Anda di halaman 1dari 44

BIMBINGAN TEKNIS

PENGAWAS TPS
PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI
KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2020
DASAR HUKUM
• Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
• Undang-Undang No. 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan GWG,
BWB dan WWWK.
• Peraturan Bawaslu.
• Peraturan KPU.
• Peraturan Daerah/Peraturan Bupati
• Peraturan lainnya yang bersinggungan dengan PBWB
TUJUAN PENGAWASAN
Ø Menegakkan Integritas, Kredibilitas Penyelenggara,
Transparansi Penyelenggaraan dan Akuntabilitas
Hasil Pemilihan;
Ø Mewujudkan Pemilihan yang Demokratis; dan
Ø Memastikan Terselenggaranya Pemilihan secara
Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil dan
Berkualitas, serta dilaksanakannya Peraturan
Perundang-Undangan Mengenai Pemilihan secara
Menyeluruh.
TUGAS DAN STRATEGI
PENGAWAS PEMILIHAN
a. Pencegahan (Preventive): Mencegah Potensi
Terjadinya Pelanggaran.
b. Pengawasan: Kegiatan Mengamati, Mengkaji,
Memeriksa, dan Menilai Proses Penyelenggaraan
Pemilihan sesuai Peraturan Perundang-undangan.
c. Penindakan: Menindaklanjuti Potensi Pelanggaran
yang terjadi menjadi Peristiwa Pelanggaran
d. Penyelesaian Sengketa Proses: Menyelesaikan
sengketa proses pemilihan yang terjadi antara peserta
dengan KPU atau sengketa proses antar peserta
pemilihan
Pihak yang terlibat dalam proses pemungutan dan
penghitungan suara di TPS:

• Petugas KPPS (7) + Petugas Kamtibmas (2)


• Pengawas TPS (1)
• Saksi
• Pemantau
• Pemilih
PERAN SAKSI
Saksi diperbolehkan untuk :
• Menghadiri rapat pemungutan dan penghitungan perolehan suara.
• Menerima salinan berita acara dan salinan sertifikat serta lampiran hasil penghitungan suara.
• Mengajukan keberatan atas terjadinya kesalahan dan atau pelanggaran yang terjadi dalam proses
• pemungutan dan penghitungan suara.

Saksi dilarang untuk :


• Mengganggu KPPS dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
• Menganggu proses pemungutan dan penghitungan perolehan suara.
• Mengenakan atau membawa atribut yang memuat nomor, nama, foto pasangan dan simbol/gambar
Parpol.

Saksi wajib membawa dan menyerahkan :

• Surat mandat yang ditandatangani oleh pasangan calon atau ketua dan sekretaris tim kampanye
pasangan calon tingkat kabupaten/kota paling lambat pada saat pemungutan/penghitungan suara
dilaksanakan;
Pengawas Tempat Pemungutan
Suara yang selanjutnya disebut
Pengawas TPS adalah petugas
yang dibentuk oleh Panwaslu
Kecamatan untuk membantu
Panwaslu Kelurahan/Desa

Vide Perbawaslu 4/2020 pasal 1 huruf 9


Tugas dan Wewenang Pengawas TPS
a. Mengawasi persiapan pemungutan dan penghitungan suara;
b. Mengawasi pelaksanaan pemungutan suara;
c. Mengawasi persiapan penghitungan suara;
d. Mengawasi pelaksanaan penghitungan suara
e. Mengawasi pelaksanaan protocol kesehatan di TPS
f. Menyampaikan keberatan dalam hal ditemukannya dugaan
pelanggaran, kesalahan, dan/atau penyimpangan
administrasi pemungutan dan penghitungan suara;
g. Menerima salinan berita acara dan sertifikat pemungutan
dan penghitungan suara
h. Mengawasi Pergerakan hasil penghitungan suara dari TPS ke
PPS/PPK
Pengawas TPS Berkewajiban:

a. Menyampaikan laporan hasil pengawasan pemungutan dan


penghitungan suara;
b. Menyampaikan laporan dugaan pelanggaran pidana pemilihan
yang terjadi di TPS kepada Panwaslu Kecamatan melalui PKD;
c. Menyampaikan dokumen hasil pemungutan dan penghitungan
suara kepada PKD;
d. Melaksanakan kewajiban lain yang diperintahkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pengawas TPS dilarang :
a. Mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam menentukan
pilihannya.
b. Melihat pemilih mencoblos surat suara dalam bilik suara.
c. Mengerjakan atau membantu mempersiapkan perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara serta mengisi formulir
pemungutan suara dan hasil penghitungan suara.
d. Mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakn tugas dan wewenangnya.
e. Mengganggu pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara
PENGUMUMAN HARI, WAKTU DAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
a. Pengawas TPS melakukan koordinasi dengan KPPS
dan/atau bertanya kepada RT/RW dan/ atau mendatangi
lokasi untuk mengawasi KPPS mengumumkan hari,
tanggal, dan waktu Pemungutan Suara.
b. Pengawas TPS mengawasi pegumuman dilakukan
KPPS sesuai ketentuan, yakni:
• Diumumkan paling lambat 5 (lima) hari sebelum hari Pemungutan Suara atau
pada 4 Desember 2020.
• Diumumkan menurut cara yang lazim digunakan di desa/kelurahan atau
sebutan lain
NOTE:
ü Jika ditemukan KPPS tidak mengumumkan paling lambat 4 Desember 2020, Pengawas
TPS memberikan saran perbaikan kepada KPPS untuk mengumumkan.
ü Pengawas TPS melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS setelah
menerima saran perbaikan dari Pengawas TPS kepada Panwaslu Kelurahan/Desa
menggunakan Form A dengan menyertakan bukti foto/video/ pendukung lainnya.
MASA TENANG
6-8 Desember 2020
a. Pengawas TPS mengawasi larangan pemasangan alat peraga
kampanye, bahan kampanye, dan kegiatan kampanye pada hari
tenang
b. Pengawas TPS mengawasi larangan Calon atau Pasangan
Calon, anggota Partai Politik, tim kampanye, dan relawan, atau
pihak lain menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya
kepada warga negara Indonesia baik secara langsung ataupun
tidak langsung untuk:
§ Mempengaruhi Pemilih untuk tidak menggunakan hak pilih;
§ Menggunakan hak pilih dengan cara tertentu sehingga mengakibatkan suara
tidak sah; dan
§ Mempengaruhi untuk memilih calon tertentu atau tidak memilih calon tertentu.
NOTE:
ü Jika ditemukan masih ada alat peraga kampanye atau bahan kampanye yang
terpasang, atau ada kegiatan kampanye, atau praktik pemberian uang seperti di atas,
pengawas TPS melaporkan temuan kepada Panwaslu Kelurahan/Desa menggunakan
Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainya.
PENGEMBALIAN C.6-KWK KEPADA PPS
8 Desember 2020

Pengawas TPS mengawasi KPPS


mengembalikan C6-KWK yang tidak dibagikan
kepada pemilih kepada PPS
NOTE:
• Jika pada 8 Desember 2020 ditemukan KPPS belum mengembalikan C.6-
KWK yang tidak dibagikan kepada PPS, Pengawas TPS memberikan
saran perbaikan kepada KPPS untuk mengembalikan C.6-KWK kepada
PPS.
• Pengawas TPS melaporkan temuan dan tindaklanjut saran perbaikan
yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kelurahan/Desa menggunakan
Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainya.
PEMBUATAN TPS
8 Desember 2020
v Pengawas TPS berkoordinasi dengan Ketua KPPS tentang pembentukan TPS;
v Jika TPS sudah dibentuk, Pengawas TPS mengawasi kondisi TPS apakah sudah
sesuai kriteria berikut, yaitu:
§ TPS tidak dibuat di dalam ruangan tempat ibadah;
§ Lokasi TPS dibuat di tempat yang netral;
§ Kondisi TPS memudahkan bagi pemilih dalam menggunakan hak pilih, termasuk bagi pemilih disabilitas;
§ Kondisi TPS menjamin pemilih untuk menggunakan hak pilih secara bebas dan rahasia

