Anda di halaman 1dari 6

TOPIK 1

FILOSODI PENDIDIKAN INDONESIA “MULAI DARI DIRI”

JUM’AT, 15 DESEMBER 2023

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

 Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa
yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
 Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
 Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
 Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
 Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

JAWAB :

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

1. Pengalaman yang membuat saya rindu duduk di bangku sekolah yiitu tidak hanya
dipengaruhi oleh guru dan mata pelajaran favorit saja, melainkan juga dipengaruhi
oleh suasana keseharian bersama dengan teman-teman. Menurut saya, pada saat
duduk dibangku sekolah khusunya SMA, saya sangat memiliki banyak waktu luang
baik itu dei sekolah ataupun saat dirumah. Karena mungkin pada saat itu saya belum
terlalu memikirkan tanggung jawab secara lebih konsisten. Yang membuat saya
merasa rindu untuk duduk di bangku sekolah adalah pada saat kegiatan pembelajaran
yang diampu oleh guru yang menurut saya sangat membaur dengan murid sehingga
pada saat kegiatan pembelajaran, seluruh siswa sangat berantusias dan tidak bosan.
Mata pelajaran yang sangat saya sukai pada saat itu yaitu mata pelajaran Ekonomi
yang diampu oleh bapak Mupit. Beliau selalu menyelingi kegiatan pembelajaran
dengan lelucon khas beliau sehingga siswa tidak tegang dan alhamdulillah setiap
kegiatan belajar yang diampu oleh beliau seluruh teman-teman saya sangat senang.
Adapun pengalaman lain yang membuat saya rindu sekolah adalah pada saat jam
olahraga, dimana pada saat itu di jam olahraga saat kelas 1 selalu diajak untuk
berenang, walaupun pada saat itu hampir semua siswa belum bisa berenang dengan
baik namun siswa suka karena bisa bermain dengan air. Tidak hanya berenang saja,
namun guru olahraga bapak Joko juga sering menugaskan untuk berlari mengelilingi
Desa pada saat itu, dan yang dilakukan oleh siswa pada sat sampai di tengah-tengah
rute itu tidak berlari, namun berjalan, dan terkadang mereka juga mampir ke rumah
teman yang dekat dengan sekolah untuk mengambil air ataupun makanan.
2. Peristiwa yang membuat saya merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar yaitu saat saya dihadapkan dengan soal tes yang diberikan oleh guru.
dengan adanya soal tes akan membuat saya untuk berfikir menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam soal tes. Dengan adanya upaya tersebut akan membuat
saya lebih berkembang lagi dan menanmabh wawasan pengetahuan saya terait materi
baru dalam sebuah pembelajaran.
3. Sosok guru yang menjadi inspirasi saya pada saat duduk di bangku SMA yaitu ibu
Eka, merupakan seorang guru Sejarah di SMAN 1 Tanjunganonm Kabupaten
Nganjuk. Beliau adalah guru yang sangat ceria dan sangat bisa berbaur dengan siswa
sehingga banyak siswa yang suka dengan beliau. Selain itu saat kegiatan
pembelajaran selalu diselingi dengan lelucon yang membuat siswa tidak tegang di jam
pembelajaran. Selain itu, guru favorit saya pada waktu SMA selain Ibu Eka yaitu
Bapak Sungkono yang merupakan guru Geografi pada saat iru. Yang membuat saya
suka dengan beliau yaitu beliau sangat rinci saat menjelaskan materi pembelajaran
sehingga saya lebih bisa memahaminya dengan detail.
4. Pengalaman berkesan yang pernah saya alami dengan bapak Sungkono, pada saat iitu
saya tidak mengira itu merupakan kali terakhir beliau mengajar di kelas karena semua
tidak tahu kalau beliau sedang sakit. Pada saat iru seluruh siswa termasuk saya
diminta untuk menggambar peta dunia dan menghafalkan didepan kelas. Seluruh
siswa menghafalkan letak benua yang ada di dunia dan dikomentari dengan komentar
lucu khas beliau. Pada saat iru, buku saya habis sehingga saya menuliskan penjelasan
beliau di bagian pinggiran buku, namun pada saat dikoreksi, beliau malah
menertawakan jawaban saya dan menyebut saya dengan sebutan lucu pada saat itu.
Dan yang saya sangat mengingatnyyaitu beberapa hari setelah kejadian tersebut beliau
kembali ke pangkuan Allah SWT.
5. Pengalaman bersama bapak sungkono dan ibu Eka tersebut saya terapkan pada saat
saya mengajar dikelas 3 ditempat saya mengajar. Hal yang selalu saya terapkan yaitu
agar bisa menjadi guru yang membaur dengan siswa dengan maksud agar siswa
merasa dekat dan saya bisa memahami karakter siswa secara lebih detail. Adapun
pada kelas yang pernah saya ajar yaitu jenjang kelas 3, terdapat satu siswa baru dari
Surabaya dimana ia sangat pemalu dan tidak bernah berkomunikasi dengan teman-
teman lainya. sehingga langkah yang saya lakukan adalah dengan melakukan
pendekatan intrapersonal dengan siswa tersebut. hal ini merupakan salah satu upaya
agar saya bisa mengetahui karakter siswa sehingga memudahkan saya ketika dalam
kegiatan pembelajaran bisa lebih efektif dan siswa juga dapat bisa menerima dan
memahami materi dengan mudah.
Panduan menulis tulisan reflektif
Setelah menonton 2 video dan memaknai panggilan diri menjadi seorang guru, Anda diminta
menuliskan sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan maksimum
500 kata dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah disediakan.

