LAPORAN PELANGGARAN
PEMILU
OLEH
FIRMAN TARIPAR BANGSO PARDEDE
RDK Bawaslu Prov Kep Babel dengan Media Massa,
Pangkalpinang, 13 NOPEMBER 2017
4 (EMPAT) PILAR BERBANGSA
DAN BERNEGARA
1. PANCASILA
2. UNDANG-UNDANG DASAR 1945
3. NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA (NKRI)
4. BHINEKA TUNGGAL IKA
UNDANG-UNDANG DASAR
TAHUN 1945
Pasal 22E
1. Pemilihan Umum dilaksanakan dengan azas
Langsung, Umum, Bebas, Rahasia,Jujur dan Adil
setiap lima tahun sekali
2. Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih
Anggota DPR, DPR, Presiden dan Wakil Presiden,
dan Anggota DPRD
3. Peserta Pemilihan Umum untuk Anggota DPR dan
DPRD adalah Partai Politik
4. Peserta Pemilihan Untuk memilih Anggota
DPD adalah Perseorangan.
5. Pemilihan Umum diselenggarakan oleh
suatu Komisi Pemilihan Umum yang
bersifat Nasional, Tetap dan Mandiri
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemilihan
Umum diatur dengan Undang-undang.
Undang-undang no 7 tahun 2017
tentang
PEMILIHAN UMUM
1) HALAMAN DEPAN
2) KETENTUAN UMUM
3) KPU
4) PENGAWAS PEMILU
5) DKPP
6) Pelaksanaan Pemilihan Umum
7) Peserta dan Persyaratan
8. Jumlah Kursi dan Dapil
9. Hak Memilih dan Daftar Pemilih
10. Pengusulan Bakal Calon
11. Kampanye Pemilu
12. Pemungutan Suara
13. Pemungutan Suara Ulang
14. Penghitungan suara
15. Penetapan Hasil Pemilu
16. Perolehan Kursi dan Calon Terpilih
17. Pelantikan
17.Pemilu lanjutan dan Susulan
18.Peran Permerintah dan Pemda
19.Pemantau
20.Partisipasi Masyarakat
21.Pendanaan
22.Pelanggaran Pemilu
23.Sengketa Proses Pemilu
24.Perselisihan Hasil Pemilu
25.Tindak pidana Pemilu
26.Penutup
UU no 7 th 2017
Pasal 89
1. Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu dilakukan oleh
Bawaslu.
2. Bawaslu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Bawaslu; (5 orang di Pusat)
b. Bawaslu Provinsi; (5 orang di Provinsi)
c. Bawaslu Kab/Kota; (3 orang di Kab/Kota)
d. Panwaslu Kecamatan (3 orang di Kecamatan)
e. Pangawas Pemilu Desa/Kelurahan (1 orang)
f. Pengawas LN (3 orang )
g. Pengawas TPS (1 per TPS)
Tugas-tugas Bawaslu Provinsi
Pasal 97
Bawaslu Provinsi bertugas:
a. melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah
provinsi terhadap:
1. pelanggaran Pemilu; dan
2. sengketa proses Pemilu;
b. mengawasi pelaksanaatr tahapan Penyelenggaraan
Pemilu diwilayah provinsi, yang terdiri atas:
1. pelaksanaan verifikasi partai politik calon peserta
Pemilu;
2. pemutaktriran data pemilih, penetapan daftar pemilih
sementara dan daftar pemilih tetap;
Tugas-tugas Bawaslu Provinsi
c. mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah
provinsi;
d. mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang
ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini;
e. mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di
wilayah provinsi,
f. mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta
melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal
retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Tugas-tugas Bawaslu Provinsi
g. mengawasi pelaksanaan sosialisasi
Penyelenggaraan Pemilu di wilayah
provinsi;
h. mengevaluasi pengawasan Pemilu di
wilayah provinsi; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB XVII
PARTISIPASI MASYARAKAT
Pasal 448
(1) Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi
masyarakat.
l2l Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk:
a. sosialisasi Pemilu;
b. pendidikan politik bagi Pemilih;
c. survei atau jajak pendapat tentang Pemilu; dan
d. penghitungan cepat hasil Pemilu.
Penanganan Temuan dan
Laporan Pelanggaran Pemilu
Sumber Pelanggaran
Temuan Laporan
Bawaslu
Bawaslu Provinsi
Bawaslu Kabupaten/Kota
Panwaslu Kecamatan
Panwaslu Desa/Kelurahan
Pengawas TPS
Penanganan Temuan dan
Laporan Pelanggaran Pemilu
Pengertian Temuan
Temuan Pelanggaran Pemilu merupakan
hasil pengawasan aktif Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan,
Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN,
dan Pengawas TPS pada setiap tahapan
Penyelenggaraan Pemilu.
Penanganan Temuan dan
Laporan Pelanggaran Pemilu
Pengertian Laporan
Laporan pelanggaran Pemilu merupakan laporan
langsung Warga Negara Indonesia yang
mempunyai hak pilih, Peserta Pemilu, dan
Pemantau Pemilu kepada Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ Kota, Panwaslu
Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu
LN, dan/atau Pengawas TPS pada setiap tahapan
Penyelenggaraan Pemilu.
Pasal 454
(4) Laporan pelanggaran Pemilu disampaikan
secara tertulis dan paling sedikit memuat:
a. nama dan alamat pelapor;
b. pihak terlapor;
c. waktu dan tempat kejadian perkara;
d. uraian kejadian
Waktu terjadinya Pelanggaran
yang dilaporkan
(6) laporan pelanggaran Pemilu
sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) disampaikan paling lama
7 (tujuh) hari kerja sejak
diketahui terjadinya dugaan
pelanggaran Pemilu.
Penanganan Temuan dan Laporan
Pelanggaran Pemilu
Maka dapat disimpulkan bahwa:
Hasil pengawasan
Temuan
Bawaslu dan
jajarannya
Hasil Pengawasan
Partisipatif dari:
Laporan
1.Masyarakat Pemilih
2.Pemantau Pemilu
3.Peserta Pemilu
Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran
Pemilu
KAJIAN/KESIMPULAN
TEMUAN ATAU
REGISTERASI
LAPORAN