Anda di halaman 1dari 98

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4 TAHUN 2019


TENTANG
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN PENETAPAN
HASIL PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 395 ayat (1), Pasal 400
ayat (1), Pasal 404 ayat (1), dan Pasal 408 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, perlu
menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Umum;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan


Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6109);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM.

jdih.kpu.go.id
-2-

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum selanjutnya disebut Pemilu adalah
sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Presiden dan Wakil Presiden adalah Presiden dan Wakil
Presiden sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Dewan Perwakilan Rakyat yang selanjutnya disingkat
DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Dewan Perwakilan Daerah yang selanjutnya disingkat
DPD adalah Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota yang
selanjutnya disingkat DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Dewan
Perwakilan Rakyat Papua, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Papua Barat serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

jdih.kpu.go.id
-3-

6. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat KPU


adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri dalam melaksanakan
Pemilu.
7. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh yang selanjutnya disingkat KPU
Provinsi/KIP Aceh adalah Penyelenggara Pemilu di
provinsi.
8. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota yang selanjutnya disingkat KPU/KIP
Kabupaten/Kota adalah Penyelenggara Pemilu di
kabupaten/kota.
9. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat
PPK adalah panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di tingkat
kecamatan atau nama lain.
10. Panitia Pemilihan Luar Negeri yang selanjutnya disingkat
PPLN adalah panitia yang dibentuk oleh KPU untuk
melaksanakan Pemilu di luar negeri.
11. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat
PPS adalah panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di tingkat
kelurahan/desa atau nama lain.
12. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang
selanjutnya disingkat KPPS adalah kelompok yang
dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan Pemungutan
Suara di Tempat Pemungutan Suara.
13. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri
yang selanjutnya disingkat KPPSLN adalah kelompok
yang dibentuk oleh PPLN untuk melaksanakan
Pemungutan Suara di Tempat Pemungutan Suara Luar
Negeri, Kotak Suara Keliling, atau Pos.
14. Badan Pengawas Pemilu yang selanjutnya disebut
Bawaslu adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang
mengawasi Penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

jdih.kpu.go.id
-4-

15. Badan Pengawas Pemilu Provinsi yang selanjutnya


disebut Bawaslu Provinsi adalah badan yang mengawasi
penyelenggaraan Pemilu di wilayah provinsi.
16. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota yang
selanjutnya disebut Bawaslu Kabupaten/Kota adalah
badan untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di
wilayah kabupaten/kota.
17. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan yang selanjutnya
disebut Panwaslu Kecamatan adalah panitia yang
dibentuk oleh Bawaslu Kabupaten/Kota untuk
mengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah
kecamatan atau nama lain.
18. Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri yang selanjutnya
disebut Panwaslu LN adalah petugas yang dibentuk oleh
Bawaslu untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di
luar negeri.
19. Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa yang
selanjutnya disebut Panwaslu Kelurahan/Desa adalah
petugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di
kelurahan/desa atau nama lain.
20. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat
TPS adalah tempat dilaksanakannya Pemungutan Suara.
21. Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri yang selanjutnya
disingkat TPSLN adalah tempat dilaksanakannya
Pemungutan Suara di luar negeri.
22. Pemungutan Suara adalah proses pemberian suara oleh
Pemilih di TPS pada surat suara dengan cara mencoblos
nomor urut, nama, foto Pasangan Calon, atau tanda
gambar Partai Politik pengusul untuk Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden, mencoblos nomor urut, atau tanda
gambar Partai Politik, dan/atau nama calon untuk
Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota, dan mencoblos nomor urut, nama
calon, atau foto calon untuk Pemilu anggota DPD.
23. Penghitungan Suara adalah proses penghitungan Surat
Suara oleh KPPS untuk menentukan suara sah yang
diperoleh Partai Politik dan calon anggota DPR, DPRD

jdih.kpu.go.id
-5-

Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota untuk Pemilu


anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota,
calon perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan
Pasangan Calon untuk Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, serta Surat Suara yang dinyatakan tidak sah,
Surat Suara yang tidak terpakai dan Surat Suara
rusak/keliru dicoblos.
24. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara adalah
proses penjumlahan hasil penghitungan perolehan suara
Pasangan Calon untuk Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Partai Politik dan calon anggota DPR untuk
Pemilu anggota DPR, calon perseorangan untuk Pemilu
anggota DPD, Partai Politik dan calon anggota DPRD
Provinsi untuk Pemilu anggota DPRD Provinsi, dan Partai
Politik dan calon anggota DPRD Kabupaten/Kota untuk
Pemilu anggota DPRD Kabupaten/Kota, yang dilakukan
oleh PPK, PPLN, KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU
Provinsi/KIP Aceh, dan KPU.
25. Pemungutan Suara melalui Pos adalah pelayanan
Pemungutan Suara bagi Pemilih yang tidak dapat
memberikan suara di TPSLN yang telah ditentukan.
26. Pemungutan Suara melalui Kotak Suara Keliling yang
selanjutnya disebut Pemungutan Suara melalui KSK
adalah pelayanan Pemungutan Suara bagi Pemilih
dengan cara mendatangi tempat-tempat Pemilih
berkumpul, bekerja dan/atau bertempat tinggal dalam
satu kawasan
27. Peserta Pemilu adalah Partai Politik untuk Pemilu
anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD
Kabupaten/Kota, Perseorangan untuk Pemilu anggota
DPD, dan Pasangan Calon yang diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden.
28. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang
selanjutnya disebut Pasangan Calon adalah Pasangan
Calon peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang

jdih.kpu.go.id
-6-

diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik


yang telah memenuhi persyaratan.
29. Partai Politik Peserta Pemilu yang selanjutnya disebut
Partai Politik adalah Peserta Pemilu anggota DPR, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana telah
ditetapkan oleh KPU dan Partai Politik Lokal Peserta
Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota di Aceh.
30. Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang selanjutnya
disebut Gabungan Partai Politik adalah gabungan 2 (dua)
Partai Politik atau lebih yang bersama-sama bersepakat
mencalonkan 1 (satu) Pasangan Calon.
31. Saksi Peserta Pemilu yang selanjutnya disebut Saksi
adalah orang yang mendapat surat mandat tertulis dari
Tim Kampanye atau Pasangan Calon yang diusulkan oleh
Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, Pengurus Partai Politik
tingkat Kabupaten/Kota atau tingkat di atasnya untuk
Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, dan calon perseorangan untuk Pemilu
anggota DPD.
32. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan
Calon bersama-sama dengan Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan
Calon, yang didaftarkan ke KPU dan bertanggung jawab
atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye.
33. Daerah Pemilihan Anggota DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Dapil
adalah satu atau gabungan atau bagian wilayah
administrasi pemerintahan yang dibentuk sebagai
kesatuan wilayah/daerah berdasarkan jumlah penduduk
untuk alokasi kursi sebagai dasar pengajuan calon oleh
Partai Politik dan penetapan calon terpilih anggota DPR,
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
34. Daerah Pemilihan Anggota DPD adalah provinsi yang
ditetapkan sebagai satu daerah pemilihan anggota DPD.

jdih.kpu.go.id
-7-

35. Pemilih adalah Warga Negara Indonesia yang sudah


genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah
kawin, atau sudah pernah kawin.
36. Surat Suara DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota adalah salah satu jenis perlengkapan
Pemungutan Suara yang berbentuk lembaran kertas
dengan desain khusus yang digunakan oleh Pemilih
untuk memberikan suara pada Pemilu anggota DPR,
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang memuat
nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik,
nama Partai Politik, nomor urut dan nama calon anggota
DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, yang
dibuat untuk setiap Dapil.
37. Surat Suara DPD adalah salah satu jenis perlengkapan
Pemungutan Suara yang berbentuk lembaran kertas
dengan desain khusus yang digunakan oleh Pemilih
untuk memberikan suara pada Pemilu anggota DPD yang
memuat nomor urut calon, nama calon, dan foto calon
anggota DPD yang dibuat untuk setiap Dapil anggota
DPD.
38. Sistem Informasi Penghitungan Perolehan Suara yang
selanjutnya disebut Situng adalah perangkat yang
digunakan sebagai sarana informasi dalam pelaksanaan
Penghitungan Suara, Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara, dan penetapan hasil Pemilu.
39. Hari adalah hari kalender.

Pasal 2
(1) Penyelenggaraan Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas
langsung, umum, bebas, rahasia jujur dan adil.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan
penetapan hasil Pemilu dilaksanakan berdasarkan
prinsip:
a. mandiri;
b. jujur;
c. langsung;
d. adil;

jdih.kpu.go.id
-8-

e. berkepastian hukum;
f. kepentingan umum;
g. tertib;
h. terbuka;
i. proporsionalitas;
j. profesionalitas;
k. efektif;
l. efisien; dan
m. aksesibilitas.

Pasal 3
(1) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
meliputi:
a. di dalam negeri; dan
b. di luar negeri.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
Penetapan Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.

Pasal 4
(1) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara untuk
Pemilu di dalam negeri dilakukan secara berjenjang
sebagai berikut:
a. kecamatan;
b. kabupaten/kota;
c. provinsi; dan
d. nasional.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:
a. PPK pada tingkat kecamatan;
b. KPU/KIP Kabupaten/Kota pada tingkat
kabupaten/kota;
c. KPU Provinsi/KIP Aceh pada tingkat provinsi; dan
d. KPU pada tingkat nasional.

jdih.kpu.go.id
-9-

(3) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk:
a. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan
menghitung perolehan suara Pasangan Calon;
b. Pemilu anggota DPR dengan menghitung perolehan
suara Partai Politik dan calon anggota DPR;
c. Pemilu anggota DPD dengan menghitung perolehan
suara perseorangan calon anggota DPD;
d. Pemilu anggota DPRD Provinsi dengan menghitung
perolehan suara Partai Politik dan calon anggota
DPRD Provinsi; dan
e. Pemilu anggota DPRD Kabupaten/Kota dengan
menghitung perolehan suara Partai Politik dan calon
anggota DPRD Kabupaten/Kota.
(4) Formulir yang digunakan dalam pelaksanaan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
a. Surat Pengantar Salinan Berita Acara dan Kotak
Suara Hasil Pemungutan dan Penghitungan
Perolehan Suara di TPS dalam wilayah kelurahan
oleh PPS kepada PPK Model D-KPU;
b. Berita Acara Penerimaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dari setiap tingkatan
Dalam Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota Tahun ... Model
DA/DB/DC/DD.BAST-KPU;
c. Surat Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat
Kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi/Nasional
Model DA/DB/DC/DD.UND-KPU;
d. Daftar Hadir Peserta Rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat
Kecamatan/ Kabupaten/ Kota/ Provinsi/ Nasional
Pemilu Tahun ... Model DA/DB/DC/DD.DH-KPU;
e. Catatan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap TPS di Wilayah Kelurahan/Desa atau

jdih.kpu.go.id
- 10 -

Sebutan Lain Dalam Pemilu Presiden dan Wakil


Presiden/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota Tahun ... berukuran plano Model
DAA1.Plano-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/
DPRD Kab/Kota;
f. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap TPS di Tingkat Kelurahan/Desa atau
Sebutan Lain Dalam Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota Tahun ... Model DAA1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota;
g. Catatan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap Kelurahan/Desa atau Sebutan Lain di
Tingkat Kecamatan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota Tahun ... berukuran plano Model
DA1.Plano-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi /DPRD
Kab/Kota;
h. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap Kelurahan/Desa atau Sebutan Lain di
Tingkat Kecamatan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota Tahun ... Model DA1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota;
i. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap Kecamatan di Tingkat Kabupaten/Kota
Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota Tahun ... Model DB1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota;
j. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap Kabupaten di Tingkat Provinsi Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden/DPR/DPD/DPRD
Provinsi Tahun ... Model DC1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota;
k. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap Provinsi di Tingkat Nasional Pemilu

jdih.kpu.go.id
- 11 -

Presiden dan Wakil Presiden/DPR/DPD/DPRD


Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota Tahun ... Model
DD1-PPWP/DPR/DPD;
l. Pernyataan Keberatan Saksi dan/atau Catatan
Kejadian Khusus dalam Proses Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat
Kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi/ Nasional
Pemilihan Umum Tahun ... Model
DA2/DB2/DC2/DD2-KPU;
m. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di Tingkat Kecamatan/
Kabupaten/Kota/Provinsi/Nasional Pemilihan
Umum Tahun ... Model DA/DB/DC/DD-KPU;
n. Tanda Terima Penyampaian Salinan Berita Acara
dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di Tingkat Kecamatan/
Kabupaten/Kota/Provinsi/Nasional Pemilu Tahun ...
kepada Saksi dan Pengawas Pemilu Model
DA/DB/DC/DD.TT-KPU; dan
o. Surat Pengantar perihal Penyampaian Berita Acara
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
Tingkat Kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi
Pemilu Tahun ... Model DA/DB/DC.SP-KPU.

Pasal 5
(1) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara untuk
Pemilu di luar negeri dilakukan secara berjenjang sebagai
berikut:
a. perwakilan negara Republik Indonesia di luar negeri;
dan
b. nasional.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:
a. PPLN pada tingkat perwakilan negara Republik
Indonesia di luar negeri; dan
b. KPU pada tingkat nasional.

jdih.kpu.go.id
- 12 -

(3) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk:
a. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan
menghitung perolehan suara Pasangan Calon; dan
b. Pemilu anggota DPR dengan menghitung perolehan
suara Partai Politik dan calon anggota DPR.
(4) Formulir yang digunakan dalam pelaksanaan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
a. Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di Luar Negeri dari KPPSLN Dalam
Pemilu Tahun ... Model DA.BAST-KPU LN;
b. Surat Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara oleh PPLN Model
DA.UND-KPU LN;
c. Daftar Hadir Peserta Rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara oleh PPLN dalam
Pemilu Tahun ... Model DA.DH-KPU LN;
d. Catatan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap TPSLN, KSK, dan Pos oleh PPLN Dalam
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/DPR Tahun ...
berukuran plano Model DA1.Plano-PPWP/DPR LN;
e. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Setiap TPSLN, KSK, dan Pos oleh PPLN Dalam
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/DPR Tahun ...
Model DA1-PPWP/DPR LN;
f. Pernyataan Keberatan Saksi dan/atau Catatan
Kejadian Khusus dalam Proses Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara oleh PPLN dalam
Pemilu Tahun ... Model DA2-KPU LN;
g. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di Luar Negeri oleh PPLN Dalam
Pemilu Tahun ... Model DA-KPU LN;
h. Tanda Terima Penyampaian Salinan Berita Acara
dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara oleh PPLN dalam Pemilu Tahun ...

jdih.kpu.go.id
- 13 -

kepada Saksi dan Panwaslu LN Model DA.TT–KPU


LN; dan
i. Surat Pengantar perihal Penyampaian Berita Acara
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
Luar Negeri oleh PPLN dalam Pemilu kepada KPU
Tahun... Model DA.SP-KPU LN.