Berikut adalah pertanyaan panduan tulisan reflektif Anda:

 Siapa saya saat ini?


 Mengapa saya memilih menjadi guru?
 Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru

1. Siapa saya saat ini?


2. Mengapa saya memilih menjadi guru?
3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

JAWAB :

1. Saya merupakan mahasiswa PPG Prajabatan gelombang 2 tahun angkatan 2023 yang
ditempatkan salah satu LPTK yang ada di Kota Surabaya yaitu Universitas Wijaya
Kusuma pada Program Studi PGSD. Tujuan saya mengikuti PPG ini dengan maksud
agar saya dapat mengembangkan potensi diri serta dapat mengimplementasikan
kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru dan diaharpakan nantinya akan menjadi
seorang guru yang profesional. Dengan tujuan tersebut, saya akan berusaha
semaksimal mungkin berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan saat di bangku
perkuliahan dan saat saya menjadi seorang guru di salah satu Sekolah Dasar yang ada
di Kabupaten Kediri sebagai agar dan menjadikan pengalaman tersebut sebagai bahan
untuk evaluasi diri saya menjadi lebih baik lagi.
2. Alasan saya memilih menjadi seorang guru yaitu dengan berpacu pada sebuah kalimat
dari Ki Hajar Dewantara yaitu “Guru adalah seorang pejuang tulus tanpa tanda
jasa mencerdaskan bangsa”. Kalimat memiliki arti bahwa dalam menjalankan
tugasnya, guru selalu menjadi garda terdepan bagi siswa dan guru selalu membimbing
siswa ke arah yang lebih baik tanpa berharap adanya timbal balik dari siapapun.
Selain itu, saya juga percaya bahwasanya dalam islam, terdapat keutamaan menjadi
seorang guru, salah satu yang membuat saya sangay termotivasi menjadi seorang guru
yaitu “Memiliki derajat yang tinggi”. hal tersebut sesuai dengan isi dalam Q.S.Al-
Mujadilah ayat 11 yang artinya “Wahai orang yang beriman, apanila dikatakan
kepada kalian (luaskanlah tempat duduk) di dalam majelis maka luaskanlah,
maka Allah akan meluaskan untuk kelian. Dan apanila dikatakan (berdirilah
kalian) maka berdirilah, Allah senantiasa mengangkat derajat orang yang
beriman dan orang yang berilmu, Allah maha mengetahui apa yang kalian
kerjakan”. Dari kalimat Ki Hajar Dewantara dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11, saya
sangat termotivasi untuk menjadi seorang guru yang profesional.
3. Berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan pada saat mengajar kelas 3, cara yag
saya lakukan untuk menjadi seorang guru yang dapat berpihak kepada siswa yaitu
dengan cara melakukan pendekatan terhadap siswa, selalu berbaur dengan siswa
sehingga hubungan siswa dengan guru akan dekat. Selain itu, tujuan saya melakukan
pendekatan terhadap siswa yaitu untuk bisa mengetahui bagaimana karakter peserta
didik satu dengan yang lain karena pada dasarnya setiap siswa memiliki kemampuan
yang berbeda-beda. Setelah mengetahui karakter peserta didik tersebut akan
memudahkan saya untuk bisa menyampaikan materi pembelajaran dengan mudah dan
siswa juga akan lebih bisa memahami materi pembelajaran. Selain itu saya juga
mengacu pada kalimat dari Ki Hajar Dewantara yaitu “Ing ngarsa sung tuladha, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang memiliki arti “Didepan memberi
contoh teladah, ditengah membangun ide atau gagasan, dan dibelakang hars
menberi dukungan”. Dari kalimat tersebut memotivasi diri saya agar dapat menjadi
contoh yang baik bagi para siswa dan senantiasa memotivasi diri mereka agar lebih
bersemangat mengkuti kegiatan pembelajaran dan mendapat nilai yang maksimal.
Tugas 3: Komitmen Diri

