Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PENGAWASAN DAN

PENYELESAIAN SENGKETA DALAM


PEMILU 2019
Abhan, SH.
Ketua Bawaslu RI

Disampaikan pada Kegiatan Bimtek Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Tahun 2019 Bagi Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019
Cisarua – 16 Oktober 2018
Pemilu merupakan proses pergantian kekuasaan secara damai yang dilakukan secara
berkala sesuai dengan amanat Konstitusi.

Semua negara demokrasi pasti menyelenggarakan Pemilu, tapi tidak semua Pemilu
berlangsung demokratis

Penyelenggara pemilu berkewajiban untuk menjaga dan melindungi hak-hak politik dan
kedaulatan rakyat untuk menyalurkan hak pilihnya dalam setiap pelaksanaan pemilu. Pemilu
diharapkan dapat dilaksanakan secara bebas dan setara (free and fair).
DEMOKRASI
TANTANGAN PEMILU 2019

DPT Hak
Suara
Penghitungan Kampanye
di TPS

Konflik
Hasil Quick
Count
Pemilu Politik Uang

Berita Hoaks Logistik


Pemilu
Politik SARA
Identitas
B
A
W
A
S
L
U
Elemen
Pemilu
R P P P

R P P P
REGULASI PEMILIH PENYELENGGARA PESERTA
- UU No.7 Tahun 2017 - WNI yang berumur 17 -KPU -Partai Politik
tentang Pemilu tahun atau lebih,
sudah/pernah kawin -Bawaslu -Perseorangan
- Peraturan (memiliki KTP Elektronik) -
Perundangan-undangan - DKPP - Pasangan Calon
yang terkait dengan Presiden/Wakil
Pemilu Presiden
Prinsip Penyelenggaraan
Pemilu MANDIRI

EFESIEN JUJUR

EFEKTIF ADIL

PRINSIP
PENYELENGGARAAN
AKUNTABEL PEMILU KEPASTIAN
HUKUM

PROFESIO-
TERTIB
NAL

PROPORSI-
TERBUKA
ONAL
Pasal 3 UU No.7 Tahun 2017 tentang
Pemilu
Tugas Bawaslu
Pasal 93 UU No.7 Tahun 2017
Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu;

Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu;

Mencegah terjadinya praktik politik uang;

Menyampaikan dugaan tindak pidana Pemilu kepada Gakkumdu;

Menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu kepada DKPP;

Mengawasi Netralitas ASN, Netralitas anggota TNI, dan Netralitas Anggota Polri.
Defenisi
Kecurangan
Kecurangan merupakan perbuatan atau tindakan yang tidak jujur yang sengaja
dilakukan oleh seseorang atau lebih terhadap sesuatu hal, bertentangan atau
melanggar peraturan perundang-undangan, cenderung disembunyikan lalu
dilakukan pengubahan dengan berbagai cara, sehingga mengakibatkan
dampak negatif atau kerugian bagi orang lain.

Politik Uang
Politik uang merupakan upaya mempengaruhi warga negara Indonesia yang
memiliki hak pilih dalam Pemilu atau seseorang yang mempunyai
kewenangan untuk melalukan sesuatu hal dengan memberikan imbalan
berupa uang atau materi.
Larangan terkait Politik Uang
Pasal 284 Pasal 285 Pasal 286
UU No.7 Tahun 2017 UU No.7 Tahun 2017 UU No.7 Tahun 2017

Putusan pengadilan yang telah 1. Pasangan calon, calon anggota DPR, DPD,
Dalam hal terbukti pelaksana dan tim
DPRD provinsi, DPRD kab/kota, pelaksana
kampanye Pemilu menjanjikan atau memperoleh kekuatan hukum
kampanye, dan/atau tim kampanye
memberikan uang atau materi lainnya terhadap pelanggaran tetap
sebagaimana dilarang menjanjikan dan/atau
sebagai imbalan kepada peserta dimaksud dalam Pasal 280 dan Pasal 284 memberikan uang atau materi lainnya
yang dikenai kepada pelaksana kampanye untuk memengaruhi penyelenggara Pemilu
kampanye Pemilu secara langsung atau
Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan/atau pemilih.
tidak langsung untuk :
dan DPRD kab/kota yang berstatus sebagai 2.Pasangan calon serta calon anggota DPR,
a. tidak menggunakan hak pilihnya; calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabu/kota
b. menggunakan hak pilihnya dengan DPRD kab/kota digunakan sebagai dasar yang terbukti melakukan pelanggaran
memilih peserta Pemilu dengan KPU, KPU Provinsi, dan KPU kab/kota untuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
cara tertentu sehingga surat mengambil tindakan berupa : berdasarkan rekomendasi Bawaslu dapat
suaranya tidak sah; a. pembatalan nama calon anggota dikenai sanksi administratif pembatalan
sebagai pasangan calon serta calon
c. memilih pasangan calon tertentu; DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan
d. memilih partai politik kab/kota dari daftar calon tetap; atau DPRD kab/kota oleh KPU.
Pemilupeserta
tertentu; dan/atau b. pembatalan penetapan calon 3.Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada
e. memilih calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, ayat (2) merupakan pelanggaran yang
anggota DPD dan DPRD kab/kota sebagai calon terjadi secara terstruktur, sistematis, dan
terpilih. masif.
tertentu,
dijatuhi sanksi diatur
4.Pemberian sanksi terhadap pelanggaran
sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
dalam undang-undang ini. menggugurkan sanksi pidana.
Sanksi Tindak Pidana Politik
Uang
Lanjutan
Lanjutan
Modus Kecurangan dan Politik
Uang
Kampanye
Perbuatan merusak/menghilangkan alat peraga kampanye caleg, parpol, atau paslon tertentu.
Memberikan atau menjanjikan uang/barang kepada pemilih untuk memilih caleg, parpol atau
paslon tertentu.
Mempengaruhi pemilih dengan pola “uang/barang panjar atau down payment/DP”, misal : memberikan uang
muka/barang sebagian di depan yang akan dilunasi setelah caleg, parpol, paslon tertentu menang di suatu TPS.