Pasal 6
(1) Penetapan hasil Pemilu untuk Pasangan Calon Presiden
dan Wakil Presiden dilakukan oleh KPU.
(2) Penetapan hasil Pemilu untuk Partai Politik dan calon
anggota DPR dilakukan oleh KPU.
(3) Penetapan hasil Pemilu untuk calon perseorangan
anggota DPD dilakukan oleh KPU.
(4) Penetapan hasil Pemilu untuk Partai Politik dan calon
anggota DPRD Provinsi dilakukan oleh KPU Provinsi/KIP
Aceh.
(5) Penetapan hasil Pemilu untuk Partai Politik dan calon
anggota DPRD Kabupaten/Kota dilakukan oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota.

BAB II
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN
HASIL PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 7
(1) KPPS menyampaikan kotak suara yang tersegel beserta
salinan berita acara dan sertifikat hasil Penghitungan
Perolehan Suara kepada PPS untuk diteruskan kepada
PPK.
(2) Penyampaian kotak suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berpedoman pada Peraturan KPU yang mengatur
tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam
Pemilihan Umum.
(3) Setelah menerima kotak suara tersegel dari KPPS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPS membuat
surat pengantar penyampaian kotak suara tersegel yang

jdih.kpu.go.id
- 14 -

berisi berita acara dan sertifikat hasil penghitungan di


TPS dalam wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain,
dengan menggunakan formulir Model D-KPU, dan
meneruskan kotak suara tersegel dari KPPS kepada PPK.
(4) Setelah menerima kotak suara dari PPS sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), PPK membuat berita acara
dengan menggunakan formulir Model DA.BAST-KPU.
(5) PPK wajib menyimpan kotak suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) di tempat yang memadai dan
dapat dijamin keamanannya.

Pasal 8
(1) KPPSLN menyerahkan kotak suara tersegel beserta
salinan berita acara dan sertifikat hasil Penghitungan
Perolehan Suara kepada PPLN.
(2) Penyampaian kotak suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berpedoman pada Peraturan KPU yang mengatur
tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam
Pemilihan Umum.
(3) Setelah menerima kotak suara tersegel dari KPPSLN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPLN membuat
berita acara dengan menggunakan formulir Model
DA.BAST-KPU.
(4) PPLN wajib menyimpan kotak suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) di tempat yang memadai dan
dapat dijamin keamanannya.

jdih.kpu.go.id
- 15 -

BAB III
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DI KECAMATAN

Bagian Kesatu
Persiapan

Paragraf 1
Penyusunan Jadwal Rapat

Pasal 9
(1) PPK melaksanakan Rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setelah menerima kotak
suara tersegel dari PPS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (4).
(2) PPK menyusun jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan membagi jumlah kelurahan/desa
atau sebutan lain dalam wilayah kerja PPK.
(3) Penyusunan jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dimaksudkan agar Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.

Pasal 10
(1) PPK wajib menyampaikan surat undangan kepada
peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dimulai.
(2) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu pelaksanaan rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara;
b. tempat pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara;

jdih.kpu.go.id
- 16 -

c. jadwal acara pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara di PPK pada wilayah
kerja PPK;
d. masing-masing peserta Pemilu dapat mengajukan
Saksi paling banyak 2 (dua) orang;
e. dalam hal Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dilakukan secara paralel, Peserta
Pemilu dapat menghadirkan Saksi paling banyak 2
(dua) orang untuk setiap kelompok yang bertugas
secara bergantian;
f. setiap Saksi hanya dapat menjadi Saksi untuk 1
(satu) Peserta Pemilu;
g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh:
1. Pasangan Calon atau Tim Kampanye tingkat
kabupaten/kota atau tingkat diatasnya, untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
2. Pimpinan Partai Politik tingkat kabupaten/kota
atau tingkat diatasnya, untuk Pemilu anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota; dan
3. calon anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD.
h. peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara harus hadir tepat waktu.
(3) Peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh:
a. Saksi;
b. Panwaslu Kecamatan; dan
c. PPS dan sekretariat PPS.
(4) Dalam hal Saksi dan/atau Panwaslu Kecamatan tidak
hadir dalam rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat kecamatan tetap dilanjutkan.
(5) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dapat dihadiri oleh pemantau Pemilu, masyarakat,
dan/atau instansi terkait.

jdih.kpu.go.id
- 17 -

(6) Dalam hal terdapat perselisihan hasil Penghitungan


Perolehan Suara di tingkat TPS, PPK dapat menghadirkan
ketua atau anggota KPPS sebagai peserta rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara.

Paragraf 2
Pembagian Tugas

Pasal 11
(1) Ketua PPK melakukan pembagian tugas kepada anggota
PPK, sekretariat PPK, ketua PPS, anggota PPS, dan
sekretariat PPS.
(2) Pembagian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. ketua PPK memimpin rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara;
b. sekretariat PPK dibantu sekretariat PPS bertugas:
1. menyiapkan formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setiap TPS
dalam wilayah kelurahan/desa atau sebutan
lain, dan formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setiap
kelurahan/desa atau sebutan lain dalam
wilayah kecamatan; dan
2. mencatat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dalam formulir Model DAA1-
PPWP, Model DAA1-DPR, Model DAA1-DPD,
Model DAA1-DPRD Provinsi, Model DAA1-DPRD
Kab/Kota, dan Model DAA1.Plano-PPWP, Model
DAA1.Plano-DPR, Model DAA1.Plano-DPD,
Model DAA1.Plano-DPRD Provinsi, dan Model
DAA1.Plano-DPRD Kab/Kota untuk
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di TPS dalam wilayah desa/kelurahan
dan formulir Model DA1-PPWP, Model DA1-
DPR, Model DA1-DPD, Model DA1-DPRD
Provinsi, Model DA1-DPRD Kab/Kota, dan

jdih.kpu.go.id
- 18 -

Model DA1.Plano-PPWP, Model DA1.Plano-DPR,


Model DA1.Plano-DPD, Model DA1.Plano-DPRD
Provinsi, dan Model DA1.Plano-DPRD Kab/Kota
untuk Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara setiap kelurahan/desa atau
sebutan lain dalam wilayah kecamatan;
c. anggota PPK dibantu ketua PPS atau anggota PPS
bertugas membacakan formulir Model C-KPU
berhologram dan Model C1-PPWP berhologram,
Model C1-DPR berhologram, Model C1-DPD
berhologram, Model C1-DPRD Provinsi berhologram,
Model C1-DRPD Kab/Kota berhologram, dan Model
C2-KPU untuk pelaksanaan rekapitulasi setiap TPS
dalam wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain
dan formulir Model DAA1-PPWP, Model DAA1-DPR,
Model DAA1-DPRD Provinsi, dan Model DAA1-DPRD
Kab/Kota untuk pelaksanaan rekapitulasi setiap
kelurahan/desa atau sebutan lain dalam wilayah
kecamatan.

Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan

Pasal 12
(1) PPK menyiapkan perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1), paling lambat 1 (satu) Hari
sebelum rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dimulai.
(2) Perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di kecamatan;

jdih.kpu.go.id
- 19 -

c. kotak suara tersegel yang berisi dokumen


pemungutan dan Penghitungan Perolehan Suara di
TPS;
d. kotak suara kosong yang ditempel stiker sesuai jenis
kegunaannya untuk menampung:
1. Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan
suara di TPS formulir Model C-KPU, keberatan
Saksi dan/atau catatan kejadian khusus
formulir Model C2-KPU dan tanda terima
salinan Berita Acara dan Sertifikat formulir
Model C5-KPU;
2. Sertifikat Hasil Penghitungan Perolehan Suara
di TPS setiap jenis Pemilu formulir Model C1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/ DPRD
Kab/Kota berhologram;
3. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara setiap TPS dalam wilayah
kelurahan/desa atau sebutan lain setiap jenis
pemilu formulir Model DAA1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/ DPRD
Kab/Kota dan Model DAA1-PPWP/DPR/DPD/
DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota Plano;
4. Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setiap desa atau
sebutan lain/kelurahan dalam wilayah
kecamatan formulir Model DA-KPU, Model DA1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/
Kota, Model DA2-KPU, Model DA.TT-KPU, dan
Model DA.DH-KPU; dan
5. Daftar Pemilih dan daftar hadir di TPS formulir
Model A3-KPU, Model A.4-KPU, Model A.DPK-
KPU, Model C7.DPT-KPU, Model C7.DPTb-KPU,
dan Model C7.DPK-KPU.
e. perlengkapan lainnya.

jdih.kpu.go.id
- 20 -

Pasal 13
PPK menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas jumlah peserta rapat; dan
b. penempatan dan pengamanan kotak suara yang masih
tersegel.

Pasal 14
(1) Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara setiap TPS dalam wilayah kelurahan/desa
atau sebutan lain, meliputi:
1. Model DAA1-PPWP;
2. Model DAA1-DPR;
3. Model DAA1-DPD;
4. Model DAA1-DPRD Provinsi;
5. Model DAA1-DPRD Kab/Kota;
6. Model DAA1.Plano-PPWP;
7. Model DAA1.Plano-DPR;
8. Model DAA1.Plano-DPD;
9. Model DAA1.Plano-DPRD Provinsi; dan
10. Model DAA1.Plano-DPRD Kab/Kota.
b. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara setiap kelurahan/desa atau sebutan lain
dalam wilayah kecamatan, meliputi:
1. Model DA-KPU;
2. Model DA1-PPWP;
3. Model DA1-DPR;
4. Model DA1-DPD;
5. Model DA1-DPRD Provinsi;
6. Model DA1-DPRD Kab/Kota;
7. Model DA1.Plano-PPWP;
8. Model DA1.Plano-DPR;
9. Model DA1.Plano-DPD;
10. Model DA1.Plano-DPRD Provinsi;

jdih.kpu.go.id
- 21 -

11. Model DA1.Plano-DPRD Kab/Kota; dan


12. Model DA2-KPU.
(2) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.

Pasal 15
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf e terdiri atas:
a. sampul kertas untuk hasil Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di TPS dalam wilayah
kelurahan/desa atau sebutan lain, dan hasil
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
setiap kelurahan/desa atau sebutan lain dalam
wilayah kecamatan;
b. sampul kertas untuk anak kunci gembok kotak
suara, apabila menggunakan gembok kotak suara;
c. segel untuk sejumlah sampul kertas, serta kotak
suara kosong dan kotak suara dari TPS;
d. spidol;
e. pena bolpoin (ballpoint);
f. lem perekat;
g. alat tulis kantor, termasuk komputer dan printer
serta LCD projector apabila ada;
h. Berita Acara Penerimaan hasil Pemungutan dan
Penghitungan Suara Tingkat TPS menggunakan
formulir Model DA.BAST-KPU;
i. Tanda Terima Salinan Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat
Kecamatan menggunakan formulir Model DA.TT-
KPU;
j. Surat Pengantar penyampaian Berita Acara
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Tingkat Kecamatan kepada KPU/KIP
Kabupaten/Kota menggunakan formulir Model
DA.SP-KPU;

jdih.kpu.go.id
- 22 -

k. Surat Undangan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara kepada Saksi dan
Panwaslu Kecamatan menggunakan formulir Model
DA.UND-KPU; dan
l. daftar hadir peserta rapat menggunakan formulir
Model DA.DH-KPU.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di setiap TPS dalam
wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain dan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara setiap
kelurahan/desa atau sebutan lain dalam wilayah
kecamatan.
(3) Segel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
digunakan dengan cara ditempel pada:
a. sampul kertas yang memuat formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (2);
b. lubang kotak suara kosong sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) huruf d beserta lubang
gembok apabila menggunakan gembok kotak suara;
c. lubang kotak suara untuk masing-masing TPS
beserta lubang gembok apabila menggunakan
gembok kotak suara; dan
d. sampul kertas yang berisi anak kunci gembok
apabila menggunakan gembok kotak suara.

Bagian Kedua
Pelaksanaan

Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 16
(1) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dipimpin
oleh Ketua PPK dan anggota PPK, dan dibantu oleh
anggota PPS, Sekretariat PPK dan Sekretariat PPS.

jdih.kpu.go.id
- 23 -

(2) Ketua dan anggota PPK membuka rapat Rekapitulasi


Hasil Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketua PPK memberikan penjelasan mengenai:
a. agenda rapat;
b. tata cara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di tingkat kecamatan; dan
c. anggota PPS dan sekretariat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) membantu PPK dalam pelaksanaan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
tingkat kecamatan.

Pasal 17
(1) PPK melaksanakan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dalam:
a. 1 (satu) wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain;
dan
b. 1 (satu) wilayah kecamatan.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan
secara berurutan dimulai dari TPS pertama di
kelurahan/desa atau sebutan lain sampai dengan TPS
terakhir dalam wilayah kerja PPK.
(3) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara
berurutan dimulai dari Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, dan dilanjutkan dengan Pemilu anggota DPR,
DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(4) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sebelum
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dalam
1 (satu) wilayah kecamatan.
(5) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan
berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimulai dari

jdih.kpu.go.id
- 24 -

PPS pertama sampai dengan PPS terakhir dalam wilayah


kerja PPK.
(6) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan secara
berurutan dimulai dari Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, dan dilanjutkan dengan Pemilu anggota DPR,
DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(7) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat
dilaksanakan secara bersamaan, dengan dibagi ke dalam
4 (empat) kelompok dengan mempertimbangkan jumlah
TPS dan waktu yang tersedia.
(8) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dipimpin oleh 1
(satu) orang anggota PPK untuk setiap kelompok, dengan
dibantu oleh anggota PPS, sekretariat PPK, dan
sekretariat PPS.

