Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN SENI BUDAYA KELAS X

BY. P.D.LEFTEUW, S.Fils ( 2021 )

1. Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
biasa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Karya seni rupa dapat dibagi
menjadi dua, yaitu karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni rupa dua
dimensi merupakan karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar,
atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Contoh karya seni rupa
dua dimensi antara lain seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief, dan sebagainya.
Adapun karya seni rupa tiga dimensi yaitu karya seni rupa yang memiliki dimensi
panjang, lebar, dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan ruang.
2. Karya seni rupa dua dimensi (2D) ada yang memiliki fungsi pakai / applied art dan ada
yang memiliki fungsi hias atau fungsi ekspresi saja / fine art.
3. Karya seni rupa 2 dimensi dapat kita temui dari karya seni rupa seperti berikut ini.
(1)Gambar. Perwujudan gambar lebih menekankan pada unsur garis, bentuk, dan aspek
kegunaan, tanpa adanya ekspresi. Contohnya seperti gambar Ilustrasi, gambar
arsitektur, desain, dekorasi, dan lain-lain. (2 ) Lukisan adalah gambar yang
mengungkapkan bentuk objektif dengan komposisi dan nilai subjektif melalui ekspresi
dan kreatifitas. (3) Sketsa, berupa garis sederhana yang dibuat secara spontan namun
bermakna. Sketsa dapat berupa rencana lukisan atau lukisan bergaya sketsa. (4)
Kartun, adalah gambar yang telah dideformasi (diubah bentuk) dari wujud aslinya
sehingga menjadi lucu. (5) Karikatur. Kartun sindiran yang terfokus pada karakter objek.
Meskipun telah dideformasi, kita dapat mengenali tokohnya karena ciri khasnya. (6)
Vinyet adalah gambar dekoratif tanpa maksud yang jelas, merupakan kreasi
improvisatif pengisian halaman kosong. (7) Siluet adalah gambar hitam bayangan suatu
objek, dengan atau tanpa modifikasi. (8) Cetak Tinggi atau cetak timbul adalah cara
membuat acuan cetak dengan membentuk gambar timbul pada permukaan media
cetak. Media yang sering digunakan dalam penerapan teknik ini adalah menggunakan
kayu lapis triplek, metal, harboard, papan kayu, dan karet (linoleum). (9) Poster,
merupakan jenis reklame berupa selembaran kertas yang berisi gambar dan tulisan
yang dibuat semenarik mungkin dan ditempatkan dengan cara ditempel ditempat-tempat
umum yang strategis. (10) Fotografi adalah ragam seni grafis yang pembuatannya
melalui proses pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar
foto. (11) Grafity adalah coretan pada dinding seng, beton, atau kayu, dengan
menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata,
kalimat, atau simbol tertentu menggunakan cat semprot. (12) Kaligrafi adalah seni
menulis indah dengan cara menggayakan huruf dan tulisan dengan teknik tertentu
sehingga terlihat menarik.
4. Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni yang bisa dilihat tidak hanya dari panjang dan
lebarnya saja, tapi juga ketinggian dan kedalamannya. Seni rupa jenis ini memiliki
volume dan kedalaman yang biasa disebut sebagai bangun ruang.
5. Berdasarkan sifat dan nilai gunanya dalam kehidupan manusia, seni rupa tiga dimensi
dibedakan menjadi dua jenis, yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. (1) Seni
Rupa Murni lebih mementingkan unsur keindahan dibandingkan fungsinya. Digunakan
hanya sebagai hiasan untuk kepuasan pandangan mata saja. Contohnya hiasan
dinding, dan patung. (2) Seni Rupa Terapan lebih mementingkan fungsi pakai atau nilai
kegunaan dibandingkan hiasan. Meskipun mengandung keindahan, tetapi seni rupa
terapan lebih fokus pada manfaat yang bisa digunakan oleh manusia. Contohnya
gerabah, peralatan dapur, kerajinan anyaman dan sebagainya.
6. Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan
sintetis berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami
adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat
digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di pabrik atau
industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang
telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang
memiliki sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni
rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair
dan bahan padat dan sebagainya.
