Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR PEMILIHAN GUBERNUR

DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA


WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
TAHUN 2020

NAMA : ……
TELEPON : …..
JABATAN : PKD…..

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala
limpahan rahmat, inayah dan hidayah-Nya, saya PKD ……. Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang dalam Pemilihan Gubernur dan wakil
gubernur,Bupati dan wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020.
yang telah dilaksanakan pada Hari Rabu, Tanggal 9 Desember 2020 berjalan
dengan tertib, lancar, aman dan nyaman sukses serta pelaksanaannya sesuai
dengan aturan perundang-undangan dan peraturan standar protocol kesehatan
Covid 19.

PKD........ dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagai


penyelenggara Pemilu, secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik,
berkat adanya kerjasama dan konsolidasi Internal Kelembagaan Panwaslu
Kecamatan (Panwaslucam) dan PKD yang ada di Kelurahan / Desa, dengan
motto : Bersama rakyat awasi pemilu Bersama bawaslu tegakan keadilan
pemilu serta dapat membangun Sinergitas, Integritas, Moralitas dan
Profesionalitas, serta PKD ……. dapat membangun kerjasama dengan
penyelenggara Pemilu lainnya seperti Panitia Pemungutan Suara dan
jajarannya, Perangkat Kelurahan / Desa, tim kampanye dan partai politik tingkat
Kelurahan / desa, tokoh masyarakat, sehingga kerjasama dan koordinasi yang
terbangun telah membawa perubahan mutu Pemilu yang lebih baik dari Pemilu-
Pemilu sebelumnya.

PKD ….. bekerja sesuai instruksi dari Panwaslu Kecamatan Ungaran Timur
yaitu lebih mengutamakan pencegahan dalam mengawal tahapan-tahapan
pemilu yang ada atas adanya suatu pelanggaran-pelanggaran pemilu, yang
bertujuan Pemilu di Kelurahan/Desa …. dapat berjalan Luber Jurdil, dengan
harapan Pemilu yang demokratis menjadi perwujudan hak seluruh masyarakat
walaupun pelaksanaan pemilu tahun ini dilaksanakan pada masa pandemic
covid 19 di Indonesia umumnya dan masyarakat Kelurahan/Desa ….khususnya.

Dengan adanya peningkatan mutu penyelenggaraan Pemilu khususnya di


Kelurahan Ungaran kali ini, akan menjadi modal pembelajaran dan
pendewasaan demokrasi dimasa yang akan datang.

Semoga Allah SWT, selalu memberikan petunjuk-Nya, dan kita selalu


dalam lindungan-Nya. Amin.