Pasal 18
(1) PPK melakukan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) huruf a dengan langkah sebagai berikut:
a. menyiapkan formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setiap TPS dalam
wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)
huruf a;
b. membuka kotak suara Presiden dan Wakil Presiden
tersegel yang berisi formulir Model C-KPU
berhologram, Model C1-PPWP berhologram, Model
C1-DPR berhologram, Model C1-DPD berhologram,
Model C1-DPRD Provinsi berhologram, Model C1-
DPRD Kab/Kota berhologram, dan Model C2-KPU,
serta Model C5-KPU sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf c;
c. mengeluarkan dan membuka sampul tersegel dari
kotak suara sebagaimana dimaksud dalam huruf b;

jdih.kpu.go.id
- 25 -

d. menempelkan formulir Model DAA1.Plano-PPWP,


Model DAA1.Plano-DPR, Model DAA1.Plano-DPD,
Model DAA1.Plano-DPRD Provinsi, dan Model
DAA1.Plano-DPRD Kab/Kota pada papan
rekapitulasi atau menggunakan LCD projector;
e. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data
jumlah Pemilih, pengguna hak pilih, penggunaan
surat suara, perolehan suara sah dan suara tidak
sah dalam formulir Model C1-PPWP berhologram,
Model C1-DPR berhologram, Model C1-DPD
berhologram, Model C1-DPRD Provinsi berhologram,
dan Model C1-DPRD Kab/Kota berhologram;
f. membacakan keberatan Saksi dan/atau catatan
kejadian khusus dalam pelaksanaan pemungutan
dan penghitungan suara di TPS yang tertuang dalam
formulir Model C2-KPU pada saat proses rekapitulasi
di tingkat kecamatan dan status penyelesaiannya;
g. mencatat hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud
dalam huruf e ke dalam formulir Model DAA1.Plano-
PPWP, Model DAA1.Plano-DPR, Model DAA1.Plano-
DPD, Model DAA1.Plano-DPRD Provinsi, dan Model
DAA1.Plano-DPRD Kab/Kota;
h. menyalin hasil pencatatan pada formulir
sebagaimana dimaksud dalam huruf g ke dalam
formulir Model DAA1-PPWP, Model DAA1-DPR,
Model DAA1-DPD, Model DAA1-DPRD Provinsi, dan
Model DAA1-DPRD Kab/Kota;
i. mengeluarkan formulir Model A.3-KPU, Model A.4-
KPU, dan Model A.DPK-KPU, serta formulir Model
C7.DPT-KPU, Model C7.DPTb-KPU, Model C7.DPK-
KPU masing-masing TPS untuk selanjutnya
dihimpun dan dimasukkan ke dalam kotak suara
yang diberi tanda khusus dalam 1 (satu) bagian per
wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain; dan
j. menghimpun dan memasukkan ke dalam kotak
suara yang diberi tanda khusus fomulir C-KPU
hologram, Model C1-PPWP hologram, Model C1-DPR

jdih.kpu.go.id
- 26 -

hologram, Model C1-DPD hologram, Model C1-DPRD


Provinsi hologram, Model C1-DPRD Kab/Kota
hologram, dan Model C2-KPU serta Model C5-KPU
masing-masing TPS dalam 1 (satu) bagian per
wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain.
(2) PPK melakukan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) huruf b dengan langkah sebagai berikut:
a. menyiapkan formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setiap
kelurahan/desa atau sebutan lain dalam wilayah
kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (1) huruf b;
b. menempelkan formulir Model DA1.Plano-PPWP,
Model DA1.Plano-DPR, Model DA1.Plano-DPD, Model
DA1.Plano-DPRD Provinsi, dan Model DA1.Plano-
DPRD Kab/Kota pada papan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara atau menggunakan
LCD projector;
c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data
jumlah Pemilih, pengguna hak pilih, penggunaan
surat suara, perolehan suara sah dan suara tidak
sah dalam formulir Model DAA1-PPWP, Model DAA1-
DPR, Model DAA1-DPD, Model DAA1-DPRD Provinsi,
dan Model DAA1-DPRD Kab/Kota;
d. mencatat hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud
dalam huruf c ke dalam formulir Model DA1.Plano
PPWP, Model DA1.Plano-DPR, Model DA1.Plano-
DPD, Model DA1.Plano-DPRD Provinsi, dan Model
DA1.Plano-DPRD Kab/Kota;
e. menyalin hasil pencatatan pada formulir
sebagaimana dimaksud dalam huruf d ke dalam
Model DA1-PPWP, Model DA1-DPR, Model DA1-DPD,
Model DA1-DPRD Provinsi, dan Model DA1-DPRD
Kab/Kota;
f. membuat catatan kejadian khusus dalam
pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan

jdih.kpu.go.id
- 27 -

Perolehan Suara di tingkat kecamatan dalam


formulir Model DA2-KPU;
g. dalam hal tidak terdapat catatan kejadian khusus
dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat kecamatan, PPK
mencatat dalam formulir Model DA2-KPU dengan
kalimat NIHIL;
h. membuat berita acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di tingkat kecamatan
dalam formulir Model DA-KPU;
i. menghimpun dan memasukkan ke dalam kotak
suara yang diberi tanda khusus formulir Model
DAA1-PPWP, Model DAA1-DPR, Model DAA1-DPD,
Model DAA1-DPRD Provinsi, Model DAA1-DPRD
Kab/Kota beserta planonya dalam wilayah
kecamatan; dan
j. menghimpun dan memasukkan formulir ke dalam
kotak suara yang diberi tanda khusus formulir
Model DA- KPU, Model DA1-PPWP, Model DA1-DPR,
Model DA1-DPD, Model DA1-DPRD Provinsi, Model
DA1- DPRD Kab/Kota, Model DA2-KPU beserta
planonya dalam wilayah kecamatan.

Pasal 19
(1) Formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ditandatangani oleh ketua, anggota PPK, dan Saksi yang
hadir.
(2) Dalam hal Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara setiap TPS dalam wilayah kelurahan/desa atau
sebutan lain dilaksanakan secara bersamaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (7), formulir
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara setiap
TPS dalam wilayah kelurahan/desa atau sebutan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a
yang sudah terisi ditandatangani oleh ketua PPK, anggota
PPK, dan Saksi yang hadir setelah selesai penyalinan

jdih.kpu.go.id
- 28 -

hasil pencatatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18


ayat (2) huruf e.
(3) Dalam hal ketua PPK, anggota PPK, dan Saksi yang hadir
tidak bersedia menandatangani formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), formulir
ditandatangani oleh anggota PPK dan Saksi yang hadir
dan bersedia menandatangani.
(4) Ketua, anggota PPK dan Saksi yang hadir tetapi tidak
menandatangani formulir sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) wajib mencantumkan alasan.
(5) Dalam hal terdapat ketua PPK, anggota PPK, dan/atau
Saksi yang hadir tetapi tidak bersedia menandatangani
formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2), PPK mencatatnya sebagai catatan kejadian khusus
dalam formulir Model DA2-KPU.
(6) PPK wajib menyerahkan salinan formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan tanda
terima formulir Model DA.TT-KPU kepada:
a. Saksi; dan
b. Panwaslu Kecamatan.

Pasal 20
(1) PPK mengumumkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota setelah rekapitulasi di tingkat
kecamatan selesai.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan di tempat yang mudah diakses oleh
masyarakat dalam wilayah kerja PPK, selama 7 (tujuh)
Hari.
(3) PPK wajib segera menyerahkan salinan formulir:
a. Model DAA1-PPWP;
b. Model DAA1-DPR;
c. Model DAA1-DPD;
d. Model DAA1-DPRD Provinsi;
e. Model DAA1-DPRD Kab/Kota;

jdih.kpu.go.id
- 29 -

f. Model DA-KPU;
g. Model DA1-PPWP;
h. Model DA1-DPR;
i. Model DA1-DPD;
j. Model DA1-DPRD Provinsi; dan
k. Model DA1-DPRD Kab/Kota,
kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk dipindai (scan)
ke dalam Situng untuk diumumkan.
(4) Salinan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dimasukkan ke dalam sampul dan berada diluar kotak
suara.

Pasal 21
(1) Setelah melakukan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
PPK memasukkan:
a. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara setiap TPS dalam wilayah kelurahan/desa
atau sebutan lain; dan
b. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara setiap kelurahan/desa atau sebutan lain
dalam wilayah kecamatan,
ke dalam masing-masing sampul sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (2) dan disegel.
(2) PPK memasukkan sampul kertas yang berisi formulir dan
seluruh dokumen yang berasal dari PPS ke dalam satu
atau lebih kotak suara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf d yang diberi tanda khusus dan
disegel, sebagai berikut:
a. kotak suara berita acara Pemungutan dan
Penghitungan suara di TPS dalam wilayah
kecamatan yang berisi formulir Model C-KPU
berhologram, Model C2-KPU dan Model C5-KPU;
b. kotak suara Sertifikat Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari seluruh TPS dalam wilayah kecamatan
yang berisi formulir Model C1-PPWP berhologram,
Model C1-DPR berhologram, Model C1-DPD

jdih.kpu.go.id
- 30 -

berhologram, Model C1-DPRD Provinsi berhologram,


Model C1-DPRD Kab/Kota berhologram sesuai jenis
Pemilu;
c. kotak suara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara setiap TPS dalam wilayah
kelurahan/desa atau sebutan lain setiap jenis
Pemilu yang berisi:
1. sampul Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara setiap TPS dalam wilayah
kelurahan/desa atau sebutan lain, berisi
formulir Model DAA1-PPWP, Model DAA1-DPR,
Model DAA1-DPD, Model DAA1-DPRD Provinsi,
dan Model DAA1-DPRD Kab/Kota sesuai jenis
Pemilu; dan
2. formulir Model DAA1.Plano-PPWP, Model
DAA1.Plano-DPR, Model DAA1.Plano-DPD,
Model DAA1.Plano-DPRD Provinsi, Model
DAA1.Plano-DPRD Kab/Kota sesuai jenis
Pemilu;
d. kotak suara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara setiap kelurahan/desa atau
sebutan lain dalam wilayah kecamatan yang berisi:
1. sampul Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara setiap kelurahan/desa atau
sebutan lain dalam wilayah kecamatan, berisi
formulir Model DA-KPU, Model DA1- PPWP,
Model DA1-DPR, Model DA1-DPD, Model DA1-
DPRD Provinsi, Model DA1-DPRD Kab/Kota,
Model DA2-KPU, Model DA.BAST- KPU, Model
DA.UND-KPU, Model DA.TT-KPU, dan Model
DA.DH-KPU; dan
2. formulir Model DA1.Plano-PPWP, Model
DA1.Plano-DPR, Model DA1.Plano-DPD, Model
DA1.Plano-DPRD Provinsi, Model DA1.Plano-
DPRD Kab/Kota;
e. kotak suara daftar pemilih dan daftar hadir pemilih
di TPS dari seluruh TPS dalam wilayah kecamatan

jdih.kpu.go.id
- 31 -

yang berisi formulir Model A.3-KPU, Model A4.KPU,


Model A.DPK-KPU, serta formulir Model C7.DPT-
KPU, Model C7.DPTb-KPU, Model C7.DPK-KPU.
(3) PPK wajib segera menyerahkan masing-masing kotak
suara tersegel sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota beserta salinan
formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3)
dan ayat (4).
(4) Penyerahan kotak suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) menggunakan formulir Model DA.SP-KPU.

Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan

Pasal 22
(1) Saksi atau Panwaslu Kecamatan dapat mengajukan
keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara kepada
PPK, apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi atau Panwaslu
Kecamatan, PPK wajib menjelaskan prosedur dan/atau
mencocokkan selisih Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dengan formulir Model C1.Plano-PPWP,
Model C1.Plano-DPR, Model C1.Plano-DPD, Model
C1.Plano-DPRD Provinsi, Model C1.Plano-DPRD
Kab/Kota.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi atau Panwaslu
Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diterima, PPK seketika melakukan pembetulan.
(4) Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dalam formulir
Model DAA1.Plano-PPWP, Model DAA1.Plano-DPR, Model
DAA1.Plano-DPD, Model DAA1.Plano-DPRD Provinsi,
Model DAA1.Plano-DPRD Kab/Kota, dan/atau Model DA-
KPU, Model DA1.Plano-PPWP, Model DA1.Plano-DPR,

jdih.kpu.go.id
- 32 -

Model DA1.Plano-DPD, Model DA1.Plano-DPRD Provinsi,


Model DA1.Plano-DPRD Kab/Kota serta dicatat sebagai
kejadian khusus dalam formulir Model DA2-KPU.
(5) Ketua PPK dan Saksi yang hadir membubuhkan paraf
pada angka hasil pembetulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).
(6) Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil
pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), PPK
meminta pendapat dan rekomendasi Panwaslu
Kecamatan yang hadir.
(7) PPK wajib menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu
Kecamatan di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) sesuai jadwal rekapitulasi yang telah
ditetapkan.
(8) Dalam hal rekomendasi Panwaslu Kecamatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) disampaikan pada
akhir rapat rekapitulasi, PPK mencatat sebagai kejadian
khusus pada formulir Model DA2-KPU untuk
ditindaklanjuti dalam Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat daerah kabupaten/kota.
(9) PPK bersama Panwaslu Kecamatan dan Saksi,
menyelesaikan kejadian khusus dan/atau keberatan
Saksi yang menjadi catatan PPL/Panwaslu Kecamatan.
(10) PPK wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat
rekapitulasi pada formulir Model DA2-KPU.
(11) PPK memberi kesempatan kepada Saksi, Panwaslu
Kecamatan, pemantau Pemilu untuk
mendokumentasikan hasil rekapitulasi.
(12) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (11)
dapat berupa foto atau video.

jdih.kpu.go.id
- 33 -

BAB IV
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DI LUAR NEGERI OLEH PPLN

Bagian Kesatu
Persiapan

Paragraf 1
Penyusunan Jadwal Rapat

Pasal 23
(1) PPLN melaksanakan Rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setelah menerima kotak
suara tersegel dari KPPSLN sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3).
(2) PPLN menyusun jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan membagi jumlah TPSLN, KSK,
dan/atau Pos dalam wilayah kerja PPLN.
(3) Penyusunan jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dimaksudkan agar Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.