7. Unsur-unsur seni rupa antara lain : (1) Titik. Titik menjadi salah satu bagian dari unsur-
unsur seni rupa yang cukup mendasar. Pasalnya, setiap ide atau gagasan saat
membuat karya seni rupa, pada awalnya akan dituangkan dalam media melalui bentuk
titik. Oleh karena itu, titik juga sering kali disebut sebagai bagian atau elemen terkecil
dalam karya seni rupa. (2) Garis. Garis merupakan bentuk penggabungan unsur titik,
lewat garis suatu bentuk atau pola terbentuk. Secara umum, kita mengenal ada
beberapa jenis garis. Mulai dari garis lurus, garis melengkung, garis horizontal, garis
vertical, garis diagonal, garis putus-putus, dan sebagainya. (3) Bidang merupakan hasil
dari dari pengembangan dan penggabungan dari unsur garis. Ciri dari unsur bidang
antara lain adalah mempunyai dimensi panjang dan lebar. Berdasarkan pada
bentuknya, dalam seni rupa dikenal adanya beberapa macam bidang datar. Macam-
macam tersebut antara lain segiempat, segitiga, lingkaran, trapesium dan lain-lain.
(4) Bentuk. Bentuk mempunyai tiga bidang yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Secara
umum, bentuk dalam seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu bentuk beraturan dan
bentuk tidak beraturan. (5) Tekstur merupakan seni yang karyanya bisa dinikmati
dengan indera penglihatan dan peraba. Oleh karena itu, tekstur juga menjadi salah satu
dari unsur-unsur seni rupa. Unsur tekstur akan memperlihatkan sifat dari suatu benda
seperti kasar, halus, mengkilap, licin, dan sebagainya. (6) Ruang. Unsur ruang dalam
seni rupa menjadi unsur yang membuat suatu karya terlihat nyata sekaligus semu. Di
samping itu, unsur ruang juga menjadi sunsur yang bisa dirasakan dan dieksplor oleh
penikmat seni. (7) Gelap-Terang. Unsur gelap terang sangat berkaitan dengan
intensitas cahaya dan pencahayaan. Perbedaan gelap dan terang akan menghadirkan
kesan mendalam atau perbedaan kontras bagi sebuah karya seni rupa. Unsur gelap
terang juga akan membuat suatu karya seni rupa, terlihat semakin nyata dan detail. (8)
Warna. Warna akan memberikan kesan serta keindahan pada suatu karya seni. Dalam
dunia seni rupa, warna terbagi dalam beberapa jenis. Beberapa jenis tersebut di
antaranya adalah warna primer, warna sekunder, warna tertier, analogus, komplementer,
heraldis, monokromatik, dan polikromatik
8. Nilai karya seni rupa secara teoretis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
objektif/intrinsik dan subjektif /ekstrinsik. Nilai objektif khusus mengkaji gejala visual
karya seni, aktivitas ini mendasarkan kriteria ekselensi seni pada kualitas integratif
tatanan formal karya seni. Tata formal ini maksudnya adalah bagaimana kualitas setiap
unsur pada karya. Apakah seniman menerapkan penggunaan unsur garis yang tepat?
Bagaimana pengaplikasian kontrasnya? Apakah karya cukup tampak jelas atau justru
sengaja dibuat kuat kontras untuk menampilkan nuansa romantis? Berbagai pertanyaan
ini dapat dinilai secara objektif dan tidak mengenai selera semata. Seorang seniman
yang telah berpengalaman mampu mengolah garis, bidang, gempal, warna, serta
prinsip seni rupa seperti kontras, keseimbangan yang apik dan menghasilkan karya
yang apik secara bentuk atau konkretnya (formal). Sementara itu, nilai subjektif kita
peroleh dari pengalaman mengamati karya seni, misalnya tentang “pesan seni” dan nilai
keindahan berdasarkan reaksi dan respons pribadi kita sebagai pengamat. Dalam hal
ini, nilai estetis sangatlah subjektif. Setiap orang atau bahkan suatu masyarakat pada
suatu region tertentu akan memiliki interpretasi yang berbeda. Misalnya suku Sunda
menganggap warna putih adalah warna suci sehingga digunakan oleh pengantin pada
pesta pernikahan. Sementara masyarakat Sulawesi justru menganggap warna putih
bukanlah warna yang baik untuk digunakan pada acara besar seperti pernikahan.
9. Apresiasi Seni Rupa adalah aktivasi menghargai, merasakan, menikmati, menghayati
dan mengindra nilai-nilai keindahan karya seni rupa. Dapat dikatakan bahwasanya
apresiasi adalah penilaian baik atau penghargaan terhadap suatu karya sastra ataupun
karya seni.
10. Secara teoritis, apresiasi seni memiliki tiga domain (perasaan, penilaian, empati).
Perasaan (feeling) dalam konteks ini adalah terkait dengan perasaan keindahan.
Penilaian (valuing) adalah terkait dengan nilai seni. Empati (emphatizing) adalah terkait
sikap hormat kepada dunia seni rupa.