NOTE:
• Jika ditemukan KPPS belum membuat TPS pada tanggal 8 Desember 2020, Pengawas TPS memberikan saran
perbaikan kepada KPPS untuk membuat TPS.
• Jika ditemukan TPS yang dibuat KPPS tidak memenuhi ketentuan, pengawas TPS memberikan saran perbaikan
agar TPS dibuat sesuai kriteria di atas.
• Pengawas TPS melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kelurahan/Desa
menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainya.
DISTRIBUSI PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
8 Desember 2020
Pengawas TPS datang ke lokasi penyimpanan kotak suara,
perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara untuk
mengawasi distribusi perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara dilakukan sesuai ketentuan, yaitu;
1. Kotak suara dalam kondisi terkunci, tersegel dan tidak
rusak. Kotak suara disimpan di tempat yang aman.
2. Ketersediaan perlengkapan di luar kotak yang terdiri:
ü Tanda Pengenal KPPS dan Petugas Ketertiban,
ü Lem/perekat
ü Ballpoint
ü Seal atau pengaman kotak suara
ü Spidol
ü Stiker nomor kotak suara
ü Formulir Model C7.DPT,
ü Model C7.DPTb
ü Model C7-KWK
Pengawasan Pelaksanaan Pemungutan Suara
9 Desember 2020
Sebelum Pemungutan Suara
Pengawas TPS datang ke TPS pukul 06.00 untuk mengawasi KPPS melakukan tugas
sesuai ketentuan berikut;
• KPPS memasang salinan DPT dan Gambar Pasangan Calon terpasang di papan pengumuman
dekat TPS.
• KPPS menyampaikan salinan DPT kepada saksi dan Pengawas TPS;
• Petugas melakukan penyemprotan disinfektan sebelum pemungutan suara.
• Saksi yang hadir pada rapat Pemungutan Suara dilarang mengenakan atau membawa atribut
yang memuat nomor, nama calon, foto Pasangan Calon, simbol/gambar Partai Politik, atau
mengenakan seragam dan/atau atribut lain yang mencitrakan pendukung atau menolak
peserta Pemilihan
• Saksi yang hadir wajib membawa surat tugas/ mandat tertulis dari Pasangan Calon/tim
kampanye
Sebelum Pemungutan Suara
Lanjutan…
Pengawas TPS datang ke TPS pukul 06.00 untuk mengawasi KPPS
melakukan tugas sesuai ketentuan berikut;
• Rapat pemungutan suara dimulai tepat pukul 07.00 dengan urutan sebagai
berikut:
Ø Sumpah/janji anggota KPPS dan Petugas Ketertiban TPS yang dipandu Ketua KPPS
Ø KPPS membuka Kotak Suara, mengeluarkan, menghitung dan memeriksa perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara yang terdiri: Surat suara sejumlah DPT ditambah suara
cadangan sebanyak 2,5% dari jumlah DPT di setiap TPS, Segel, Paku/Alat Coblos, Sampul kertas,
Karet pengikat surat suara, Kantong plastic, Alat bantu tuna netra, Formulir Model C-KWK, Model
C1-KWK, dan Model C1.Plano-KWK
• KPPS memperlihatkan kotak suara telah kosong.
• KPPS Menjelaskan tata cara Pemungutan Suara, termasuk dalam hal
pemilihan dilaksanakan dengan satu pasangan calon.
• KPPS memanggil pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
• Ketua KPPS menandatangani surat suara yang akan digunakan oleh pemilih.
NOTE:
Pengawas TPS memberikan saran perbaikan kepada KPPS dan melaporkan temuan dan tindaklanjut
yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kelurahan/Desa menggunakan Form A dengan menyertakan
bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainya.
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
9 Desember 2020 ; Jam 07.00-13.00 WIB.
Ø Pengawas TPS mengawasi KPPS dalam melayani pemilih DPT dan DPPh sesuai
ketentuan sebagai berikut;
Ø Pemilih DPT dan DPPh menggunakan hak pilih pada 07.00 – 13.00 waktu
setempat.
Ø Ketua KPPS menandatangani surat suara pada tempat yang telah ditentukan
sebelum diberikan kepada Pemilih yang akan dipanggil.
Ø KPPS memanggil pemilih sesuai dengan urutan kehadiran. Bagi yang sakit, ibu
hamil, ibu menyusui, lebih tua, disabilitas dapat diprioritaskan dengan persetujuan
pemilih yang datang lebih awal.
Ø Pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya mengisi daftar hadir.
Ø Ketua KPPS memberikan Surat Suara kepada Pemilih dalam keadaan terbuka
Ø Anggota KPPS memeriksa jari tangan pemilih tidak terdapat tanda tinta pemilu
sebelum diberi Surat Suara.
Ø Surat suara yang diberikan kepada pemilih tidak diberi tanda khusus, tidak sobek
atau rusak.
Ø Pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya diberi tanda di jari tangannya
dengan cara meneteskan tinta;
Ø Pada pukul 12.00 waktu setempat, ketua KPPS mengumumkan bahwa yang
diperbolehkan memberikan suara hanya Pemilih yang telah hadir dan telah
terdaftar atau tercatat kehadirannya dalam formulir C7-KWK
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Lanjutan…
Ø Pemungutan Suara di TPS dapat diulang apabila dari hasil penelitian dan
pemeriksaan Panwas Kecamatan terbukti terdapat 1 (satu) atau lebih keadaan
sebagai berikut:
§ Pembukaan kotak suara dan/atau berkas Pemungutan dan Penghitungan Suara
tidak sesuai peraturan perundang-undangan;
§ Petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau
menulis nama atau alamatnya pada Surat Suara yang sudah digunakan;
§ Petugas KPPS merusak lebih dari 1 (satu) Surat Suara yang sudah digunakan
oleh Pemilih sehingga Surat Suara tersebut menjadi tidak sah;
§ Lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 (satu) kali
pada TPS yang sama atau TPS yang berbeda;
§ dan/atau Lebih dari 1 (satu) orang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih
mendapat kesempatan memberikan suara di TPS