Pasal 24
(1) PPLN wajib menyampaikan surat undangan kepada
peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dimulai.
(2) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu pelaksanaan rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara;
b. tempat pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara;

jdih.kpu.go.id
- 34 -

c. jadwal acara pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara pada wilayah kerja
PPLN;
d. masing-masing peserta Pemilu dapat mengajukan
Saksi paling banyak 2 (dua) orang;
e. setiap Saksi hanya dapat menjadi Saksi untuk 1
(satu) Peserta Pemilu;
f. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh:
1. Pasangan Calon atau Tim Kampanye tingkat
Pusat, untuk Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden; dan
2. Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat, untuk
Pemilu anggota DPR; dan
g. peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara harus hadir tepat waktu dan
menyerahkan surat mandat rapat.
(3) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh:
a. Saksi;
b. Panwaslu LN; dan
c. ketua dan anggota KPPSLN.
(4) Dalam hal saksi dan/atau Panwaslu LN tidak hadir
dalam rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pelaksanaan
rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
oleh PPLN tetap dilanjutkan.
(5) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dapat dihadiri oleh pemantau Pemilu, masyarakat,
dan/atau instansi terkait.

Paragraf 2
Pembagian Tugas

Pasal 25
(1) Ketua PPLN melakukan pembagian tugas kepada anggota
PPLN, sekretariat PPLN, ketua KPPSLN, anggota KPPSLN,

jdih.kpu.go.id
- 35 -

untuk melakukan Rekapitulasi Hasil Penghitungan


Perolehan Suara di TPSLN, KSK, dan/atau Pos dalam
wilayah kerja PPLN.
(2) Pembagian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. ketua PPLN memimpin rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara;
b. anggota PPLN dibantu sekretariat PPLN bertugas:
1. menyiapkan formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setiap
TPSLN/KSK/Pos dalam wilayah kerja PPLN; dan
2. mencatat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara ke dalam formulir Model DA1-
PPWP LN, Model DA1-DPR LN, Model
DA1.Plano-PPWP LN, dan Model DA1.Plano-DPR
LN; dan
c. anggota PPLN dibantu ketua KPPSLN atau anggota
KPPSLN bertugas membacakan formulir Model C-
KPU LN, Model C1-PPWP LN, Model C1-DPR LN, dan
Model C2-KPU LN.

Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan

Pasal 26
(1) PPLN menyiapkan perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (1), paling lambat 1 (satu) Hari
sebelum rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dimulai.
(2) Perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di PPLN;

jdih.kpu.go.id
- 36 -

c. kotak suara tersegel yang berisi dokumen


pemungutan dan Penghitungan Perolehan Suara di
TPSLN, KSK, dan/atau Pos;
d. kotak suara kosong yang ditempel stiker sesuai jenis
kegunaannya untuk menampung:
1. daftar Pemilih dan daftar hadir di TPSLN, KSK,
dan/atau Pos; dan
2. berita acara dan sertifikat hasil Penghitungan
Perolehan Suara melalui TPSLN, KSK, dan/atau
Pos; dan
e. perlengkapan lainnya.

Pasal 27
PPLN menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas jumlah peserta rapat; dan
b. penempatan dan pengamanan kotak suara yang masih
tersegel.

Pasal 28
(1) Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2)
huruf b terdiri atas formulir:
a. Model DA-KPU LN;
b. Model DA1-PPWP LN;
c. Model DA1-DPR LN;
d. Model DA1.Plano-PPWP LN;
e. Model DA1.Plano-DPR LN; dan
f. Model DA2-KPU LN.
(2) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.

Pasal 29
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (2) huruf e terdiri atas:

jdih.kpu.go.id
- 37 -

a. sampul kertas untuk hasil rekapitulasi


Penghitungan Suara melalui TPSLN, KSK, dan/atau
Pos dalam wilayah PPLN;
b. sampul kertas untuk anak kunci gembok kotak
suara, apabila menggunakan gembok kotak suara;
c. segel untuk sejumlah sampul kertas, serta kotak
suara kosong dan kotak suara dari hasil
Penghitungan Perolehan Suara melalui TPSLN, KSK,
dan/atau Pos;
d. spidol;
e. pena bolpoin (ballpoint);
f. lem perekat;
g. alat tulis kantor, termasuk komputer dan printer
serta LCD projector apabila ada;
h. Berita Acara Penerimaan hasil Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPSLN/KSK/Pos
menggunakan formulir Model DA.BAST-KPU LN;
i. Tanda Terima Salinan Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara dalam wilayah
PPLN menggunakan formulir Model DA.TT-KPU LN;
j. Surat Pengantar penyampaian Berita Acara
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dalam wilayah PPLN kepada KPU menggunakan
formulir Model DA.SP-KPU LN;
k. Surat Undangan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara kepada Saksi dan Panwaslu LN
menggunakan formulir Model DA.UND-KPU LN; dan
l. daftar hadir peserta rapat menggunakan formulir
Model DA.DH-KPU LN.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dalam wilayah PPLN.
(3) Segel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
digunakan dengan cara ditempel pada:
a. sampul kertas yang memuat formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (2);

jdih.kpu.go.id
- 38 -

b. lubang kotak suara kosong sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 26 ayat (2) huruf d beserta lubang
gembok apabila menggunakan gembok kotak suara;
c. lubang kotak suara untuk masing-masing TPSLN,
KSK, dan Pos beserta lubang gembok apabila
menggunakan gembok kotak suara; dan
d. sampul kertas yang berisi anak kunci gembok
apabila menggunakan gembok kotak suara.

Bagian Kedua
Pelaksanaan

Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 30
(1) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) dipimpin
oleh ketua PPLN dan anggota PPLN, dan dibantu oleh
KPPSLN, dan sekretariat PPLN.
(2) Ketua dan anggota PPLN membuka rapat Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketua PPLN memberikan penjelasan mengenai:
a. agenda rapat;
b. tata cara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dalam wilayah kerja PPLN; dan
c. KPPSLN dan sekretariat PPLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) membantu PPLN dalam
pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dalam wilayah kerja PPLN.

Pasal 31
(1) PPLN melaksanakan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara secara berurutan, dimulai dari metode
Pos, dilanjutkan dengan metode TPSLN dan metode KSK
dalam wilayah kerja PPLN.

jdih.kpu.go.id
- 39 -

(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
berurutan dimulai dari Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, dan dilanjutkan dengan Pemilu anggota DPR.

Pasal 32
PPLN melakukan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dengan langkah
sebagai berikut:
a. menyiapkan formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara tiap TPSLN/KSK/Pos dalam wilayah
PPLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1);
b. membuka kotak suara tersegel yang berisi berita acara
dan sertifikat hasil Penghitungan Perolehan Suara
melalui TPSLN/KSK/Pos sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (2) huruf c;
c. mengeluarkan dan membuka sampul tersegel dari kotak
suara sebagaimana dimaksud dalam huruf b;
d. menempelkan formulir Model DA1.Plano-PPWP LN, Model
DA1.Plano-DPR LN, pada papan rekapitulasi atau
menggunakan LCD projector;
e. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data
jumlah Pemilih, pengguna hak pilih, penggunaan surat
suara, perolehan suara sah dan suara tidak sah dalam
formulir Model C1-PPWP LN berhologram, Model C1-DPR
LN berhologram sesuai metode Pemungutan Suara
melalui TPSLN/KSK/Pos;
f. membacakan keberatan Saksi dan/atau catatan kejadian
khusus dalam pelaksanaan pemungutan dan
Penghitungan Perolehan Suara yang tertuang dalam
formulir Model C2-KPU LN sesuai metode pemungutan
dan Penghitungan Perolehan Suara metode
TPSLN/KSK/Pos pada saat proses rekapitulasi dalam
wilayah PPLN dan status penyelesaiannya;
g. mencatat hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud
dalam huruf e ke dalam formulir Model DA1.Plano-PPWP
LN, dan Model DA1.Plano-DPR LN;

jdih.kpu.go.id
- 40 -

h. menyalin hasil pencatatan pada formulir sebagaimana


dimaksud dalam huruf g ke dalam formulir Model DA1-
PPWP LN, dan Model DA1-DPR LN;
i. membuat catatan kejadian khusus dalam pelaksanaan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara oleh
PPLN dalam formulir Model DA2-KPU LN;
j. dalam hal tidak terdapat catatan kejadian khusus dalam
pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara oleh PPLN, PPLN mencatat dalam formulir Model
DA2-KPU LN dengan kalimat NIHIL;
k. membuat berita acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dalam wilayah PPLN dalam formulir
Model DA-KPU LN;
l. mengeluarkan DPTLN, DPTbLN, DPKLN, dan formulir
Model C7.DPTLN-KPU, Model C7.DPTbLN- KPU, Model
C7.DPKLN-KPU masing-masing metode Pemungutan
Suara melalui TPSLN/KSK/Pos untuk kemudian
dihimpun menjadi 1 (satu) bagian dalam wilayah kerja
PPLN; dan
m. menghimpun dan memasukkan ke dalam kotak suara
yang diberi tanda khusus Berita Acara dan sertifikat hasil
Penghitungan Perolehan Suara melalui TPSLN/KSK/Pos,
serta formulir C2-KPU LN dan Model C5-KPU LN masing-
masing TPSLN/KSK/Pos dalam 1 (satu) bagian dalam
wilayah kerja PPLN.

Pasal 33
(1) Formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
ditandatangani oleh ketua, anggota PPLN, dan Saksi yang
hadir.
(2) Dalam hal ketua PPLN, anggota PPLN, dan Saksi yang
hadir tidak bersedia menandatangani formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
formulir ditandatangani oleh anggota PPLN dan saksi
yang hadir dan bersedia menandatangani.

jdih.kpu.go.id
- 41 -

(3) Ketua PPLN, anggota PPLN, dan Saksi yang hadir tetapi
tidak menandatangani formulir sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) wajib mencantumkan alasan.
(4) Dalam hal terdapat ketua PPLN, anggota PPLN, dan/atau
Saksi yang hadir tetapi tidak bersedia menandatangani
formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPLN
mencatatnya sebagai catatan kejadian khusus dalam
formulir Model DA2-KPU LN.
(5) PPLN wajib menyerahkan salinan formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan tanda
terima formulir Model DA.TT-KPU LN kepada:
a. Saksi; dan
b. Panwaslu LN.

Pasal 34
(1) PPLN mengumumkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan
Pemilu anggota DPR pada formulir Model DA-KPU LN,
Model DA1-PPWP LN, dan Model DA1-DPR LN setelah
rekapitulasi di wilayah kerja PPLN selesai.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan di tempat yang mudah diakses oleh
masyarakat dalam wilayah kerja PPLN, selama 7 (tujuh)
Hari.
(3) PPLN segera melakukan pindai (scan) dokumen
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dalam
wilayah PPLN ke dalam Situng untuk diumumkan, yang
meliputi formulir:
a. Model DA-KPU LN;
b. Model DA1-PPWP LN; dan
c. Model DA1-DPR LN.

(4) Pindai (scan) dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat


(3) dilakukan pada hari yang sama setelah Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara selesai.

jdih.kpu.go.id
- 42 -

Pasal 35
(1) Setelah melakukan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32,
PPLN memasukkan formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setiap TPSLN/KSK/Pos
dalam wilayah PPLN ke dalam masing-masing sampul
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) dan
disegel.
(2) PPLN memasukkan sampul kertas yang berisi formulir
dan seluruh dokumen yang berasal dari TPSLN/KSK/Pos
ke dalam satu atau lebih kotak suara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) huruf d yang diberi
tanda khusus dan disegel, sebagai berikut:
a. kotak suara daftar Pemilih dan daftar hadir Pemilih
dari seluruh TPSLN/KSK/Pos dalam wilayah PPLN
yang berisi formulir Model A.3 LN-KPU, Model A.4
LN-KPU, Model A.DPKLN-KPU, serta formulir Model
C7.DPTLN-KPU, Model C7.DPTbLN-KPU, Model
C7.DPKLN-KPU; dan
b. kotak suara berisi berita acara dan sertifikat hasil
Penghitungan Perolehan Suara dari seluruh
TPSLN/KSK/Pos dalam wilayah PPLN yang berisi
formulir Model C-KPU LN, Model C1-PPWP LN, Model
C1-DPR LN, Model C2-KPU LN, dan Model C5-KPU
LN.
(3) PPLN wajib menyerahkan formulir Model DA-KPU LN,
Model DA1-PPWP LN, Model DA1-DPR LN, Model DA2-
KPU LN, Model DA.TT-KPU LN, dan Model DA.DH LN-
KPU, Model DA.BAST-KPU LN, Model DA.UND-KPU LN,
menggunakan formulir Model DA.SP-KPU LN kepada KPU
melalui Pos dalam sampul yang tersegel segera setelah
proses Penghitungan Perolehan Suara dalam wilayah
PPLN selesai.
(4) PPLN dapat menyerahkan dokumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menggunakan sarana surat
elektronik (brafaks) dan Situng Pemilu.

jdih.kpu.go.id
- 43 -

Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan

Pasal 36
(1) Saksi atau Panwaslu LN dapat mengajukan keberatan
terhadap prosedur dan/atau selisih Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara kepada PPLN, apabila
terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi atau Panwaslu LN,
PPLN wajib menjelaskan prosedur dan/atau
mencocokkan selisih Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dengan formulir Model C1.Plano-PPWP
LN, dan/atau Model C1.Plano-DPR LN.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi atau Panwaslu
LN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterima,
PPLN seketika melakukan pembetulan.
(4) Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dalam formulir
Model DA1.Plano-PPWP LN, dan/atau Model DA1.Plano-
DPR LN serta dicatat sebagai kejadian khusus dalam
formulir Model DA2-KPU LN.
(5) Ketua PPLN dan Saksi yang hadir membubuhkan paraf
pada angka hasil pembetulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).
(6) Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil
pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), PPLN
meminta pendapat dan rekomendasi Panwaslu LN yang
hadir.
(7) PPLN wajib menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu LN di
wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
sesuai jadwal rekapitulasi yang telah ditetapkan.
(8) Dalam hal rekomendasi Panwaslu LN sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) disampaikan pada akhir rapat
rekapitulasi, PPLN mencatat sebagai kejadian khusus
pada formulir Model DA2-KPU LN untuk ditindaklanjuti

jdih.kpu.go.id
- 44 -

dalam Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara


di tingkat nasional.
(9) PPLN bersama Panwaslu LN dan Saksi, menyelesaikan
kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi yang menjadi
catatan Panwaslu LN.
(10) PPLN wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat
rekapitulasi pada formulir Model DA2-KPU LN.
(11) PPLN memberi kesempatan kepada Saksi, Panwaslu LN,
pemantau Pemilu untuk mendokumentasikan hasil
rekapitulasi.
(12) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (11)
dapat berupa foto atau video.

