Tujuan Instruksional Umum; Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta memahami gambaran singkat tentang Kampanye dan Pengawasan Kampanye. Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mempelajari modul ini, Peserta dapat mengetahui: a. definisi Kampanye, Bentuk-bentuk Kampanye dan Larangan Dalam Kampanye b. teknis pengawasan Kampanye Pokok Bahasan: a. Kampanye dan Bentuk-bentuk Kampanye serta Larangan Dalam Kampanye b. Teknis pengawasan Pemilu Bagaimana Mengawasi Kampanye? Metode dan Alat Peraga; a. Metode Ceramah dan Tanya Jawab b. Alat yang digunakan Infocus, Laptop, Spidol dan kertas Bagaimana mengawasi Kampanye? A. Definisi Kampanye Kegiatan peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta pemilu untuk menyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu. Definisi kampanye dalam UU 7 tahun 2017 ini mengalami perubahan dibandingkan dengan definisi kampanye pada UU Pemilu sebelumnya. Perubahan tersebut berupa perubahan dari syarat kumulatif keterpenuhan unsur menjadi syarat alternatif. Artinya untuk dikategorikan sebagai kegiatan kampanye unsur-unsur kampanye tidak harus terpenuhi seluruhnya. Konsekuensinya, dalam penegakan hukum pengawas pemilu memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam menindak dugaan pelanggaran kampanye. Kampanye Pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggung jawab. Dalam pelaksanaan Pemilu 2019, Kampanye Pemilu dilaksanakan secara serentak antara Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan Kampanye Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD. Pelaksana Kampanye Pemilu dan tim kampanye harus didaftarkan pada KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota. Pendaftaran pelaksana Kampanye Pemilu dan tim kampanye ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/ Kota. Bagaimana mengawasi Kampanye? B. Pelaksana kampanye Kampanye Pemilu dilaksanakan oleh pelaksana kampanye dan diikuti oleh peserta kampanye. 1. Pelaksana Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas: Bagaimana mengawasi Kampanye? Tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2. Pelaksana Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Beberapa ketentuan terkait pelaksanaan kampanye baik untuk pemilu anggota DPR dan DPRD serta pemilu anggota DPD. Ketentuan pelaksana kampanye dimaksud sebagaimana tabel dibawah. Bagaimana mengawasi Kampanye? Tabel 05 : Pelaksana Kampanye Bagaimana mengawasi Kampanye? Bagaimana mengawasi Kampanye? C. Materi, Metode dan Jadwal Kampanye • Materi Kampanye Bagaimana mengawasi Kampanye? • Metode Kampanye Kampanye dapat dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut: 1. pertemuan terbatas 2. pertemuan tatap muka; 3. penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada umum; 4. pemasangan alat peraga di tempat umum; 5. media sosial; 6. iklan media massa cetak, media massa elektronik, dan internet; 7. rapat umum; 8. debat Pasangan Calon tentang materi Kampanye Pasangan Calon; dan 9. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan perundang-undangan Bagaimana mengawasi Kampanye? Bagaimana mengawasi Kampanye? • Jadwal Kampanye Dalam penyusunan dan penetapan jadwal kampanye disusun dan ditetapkan oleh KPU sesuai jenjang dan jenis pemilunya. Bagaimana mengawasi Kampanye? D. Larangan Dalam Kampanye Pelaksana, peserta, dan tim Kampanye Pemilu dilarang: 1. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu yang lain; 4. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat; 5. mengganggu ketertiban umum; 6. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain; 7. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu; Bagaimana mengawasi Kampanye? 8. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan; 9. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan 10. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta Kampanye Pemilu. Pelaksana dan tim Kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan: 1. Ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi; 2. Ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan; 3. gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia; 4. direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah; 5. pejabat negara bukan anggota partai politik yang menjabat sebagai pimpinan di lembaga nonstruktural. 6. aparatur sipil negara; Bagaimana mengawasi Kampanye? 7. anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; 8. kepala desa; 9. perangkat desa; 10. anggota badan permusyawaratan desa; dan 11. Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih. Tindak Pidana Pemilu dalam Kampanye: 1. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu yang lain 2. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain 3. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu Bagaimana mengawasi Kampanye? 4. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan 5. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta Kampanye Pemilu Kampanye Pemilu yang mengikutsertakan Presiden, Wakil Presiden, menteri, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, dan wakil walikota harus memenuhi ketentuan: • tidak menggunakan fasilitas dalam jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat • menjalani cuti di luar tanggungan negara. Larangan Menjanjikan imbalan Selama Masa Tenang, pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilarang menjanjikan atau memberikan imbalan kepada Pemilih untuk: a. tidak menggunakan hak pilihnya; Bagaimana mengawasi Kampanye? b. memilih Pasangan Calon; c. memilih Partai Politik Peserta Pemilu tertentu; d. memilih calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota tertentu; dan/atau memilih calon anggota DPD tertentu Bagaimana mengawasi Kampanye?