Anda di halaman 1dari 3

NO KPPS PTPS Pidana

UU no 7 tahun 2017 UU NO 7 TAHUN 2017


Pasal 60: PASAL 90 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
AYAT 2 : tentang Pemilu, dijelaskan dalam Pasal 280 Ayat 1
KPPS bertugas: Pengawas TPS dibentuk paling lambat 23 (dua huruf g, bahwa pelaksana, peserta, dan tim kampanye
a. mengumumkan daftar pemilih tetap di TpS; puluh tiga) hari sebelum hari pemungutan suara pemilu dilarang merusak dan/atau menghilangkan alat
b. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksi dan dibubarkan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah peraga kampanye peserta pemilu.
peserta Pemilu yang hadir dan Pengawas TpS dan hari pemungutan suara.
dalam hal peserta Pemilu tidak memiliki saksi, Apabila ditemukan oknum yang merusak APK bisa
daftar pemilih tetap diseratrkan kepada Peserta Pengawas TPS terancam pidana. Sesuai Pasal 280 Ayat 4
Pemilu; Pasal 114 menegaskan, pelanggaran terhadap larangan merusak
c. melaksanakan pemungutan dan penghitungan PENGAWAS TPS BERTUGAS mengawasi: dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye
suara di rps; a. persiapan pemungutan suara; peserta pemilu merupakan tindak pidana pemilu.
d. membuat berita acara pemungutan dan b. pelaksanaan pemungutan suara; Sanksinya ditegaskan dalam Pasal 521 bahwa setiap
penghihrngan suara serta membuat sertifikat c. persiapan penghitungan suara; pelaksana, peserta, dan/atau tim kampanye pemilu
penghitungan suara dan wajib menyeratrkannya d. pelaksanaan penghitungan suara; dan yang dengan sengaja melanggar larangan
kepada saksi peserta pemilu, pengawas TPS, dan e. pergerakan hasil penghihrngan suara dari TPS pelaksanaan kampanye pemilu
PPK melalui ppS; ke PPS.
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kpu, Pasal 115 Larangan Dalam Kampanye
Kpu Provinsi, KPU lhbupaten/Kota, ppK, dan pps PENGAWAS TPS BERWENANG Pasal 28O
sesuai dengan perahrran penrndang-undangan ; a. menyampaikan keberatan dalam hal a. mempersoalkan dasar negara Pancasila,
f. meny-ampaikan surat undangan atau ditemukannya dugaan pelanggaran, kesalahan pembukaan' Undang-Undang Dasar Negara
pemberitahuan kepada pemilih sesuai dengan dan/atau penyimpangan administrasi Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk
daftar pemilih tetap ,rrrttrt menggunakan hak pemungutan dan penghitungan suara; Negara Kesatuan Republik Indonesia;
pilihnya di TpS; dan b. menerima salinan berita acara dan sertifrkat b. melakukan kegiatan yang membahayakan
g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan pemungutan dan penghitungan suara; dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
peraturan perundang-undangan. c. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Indonesia.
ketentuan peraturan perundang-undangan. c. menghina seseorang, agama, suku, ras,
Pasal 61 golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu
KPPS berwenang: yang lain;
a. mengumumkan hasil penghittrngan suara di TPS Pasal 116 d. menghasut dan mengadu domba
b. melaksanakan weweffrng lain yang diberikan oleh Pengawas TPS perseorangan ataupun masyarakat;
KpU, KpU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, BERKEWAJIBAN e. mengganggu ketertiban umum;
PPK,'dan PPS sesuai dengan peraturan a. menyampaikan laporan hasil pengawasan f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau
perundang-undangan; dan pemungutan dan pengfuitungan suara kepada menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
c. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu seseorang, sekelompok anggota masyarakat,
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelurahan/ Desa; dan dan/atau peserta Pemilu yang lain;
b. menyampaikan laporan hasil pengawasan g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga
kepada Panwaslu, Kecamatan melalui kampanye Peserta Pemilu;
Pasal 62: Panwaslu Kelurahan/ h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat
ibadah, dan tempat pendidikarr;
KPPS berkewajiban: i. membawa atau menggunakan tanda gambar
a. menempelkan daftar pemilih tetap di TPS; Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang dan/atau atribut selain dari tanda gambar
b. menindaklanjuti dengan segera temuan dan menyelenggarakan Pemilu untuk memilih dan/atau atribut peserta
laporan yan! disampaikan oleh saksi, Pengawas anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan
TPS, Panwaslu Kelurahan/Desa, Peserta Pemilu, Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat. Pasal 521
dan masyarakat pada hari pemungutan suara; Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye
ADA 3
c. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak Pemilu yang dengan sengaja melanggar Larangan
