Oleh :
a. Bawaslu;
b. Bawaslu Provinsi;
c. Panwas Kabupaten/Kota;
d. Panwas Kecamatan
LANJUTAN
PENGAWASAN TAHAPAN KAMPANYE TERDIRI ATAS:
a. pengawasan Tim Kampanye pasangan calon;
b. pengawasan materi dan/atau ujaran Kampanye;
c. pengawasan Kampanye pertemuan terbatas;
d. pengawasan Kampanye pertemuan tatap muka;
e. pengawasan penyebaran Bahan Kampanye;
f. pengawasan pemasangan Alat Peraga Kampanye;
g. Kampanye media sosial;
h. pengawasan kegiatan Kampanye yang melanggar larangan
Kampanye dan pengawasaan penggunaan sumber dana negara; dan
i. pengawasan Kampanye yang difasilitasi KPU meliputi debat
kandidat, penyebaran Bahan Kampanye, pemasangan Alat Peraga
Kampanye
Pengawasan tahapan Kampanye menjadi tanggung jawab bersama Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, dan Panwas Kecamatan.
f. lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye ditetapkan oleh KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, perangkat kecamatan, dan perangkat desa atau
sebutan lain/kelurahan;
g. jadwal penayangan iklan Kampanye ditetapkan dengan mempertimbangkan
kesempatan dan alokasi waktu yang sama dan berimbang kepada setiap
pasangan calon;
h. adanya surat izin cuti Kampanye bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati,
Wakil Bupati, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
atau Kabupaten/Kota, pejabat negara lainnya, atau pejabat daerah yang
mengikuti kegiatan Kampanye;
i. adanya surat izin cuti Kampanye bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati,
Wakil Bupati, Wali Kota, Wakil Wali Kota yang menjadi pasangan calon;
j. Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, Wakil Wali Kota
yang menjadi pasangan calon menyampaikan surat izin cuti di luar tanggungan
Negara sejak ditetapkan sebagai pasangan calon; KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota mengenakan sanksi berupa pembatalan bagi calon kepada
Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, Wakil Wali Kota
yang menjadi pasangan calon tidak menyerahkan surat izin cuti Kampanye;
dan
PENGAWASAN PELAKSANAAN
KAMPANYE ANTARA LAIN :
Candidacy Buying
Kebenaran laporan
1. Batasan sumbangan melibih dari jumlah ketentuan
2. Sumber sumbangan yang menyalahi aturan.
3. Menberikan keterangan yang tidak sesuai/benar
Kepatuhan prosedur
a. Calon atau kandidat tidak melaporakan
b. Calon tidak melaporkan rekening khusus
c. Calon terlambat melaporkan rekening khusus dana kampanye
d. Calon atau partai memiliki dua rekening khusus dana kampanye
NO PERATUARAN PASAL KETERANGAN
PERUNDANG UNDANGAN
UU NO 7 TAHUN 2017 PASAL 267, 268, 269, KAMPANYE PEMILU,
TENTANG PEMILU 270, 271, 272 dan 273 Bagian Kesatu Umum
PASAL 274 Bagian Kedua Materi Kampanye
PASAL 275, 276, 277, Bagian Ketiga Metode Kampanye
278 dan 279
PASAL 280, 281, 282 dan
Bagian Keempat Larangan Dalam
283 Kampanye
284, 285, dan 286 Bagian Kelima Sanksi Atas
Pelangaran Larangan Kampanye
PASAL 287 dan 288 Bagian Keenam Pemberitaan,
Penyiaran Dan Iklan Kampanye
Paragraf 1 ,Umum
PASAL 289 Paragraf 2
Pemberitaan Kampanye
PASAL 290 Paragraf 3
Penyiaran Kampanye
PASAL 291, 292, 293, Paragraf 4
294, 296 dan 297 Iklan Kampanye
PASAL 298 Bagian Ketujuh
Pemasangan Alat Peraga Kampanye
PASAL 299, 300, 301, Bagian Kedelapan, Kampanye Pemilu
302, 303, 304 dan 305 Oleh Presiden Dan Wakil Presiden
Dan Pejabat Negara Lainnya
PASAL 306 Bagian Kesembilan
Peranan Pemerintah, Tentara
Nasional Indonesia Dan
Kepolisian Negara Republik
Indonesia Dalam Kampanye
PASAL 307, 308, 309, 310, 311, Bagian Kesepuluh
312, 313, 314, 315, 316, 317, Pengawasan Atas Pelaksanaan
318, 319, 320, 321, 322, 323, Kampanye Pemilu
DAN 324
PASAL 325, 326, 327, DAN 328 Bagian Kesebelas
Dana Kamparrye Pemilu
Paragraf 1
Dana Kampanye Pemilu Presiden
Dan Wakil Presiden
PASAL 329, 330 DAN 331 Paragraf 2
Dana Kampanye Pemilu Anggota Dpr,
Dprd Provinsi, Dan Dprd Kab/Kota
PASAL 332 DAN 333 Paragraf 3
Dana Kamparrye Pemilu Anggota
DPD
PASAL 334, 335, 336, 337, 338 Paragraf 4
DAN 339 Laporan Dana Kampanye
NO PERATUARAN PERUNDANG BAB/PASAL KETERANGAN
UNDANGAN
UU NO 7 TAHUN 2017 BAB II KETENTUAN PIDANA PEMILU
TENTANG PEMILU
PASAL 490 Setiap kepala desa atau sebutan lain yang dengan
sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan
tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah
satu Peserta Pemilu dalam masa Kampanye, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan
denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta
rupiah).
PASAL 491 Setiap orang yang mengacaukan, menghalangi, atau
mengganggu
jalannya l(ampanye Pemilu dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak
Rp12.000.000 (dua belas juta. rupiah).
PASAL 492 Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
Kampanye Pemilu di luar jadwal yang telah ditetapkan
oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota untuk
setiap Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 276 ayat (2), dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
PASAL 493 Setiap pelaksana dan/atau tim Kampanye Pemilu yang
melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 280 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan
paling lama I (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
PASAL 494 Setiap aparatur sipil negara, anggota Tentara Nasional Indonesia dan
PASAL 496 Peserta Pemilu yang dengan sengaja memberikan keterangan tidak
TERIMA KASIH