NOTE:
ü Jika ditemukan pelanggaran prosedur, Pengawas TPS memberikan saran perbaikan kepada
KPPS agar melaksanakan prosedur pelaksanaan pemungutan suara di atas dan Melaporkan
temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kelurahan/Desa menggunakan
Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainya.
ü Jika ditemukan keadaan yang dapat menyebabkan pemungutan suara ulang, Pengawas TPS
melaporkan pada hari dan tanggal yang sama kepada Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu
Kelurahan/ Desa
PEMILIH DENGAN SUHU 37,3˚ C
Ø Pengawas TPS mengawasi pengecekan kondisi suhu tubuh anggota
KPPS, petugas ketertiban TPS, Pemilih, Saksi, dan Pengawas TPS
yang hadir di TPS sebelum memasuki TPS dengan menggunakan
alat yang tidak bersentuhan secara fisik.
Ø Pemilih yang memiliki suhu tubuh 37,3˚ C atau lebih menggunakan
hak pilihnya di bilik khusus yang telah disediakan.

NOTE:
ü Jika ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan di atas, Pengawas TPS memberikan
saran perbaikan kepada KPPS untuk melaksanakan prosedur bagi pemilih sebelum
masuk TPS
ü Pengawas TPS melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada
Panwaslu Kelurahan/ Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam
bentuk foto/video/bukti lainya
DAFTAR PEMILIH PINDAHAN (DPPh)
Pengawas TPS mengawasi Pemilih DPPh menggunakan
hak pilih dengan cara sebagai berikut;
§ Pemilih DPPh menggunakan hak pilih pada 07.00 – 13.00 waktu setempat.
§ Pemilih DPPh sudah menyerahkan Formulir Model A5-KWK kepada KPPS
sebelum menggunakan hak pilihnya.
§ KPPS memeriksa kesesuaian Formulir Model A5-KWK dengan identitas
kependudukan pemilih.

NOTE:
ü Jika ditemukan pemilih pindahan dari TPS lain yang belum menyerahkan Formulir
Model A.5-KWK kepada KPPS, Pengawas TPS memberikan saran perbaikan kepada
KPPS untuk mengharuskan pemilih pindahan menyerahkan A.5-KWK sebelum
menggunakan hak pilih.
ü Jika ditemukan pelanggaran prosedur lainnya, Pengawas TPS memberikan saran
perbaikan kepada KPPS agar melaksanakan prosedur di atas.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu
Kelurahan/ Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk
foto/video/ bukti lainya
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN (DPTb)
Jam 12.00–13.00
Pengawas TPS mengawasi penggunaan hak pilih Pemilih
DPTb dilakukan dengan cara sebagai berikut;
• Pemilih DPTb menggunakan hak pilih pada 12.00-13.00 waktu
setempat.
• Pemilih DPTb menggunakan hak pilihnya setelah menunjukkan KTP
Elektronik (KTP-el) atau Surat Keterangan kepada KPPS di TPS yang
berada di RT/RW atau sebutan lain sesuai dengan alamat domisili
yang tertera dalam KTP-el.
• KPPS meneliti keabsahan KTP-el atau Surat Keterangan dan
kesesuaian RT/RW alamat domisili pemilih dengan alamat TPS.

NOTE:
ü Jika terdapat temuan pelanggaran, pengawas TPS memberikan saran perbaikan
kepada KPPS untuk melaksanakan ketentuan.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu
Kelurahan/Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk
foto/video/bukti lainya
PEMILIH DISABILITAS
Jam 07.00–13.00
Pengawas TPS mengawasi penggunaan hak pilih pemilih
disabilitas dilaksanakan sesuai ketentuan berikut;
• KPPS mencatat jenis disabilitas pemilih pada formulir Model C7-KWK.
• KPPS mendahulukan pemilih disabilitas untuk memberikan suara dengan
persetujuan pemilih yang seharusnya mendapat giliran lebih awal Tersedia
alat bantu tunanetra dalam pemberian suara Pemilu Pasangan Calon;
• Pemilih disabilitas dapat dibantu pendamping yang berasal dari anggota
KPPS atau orang lain atas permintaan Pemilih sendiri;
• Pendamping pemilih disabilitas wajib menandatangani Formulir Model C3-
KWK yang berisi pernyataan pendamping dan merahasiakan pilihan
pemilih.

NOTE:
ü Jika terdapat temuan pelanggaran, pengawas TPS memberikan saran perbaikan kepada
KPPS untuk melaksanakan ketentuan di atas.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kelurahan/
Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/ bukti lainya
PENGGUNAAN HAK PILIH
Jam 07.00–13.00
Pengawas TPS mengawasi penggunaan hak pilih di bilik
suara sesuai ketentuan berikut;
• Penggunaan hak pilih (pencoblosan surat suara) dilakukan secara
bebas, dan rahasia.
• Pemilih tidak mendokumentasikan hak pilihnya di bilik suara
menggunakan kamera atau alat dokumentasi lain.
• Ketua KPPS memberikan Surat Suara pengganti 1 (satu) kali bagi
pemilih yang surat suaranya rusak atau salah coblos.
• KPPS memberikan tanda bagi pemilih yang sudah menggunakan hak
pilihnya dengan cara meneteskan tinta di salah satu jari pemilih
sebelum keluar dari TPS.

NOTE:
ü Jika terdapat temuan pelanggaran, pengawas TPS memberikan saran perbaikan
kepada KPPS untuk melaksanakan ketentuan di atas.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu
Kelurahan/ Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk
foto/video/ bukti lainnya
PEMILIH RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
Jam 07.00–13.00
Pengawas TPS mengawasi pelayanan hak pilih bagi pemilih rawat inap di rumah
sakit atau Puskemas yang tidak bisa menggunakan hak pilih di TPS terdekat
sesuai ketentuan berikut;
• Paling banyak 2 (dua) anggota KPPS membawa perlengkapan Pemungutan Suara mendatangi
tempat Pemilih dirawat (rumah sakit atau puskesmas);
• Pelayanan dilaksanakan mulai pukul 12.00 sampai dengan selesai;
• Anggota KPPS mencatat Pemilih yang menggunakan hak pilih dan menerima Model A.5-KWK
dari Pemilih;
• Anggota KPPS yang membantu pasien menggunakan hak pilihnya wajib merahasiakan pilihan
Pemilih yang bersangkutan;
• Apabila terdapat pasien baru yang belum terdata, pemilih dapat menggunakan hak pilihnya
sepanjang surat suara masih tersedia;

NOTE:
ü Jika terdapat temuan pelanggaran, pengawas TPS memberikan saran perbaikan kepada KPPS untuk melaksanakan
ketentuan di atas.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kelurahan/ Desa menggunakan Form A
dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/ bukti lainya
PEMILIH YANG MENJALANI PIDANA/TAHANAN POLSEK
Jam 07.00–13.00
Pengawas TPS mengawasi pemilih yang menjalani
pidana/tahanan sesuai ketentuan berikut;
• Berkoordinasi dengan PPS dan KPPS untuk mendapatkan informasi
tentang pelayanan pemilih yang sedang menjalani pidana/tahanan.
• Memastikan anggota KPPS di TPS khusus atau 2 (dua) anggota KPPS
dari TPS terdekat melayani pemilih setelah memperoleh izin dari Kepala
Kepolisian Sektor, Kepala Kepolisian Resor/ Kepolisian Resor Kota,
Kepolisian Daerah dan Kepala Kejaksaan

NOTE:
ü Jika terdapat temuan pelanggaran, pengawas TPS melakukan tugas pengawasan dengan
cara;
o Melakukan pencegahan atau memberikan saran perbaikan kepada KPPS.
o Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kecamatan
melalui Panwaslu Kelurahan/ Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti
dalam bentuk foto/ video/bukti lainya
Pengawasan Pelaksanaan Penghitungan Suara
9 Desember 2020 – Setelah jam 13.00
PENGHITUNGAN SUARA