Masa Tenang
Masih ada yang melakukan kampanye dalam bentuk apapun.
Memberikan atau menjanjikan uang/barang kepada pemilih untuk memilih caleg, parpol, atau paslon tertentu.
Melakukan Black Campaign terhadap caleg, parpol, atau paslon tertentu.
“Serangan fajar” menjelang pemungutan suara, baik berupa uang /barang atau voucher.
Lanjutan
Pemungutan Suara
Melakukan usaha untuk mempengaruhi netralitas penyelenggara Pemilu.
Melakukan perbuatan yang menyebabkan pemilih tidak datang ke TPS.
Melakukan perbuatan yang menyebabkan saksi parpol/paslon tidak datang ke TPS.
Mendatangkan orang untuk mencoblos dengan undangan pemilih/kartu pemilih orang lain.
Melakukan intimidasi kepada pemilih agar mencoblos caleg, parpol, atau paslon tertentu.
Terdapat kertas suara dicoblos terlebih dahulu oleh KPPS, sehingga menguntungkan caleg, parpol, atau paslon tertentu.

Penghitungan Suara
Terdapat kertas suara yang sudah tercoblos, sehinga tidak sah dalam perhitungan suara karena pemilih
dianggap mencoblos lebih dari 1 kali.
Kertas suara cadangan dan/atau kertas suara sisa dari pemilih yang tidak datang ke TPS -- dimanipulasi sehingga
suaranya menguntungkan caleg, paslon, atau parpol lain.
Hasil penghitungan suara di TPS (Form C1) yang asli ditulis dengan pensil, sehingga dapat diubah oleh KPPS.
Salinan Form C1 yang diberikan ke parpol tidak ditandatangani KPPS, sehingga dapat dianggap tidak sah secara
hukum.
Lanjutan
Rekapitulasi Penghitungan Suara

Hasil Rekapitulisasi suara di PPK dan KPU Kab/Kota yang asli ditulis
dengan pensil, sehingga dapat diubah.
Salinan rekapitulasi suara di PPK dan KPU Kab/Kota yang diberikan
kepada saksi parpol/paslon tidak ditandatangani oleh PPK dan KPU
Kab/Kota, sehingga dapat dianggap tidak sah secara hukum.
PPS, PPK dan KPU Kab/Kota memperjual-belikan sebagian suara coblos
gambar caleg atau parpol, baik berasal dari caleg dalam satu parpol maupun
caleg dari parpol lain.
Larangan Dalam Kampaye
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Sanksi Pelanggaran Larangan
Dalam Kampanye
Antisipasi Kecurangan dan Politik
Uang 6 1

Lengkapi saksi dengan alat perekam video, dan videokan


Saksi yang ditunjuk oleh parpol atau gabungan parpol
proses pemungutan suara di TPS, proses penghitungan suara
harus hadir tepat waktu di TPS, dan mengikuti terus dari
di TPS, proses pergerakan kotak suara dari TPS ke PPK,
awal hingga akhir proses pemungutan dan penghitungan
dan proses rekapitulasi suara di PPK. Jika terjadi
suara.
kecurangan, maka kecurangan tersebut dapat ditelusuri dari
rekaman video tersebut.

5 Saksi 2

Caleg dan juga relawan parpol/paslon harus aktif Jika ada saksi yang bertugas di TPS, maka
melakukan pengawasan agar hasil perolehan parpol juga perlu menugaskan saksi lainnya
suara di TPS tidak “diganggu” oleh pihak-pihak mengawal pergerakan kotak suara dari TPS ke
untuk
yang mempunyai rencana atau keinginan untuk
Saksi kantor PPK di tingkat kecamatan. Hal ini
berbuat curang. Kecurangan terjadi bukan karena dilakukan untuk mengantisipasi adanya pihak-
niat, tetapi juga karena adanya pihak tertentu yang ingin memanipulasi isi kotak
kesempatan/peluang. suara.
3
4
Saat rekapitulasi penghitungan suara di PPK tingkat
Organisasi masyarakat sipil atau pemantau Pemilu kecamatan sertakan juga saksi dari tingkat TPS, supaya
harus aktif melakukan pemantauan terutama di TPS jika terjadi perbedaan data di tingkat kecamatan dengan
rawan atau di daerah dengan kondisi geografis yang data di TPS, dapat segera terkonfirmasi dan dikoreksi
sulit dijangkau. Jika terjadi kecurangan, segera atau diperbaiki, sehingga permasalahannya selesai di
laporkan kepada pengawas Pemilu setempat. tingkat kecamatan.
Sekian dan Terima
Kasih

Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan


Pemilu

Anda mungkin juga menyukai