Anda di halaman 1dari 19

PENANGANAN TEMUAN DAN LAPORAN

PELANGGARAN PEMILU
(PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN
2022)

ACHMAD HUSAIN
KORDIV PENANGANAN
PELANGGARAN
TEMUAN

Temuan adalah dugaan • Temuan didasarkan pada hasil


pelanggaran Pemilu yang pengawasan dan/atau hasil
ditemukan dari hasil pengawasan investigasi terhadap peristiwa yang
Pengawas Pemilu pada setiap mengandung dugaan pelanggaran
(Pasal 2)
tahapan penyelenggaraan Pemilu
atau hasil investigasi Bawaslu, • Ada lima syarat untuk penetapan
Bawaslu Provinsi, Bawaslu temuan: (1) Identitas penemu; (2)
tidak melebihi batas wakti; (3)
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu identitas pelaku; (4) uraian kejadian;
Kecamatan (Pasal 1 angka 30) dan (5) Bukti (Pasal 5 ayat 1)
• Laporan hasil pengawasan yang
mengandung dugaan pelanggaran
etik penyelenggara adhoc ditangani
oleh Bawaslu Kab/Kota
• Temuan diregistrasi oleh pengawas
yang melakukan penanganan paling
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
Laporan adalah dugaan • Laporan disampaikan pada hari dan jam kerja,
pelanggaran Pemilu yang kecuali pada masa tenang dan pemungutan suara
disampaikan secara resmi yang bisa dilakukan dalam waktu 1x24 jam (Pasal
11 ayat 1-4)
kepada Pengawas Pemilu
oleh WNI yang mempunyai • Pelapor menyerahkan dokumen fotokopi KTP dan
bukti (Pasal 11 ayat 5 huruf d)
hak pilih, Peserta Pemilu, dan
Pemantau Pemilu • Bukti dalam bentuk surat dirangkap 3 (tiga) dan
bukti elektronik disampaikan melalui media
(Pasal 1 angka 31) penyimpanan (Pasal 13 ayat 1-2)
• Dalam hal laporan merupakan dugaan pelanggaran
Administratif Pemilu TSM, maka bukti harus
menunjukan terjadinya pelanggaran di 50% dari
wilayah atau daerah pemilihan (Pasal 13 ayat 3)
• Laporan yang dterima oleh PKD atau Pengawas TPS
diteruskan ke Panwaslu Kecamatan paling lama 1
hari setelah laporan diterima (mengarahkan atau
menemani pelapor datang ke Panwascam) (Pasal 9)
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
MELALUI SIGAPLAPOR

• Pelapor mengisi data pendaftaran akun pada laman SigapLapor


untuk mendapatkan akses penyampaian Laporan
• Pelapor menyampaikan Laporan melalui laman SigapLapor dengan
menggunakan akses yang telah dikirimkan melalui surat elektronik
Pelapor yang didaftarkan dalam laman SigapLapor
• Pelapor menyampaikan Laporan melalui laman SigapLapor dengan
menggunakan akses yang telah dikirimkan melalui surat elektronik
Pelapor yang didaftarkan dalam laman SigapLapor (Pasal 12)
• Dalam hal pelapor tidak datang ke kantor Pengawas Pemilu
sampai dengan batas waktu yang ditentukan, maka laporannya
akan menjadi informasi awal (informasi tulisan)
SYARAT FORMAL DAN MATERIEL LAPORAN

FORMAL MATERIEL
1. Nama dan Alamat 1. Waktu dan Tempat
Pelapor; kejadian dugaan
2. Pihak Terlapor; dan pelanggaran Pemilu
3. Waktu penyampaian 2. Uraian kejadian
tidak melebihi dugaan
jangka waktu pelanggaran Pemilu;
(Pasal 15 ayat 3) dan
3. Bukti
KAJIAN AWAL
• Kajian Awal dilakukan hanya terhadap laporan
• Kajian Awal dilakukan paling lama 2 (dua) Hari setelah laporan
disampaikan (Dalam hal laporan disampaikan secara daring, maka
Kajian Awal dihitung setelah dokumen laporan disampaikan ke
kantor Pengawas Pemilu (Pasal 15 ayat 1)
• Kajian Awal diplenokan Pengawas Pemilu dan ditandatangani oleh
Ketua (Pasal 16 ayat 4)
• Kajian Awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat formal
dan syarat materiel serta jenis dugaan pelanggararan Pemilu.
• Kesimpulan Kajian Awal terdiri dari (Pasal 16 ayat 1):
1.Laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan
dugaan pelanggaran Pemilu; atau
2.Laporan tidak memenuhi syarat formal dan/atau materiel atau
PENOMORAN TEMUAN DAN LAPORAN