BAB V
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DI KABUPATEN/KOTA

Bagian Kesatu
Persiapan

Paragraf 1
Penyusunan Jadwal

Pasal 37
(1) KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara dalam rapat pleno
setelah menerima kotak suara tersegel dari PPK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3).
(2) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun jadwal rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan membagi
jumlah kecamatan dalam wilayah kerja KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
(3) Penyusunan jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dimaksudkan agar Rekapitulasi Hasil

jdih.kpu.go.id
- 45 -

Penghitungan Perolehan Suara dapat dilaksanakan


sesuai dengan jadwal tahapan.

Pasal 38
(1) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menyampaikan surat
undangan kepada peserta rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dimulai.
(2) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara;
b. tempat rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara;
c. jadwal acara pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
d. jumlah Saksi untuk setiap Peserta Pemilu paling
banyak 4 (empat) orang dengan ketentuan paling
banyak 2 (dua) orang sebagai peserta Rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara;
e. setiap Saksi hanya dapat menjadi Saksi untuk 1
(satu) Peserta Pemilu;
f. saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat paling lambat pada saat rapat rekapitulasi
dilaksanakan, yang ditandatangani oleh:
1. Pasangan Calon atau Tim Kampanye tingkat
kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
2. Pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota
atau tingkat di atasnya untuk Pemilu anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota; dan
3. calon anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD.
g. peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara harus hadir tepat waktu.

jdih.kpu.go.id
- 46 -

(3) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh:
a. Saksi;
b. Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c. PPK.
(4) Dalam hal Saksi dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota
tidak hadir dalam rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat Kabupaten/Kota tetap
dilanjutkan.
(5) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dapat dihadiri oleh pemantau Pemilu, masyarakat, dan
instansi terkait.

Paragraf 2
Pembagian Tugas

Pasal 39
(1) KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat membentuk kelompok
kerja Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Pembagian tugas kelompok kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur agar setiap anggota kelompok kerja
mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukannya dalam
kelompok kerja.

Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan

Pasal 40
(1) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyiapkan perlengkapan
rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara dimulai.

jdih.kpu.go.id
- 47 -

(2) Perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan


Perolehan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di kabupaten/kota;
c. kotak suara tersegel yang berisi dokumen
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
tingkat PPK; dan
d. perlengkapan lainnya.

Pasal 41
KPU/KIP Kabupaten/Kota menyiapkan ruang rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) huruf a
dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas jumlah peserta rapat; dan
b. penempatan dan pengamanan kotak suara yang masih
tersegel.

Pasal 42
Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. Model DB-KPU;
b. Model DB1-PPWP;
c. Model DB1-DPR;
d. Model DB1-DPD;
e. Model DB1-DPRD Provinsi;
f. Model DB1-DPRD Kab/Kota; dan
g. Model DB2-KPU.

Pasal 43
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 40 ayat (2) huruf d terdiri atas:
a. sampul kertas untuk hasil rekapitulasi
Penghitungan Suara di tingkat kabupaten/kota;

jdih.kpu.go.id
- 48 -

b. segel untuk sejumlah kotak suara Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara dari PPK;
c. spidol;
d. pena bolpoin (ballpoint);
e. lem perekat;
f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan printer
serta LCD projector apabila ada;
g. Berita Acara Penerimaan hasil Rekapitulasi
Penghitungan Suara Tingkat Kecamatan
menggunakan formulir Model DB.BAST-KPU;
h. Tanda Terima Salinan Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat
Kabupaten/Kota menggunakan formulir Model
DB.TT-KPU;
i. Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara dan
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Tingkat Kabupaten/Kota kepada KPU
menggunakan formulir Model DB.SP-KPU;
j. Surat Undangan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara kepada Saksi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota menggunakan formulir Model
DB.UND-KPU; dan
k. daftar hadir peserta rapat menggunakan formulir
Model DB.DH-KPU.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat formulir Model DB-KPU, Model
DB1-PPWP, Model DB1-DPR, Model DB1-DPD, Model
DB1-DPRD Provinsi, Model DB1-DPRD Kabupaten/Kota,
Model DB2-KPU, Model DB.TT-KPU, dan Model DB.DH-
KPU.
(3) Segel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
digunakan dengan cara ditempel pada:
a. sampul kertas yang memuat formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (2); dan

jdih.kpu.go.id
- 49 -

b. lubang kotak suara Rekapitulasi Hasil Penghitungan


Perolehan Suara dari PPK beserta lubang gembok
apabila menggunakan gembok kotak suara.

Pasal 44
(1) Kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal
40 ayat (2) huruf c dari seluruh PPK diterima oleh
KPU/KIP Kabupaten/Kota setelah pelaksanaan
rekapitulasi di tingkat kecamatan.
(2) KPU/KIP Kabupaten/Kota membuat berita acara
penerimaan kotak suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dengan menggunakan formulir Model DB.BAST-
KPU.
(3) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menyimpan kotak suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang
memadai dan dapat dijamin keamanannya.

Bagian Kedua
Pelaksanaan

Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 45
(1) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dipimpin
oleh ketua dan anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota dan
dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (3).
(2) Ketua dan anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota membuka
rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota memberikan penjelasan
mengenai:
a. agenda rapat; dan

jdih.kpu.go.id
- 50 -

b. tata cara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan


Suara di tingkat kabupaten/kota.

Pasal 46
(1) KPU/KIP kabupaten/kota melakukan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dengan langkah sebagai
berikut:
a. menyiapkan formulir rekapitulasi tingkat
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 42;
b. membuka kotak suara tersegel sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) huruf c;
c. mengeluarkan dan membuka sampul tersegel yang
berisi formulir Model DA-KPU, Model DA1-PPWP,
Model DA1-DPR, Model DA1-DPD, Model DA1-DPRD
Provinsi, Model DA1-DPRD Kab/Kota, dan Model
DA2-KPU dari kotak suara sebagaimana dimaksud
dalam huruf b;
d. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data
jumlah Pemilih, pengguna hak pilih, penggunaan
surat suara, perolehan suara sah dan suara tidak
sah dalam formulir Model DA1-PPWP, Model DA1-
DPR. Model DA1-DPD, Model DA1-DPRD Provinsi,
Model DA1-DPRD Kab/Kota;
e. membacakan keberatan Saksi dan/atau catatan
kejadian khusus dalam pelaksanaan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat
kecamatan yang tertuang dalam formulir Model
DA2-KPU pada saat proses rekapitulasi di tingkat
kabupaten/kota dan status penyelesaiannya;
f. mencatat hasil penelitian sebagaimana dimaksud
dalam huruf d ke dalam formulir Model DB1-PPWP,
Model DB1-DPR, Model DB1-DPD, Model DB1-DPRD
Provinsi, Model DB1-DPRD Kab/Kota;
g. membuat catatan kejadian khusus dalam
pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan

jdih.kpu.go.id
- 51 -

Perolehan Suara di tingkat kabupaten/kota dalam


formulir Model DB2-KPU;
h. dalam hal tidak terdapat catatan kejadian khusus
dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat kabupaten/kota,
KPU/KIP kabupaten/kota mencatat dalam formulir
Model DB2-KPU dengan kalimat NIHIL; dan
i. membuat berita acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di tingkat
kabupaten/kota dalam formulir Model DB-KPU.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
berurutan dimulai dari Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota pada tingkat kecamatan pertama
sampai dengan kecamatan terakhir dalam wilayah kerja
kabupaten/kota.

Pasal 47
(1) Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1)
huruf f dan huruf i ditandatangani oleh ketua dan semua
anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota serta Saksi yang
hadir.
(2) Dalam hal ketua, anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota, dan
Saksi tidak bersedia menandatangani formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), formulir
ditandatangani oleh anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota
dan Saksi yang hadir dan bersedia menandatangani.
(3) Ketua, anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Saksi yang
hadir tetapi tidak menandatangani formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib mencantumkan alasan.
(4) Dalam hal terdapat anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota,
dan/atau Saksi tidak bersedia menandatangani formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU/KIP
Kabupaten/Kota mencatatnya sebagai catatan kejadian
khusus dalam formulir Model DB2-KPU.

jdih.kpu.go.id
- 52 -

(5) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyerahkan salinan formulir


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah
ditandatangani menggunakan tanda terima formulir
Model DB.TT-KPU kepada:
a. Saksi; dan
b. Bawaslu Kabupaten/Kota.

Pasal 48
KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan Hasil Pemilu anggota
DPRD Kabupaten/Kota berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Perolehan Penghitungan Suara di tingkat
kabupaten/kota dalam formulir Model DB-KPU dengan
keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 49
(1) KPU/KIP Kabupaten/Kota segera melakukan pindai
(scan) dokumen Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat kabupaten/kota melalui
Situng untuk diumumkan, yang meliputi:
a. formulir Model DB-KPU;
b. formulir Model DB1-PPWP;
c. formulir Model DB1-DPR;
d. formulir Model DB1-DPD;
e. formulir Model DB1-DPRD Provinsi;
f. formulir Model DB1-DPRD Kab/Kota; dan
g. keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait
Penetapan Hasil Pemilu anggota DPRD
Kabupaten/Kota.
(2) Pindai (scan) dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan pada hari yang sama setelah Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara selesai.
(3) KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumumkan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota di tingkat kabupaten/kota, di tempat
yang mudah diakses oleh masyarakat dan/atau laman.

jdih.kpu.go.id
- 53 -

Pasal 50
(1) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menyerahkan sampul
yang berisi formulir Model DB-KPU, Model DB1-PPWP,
Model DB1-DPR, Model DB1-DPD, Model DB1-DPRD
Provinsi, Model DB1-DPRD Kabupaten/Kota, Model DB2-
KPU, Model DB.TT-KPU, dan Model DB.DH-KPU dalam
keadaan disegel kepada KPU Provinsi/KIP Aceh, dengan
menggunakan formulir Model DB.SP-KPU.
(2) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menyerahkan kepada
KPU melalui KPU Provinsi/KIP Aceh, sampul yang berisi:
a. formulir Model DB-KPU;
b. formulir Model DB1-PPWP;
c. formulir Model DB1-DPR;
d. formulir Model DB1-DPD;
e. formulir Model DB1-DPRD Provinsi;
f. formulir Model DB1-DPRD Kab/Kota; dan
g. keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait
Penetapan Hasil Pemilu anggota DPRD
Kabupaten/Kota.

Pasal 51
KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menyimpan, menjaga, dan
mengamankan keutuhan:
a. kotak suara yang berisi formulir Model C dalam keadaan
disegel;
b. kotak suara yang berisi formulir Model DAA1 beserta
planonya dalam keadaan disegel;
c. kotak suara yang berisi formulir Model DA beserta
planonya dalam keadaan disegel; dan
d. seluruh kotak suara yang berisi Surat Suara Presiden
dan Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota dari seluruh TPS di wilayah
kerjanya dalam keadaan disegel.

jdih.kpu.go.id
- 54 -

Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan

Pasal 52
(1) Saksi dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota dapat
mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau
selisih Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota apabila terdapat hal
yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan/atau Bawaslu
kabupaten/kota, KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib
menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dengan
formulir Model DA1.Plano-PPWP, Model DA1.Plano-DPR,
Model DA1.Plano-DPD, Model DA1.Plano-DPRD Provinsi,
Model DA1.Plano-DPRD Kab/Kota.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi dan/atau
Bawaslu Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat diterima, KPU/KIP Kabupaten/Kota
seketika melakukan pembetulan.
(4) Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan dengan cara mencoret angka yang salah dan
menuliskan angka yang benar dalam formulir Model
DA1-PPWP, Model DA1-DPR, Model DA1-DPD, Model
DA1-DPRD Provinsi, dan/atau Model DA1-DPRD
Kab/Kota serta dicatat sebagai kejadian khusus dalam
formulir Model DB2-KPU.
(5) Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Saksi yang hadir
membubuhkan paraf pada angka hasil pembetulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
(6) Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap pembetulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), KPU/KIP
Kabupaten/Kota meminta pendapat dan rekomendasi
Bawaslu Kabupaten/Kota yang hadir.

jdih.kpu.go.id
- 55 -

(7) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti


rekomendasi Bawaslu Kabupaten/Kota di wilayah
kerjanya sebagaimana dimaksud pada ayat (6) sesuai
dengan jadwal Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara yang telah ditetapkan.
(8) Dalam hal rekomendasi Bawaslu Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) disampaikan pada
akhir rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara, KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat sebagai
kejadian khusus pada formulir Model DB2-KPU untuk
ditindaklanjuti dalam Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat provinsi.
(9) KPU/KIP Kabupaten/Kota bersama Bawaslu
Kabupaten/Kota dan Saksi, menyelesaikan kejadian
khusus dan/atau keberatan Saksi yang menjadi catatan
Bawaslu Kabupaten/Kota.
(10) KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib mencatat seluruh
kejadian dalam rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara pada formulir Model DB2-KPU.
(11) KPU/KIP Kabupaten/Kota memberi kesempatan kepada
Saksi, Bawaslu Kabupaten/Kota, pemantau Pemilu
untuk mendokumentasikan hasil rekapitulasi.
(12) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (11)
dapat berupa foto atau video.

jdih.kpu.go.id
- 56 -

BAB VI
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DI PROVINSI

Bagian Kesatu
Persiapan

Paragraf 1
Penyusunan Jadwal

Pasal 53
(1) KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dalam rapat pleno setelah
menerima sampul tersegel dari KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1).
(2) KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun jadwal rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan membagi
jumlah kabupaten/kota dalam wilayah kerja KPU
Provinsi/KIP Aceh.
(3) Penyusunan jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dimaksudkan agar Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.

Pasal 54
(1) KPU Provinsi/KIP Aceh wajib menyampaikan surat
undangan kepada peserta rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara paling lambat 1 (satu)
Hari sebelum pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dimulai.
(2) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara;

jdih.kpu.go.id
- 57 -

b. tempat pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara;
c. jadwal acara pelaksanaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di KPU Provinsi/KIP
Aceh;
d. jumlah Saksi untuk setiap Peserta Pemilu paling
banyak 4 (empat) orang dengan ketentuan paling
banyak 2 (dua) orang sebagai peserta Rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara;
e. setiap Saksi hanya dapat menjadi Saksi untuk 1
(satu) Peserta Pemilu;
f. saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat paling lambat pada saat rapat rekapitulasi
dilaksanakan, yang ditandatangani oleh:
1. Pasangan Calon atau Tim Kampanye tingkat
provinsi atau tingkat di atasnya untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden;
2. Pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau
tingkat di atasnya untuk Pemilu anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;
dan
3. calon anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD;
dan
g. peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara harus hadir tepat waktu.
(3) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh:
a. Saksi;
b. Bawaslu Provinsi; dan
c. KPU/KIP Kabupaten/Kota.
(4) Dalam hal Saksi dan/atau Bawaslu Provinsi tidak hadir
dalam rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pelaksanaan
rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
di tingkat provinsi tetap dilanjutkan.

jdih.kpu.go.id
- 58 -

(5) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara


dapat dihadiri oleh pemantau Pemilu, masyarakat, dan
instansi terkait.

Paragraf 2
Pembagian Tugas

Pasal 55
(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dapat membentuk kelompok kerja
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Pembagian tugas kelompok kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur agar setiap anggota kelompok kerja
mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukannya dalam
kelompok kerja.

Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan

Pasal 56
(1) KPU Provinsi/KIP Aceh menyiapkan perlengkapan rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) paling
lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara dimulai.
(2) Perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di tingkat provinsi;
c. sampul tersegel yang berisi dokumen Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat
kabupaten/kota; dan
d. perlengkapan lainnya.

jdih.kpu.go.id
- 59 -

Pasal 57
KPU Provinsi/KIP Aceh menyiapkan ruang rapat Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 56 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas jumlah peserta rapat; dan
b. penempatan dan pengamanan sampul Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara tingkat kabupaten/kota yang masih
tersegel.

Pasal 58
Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. Model DC-KPU;
b. Model DC1-PPWP;
c. Model DC1-DPR;
d. Model DC1-DPD;
e. Model DC1-DPRD Provinsi; dan
f. Model DC2-KPU.

Pasal 59
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 56 ayat (2) huruf d terdiri atas:
a. sampul kertas untuk hasil rekapitulasi
Penghitungan Suara di tingkat provinsi;
b. segel Pemilu;
c. spidol;
d. pena bolpoin (ballpoint);
e. lem perekat;
f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD
projector apabila ada;
g. Berita Acara Penerimaan hasil rekapitulasi
Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten/Kota
menggunakan formulir Model DC.BAST-KPU;
h. Tanda Terima Salinan Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat
Provinsi menggunakan formulir Model DC.TT-KPU;

jdih.kpu.go.id
- 60 -

i. Surat Pengantar penyampaian Berita Acara


Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Tingkat Provinsi kepada KPU menggunakan formulir
Model DC.SP-KPU;
j. Surat Undangan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara kepada Saksi dan Bawaslu
Provinsi menggunakan formulir Model DC.UND-KPU;
dan
k. daftar hadir peserta rapat menggunakan formulir
Model DC.DH-KPU.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat formulir Model DC-KPU dan
Model DC1-PPWP, Model DC1-DPR, Model DC1-DPD,
Model DC1-DPRD Provinsi, Model DC2-KPU, Model
DC.TT-KPU, dan Model DC.DH-KPU.
(3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, digunakan untuk menyegel sampul kertas yang
memuat formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 60
(1) Sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56
ayat (2) huruf c dari seluruh KPU/KIP Kabupaten/Kota
diterima oleh KPU Provinsi/KIP Aceh setelah pelaksanaan
rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota.
(2) KPU Provinsi/KIP Aceh membuat berita acara
penerimaan sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan menggunakan formulir Model DC.BAST-KPU.
(3) KPU Provinsi/KIP Aceh wajib menyimpan sampul tersegel
yang memuat Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara tingkat Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang
memadai dan dapat dijamin keamanannya.

jdih.kpu.go.id
- 61 -

Bagian Kedua
Pelaksanaan

Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 61
(1) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) dipimpin
oleh ketua dan anggota KPU Provinsi/KIP Aceh, dan
dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 54 ayat (3).
(2) Ketua dan anggota KPU Provinsi/KIP Aceh membuka
rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh memberikan penjelasan
mengenai:
a. agenda rapat; dan
b. tata cara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di tingkat provinsi.

Pasal 62
(1) KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dengan langkah sebagai
berikut:
a. menyiapkan formulir rekapitulasi tingkat provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58;
b. membuka sampul tersegel sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 56 ayat (2) huruf c;
c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data
jumlah Pemilih, data pengguna hak pilih,
penggunaan surat suara, perolehan suara sah dan
suara tidak sah dalam formulir Model DB1-PPWP,
Model DB1-DPR, Model DB1-DPD, dan Model DB1-
DPRD Provinsi;
d. membacakan keberatan Saksi dan/atau catatan
kejadian khusus dalam pelaksanaan Rekapitulasi

jdih.kpu.go.id
- 62 -

Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat


kabupaten/kota yang tertuang dalam formulir Model
DB2-KPU pada saat proses rekapitulasi di tingkat
provinsi dan status penyelesaiannya;
e. mencatat hasil penelitian sebagaimana dimaksud
dalam huruf d ke dalam formulir Model DC1-PPWP,
Model DC1-DPR, Model DC1-DPD, dan Model DC1-
DPRD Provinsi;
f. membuat catatan kejadian khusus dalam
pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat provinsi dalam formulir
Model DC2-KPU;
g. dalam hal tidak terdapat catatan kejadian khusus
dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat provinsi, KPU
Provinsi/KIP Aceh mencatat dalam formulir Model
DC2-KPU dengan kalimat NIHIL; dan
h. membuat berita acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di tingkat provinsi
dalam formulir Model DC-KPU.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
berurutan dimulai Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,
DPR, DPD, dan DPRD Provinsi pada tingkat
kabupaten/kota pertama sampai dengan kabupaten/kota
terakhir dalam wilayah kerja provinsi.

Pasal 63
(1) Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1)
huruf e dan huruf h ditandatangani oleh ketua dan
semua anggota KPU Provinsi/KIP Aceh serta Saksi yang
hadir.
(2) Dalam hal ketua, anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan
Saksi tidak bersedia menandatangani formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), formulir
ditandatangani oleh ketua, anggota KPU Provinsi/KIP

jdih.kpu.go.id
- 63 -

Aceh dan Saksi yang hadir dan bersedia


menandatangani.
(3) Ketua, anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan Saksi yang
hadir tetapi tidak mau menandatangani formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib
mencantumkan alasan tidak mau menandatangani.
(4) Dalam hal terdapat anggota KPU Provinsi/KIP Aceh
dan/atau Saksi tidak bersedia menandatangani formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU Provinsi/KIP
Aceh mencatatnya sebagai catatan kejadian khusus
dalam formulir Model DC2-KPU.
(5) KPU Provinsi/KIP Aceh menyerahkan salinan formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah
ditandatangani menggunakan tanda terima formulir
Model DC.TT-KPU kepada:
a. Saksi; dan
b. Bawaslu Provinsi.

Pasal 64
KPU Provinsi/KIP Aceh menetapkan Hasil Pemilu anggota
DPRD Provinsi berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di tingkat provinsi dalam
formulir Model DC-KPU dengan keputusan KPU Provinsi/KIP
Aceh.

Pasal 65
(1) KPU Provinsi/KIP Aceh segera melakukan pindai (scan)
dokumen Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di tingkat provinsi melalui Situng untuk
diumumkan, yang meliputi:
a. formulir Model DC-KPU;
b. formulir Model DC1-PPWP;
c. formulir Model DC1-DPR;
d. formulir Model DC1-DPD;
e. formulir Model DC1-DPRD Provinsi; dan
f. keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh terkait Penetapan
Hasil Pemilu anggota DPRD Provinsi.

jdih.kpu.go.id
- 64 -

(2) Pindai (scan) dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dilakukan pada hari yang sama setelah Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara selesai.
(3) KPU Provinsi/KIP Aceh mengumumkan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat provinsi
ditempat yang mudah diakses oleh masyarakat dan/atau
laman.

Pasal 66
KPU Provinsi/KIP Aceh wajib menyerahkan kepada KPU:
a. sampul yang berisi formulir Model DC-KPU, Model DC1-
PPWP, Model DC1-DPR, Model DC1-DPD, Model DC1-
DPRD Provinsi, Model DC2-KPU, Model DC.TT-KPU, dan
Model DC.DH-KPU dalam keadaan disegel dengan
menggunakan formulir Model DC.SP-KPU; dan
b. keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh terkait Penetapan
Hasil Pemilu anggota DPRD Provinsi, yang berisi
penetapan hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai
Politik dan suara Calon anggota DPRD Provinsi.

Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan

Pasal 67
(1) Saksi dan/atau Bawaslu Provinsi dapat mengajukan
keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara kepada
KPU Provinsi/KIP Aceh apabila terdapat hal yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan dari Saksi dan/atau
Bawaslu Provinsi, KPU Provinsi/KIP Aceh wajib
menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dengan
formulir Model DB1-PPWP, Model DB1-DPR, Model DB1-
DPD, Model DB1-DPRD Provinsi.

jdih.kpu.go.id
- 65 -

(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Bawaslu


Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diterima, KPU Provinsi/KIP Aceh seketika melakukan
pembetulan.
(4) Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan dengan cara mencoret angka yang salah dan
menuliskan angka yang benar dalam formulir Model
DB1-PPWP, Model DB1-DPR, Model DB1-DPD, dan/atau
Model DB1-DPRD Provinsi serta dicatat sebagai kejadian
khusus dalam formulir Model DC2-KPU.
(5) Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh dan Saksi yang hadir
membubuhkan paraf pada angka hasil pembetulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
(6) Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap pembetulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), KPU Provinsi/KIP
Aceh meminta pendapat dan rekomendasi Bawaslu
Provinsi yang hadir.
(7) KPU Provinsi/KIP Aceh wajib menindaklanjuti
rekomendasi Bawaslu Provinsi di wilayah kerjanya
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) sesuai jadwal
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara yang
telah ditetapkan.
(8) Dalam hal rekomendasi Bawaslu Provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) disampaikan pada akhir rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara, KPU
Provinsi/KIP Aceh mencatat sebagai kejadian khusus
pada formulir Model DC2-KPU untuk ditindaklanjuti
dalam Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
di tingkat Nasional.
(9) KPU Provinsi/KIP Aceh bersama Bawaslu Provinsi dan
Saksi, menyelesaikan kejadian khusus dan/atau
keberatan Saksi yang menjadi catatan Bawaslu Provinsi.
(10) KPU Provinsi/KIP Aceh wajib mencatat seluruh kejadian
dalam rapat rekapitulasi pada formulir Model DC2-KPU.
(11) KPU Provinsi/KIP Aceh memberi kesempatan kepada
Saksi, Bawaslu Provinsi, pemantau Pemilu untuk
mendokumentasikan hasil rekapitulasi.

jdih.kpu.go.id
- 66 -

(12) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (11)


dapat berupa foto atau video.

BAB VII
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
SECARA NASIONAL

Bagian Kesatu
Persiapan

Paragraf 1
Penyusunan Jadwal

Pasal 68
(1) KPU melaksanakan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara setelah menerima sampul
tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 huruf a
dan Pasal 35 ayat (3) dari:
a. KPU Provinsi/KIP Aceh; dan
b. PPLN melalui kelompok kerja Pemilu LN.
(2) KPU menyusun jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
(3) Penyusunan jadwal rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dimaksudkan agar Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.

Pasal 69
(1) KPU wajib menyampaikan surat undangan kepada
peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara paling lambat 1 (satu) Hari sebelum pelaksanaan
rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dimulai.
(2) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus dicantumkan ketentuan mengenai:

jdih.kpu.go.id
- 67 -

a. hari, tanggal, dan waktu rapat Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara;
b. tempat pelaksanaan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara;
c. jadwal acara pelaksanaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di KPU;
d. jumlah Saksi untuk setiap Peserta Pemilu paling
banyak 4 (empat) orang dengan ketentuan paling
banyak 2 (dua) orang sebagai peserta Rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara;
e. setiap Saksi hanya dapat menjadi Saksi untuk 1
(satu) Peserta Pemilu;
f. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh:
1. Pasangan Calon atau Tim Kampanye Pasangan
Calon tingkat nasional untuk Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden;
2. Pimpinan Partai Politik tingkat pusat untuk
Pemilu anggota DPR; dan
3. calon anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD;
dan
g. peserta rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara harus hadir tepat waktu.
(3) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh:
a. Saksi;
b. Bawaslu;
c. KPU Provinsi/KIP Aceh; dan
d. kelompok kerja Pemilu LN.
(4) Dalam hal Saksi dan/atau Bawaslu tidak hadir dalam
rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pelaksanaan rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara tetap
dilanjutkan.

jdih.kpu.go.id
- 68 -

(5) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara


dapat dihadiri oleh pemantau Pemilu, masyarakat, dan
instansi terkait.
Paragraf 2
Pembagian Tugas

Pasal 70
(1) KPU dapat membentuk kelompok kerja Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden, anggota DPR dan DPD.
(2) Pembagian tugas kelompok kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur agar setiap anggota kelompok kerja
mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukannya dalam
kelompok kerja.

Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan

Pasal 71
(1) KPU menyiapkan perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 68 ayat (1) paling lambat 1 (satu) Hari
sebelum pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dimulai.
(2) Perlengkapan rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara secara nasional;
c. sampul tersegel yang berisi dokumen Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara oleh PPLN;
d. sampul tersegel yang berisi dokumen Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat
provinsi; dan
e. perlengkapan lainnya.

jdih.kpu.go.id
- 69 -

(3) Dalam hal perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) huruf c belum diterima oleh KPU melalui
kelompok kerja Pemilu LN, dapat menggunakan dokumen
yang berasal dari brafaks yang dilegalisasi oleh Kepala
Perwakilan Republik Indonesia atau dokumen yang
diunduh melalui Situng.

Pasal 72
KPU menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 71 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas jumlah peserta rapat; dan
b. penempatan dan pengamanan sampul Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara tingkat Provinsi yang masih tersegel.

Pasal 73
Formulir berita acara dan sertifikat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 71 ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. Model DD-KPU;
b. Model DD1-PPWP;
c. Model DD1-DPR;
d. Model DD1-DPD; dan
e. Model DD2-KPU.