SALAM AWAS DAN SEHAT

PKD ….
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
B. Tujuan Laporan
C. Landasan Hukum
BAB II PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU
A. Pelaksanaan Tahapan Kampanye
B. TPS Rawan
C. Patroli Pengawasan Kampanye
D. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan Suara,
dan Rekapitulasi Suara
1. Tahapan Masa Tenang
2. Tahapan Pengadaan dan Distribusi Perlengkapan
Pemungutan Suara
3. Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Lampiran-Lampiran
1. Form A
2. Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara :
a. C-Hasil Bupati dan Wakil Bupati Semarang.
3. Dokumentasi
a. Dokumentasi Penertiban APK
b. Dokumentasi Pemungutan dan penghitungan suara
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Untuk menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 perlu diselenggarakan Pemilu untuk
Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan wakil bupati, serta walikota dan
wakil walikota sebagai kepala daerah dalam pemerintahan negara yang
demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat Pemilu, adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilu
Dalam pengertian lain Pemilu (Pemilu) adalah juga suatu proses di
mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan
politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari
Presiden, wakil rakyat,Kepala daerah di berbagai tingkat pemerintahan.
Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi
jabatan-jabatan publik lainnya, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih
sering digunakan.
Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan
kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan
program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama
waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.
Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai.
Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan
pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan, dan disosialisasikan ke para
pemilih.
Pemilu dipandang sebagai tolak ukur demokrasi. Keyakinan kuat pada
Pemilu sebagai ukuran utama demokrasi didasarkan pada tiga
pertimbangan, yaitu:
1. Pemilu merupakan proses terbaik dibanding, misalnya, sistem karir dan
penunjukkan/pengangkatan, untuk menentukan pemimpin politik.
2. Pemilu memungkinkan pergantian kekuasaan secara berkala dan
membuka akses bagi aktor aktor baru masuk dalam arena kekuasaan.
3. Pemilu memungkinkan partisipasi rakyat untuk menentukan pemimpin
sesuai dengan kehendak mereka.
Pengertian pengawasan Pemilu adalah kegiatan mengamati, mengkaji,
memeriksa serta menilai pelaksanaan Pemilu secara tepat proporsional
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan demikian tujuan awal dari pada pengawasan adalah untuk
menegakkan integritas penyelenggaraan Pemilu serta menjadikan Pemilu
yang kredibel dan berkualitas, terwujudnya penyelenggaraan Pemilu yang
langsung, umum, bebas,rahasia, jujur dan adil.
Titik Berat Pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin agar
pelaksanaan suatu tugas dapat sesuai dengan Peraturan Perundangan
yang berlaku.
Sedangkan pengawasan dari penyelenggaraan Pemilu tersebut diberikan
kepada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dan jajaran dibawahnya
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslucam) dan PKD menjadi
satu-satunya lembaga yang berhak menerima laporan, dengan kata lain
PKD adalah merupakan satu-satunya pintu masuk untuk penyampaian
laporan pelanggaran Pemilu,dan hakikat dari kesemuanya itu adalah
selaras dengan tujuan kepada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu)yaitu:
“Meningkatkan kualitas pengawasan Pemilu untuk mewujudkan
Pemilu yang demokratis sebagai bagian dari konsolidasi demokrasi”
Panitia Pengawas Pemilu meneruskan temuan dan laporan yang
merupakan pelanggaran Administratif kepada KPU serta meneruskan
temuan dan laporan yang mengandung unsur pidana kepada penyidik.
Panitia Pengawas Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan Wakil
bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020 menyelesaikan
sengketa sesuai tahapan yang ditentukan undang – undang.
Laporan Akhir hasil pengawasan Pemilu Gubernur dan wakil
gubernur,Bupati dan Wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun
2020 di wilayah Kelurahan Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang ini diharapkan bisa memberikan gambaran terhadap
pelaksanaan Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan Wakil
bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020 yang telah
dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020.
Secara umum dari hasil Pengawasan PKD Ungaran Kecamatan Ungaran
Barat terhadap pelaksanaan Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati
dan Wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020 khususnya di
Kelurahan Ungaran Kecamatan Ungaran Barat telah berjalan sesuai dengan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari hasil
yang dicapai pada Pelaksanaan Pemilu tersebut, serta suasana yang
kondusif pasca Pelaksanaan Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati
dan Wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020 yang berjalan
dengan aman dan tentram serta sesuai standar protocol kesehatan covid
19.
PKD Ungaran Kecamatan Ungaran Barat berusaha mewujudkan
Pengawasan Pemilu Yang Efektif dan Efisien Melalui Pengawas Pemilu
Yang Berintegritas Dan Profesional Untuk Mewujudkan Pemilu yang
Demokratis dengan berbagai cara :
1. Melaksanakan pengawasan Pemilu secara taat azas dan taat aturan.
2. Membangun dan meningkatkan integritas dan kapasitas Pengawasan
Pemilu.
3. Menjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan dan lembaga
penegak hukum.
4. Membangun dan meningkatkan pengawasan Pemilu yang partisipatif.
Upaya Yang Telah Dilakukan Dalam Mengawasi Tahapan Pemilu Di
Kelurahan Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
antara lain :
1. PKD Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
bertindak atas dasar tugas dan kewenangannya sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.
2. PKD Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang sebagai
ujung tombak pengawasan ditingkat bawah berusaha dan
mengoptimalkan koordinasi/bekerja sama dengan masyarakat sebagai
bentuk Komunikatif, dalam arti bahwa Pengawas Pemilu Kelurahan /
Desa hendaknya mampu menjalin komunikasi ke segala arah (secara
horisontal saja maupun vertikal-horisontal).
3. PKD Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang ikut
mengawasi tahapan pemuktakiran data pemilih maupun dalam proses
sosialisasi Pemilu dan sosialisasi calon tetap peserta Pemilu.
4. PKD Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
berusaha untuk selalu dingin dalam menghadapi segala masalah dan
segala masalah yang ditangani secara persuatif mengisyaratkan bahwa
yang bersangkutan tetap dalam situasi damai.
5. PKD Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
berusaha bertanggung jawab, dalam arti bahwa kita hendaknya bekerja
berdasarkan aturan yang ada dan hasil kerjanya dapat di pertanggung
jawabkan menurut aturan itu; tanggung jawab di sini dilandasi oleh
moralitas agama dan Pancasila demi terjaminnya Pemilu yang jujur dan
adil.
6. PKD Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
berusaha mengingatkan untuk selalu mematuhi protocol kesehatan covid
19.
Pemilu Tahun 2020 adalah Pemilu yang ke-13 sejak Indonesia
Merdeka pada Tahun 1945 serta Pemilu yang ke-5 sejak masa reformasi.
Dan Pemilu Tahun 2020 adalah Pemilu yang kedua kali yang dilakukan
serentak untuk memilih kepala daerah di seluruh Indonesia.

B. TUJUAN LAPORAN
Dengan telah terselenggaranya Pemilu Gubernur dan wakil
gubernur,Bupati dan Wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun
2020, sebagai pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan maka
kami diwajibkan untuk membuat laporan akhir pelaksanaan pengawasan.
Penyusunan laporan akhir hasil pangawasan Pemilu Gubernur dan
wakil gubernur,Bupati dan Wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota
tahun 2020 ini bertujuan :
a. Sebagai bahan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
sebagai Pengawas Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan
Wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020 atas
keseluruhan pelaksanaan tugas selama masa bakti.
b. Memberikan gambaran umum hasil pengawasan pada setiap tahapan
Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan Wakil bupati,serta
walikota dan wakil walikota tahun 2020 di wilayah Kelurahan / Desa .
c. Sebagai bahan analisis dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan
Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan Wakil bupati,serta
walikota dan wakil walikota tahun 2020.
d. Sebagai tuntunan normatif peraturan perundang-undangan tentang
Pengawasan Pemilu Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan Wakil
bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020 mengenai laporan
pertanggungjawaban.
e. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pelaksanaan tugas
Panitia Pengawas Pemilihan di masa yang akan datang.
C. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum Pemilu Tahun 2020 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomer 8 Tahun 2018
3. PKPU Nomer 5 tahun 2020
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Nomor 13 tahun 2018
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Nomor 4 Tahun 2020
6. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015
7. PKPU Nomor 6 Tahun 2020.
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU

Tahapan Pemilihan Serentak diatur dalam Peraturan Komisi Pemilu


(PKPU) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan,
Program dan Jadwal Penyelenggaran Pemilu dan telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilu (PKPU) Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018
tentang pemilihan Gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan Wakil
bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020.
Berdasarkan Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaran Pemilu
Tahun 2020, yang Pengawas Pemilu Desa fokus pada tahapan :
1. Pembentukan Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara.
2. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih
3. Kampanye.
4. Pemungutan dan Penghitungan Suara

