penjiwaan
hanya dilihat perwujudannya seperti ornament, melingkar, dan lain-lain.
3. RUANG
Ruang adalah unsur seni rupa yang tersusun dari sebuah dimensi yang terdiri atas panjang
dan lebar, dan tinggi serta memiliki 2 sifat yaitu ruang dalam bentuk nyata, misalnya
ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan(ilusi), misalnya
ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
4. WARNA
Peran warna dalam sebuah seni rupa merupakan hal yang memengaruhi keindahan, serta
bias memberikan sebuah kesan yang menyejukkan terhadap orang penikmat seni. Warna
juga membawakan bentuk pesan ekspresif sang seniman kepada para penikmat karya seni,
serta menjadikan karya seni dari seorang seniman tersebut menjadi lebih hidup.
5. TEKSTUR
Tekstur merupakan sebuah sifat dari permukaan benda atau bidang yang dapat diraba serta
dilihat. Dari tekstur ini terkesan kusam, licin, kasar, halus dan lain-lain. Jika dibagi dari
jenisnya, tekstur memiliki 2 jenis yaitu nyata dan semu.
6. TITIK
Titik adalah satu satu elemen atau zat yang bias diistilahkan paling dasar didalam seni rupa.
Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi jarak yang berbeda yaitu jarak
sempit atau lebar dari titik itu sendiri atau biasanya disebut juga dengan pointilisme.
7. BIDANG
Pengertian bidang pada unsur seni rupa ini merupakan sebuah unsur seni rupa yang
terbentuk dari penggabungan beberapa unsur garis. Dalam hal ini bidang memiliki dimensi
sendiri yaitu panjang dan lebar atau juga bisa disebut dengan pipih.
Bidang ini bisa tercipta dengan sederhana hanya dengan menggabungkan dua buah garis
yang saling bertemu atau juga bisa karena bertemunya dua garis sapuan warna menjadi
satu. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri atas bidang geometri dan bidang biomorfis.
8. GELAP TERANG
Gelap terang ialah sebuah intensitas cahaya yang memiliki tujuan agar seolah-olah
memperdalam makna dari sebuah karya seni rupa tersebut serta membuat objek dari karya
seni rupa ini terkesan lebih nyata.
Jika intensitas cahaya tersebut tinggi maka karya seni tersebut akan menjadi terang, dan
sebaliknya jika intensitas cahaya rendah maka hasil atau bentuk karya seni tersebu akan
gelap.
3
D. SENI RUPA DALAM PERTUNJUKAN TEATER
Seni rupa didalam teater mencakup 4 bagian, antara lain:
1. TATA PANGGUNG
a. Pengertian tata panggung
Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (tata dekorasi). Panggung adalah
tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon,
sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan. Tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan)
semata, tetapi segala tata letak perabot atau piranti yang akan digunakan oleh aktor
disediakan oleh penata panggung. Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan
cerita, kehendak artistik sutradara, dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. Di
atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton
menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut
pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai
maksud yang dinginkan. Banyak sekali jenis panggung tetapi biasanya hanya tiga jenis
panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah panggung proscenium, panggung
thrust, dan panggung arena. Dengan memahami bentuk dari masing-masing panggung
inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan
disajikan dengan baik.

b. Fungsi Tata Panggung


Dalam perancangan tata panggung selain mempertimbangkan jenis panggung yang akan
digunakan ada beberapa elemen komposisi yang perlu diperhatikan. Sebelum
menjelaskan semua itu, fungsi tata panggung perlu dibahas terlebih dahulu. Selain
merencanakan gambar dekor, penata panggung juga bertanggungjawab terhadap segala
perabot yang digunakan. Karena keseluruhan objek yang ada di atas panggung dan
digunakan oleh aktor membentuk satu lukisan secara menyeluruh.
Perabot dan piranti sangat penting dalam mencipta lukisan panggung, terutama pada
panggung arena dimana lukisan dekor atau bentuk bangunan vertikal tertutup seperti
dinding atau kamar (karena akan menghalangi pandangan sebagian penonton) tidak
memungkinkan diletakkan di atas panggung. Tata perabot kemudian menjadi unsur
pokok pada tata panggung arena. Unsur-unsur ini ditata sedemikian rupa sehingga bisa
memberikan gambaran lengkap yang berfungsi untuk menjelaskan suasana dan
semangat lakon, periode sejarah lakon, lokasi kejadian, status karakter peran, dan
musim dalam tahun dimana lakon dilangsungkan.

c. Elemen Komposisi
Desain tata panggung sebaiknya dibuat dengan mudah dan bebas. Artinya, imajinasi
dapat dituangkan sepenuhnya ke dalam gambar desain tanpa lebih dulu berpikir tentang
kemungkinan visualisasinya. Pemikiran lain di luar desain akan menghambat imajinasi
dan akhrinya memberikan batasan. Penyuntingan atau pengolahan bisa dilakukan
setelah gagasan tertuang. Dalam pembuatan desain gambar tata panggung yang
terpenting adalah cara mengatur, menata, dan memanipulasi elemen komposisi yang
menjadi dasar dari seluruh kerja desain.
4
2. TATA CAHAYA
a. Pengertian tata cahaya
Cahaya adalah unsur tata artistik yang paling penting dalam pertunjukan teater. Tanpa
adanya cahaya maka penonton tidak akan dapat menyaksikan apa-apa. Dalam
pertunjukan era primitif manusia hanya menggunakan cahaya matahari, bulan atau api
untuk menerangi. Sejak ditemukannya lampu penerangan manusia menciptakan
modifikasi dan menemukan hal-hal baru yang dapat digunakan untuk menerangi
panggung pementasan. Seorang penata cahaya perlu mempelajari pengetahuan dasar
dan penguasaan peralatan tata cahaya. Pengetahuan dasar ini selanjutnya dapat
diterapkan dan dikembangkan dalam penataan cahaya untuk kepentingan artistik
pemanggungan.

