Anda di halaman 1dari 29

Pengawasan Pemilu 2024

Regulasi Pengawasan Pemilu 2024


• UU 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
• Perbawaslu No. 5 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan
Umum
• Perbawaslu No. 7 Tahun 2022 Tentang Penanganan Temuan dan Laporan
Pelanggaran Pemilihan Umum
• Perbawaslu No. 8 Tahun 2022 Tentang Penyelesaian Pelanggaran Administratif
Pemilu
• Perbawaslu No. 5 Tahun 2019 Tentang Perubahan Ketiga Perbawaslu No. 18
Tahun 2017 Tentang Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu
• Perbawaslu No. 31 Tahun 2018 Tentang Sentra Gakkumdu (disusun Bersama
oleh Kapolri, Kajagung dan Bawaslu Sesuai Pasal 487 Ayat 1 UU 7/17)
• Perbawaslu lainnya terkait Pengawasan Tahapan dan Non Tahapan.
Penyelenggara Pemilu

• DKPP
• KPU
• Bawaslu

Sebagai satu kesatuan Fungsi penyelenggaraan pemilihan


umum. (Vide Putusan MK No 11/PUU-VIII/2010)
Siapa Pengawas Pemilu
• Badan Pengawas Pemilu
• Badan Pengawas Pemilu Provinsi
• Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota
• Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan
• Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa
• Pengawas Tempat Pemungutan Suara

• Bawaslu adalah Bagian Penyelenggara Pemilu yang Bersifat Nasional, Tetap


dan Mandiri
• Bawaslu sebagai Pengawas pemilu dan sekaligus Mediator/Adjudikator.
Mengapa diperlukan Pengawas Pemilu?

“ Dalam penyelenggaraan pemilihan umum, diperlukan


adanya suatu pengawasan untuk MENJAMIN agar pemilihan
umum tersebut benar-benar dilaksanakan berdasarkan asas
pemilihan umum dan peraturan perundang-undangan.”

“ Penyelenggaraan pemilu tanpa pengawasan oleh Lembaga


INDEPENDEN, akan mengancam prinsip-prinsip luber dan
jurdil dalam pelaksanaan pemilu. “
Apa yang diawasi

Tahapan Penyelenggaraan Pemilu, antara lain :


1. Pendaftaran dan penetapan partai politik peserta pemilu
2. Mutarlih hingga penetapan DPT dan Pemungutan suara
3. Penetapan daerah pemilihan DPRD Kab/Kota
4. Pencalonan anggota legislative hingga penetapan calon
5. Kampanye dan dana kampanye
6. Pengadaan dan distribusi logistic
7. Pengawasan seluruh proses pungut dan penghitungan suara
8. Pergerakan surat suara dari tingkat TPS hingga PPK
9. Proses rekapitulasi penghitungan suara
10.Pelaksanaan Pemungutan dan penghitungan suara ulang
11.Penetapan hasil pemilu
Pengawasan non tahapan

• Tindak lanjut rekomendasi Pengawas Pemilu


• Memastikan Netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam
kampanye
• Mencegah terjadinya politik uang
• Pelaksanaan putusan : DKPP, PN, PTUN, Putusan Pengawas
Pemilu, Keputusan KPU, Keputusan pejabat terkait netralitas
ASN/TNI/Polri
• Pengawasan sosialisasi Pemilu
• Pengawasan rekruitmen PPK,PPS dan KPPS
Pelaksanaan Pengawasan

Pengawasan secara langsung, dengan :


• Memastikan seluruh tahapan pemilu dilakukan sesuai
peraturan perundang-undangan
• Memastikan kelengkapan, kebenaran,keakuratan serta
keabsahan dokumen yang menjadi obyek pengawasan
• Melakukan penelusuran informasi awal dugaan pelanggaran.
Melakukan Pengawasan

• Dengan melakukan pencegahan pelanggaran pemilu dan


pencegahan sengketa proses pemilu
• Membuat analisis hasil pengawasan
• Menentukan ada tidaknya unsur dan jenis pelanggaran
• Melakukan penindakan pelanggaran pemilu
• Melakukan penyelesaian sengketa proses pemilu
Kelengkapan Pengawasan