A. PELAKSANAAN TAHAPAN KAMPANYE


Kampanye merupakan bagian dari penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan Wakil bupati,serta walikota dan
wakil walikota tahun 2020 yang diselenggarakan oleh masing-masing calon
pasangan,partai dan Tim Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil
bupati untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Semarang untuk tahun 2020
terdapat 2 pasangan calon yang maju dalam pilkada 2020. Kampanye
merupakan salah satu upaya dari calon, partai dan Pasangan Calon Bupati
dan Wakil Bupati untuk meyakinkan para pemilih dengan cara
menyampaikan visi, misi dan program calon pasangan maupun Partai agar
bisa meraup suara terbanyak di Pemilihan serentak ini, Berdasarkan
Peraturan Komisi Pemilu (PKPU) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaran Pemilu dan telah
diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Komisi Pemilu (PKPU)
Republik Indonesia, Tahapan kampanye Pemilu Tahun 2020 dimulai pada
tanggal 26 September 2020 dan berakhir pada tanggal 5 Desember 2020
atau 3 hari sebelum pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Namun berdasarkan PKPU nomor 13 tahun2020 tentang pelaksanaan
pilkada dalam kondisi bencana nonalam covid 19 tidak diperbolehkan rapat
umum,pentas seni, perlombaan dan juga konser dalam kampanye pilkada
2020.
Kampanye yang dilaksanakan tahun ini bisa dilakukan di medsos
kalaupun tatap muka jumlahnya juga dibatasi karena pilkada tahun 2020
dalam kondisi bencana nonalam covid 19.
PKD juga menemukan pelanggaran terutama sekali dalam hal tata
cara pemasangan alat peraga kampanye oleh pasangan calon, pelanggaran
– pelanggaran itu antara lain :
1. Jumlah alat peraga kampanye yang berbentuk baliho dipasang oleh
caleg diluar ketentuan (Pelanggaran Keputusan Komisi Pemilhan Umum
Repulik Indonesia Nomor 1096/PL.01.5-Kpt/06/KPU/IX/2018).
2. Alat peraga kampanye yang dipasang di luar lokasi yang telah ditentukan
(Pelanggaran Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Grobogan
Nomor: 80/Kpts/KPU-Kab-012.329260/2018).
Berdasarkan beberapa temuan di atas, PKD Ungaran terlebih dahulu
mengambil cara persuasif dan koordinasi terlebih dahulu kepada para pihak
yang melakukan pelanggaran, adapun langkah yang diambil adalah
1. Menyampaikan secara lisan baik secara formal maupun secara informal
tentang Tata Cara Pemasangan Alat Peraga Kampanye seperti yang
terdapat dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2018 tentang
Kampanye Pemilihan Umum.
2. Menyampaikan himbauan secara tertulis kepada semua pemangku
kepentingan dalam Pemilihan 2020 ini agar semua pihak mematuhi dan
mengikuti semua Peraturan dan Perundang-Undangan Pemilihan 2020,
agar pemilu ini bisa berjalan lancar, aman dan damai seperti yang kita
harapkan khususnya bagi masyarakat Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang pada khususnya dan Masyarakat Indonesia pada
umumnya.
3. Berbagai langkah yang ditempuh tersebut diatas telah di sampaikan
kepada Panwaslu Kecamatan Ungaran Barat.
Dalam Pengawasan Tahapan ini, di Kelurahan Ungaran tidak
ditemukan adanya kegiatan kampanye baik itu yang dilakukan pasangan
calon maupun dari timses ataupun partai pengusung.