11. Manfaat kegiatan apresiasi sebagai berikut:

• Agar kita dapat mengenal berbagai macam karya seni rupa. Artinya, tidak hanya
mengetahui secara teori, namun bentuk nyata dari hasil seninya.
• Memberikan sebuah pelajaran bagaimana penilaian, penikmatan, empati dan
hiburan dapat dirasakan.
• Menimbulkan sebuah hubungan timbal-balik yang positif antara penikmat karya dan
pencipta.
• Sebagai bekal untuk menciptakan serta mengembangkan karya yang lebih baik di
kemudian hari.
• Lebih menghargai budaya Indonesia sendiri, dengan mengapresiasi tentunya akan
mengenal dan memahami.
• Membuka pandangan masyarakat tentang dunia seni, menarik dan indah bukannya
membosankan.
12. Fungsi Seni Rupa terbagi atas :

• Seni Rupa untuk Kebutuhan Fisik.Untuk memenuhi kebutuhan fisik, seniman


sangat berperan dalam hal ini. Mereka menciptakan bentuk-bentuk yang enak
dipandang, yang merupakan bagian dari kenikmatan. Penciptaan bentuk-bentuk
baru untuk benda pakai disebut desainer, dan hasilnya disebut dengan desain.

• Seni Rupa untuk Kebutuhan Emosional. Emosi adalah luapan perasaan yang
berupa kegembiraan, kemarahan, kesedihan, atau keharuan. Dalam seni, luapan
perasaan disebut ekspresi. Mereka berekspresi secara aktif, sedangkan penikmat
karya seni berekspresi secara pasif.

• Seni Rupa sebagai Media Penerangan. Seni adalah salah satu alat atau cara
yang paling ampuh untuk membuat mengerti pihak lain, karena setiap orang
menyukai hiburan yang menyenangkan. Oleh karena itu, hampir setiap program
pemerintah atau perusahaan selalu memakai seni (salah satunya seni rupa)
sebagai alat. Contohnya, yaitu poster yang dibuat pemerintah dalam rangka
pemilihan umum, anjuran ber-KB dan masih banyak lagi.
• Seni Rupa sebagai Media Pendidikan. Upaya pendidikan formal yang dilakukan
agar pembelajaran menyenangkan, yaitu melalui pelajaran Seni Budaya. Selain
untuk pelajaran Seni Budaya, karya seni lukis dapat digunakan dalam pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial maupun Ilmu Pengetahuan Alam.

12. 10 Teknik Dalam Membuat karya seni Rupa 3 Dimensi antara lain :

• Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan
(menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah,
binatang, dsb pada kain lain sebagai hiasan.

• Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata
sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

• Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara


mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga
menjadi suatu karya anyaman.

• Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung


beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut
rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau
dengan cara yang lain.

• Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan


menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat
berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan
jumbai.

• Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang
dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras
dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet,
gips, dan logam (tembaga, besi).

• Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat
lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara
lain tanah liat, plastisi.

• Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak
dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan
alat pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan
keras seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.

• Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan


jarum dan benang.

• Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai


komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

Anda mungkin juga menyukai