b. Fungsi Tata Cahaya


Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya
menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk saling melihat
dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada
penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara
dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan
peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu:
1. Penerangan. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada
di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya
sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan
bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung
memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu
sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas
pentas.
2. Dimensi. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek
yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek
diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh
mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta
pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
3. Pemilihan. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan
menggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya.
Dalam teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk
memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan
cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga
bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
4. Atmosfir. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang
terkandung dalam peristiwa lakon. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang
dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek
lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-
waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari.
Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa
panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata
cahaya.
5

3. TATA RIAS
a. Pengertian tata rias
Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah
menjadi lebih sempurna. Tata Rias dalam teater bermula dari pemakaian kedok atau
topeng untuk menggambarkan karakter tokoh. Contohnya, teater Yunani yang memakai
topeng lebih besar dari wajah pemain dengan garis tegas agar ekspresinya dapat dilihat
oleh penonton. Beberapa teater primitif menggunakan bedak tebal yang biasa dibuat
dari bahan-bahan alam, seperti tanah,tulang, tumbuhan, dan lemak binatang.
Pemakaian tata rias akhirnya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari peristiwa
teater.

b. Fungsi Tata Rias


Tokoh dalam teater memiliki karakter berbeda-beda. Penampilan tokoh yang berbeda-
beda membutuhkan penampilan yang berbeda sesuai karakternya. Tata rias merupakan
salah satu cara menampilkan karakter tokoh yang berbeda-beda tersebut. Tata rias
dalam teater memiliki fungsi sebagai berikut.
 Menyempurnakan penampilan wajah.
 Menggambarkan karakter tokoh.
 Memberi efek gerak pada ekspresi pemain.
 Menegaskan dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan tokoh.
 Menambah aspek dramatik.

4. TATA BUSANA
a. Pengertian tata busana
Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk
menggambarkan tokoh. Tata busana termasuk segala asesoris seperti topi, sepatu, syal,
kalung, gelang , dan segala unsur yang melekat pada pakaian. Pada era teater primitif,
busana yang dipakai berasal dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan, kulit binatang,
dan batu-batuan untuk asesoris. Ketika manusia menemukan tekstil dengan teknologi
pengolahan yang tinggi, maka busana berkembang menjadi lebih baik.
Tata busana dapat dibuat berdasar budaya atau jaman tertentu. Untuk membuat tata
busana sesuai dengan adat dan kebudayaan daerah tertentu maka diperlukan referensi
khusus berkaitan dengan adat dan kebudayaan tersebut. Jenis busana ini tidak bisa
disamakan antara daerah satu dengan daerah lain. Masing-masing memiliki ciri khasnya.
Sementara itu tata busana menurut jamannya bisa digeneralisasi. Artinya, busana pada
jaman atau dekade tertentu memiliki ciri yang sama.

b. Fungsi Tata Busana


Busana yang dipakai manusia beraneka ragam bentuk dan fungsinya, yaitu:
 Mencitrakan keindahan penampilan
 Membedakan satu pemain dengan pemain yang lain
 Menggambarkan karakter tokoh
 Memberikan efek gerak pemain
 Memberikan efek dramatic

BAB

PENUTUP

A. Kesimpulan
seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dan bisa ditangkap oleh mata
serta dirasakan dengan rabaan. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nilai keindahan pada
karya seni rupa mengandalkan kekuatan visual.
Begitu pentingnya seni rupa dalam pertunjukan teater, tanpa adanya bagian-bagian seperti tata
panggung, tata cahaya, tata rias dan tata busana, maka pertunjukan teater tidak dapat dinikmati
secara puas. Maka diperlukan persiapan yang matang agar dapat menampilkan pertunjukan yang
dapat mengibur para menonton.

B. Saran
Makalah ini merupakan bagian dari media pembelajaran, maka dengan itu kepada semua pihak
bisa menggali ilmunya dengan mendalami isi makalah ini. Khususnya kepada kaum muda agar
seni teater tidak hilang begitu saja tetapi bisa diwariskan kepada segenap penerus bangsa
sehingga negara Indonesia bisa disebut sebagai salah satu negara yang hebat dalam dunia seni.
7

Daftar pustaka

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/seni-rupa.html
https://tirto.id/pengertian-seni-rupa-unsur-jenis-macam-dan-contohnya-gaYh
https://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/dasar-dasar-teater-56-seni-rupa-dalam-
teater
8

Anda mungkin juga menyukai