RAHASIA
DI BALIK
KONSELOR
SEBAGAI
PELAYAN CURHAT
Tuhan Tetaplah
Tempat Curhat
Yang Utama
Simak
Kata
Mereka
Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd.
(Dosen PPB-BK Universitas Pendidikan Indonesia)
“Rahasia di Balik
Konselor Sebagai
Pelayan Curhat” adalah
buku yang menarik.
Melalui buku ini, Faisal
Dwikusuma mampu
menjelaskan secara garis
besar bimbingan dan
konseling yang
mematahkan anggapan bahwa konselor adalah polisi
sekolah. Dengan bahasa “percakapan sehari-hari,” yang
tentunya mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai
macam kalangan, buku ini sangat direkomendasikan
untuk dibaca.
Delistia Mutiara
Penulis
S
obat, istilah “guru BK” yang dulu lebih dikenal
dengan nama ”guru BP (bimbingan dan
penyuluhan)” kemungkinan besar udah nggak asing
lagi di telinga sobat apalagi yang udah atau pun sedang
sekolah menempuh pendidikan tingkat menengah, tapi
bagaimanakah respon sobat kalo yang saya tanyakan
adalah “konselor?” Kemungkinan besar, kawan-kawan
akan menjawab “hah? Apaan tuh?” selagi menunjukkan
wajah bengong dan bertanya-tanya. Sobat, seandainya
anggaplah konselor itu sebagai guru BK yang ada di
sekolahmu, lantas, apakah kesan “galak, serem, dan jutek”
yang langsung muncul di benakmu terhadap konselor
karena ternyata sama aja dengan guru BK di sekolahmu?
Bagi yang menjawab “iya,” wajib mengubah kesan atau
pandanganmu yang seperti itu terhadap konselor. Ada
yang bilang “habis sikap guru BK-nya sendiri yang emang
kayak gitu sih.” Nah, jawaban saya simple aja sob. Kalo
begitu, lekatkan aja kesan “galak, serem, dan jutek” itu ke
“orangnya,” jangan ke “konselornya.”
B
uku ini saya berikan untuk kawan-kawan yang
masih keliru memandang sosok konselor atau
anggaplah guru BK di sekolah. Buku ini pun
dimaksudkan untuk lebih mendorong rasa penasaran
adik-adik tingkat atau mahasiswa BK yang baru masuk.
Tenang aja kawan, buku ini saya buat sedemikian rupa
untuk remaja seusiamu. Bahasanya yang ringan dan
ilustrasi kisah sederhana yang mungkin beberapa
diantaranya kental dengan kisah remaja akan
memudahkan kawan-kawan dalam memahami buku ini.
I
ngat! Buku koleksi ini bukanlah referensi yang sudah
mutlak kebenarannya, sehingga masih perlu dikritisi
pula oleh para pembaca khususnya mahasiswa yang
baru berkecimpung di bidang BK. Mudah-mudahan
semangat menggali ilmu khususnya mengenai BK akan
lebih terpancing setelah membaca buku ini dan koreksi
atau kritik yang membangun terhadap buku koleksi
pribadi ini tetap akan kami sambut dengan hangat. So,
selamat membaca ok
Penulis
Daftar Isi
Halaman Persembahan________________XIIII
Pengantar_________________________XVIII
Daftar Isi__________________________XXI
1. Competency (Keahlian)
2. Secrecy (Kerahasiaan)
3. Coheciveness (Keterpaduan)
4. Volunteering (Kesukarelaan)
5. Being Active (Kegiatan)
6. Openness (Keterbukaan)
7. Now (Kekinian)
8. Dynamc (Kedinamisan)
9. Harmony (Keharmonisan)
10. Stand Alone (Kemandirian)
11. Referral (Alih Tangan Kasus)
Bagian Spesial Kedua
Tentang Curhat_______________________90
1. Tatapan mata
2. Senyuman
3. Sentuhan
Judgement________________________133
Kontrol Emosi______________________146
Penulis___________________________188
1
Bagian
Spesial
Pertama
punya masalah.”
bandel!”
entar ok
B
ro dan sis, sosok guru BK di sekolah sobat
kuduk merinding
S
obat, pernah kan sebelum berangkat
mamah jemput.”
K alo
orang
dilihat dari gaya bahasa barusan,
dilakukannya sob.
Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat
By Faisal Dwikusuma
17
S
obat, yang saya tau, bimbingan itu bisa
konseling
kelasnya.
kelasnya tuh.
E
its, tapi ingat selalu kayak yang
Perbandingan Antara
S
obat, berikut adalah perbedaan umum
penyembuhan.
K
awan, berikutnya kita bakalan ngebahas
B
imbingan dan konseling katanya dianggap
B
imbingan dan konseling dibatasi cuma
S
obat, sebelumnya udah kita bandingkan
Layanan BK Berpusat
I
nilah pertanyaan yang nggak jarang keluar
konselor.
Tuh Boleh?
B
ro dan sis, coba cermati percakapan yang
masuk.”
Eehmm..sebenernya angket
ada?”
Kusliawati : “…………….(bengong)”
A
pa aja sih instrumen yang biasa
Layanan BK
harga dirinya.
K
awan, di awal sempat dibilang kalo
Pribadi-Sosial
agamaku.”
Akademik
dalam dirinya.
menghadapi ujian.