Pasal 74
Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71
ayat (2) huruf e terdiri atas:
a. sampul kertas;
b. segel Pemilu;
c. spidol;
d. pena bolpoin (ballpoint);
e. lem perekat;
f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD projector
apabila ada;
g. Berita Acara Penerimaan hasil rekapitulasi Penghitungan
Suara Tingkat Provinsi menggunakan formulir Model
DD.BAST-KPU;

jdih.kpu.go.id
- 70 -

h. Tanda Terima Salinan Berita Acara Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional
menggunakan formulir Model DC.TT-KPU;
i. Surat Undangan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara kepada Saksi dan Bawaslu
menggunakan formulir Model DD.UND-KPU; dan
j. daftar hadir peserta rapat menggunakan formulir Model
DD.DH-KPU.

Pasal 75
(1) Sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71
ayat (2) huruf c dan huruf d diterima oleh KPU setelah
pelaksanaan rekapitulasi di KPU Provinsi/KIP Aceh dan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara luar
negeri oleh PPLN.
(2) KPU membuat berita acara penerimaan sampul tersegel
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) huruf d
dengan menggunakan formulir Model DD.BAST-KPU.
(3) KPU wajib menyimpan Sampul tersegel yang memuat
Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara tingkat Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) pada tempat yang memadai dan dapat dijamin
keamanannya.

Bagian Kedua
Pelaksanaan

Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 76
(1) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) dipimpin
oleh ketua dan anggota KPU dan dihadiri oleh peserta
rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (3).

jdih.kpu.go.id
- 71 -

(2) Ketua dan anggota KPU membuka rapat Rekapitulasi


Hasil Penghitungan Perolehan Suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketua KPU memberikan penjelasan mengenai:
a. agenda rapat; dan
b. tata cara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di tingkat nasional.

Pasal 77
(1) KPU melakukan rekapitulasi dengan langkah sebagai
berikut:
a. menyiapkan formulir Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara tingkat nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73;
b. membuka sampul tersegel sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 71 ayat (2) huruf c dan huruf d;
c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
jumlah Pemilih, data pengguna hak pilih,
penggunaan surat suara, perolehan suara sah dan
suara tidak sah dalam formulir Model DC1-PPWP,
Model DC1-DPR, Model DC1-DPD, serta formulir
DA1-PPWP LN, dan Model DA1-DPR LN;
d. membacakan keberatan Saksi dan/atau catatan
kejadian khusus dalam pelaksanaan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara tingkat provinsi
dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara oleh PPLN yang tertuang dalam formulir
Model DC2-KPU dan Model DA2-KPU LN pada saat
proses rekapitulasi di tingkat nasional dan status
penyelesaiannya;
e. mencatat hasil penelitian sebagaimana dimaksud
dalam huruf d ke dalam formulir Model DD1-PPWP,
Model DD1-DPR, dan Model DD1-DPD;
f. membuat catatan kejadian khusus dalam
pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dalam formulir Model DD2-KPU;

jdih.kpu.go.id
- 72 -

g. dalam hal tidak terdapat catatan kejadian khusus


dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara, KPU mencatat dalam formulir
Model DD2-KPU dengan kalimat NIHIL; dan
h. membuat berita acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara luar negeri oleh KPU
dalam formulir Model DD-KPU.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
berurutan, dimulai dari Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Pemilu luar negeri dan dilanjutkan
dengan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Pemilu dalam negeri.
(3) Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
dengan ketentuan:
a. untuk Pemilu luar negeri:
1. dilakukan berurutan berdasarkan jenis Pemilu,
yaitu dimulai dari Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, dan Pemilu anggota DPR; dan
2. dilakukan berurutan dimulai dari PPLN
pertama sampai dengan PPLN terakhir dalam
wilayah perwakilan Republik Indonesia; dan
b. untuk Pemilu dalam negeri:
1. dilakukan berurutan berdasarkan jenis Pemilu,
yaitu dimulai dari Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pemilu anggota DPR dan Pemilu
anggota DPD; dan
2. dilakukan berurutan dimulai dari provinsi
pertama sampai dengan provinsi terakhir dalam
wilayah negara.
(4) Hasil rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemilu
luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a,
digabungkan ke dalam rekapitulasi Penghitungan
Perolehan Suara Pemilu dalam negeri untuk Dapil
Daerah Khusus Ibukota Jakarta II.

jdih.kpu.go.id
- 73 -

Pasal 78
(1) Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1)
huruf e dan huruf h ditandatangani oleh ketua dan
semua anggota KPU serta Saksi yang hadir.
(2) Dalam hal ketua, anggota KPU dan Saksi tidak bersedia
menandatangani formulir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), formulir ditandatangani oleh ketua, anggota KPU
dan Saksi yang hadir dan bersedia menandatangani.
(3) Ketua, anggota KPU dan Saksi yang hadir tetapi tidak
menandatangani formulir sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) wajib mencantumkan alasan.
(4) Dalam hal terdapat ketua, anggota KPU dan/atau Saksi
tidak bersedia menandatangani formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), KPU mencatatnya sebagai
catatan kejadian khusus dalam formulir Model DD2-KPU.
(5) KPU menyerahkan salinan formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang telah ditandatangani
menggunakan tanda terima formulir Model DD.TT-KPU
kepada:
a. Saksi; dan
b. Bawaslu.

Pasal 79
(1) KPU menetapkan dan mengumumkan hasil Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, dan Pemilu anggota DPR
dan DPD berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di tingkat nasional dalam
formulir Model DD-KPU.
(2) KPU menetapkan dan mengumumkan secara nasional
hasil Pemilu anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota.
(3) Penetapan Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan
Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) ditetapkan dengan keputusan KPU.

jdih.kpu.go.id
- 74 -

Pasal 80
(1) KPU segera melakukan pindai (scan) dokumen
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
tingkat nasional melalui Situng untuk diumumkan, yang
meliputi:
a. formulir Model DD-KPU;
b. formulir Model DD1-PPWP;
c. formulir Model DD1-DPR;
d. formulir Model DD1-DPD;
e. keputusan KPU terkait Penetapan Hasil Pemilu
Presiden dan Waki Presiden;
f. keputusan KPU terkait Penetapan Hasil Pemilu
anggota DPR;
g. keputusan KPU terkait Penetapan Hasil Pemilu
anggota DPD;
h. keputusan KPU terkait Penetapan Hasil Pemilu
anggota DPRD Provinsi; dan
i. keputusan KPU terkait Penetapan Hasil Pemilu
anggota DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Pindai (scan) dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan pada hari yang sama setelah Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara selesai.
(3) KPU mengumumkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di tingkat nasional pada:
a. ditempat yang mudah diakses oleh masyarakat;
b. media massa; dan/atau
c. laman di KPU.

Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan

Pasal 81
(1) Saksi dan/atau Bawaslu dapat mengajukan keberatan
terhadap prosedur dan/atau selisih Penghitungan
Perolehan Suara kepada KPU apabila terdapat hal yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

jdih.kpu.go.id
- 75 -

(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan/atau Bawaslu,


KPU wajib menjelaskan prosedur dan/atau
mencocokkan selisih Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dengan Model DC1-PPWP, Model DC1-
DPR, Model DC1-DPD, Model DA1-PPWP LN, dan/atau
Model DA1-DPR LN.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi dan/atau
Bawaslu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diterima, KPU seketika melakukan pembetulan.
(4) Pembetulan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Pemilu dilakukan koreksi dengan cara mencoret
angka yang salah dan menuliskan angka yang benar
dalam formulir Model DC1-PPWP, Model DC1-DPR, Model
DC1-DPD, Model DA1-PPWP LN, dan/atau Model DA1-
DPR LN dan dicatat sebagai kejadian khusus dalam
formulir Model DD2-KPU.
(5) Ketua KPU dan Saksi yang hadir membubuhkan paraf
pada angka hasil pembetulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).
(6) Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap pembetulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), KPU meminta
pendapat dan rekomendasi Bawaslu yang hadir.
(7) KPU wajib menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) sesuai jadwal
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu
yang telah ditetapkan.
(8) KPU wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu
pada formulir Model DD2-KPU.
(9) KPU memberi kesempatan kepada Saksi, pemantau
Pemilu untuk mendokumentasikan hasil Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara.
(10) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (9) dapat
berupa video atau foto.

jdih.kpu.go.id
- 76 -

BAB VIII
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA ULANG

Pasal 82
(1) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
tingkat KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPLN dapat diulang, dalam
hal terjadi keadaan sebagai berikut:
a. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dilakukan secara tertutup;
b. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang
kurang mendapat penerangan cahaya;
c. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
d. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
e. Saksi, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu
LN, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan
proses Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara secara jelas;
f. kerusuhan yang mengakibatkan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara tidak dapat
dilanjutkan;
g. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dilakukan di luar tempat atau waktu yang telah
ditentukan; atau
h. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu
yang telah ditentukan.
(2) Selain keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara diulang berdasarkan putusan Mahkamah
Konstitusi.

jdih.kpu.go.id
- 77 -

(3) Ketentuan mengenai Rekapitulasi Hasil Penghitungan


Perolehan Suara ulang pasca putusan Mahkamah
Konstitusi berlaku mutatis mutandis terhadap
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara.

Pasal 83
(1) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 82 ayat (1), Panwaslu Kecamatan, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi, Panwaslu LN dapat
mengusulkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara ulang di PPK, KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU
Provinsi/KIP Aceh atau PPLN yang bersangkutan.
(2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara ulang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan
dan selesai pada tanggal pelaksanaan rekapitulasi.

Pasal 84
Dalam hal terjadi Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara ulang yang disebabkan oleh kerusuhan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 82 ayat (1) huruf f, Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dilaksanakan paling lambat 5
(lima) Hari setelah hari Pemungutan Suara berdasarkan
keputusan PPK, PPLN, KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU
Provinsi/KIP Aceh.

Pasal 85
(1) Apabila dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara ulang tingkat kecamatan,
Saksi dan/atau Panwaslu Kecamatan menyampaikan
keberatan atas perbedaan jumlah suara pada formulir
Model C1-PPWP, Model C1-DPR, Model C1-DPD, Model
C1-DPRD Provinsi, dan/atau Model C1-DPRD Kab/Kota
yang diterima PPK, PPK melakukan pengecekan formulir
Model C1.Plano-PPWP, Model C1.Plano-DPR, Model
C1.Plano-DPD, Model C1.Plano-DPRD Provinsi, dan/atau
Model C1.Plano-DPRD Kab/Kota.

jdih.kpu.go.id
- 78 -

(2) Apabila dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil


Penghitungan Perolehan Suara ulang di luar negeri, Saksi
dan/atau Panwaslu LN menyampaikan keberatan atas
perbedaan jumlah suara pada formulir Model C1-PPWP
LN, dan/atau Model C1-DPR LN yang diterima PPLN,
PPLN melakukan pengecekan formulir Model C1.Plano-
PPWP LN, dan/atau Model C1.Plano-DPR LN.
(3) Apabila berdasarkan hasil pengecekan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terbukti terdapat kekeliruan, PPK
melakukan pembetulan data pada dokumen Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara tingkat kecamatan
dan mencatat pada formulir Model DA2-KPU.
(4) Apabila berdasarkan hasil pengecekan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) terbukti terdapat kekeliruan,
PPLN melakukan pembetulan data pada dokumen
rekapitulasi di PPLN dan mencatat pada formulir Model
DA2-KPU LN.

Pasal 86
(1) Apabila dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara ulang tingkat
kabupaten/kota, Saksi dan/atau Bawaslu
Kabupaten/Kota menyampaikan keberatan atas
perbedaan jumlah suara pada formulir Model DA1-PPWP,
Model DA1-DPR, Model DA1-DPD, Model DA1-DPRD
Provinsi, dan/atau Model DA1-DPRD Kab/Kota yang
diterima KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU/KIP
Kabupaten/Kota melakukan pengecekan formulir Model
DA1.Plano-PPWP, Model DA1.Plano-DPR, Model
DA1.Plano-DPD, Model DA1.Plano-DPRD Provinsi,
dan/atau Model DA1.Plano-DPRD Kab/Kota.
(2) Apabila berdasarkan hasil pengecekan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terbukti terdapat kekeliruan,
KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan pembetulan data
pada dokumen rekapitulasi tingkat kabupaten/kota dan
mencatat pada formulir Model DB2-KPU.

jdih.kpu.go.id
- 79 -

Pasal 87
(1) Apabila dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara ulang tingkat provinsi,
Saksi dan/atau Bawaslu Provinsi menyampaikan
keberatan atas perbedaan jumlah suara pada formulir
Model DB1-PPWP, Model DB1-DPR, Model DB1-DPD,
Model DB1-DPRD Provinsi, dan/atau Model DB1-DPRD
Kab/Kota yang diterima KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU
Provinsi/KIP Aceh melakukan pengecekan formulir Model
DB1- PPWP, Model DB1-DPR, Model DB1-DPD, Model
DB1-DPRD Provinsi.
(2) Apabila berdasarkan hasil pengecekan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terbukti terdapat kekeliruan,
KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan pembetulan data pada
dokumen rekapitulasi tingkat provinsi dan mencatat
pada formulir Model DC2-KPU.

Pasal 88
(1) Apabila dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara ulang tingkat nasional,
Saksi dan/atau Bawaslu menyampaikan keberatan atas
perbedaan jumlah suara pada formulir Model DC1-PPWP,
Model DC1-DPR, dan/atau Model DC1-DPD yang
diterima KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU melakukan
pengecekan formulir Model DC1-PPWP, Model DC1-DPR,
dan/atau Model DC1-DPD.
(2) Apabila berdasarkan hasil pengecekan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terbukti terdapat kekeliruan,
KPU melakukan pembetulan data pada dokumen
rekapitulasi tingkat nasional dan mencatat pada formulir
Model DD2-KPU.

Pasal 89
(1) Apabila dalam pelaksanaan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara ulang luar negeri di KPU,
Saksi dan/atau Bawaslu menyampaikan keberatan atas
perbedaan jumlah suara pada formulir Model DA1-PPWP

jdih.kpu.go.id
- 80 -

LN, dan/atau Model DA1-DPR LN yang diterima PPLN,


KPU melakukan pengecekan formulir Model C1-PPWP LN,
dan/atau Model C1-DPR LN.
(2) Apabila berdasarkan hasil pengecekan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terbukti terdapat kekeliruan,
KPU melakukan pembetulan data pada dokumen
rekapitulasi di tingkat nasional dan mencatat pada
formulir Model DD2-KPU.

BAB IX
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM

Pasal 90
(1) Perselisihan hasil Pemilu merupakan perselisihan antara
KPU dan Peserta Pemilu mengenai penetapan perolehan
suara secara nasional yang meliputi Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden, Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Perselisihan penetapan perolehan suara hasil Pemilu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
perselisihan penetapan perolehan suara yang
mempengaruhi:
a. terpilihnya Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden, atau penentuan untuk dipilih kembali
pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
b. perolehan kursi Partai Politik;
c. terpilihnya anggota DPR;
d. terpilihnya anggota DPD;
e. terpilihnya anggota DPRD Provinsi; atau
f. terpilihnya anggota DPRD Kabupaten/Kota;

Pasal 91
(1) Dalam hal terjadi perselisihan penetapan perolehan suara
hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pasangan
Calon dapat mengajukan permohonan pembatalan
penetapan hasil penghitungan perolehan suara secara

jdih.kpu.go.id
- 81 -

nasional oleh KPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal


90 ayat (2) huruf a kepada Mahkamah Konstitusi.
(2) Pengajuan permohonan pembatalan penetapan hasil
penghitungan perolehan suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari setelah
penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden oleh
KPU.
(3) Dalam hal terjadi perselisihan penetapan perolehan suara
hasil Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota secara nasional, Peserta Pemilu
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota dapat mengajukan permohonan
pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan
suara secara nasional oleh KPU sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 90 ayat (2) huruf b sampai dengan huruf f,
kepada Mahkamah Konstitusi.
(4) Pengajuan permohonan pembatalan penetapan hasil
penghitungan perolehan suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilakukan paling lama 3 x 24 (tiga kali dua
puluh empat) jam sejak pengumuman penetapan
perolehan suara hasil Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota secara nasional oleh
KPU.
(5) Penyelesaian perselisihan hasil Pemilu yang diajukan
oleh Peserta Pemilu kepada Mahkamah Konstitusi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti putusan
Mahkamah Konstitusi.

jdih.kpu.go.id
- 82 -

BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 92
Dalam hal pada saat proses Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Suara terdapat calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota yang:
a. meninggal dunia;
b. tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota;
c. terbukti melakukan tindak pidana Pemilu berupa politik
uang atau pemalsuan dokumen berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap; atau
d. terbukti melakukan pelanggaran larangan kampanye
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai kampanye Pemilu,
berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap,
KPU tidak mengikutsertakan calon tersebut dalam
penyusunan peringkat suara sah terbanyak dan menuangkan
ke dalam catatan kejadian khusus.

Pasal 93
(1) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dilaksanakan
untuk Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu anggota
DPR, dan Pemilu anggota DPD.
(2) Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
di Provinsi Aceh dan Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh
dilaksanakan untuk Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden dan seluruh Partai Politik termasuk Partai
Politik Lokal.

jdih.kpu.go.id
- 83 -

Pasal 94
(1) Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dapat menggunakan alat bantu elektronik atau
komputer, dan dapat dilengkapi dengan penggunaan
Situng.
(2) PPK dapat menggunakan formulir Model DAA1.Plano-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota dan
formulir Model DA1.Plano-PPWP/DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kab/Kota ukuran plano yang telah
dicetak atau menggunakan LCD projector untuk
keperluan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara.
(3) PPK dalam menggunakan formulir Model DA-KPU dan
Model DAA1-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kab/Kota serta formulir Model DA1-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota dapat
menggunakan instrumen dengan format yang telah
ditentukan oleh KPU.

Pasal 95
(1) KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat membuka kotak suara
untuk mengambil formulir yang digunakan sebagai alat
bukti dalam penyelesaian perselisihan hasil Pemilu.
(2) Pembukaan kotak suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibuka dengan ketentuan:
a. berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota dan
Kepolisian setempat dalam pelaksanaan pembukaan
kotak suara;
b. mengeluarkan formulir yang digunakan sebagai alat
bukti di persidangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a;
c. menggandakan formulir yang digunakan sebagai alat
bukti di persidangan;
d. memasukkan kembali formulir asli yang telah selesai
digandakan ke dalam kotak suara dan
dikunci/digembok seperti semula;

jdih.kpu.go.id
- 84 -

e. melegalisasi fotokopi dokumen sebagaimana


dimaksud dalam huruf c di kantor pos; dan
f. membuat berita acara pembukaaan kotak suara
yang ditandatangani oleh Ketua KPU/KIP
Kabupaten/Kota dan Bawaslu Kabupaten/Kota.

Pasal 96
Pelanggaran terhadap ketentuan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara di PPK atau di PPLN, KPU/KIP
Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi/KIP Aceh dikenai sanksi
pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai
Pemilu.

Pasal 97
Dalam hal terdapat kecamatan atau nama lain hasil
pemekaran, Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dilakukan oleh PPK sesuai dengan wilayah kecamatan
masing-masing, sepanjang telah dibentuk PPK pada wilayah
pemekaran tersebut.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 98
Pada saat Peraturan Komisi ini berlaku:
1. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 27 Tahun
2013 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan
Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1607);
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 27 Tahun 2013 tentang Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara Anggota Dewan

jdih.kpu.go.id
- 85 -

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota oleh Panitia
Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan,
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
373);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun
2014 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden serta Penetapan Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Tahun 2014 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 500); dan
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 31 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2014 tentang
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden serta Penetapan Pasangan Calon Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 922),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 99
Peraturan Komisi ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

jdih.kpu.go.id
- 86 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Komisi ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Januari 2019

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ARIEF BUDIMAN

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2019

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 84

Salinan sesuai dengan aslinya


SEKRETARIAT JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
Kepala Biro Hukum,

Sigit Joyowardono

jdih.kpu.go.id
LAMPIRAN I
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL
PEMILIHAN UMUM

DAFTAR FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM REKAPITULASI HASIL


PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL
PEMILIHAN UMUM DI DALAM NEGERI

1. MODEL DA-KPU
BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
2. MODEL DA-KPU ACEH
BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
3. MODEL DAA1.Plano-PPWP
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SETIAP TPS
DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
4. MODEL DAA1.Plano-DPR
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENG HITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DARI SETIAP TPS DI
DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019
5. MODEL DAA1.Plano-DPD
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH DARI SETIAP TPS
DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
6. MODEL DAA1.Plano-DPRD PROVINSI
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DARI SETIAP TPS DI DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-2-

7. MODEL DAA1.Plano-DPRA
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DARI SETIAP
TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019
8. MODEL DAA1.Plano-DPRP
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA DARI SETIAP
TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019
9. MODEL DAA1-Plano-DPRPB
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA BARAT DARI
SETIAP TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
10. MODEL DAA1.Plano-DPRD KAB/KOTA
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA DARI SETIAP TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM
WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
11. MODEL DAA1.Plano-DPRK
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN/KOTA
DARI SETIAP TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
12. MODEL DAA1-PPWP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SETIAP TPS
DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
13. MODEL DAA1-DPR
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DARI SETIAP TPS DI
DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-3-

14. MODEL DAA1-DPD


SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH DARI SETIAP TPS
DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
15. MODEL DAA1-DPRD PROVINSI
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DARI SETIAP TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
16. MODEL DAA1-DPRA
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DARI SETIAP
TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019
17. MODEL DAA1-DPRP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA DARI SETIAP
TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019
18. MODEL DAA1-DPRPB
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA BARAT DARI
SETIAP TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
19. MODEL DAA1-DPRD KAB/KOTA
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA DARI SETIAP TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM
WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
20. MODEL DAA1-DPRK
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN/KOTA
DARI SETIAP TPS DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-4-

21. MODEL DA1.Plano-PPWP


CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019
22. MODEL DA1.Plano-DPR
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
23. MODEL DA1.Plano-DPD
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
24. MODEL DA1.Plano-DPRD PROVINSI
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DARI SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM
WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
25. MODEL DA1.Plano-DPRA
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
26. MODEL DA1.Plano-DPRP
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
27. MODEL DA1.Plano-DPRPB
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA BARAT DARI
SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-5-

28. MODEL DA1.Plano-DPRD KAB/KOTA


CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA DARI SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH
PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN
2019
29. MODEL DA1.Plano-DPRK
CATATAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN/KOTA
DARI SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM
WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
30. MODEL DA1-PPWP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
31. MODEL DA1-DPR
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
32. MODEL DA1-DPD
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
33. MODEL DA1-DPRD PROVINSI
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DARI SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM
WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
34. MODEL DA1-DPRA
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-6-

35. MODEL DA1-DPRP


SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA DARI SETIAP
DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
36. MODEL DA1-DPRPB
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA BARAT DARI
SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
37. MODEL DA1-DPRD KAB/KOTA
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA DARI SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH
PEMILIHAN DALAM WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN
2019
38. MODEL DA1-DPRK
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN/KOTA
DARI SETIAP DESA/KELURAHAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM
WILAYAH KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
39. MODEL DA2.KPU
PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI ATAU CATATAN KEJADIAN KHUSUS
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
40. MODEL DA.TT-KPU
TANDA TERIMA PENYERAHAN SALINAN BERITA ACARA SERTIFIKAT
REKAPITULASI HAISL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
41. MODEL DA.TT-KPU ACEH
TANDA TERIMA PENYERAHAN SALINAN BERITA ACARA SERTIFIKAT
REKAPITULASI HAISL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
42. MODEL DA.DH-KPU
DAFTAR HADIR PESERTA RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-7-

43. MODEL DA.BAST-KPU


BERITA ACARA PENERIMAAN HASIL PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA DARI PPS PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
44. MODEL DA.UND-KPU
UNDANGAN RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT KECAMATAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
45. MODEL DA.SP-KPU
PENYAMPAIAN BERITA ACARA DAN SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
46. MODEL DB-KPU
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
47. MODEL DB-KPU ACEH
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
48. MODEL DB1.PPWP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SETIAP
KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019
49. MODEL DB1.DPR
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DARI SETIAP
KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
50. MODEL DB1.DPD
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH DARI SETIAP
KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
51. MODEL DB1.DPRD PROVINSI
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DARI SETIAP KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-8-

52. MODEL DB1.DPRA


SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DARI SETIAP
KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
53. MODEL DB1.DPRP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA DARI SETIAP
KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
54. MODEL DB1.DPRPB
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA BARAT DARI
SETIAP KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
55. MODEL DB1.DPRD KAB/KOTA
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN/KOTA DARI SETIAP KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN
DALAM WILAYAH KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
56. MODEL DB1.DPRK
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN/KOTA
DARI SETIAP KECAMATAN DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
57. MODEL DB2-KPU
PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI ATAU CATATAN KEJADIAN KHUSUS
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
58. MODEL DB.TT-KPU
TANDA TERIMA PENYERAHAN SALINAN BERITA ACARA SERTIFIKAT
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA (NON ACEH) PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
59. MODEL DB.TT-KPU ACEH
TANDA TERIMA PENYERAHAN SALINAN BERITA ACARA SERTIFIKAT
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
-9-

60. MODEL DB.DH-KPU


DAFTAR HADIR PESERTA RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019
61. MODEL DB.UND-KPU
UNDANGAN RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
62. MODEL DB.BAST-KPU
BERITA ACARA PENERIMAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DARI PPK PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
63. MODEL DB.SP-KPU
PENYAMPAIAN BERITA ACARA DAN SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
64. MODEL DC-KPU
BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
65. MODEL DC-KPU ACEH
BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
66. MODEL DC1-PPWP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SETIAP
KABUPATEN/KOTA DALAM WILAYAH PROVINSI PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019
67. MODEL DC1-DPR
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DAERAH
PEMILIHAN DALAM WILAYAH PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
68. MODEL DC1-DPD
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH DARI SETIAP
KABUPATEN/KOTA DALAM PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
- 10 -

69. MODEL DC1-DPRD PROVINSI


SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DARI SETIAP KABUPATEN/KOTA DI DAERAH PEMILIHAN DALAM
WILAYAH PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
70. MODEL DC1-DPRA
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DARI SETIAP
KABUPATEN/KOTA DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH PROVINSI
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
71. MODEL DC1-DPRP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA DARI SETIAP
KABUPATEN/KOTA DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH PROVINSI
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
72. MODEL DC1-DPRPB
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PAPUA BARAT DARI
SETIAP KABUPATEN/KOTA DI DAERAH PEMILIHAN DALAM WILAYAH
PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
73. MODEL DC2-KPU
PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI ATAU CATATAN KEJADIAN KHUSUS
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
74. MODEL DC.TT-KPU
TANDA TERIMA PENYERAHAN SALINAN BERITA ACARA SERTIFIKAT
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
75. MODEL DC.TT-KPU ACEH
TANDA TERIMA PENYERAHAN SALINAN BERITA ACARA SERTIFIKAT
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
76. MODEL DC.DH-KPU
DAFTAR HADIR PESERTA RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN
2019

jdih.kpu.go.id
- 11 -

77. MODEL DC.UND-KPU


UNDANGAN RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT PROVINSI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
78. MODEL DC.BAST-KPU
BERITA ACARA PENERIMAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DARI KPU/KIP KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019
79. MODEL DC.SP-KPU
PENYAMPAIAN BERITA ACARA DAN SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN DAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT PROVINSI
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
80. MODEL DD-KPU
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
NASIONAL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
81. MODEL DD1-PPWP
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DARI SETIAP PROVINSI
SECARA NASIONAL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
82. MODEL DD1-DPR
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DARI SETIAP
KABUPATEN.KOTA DI DAERAH PEMILIHAN SECARA NASIONAL
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
83. MODEL DD1-DPD
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH DARI SETIAP
KABUPATEN/KOTA SECARA NASIONAL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
84. MODEL DD2-KPU
PERNYATAAN KEBERATAN SAKSI ATAU CATATAN KEJADIAN KHUSUS
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
NASIONAL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
85. MODEL DD.TT-KPU
TANDA TERIMA PENYERAHAN SALINAN BERITA ACARA SERTIFIKAT
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT
NASIONAL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id
- 12 -

86. MODEL DD.DH-KPU


DAFTAR HADIR PESERTA RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DI TINGKAT NASIONAL PEMILIHAN UMUM TAHUN
2019
87. MODEL DD.BAST-KPU
BERITA ACARA PENERIMAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA DARI KPU PROVINSI/KIP ACEH PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2019
88. MODEL DD.UND-KPU
UNDANGAN RAPAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI TINGKAT NASIONAL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

jdih.kpu.go.id

Anda mungkin juga menyukai