B. TPS RAWAN
Indikator TPS rawan adalah sebagai berikut :
1. Terdapat Pemilih DPTB dalam TPS.
2. Terdapat Pemilih DPPh dalam TPS.
3. TPS dekat Rumah Sakit.
4. TPS dekat Perguruan Tinggi.
5. TPS dekat dengan Lembaga Pendidikan (Pesantren/Asrama).
6. Terdapat praktik pemberian uang atau barang pada masa kampanye.
7. Terdapat praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu
agama, suku, ras golongan di sekitar TPS.
8. Petugas KPPS berkampanye untuk peserta pasangan calon
9. TPS berada di dekat posko/rumah tim kampanye peserta Pemilihan
2020.
10. Logistik/perlengkapan pemungutan suara mengalami kerusakan.
Berdasarkan kesepuluh indikator di atas di Kelurahan Ungaran
terdapat pemilih yang terdaftar dalam DPTb sebanyak 34 pemilih dan
dalam DPPh sebanyak 0 pemilih. Sedangkan untuk indikator yang lain
tidak ditemukan.

C. PATROLI PENGAWASAN PEMILIHAN 2020


Dalam Patroli Pengawasan yang kami lakukan dalam Pemilihan
2020, tidak hanya pengawasan kampanye tetapi juga pengawasan terhadap
pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih.
Pada Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan wakil
bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020, Daftar Pemilih yang
digunakan adalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD dan DPRD presiden dan wakil presiden Tahun 2019 ditambah
Pemilih Pemula yang pada saat Pemilihan Gubernur dan wakil
gubernur,Bupati dan wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun
2020 telah berumur genap 17 Tahun pada hari pemungutan atau kurang
dari 17 Tahun tapi sudah atau pernah kawin. Daftar pemilih tersebut
dimutakhirkan dan divalidasi oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk
digunakan sebagai bahan penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS),
kemudian DPS tersebut diumumkan oleh PPS pada tempat yang mudah
terjangkau oleh masyarakat untuk mendapat tanggapan dari masyarakat
sehingga dapat memberikan kesempatan kepada hak pilih yang belum
terdaftar sebagai pemilih.
Dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur,Bupati
dan wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020. tidak
menutup kemungkinan adanya terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan
tahapan tersebut. Untuk itu panwaslu harus menentukan potensi dan titik
rawan terjadinya pelanggaran pemilu, misalnya dalam tahapan penyusunan
daftar pemilih. Adapun potensi pelanggaran dalam tahapan ini antara lain:
a. Pemilih yang mempunyai hak pilih tapi tidak terdaftar
b. Pemilih terdaftar lebih dari satu kali
c. Pemilih yang sudah meninggal dunia tetapi masih terdaftar
d. WNI yang masih dibawah umur terdaftar dalam Daftar Pemilih
e. Anggota TNI/POLRI terdaftar dalam Daftar Pemilih
Adapun masalah yang dihadapi panwaslucam dan jajarannya dalam
mencegah terjadinya pelanggara yaitu ketidak pedulian masyarakat
terhadap pemilu, ketidakjujuran masyarakat terhadap identitas para pemilih
dan kerjasama antara penyelenggara pemilu dengan peserta Pemilu.
PKD Ungaran dalam melakukan pengawasan Gubernur dan wakil
gubernur,Bupati dan wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun
2020, menggunakan strategi pengawasan:
 Pencegahan terhadap potensi pelanggaran dengan melakukan tindakan,
langkah-langkah, dan upaya optimal mencegah secara dini terhadap
potensi pelanggaran dan/atau indikasi awal pelanggaran.
 Penindakan terhadap dugaan pelanggaran dengan melakukan tindakan
penangangan secara cepat dan tepat terhadap temuan atau laporan
dugaan pelanggaran Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur,Bupati dan
wakil bupati,serta walikota dan wakil walikota tahun 2020 Mengupayakan
secara optimal untuk mendapatkan salinan daftar pemilih dari KPU dan
jajarannya.
 Melakukan pengawasan langsung secara cermat untuk memastikan
bahwa pengumuman DPS, perbaikan DPS, rekapitulasi DPT, dan
penetapan DPT untuk dilaksanakan sesuai aturan dan tepat waktu.
 Melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang peraturan
perundang-undangan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 dan
sanksi terhadap pelanggarannya.
 Mengajukan nota keberatan secara tertulis dan terbuka kepada KPU dan
jajarannya, apabila KPU dan jajarannya tidak menindaklanjuti teguran,
peringatan, dan rekomendasi panwaslu.
Dalam Pemilihan 2020, Kelurahan terdiri dari 24 TPS dengan jumlah
pemilih per TPS sebagai berikut :
TPS DPT (L) DPT (P) JMLH
001 194 229 423
002 178 182 360
003 150 174 324
004 148 169 317
005 213 230 443
006 146 201 347
007 159 190 349
008 150 181 331
009 169 257 426
010 116 123 239
011 130 165 295
012 195 104 405
013 181 217 398
014 108 126 234
015 177 167 344
016 132 155 287
017 139 147 286
018 142 153 295
019 171 180 351
020 131 148 279
021 147 175 322
022 191 240 431
023 182 192 374
024 240 247 487
JML 3889 4458 8347