1. Impian
2. Keyakinan
bahas satu-persatu
1. Competency (Keahlian)
2. Secrecy (Kerahasiaan)
S
obat, pahami kisah remaja cewek yang
mengobrol. Tiba-tiba…
Rachmi?”
kenapa?”
Ambarwati : “Beneran?”
diomong-omongin.”
(sambil berbisik)”
P
elajaran apa yang sobat ambil dari kisah
perkumpulan)
siapa
3. Coheciveness (Keterpaduan)
layanan.
4. Volunteering (Kesukarelaan)
S
obat, kalo sobat ngadain suatu acara atau
6. Openness (Keterbukaan)
7. Now (Kekinian)
8. Dynamc (Kedinamisan)
9. Harmony (Keharmonisan)
K
awan, basis yang satu ini berfungsi
N
ah sob, asas yang satu ini pun harus
masing-masing.
Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat
By Faisal Dwikusuma
86
pertimbangan konselor
keterangan lainnya.
Bagian
Spesial
Kedua
Tentang Curhat
S
obat, hari gini siapa sih yang nggak kenal
yakni katarsis.
S
eperti yang ditegaskan oleh Dr. Ashwin
berikut :
dong,” ujarnya.
sarannya.
berikut…
rin..kebangetan loohh”
S
ob, nggak sedikit orang yang dilahirkan
perbedaannya nol?
kamera
berseri)”
tuh.”
berbisik)”
coba?”
(sambil berseri-seri)”
menanganinya.
S
ob, terkadang kita pun nggak mengenali
K
awan, sekali lagi, nggak ada orang yang
N
ah sob, ternyata hubungan komunikasi
K
awan, keimanan atau kepercayaan mantap
berikut :
Trust : Kepercayaan
Integrity : Integritas
Competency : Keahlian
Intimacy : Kedekatan
B
ro dan sis, rata-rata orang itu lebih
pertanyaan ini itu ini itu pada dia yang mau curhat
S
ob, kadang-kadang, orang yang curhat ke
gitu?”
tuh?”
Ekaresta?”
K
alo pertanyaan tertutup tuh sebaliknya,
sama Nurwitasarinya?”
kan?”
Nurul?”
K
awan, konseli yang datang ke kita dan lebih
persatu ok !
1. Tatapan mata
S
obat, saya minta sobat berhadapan
mata
2. Senyuman
S
iapa sih orang yang nggak seneng kalo
3. Sentuhan
S
obat, gimana rasanya sih berjabat tangan
Judgement
seperti ini?
kematangan.”
S
obat, di awal saya bilang kalo kadang-
B
ro dan sis, pernah kan pas menjelang
itu.”
dengan konseli.
pundaknya kek.
K
awan, setuju kan kalo seringkali cara teman
baru pulang?”
berpura-pura berkata...
bingung)”
S
obat, kisah ini pun memberi gambaran
perbedaannya sob
Dialog satu
menuduh saya.”
Dialog dua
menuduh saya.”
salah kan.”
N
ah sob, kalo sobat memposisikan diri
Kontrol Emosi
B
ro dan sis, sebagai konselor, kita pun harus
berikut ini.
Dialog satu
air mata)”
nangis)”
Dialog dua
contoh-contoh berikut.
Dialog satu
nangis segala.”
Dialog dua
sekarang-sekarang tuh.”
tuh.”
dengan kita.
Dialog satu
Larasati)”
Dialog dua
ya Ulfa..”
S
ob, pernah juga kan mengalami situasi
K
awan, kadang yang curhat ke kita plin plan
mamah kamu?”
P
erlu diingat juga ya sob, berhubung
cepat loh.
Dengan Sendirinya
K
awan, saya minta kawan menghitung nilai
bernama Bu Herlinawati.
Dyan?”
gurunya.”
kurang sih.”
telat bangun.”
berapa Dyan?”
Dyan?”
bener ngantuk.”
online ya?”
Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat
By Faisal Dwikusuma
159
nggak?”
garuk rambutnya)”
S
obat, ini cuma salah satu contoh aja
berbicara.
A
da beberapa kata yang keliatan “wah ”
N
ah sob, kalo kondisi emosi konseli udah
contoh sederhananya :
Camkan Padanya
K
awan, konselor tuh sering bak sosok
S
eseorang bernama Pascal (dalam
gini:
takut mencari-Nya.”
kesimpulannya
daerah gitu.”
muji kamu.”
N
ah sob, pernahkah sobat sewaktu
betul?”
T
erus sob, kalo konseli diminta
B
ro dan sis, bayangkan ceritanya ada
berikut.
nggak sih?”
bikin greget.”
K
alo sobat memposisikan diri sebagai
nih, tapi aku tahu kalo kamu bisa jauh lebih bagus
solusi
N
ah sob, kalo gitu, apa emang kita harus
S
obat lihat kan, dalam dialog di atas, Laela
N
ah guys, sekarang tebak beberapa
gimana ya kualitasnya?”
nggak namanya?
buatanku barusan?”
Untuk menjawabnya,
mari kita kembali menambah
wawasan pustaka tentang BK,
apalagi banyak sumber baru
termasuk Permendiknas 111
tahun 2014 dan lainnya.
Kritisi kawan-kawan di
lain waktu tetap akan kami
sambut dengan hangat!
Sumber Referensi dan Inspirasi
Lumayan, pengalaman.
dilirik.
final.
gitu.
bahkan kampus.
buat saya.”
Twitter : @faisaldwikusuma
Sensor