Lingkaran Emas Pribadi


(Golden Circle)

Nama : Nur Fitria Amalia


Asal Kota/Kabupaten : Nganjuk
Provinsi : Jawa Timur

WHY (Tujuan, keyakinan, motivasi)

1. Alasan saya mengapa saya mengikuti kuliah Filosofi Pendidikan Nasional


antara lain dengan mengikuti perkuliahan ini, saya harapkan bisa
mengetahui bagaimana folosofi atau sejarah dari pendidikan yang ada di
Indonesia sejak era Ki Hajar Dewantara sampai era pendidikan saat ini.
Selain itu, saya juga berharap agar bisa memiliki serta menguasai dan
menerapkan dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara yang sesuai dengan
filosofi pendidikan nasional sehingga saya bisa menerapkan hal tersebut
pada peserta didik yang akan saya dampingi.
2. Adapun hal yang saya yakini untuk mengikuti kuliah Filosofi Pendidikan
yaitu didasari oleh tujuan saya mengikuti perkuliahan ini. Saya yakin
bahwasanya dengan mengikuti perkuliahan ini, saya menjadi lebih
memahami bagaimana dasar-dasar pendidikan sehingga saya dapat lebih
profesional lagi dalam menjalankan peran saya menjadi seorang pendidik.
3. Selain itu, hal yang memotivasi diri saya untuk mengikuti perkuliahan ini
yang pertama yaitu saya ingin menjadi pendidik yang profesional dan lebih
di akui lagi serta tidak di ragukan di depan umum. Sehingga saya lebih bisa
optimis serta percaya diri dalam menjalankan peran sebagai pendidik.
HOW (Strategi dan kebutuhan)

1. Strategi yang saya lakukan agar bisa memahami konsep dasar dari
pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu dengan cara menggali informasi dari
berbagai sumber baik itu buku, artikel ataupun jurnal yang berkaitan dengan
filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Selain itu juga dapat saya lakukan
dengan membaca biografi beliau serta buku-buku karya beliau agar saya
dapat lebih mengenal sosok beliau dan memahami dasar-dasar
pemikirannya. Setelah membaca biografi, artikel, karya ataupun jurnal,
langkah selanjutnya yang harus saya ambil yaitu dengan meriskas hal-hal
penting yang berkaitan dengan pendidikan. Dengan melakukan upaya
tersebut, saya berharap agar saya lebih bisa mengerti dan memahami konsep
dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara dan mengimplementasikan pada
peserta didik dengan lebih baik.
2. Hal yang saya butuhkan untuk menjalankan strategi atau upaya tersebut
yang pertama yaitu dengan mengumpulkan terlebih dahulu bahan-bahan
seperti biografi Ki Hajar Dewantara, artikel, buku ataupun jurnal yang
berkaitan dengan beliau. Setelah bahan terkumpul, langkah selanjutnya
adalah mengidentifikasi dan mencatat point-point penting yang berkaitan
dengan dunia pendidikan. Setelah mencatat, langlah berikutnya adalah
memahami secara seksama agar bisa mengimplementasikan dasar-dasar
pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan yang akan saya
jalankan.

WHAT (Langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

1. Langkah yang harus saya lakukan saat ini yaitu dengan terus menggali serta
mempelajari pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berkaitan
dengan filosofi pendidikan Indonesia dan menerapkan hal tersebut kedalam
diri saya sendiri karena pada dasarnya setiap manusia harus senantiasa
belajar dan terus belajar dan tidak terbatas dengan usia. Selanjutnya pada
saat saya sudah menjalankan tugas saya menjadi guru, sebaik mungkin akan
saya terapkan hal tersebut kepada peserta didik yang saya dampingi dengan
sebaik mungkin agar peserta didik dapat lebih bersemangat dan berantusias
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Saya akan menjalankan langkah-langkah tersebut mulai dari sekarang, yaitu
diawali dari tahapan menganalisis dan meringkas bagian-bagian penting
serta mengimplementasikan hasil tersebut dalam diri saya terlebih dahulu.
dan ketika saya sudah menjadi guru yang profesional, saya akan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara
kepada peserta didik yang akan saya dampingi.

Anda mungkin juga menyukai