PKD Ungaran melakukan Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih


yang dilakukan PPS Ungaran dengan cara melakukan Penyisiran
menggunakan IT dan juga melakukan Faktual di lapangan pada
pemutakhiran data pemilih.
Dari hasil pengawasan di lapangan masih ditemukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Ditemukan Daftar Pemilih yang sudah meninggal dunia
b. Ditemukan Daftar Pemilih Ganda
c.  Masih terdapat warga masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih tapi
belum terdaftar.
Dalam hal ini PKD Ungaran memberikan rekomendasi kepada PPS
Kelurahan Ungaran agar warga masyarakat yang terlewat untuk segera
dapat dimasukan pada Daftar Pemilih dan Daftar Pemilih yang sudah
meninggal dunia maupun yang Daftar Pemilih Ganda agar segera ditindak
lanjuti atau menjadi TMS.

D. PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN


SUARA, DAN REKAPITULASI SUARA
1. Tahapan Masa Tenang
Tiga hari sebelum Pemungutan dan Penghitungan suara merupakan
masa tenang, dan seluruh alat peraga kampanye harus dibersihkan,
serta gambar pasangan calon. tidak dibenarkan untuk melaksanakan
kampanye dalam bentuk apapun pada masa tenang tanggal 6 Desember
2020 sampai dengan 9 Desember 2020.
2. Tahapan Pengadaan dan Distribusi Perlengkapan Pemungutan
Suara
Beberapa hari menjelang Pemungutan suara, Logistik Pemilihan
untuk Pemungutan Suara khususnya di Kelurahan Ungaran telah
didistribusikan oleh PPS ke Tiap TPS pada pukul 08.00 sampai dengan
selesai sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. Pendistribusian
perlengkapan pemungutan suara di Kelurahan Ungaran berjalan sesuai
dengan aturan yang berlaku dan tidak ada kekurangan logistik yang
diterima oleh TPS baik untuk perlengkapan untuk protocol kesehatan
covid 19.
3. Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pada tahap ini, pangawasan difokuskan pada TPS-TPS yang diduga
rawan terjadi kecurangan.
Pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan wakil
gubernur, Bupati dan wakil bupati,seta walikota dan wakil walikota tahun
2020 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU
Republik Indonesia yaitu tanggal 9 desember 2020. Pemungutan Suara
di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dimulai pukul 07.00 WIB sampai
pukul 13.00 WIB
Penghitungan suara di setiap TPS pada Pemilihan Gubernur dan
wakil gubernur, Bupati dan wakil bupati,seta walikota dan wakil walikota
tahun 2020 dilaksanakan setelah rapat pemungutan suara ditutup sampai
selesai.
Jumlah TPS di wilayah Kelurahan Ungaran pada Pemilihan Gubernur
dan wakil gubernur, Bupati dan wakil bupati,seta walikota dan wakil
walikota tahun 2020 berjumlah 24 TPS.
Hasil penghitungan suara dari TPS dikirim ke Panitia Pemungutan
Suara (PPS) untuk selanjutnya dikirim ke Panitia Pemilihan Kecamatan
(PPK) untuk dilakukan rekapitulasi perolehan suara di tingkat
Kecamatan.Hasil Penghitungan Suara saya lampirkan pada
Lampiran laporan ini dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam
laporan ini.
Pada Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur, Bupati dan wakil
bupati,seta walikota dan wakil walikota tahun 2020 di Kelurahan
Ungaran berjalan dengan aman serta suasana yang kondusif dan tidak
ada pelanggaran yang ditemukan sesuai dengan laporan PTPS yang
dituangkan dalam Form A.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur, Bupati
dan wakil bupati,seta walikota dan wakil walikota tahun 2020 khususnya di
Kelurahan Ungaran Kecamatan Ungaran Barat berjalan sesuai dengan
tahapan Pemilu mulai dari tahap :
1. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih
2. Kampanye dan Masa Tenang.
3. Perlengkapan Pemungutan Suara.
4. Pemungutan dan Penghitungan Suara
Seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan wakil
gubernur, Bupati dan wakil bupati,seta walikota dan wakil walikota tahun
2020 di Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berkat kerjasama serta
koordinasi yang baik antara Penyelenggara Pemilu, PKD, Partai Politik. Tim
Kampanye Paslon Bupati dan wakil bupati serta semua pihak yang terkait,
sehingga tetap terjaga suasana yang kondusif serta menghasilkan
Pemilihan Umum yang demokratis dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Form A
2. Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara yang terdiri dari :
a. C Hasil KWK
3. Dokumentasi
c. Dokumentasi Penertiban APK
d. Dokumentasi Pemungutan dan Penghitungan Suara
FORMULIR MODEL A
LAPORAN HASIL PENGAWASAN PEMILIHAN

I. DATA PENGAWAS :
a. Nama / Tim Pengawas : ASEP SETIAWAN
b. Jabatan : PKD UNGARAN
c. Alamat Domisili : Jl Kalimasada Raya No 01 Lerep Kecamatan Ungaran
Barat.
II. KEGIATAN PENGAWASAN
a. Tahapan yang : Pengawasan Tahapan Pemungutan Dan
diawasi Penghitungan Suara.

b. Bentuk Pengawasan : Langsung

c. Pihak yang diawasi : KPPS


d. Pelaksanaan : Hari : Rabu
Tanggal : 9
Bulan : Desember
Tahun : 2020
Waktu/Jam : 07.00 - 14.30
Tempat/lokasi : Kelurahan Ungaran

III. URAIAN HASIL PENGAWASAN:


Kegiatan pada hari adalah puncak dari beberapa tahapan yang kami lakukan
maka dari itu perlu stamina yang luar biasa. Kegiatan pemungutan suara di semua TPS
dimulai tepat pukul 07.00 dengan mengucapkan sumpah bagi KPPS setelah itu
membuka kotak suara semuanya masih tersegel dengan baik dan surat suara tidak ada
yang kurang. Semua sudah menerapkan standard protocol kesehatan covid 19.
Kegiatan berjalan lancar aman dan kondusif sampai ditutup pada pukul 13.00,
dilanjutkan dengan penghitungan surat suara sampai selesai tanpa ada masalah.
IV. DUGAAN PELANGGARAN : Tidak Ada
V. INFORMASI DUGAAN PELANGGARAN :
a. Tempat Kejadian :
b. Waktu Kejadian :
c. Nama Pelaku :
d. Status Pelaku :
VI. URAIAN DUGAAN PELANGGARAN : Nihil
VII. SAKSI – SAKSI :
a. Saksi I
b. Saksi II
VIII. BUKTI PENDUKUNG :

Ungaran 9 Desember 2020.


Pengawas

ASEP SETIAWAN
Dokumentasi :
Penertiban APK

PEMUNGUTAN & PENGHITUNGAN SUARA

Anda mungkin juga menyukai