• Membawa surat tugas, tanda pengenal dan Alat perlengkapan


pengawasan
• Alat perlengkapan paling sedikit berupa :
a. panduan pengawasan
b. alat kerja
c. alat dokumentasi
Pelaksanaan Tugas Pengawasan

• Pengawas Pemilu wajib tuangkan hasil pengawasan dalam formular


Model A
• Dalam hal hasil pengawasan terdapat dugaan pelanggaran,
pengawas pemilu melakukan :
1. Saran perbaikan jika terdapat kesalahan administrative
2. pencatatan sebagai temuan dugaan pelanggaran.
Pengawasan Partisipatif

Dalam upaya pencegahan, melibatkan pengawasan partisipatif


dengan cara :
a. Koordinasi dengan instansi/Lembaga terkait
b. Kerjasama dengan kelompok masyarakat
Potensi pelanggaran tahapan pemilu

• Pada setiap tahapan terdapat potensi pelanggaran yang


disebabkan oleh ketidakjelasan regulasi, kesalahan memahami
regulasi dan kesengajaan menyimpangi regulasi.
• Jajaran penyelenggara pemilu harus sempatkan diri mendalami
ketentuan secara umum dan yang khusus mengatur tahapan
tertentu.
• Pemahaman terhadap regulasi memudahkan membaca potensi
masalah dan melakukan upaya pencegahan
Pelanggaran Pemilu

Pelanggaran Pemilu adalah


perbuatan atau tindakan yang
bertentangan atau tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait
Pemilu.
Jenis Pelanggaran

• Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu adalah pelanggaran terhadap etika


Penyelenggara Pemilu yang berdasarkan sumpah dan/atau janji sebelum
menjalankan tugas sebagai Penyelenggara Pemilu
• Pelanggaran administrative Pemilu adalah pelanggaran terhadap tata cara,
prosedur, atau mekanisme yang berkaitan dengan administratif pelaksanaan
Pemilu dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu.
• Tindak Pidana Pemilu adalah pelanggaran terhadap ketentuan tindak pidana
Pemilu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai
Pemilu.
Pelanggaran Pemilu

• Berasal dari temuan dan laporan :


• Temuan merupakan hasil pengawasan aktif Bawaslu, Bawaslu Provinsi , Bawaslu
Kab/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu kelurahan/desa, Panwaslu LN, dan
Pengawas TPS pada setiap tahapan penyelenggaraan pemilu. (Dalam Perbawaslu
No. 8 Tahun 2022 ditambahkan dengan hasil investigasi)
• Laporan pelanggaran Pemilu merupakan laporan langsung Warga Negara
Indonesia yang mempunyai hak pilih, Peserta Pemilu, dan pemantau
Pemilu kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,
Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN,
dan/atau Pengawas TPS pada setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu.
Investigasi Penanganan Pelanggaran Pemilu

Serangkaian tindakan Pengawas Pemilu


untuk mencari, menemukan, dan
mengumpulkan bukti dan fakta guna
membuat terang dugaan Pelanggaran
Pemilu.
TEMUAN

• Temuan didasarkan pada hasil pengawasan dan


hasil investigasi terhadap peristiwa yang
Temuan adalah dugaan pelanggaran mengandung dugaan pelanggaran (Pasal 2)
Pemilu yang ditemukan dari hasil • Ada lima syarat untuk penetapan temuan: (1)
pengawasan Pengawas Pemilu pada Identitas penemu; (2) tidak melebihi batas
setiap tahapan penyelenggaraan wakti; (3) identitas terlapor; (4) uraian
Pemilu atau hasil investigasi kejadian; dan (5) Bukti (Pasal 5 ayat 1)
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu • Laporan hasil pengawasan yang mengandung
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu dugaan pelanggaran etik penyelenggara adhoc
Kecamatan (Pasal 1 angka 30) ditangani oleh Bawaslu Kab/Kota
• Temuan diregistrasi oleh pengawas yang
melakukan penanganan paling lama 2 hari
kerja setelah penetapan temuan (Pasal 5 ayat 3)
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
Laporan adalah dugaan • Laporan disampaikan pada hari dan jam kerja, kecuali
pelanggaran Pemilu yang pada masa tenang dan pemungutan suara yang bisa
disampaikan secara resmi kepada dilakukan dalam waktu 1x24 jam (Pasal 11 ayat 1-4)
Pengawas Pemilu oleh WNI yang • Pelapor menyerahkan dokumen fotokopi KTP dan bukti
mempunyai hak pilih, Peserta (Pasal 11 ayat 5 huruf d)
Pemilu, dan Pemantau Pemilu • Bukti dalam bentuk surat dirangkap 3 (tiga) dan bukti
elektronik disampaikan melalui media penyimpanan
(Pasal 1 angka 30) (Pasal 13 ayat 1-2)
• Dalam hal laporan merupakan dugaan pelanggaran
Administratif Pemilu TSM, maka bukti harus
menunjukan terjadinya pelanggaran di 50% dari wilayah
atau daerah pemilihan (Pasal 13 ayat 3)
• Laporan yang dterima oleh PKD atau Pengawas TPS
diteruskan ke Panwaslu Kecamatan (mengarahkan atau
menemani pelapor datang ke Panwascam), jika Pelapor
tidak bersedia ke Panwascam, maka laporan tersebut
menjadi informasi awal (Pasal 9)
SYARAT FORMIL DAN MATERIiL LAPORAN
MATERIIL
FORMIL 1. Waktu dan Tempat
1. Nama dan Alamat kejadian dugaan
Pelapor; pelanggaran Pemilu
2. Pihak Terlapor; dan 2. Uraian kejadian
3. Waktu penyampaian dugaan pelanggaran
tidak melebihi jangka Pemilu; dan
waktu 3. Bukti
(Pasal 15 ayat 3 (Pasal 15 ayat 4
Perbawaslu 7/22) Perbawaslu 7/22)
INFORMASI AWAL

Empat Jenis Informasi Awal


 Informasi lisan dugaan pelanggaran yang disampikan kepada secara langsung ke kantor
pengawas atau melalui telepon resmi
 Informasi tulisan dalam bentuk surat yg disampaikan melalui surel resmi dan/atau
ekspedisi
 Laporan yang disampaikan kepada pengawas yang tidak memnuhi syarat formal tetapi
memenuhi syarat materiel
 Informasi dugaan pelanggaran yang diperoleh dari laporan yang dicabut oleh Pelapo

Informasi Awal diplenokan oleh Pengawas Pemilu untuk menetapkan apakah akan
dtindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan penelusuran maka
penelusuran dilakukan dengan dasar Perbawaslu 5/2022 tentang Pengawasan Pemilihan
Umum.
KAJIAN AWAL
• Kajian Awal dilakukan hanya terhadap laporan
• Kajian Awal dilakukan paling lama 2 (dua) Hari sejak laporan disampaikan
(Dalam hal laporan disampaikan secara daring, maka Kajian Awal dihitung
setelah dokumen laporan disampaikan ke kantor Pengawas Pemilu (Pasal 15 ayat
2)
• Kajian Awal diplenokan Pengawas Pemilu dan ditandatangani oleh Ketua (Pasal
16 ayat 4)
• Kajian Awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat Laporan dan jenis
dugaan pelanggararan Pemilu.
• Kesimpulan Kajian Awal terdiri dari (Pasal 16 ayat 1):
1.Laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan dugaan
pelanggaran Pemilu; atau
2.Laporan tidak memenuhi syarat formal dan/atau materiel atau merupakan
dugaan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan lain.
KLARIFIKASI

• Klarifikasi dapat dilakukan secara tatap muka atau secara


daring
• Klarifikasi daring hanya dapat dilakukan apabila terdapat
masalah geografis, keamanan, ketersedian sarana dan
prasarana, serta bencana alam atau non-alam
• Apabila pihak yang diperiksa tidak bersedia disumpah, maka
klarifikasi tetap bisa dilakukan tanpa sumpah
• Salinan BA Klarifikasi diberikan saat penanganan pelanggaran
selesai (hanya terbatas salinan BA yang diklarifikasi)
KAJIAN AKHIR

Hasil kajian terhadap dugaan Pelanggaran Pemilu dikategorikan sebagai:


1. Pelanggaran Pemilu
a. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu;
b. Pelanggaran Administratif Pemilu; dan/atau
c. Tindak Pidana Pemilu.
2. Bukan Pelanggaran Pemilu
d. Temuan atau Laporan tidak terbukti sebagai Pelanggaran Pemilu; atau
e. Temuan atau Laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan
perundang-undangan lainnya
TINDAKLANJUT TEMUAN/LAPORAN
PENYELENGGARA
DKPP
PERMANEN

PENYELENGGARA
PELANGGARAN ETIK KPU KAB/KOTA
ADHOC JAJARAN KPU

PENYELENGGARA ADHOC
JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA KEPUTUSAN

REKOMENDASI PANWASCAM
PELANGGARAN DITANGANI HANYA
DISAMPAIKAN KEPADA KPU KAB/KOTA
ADMINISTRASI OLEH PANWASCAM BAWASLU KAB/KOTA

TINDAK PIDANA PEMILU PENYIDIK GAKKUMDU

DIHENTIKAN
BUKAN PELANGGARAN
PEMILU
INSTANSI LAIN YANG
BERWENANG
PENANGANAN TP PEMILU PADA GAKKUMDU

LAPORAN
TEMUAN PEMBAHASAN I • SPT
 SYARAT FORMIL DAN
MATERIIL • SP LIDIK
 MAKS 1X24 JAM
SEJAK LAPORAN KLARIFIKASI
DITERIMA & PELAPOR+SAKSI+
DIREGISTER AHLI+TERLAPOR

 PALING LAMA 7 HR PEMBAHASAN II PLENO


KERJA SEJAK  TP PEMILU ATAU
DITEMUKAN DUGAAN
PELANGGARAN; BUKAN
PALING LAMA 7 HR
 MAKS 14 HR KERJA
DASAR PEMBAHASAN II

KERJA SEJAK DIKETAHUI SEJAK


TERJADINYA DUGAAN PENDAMPINGAN TEMUAN/LAPORAN  KAJIAN
 IDENTIFIKASI;
PELANGGARAN;
 VERIFIKASI;
KAJIAN DITERIMA &  LHP

 KONSULTASI; DIREGISTER
LHP KESIMPULAN
 DIHENTIKAN /
WAKTU
 PALING LAMA 7 HR KERJA SETELAH DITERUSKAN
TEMUAN/LAPORAN DITERIMA DAN DIREGISTRASI
 PALING LAMA 14 HR KERJA SETELAH
TEMUAN/LAPORAN DITERIMA & DIREGISTRASI
Penanganan TPP Pada Pemilu 2019

• Terdapat 175 kasus dugaan Pidana Pemilu yang ditangani Bawaslu


Provinsi Jawa Tengah dan Bawaslu Kab/Kota
• Dari 175 Kasus, sejumlah 138 kasus berhenti di pembahasan Kedua
(79%), dan yang dapat diteruskan hingga putusan incracht sejumlah 11
kasus ( Data Bawaslu Provinsi Jawa Tengah)
Tantangan Penanganan Pidana Pemilu 2024

• Efektifitas Sentra Gakkumdu dalam menyamakan pemahaman dan pola


penanganan TPP
• Pendampingan aktif oleh SG sejak kasus dilaporkan untuk meminimalisir
penghentian kasus dalam Pembahasan Kedua.
• Peningkatan Kapasitas Jajaran Pengawas Pemilu agar memiliki
kecakapan dalam penanganan TPP.
• Berkembangnya pemanfaatan sosial media dan internet dalam
pelaksanaan pemilu 2024, perlu peningkatan ketrampilan khusus .
MATURNUWUN

• Mari kita berdiskusi

Anda mungkin juga menyukai