BIAYA OPERASIONAL
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan Modul Diklat Pengadaan Tanah Tingkat I.
Modul ini disusun agar peserta diklat dapat mempelajari dan memahami materi-
materi yang diberikan.
Pada kesempatan ini pula, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah Saudara-saudara
sekalian.
Semoga modul ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca, khususnya peserta diklat. Akhir kata dengan segala kerendahan hati,
penyusun menerima kritik dan saran membangun dari pembaca.
Terimakasih.
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DAFTAR ISI
Hal
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
BAB I
RUANG LINGKUP BIAYA
PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH
BAGI KEPENTINGAN UMUM
Biaya Penyelenggaraan Pengadaan Tanah diatur pada Perpres No. 71
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Kepentingan
Umum sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Perpres Nomor 30
Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 71 Tahun 2012
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Kepentingan Umum. Ketentuan-
ketentuan terkait pendanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum dalam
Perpres ini pada umumnya sama dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 2
Tahun 2012. Akan tetapi, sebagai peraturan pelaksana dari Undang-Undang
tersebut, Perpres ini menetapkan pengaturan lebih lanjut untuk hal-hal yang
bersifat teknis.
Dalam perubahan pertama Peraturan Presiden tersebut menetapkan
bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai biaya operasional dan biaya pendukung
yang bersumber dari APBN diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
Sedangkan ketentuan lebih lanjut mengenai biaya operasional dan biaya
pendukung yang bersumber dari APBD diatur dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri). Sebagai peraturan pelaksanaan atas perpres tersebut.
A. DEFINISI
Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang
selanjutnya disebut Biaya Operasional dan BiayaPendukung adalah biaya
yang diperlukan untuk penyelenggaraan pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum.
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
Alokasi Biaya Operasional dan Biaya Pendukung terdiri dari biaya untuk
kegiatan :
a. perencanaan;
b. persiapan;
c. pelaksanaan; dan
d. penyerahan hasil.
e. administrasi dan pengelolaan; dan
f. sosialisasi.
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
BAB II
PENGGUNAAN BIAYA OPERASIONAL
DAN BIAYA PENDUKUNG
Alokasi Biaya Oparasional dan Biaya Pendukung pada tiap tahapan digunakan
untuk:
A. KEGIATAN PADA TAHAP PERENCANAAN
Penggunaan Biaya Operasional dan Biaya Pendukung pada tahap
perencanaan, terdiri dari:
1. penelitian dan analisa terhadap rencana pembangunan dengan tata
ruang, prioritas pembangunan, rencana pembangunan jangka
menengah, rencana strategis, dan renca kerja pemerintah;
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
BAB III
HONORARIUM
A. PEMBENTUKAN TIM
1. Tim yang dibentuk oleh Gubernur :
a. Tim persiapan pengadaan tanah untuk membantu gubernur dalam
melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal
lokasi rencana pembangunan dan konsultasi publik rencana
pembangunan.
b. Tim kajian keberatan untuk membantu gubernur melaksanakan
inventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan, melakukan
pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan, melakukan
kajian dan membuat rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan.
2. Tim yang dibentuk oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional atau KepalaKantor Pertanahan :
a. Pelaksana pengadaan tanah merupakan untuk mendukung kelancaran
prosespelaksanaan dan penyerahan hasil pengadaan tanah.
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
B. PEMBERIAN HONORARIUM
1. Tim Persiapan
Honorarium untuk tim persiapan pengadaan tanah diberikan sejak
pelaksanaan pemberitahuan rencana pembangunan kepada masyarakat
sampai dengan pengumuman penetapan lokasi pembangunan, atau
pendelegasian persiapan pengadaan tanah kepada bupati/walikota jika
diperlukan.
2. Tim Kajian
Honorarium untuk tim kajian keberatan diberikan sejak
penginventarisasian masalah sampai dengan hasil kajian diserahkan
kepada Gubernur.
3. Pelaksana
Honorarium untuk pelaksana pengadaan tanah diberikan sejak penyiapan
pelaksanaan pengadaan tanah sampai dengan penyerahan pemberian
ganti kerugian atau penitipan uang.
4. Satuan Tugas
Honorarium untuk satuan tugas diberikan sejak penyusunan rencana
jadwal kegiatan sampai dengan penyerahan hasil inventarisasi dan
identifikasi kepada ketua pelaksana.
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
DAFTAR PUSTAKA
DIKLAT PENGADAAN TANAH TINGKAT I
LAMPIRAN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
NOMOR 13/PMK.02/2013
TENTANG
Pasal 11
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Januari 2013
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 27
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN
ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR
13/PMK.02/2013 TENTANG BIAYA OPERASIONAL DAN
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3-
Pasall
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 13/PMK.02/2013 tentang Biaya Operasional Dan
Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara, diubah
sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai
·
berikut:
Pasal 2
(1) Besaran satuan biaya yang digunakan untuk
Biaya Operasional dan Biaya Pendukung dalam
rangka kegiatan pada tahapan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
mengenai standar biaya.
(2) Dalam hal jenis clan besaran satuan biaya yang
digunakan tidak tercantum dalam Peraturan Menteri
Keuangan mengenai standar biaya,
Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran
dapat menggunakan satuan biaya lainnya yang
antara lain didasarkan pada:
a. harga pasar; dan
b. satuan harga yang ditetapkan oleh
menteri/pimpinan lembaga/instansi teknis
yang berwenang.
(3) Pengguna anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
bertanggung jawab atas kesesuaian penggunaan
standar biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan bertanggung jawab atas kebenaran formal dan
material terhadap penggunaan satuan biaya lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4-
www.jdih.kemenkeu.go.id
-5-
Pasal II
Peraturan Menteri 1m mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Januari 20 16
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 29 Januari 20 16
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
I
*'4
�� ..... � ... 1:... ..1
�
I
I
GIARTO
NIP 195 04201984021001
www.jdih.kemenkeu.go.id
-7-
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 /PMK.02/20 1 6
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN
NOMOR 1 3/PMK.02/20 1 3 TENTANG BIAYA OPERASIONAL
DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENGADAAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA
Di atas Rp 1 5 miliar
=
(Rp550. 000.000) + ( 2% x Rp 1 5 miliar)
s.d Rp30 miliar
Di atas Rp 1 00 miliar
=
(Rpl.300.000.000) + ( 0, 25% x Rp 1 50 miliar)
s.d Rp250 miliar
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8-
;,
fl�
'J..� - .. v ........ l
1,,
J
�
GIARTO,
'lo:
NIP 195 0420l984021001
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 / PMK.02 / 20 1 6
TENTANG
NO URAIAN SATUAN BE SA RA N
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
,/ ----... ...._
/ u.b. \
· ' ' �
Kepala;f3agi �inentenan
k
�[�
- ::.., V'-'1tl
'-"t1J
. \
,, .A -- I
GIARTG ?
NIP 19590420198402.100,1
www.jdih.kemenkeu.go.id