• Diatur penomoran yang berbeda antara Penyampaian


laporan, registrasi temuan/laporan, dan rekomendasi (lihat di
Lampiran Format Penomoran).
• Dalam hal sebuah hasil pengawasan atau laporan terdapat
dua atau lebih jenis dugaan pelanggaran yang salah satunya
merupakan pelanggaran administratif pemilu (misalnya
pidana dan administrasi), maka diregistrasi sesuai Perbawaslu
masing-masing. Ketentuan ini dikecualikan bagi Panwas
Kecamatan karena mekanisme penanganannya sama, yaitu
melalui pengkajian dengan output rekomendasi.
MEKANISME PERBAIKAN LAPORAN YANG BELUM
MEMENUHI SYARAT PELAPORAN

• Dalam hal laporan belum memenuhi syarat laporan, maka Pengawas


Pemilu memberitahukan kepada Pelapor paling lama 1 (satu) hari
setelah kajian awal selesai untuk melengkapi syarat (Pasal 24 ayat 1)
• Pelapor diberi kesempatan paling lama 2 hari untuk memperbaiki
setelah pengawas pemilu memberitahukan ketidakterpenuhan
syarat laporan (Pasal 24 ayat 4)
• Perbaikan hanya dilakukan terhadap ketidakterpenuhuan syarat
formal (identitas para pihak) dan syarat materiel
• Laporan yang tidak memenuhi syarat karena daluarsa, langsung
tidak diregistrasi (Pasal 24 ayat 3)
• Penyerahan dokumen perbaikan laporan oleh Pelapor diberikan
tanda terima perbaikan laporan (Pasal 24 ayat 5)
PENCABUTAN LAPORAN

• Laporan dapat dicabut sepanjang belum diregistrasi


oleh pengawas pemilu, dengan syarat polapor
membuat surat pernyataan bermaterai untuk
mencabut laporan (Pasal 14 ayat 1)
• Pencabutan laporan dituangkan dalam isi kajian awal
(Pasal 15 ayat 5)
• Laporan yang telah dicabut tidak diregistrasi (Pasal
23)
• Laporan yang telah dicabut dapat dijadikan sebagai
informasi awal (Pasal 3 ayat 2 huruf d)
LAPORAN YANG TIDAK DAPAT DITANGANI

Laporan yang tidak bisa ditangani dan diselesaikan


adalah:
• Laporan yang sudah dilakukan kajian akhir dan
diterbitkan status penanganan
• Peristiwa dugaan pelanggaran dan terlapornya sama
• Tidak ada bukti-bukti baru yang dapat menguatkan
adanya dugaan pelanggaran

Informasi mengenai Laporan yang sudah ditangani dan


diselesaikan oleh Pengawas Pemilu dituangkan dalam
kajian awal sebagai dasar untuk menghentikan atau tidak
meregister
INFORMASI AWAL
Empat Jenis Informasi Awal
 Informasi lisan dugaan pelanggaran yang disampikan kepada secara langsung ke
kantor pengawas atau melalui telepon resmi
 Informasi tulisan dalam bentuk surat yg disampaikan melalui surel resmi
dan/atau ekspedisi
 Laporan yang disampaikan kepada pengawas yang tidak memnuhi syarat formal
tetapi memenuhi syarat materiel
 Informasi dugaan pelanggaran yang diperoleh dari laporan yang dicabut oleh
Pelapo

Informasi Awal diplenokan oleh Pengawas Pemilu untuk menetapkan apakah akan
dtindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan
penelusuran maka penelusuran dilakukan dengan dasar Perbawaslu 5/2022 tentang
Pengawasan Pemilihan Umum.
PELIMPAHAN LAPORAN
•Pelimpahan mengacu pada prinsip
penanganan dilakukan oleh pengawas
pemilu tempat terjadinya peristiwa
•Pelimpahan dilakukan 1 hari setelah kajian
awal apabila laporan telah memenuhi
syarat formal dan materiel atau dilakukan 1
hari setelah Pelapor memperbaiki laporan
(Pasal 39)
PENGAMBILALIHAN LAPORAN
• Ada permohonan pengambilalihan dari pengawas jajaran bawah
dan/atau inisiatif dari pengawas di atasnya (Pasal 40 ayat 2)
• Pengambilalihan dilakukan terhadap laporan yang belum
diregistrasi
• Pengambilalihan dilakukan paling lama 1 (satu) hari setelah
kajian awal selesai atau perbaikan laporan (Pasal 41 ayat 1)
• Lima syarat pengambilalihan laporan: (Pasal 40 ayat 3)
1.Terjadinya dugaan pelanggaran pemilu melintasi dua wilayah
2.Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu diberhentikan sementara
atau tetap
3.Pengawas Pemilu tidak dapat menjalankan tugas, wewenang,
dan kewajiban
4.Keterbatasan srana dan prasarana
5.Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu dijadikan Terlapor
KLARIFIKASI