Ø Penghitungan suara dilakukan mulai pukul 13.00 waktu setempat setelah


berakhirnya pelaksanaan Pemungutan Suara di TPS
Ø Pengawas TPS mengawasi persiapan penghitungan Suara dilakukan KPPS
dengan cara sesuai ketentuan sebagai berikut;
§ Petugas melakukan penyemprotan disinfektan sebelum rapat penghitungan suara dimulai
§ Memperhatikan jaga jarak paling kurang 1 meter;
§ KPPS membuka gembok, membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh surat suara dan
memperlihatkan kotak suara sudah kosong kepada saksi dan Pengawas TPS.
§ Dalam hal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan secara bersamaan dengan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, KPPS terlebih dahulu
melakukan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Pengawasan Pelaksanaan Penghitungan Suara
Lanjutan….

Ø Penghitungan Suara Ulang di TPS dilakukan seketika apabila;

1. Penghitungan Suara dilakukan secara tertutup;


2. Penghitungan Suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang
mendapat penerangan cahaya;
3. Penghitungan Suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
4. Penghitungan Suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
5. Saksi Pasangan Calon, PPL atau Pengawas TPS, dan masyarakat tidak dapat
menyaksikan proses Penghitungan Suara secara jelas;
6. Penghitungan Suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari yang telah
ditentukan; dan/atau
7. terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan Surat Suara yang sah dan Surat
Suara yang tidak sah.
Pengawasan Pelaksanaan Penghitungan Suara
Lanjutan….
NOTE:
ü Pengawas TPS mendokumentasikan formulir Model C1-KWK
berhologram, Model C1.Plano- KWK berhologram, dan Model
C7-KWK
ü Jika ditemukan pelanggaran prosedur dalam persiapan dan
pelaksanaan penghitungan suara, Pengawas TPS memberikan
saran perbaikan kepada KPPS untuk melaksanakan prosedur di
atas.
ü Jika ditemukan kondisi yang dapat menyebabkan penghitungan
suara ulang, Pengawas TPS merekomendasikan penghitungan
suara ulang pada saat itu juga dan melaporkan kepada
Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/ Desa
menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk
foto/ video/bukti lainnya
PENGAWASAN PENENTUAN KEABSAHAN SURAT SUARA

q Surat Suara untuk Pemilihan dinyatakan sah, jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:
ü Ditandatangani oleh ketua KPPS; dan
ü Diberi tanda coblos pada nomor urut, foto atau nama salah 1 (satu) Pasangan Calon dalam Surat Suara.
q Pengawas TPS mengawasi penghitungan suara dan penentuan keabsahan surat
suara dilakukan dengan cara;
ü KPPS memeriksa tanda coblos pada Surat Suara dan menunjukkan kepada Saksi, Panwaslu
Kelurahan/Desa atau Pengawas TPS, anggota KPPS dan/atau masyarakat yang hadir.
ü 1 (satu) Surat Suara dihitung 1 (satu) suara dan dinyatakan sah atau tidak sah; dan
ü Anggota KPPS mencatat hasil penghitungan suara ke dalam formulir Model C1.Plano-KWK, dengan cara
tally (IIII) dan untuk setiap kolom maksimal 5 (lima suara) setelah Ketua KPPS mengucapkan: SAH/TIDAK
SAH
q Dalam hal terjadi kesalahan penulisan pada formulir, ketua KPPS melakukan
pembetulan dengan mencoret angka yang salah dengan dua garis, disertai angka
pembetulan dan paraf.
PENGAWASAN PENENTUAN KEABSAHAN SURAT SUARA
Lanjutan….
NOTE:
ü Pengawas TPS mendokumentasikan formulir Model C-KWK
berhologram, Model C1.Plano- KWK berhologram, dan Model
C7-KWK
ü Jika ditemukan pelanggaran prosedur dan/ atau selisih dalam
penghitungan suara, Pengawas TPS menyampaikan keberatan
kepada KPPS
ü Pengawas TPS menyampaikan pendapat dan rekomendasi jika
diminta oleh KPPS
ü Pengawas TPS mencatatkan kejadian tersebut dalam Form A
dan menyertakan bukti foto/video serta pendukung lainnya
Pengawasan Setelah Penghitungan Suara
PENGAWASAN PENYUSUNAN BERITA ACARA

Pengawas TPS mengawasi penyusunan Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan


Suara di TPS (formulir MODEL C-KWK) dan Sertifikat Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di TPS (formulir MODEL C1-KWK) dilakukan anggota KPPS dengan cara;

• Dilakukan anggota KPPS (bukan orang lain).


• Formulir MODEL C-KWK dan formulir MODEL C1KWK disusun dan ditandatangani anggota KPPS
dan saksi di TPS.
• Catatan dalam formulir MODEL C1-KWK sesuai dengan Catatan Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di TPS (formulir MODEL C1.Plano-KWK)
• KPPS mencatat keberatan saksi atau catatan kejadian khusus (jika ada) atau menuliskan NIHIL
jika tidak ada disertai tandatangan Saksi dan Ketua KPPS.
• KPPS memasukkan formulir MODEL C-KWK dan formulir MODEL C1-KWK yang berhologram ke
dalam sampul dan disegel, kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan disegel
Pengisian Formulir
Pengawas TPS mengawasi pengisian formulir dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

• Jumlah pemilih yang memberikan suara = Jumlah suara sah + jumlah suara tidak sah.
• Jumlah seluruh surat suara yang diterima di TPS = Jumlah suara sah + suara tidak sah+surat
suara rusak+surat suara tidak terpakai .
• Jumlah seluruh surat suara yang digunakan = jumlah seluruh penguna hak pilih.
• Jumlah pengguna hak pilih DPPh = Jumlah pemilih DPPh yang terdaftar.
• Jumlah pengguna hak pilih DPTb = Jumlah pemilih DPTb yang terdaftar.

NOTE:
ü Jika terdapat temuan pelanggaran, pengawas TPS melakukan pencegahan atau memberikan saran perbaikan kepada
KPPS agar melaksanakan prosedur di atas.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu
Kelurahan/Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainnya.
PENGAWASAN PENYERAHAN SALINAN C1-KWK

Pengawas TPS mengawasi KPPS setelah menendatangani berita acara pemungutan dan
penghitungan suara di TPS (formulir MODEL C-KWK) dan sertifikat hasil perhitungan perolehan suara
di TPS (formulir MODEL C1-KWK) melakukan tugas sebagai berikut;
§ Menyampaikan formulir MODEL C-KWK dan formulir MODEL C1-KWK kepada Pengawas TPS dan
saksi yang hadir.
§ Catatan dalam salinan formulir MODEL C-KWK dan Salinan formulir MODEL C1-KWK sesuai
dengan Formulir MODEL C1.Plano-KWK.

NOTE:
§ Jika terdapat temuan pelanggaran, pengawas TPS mencegah atau memberikan saran perbaikan kepada KPPS.
§ Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa
menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainNya
PENGAWASAN PENGUMUMAN
HASIL PENGHITUNGAN SURAT SUARA
Pengawas TPS mengawasi KPPS/PPS mengumumkan
Salinan formulir MODEL C-KWK dan Salinan formulir
MODEL C1-KWK di tempat umum selama 7 hari terhitung
sejak tanggal 9 Desember 2020 atau sejak hari
pemungutan suara dan penghitungan suara dilakukan

