Anda di halaman 1dari 15

PEMANTAUAN PEMILU

ATAU PEMILIHAN

ERNA KASYPIAH, S.Ag, M.Si


Pengertian Pemilu atau Pemilihan:
 pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPD,
anggota Dewan perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil presiden, dan
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

 Pemilihan adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi


dan kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota secara
langsung dan demokratis.
Apa itu Pemantau???
Pemantau Pemilu adalah lembaga swadaya masyarakat, badan hukum,
lembaga pemantau dari luar negeri, lembaga pemilihan luar negeri,
dan perwakilan negara sahabat di Indonesia, serta perseorangan yang
mendaftar kepada Bawaslu/KPU dan telah memperoleh akreditasi dari
Bawaslu/KPU

Pemantauan Pemilu adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemantau


Pemilu untuk memantau pelaksanaan tahapan penyelenggaraan
Pemilu/Pemilihan

Akreditasi adalah pengesahan yang diberikan oleh Bawaslu/KPU,


Bawaslu/KPU Provinsi, dan Bawaslu/KPU Kabupaten/Kota kepada
Pemantau Pemilu yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh Bawaslu/KPU
 Dasar Hukum yang digunakan Lembaga
Pemantau pada pelaksanaan pilkada yaitu
Undang – Undang Nomor Nomor 10 Tahun 2016
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan
Walikota, Pasal 123–130.
 Dasar hukum yang digunakan Pemantau dalam
Pemilihan Umum (Pileg dan Pilpres) yaitu :
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Pemilihan Umum pasal 435-447.
 Perbawaslu Nomor 4 Tahun 2018 Tentang
Pemantauan Pemilihan Umum
Beberapa poin Perbedaan kedua undang-undang tersebut
berkaitan dengan Lembaga Pemantau diantaranya :

UU no 10/2016 UU no 7/2017

 pemantau pemilu harus  Pemantau Pemilu harus


terdaftar dan terakreditasi dan
memperoleh akreditasi memperoleh akreditasi
dari KPU Provinsi atau dari Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, atau Bawaslu
KPU Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota sesuai
sesuai dengan cakupan dengan cakupan
wilayah wilayah
pemantauannya. pemantauannya.
Lanjutan........

UU No 10/2016 UU No 7/2017
 Lembaga pemantau  hanya menyebutkan
Pemilihan asing wajib harus mendapatkan
melapor dan mendaftar ke rekomendasi Menteri
KPU atas rekomendasi Luar Negeri.
Kementerian Luar Negeri
 pemantau pemilu
 Lembaga pemantau
Pemilihan wajib mempunyai kewajiban
menyampaikan laporan hasil melaporkan hasil akhir
pemantauannya kepada KPU pemantauan pelaksanaan
Provinsi dan KPU Pemilu kepada Bawaslu,
Kabupaten/Kota dalam Bawaslu Provinsi, atau
waktu paling lambat 7 Bawaslu
(tujuh) hari setelah Kabupaten/Kota.
pelantikan pasangan Calon
terpilih.
Lanjutan........

UU No 10/2016 UU No 7/2017
 KPU menerbitkan aturan terkait  kewenangan pada Bawaslu
Kode Etik Pemantau Pemilu untuk menerbitkan aturan
 pemantau pemilu memiliki terkait Kode Etik Pemantau
Pemilu.
kewajiban membantu Pemilih
dalam merumuskan pengaduan  Pemantau Pemilu sudah
yang akan disampaikan kepada bersama Bawaslu dalam
pengawas Pemilihan. menjalankan hak dan
kewajiban berdasarkan
 pemantau Pemilihan asing aturan.
dilarang mencampuri dengan  larangan ini berlaku untuk
cara apapun urusan politik dan semua pemantau pemilu,
Pemerintahan dalam negeri baik dari dalam negeri
Indonesia. maupun luar negeri.
Lanjutan........

UU No 10/2016 UU No 7/2017
 tidak mengatur Bab Tersendiri  diatur tersendiri dalam
terkait sanksi bagi pemantau Bagian Ketujuh terkait Sanksi
pemilu, hanya mengatur bagi Pemantau Pemilu.
Seperti dalam Pasal 443
beberapa sanksi bagi pemantau disebutkan Pemantau Pemilu
pemilu yang melanggar yang melanggar kewajiban
kewajiban dan larangan yang dan larangan sebagaimana
terdapat dalam Pasal 129. dimaksud dalam Pasal 441
dan Pasal 442 dicabut status
dan haknya sebagai
pemantau Pemilu oleh
Bawaslu, juga diatur dalam
Pasal 444.
Hak Lembaga Pemantau Pemilihan

a. Mendapatkan akses di wilayah Pemilihan;


b. Mendapatkan perlindungan hukum dan keamanan;
c. Mengamati dan mengumpulkan informasi jalannya
proses pelaksanaan Pemilihan dari tahap awal sampai
tahap akhir;
d. Berada di lingkungan TPS pada hari pemungutan
suara dan memantau jalannya proses pemungutan
dan penghitungan suara;
e. mendapat akses informasi dari KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota; dan
f. Menggunakan perlengkapan untuk mendokumentasikan
kegiatan pemantauan sepanjang berkaitan dengan
pelaksanaan Pemilihan.
Kewajiban Lembaga Pemantau Pemilihan

a. Mematuhi kode etik pemantau Pemilihan yang diterbitkan oleh KPU;


b. Mematuhi permintaan untuk meninggalkan atau tidak memasuki
daerah atau tempat tertentu atau untuk meninggalkan TPS atau
tempat penghitungan suara dengan alasan keamanan;
c. menanggung sendiri semua biaya selama kegiatan pemantauan
berlangsung;
d. menyampaikan hasil pemantauan mengenai pemungutan dan
penghitungan suara kepada KPU Provinsi dan/atau KPU
Kabupaten/Kota, serta pengawas penyelenggara Pemilihan sebelum
pengumuman hasil pemungutan suara;
e. menghormati peranan, kedudukan, dan wewenang penyelenggara
Pemilihan serta menunjukkan sikap hormat dan sopan kepada penyelenggara
Pemilihan dan kepada Pemilih; dan
f. melaksanakan perannya sebagai pemantau secara tidak berpihak dan obyektif.
Larangan Lembaga pemantau Pemilihan

a. Melakukan kegiatan yang mengganggu proses


pelaksanaan Pemilihan;
b. Mempengaruhi Pemilih dalam menggunakan haknya
untuk memilih;
c. Mencampuri pelaksanaan tugas dan wewenang
penyelenggara Pemilihan;
d. Memihak kepada peserta Pemilihan tertentu;
e. Menggunakan seragam, warna, atau atribut lain yang
memberikan kesan mendukung atau menolak peserta
Pemilihan;
f. Menerima atau memberikan hadiah, imbalan, atau fasilitas
apapun dari atau kepada peserta Pemilihan;
Lanjutan....c

g. Mencampuri dengan cara apapun urusan politik


dan Pemerintahan dalam negeri Indonesia dalam
hal pemantau merupakan pemantau Pemilihan asing;
h. Membawa senjata, bahan peledak, dan/atau bahan
berbahaya lainnya selama melakukan pemantauan;
i. Masuk ke dalam TPS;
j. Menyentuh perlengkapan/alat pelaksanaan Pemilihan
termasuk surat suara tanpa persetujuan petugas
Pemilihan; dank.
k.Melakukan kegiatan lain selain yang berkaitan dengan
pemantauan Pemilihan.
TERIMAKASIH
SALAM SKPP

Anda mungkin juga menyukai