Undang-undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor
1 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Menjadi
Undang-Undang
Peraturan KPU No. 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan, Dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024;
Peraturan KPU No. 25 Tahun 2023 Tentang Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Umum
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Pengawasan
Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Umum
ISTILAH
Pemilihan Umum Sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan
(Pemilu) Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jjur dan adil dalam
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Penyelenggara lembaga yang menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan
Pemilu Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
adalah partai politik untuk Pemilu anggota DPR, DRPD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota,
Peserta Pemilu Perseorangan untuk Pemilu anggota DPD dan Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik
atau Gabungan partai politik untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
ISTILAH
Warga Negara Indonesia yang sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin,
Pemilih
atau sudah pernah kawin.
warga pemilik KTP elektronik yang tidak terdaftar di dalam DPT atau DPTb yang memiliki hak
DPK (Daftar Pemilih
pilih dan dilayani penggunaan hak pilihnya pada hari pemungutan suara. Pemilih kategori ini bisa
Khusus)
memilih dengan bukti KTP elektronik di TPS yang sesuai alamat KTP pukul 12.00-13.00
daftar yang diperuntukkan bagi pemilih yang melakukan pindah memilih dari TPS asal ke TPS
DPTb (Daftar tujuan. Caranya, mengurus surat pindah memilih (form A5) di kelurahan, paling lambat 30 hari
Pemilih Tambahan) sebelum pemungutan suara. Pemilih DPTb mencobolos pukul 07.00-13.00 membawa form A5 dan
e-KTP.
ISTILAH
TPS singkatan dari Tempat Pemungutan Suara
kegiatan Peserta Pemilu atau Pihak lian yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan
Kampanye Pemilu Pemilih dengan menawarkan visi misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu
Masa Tenang masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye.
ASAS DAN PRINSIP
Komisi Pemilihan
KPU KPU KPP
Umum PPK PPS
Provinsi Kabupaten S
(KPU)
Badan Pengawas
Bawaslu Bawaslu Panwaslu
Pemilihan Umum PDK PTPS
Provinsi Kabupaten Kecamatan
(Bawaslu)
Dewan Kehormatan
Penyelenggara
Pemilu (DKPP)
TUGAS WEWENANG DAN KEWAJIBAN PTPS
Persiapan Pemungutan Suara
TUGAS Mengawasi
“Kode Etik Penyelenggara Pemilu adalah suatu kesatuan asas moral, etika, dan filosofi yang
menjadi pedoman perilaku bagi Penyelenggara Pemilu berupa kewajiban atau larangan, tindakan
dan/atau ucapan yang patut atau tidak patut dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu”
Dasar Hukum :
Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Kode Etik Dan
Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilihan Umum
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU
Tidak Netral Dan Memihak Terhadap Partai Politik, Calon, Peserta Pemilu Tertentu Dan
Mengeluarkan Pendapat Atau Pernyataan Yang Bersifat Partisan Atas Isu Yang Sedang
Terjadi Dalam Pemilu
Tidak Bertindak Hati-hati Dalam Melakukan Perencanaan Dan Penggunaan Anggaran
Melakukan Tindakan Yang Tidak Berdasarkan Aturan
Bertindak Tidak Secara Transparan Dan Akuntabel.
TUGAS WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPPS
KPPS bertugas:
mengumumkan daftar pemilih tetap di TPS;
menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksi peserta Pemilu yang hadir dan Pengawas TPS dan dalam hal
peserta Pemilu tidak memiliki saksi, daftar pemilih tetap diserahkan kepada Peserta Pemilu;
melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan
wajib menyerahkannya kepada saksi peserta pemilu, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kpu, Kpu Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai
dengan peraturan penundang-undangan ;
menyampaikan surat undangan atau pemberitahuan kepada pemilih sesuai dengan daftar pemilih tetap untuk
menggunakan hak pilihnya di TPS; dan
melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
TUGAS WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPPS
KPPS berwenang:
mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS;
melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
TUGAS WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPPS
KPPS berkewajiban:
menempelkan daftar pemilih tetap di TPS;
menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi, Pengawas TPS,
Panwaslu Kelurahan/Desa, Peserta Pemilu, dan masyarakat pada hari pemungutan suara;
menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah kotak
suara disegel;
menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa;
menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertilikat hasil penghitungan suara
kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama;
melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
PPK, dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
TUGAS PENGAWAS TPS SAAT MASA TENANG
Kampanye
Pengawasan
Politik
Uang/Money
Politic
PENGAWASAN KETERSEDIAAN
PERLENGKAPAN
PEMUNGUTAN SUARA
POLITIK UANG
Sesuai Dengan Pasal 523 UU 7/17, Setiap Orang Yang Dengan Sengaja Pada Hari Pemungutan
Suara Menjanjikan Atau Memberikan Uang Atau Materi Lainnya Kepada Pemilih Untuk Tidak
Menggunakan Hak Pilihnya Atau Memilih Peserta Pemilu Tertentu Dipidana Dengan Pidana
Penjara Paling Lama 3 (Tiga) Tahun Dan Denda Paling Banyak Rp36.000.000,00 (Tiga Puluh
Enam Juta Rupiah) .
PEMUNGUTAN SUARA ULANG
PASAL 372 UU 7/17
1. Pembukaan Kotak Suara Dan/Atau Berkas Pemungutan Dan Penghitungan Suara Tidak Dilakukan
Menurut Tata Cara Yang Ditetapkan Dalam Ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
2. Petugas KPPS Meminta Pemilih Memberikan Tanda Khusus, Menandatangani, Atau Menuliskan
Nama Atau Alamat Pada Surat Suara Yang Sudah Digunakan;
3. Petugas KPPS Merusak Lebih Dari Satu Surat Suara Yang Sudah Digunakan Oleh Pemilih
Sehingga
Surat Suara Tersebut Menjadi Tidak Sah; Dan/Atau
4. Pemilih Yang Tidak Memiliki E-KTP Dan Tidak Terdaftar Di DPT Dan Dptb.
PENGHITUNGAN SUARA ULANG
• Penghitungan Suara Di TPS Dapat Diulang Apabila Terjadi Hal Sebagai Berikut:
• Kerusuhan Yang Mengakibatkan Penghitungan Suara Tidak Dapat Dilanjutkan;
• Penghitungan Suara Dilakukan Secara Tertutup;
• Penghitungan Suara Dilakukan Di Tempat Yang Kurang Terang Atau Yang Kurang Mendapat Penerangan
Cahaya;
• Penghitungan Suara Dilakukan Dengan Suara Yang Kurang Jelas;
• Penghitungan Suara Dicatat Dengan Tulisan Yang Kurang Jelas;
• Saksi Peserta Pemilu, Pengawas TPS, Dan Warga Masyarakat Tidak Dapat Menyaksikan Proses
Penghitungan Suara Secara Jelas;
• Penghitungan Suara Dilakukan Di Tempat Lain Di Luar Tempat Dan Waktu Yang Telah Ditentukan;
Dan/Atau
• Ketidaksesuaian Jumlah Hasil Penghitungan Surat Suara Yang Sah Dan Surat Suara Yang Tidak
Sah Dengan Jumlah Pemilih Yang Menggunakan Hak Pilih.
TERIMAKASIH
#BersamaRakyatAwasiPemiluBersama
#BawasluKitaTegakkanKeadilanPemilu