Pendahuluan
1. Bawaslu telah melakukan pengawasan melekat pada 10,27% atau 56.145 TPS
dari total keseluruhan 546.635 TPS yang tersebar di 23 Provinsi sampel, dalam
dua hari pertama masa coklit yakni tanggal 12 s.d 13 Februari 2023;
2. Jumlah Pantarlih tidak dapat menunjukan Salinan SK Pantarlih: 758 TPS di 5
Provinsi;
3. Jumlah Pantarlih yang melakukan Coklit tidak sesuai dengan Salinan SK
Pantarlih: 29 TPS di 4 Provinsi;
4. Jumlah Pantarlih dalam melakukan Coklit tidak sesuai dengan Jadwal yang
telah ditentukan: 64 Provinsi di 5 Provinsi;
5. Jumlah Pantarlih tidak melaksanakan Coklit berdasarkan Daftar Pemilih dalam
formulir Model A-Daftar Pemilih: 8 TPS di 2 Provinsi;
6. Jumlah Pantarlih tidak melaksanakan Coklit melaksanakan Coklit dengan
mendatangi Pemilih secara langsung: 6 TPS di 3 Provinsi;
7. Jumlah Pantarlih tidak mencocokkan Daftar Pemilih pada formulir Model A-
Daftar Pemilih dengan KTP-el dan/atau KK: 3 TPS di 2 Provinsi;
8. Jumlah Pantarlih tidak mencatat data Pemilih yang telah memenuhi syarat,
tetapi belum terdaftar dalam Daftar Pemilih: 33 TPS di 3 Provinsi;
9. Jumlah Pantarlih tidak memperbaiki data Pemilih jika terdapat kekeliruan: 30
TPS di 3 Provinsi;
10. Jumlah Pantarlih tidak mencatat keterangan Pemilih penyandang disabilitas
pada kolom ragam disabilitas: 71 TPS di 5 Provinsi;
11. Jumlah Pantarlih tidak mencatat data Pemilih yang telah berubah status dari
status prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia menjadi status sipil dibuktikan dengan menunjukkan surat
keputusan pemberhentian sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia atau
Kepolisian Negara Republik Indonesia: 61 TPS di 3 Provinsi;
12. Jumlah Pantarlih tidak mencatat Pemilih yang tidak memiliki KTP-el dengan
memberikan keterangan Pemilih tidak memiliki KTP-el: 45 TPS di 2 Provinsi;
13. Jumlah Pantarlih tidak mencoret data Pemilih yang telah meninggal dibuktikan
dengan menunjukkan surat keterangan kematian atau dokumen lainnya: 47
TPS di 4 Provinsi
14. Jumlah Pantarlih tidak mencoret data Pemilih yang telah berubah status dari
status sipil menjadi status prajurit Tentara Nasional Indonesia dan/atau
anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dibuktikan dengan
menunjukkan kartu tanda anggota Tentara Nasional Indonesia dan/atau
Kepolisian Negara Republik Indonesia: 78 TPS di 2 Provinsi;
15. Jumlah Pantarlih tidak mencoret data Pemilih yang belum pernah
kawin/menikah dan belum genap berumur 17 (tujuh belas) tahun pada
harpemungutan suara: 53 TPS di 3 Provinsi;
16. Jumlah Pantarlih tidak menandai data Pemilih, yang berdasarkan KTP-el atau
KK bukan merupakan Pemilih yang beralamat di TPS wilayah kerja Pantarlih?
Pantarlih mencatat hasil Coklit dalam buku kerja Pantarlih: 27 TPS di 2
Provinsi;
17. Jumlah Pantarlih tidak berkoordinasi dengan RT dan RW dalam melaksanakan
Coklit: 33 TPS di 4 Provinsi;
18. Jumlah Pantarlih tidak memastikan Pemilih sudah memenuhi syarat sebagai
Pemilih dan memiliki KTP-el Jika terdapat Pemilih belum terdaftar dalam
formulir Model A-Daftar Pemilih: 37 TPS di 4 Provinsi;
19. Jumlah Pantarlih tidak mencatat Pemilih yang bersangkutan ke dalam formulir
Model A-Daftar Potensial Pemilih, Jika Pemilih belum terdaftar dalam formulir
Model A-Daftar Pemilih: 58 TPS di 4 Provinsi
20. Jumlah Pantarlih tidak meminta keluarga Pemilih untuk menunjukkan salinan
KTP-el Pemilih yang bersangkutan, jika Dalam hal Pemilih yang belum terdaftar
dalam formulir Model A-Daftar Pemilih tidak dapat ditemui secara langsung: 57
TPS di 4 Provinsi
21. Jumlah Pantarlih tidak dapat berkomunikasi melalui panggilan video atau
konferensi video dalam waktu seketika yang memungkinkan Pantarlih dan
Pemilih untuk saling bertatap muka, berbicara langsung, dan melihat
kesesuaian wajah dengan foto pada dokumen KTP-el, jika dalam hal keluarga
Pemilih tidak dapat menunjukkan salinan KTP-el: 74 TPS di 2 Provinsi;
22. Jumlah Pantarlih tidak meminta keluarga Pemilih untuk menunjukkan KK
Pemilih yang bersangkutan, jika Dalam hal keluarga Pemilih tidak dapat
menunjukkan salinan KTP-el Pemilih dan Pantarlih tidak dapat berkomunikasi
dengan Pemilih: 50 TPS di 2 Provinsi;
23. Jumlah Pantarlih tidak memberikan keterangan Pemilih belum memiliki KTP-el
jika dalam hal Pemilih yang dicatat dalam Daftar Pemilih pada formulir Model
A-Daftar Potensial Pemilih tidak memiliki KTP-el: 66 TPS di 3 Provinsi;
24. Jumlah Pantarlih tidak memberikan formulir Model A-Tanda Bukti Terdaftar
kepada Pemilih yang telah dilakukan Coklit: 185 TPS di 3 Provinsi;
25. Jumlah Pantarlih tidak menempelkan stiker Coklit yang dikeluarkan oleh KPU
untuk setiap 1 (satu) KK: 14 TPS di 3 Provinsi;
26. Jumlah Pantarlih tidak mencatat dan merekapitulasi hasil kegiatan Coklit ke
dalam formulir Model A-Laporan Hasil Coklit: 11 TPS di 2 Provinsi; dan
27. Jumlah Pantarlih tidak menyampaikan hasil Coklit kepada PPS, menggunakan
formulir Model A-Daftar Pemilih, dan formulir Model A-Daftar Potensial Pemilih:
15 TPS di 2 Provinsi.
Dari hasil olah data Hasil Pengawasan Melekat Dua Hari Pertama Tahapan
Pencocokan dan Penelitian Dalam Penyusunan Daftar Pemilih dari 23 Bawaslu
Provinsi juga ditemukan bahwa:
Tujuan
Pelaksanaan Kegiatan
Penutup
Demikian kerangka acuan kerja ini kami susun sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan Supervisi Monitoring Pengawasan Pencocokan dan Penelitian Tahapan
Penyusunan Daftar Pemilih Tetap Pemilu Tahun 2024.
Instrumen Supervisi
NO LOKASI PERTIMBANGAN
1 Bogor, Jawa Barat - Penambahan Penduduk Nomor 1
2 Tangerang, Banten - Penambahan Penduduk Nomor 2
- Daerah Industri
3 Bekasi, Jawa Barat - Penambahan Penduduk Nomor 3
- Daerah Industri
4 Garut, Jawa Barat - Penambahan Penduduk Nomor 4
5 Karawang, Jawa Barat - Penambahan Penduduk Nomor 5
- Daerah Industri
6 Kota Medan, Sumatera Utara - Jumlah Penduduk Terbesar 1 di Sumatera Uatra
7 Kota Makassar, Sulawesi Selatan - Penurunan Penduduk Terbesar 2
8 Kota Jayapura, Papua - Penurunan Penduduk Terbesar 10
9 Kota Manado, Sulawesi Utara - Laporan Tarik Data dari Provinsi yang Mengirim
- Jumlah Penduduk Terbesar 1 di Sulawei Utara
10 Kota Samarinda, Kalimantan Timur - Laporan Tarik Data dari Provinsi yang Mengirim
- Jumlah Penduduk Terbesar 1 di Kaltim
- Daerah Tambang dan Perkebunan
10 KABUPATEN/KOTA DENGAN PENAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK TERBESAR
NO KABUPATEN/KOTA PENAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK
1 BOGOR 1.138.912
2 TANGERANG 596.662
3 BEKASI 525.354
4 GARUT 465.530
5 KARAWANG 352.016
6 CIREBON 280.985
7 SERANG 249.563
8 LEBAK 236.850
9 TEGAL 235.193
10 CIANJUR 225.389
2019 2022
KOTA SAMARINDA
766.015 838.935
SAMARINDA ILIR 68.141 69.840
SAMBUTAN 48.775 59.223
SAMARINDA KOTA 34.412 32.863
PALARAN 55.276 63.994
LOA JANAN ILIR 58.970 66.929
SAMARINDA SEBERANG 60.589 64.739
SUNGAI KUNJANG 119.856 134.315
SAMARINDA ULU 125.808 132.022
SAMARINDA UTARA 91.784 106.995
SUNGAI PINANG 102.404 108.015
2019 2022
KOTA MEDAN
2.478.145 2.527.050
MEDAN BARAT 92.277 92.823
MEDAN BARU 41.029 36.907
MEDAN HELVETIA 162.168 170.478
MEDAN PETISAH 79.252 74.643
MEDAN BELAWAN 113.885 112.660
MEDAN DELI 180.673 193.206
MEDAN LABUHAN 129.431 138.497
MEDAN MARELAN 161.002 188.242
MEDAN PERJUANGAN 117.109 110.546
MEDAN TEMBUNG 159.364 154.056
MEDAN TIMUR 125.863 122.823
MEDAN AMPLAS 136.773 133.814
MEDAN AREA 123.646 118.830
MEDAN DENAI 169.560 176.557
MEDAN KOTA 92.833 88.087
MEDAN SUNGGAL 128.544 135.287
MEDAN TUNTUNGAN 92.505 97.281
MEDAN JOHOR 149.824 158.478
MEDAN MAIMUN 55.318 52.623
MEDAN POLONIA 61.728 61.835
MEDAN SELAYANG 105.361 109.377
Beberapa hasil olah data terhadap hasil pengawasan melekat dalam dua hari pertama tahapan pencocokan dan penelitian dalam
penyusunan DPT. Hasil analisis selengkapnya dapat diakses melalui tautan: https://bit.ly/analisiswaskatcoklit2hari.