• Klarifikasi dapat dilakukan secara tatap muka atau


secara daring (Pasal 28 ayat 2)
• Klarifikasi daring hanya dapat dilakukan apabila
terdapat maslah geografis, keamanan, ketersedian
sarana dan prasarana, serta bencana alam atau
nonalam (Pasal 28 ayat 3)
• Apabila pihak yang diperiksa tidak bersedia
disumpah, maka klarifikasi tetap bisa dilakukan tanpa
sumpah (Pasal 30 ayat 3)
• Salinan BA Klarifikasi diberikan saat penanganan
pelanggaran selesai (hanya terbatas salinan BA yang
diklarifikasi) (Pasal 33 ayat 5)
KAJIAN AKHIR
Hasil kajian terhadap dugaan Pelanggaran Pemilu
dikategorikan sebagai:
1. Pelanggaran Pemilu
a.Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu;
b.Pelanggaran Administratif Pemilu; dan/atau
c.Tindak Pidana Pemilu.
2. Bukan Pelanggaran Pemilu
a.Temuan atau Laporan tidak terbukti sebagai Pelanggaran
Pemilu; atau
b.Temuan atau Laporan merupakan dugaan pelanggaran
peraturan perundang-undangan lainnya
TINDAKLANJUT TEMUAN/LAPORAN
PENYELENGGARA
DKPP
PERMANEN

PENYELENGGARA
PELANGGARAN ETIK KPU KAB/KOTA
ADHOC JAJARAN KPU

PENYELENGGARA ADHOC
JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA KEPUTUSAN

REKOMENDASI PANWASCAM
PELANGGARAN DITANGANI HANYA
DISAMPAIKAN KEPADA KPU KAB/KOTA
ADMINISTRASI OLEH PANWASCAM BAWASLU KAB/KOTA

TINDAK PIDANA
PENYIDIK GAKKUMDU
PEMILU

DIHENTIKAN
BUKAN PELANGGARAN
PEMILU
INSTANSI LAIN YANG
BERWENANG
KOREKSI
• Bawaslu berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kab/Kota
• Bawaslu Provinsi berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Kab/Kota
setelah mendapat pertimbangan Bawaslu
• Rekomendasi terdiri dari: (Pasal 51 ayat 3)
1.Rekomendasi pelanggaran kode etik
2.Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan per-UU-an lainnya
• Tindak pidana pemilu bukan berbentuk rekomendasi tapi penerusan,
sedangkan penyelesaian administrasi oleh Bawaslu Prov dan Bawaslu
Kab/Kota berupa putusan, sehingga dua hal tersebut bukan termasuk
rekomendasi.
SIMULASI PENGHITUNGAN HARI
Terdapat 3 frasa yang merujuk pada waktu, meliputi:
1. “Sejak” (Pasal 5 ayat 1 huruf b, Pasal 8 ayat 3 dan 4, Pasal 62)
2. “Setelah” (Pasal 5 ayat 3, Pasal 9 ayat 1 dan 2, Pasal 12 huruf c, Pasal 15 ayat 1, Pasal 24 ayat 1 dan 4, Pasal 26
ayat 1 dan 3, Pasal 39 ayat 2, Pasal 41 ayat 1, Pasal 53 ayat 1, Pasal 55 ayat 1, dan Pasal 56 ayat 1)
3. “Sebelum” (Pasal 29 ayat 2)

Penghitungan frasa “sejak”:


Laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui terjadinya dugaan pelanggaran (Pasal 8 ayat 3).
Apabila A mengetahui kejadian Hari Senin 31 Oktober 2022, maka hari itu dihitung sebagai hari pertama. Sehingga
laporan bisa disampaikan paling lama Hari Selasa 8 November 2022.
Penghitungan frasa “setelah”:
Bawaslu menyusun kajian awal paling lama 2 (dua) hari setelah laporan disampaikan (Pasal 15 ayat 1). Apabila A
menyampaikan laporan pada hari Senin 31 Oktober 2022, maka hari pertama adalah hari Selasa 1 November 2022,
sehingga batas waktu menyusun kajian awal adalah hari Rabu 2 November 2022.
Penghitungan frasa “sebelum”:
Surat undangan disampaikan 1 (satu) hari sebelum Klarifikasi (Pasal 29 ayat 2). Apabila Klarifikasi akan dilakukan
pada hari Rabu 2 November 2022, maka surat undangan harus sudah disampaikan kepada para pihak pada hari
Selasa 1 November 2022.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai