Anda di halaman 1dari 17

Rapat Pembahasan Program dan Anggaran Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024

Kegiatan dibuka oleh Pembawa acara Nova Dwi Kristina, dilanjut dengan seremonial Pembacaan Doa,
Menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Bawaslu. Kegiatan dilanjut dengan laporan ketua penitia
penyelenggara kegiatan Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Ibu Kartini Tjandra Lestari,
SH,MM. sesuai dengan peraturan terbaru yaitu PMK 210/PMK.05/2022 tentang TATA CARA
PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA dimana Koordinator Sekretariat harus memiliki sertifikat sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom), jikalau tidak ada harus mengambil dari instansi/lembaga lainnya.
Penggunaan anggaran sudah mulai berjalan tetapi dalam anggaran tersebut menunggu jalinan
koordinasi dengan bank resesi, sehingga anggaran belum bisa diturunkan. Dan dalam penggunaannya
anggarannya menggunakan LS.

Selanjutnya sambutan ketua bawaslu provinsi jawa tengah Bapak Kuhammad Amin,S.AP., MH sekaligus
membuka acara. Dalam Program anggaran sekarnag dijadikan satu dimulai dari Bawasku RI menurunkan
ke Bawaslu Provinsi dilanjut ke Bawaalu Kab/Kota dan sampai ke Panwaslu Kecamatan. Paradigma
pembedaan Komisioner dan Sekretariat tidak dijadikan sebuah perbedaan yang signifikan tetapi
sekarang menjadi satu kesatuan dengan tugas masing-masing dengan tanggung jawab bersama.
Tantangan Penyelenggaraan lebih kompleksitas secara sistematis. Bawasku RI mengadakan Rakor
dengan Bawaslu Provinsi dan akan turun lagi rakor Bawaslu Provinsi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota.
Untuk kecamatan yang kurang harmoni agar dilakukan pembinaan dengan supervisi agar dapam
pengawasanya berjalan dengan lancar tanpa terkendala masalah internal pengawas itu sendiri,
kemudian selanjutnya acara dibuka.

Selanjutnya maauk ke acara utama yang dimoderatori oleh Bendahara Pengeluaran Bawaslu Provinsi
Jawa Tengah Bapak Sriyadi.

Narasumber pertama dari Kanwil DJPb Prov. Jateng Kabid. PPA I Ibu Triana Ambarsari. membahas
Langkah Langkah Strategi Pelaksanaan Anggaran tahun 2023. APBN 2023 merupakan kokitmen untuk
menjaga perekonomian dalam Tahun 2023.

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN

"Perencanaan yang berkualitas menjadi kunci dalam mendukung kinerja pelaksanaan anggaran"
1. Melakukan reviu DIPA awal untuk melihat kesesuaian alokasi Program/Kegiatan/Output dalam DIPA
dengan kebutuhan satker/K/L.

2. Melakukan reviu DIPA secara periodik dan dalam hal

diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan K/L

segara dilakukan revisi DIPA.

3. Melakukan konsolidasi dalam revisi anggaran dan

menetapkan batas waktu revisi anggaran secara internal

sehingga revisi anggaran dapat diminimalisir.

4. Memastikan seluruh kegiatan telah dilengkapi dengan

jadwal pelaksanaan kegiatan dan mencantumkan

rencana kebutuhan dana yang akan direalisasikan pada

Halaman III DIPA

5. Segera mengalokasikan anggaran dalam hal terdapat

pekerjaan tahun anggaran sebelumnya yang dilanjutkan

dan kewajiban tunggakan yang akan dibayarkan pada TA

2023 paling lambat pada Triwulan I.

6. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila masih terdapat anggaran yang diberikan catatan
dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan pada Triwulan I Tahun 2023.

7. Memastikan perubahan kebijakan tidak berdampak pada

program/kegiatan/alokasi anggaran Prioritas Nasional.

DISIPLIN DALAM MELAKSANAKAN RENCANA KEGIATAN

"Disiplin dalam melaksanakan kegiatan sesuai rencana menjadi kunci pencapaian sasaran
program/kegiatan"
1. Memastikan Halaman III DIPA menjadi alat kendali bagi KPA dalam pencapaian kinerja dan output
serta sasaran program/kegiatan satker/K/L.

2. Memastikan seluruh unit kerja satker/K/L melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang tercantum
dalam Halaman III DIPA.

3. Menyelaraskan pelaksanaan kegiatan dengan pencairan dana/atau pertanggungjawaban UP/TUP


sesuai dengan Halaman III DIPA

4. Melakukan update Halaman III DIPA setiap Triwulan.

5.Memastikan deviasi Halaman III DIPA tidak melebihi 5% (lima persen).ISIPLIN DALAM MELAKSANAKAN
RENCANA KEGIATAN

"Disiplin dalam melaksanakan kegiatan sesuai rencana menjadi kunci pencapaian sasaran
program/kegiatan"

1. Memastikan Halaman III DIPA menjadi alat kendali bagi KPA dalam pencapaian kinerja dan output
serta sasaran program/kegiatan satker/K/L.

2. Memastikan seluruh unit kerja satker/K/L melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang tercantum
dalam Halaman III DIPA.

3. Menyelaraskan pelaksanaan kegiatan dengan pencairan dana/atau pertanggungjawaban UP/TUP


sesuai dengan Halaman III DIPA

4. Melakukan update Halaman III DIPA setiap Triwulan.

5. Memastikan deviasi Halaman III DIPA tidak melebihi 5% (lima persen).

AKSELERASI PELAKSANAAN KEGIATAN

"Akselerasi pelaksanaan kegiatan diperlukan agar masyarakat dapat segera menerima manfaat
pembangunan"

1. Penetapan Pejabat Perbendaharaan, yaitu KPA, PPK,

PPSPM & Bendahara, paling lambat 1 (satu) bulan

setelah DIPA diterima, khususnya untuk Dekonsentrasi &

Tugas Pembantuan.
2. Menetapkan pedoman umum/ petunjuk teknis/ petunjuk operasional kegiatan paling lambat 1 (satu)
bulan setelah DIPA diterima, khususnya untuk Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

3. Mempercepat penyelesaian dokumen pendukung, antara lain perizinan, DED, kesiapan lahan, dan
penetapaan lokasi yang diperlukan untuk menghindari tertundanya pelaksanaan program/ kegiatan.

4. Memperhatikan karakteristik kegiatan sehingga kegiatan dapat terlaksana tepat waktu, antara lain
keterkaitan kegiatan dengan musim, kondisi wilayah lokasi kegiatan, dll.

5. Segera mengajukan Maksimum Pencairan Tahap I di

awal tahun (bulan Januari) bagi yang memiliki kegiatan dengan sumber dana PNBP.

6. Segera mengajukan Uang Persediaan di awal tahun

(bulan Januari) untuk membiayai kegiatan operasional kantor.

7. Mengoptimalkan penyerapan anggaran proporsional setiap bulan berdasarkan rencana kegiatan dan
rencana penarikan dana yang telah disusun.

8. Mengoptimalkan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah

untuk percepatan penyerapan anggaran dan mendukung penggunaan produk dalam negeri.

9. Segera melaksanakan pembayaran atas pekerjaan yang

telah jatuh tempo terminnya atau telah selesai seluruhnya

secara tepat waktu.

PERCEPATAN PENGADAAN BARANG & JASA

"Percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat menjamin pencapaian sasaran
pembangunan"

1. Memastikan pelaksanaan pekerjaan pengadaan

barang/jasa TA 2022 yang diberikan kesempatan

perpanjangan di TA 2023 dapat diselesaikan dan

dibayarkan dendanya.

2. Segera menetapkan Unit dan/atau Pengadaan Barang/Jasa setelah DIPA disahkan.


3. Segera menyusun Rencana Umum Pengadaan sesuai

dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

secara kontraktual.

4. Mempercepat penetapan Kementerian Negara/ Lembaga terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa


(PBJ), termasuk kebijakan pemenuhan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

5. Mengupayakan PBJ dilaksanakan sebelum tahun

anggaran, sehingga kontrak dapat ditandatangani dan

pekerjaan dapat dilaksanakan awal tahun anggaran.

6. Memastikan pengadaaan barang/jasa yang sifatnya

sekaligus dan nilainya s.d. Rp200 juta diselesaikan

pada TWI Tahun 2023.

7. Memastikan seluruh pengadaan barang dan jasa

dapat diselesaikan paling lambat pada TW III

Tahun 2023.

PENINGKATAN KUALITAS BELANJA

"Belanja Pemerintah yang berkualitas sangat diperlukan ditengah keterbatasan sumber daya"

1. Membatasi belanja operasional yang urgensinya 5

rendah seperti perjalanan dinas dan konsinyering

serta honor tim.

2. Melakukan prioritasi kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan dan tidak hanya merealisasikan anggaran.

4. Memastikan kegiatan pendukung tidak lebih besar dari

kegiatan utamanya.

5. Mengutamakan pencapaian output dan outcome


kegiatan.

6. Mengutamakan digitalisasi pembayaran untuk

meningkatkan akuntabilitas pembayaran.

7. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi

dalam pelaksanaan kegiatan.

8. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dalam

pelaksanaan anggaran.

PENINGKATAN MONITORING DAN EVALUASI

"Monitoring dan evaluasi menjadi bagian penting dalam perbaikan pelaksanaan belanja pemerintah"

1. Melakukan evaluasi atas kendala-kendala dalam

pelaksanaan kegiatan yang selalu muncul dalam pelaksanaan kegiatan dan menyiapkan strategi untuk

mengatasi kendala tersebut.

2. Memastikan seluruh pimpinan

monitoring dan evaluasi secara periodik.

3. Menetapkan indikator kinerja sebagai bagian dari

evaluasi kinerja unit.

4. Meningkatkan peran APIP mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

5. Menjadikan APIP sebagai mitra dari unit kerja

dalam mengawal pelaksanaan kegiatan

materi dilanjutkan oleh Bapak Tri Husodo Kasi PPA I Kanwil DJPb Jateng. membahas capaian kinerja dari
3 indikator yaitu 1) Anggaran sebagai alat pengawasan kinerja. 2) Anggaran sebagai alat ukur kinerja. 3)
Anggaran ditetapkan menuntut kinerja untuk mencapai target anggaran. Melihat dari indikator yang ada
sudah optimal sesuai dengan Capaian Output yang tercapai, penyampaian data kontrak tertib.
Penurunan pada penyerapan pagu dikarenakan adanya tambahan anggaran pada triwulan akhir yang
membuat penyerapan anggaran kurang optimal.

Detail Nilai Indikator Penyerapan Anggaran

Belanja Pegawai Tw. I 20%, Tw. II 50%, Tw. III 75%, Tw. IV 95%

Belanja Barang Tw. I 15%, Tw. II 50%, Tw. III 70%, Tw. IV 90%

Belanja Modal Tw. 10%, Tw. II 40%, Tw. III 70%, Tw. IV 90%

Dilanjut dengan membahas Peraturan Menteri Keuangan 210/PMK.05/2022 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Negara, yang mana sebenarnya lebih detail di PMK 181/PMK.05/2022 Tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Dalam Rangka Tentang Pemilihan Umum yang lebih mengkhususkan
pada penyelenggaraan tahapan pemilu.

Penyempurnaan Pengaturan Pejabat Perbendaharaan

Mendukung Jafung Pengelola APBN

- Mengutamakan jafung untuk diangkat sebagai pejabat perbendaharaan

Penyempurnaan Pengaturan

- Nomenklatur baru Pengelola Basis Data Kepegawaian (PBDK)

- Penunjukan Pelaksana Tugas KPA dalam kondisi KPA berhalangan

- Pengaturan pengangkatan Pejabat Perbendaharaan dari luar Satker

- Kriteria pengangkatan PPK lebih dari satu

- Pembinaan standar kompetensi Pejabat Perbendaharaan

Dilanjut penjelasannya terkait dengan mekanisme dan implementasi teknis pelaksanaan anggaran dalam
penyelenggaraan tahapan pemilu dan wewenang wewenang pejabat pengelola keuangan. kemudian
berlanjut dengan diskusi dan tanya jawab dan ishoma
Setelah ishoma berlanjut ke penjelasan oleh kordiv SDM dan Organisasi Bapak Gugus Risdiyanto.
Membahas Tertib Pelaksanaan Anggaran dan Rencana Kegiatan Divisi Sumber Daya Manusia dan
Organisasi. Bahwa dalam anggaran yang ada tidak bisa dirubah, komponen dan aub komponen sudah di
keep tinggal di terima dan di laksanakan. Anggaran yang didapat oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah
hanya sebesar 400 miliar dan itu kelihatannya besar tetapi kecil karena dibagi ke 35 kab/kota. untuk
anggaran yang tersedia untuk menerapkan prinsip efisiensi dan efektif agar anggaran cukup ketika
tahapan penyelenggaran pemilu berlangsung. Kegiatan yang ada agar sesuai atau menunggu rakor dari
Bawaslu Provinsi sehingga materi yang disampaikan agar sama tidak berbeda, dan bisa konsultasi
dengan Pimoinan Bawaslu Provinsi dalam setiap koordinator divisi dalam bentuk komunikasi jarak jauh,
tidak perlu menggunakan perjalanan dinas agar mengirit anggaran yang ada. Laporan Penataan Dapil
agar dikirim ulang agar ditambah masukan masyarakat tentang dapil, tanggapan dan masukan
masyarakat. Pembinaan adalah hierarki, Bawaslu RI membina Provinsi, Provibsi Membina Kab/Kota,
Kab/Kota membina Panwascam. Dalam pembinaan kinerja agar panwascam menjaga integritas,
soliditas, harmonisasi dengan instansi lain, agar kecamatan tidak semena-mena seperti hak otoritas,
sehingga bawaslu kab/kota agar melakukan pembinaan dengan supervisi ke panwas kecamatan.

Berlanjut dengan arahan atau kebijakan dari Kordiv. Penanganan Pelanggaram Bapak Achmad Husein,
Kegiatan Penanganan Pelanggaran dalam Dipa

1. Koordinasi Penanganan Pelanggaran

2.meminta personel piket pada masing masing instansi polres dan kejaksaan tentukan oiket harinya

3.ada saksi ahli

4.sewa peralatan dan mebel gakkumdu

5.penanganan mutarlih 12 feb - 2 juni

6.rakor sentra gakkumdu tahap pemutakhiran data pemilih (8 pasal),

7.rakor penanganan pelanggaran jika ada pelanggaran atau potensi pelanggaran dalam tahapan
pemilu

catatan konsultasi datang ke provinsi ketika memang sangat harus atau ada dokumen yang perlu
diserahkan atau di tanda tangani, agar digunakan seefisien mungkin.

berlanjut Arah Kebijakan Kegiatan Divisi Hukum Bu Diana Ariyanti. untuk tetap menjaga soliditas dan
integritas
kegiatan divisi hukum

Program Kegiatan Divisi Hukum Bawaslu

Kabupaten/Kota Reguler

1.Rapat pengelolaan layanan hukum di Bawaslu Kabupaten/Kota 2x

2. Rapat Identifikasi Permasalahan Perbawaslu/Produk Hukum Non Perbawaslu 1x

3. Rapat Penyusunan Kajian Hukum Perbawaslu/Produk Hukum Non Perbawaslu 1x

4. Jasa Konsultan Advokat

Agar materi yang disampaikan tidak menjiplak persis dari bawaslu provinsi tetapi mengkreasi sendiri
dgn mengurangi point-point tertentu.

Arah Kebijakan Kegiatan Rapat Pengelolaan

Layanan Hukum di Bawaslu Kabupaten/Kota

1. Bersifat internal untuk Bawaslu Kabupaten/Kota

2. Bisa digunakan untuk peningkatan kapasitas hukum bagi jajaran Bawaslu Kab/Kota (Peningkatan
kapasitas layanan legal drafting, legal opinion, JDIH,

dll)

3. Memperhatikan kompetensi narasumber akan diundang

yang

Arah Kebijakan Kegiatan Rapat Identifikasi Permasalahan

Perbawaslu/Produk Hukum Non Perbawaslu

1. Bersifat internal untuk Bawaslu Kabupaten/Kota

2. Dapat digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap potensi permasalahan hukum yang akan
terjadi pada tahapan pemilu

Arah Kebijakan Kegiatan Rapat Penyusunan Kajian


Hukum Perbawaslu/Produk Hukum Non Perbawaslu

1. Rapat bersifat internal bagi Bawaslu Kabupaten/Kota

2. Dapat digunakan dalam penyusunan kajian terhadap pasal/ketentuan dalam sebuah peraturan
perundang-undangan yang membutuhkan tafsir

3. Memperhatikan kompetensi narasumber yang akan diundang

Arah Kebijakan Jasa Konsultan Advokat

1. Digunakan secara selektif terhadap permasalahan hukum yang dianggap rumit dan/atau terhadap
kasus Pidana yang berdasarkan KUHAP harus didampingi oleh penasihat hukum/advokat

2. Sepanjang permasalahan yang dihadapi dinilai tidak rumit oleh Bawaslu

Kabupaten/Kota (baik persidangan di Pengadilan maupun di DKPP), maka lebih diutamakan penanganan
kasusnya oleh Bawaslu Kabupaten/Kota sendiri.

3. Jasa konsultan advokat hanya bisa digunakan terhadap kasus-kasus yang timbul akibat menjalankan
tugas, pokok, dan fungsi sebagai Pengawas Pemilu (tugas kelembagaan).

Penyelarasan Program Kegiatan dan Arah Kebijakan Div. Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Tahun
2023 dibawakan oleh Kordiv. pencegahan dan Parmas Ibu Anik Solihatun.

Hari kedua

Sebagai pembuka kegiatan dimoderatori oleh Kabag Administrasi dan umum, Bapak Bashori

Kegiatan selanjutnya arah dan kebijakan dari Kordiv. Penyelesaian Sengketa Bapak Heru Cahyono.
Program kegiatan yang ada di bawaslu kab/kota tidak berbda jauh dengan bawaslu provinsi hanya
berbeda pada volumenya saja.

1. Pembinaan Penyelesaian Sengketa (Perjadin Dalam Kota)

2.Rakor Penyelesaian Sengketa Pemilu/Rapat Biasa (Peserta Pemilu/Partai Politik dan KPU)

3.Sosialisasi mengenai Perbawaslu Penyelesaian Sengketa Pemilu/Rapat Biasa (Peserta Pemilu dan
Panwascam)
4.Rakernis Penyelesaian Sengketa antar peserta pemilu (Peserta Pemilu dan Panwascam) (mendekati
Tahapan Kampanye)

5.Pembinaan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

6.Fasilitasi Koordinasi dan Pelaporan Bawaslu Kabupaten/Kota

7.Rapat Persiapan Penyelesaian Sengketa dengan KPU dan Partai Politik (Peserta KPU dan Partai
Politik) (Narasumber Akademisi dipanelkan dengan Internal yang mengerti Substansi dengan materi
yang disampaikan)

8.Rakernis Penyelesaian Sengketa Antar Peserta Pemilu/Rapat Biasa (Panwascam dan Peserta Pemilu-
tim kampanye)

9.Webinar Pengembangan Pojok Pengawasan (menyesuaikan dengan tahapan yang sedang berjalan)

10.Supervisi dan Monitoring Penyelesaian Sengketa Pemilu

11.Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu (Undangan Kegiatan Provinsi)

12.Fasilitasi, Koordinasi dan Pelaporan Bawaslu Kab/Kota (untuk menghadiri undangan dari Bawaslu
Provinsi/Bawaslu RI)

13.Pelaksanaan Penyelesaian Sengketa Proses Presiden dan Wakil Presiden (akan dibahas di forum
selanjutnya)

Dilanjut dengan Arah dan Kebijakan Divisi Humas dan Datin Bapak Rofiudin. bahwa humas datin tidak
menjadi PIC pada tahapan.

Refleksi:

●Bawaslu K/K sudah lebih dari empat tahun. Humas Datin K/K relatif sudah berkembang secara
positif. Misalnya: punya website+media sosial. Ada PPID. Dan lain-lain.

●Berbagai peningkatan kapasitas sudah dilakukan (penulisan berita, buku, video, foto, film
dokumenter dan lain sebagainya.

●Sarana dan prasarana ada perkembangan, meski kurang.

●Ada K/K yang SDM lumayan mencukupi, tapi ada yang jumlahnya sedikit.

Proyeksi

●Perlu meningkatkan kreativitas dan produktivitas konten.


●Perlu semakin intens mempublikasikan data dan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat.

●Termasuk masyarakat pinggiran yang tak mudah terjangkau akses informasi. Kolaborasi dengan
media-media: radio dan media online.

●Adanya dukungan anggaran untuk publikasi dan dokumentasi di setiap tahapan.

Program Humas-Datin K/K

●Peliputan kegiatan internal dan eksternal.

●Publikasi dan dokumentasi tahapan.

●Penerbitan buletin.

●Pelatihan penulisan berita dan video.

●Pengelolaan PPID.

●Konsultasi

Peliputan kegiatan internal dan eksternal

●Kegiatan yang bisa dipublikasikan, baik internal maupun

●eksternal. Tujuannya: publik bisa mengetahui kinerja

●pengawas pemilu.

●Tersedia anggaran perjalanan dinas dalam kota.

●Berdayakan seluruh staf yang ada.

●Indikator: terpublikasikannya kegiatan pengawas pemilu dengan berbagai metode: berita, video,
foto dan lain-lain.

Publikasi dan dokumentasi tahapan

●Cetak striker: sosialisasi konvensional dengan cara kreatif. (warung atau kegiatan masyarakat, toilet
spbu)

●Iklan di media radio: menjangkau masyarakat pinggiran.

●Iklan di website lokal: sosialiasi secara running. (perusahan lokal masing2 kab/kota)
●Talkshow di radio (blocking time): sosialisasi secara mendalam ke masyarakat pinggiran dan
kolaborasi dengan media konvensional.

Tahapan:

●Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih

●Penetapan jumlah kursi dan dapil.

●Penetapan peserta pemilu.

●Pencalonan Presiden dan wapres serta anggota DPR, DPD dan DPRD Kab/Kota.

Peliputan dan Dokumentasi:

●Sebelum tahapan: meliput persiapan pengawasan

●Saat tahapan: meliput saat terjadi peristiwa.

●Setelah tahapan: meliput peristiwa yang sudah terjadi.

Catatan: setelah tahapan, maksimal tiga pekan setelah tahapan

PERTIMBANGAN RADIO/TV

●Berbadan hukum;

●Mengantongi izin siaran (KPID-Kominfo);

●Jangkauan siaran (wilayah pinggiran dan terpencil yang selama ini minim akses informasi);

●Jam penayangan, diutamakan jam tayangan utama (prime time);

●Jenis radio (LPS, LPP, LPK, LPB);

●Ada "konvergensi" di media sosialnya;

●Jejak rekam;

●Bicarakan di pleno;

●Dampak positif bagi pengawas pemilu.


PERTIMBANGAN WEBSITE

●Jumlah pengunjung/pelanggan website;

●Jejak rekam.

●Ada "konvergensi" dengan media sosialnya;

●Dampak positif bagi pengawas pemilu;

●Bahas di pleno; dan/atau

●Diutamakan Berbadan hukum dan memiliki status terverifikasi dari

●Dewan Pers.

Buletin

●Publikasi dan dokumentasi kinerja Bawaslu K/K.

●Berita mendalam dan bersifat analisis.

●Bagian dari upaya mempererat jalinan dengan stakholders.

●Terbit satu kali maksimal pertengahan tahun (Juni 2023).

Pelatihan Penulisan Berita dan Video

●Bagian dari peningkatan kapasitas kerja kehumasan dan datin.

●Libatkan seluruh SDM yang ada.

●Tema sesuaikan dengan kebutuhan yang paling urgen di masing-masing K/K.

●Bisa juga melibatkan Panwaslu Kecamatan dan/atau PKD.

●Pelaksanaan sesuaikan dengan agenda lain.

Pengelolaan PPID
●Meningkatkan pengelolaan data dan informasi.

●Adanya strategi dan kebijakan penataan data di 2023.

●Adanya strategi dan kebijakan publikasi data dan informasi.

●Dapat melibatkan Panwaslu Kecamatan dan PKD.

●Jangan lupa laporan layanan informasi publik 2022. Maksimal Maret 2023.

Konsultasi Kehumasan, Data dan Informasi

●Ada "persoalan" yang hendak dikonsultasikan.

●Silahkan disesuaikan dengan urgensi dan kebutuhan di bidang kehumasan, data dan informasi.

Catatan Penutup

●Anggaran hanya sebagai dukungan.

●Informasi di update secara maksimal.

●Merespon pertanyaan, keluhan dan informasi dari publik (komentar di Media Sosial)

●Kolaborasi dengan berbagai kelompok: media, LSM, konten creator, tokoh dan lain-lain.

●Terus peningkatan kapasitas Panwaslu Kecamatan di bidang kehumasan dan datin.

●Pedomani Surat Edaran terkait dengan pengelolaan media dan Publikasi dan lainnya.

Ketika ada kekurangan terkait dengan alat kehumasan, bisa digunakan keperluan rutin dengan harga
dibawah 1 juta.

Materi selanjutnya Pembedahan DIPA Bawaslu Provinsi Jawa Tengah oleh Kepala Sekretariat Bawaslu
Provinsi Jawa Tengah, Ibu Kartini Tjandra Lestari, SH., MM Rencana Kerja Anggaran Bawaslu
Kabupaten/Kota T.A. 2023.

Bawaslu Provinsi Jawa Tengah menjadi sample yang diperiksa BPK dan Inspektorat Wilayah II. Bapak Ibu
Komisioner sudah memahami DIPA, sehingga tidak ada permintaan anggaran di luar DIPA yang ada.
Tidak perlu memahami sekali anggaran DIPA agar tidak melalaikan kewajiban yang ada. Ketika ada
permasalahan antara Korsek dan Komisioner agar di komunikasikan. Ketika ada pergantian Korsek agar
sesuai dengan persyaratan prosedur yang ada, tidak mesti dengan keinginan pribadi Komisioner dengan
melobi BKD. Sertifikasi Korsek sebagai PPKom dan BPP diwajibkan, ketika tidak ada sertifikasi ketika BPK
memeriksa penggunaan anggaran dianggap menyalahi aturan. Terkait dengan Non PNS menunggu
kebijakan dari Plt Sekjend.

PMK 181 penyelenggara adhoc diwajibkan memiliki Rekening Dana Pemilu (RDP), dan sudah ada
persetujuan oleh BRI sehingga tidak perlu migrasi. Agenda Prioritas Nasional Penyelenggaraan Pemilu
harus tetap optimis dalam pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan anggaran harus mensinkronkan sesuai
denfan tahapan yang sedang berjalan.

Prigram Kegiatan ada dua jenis

- Program Penyelenggaran Pemilu dalam Proses Konsolidasui

- Program Dukungan Manajemen

sesuai dengan pleno Bawaslu Provinsi agar perjalanan dnas digunakam secara bijak, Perjalanan Dinas
Dalam Kota sudah terfasilitasi oleh Kendaraan Dinas, sehingga tidak bisa menggunakan Perjalanan Dinas
Dalam Kota.

Selanjutnya arahan dan kebijakan Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah sekaligus menutup kegiatan.
Skala Prioritas sudah di sampaikan dari hari kemarin sehingga ada sinergitas, Bawaslu Kab/Kota bisa
mengimplementasikan sesuai dengan normatif yang ada. Penjelasan detail sudah disampaikan dari tiap
divisi dan Kepala Sekretariat. Sebagai basic dan landasan dalam melangkah kegiatan, Bawaslu Provinsi
Jawa Tengah menandatangani Perkin dengan Bawaslu RI

1.Indeks Demokrasi targetnya 83%

2.Indeks Kepatuhan dalam hukum dapat dicapai ketika semua bersinergi

3.Keterbukaan Informasi publik dna sistem pemerintahan berbasis elektronik

4.Reformasi Birokrasi
Bawaslu Provinsi sudah berbeda, guyon dengan sekretariat, hal ini agar juga ditularkan kepada Bawaslu
Kab/Kota dan Panwaslu Kecamatan dengan adanya perbedaan manusia dari wajah bahasa rambut
bahkan organisasi. Harapan tahapan-tahapan krusial agar dipahami oleh Kasek/Korsek dan BPP, agar
tertib. Semoga sukses Pengawasan dalam Penyelenggaran Pemilu 2024.

Anda mungkin juga menyukai