Anda di halaman 1dari 7

PENCEGAHAN PELANGGARAN DAN SENGKETA PROSES

PEMILIHAN UMUM
JUMAIDI
Kewenangan Bawaslu  UU No 7 Tahun 2017
tentang Pemilu (Pasal 93)

 menyusun standar tata  mengawasi pelaksanaan  menyampaikan dugaan


laksana pengawasan tahapan Penyelenggaraan pelanggaran kode etik
Penyelenggara Pemilu kepada
Penyelenggaraan Pemilu Pemilu DKPP
untuk pengawas Pemilu  mengelola, memelihara, dan
 mencegah terjadinya
di setiap tingkatan merawat arsip serta
praktik politik uang melaksanakan penyusutannya
berdasarkan jadwal retensi arsip
sesuai dengan ketentuan
 melakukan pencegahan peraturan perundang-undangan
 mengawasi netralitas aparatur
dan penindakan sipil negara, netralitas anggota  mengevaluasi pengawasan
terhadap: Tentara Nasional Indonesia, Pemilu
dan netralitas anggota mengawasi pelaksanaan
1. pelanggaran Pemilu; dan Kepolisian Republik Indonesia

Peraturan KPU
2. sengketa proses Pemilu
 melaksanakan tugas lain sesuai
dengan ketentuan peraturan
 mengawasi pelaksanaan perundang-undangan
 mengawasi persiapan putusan/keputusan
Penyelenggaraan Pemilu
Perbawaslu No 20 tahun 2018

Pasal 2: Bawaslu, Bawaslu Provinsi,  pelanggaran Pemilu termasuk


dan Bawaslu Kabupaten/Kota praktik politik uang
bertugas melakukan pencegahan
terhadap:  sengketa proses Pemilu.

Dilakukan dengan cara (Pasal 4): Dilakukan melalui (Pasal 5):


 mengidentifikasi dan memetakan potensi  riset atau penelitian;
kerawanan Pemilu;
 mengoordinasikan, menyupervisi, membimbing,  sosialisasi;
memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan
Pemilu;  studi banding;
 berkoordinasi dengan kementerian/lembaga  kerja sama;
terkait atau pemerintah daerah; dan
 penyuluhan; dan/atau
 meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengawasan Pemilu.  kegiatan lain
Pelaksanaan pencegahan dilakukan kepada (Pasal 6):

 penyelenggara Pemilu;
 Peserta Pemilu;
 pelaksana atau tim kampanye;
 kementerian/lembaga atau pemerintah daerah;
 masyarakat;
 pemilih; dan
 pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Pemilu
Identifikasi dan Pemetaan Potensi Pelanggaran dan Sengketa Proses (Pasal 7)

2. Aspek penting lainnya yang tidak


1. Setiap tahapan Pemilu; termasuk tahapan Pemilu

 perintah atau larangan yang diatur dalam peraturan perundang-


undangan;
Pengawas
 ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpotensi Pemilu
menimbulkan multitafsir;
menentukan
 perbuatan yang belum diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan; fokus dan
 subjek atau pelaku yang berpotensi melakukan pelanggaran dan
strategi
sengketa proses; dan pengawasan
 wilayah pengawasan dengan mempertimbangan tinggi
rendahnya tingkat kerawanan dan besarnya potensi
pelanggaran dan sengketa proses pada wilayah tertentu
berdasarkan pengalaman Pemilu sebelumnya
Ttindakan
Pencegahan
Tindakan Pencegahan (Pasal 8)
1 2 3 4
penguatan koordinasi antar pelaksanaan sosialisasi ketentuan
lembaga dalam mencegah peningkatan kerja peraturan perundang-undangan kegiatan
terjadinya pelanggaran dan sama antar lembaga dan/atau potensi kerawanan terjadinya lain
sengketa proses pelanggaran dan sengketa proses
sepanjang
tidak
 pemetaan organisasi  pemetaan organisasi  pemetaan sasaran; bertentang
atau kelembagaan; atau kelembagaan;
 penyiapan materi; an dengan
 penentuan materi  penentuan fokus
koordinasi; kerjasama;  pelaksanaan kegiatan; dan peraturan
 penyusunan nota
 evaluasi pelaksanaan perundang-
 penyusunan nota
kesepahaman; kesepahaman; undangan
 penyusunan langkah- Materi Sosialisasi
 penyusunan langkah langkah strategis
strategis pencegahan  materi pengawasan Pemilu;
pencegahan
pelanggaran dan pelanggaran dan
sengketa proses  jenis dan bentuk pelanggaran;
sengketa proses sebagai
sebagai tindak lanjut tindaklanjut nota  jenis dan bentuk sanksi; dan
nota kesepahaman; kesepahaman; dan
dan  dampak pelanggaran dan
 evaluasi terhadap sengketa proses terhadap
 evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan kualitas penyelenggaraan
efektivitas pelaksanaan koordinasi dan/atau kerja Pemilu.
koordinasi sama
Pencegahan pelanggaran dan sengketa proses dilakukan
dengan cara (Pasal 12):

 melakukan pengamatan dan/atau pemeriksaan;


 memastikan kelengkapan, kebenaran, keakuratan serta keabsahan data
dan dokumen yang menjadi objek pengawasan pada setiap kegiatan
dan/atau tahapan;
 melakukan koordinasi dalam memastikan kesepahaman antar pihak
terkait;
 mendapatkan informasi dan/atau data yang dibutuhkan; dan
 melakukan kegiatan lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai