org)
KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1. Umum ...................................................................................... 1
2. Dasar ...................................................................................... 2
3. Maksud dan Tujuan ................................................................ 4
4. Ruang Lingkup ....................................................................... 4
5. Tata Urut ................................................................................. 5
II. PENGGOLONGAN ........................................................................ 6
III. PELAKSANA KEGIATAN PTSL ..................................................... 7
IV. TAHAPAN PELAKSANAAN PTSL ............................................... 13
a. Perencanaan ........................................................................ 13
b. Penetapan Lokasi ................................................................. 13
c. Persiapan .............................................................................. 13
d. Pembentukan dan Penetapan Panitia Ajudikasi
dan Satuan Tugas ................................................................ 14
e. Penyuluhan ........................................................................... 15
f. Pengumpulan dan Pengolahan Data Yuridis ....................... 16
g. Penelitian Data Yuridis untuk Pembuktian Hak ................... 17
h. Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis beserta
Pengesahannya .................................................................... 18
i. Penegasan Konversi, Pengakuan Hak dan Pemberian Hak 19
j. Penyelesaian Kegiatan Pendaftaran Sistematis Lengkap ... 20
Lampiran I. ........................................................................................40
Lampiran II .........................................................................................41
Lampiran III ........................................................................................44
Lampiran IV ........................................................................................45
Lampiran V .........................................................................................46
Lampiran VI ........................................................................................51
Lampiran VII ........................................................................................53
Lampiran VIII ......................................................................................55
Lampiran IX ........................................................................................56
TENTANG
I. PENDAHULUAN
A. Umum
a. Bahwa Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA)
menetapkan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh
Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah
Republik Indonesia;
b. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah, ditetapkan bahwa
penyelenggaraan pendaftaran tanah ditugaskan kepada
Pemerintah yang merupakan sarana dalam memberikan
jaminan kepastian hukum yang salah satu mekanisme
pelaksanaannya adalah Pendaftaran Tanah secara
Sistematis;
c. Bahwa untuk percepatan pendaftaran tanah perlu
dilaksanakan pendaftaran tanah pertama kali secara masal
melalui Percepatan Pelaksanaan PTSL yang merupakan
salah satu Program Prioritas Nasional sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap;
B. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas
Tanah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis
dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
D. Ruang Lingkup
Petunjuk Teknis ini meliputi:
1. Pelaksana Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap;
2. Tahapan Pelaksanaan PTSL;
a. Perencanaan;
b. Penetapan lokasi;
c. Persiapan;
d. Pembentukan dan penetapan panitia ajudikasi PTSL
dan satuan tugas;
E. Tata Urut
Petunjuk teknis ini disusun sebagai berikut:
I. Pendahuluan;
II. Penggolongan;
III. Pelaksana Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap;
IV. Tahapan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap;
V. Tindak Lanjut Penyelesaian Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap;
II. PENGGOLONGAN
1. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap yang selanjutnya
disingkat PTSL adalah kegiatan Pendaftaran Tanah untuk
pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi semua obyek
Pendaftaran Tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam
satu wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat
dengan itu, yang meliputi pengumpulan data fisik dan data yuridis
mengenai satu atau beberapa obyek Pendaftaran Tanah untuk
keperluan pendaftarannya.
2. Panitia Ajudikasi PTSL adalah satuan organisasi yang dibentuk
oleh Kepala Kantor Pertanahan untuk melaksanakan PTSL.
3. Satgas Yuridis adalah Satuan Organisasi yang dibentuk oleh
Kepala Kantor Pertanahan yang terdiri dari unsur Aparatur Sipil
Negara Kementerian, Pegawai Tidak Tetap/Pegawai Pemerintah
Non Pegawai Negeri Kementerian, Perangkat Desa/Kelurahan,
perangkat RT/RW/Lingkungan, organisasi masyarakat, Bintara
Pembina Desa (BABINSA), Bhayangkara Pembina Keamanan
dan Ketertiban Masyarakat (BHABINKAMTIBMAS) dan/atau
unsur masyarakat lainnya yang diketuai oleh Wakil Ketua bidang
yuridis Panitia Ajudikasi PTSL.
B. Penetapan Lokasi;
1. Setiap Penetapan Lokasi agar dilampirkan Peta Lokasi yang
dipakai sebagai Peta Kerja bagi pengumpul data fisik dan
data yuridis.
2. Peta Kerja memuat bidang-bidang tanah baik yang sudah
terdaftar maupun yang belum yang dilengkapi dengan
identifikasi bidang.
3. Peta Kerja dipakai sebagai dasar bersama bagi pengumpul
data fisik dan data yuridis dalam melakukan integrasi data
fisik dan data yuridis.
C. Persiapan;
1. Untuk kelancaran pelaksanaan PTSL Kepala Kantor
menyiapkan :
E. Penyuluhan;
1. Penyuluhan agar dilakukan secara efektif kepada seluruh
masyarakat yang ada dalam 1 (satu) Desa/Kelurahan yang
ditetapkan sebagai lokasi PTSL.
2. Penyuluhan agar melibatkan aparat Desa/Kelurahan/
Kecamatan/ Pemerintah Daerah/aparat penegak hukum baik
TNI maupun Polri dan Kejaksaan serta tokoh-tokoh
masyarakat yang ada.
Penjelasan Kluster 2
a. Penegasan Konversi dan Pengakuan hak serta
Penetapan Keputusan Pemberian Hak, dibukukan
(HM, HGB, HP dan/atau wakaf) dalam buku tanah.
b. Buku Tanah yang telah diterbitkan sebagaimana angka
1 diatas agar dicatat juga mengenai pembatasan-
pembatasan hak atas tanah antara lain :
1) pembatasan dalam pemindahan hak : apabila
diperlukan ijin atau tidak;
2) pembatasan dalam penggunaan tanah :
menyangkut garis sempadan pantai;
3) pembatasan lainnya menurut ketentuan
perundang-undangan.
c. Penandatanganan Buku Tanah dilakukan oleh Ketua
Panitia Ajudikasi atas nama Kepala Kantor Pertanahan.
d. Buku Tanah yang dihasilkan pembukuan haknya
dilakukan dengan mengosongkan nama pemegang
haknya.
e. Terhadap Kluster 2 yang disebabkan oleh perkara agar
dicatat dalam Buku Tanah mengenai Nomor Perkara
Peradilan yang menanganinya.
Penjelasan Kluster 3
a. Bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya tidak
dapat dibukukan dan diterbitkan sertipikat (Kluster 3)
dalam hal:
1) Subyek merupakan Warga Negara Asing,
BUMN/BUMD/BHMN, Badan Hukum Swasta,
subyek tidak diketahui, subyek tidak bersedia
mengikuti kegiatan PTSL, subyek tidak bersedia
membuat surat pernyataan terhutang BPHTB
dan/atau PPh;
2) Obyek PTSL merupakan tanah P3MB, Prk 5,
Rumah Golongan III yang belum lunas sewa beli,
Obyek Nasionalisasi, Tanah Ulayat, Tanah
Absente dan tanah kelebihan maksimum;
3) Obyek PTSL merupakan tanah obyek landreform,
transmigrasi dan konsolidasi tanah yang tidak
dapat diterbitkan sertipikat sesuai dengan
ketentuan;
4) subyek tidak bersedia membuat surat pernyataan
penguasaan fisik bidang tanah, bagi obyek
Penjelasan Kluster 4
a. Obyek yang bisa dijadikan potensi Kluster 4 adalah :
KW 4 : Bidang Tanah tidak terpetakan, GS/SU
Spasial ada, GS/SU Tekstual ada,
Buku Tanah ada.
KW 5 : Bidang Tanah tidak terpetakan, GS/SU
Spasial tidak ada, GS/SU Tekstual
ada, Buku Tanah ada.
KW 6 : Bidang Tanah tidak terpetakan, GS/SU
Spasial tidak ada, GS/SU Tekstual
tidak ada, Buku Tanah ada.
b. Obyek Kluster 4 yang dilakukan peningkatan kualitas
data agar tidak merubah data tekstual berupa luas
bidang tanah. Hal ini sangat terkait dengan apabila
bidang tanah tersebut menjadi obyek hak tanggungan.
L. Pelaporan
1. Pelaporan pelaksanaan kegiatan PTSL dilaksanakan pada
saat:
a. Khusus untuk Pengumpulan Data Yuridis, dilaporkan
juga pada saat pelaksanaan yang dilakukan secara
berkala yaitu mingguan dan bulanan;
b. Terjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
PTSL.
c. Pelaporan pada saat terjadi permasalahan dalam
pelaksanaan kegiatan PTSL sebagaimana dimaksud
pada huruf b dilakukan oleh Ketua Panitia Ajudikasi
PTSL kepada Kepala Kantor Pertanahan dengan
tembusan Direktur Jenderal Hubungan Hukum
Keagrariaan dan Kepala Kantor Wilayah BPN.
IX. PENUTUP
1. Demikian petunjuk teknis ini dikeluarkan untuk menjadi pedoman
pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap bidang
yuridis;
2. Hal-hal yang belum jelas akan diatur kemudian.
Dikeluarkan di Jakarta,
Pada tanggal 31 Januari 2019
Catatan :
1. Dilakukan rekapitulasi data setiap bulan
2. Dilaporkan setiap 3 (tiga) bulan
3.