suara setelah penghitungan suara dan setelah 1. KPU- Penyeleggara teknis pemilu pelaksanaan kampanye Pemilu sebagaimana
kotak suara disegel; 2. BAWASLU – pengawas pemilu dimaksud dalam Pasal 280 ayat (1) huruf a, huruf b,
d. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada 3. DKPP (DEWAN KEHORMATAN huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf
PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa; PENYELENGGARAN PEMILU – yang i, atau huruf j dipidana dengan pidana penjara paling
e. menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi menangani pelanggaran kode etik lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp.
surat suara dan sertilikat hasil penghihrngan penyelenggara pemilu 24.OOO.OOO,0O (dua puluh empat juta rupiah).
suara kepada PPK melalui PPS padahariyang
sama;
f. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh
KPU, KPU Provinsi, KPU KabupatenfKota, PPK,
dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
g. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan
ketentuan perahrran perundang-undangan
1) PTPS dalah Petugas Pengawas Pemilihan PRINSIP PENYELENGGARAAN PEMILU
PASAL 354 yang diangkat oleh Panwas Kecamatan dan Pasal 3, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPS: bertugas mengawasi pelaksanaan Pemilu menyebutkan, ada 11 prinsip penyelenggara
a. membuka kotak suara; pemungutan dan penghitungan suara di TPS. pemilu, antara lain
b. mengeluarkan selumh isi kotak suara; 2) PTPS mengawasi pergerakan saksi, KPPS, 1. mandiri,
c. mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan; dan Pemilih dimaksudkan untuk meminimalisir 2. jujur,
d. menghihrng jumlatr setiap jenis dokumen dan terjadinya pelanggaran dalam proses 3. adil,
peralatan; pemungutan dan penghitungan suara. 4. berkepastian hukum,
e. memeriksa keadaan selunrh surat suara; dan 3) PTPS bisa menyampaikan keberatan apabila 5. tertib,
f. menandatangani surat suara yang akan terjadi pelanggaran, kesalahan, dan 6. terbuka,
digunakan oleh Pemilih. penyimpangan administrasi pemungutan 7. proporsional,
2) Saksi Peserta Pemilu, pengawas Pemilu, selama proses pungut hitung suara berjalan. 8. profesional,
pemantau Pemilu; dan warga masyarakat berhak 4) PTPS wajib menjaga netralitas, integritas dan 9. akuntabel,
menghadiri kegiatan KPPS sebagaimana dimaksud profesionalitas. 10. efektif, dan
pada ayat (1). 11. efisien.
3) Ketua KPPS wajib membuat dan menandatangani
berita acara kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan berita acara tersebut ditandatangani
paling sedikit oleh 2 (dua) orang anggota KPPS PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 1 ayat (10), JENIS-JENIS PELANGGARAN
dan saksi Peserta Pemilu yang hadir. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara 1) ADMINISTRATIF
(KPPS) adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS Pelanggaran yang meliputi tata cara, prosedur,
untuk melaksanakan pemungutan suara di Tempat dan mekanisme yang berkaitan dengan
Pasal 355 Pemungutan Suara (TPS). Pemungutan suara administrasi pelaksanaan Pemilu dalam setiap
1) Dalam memberikan suara, Pemilih diberi Pemilu 2024 dilaksanakan tanggal 14 Februari tahapan penyelenggaraan Pemilu –
kesempatan oleh KPPS berdasarkan prinsip 2024 DITERUSKAN KE KPU, PPK, PPS
urutan kehadiran Pemilih. 2) KODE ETIK
2) Apabila Pemilih menerima surat suara yang Pelanggaran terhadap etika penyelenggara
ternyata rusak, Pemilih dapat meminta surat Pemilu yang berpedoman sumpah dan/atau
suara pengganti kepada KppS dan KPPS wajib janji sebelum menjalankan tugas sebagai
memberikan surat suara pengganti hanya 1 penyelenggara Pemilu – DITERUSKAN KE
(satu) kali dan mencatat surat suara yang rusak DKPP
dalam berita acara. 3) TINDAK PIDANA PEMILU
Tindak pidana pelanggaran dan/atau
Pasal 356 kejahatan terhadap ketentuan tindak pidana
1) Pemilih disabilitas netra, disabilitas fisik, dan Pemilu sebagaimana diatur dalam Undang-
yang mempunyai halangan fisik lainnya pada Undang tentang Pemilu – DITERUSKAN KE
saat memberikan suaranya di TPS dapat dibanhr SENTRA GAKKUMDU
oleh orang lain atas permintaan Pemilih. 4) DUGAAN PELANGGARAN PERATURAN
2) Orang lain yang membantu Pemilih dalam PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA YAITU
memberikan suara sebagaimana dimaksud pada [Pelangggaran diluar undang-undang Pemilu
ayat (1) wajib merahasiakan pilihan Pemilih. namun masih berkaitan dengan Pemilu –
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian DITERUSKAN KE INSTANSI YANG
bantuan kepada Pemilih diahrr dengan Peraturan BERWENANG
KPU.

Anda mungkin juga menyukai