Bawaslu bertugas:
1) Putusan DKPP;
2) Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;
3) Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Ihbupaten/
Kota;
4) Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan
5) Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas
aparatur sipil negara, netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia,
dan netralitas anggota Kepolisian Republik Indonesia;
Bawaslu berwenang:
Bawaslu berkewajiban:
7. Sebutkan lembaga apa saja yang dipilih dalam pemilihan umum tahun 2019
yang lalu? Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2019 (biasa disingkat
Pemilu Legislatif 2019) diselenggarakan pada 17 April 2019 untuk memilih 575
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 136 anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan ...
8. Siapa saja yang bisa menjadi peserta pemilu? peserta pemilu adalah partai
politik untuk pemilu anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD
Kabupaten/kota, perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan pasangan
calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik untuk
pemilu presiden dan wakil presiden
9. Pasal 467 UU 7/2017 Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu
paling lama 3 hari kerja sejak tanggal penetapan keputusan KPU, KPU
Provinsi, dan/atau keputusan KPU Kabupaten/Kota yang menjadi sebab
sengketa.
Penanganan Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu :
(1) Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota menerima
permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, dan
keputusan KPU Kabupaten/Kota.
(2) Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh calon Peserta Pemilu
dan/atau Peserta Pemilu.
(3) Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disampaikan secara tertulis dan paling sedikit
memuat:
a. nama dan alamat pemohon;
b. pihak termohon; dan
c. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, dan/atau keputusan
KPU Kabupaten/Kota yang menjadi sebab sengketa.
(4) Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disampaikan paling lama 3 (tiga) hari kerja
sejak tanggal penetapan keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi,
dan/atau keputusan KPU Kabupaten/Kota yang menjadi sebab
sengketa.
10. Apa itu pelanggaran kode etik Pemilu? Rumusan yang tertuang dalam Pasal 456
UU No 7 Tahun 2017, menyatakan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu
merupakan pelanggaran terhadap etika penyelenggara pemilu yang berdasarkan
sumpah/janji sebelum menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.
11. Apa saja pelanggaran administrasi Pemilu? Pelanggaran Administrasi Pemilu
adalah pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, dan mekanisme yang
berkaitan dengan administrasi pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu di luar tindak pidana Pemilu dan pelanggaran kode etik
penyelenggara Pemilu.
12. Apakah Bawaslu berwenang menangani pelanggaran Pemilu pasca penetapan
hasil Pemilu secara nasional? Bawaslu juga berwenang memeriksa, mengkaji,
dan memutus pelanggaran baik pelanggaran administrasi pemilu maupun
pelanggaran politik uang. Lalu dalam sengketa proses pemilu, Bawaslu
berwenang menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan
memutus penyelesaian yang diajukan peserta pemilu.
13. Untuk TPS 1 ada tiga model surat suara yang digunakan
14. Adapun untuk TPS 2, ada 2 model surat suara yang digunakan,
15. Sainte Lague adalah metode konversi perolehan suara partai politik ke kursi
parlemen, atau metode untuk menentukan perolehan kursi partai politik di DPR
atau DPRD. Metode ini berdasarkan perolehan suara terbanyak partai politik dari
hasil pembagian diurutkan sesuai dengan jumlah ketersediaan kursi di setiap
dapil.
16. Metode ini diperkenalkan oleh seorang matematikawan asal Perancis bernama
Andre Sainte Lague pada tahun 1910. Sementara di Indonesia regulasi ini
disahkan pada 21 Juli di DPR RI dengan menggabungkan tiga undang-undang
pemilu, yakni UU 8 2012 tentang Pemilu Legislatif, UU 15/2011 tentang
Penyelenggara Pemilu dan UU 42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden.
17. Lantas, bagaimana cara menghitung suara dengan teknik ini? Dalam UU Nomor
7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, menyebutkan bahwa partai politik harus
memenuhi ambang batas parlemen sebanyak 4 persen dari jumlah suara. Hal ini
diatur dalam Pasal 414 ayat 1.
1) Sesudah partai memenuhi ambang batas parlemen, langkah selanjutnya
adalah menggunakan metode Sainte Lague untuk mengkonversi suara
menjadi kursi di DPR. Hal itu tertera dalam Pasal 415
20. UUD 1945 --Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi, “Negara Indonesia ialah negara
kesatuan, yang berbentuk republik”.
21. Apa isi dari pasal 1 ayat 2? Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 menetapkan: Kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. Kedaulatan rakyat tidak
lagi dilakukan oleh MPR. Kedaulatan kini langsung berada di tangan rakyat.
22. UUD 1945--Pasal 5 (1) Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden
berhak menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
23. UUD 1945--Apa isi Pasal 6a ayat 1?(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih
dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
24. bunyi pasal 18 ayat 3 : Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya
dipilih melalui pemilihan umum
25. bunyi pasal 18 ayat 4 : Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai
Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara
demokratis.
26. Pasal 20 ayat (1) dan (2) (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang
kekuasaan membentuk undang-undang. (2) Setiap rancangan undang-
undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk
mendapatkan persetujuan bersama. (1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki
fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
27. Pasal 22C (1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi
melalui pemilihan umum. (2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap
provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah
itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
28. Jumlah Anggota :
1) KPU, 7 orang
2) KPU Provinsi, 5-7 orang
3) KPU Kabupaten/Kota, 3-5 orang
4) PPK, 3 orang
5) PPS, 3 orang
6) KPPS, 7 orang (5 + 2 Linmas)
7) PPLN, dan 3-7 orang
8) KPPSLN; 3-7 orang
29. Jumlah anggota:
1) Bawaslu sebanyak 5 (lima) orang;
2) Bawaslu Provinsi sebanyak 5 (lima) atau 7 (tujuh) orang;
3) Bawaslu Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang; dan
4) Panwaslu Kecamatan sebanyak 3 (tiga) orang.
5) Panwaslu Desa/Kelurahan 1orang
6) Panwaslu LN 3 orang
7) Pengawas TPS 1 orang