NOTE:
ü Jika KPPS/PPS tidak mengumumkan Salinan formulir MODEL C-KWK dan
Salinan formulir MODEL C1-KWK, Pengawas TPS memberikan saran
perbaikan kepada KPPS untuk mengumumkan.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu
Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa menggunakan Form A dengan
menyertakan bukti dalam bentuk foto/video/bukti lainya
PENGAWASAN PENYERAHAN KOTAK SUARA
HASIL PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA KEPADA PPS
v Pengawas TPS mengawasi dengan cara menyaksikan penyerahan kotak suara
hasil pemungutan dan penghitungan suara dari KPPS kepada PPS.
v Pengawas TPS mengawasi KPPS melakukan peyarahan kepada PPS dengan cara;
§ Penyerahan dicatat dalam Surat Pengantar MODEL C4-KWK.
§ KPPS menyerahkan kotak berisi dokumen hasil pemungutan dan penghitungan suara kepada PPK
melalui PPS pada hari dan tanggal pemungutan suara.
§ Kotak suara yang diserahkan kepada PPS dalam kondisi terkunci, tersegel dan tidak rusak.
NOTE:
ü Jika ditemukan pelanggaran, pengawas TPS memberikan saran perbaikan kepada KPPS untuk
melaksanakan ketentuan di atas.
ü Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kecamatan melalui
Panwaslu Kelurahan/Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk
foto/video/bukti lainnya
PENGAWASAN PROTOKOL KESEHATAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19
ü Pemilih yang hadir di TPS mengenakan masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu;
ü Jumlah Pemilih di dalam TPS diatur dengan memperhatikan jaga
jarak paling kurang 1 (satu) meter.
ü Setiap orang yang masuk TPS menjalani pemeriksaan suhu tubuh
menggunakan alat yang tidak bersentuhan secara fisik.
ü Pemilih dengan suhu tubuh 37,3° atau lebih memberikan suara di
tempat khusus sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan dan
pengendalian COVID-19.
ü Saksi dan Pengawas TPS yang hadir di TPS mengenakan masker
yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, dan sarung tangan
sekali pakai;.
ü Saksi dan Pengawas TPS yang memiliki suhu tubuh 37,30 celcius
atau lebih, tidak dapat mengikuti pelaksanaan Pemungutan dan
Penghitungan Suara dan diganti Saksi dan Pengawas TPS lainnya;
PENGAWASAN PROTOKOL KESEHATAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 (Lanjutan)
ü Tersedia perlengkapan pendukung protocol kesehatan pencegahan dan pengendalian
penyebaran Covid-19 yang diri dari;
§ Tempat Cuci Tangan dan sabun Handsanitazer
§ Sarung Tangan plastik untuk Pemilih
§ Sarung tangan medis untuk KPPS
§ Masker
§ Tempat Sampah
§ Face Shield
§ Alat Pengukur Suhu
§ Disinfektan
§ Alat tetes tinta
§ Baju Hazmat
§ Penyemprotan cairan yang mengandung disinfektan di TPS secara berkala, termasuk sebelum pemungutan
suara dan sebelum penghitungan suara dilakukan

NOTE:
§ Jika ditemukan pelanggaran, pengawas TPS melakukan memberikan saran perbaikan kepada KPPS untuk melaksanakan
prosedur di atas.
§ Melaporkan temuan dan tindaklanjut yang dilakukan KPPS kepada Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/
Desa menggunakan Form A dengan menyertakan bukti dalam bentuk foto/ video/bukti lainnya
PEMUNGUTAN SUARA ULANG
Pasal 112
(1) Pemungutan suara di TPS dapat diulang jika terjadi gangguan keamanan yang mengakibatkan
hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
(2) Pemungutan suara di TPS dapat diulang jika dari hasil penelitian dan pemeriksaan Panwas
Kecamatan terbukti terdapat 1 (satu) atau lebih keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan
menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama
atau alamatnya pada surat suara yang sudah digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh Pemilih sehingga
surat suara tersebut menjadi tidak sah;
d. lebih dari seorang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari satu kali, pada TPS yang sama atau
TPS yang berbeda; dan/atau
e. lebih dari seorang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih, mendapat kesempatan
memberikan suara pada TPS
Pasal 113; Penghitungan Suara Ulang dan
Rekapitulasi Penghitungan Suara Ulang
(1) Penghitungan suara ulang meliputi:
a. penghitungan ulang surat suara di TPS; atau
b. penghitungan ulang surat suara di PPS.
(2) Penghitungan ulang suara di TPS dilakukan seketika itu juga jika:
a. penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
b. penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat
penerangan cahaya;
c. penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
d. penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
e. saksi calon, PPL, dan masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara
secara jelas;
f. penghitungan suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari yang telah ditentukan;
dan/atau
g. terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara yang
tidak sah.
Pasal 113; Penghitungan Suara Ulang dan
Rekapitulasi Penghitungan Suara Ulang
Lanjutan…

(3) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), saksi
calon atau PPL dapat mengusulkan penghitungan ulang surat suara di TPS
yang bersangkutan.
(4) Dalam hal TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat
melakukan penghitungan suara ulang, saksi calon atau PPL dapat
mengusulkan penghitungan ulang surat suara di PPS.
(5) Penghitungan ulang surat suara di TPS atau PPS harus dilaksanakan
dan selesai pada hari yang sama dengan hari pemungutan suara.
DENAH PENGHITUNGAN SUARA DI TPS
TerImakasIh…
“ Bersama Rakyat Awasi Pemilu
Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu “

https://bantul.bawaslu.go.id bawaslubantul @BawasluBantul bawaslubantul@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai