SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Gedung Prijadi Praptosuhardjo I Lantai 1 dan 2 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710 TELEPON : (021) 344- 9230 PSW. 5205, 5206, (021) 3843417 FAKSIMILI (021) 3454640 LAMAN: www.djpb.kemenkeu.go.id
NOTA DINAS NOMOR ND-15/PB.1/2023
Yth. : 1. Para Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
2. Direktur Utama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) 3. Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) 4. Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) 5. Kuasa Pengguna Anggaran Satker Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) 6. Kuasa Pengguna Anggaran Satker Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) 8. Kuasa Pengguna Anggaran Satker Komite Investasi Pemerintah (KIP) 9. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Dari : Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sifat : Segera Lampiran : Satu Berkas Hal : Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2023 Tanggal : 3 Januari 2023
Menunjuk Nota Dinas Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan nomor ND-
1700/SJ/2022, sehubungan dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2023 dan memperhatikan Surat Menteri Keuangan nomor S-1047/MK.05/2022, dalam rangka percepatan pelaksanaan program dan kegiatan serta untuk mewujudkan belanja pemerintah yang lebih berkualitas (spending better) dan mendukung pemulihan ekonomi, seluruh Satker agar melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan, meliputi: a. Melakukan reviu DIPA awal untuk melihat kesesuaian alokasi Program/Kegiatan/Output dalam DIPA dengan kebutuhan satker/K/L b. Melakukan reviu DIPA secara periodik dan dalam hal diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan K/L segera dilakukan revisi DIPA. c. Melakukan konsolidasi dalam revisi anggaran dan menetapkan batas waktu revisi anggaran secara internal sehingga revisi anggaran dapat diminimalisir. d. Memastikan seluruh kegiatan telah dilengkapi dengan jadwal pelaksanaan kegiatan dan mencantumkan rencana kebutuhan dana yang akan direalisasikan pada Halaman III DIPA. e. Segera mengalokasikan anggaran dalam hal terdapat pekerjaan tahun anggaran sebelumnya yang dilanjutkan dan kewajiban tunggakan yang akan dibayarkan pada TA 2023 paling lambat pada Triwulan I. f. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila masih terdapat anggaran yang diberikan catatan dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan pada Triwulan I Tahun 2023. g. Memastikan perubahan kebijakan tidak berdampak pada program/kegiatan/alokasi anggaran Prioritas Nasional. 2. Meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan rencana kegiatan, meliputi: a. Memastikan Halaman III DIPA menjadi alat kendali bagi KPA dalam pencapaian kinerja dan output serta sasaran program/kegiatan satker/K/L. 2 b. Memastikan seluruh unit kerja satker/K/L melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang tercantum dalam Halaman III DIPA. c. Menyelaraskan pelaksanaan kegiatan dengan pencairan dana/pertanggungjawaban UP/TUP sesuai dengan Halaman III DIPA. d. Melakukan update Halaman III DIPA setiap Triwulan. e. Memastikan deviasi Halaman III DIPA tidak melebihi 5% (lima persen). 3. Melakukan akselerasi pelaksanaan program/kegiatan/proyek, meliputi: a. Penetapan Pejabat Perbendaharaan yaitu KPA, PPK, PPSPM & Bendahara paling lambat satu bulan setelah DIPA diterima. b. Menetapkan pedoman umum/ petunjuk teknis/petunjuk operasional kegiatan paling lambat satu bulan setelah DIPA diterima. c. Mempercepat penyelesaian dokumen pendukung, antara lain perizinan, DED, kesiapan lahan, dan penetapan lokasi yang diperlukan untuk menghindari tertundanya pelaksanaan program/kegiatan. d. Memperhatikan karakteristik kegiatan sehingga kegiatan dapat terlaksana tepat waktu, antara lain keterkaitan kegiatan dengan musim, kondisi wilayah lokasi kegiatan, dll. e. Segera mengajukan Maksimum Pencairan Tahap I di awal tahun (bulan Januari) bagi yang memiliki kegiatan dengan sumber dana PNBP. f. Segera mengajukan Uang Persediaan di awal tahun (bulan Januari) untuk membiayai kegiatan operasional kantor. g. Mengoptimalkan penyerapan anggaran secara proporsional setiap bulan berdasarkan rencana kegiatan dan rencana penarikan dana yang telah disusun. h. Mengoptimalkan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah untuk percepatan penyerapan anggaran dan mendukung penggunaan produk dalam negeri. i. Segera melaksanakan pembayaran atas pekerjaan yang telah jatuh tempo terminnya atau telah selesai seluruhnya secara tepat waktu. 4. Melakukan percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa (PBJ), meliputi: a. Memastikan pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa Tahun Anggaran 2022 yang diberikan kesempatan penyelesaian di Tahun Anggaran 2023 dapat diselesaikan dan dibayarkan dendanya. b. Segera menetapkan Pejabat/Kelompok Kerja Pengadaan dan/atau Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa setelah DIPA disahkan. c. Segera menyusun Rencana Umum Pengadaan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan secan kontraktual. d. Mempercepat penetapan kebijakan internal Kementerian Negara/Lembaga terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa (PBJ), termasuk kebijakan pemenuhan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). e. Mengupayakan PBJ dilaksanakan sebelum tahun anggaran, sehingga kontrak dapat ditandatangani dan pekerjaan dapat dilaksanakan awal tahun anggaran. f. Memastikan pengadaaan barang/jasa yang sifatnya sekaligus dan nilainya sampai dengan Rp200juta (dua ratus juta rupiah) diselesaikan pada Triwulan I Tahun Anggaran 2023. g. Memastikan seluruh pengadaan barang dan jasa dapat diselesaikan paling lambat pada Triwulan III Tahun Anggaran 2023. 5. Meningkatkan kualitas belanja melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja (value for money) a. Membatasi belanja operasional yang urgensinya rendah seperti perjalanan dinas dan konsinyering serta honor tim. b. Melakukan prioritasi kegiatan yang akan dilaksanakan. c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan dan tidak hanya merealisasikan anggaran. d. Memastikan kegiatan pendukung tidak lebih besar dari kegiatan utamanya. 3 e. Mengutamakan pencapaian output dan outcome kegiatan. f. Mengutamakan digitalisasi pembayaran untuk meningkatkan akuntabilitas pembayaran. g. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan kegiatan. h. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi pelaksanaan anggaran.
6. Meningkatkan monitoring dan evaluasi
a. Melakukan evaluasi atas kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan yang selalu muncul dalam pelaksanaan kegiatan dan menyiapkan strategi untuk mengatasi kendala tersebut. b. Memastikan seluruh pimpinan unit melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik. c. Menetapkan indikator kinerja pelaksanaan anggaran sebagai bagian dari evaluasi kinerja unit. d. Meningkatkan peran APIP mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban. e. Menjadikan APIP sebagai mitra dari unit kerja dalam mengawal pelaksanaan kegiatan. 7. Meningkatkan kualitas pelaksanaan belanja modal, terutama dengan profil Belanja Modal Risiko Tinggi: a. Memastikan kesiapan SDM (KPA, PPK, dan Tim Pendukung) lebih awal. b. Memastikan kelengkapan dokumen pengadaan dan pelaksanaan anggaran khususnya yang melibatkan pihak eksternal (KemenPUPR/ Dinas PU Provinsi, Pemda setempat), dan kedisiplinan terkait Rencana Penarikan Dana (RPD). c. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa secara lebih awal, yaitu penyusunan RUP, perencanaan pengadaan dan persiapan PBJ selambat-lambatnya pada TW IV 2022, serta berkoordinasi dengan UKPBJ Kementerian Keuangan. d. Menjaga penggunaan produk dalam negeri dengan mendukung sepenuhnya pencapaian target Indeks Tata Kelola Pengadaan Kementerian Keuangan, dan mengoptimalkan anggaran dengan melakukan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) serta melakukan pengawasan atas realisasinya.
Langkah-langkah sebagaimana dimaksud pada angka 1 s.d. 7 dilaksanakan dengan tetap
menjaga transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.