Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami
pertolongan dan perlindungan, sehingga kami dapat menyelesaikan “Penelitian
Penguatan Peran dan Fungsi SPKKL”, Direktorat Penelitian dan Pengembangan,
Deputi Kebijakan dan Strategi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia.
Suhartoyo., CHRMP .
Laksamana Pertama Bakamla
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................4
D. SASARAN PENELITIAN............................................................5
E. METODE PENELITIAN..............................................................6
F. SISTEMATIKA PENULISAN.......................................................7
3. TEORI SPYKMAN................................................................9
1. UMUM................................................................................11
a. TERORISME...................................................................12
c. LINGKUNGAN HIDUP.......................................................13
d. DEMOKRATISASI............................................................13
g. PENYEBARAN COVID-19.................................................14
a. PERAIRAN NATUNA.........................................................16
b. LAUT SULAAWESI............................................................16
c. LAUT BANDA....................................................................17
d. LAUT SAWU......................................................................17
e. SELAT MAKASSAR............................................................17
g. SELAT MALAKA..................................................................17
(PSTN)...........................................................................21
GS BITUNG..............................................................................31
RI.................................................................................................33
SPKKL.........................................................................................34
BAB IV KESIMPULAN........................................................................39
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam hal ini, Bakamla – RI yang memiliki kewenangan atas keamanan dan
keselamatan di laut sesuai dengan Perpres Nomor 178 Tahun 2014 tentang Badan
Sebagaimana kita ketahui bahwa wilayah perairan Indonesia yang cukup luas
kapal – kapal di perairan Indonesia tersebut. Hal ini perlu mensinergikan operasi di
lapangan dengan teknologi Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) yang
telah dimiliki dan yang akan dimiliki oleh Badan Keamanan Laut. Dalam kaitan
pengawasan dan pengamanan wilayah Perairan Indonesia, untuk itu peril dilakukan
peningkatan dan perbaikan pada beberapa hal terkait aturan, SDM, Peralatan dan
Anggaran.
Keselamatan Laut (SPKKL) dan 2 Stasiun Bumi yang tersebar diseluruh wilayah
perairan ALKI serta mendukung pelaksanaan operasi yang terkoordinasi pada wilayah
di sekitar SPKKL tersebut yang dilengkapi dengan peralatan surveillance seperti Radar,
1
LRC dan AIS serta radio Komunikas dan GMDSS. Dengan adanya peralatan tersebut,
laut. Informasi yang dikumpulkan operator kemudian diolah sehingga dapat memberikan
informasi akurat dan cepat kepada bagian terkait di Bakamla dan instansi terkait
Bumi Pengindraan Jauh Resolusi Rendah dan Menengah serta radio Komunikas dan
GMDSS yang bertujuan untuk mendukung data-data yang dimiliki SPKKL melalui data
Citra Satelit.
Gambar 1. Peta Persebaran Kemampuan SPKKL Bakamla RI saat ini (Sumber Data: Bakamla)
kendala tersebut semakin berdampak lebih buruk dan menyebabkan SPKKL tidak
2
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, bahkan untuk sekedar menyediakan
c. Belum ada Bisnis Proses terkait Tugas SPKKL dan Unit Kerja Terkait.
utama.
berskala besar.
3
c. Anggaran pemeliharaan rutin skala kecil masih berada di Pusat
SPKKL belum dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang tercantum pada
Perka Bakamla 005 tentang SPKKL, yang secara otomatis untuk meningkatkan
kemampuan SPKKL agar dapat mengemban tugas sebagai SPKKL Percontohan, maka
pada masing-masing point pada kendala diatas harus dapat ditangani secara tepat dan
bertahap.
B. RUMUSAN MASALAH
peran dan fungsi SPKKL dalam segala aspek meliputi aturan, SDM, peralatan, dan
aspek non teknis lainnya. Pada penelitian ini, diperlukan konsep penguatan fungsi
dan peran SPPKL yang tepat dan sesuai untuk menunjang kebutuhan operasional
4
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
diantaranya:
riil seluruh SPKKL Bakamla saat ini serta kondisi yang diharapkan ke depan.
kemampuan peran dan fungsi SPKKL yang ideal dan sesuai untuk
Bakamla RI untuk memenuhi kebutuhan ideal dalam rangka menjalankan tugas dan
fungsinya. Saat ini, seluruh SPKKL berikut dengan infrastruktur sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh Bakamla belum optimal dan maksimal untuk melakukan
menjalankan tugas dan fungsi utamanya secara lebih efektif efisien dengan hasil
yang optimal.
D. SASARAN PENELITIAN
Bakamla yang terkait dengan objek penelitian ini. Adapun lokasi penelitian yang
ditentukan dalam penelitian ini yaitu Bangka Belitung, Sulawesi Utara (Manado), dan
Papua (Jayapura). Selain itu, pengumpulan data-data penelitian yang ada juga
dilakukan dari satuan kerja Bakamla terkait yaitu Direktorat Data dan Informasi dan
5
Kantor Pusat Informasi Marabahaya Laut (KPIML).
E. METODE PENELITIAN
dengan melihat dari kenyataan yang berada di lapangan. Tujuan peneliti, untuk
efisiensi dari topik penelitian ini. Data-data terkait penelitian secara kualitatif ini
dengan personel atau pengawak SPKKL yang bertugas di SPKKL yang dituju. Data
komprehensif dan ideal untuk menunjang tugas pokok dan fungsi Bakamla RI secara
keseluruhan.
6
F. SISTEMATIKA PENULISAN
atas 4 (empat) bab. Bab 1 (satu) secara keseluruhan akan membahas pendahuluan
yang memuat latar belakang, permasalahan dan pertanyaan penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, serta metode penelitian yang akan digunakan. Bab 2 (dua)
secara detil akan membahas mengenai dasar-dasar teori yang menunjang dan
sesuai dengan topik penelitian ini. Adapun dasar-dasar teori yang akan diacu dalam
penelitian ini yaitu teori keamanan maritim, kondisi lingkungan strategis, konsep
Bab 3 (tiga) pada penelitian ini akan menjelaskan tentang pembahasan yang
meliputi hasil pengumpulan data serta analisis hasil pengumpulan data untuk
menjawab permasalahan dan pertanyaan dalam penelitian ini. Bab 4 (empat) adalah
ataupun saran tindak lanjut ke depan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk menghadapi segala ancaman di atau lewat laut baik pada skala Global,
diantaranya :
tertinggi atas penduduk dan wilayah bumi beserta isinya yang dimiliki oleh
dan hak berdaulat sampai dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia,
tugas bersama akan memunculkan berbagai macam pola yang berbeda bila
pasif/defensif.
8
b. Respectful. Tingkat kerjasama dan kepercayaan yang
yang terjalin akan menghasilkan "Output" yang jauh lebih besar dari
tuntutan geografis Negara pun tidak berubah. Jadi, suatu negara yang ingin
luas daerah serta lokasi. Luas daerah dan lokasi ini merujuk pada aspek
9
menjadi sebuah pertimbangan dalam menjadi wilayah potensial. Faktor
bahwa letak geografis seperti letak yang masuk dalam suatu wilayah regional
Teori ini dikenal sebagai ahli maritim Amerika Serikat pada paruh
terakhir abad 19. Tokoh ini populer melalui karyanya berjudul The Influence
of Sea Power upon History yang berdasar pada penelitiannya akan negara
dan pantai, luas wilayah, jumlah penduduk yang turun ke laut, karakter
10
Nasional. Elemen-elemen ini bersifat Universal dan tanpa batas waktu
bahwa Sea Power merupakan unsur yang sangat penting bagi kejayaan
1. Umum
strategis dalam tataran global, regional dan Nasional merupakan hal yang
11
berkembang menjadi konflik di kawasan. Latar belakang konflik lebih
Daya Alam di laut terutama energi gas alam dan minyak bumi di laut yang
a. Terorisme
HAM di PBB.
12
meninggal di atas kapal. Hal ini tentunya membutuhkan perlindungan
c. Lingkungan Hidup
ekosistem di laut.
d. Demokratisasi
13
f. Kejahatan Lintas Negara
g. Penyebaran Covid-19
perhatian dunia. Situasi tersebut akan menyebabkan kawasan ini akan rentan
14
Masalah perbatasan laut antar negara Asia Tenggara yang melibatkan
penggunaan wilayah laut dan pemanfaatan sumber daya laut yang mana
Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan, memiliki potensi besar untuk
wilayah tersebut dan berhasil dipukul mundur oleh Angkatan Laut dan Udara
karena itu, wilayah Natuna Utara merupakan tempat yang rawan akan
permasalahan tersebut.
isu-isu politik dan lainnya yang sangat menyita perhatian Pemerintah dan
15
desentralisasi masih menimbulkan riak-riak sosial, ekonomi dan politik di
yang luas belum dapat terawasi secara menyeluruh oleh aparat penegak
tindak pidana di laut sejak tahun 2017 hingga tahun 2019, serta hasil
pengolahan dan analisa informasi dari masyarakat, maka Direktorat Data dan
a. Perairan Natuna
masalah sengketa Laut Natuna Utara yang makin hangat hingga saat
b. Laut Sulawesi
16
masalah penyelundupan narkoba, penyelundupan kayu,
laut.
c. Laut Banda
illegal fishing.
d. Laut Sawu
illegal fishing.
e. Selat Makassar
g. Selat Malaka
17
Gambar 2. Peta Prediksi Ancaman Keamanan Dan Keselamatan Di Wilayah Perairan Indonesia
Pada Tahun 2020 (Sumber: Bakamla RI)
sebagai berikut :
(C5ISR).
18
Sistem didesain agar mampu melaksanakan tugas pengamatan
perlu tindakan pemeriksaan lebih lanjut atau tidak. Kesimpulan yang diperoleh
dilihat pada level tinggi di luar/jauh dari stasiun radar tetap atau
strategis;
19
Stasiun Pemantau/Pengamat serta unsur Kapal Negara (KN) yang
sebagai berikut :
dan
intruksi.
20
dilengkapi dengan enkripsi dan hoping. Jaring radio HF SSB dapat
juga digunakan untuk komunikasi suara dan data rate rendah untuk
jarak jauh;
(jarak dekat) serta dapat digunakan komunikasi jarak jauh dengan cara
pelabuhan;
atau yang biasa disebut jaringan telepon tetap (dengan kabel). PSTN
21
Permasalahan yang penting dalam membentuk infrastruktur teknologi
MSS yang kuat adalah faktor keamanan jaringan. Keberadaan teknologi MSS
(TIK), sehingga hal ini akan rentan terhadap serangan cyber. Untuk itu dalam
jaringan TIK diperlukan keamanan siber (cyber security) yang tinggi telah
menjadi isu prioritas dalam teknologi informasi dan komunikasi. Data yang
tersimpan didalam server harus betul-betul aman, jangan sampai diambil oleh
pihak yang tidak berhak, dalam hal ini merupakan tindakan cyber crime.
transmisi data. Hal tersebut menandakan bahwa semua bentuk kegiatan yang
tidak sah dalam suatu sistem komputer termasuk dalam suatu tindak
siapa pun yang akan masuk ke dalam jaringan Bakamla. Hal ini sangat
yang dihasilkan dari sistem-sistem pengawasan maritim yang telah ada saat
ini seperti milik TNI Angkatan Laut, Kepolisian RI, Basarnas, Ditjen Bea
23
2) Data kolaborasi merupakan data yang di-share
1) Sharing Informasi
2) Sharing Infrastruktur
24
D. Rencana Strategis Bakamla RI (2020 – 2024)
dipercaya masyarakat dan secara khusus mengemban dan menjaga keamanan dan
Agar penelitian ini dapat berjalan efektif, efisien, terukur, dan komprehensif,
maka harus merujuk pada Grand Design Bakamla RI tahun 2019 - 2045. Adapun
dan terpercaya;
Adapun peningkatan yang ingin dicapai dalam rangka peningkatan fungsi dan
perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia, dijabarkan lagi dalam suatu
25
1. Mewujudkan sistem informasi/sistem peringatan dini keamanan dan
Selain itu, terdapat beberapa sasaran strategis yang ingin dicapai dalam
rangka peningkatan fungsi dan peran seluruh SPKKL Bakamla RI, diantaranya:
dengan dilengkapi kamar mandi dalam, ruangan anggota seperti barak untuk
rekreasi; dan
26
BAB9 III
PEMBAHASAN
pada Bab I penelitian ini, dilakukan pengumpulan data penelitian di beberapa SPPKL
dan GS yang terkait dengan topik penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka
Jenis peralatan dan kemampuan SPKKL dan GS yang dimiliki saat ini; Fasilitas yang
dimiliki; Jumlah dan kapabilitas SDM atau personel yang mengawaki; serta SOP
digunakan.
berikut:
JUMLAH
NAMA PERALATAN MERK TYPE
NO KONDISI
A. NAVIGASI
1 AIS SAAB R40 R40 1 RUSAK
2 Radar JRC 1 RUSAK
AIS Teristerial 1 RUSAK
B. KOMUNIKASI
1 VHF Marine Low Samyung STR-600A 1 OK
2 Fax/Telepon Panasonic KX-TS505MX 1 OK
Modem Internet / IDU SKYEDGE
3 Anatel 1 OK
Wireless II
4 GMDSSS A2 1 OK
C. PERALATAN
PENDUKUNG
1 Genset Perkins 404D-22G 1 OK
2 Avr Oki SVC-20 KVA 1 RUSAK
27
6 Ups Apc RT10000 1 OK
8 PC Radar Dell Vostro 460 MT 1 OK
9 PC Server Dell Vostro 460 MT 1 OK
10 PC AIS Teristerial BenQ 1 OK
11 PC Metocean Dell Vostro 460 MT 1 OK
12 PC AIS Dell Vostro 460 MT 1 OK
13 Mesin Fax Panasonic KX-FP701CX 1 RUSAK
14 Stabilizer Oki 10000W 1 RUSAK
Stabilizer AVR-20000
15 Oki 1 RUSAK
WAT
32 Alat Pemadam Starvvo 1 OK
33 Camera Long Range Flir PTZ6000 1 RUSAK
34 CCTV Luar Axis P5522E 1 OK
35 CCTV Ruangan Axis M1054 1 RUSAK
36 TV Wall LCD Samsung PS51D550 3 RUSAK
37 Sensor Cuaca Vaisala WSP 150 1 RUSAK
38 Power Supply G-Dakai AP-2400AD 1 OK
46 Teropong Siang Bushnell 1 OK
47 Teropong Malam Bushnell 1 OK
48 HT Teno TN-808 3 OK
53 Ups ICA 3 OK
54 CCTV Doom 1 OK
55 Genset Krisbow 1 OK
D. SOFTWARE
1) Metocean View Kelvin Hughes Arpa 5000 1 OK
2) Transas AIS
SAAB VTS Coast Watch 1 OK
Network Viewer
3) AIS LIGH Linux 1 OK
3) Sistem Operasi Windows Windows 7 Prof 1 OK
rusak (peralatan utama seperti radar, LRC rusak, serta GMDSS tidak
Bakamla yang lain, dan kantor Zona Maritim untuk menjadi sistem
Bangka Belitung
pencitraan satelit data klorofil di laut, suhu air laut, dan tinggi
2050), sistem GS yang merupakan hibah dari China, serta 1-unit kapal
29
putaran serta belum dilakukan serah terima barang secara resmi
yaitu hanya AIS yang masih berfungsi. Radar dan GMDSS radio
30
4. Hasil Pengumpulan Data di SPKKL Manembo-nembo dan Stasiun
area lokasi yang cukup luas, dimana terdapat juga peralatan dan
alat;
31
5. Hasil Pengumpulan Data Kondisi Aktual SPKKL Bakamla RI
Kondisi peralatan SPKKL saat ini belum optimal karena sebagian besar
radar dan LRC dalam kondisi rusak, sedangkan untuk peralatan AIS
seluruhnya dalam kondisi baik. Untuk Stasiun Bumi seluruh peralatan saat ini
rusak, dan masih menunggu rencana perbaikan dari pihak Cina mengingat
Gambar 3. Kondisi Aktual Peralatan SPKKL dan GS Bakamla RI (Sumber: Ditdatin Bakamla RI)
32
B. Analisis Penguatan Fungsi dan Peran SPKKL Bakamla RI
Kesiapan SPKKL dalam aspek Aturan, SDM, Peralatan dan Anggaran. Untuk
tercapainya kondisi yang diharapkan tersebut, maka perlu disusun pemetaan kondisi
saat ini dan kondisi yang diharapkan sehingga dapat diketahui gap atau jarak antara
dengan prioritas yang paling mungkin terealisasi dan yang paling perlu dalam
mendukung Tupoksi Bakamla. Berikut merupakan peta kondisi saat ini, gap dan
berikut:
Gambar 4. Peta Kondisi Aktual, gap, dan kondisi yang diharapkan dari SPKKL dan GS
Bakamla RI (Sumber: Ditdatin Bakamla RI)
33
C. Konsep dan Implementasi Penguatan Fungsi dan Peran SPKKL
tabel, tentunya diharapkan memberikan dampak yang signifikan sehingga hal-hal yang
porsinya (berdasarkan Revisi Perka 005 tahun 2015). Output yang diharapkan mampu
tersebut yakni :
tanggung jawab yang jelas (Hirarki komando yang jelas antar unit kerja).
kesiapan Bakamla baik dari segi anggaran, personil dan waktu sehingga
ini, dapat disusun timeline dan beban pekerjaan sehingga pelaksanaannya dapat
terukur dengan baik Berikut merupakan tahapan pelaksanaan yang dibagi kedalam
2) Lokasi Peralatan
b. Pengecekan Personil
1) Jumlah
2) Pengetahuan
3) Minat
1) Kestabilan arus
2) Anti Petir
35
f) Hubungan kerja antara SPKKL dan Direktorat
1) Terkait pemantauan
vessel scrutiny;
ilegal.
vessel scrutiny;
5) Terkait pemeliharaan
36
c) Pemeliharaan gedung.
11. Uji coba menggunakan studi kasus sesuai dengan ancaman di area
SPKKL.
diharapkan.
yang dibutuhkan.
peta ancaman dan kerawanan di area SPKKL; dan Monitoring dan evaluasi
kegiatan.
37
Setelah dilakukan tahapan pelaksanaan kegiatan peningkatan
38
BAB IV
KESIMPULAN
Kondisi SPKKL Bakamla saat ini sebagian besar belum dapat mendukung
kebutuhan data dan informasi terkait keamanan dan keselamatan laut sesuai tupoksinya
serta kebutuhan lapangan lainnya. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kemampuan
SPKKL yang meliputi 4 (empat) aspek yakni Aturan, SDM, Infrastruktur dan Anggaran.
yang jelas sehingga dapat diukur waktu dan anggaran yang akan digunakan. Hal
berikutnya yaitu perlu ditentukan leveling kemampuan SPKKL sesuai dengan tahapan
salah satu solusi program perbaikan kemampuan SPKKL Bakamla yang diwakili oleh 1
(satu) SPKKL pada masing-masing Zona Keamanan Maritim, sehingga ke depan dapat
Bakamla.
diperlukan kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh internal Bakamla yang terkait.
Pelibatan satuan kerja terkait meliputi Biro Sarana dan Prasarana, Biro Perencanaan,
Bagian Kepegawaian, Direktorat Data dan Informasi, serta Direktorat Operasi Laut.
Selain itu, dibutuhkan juga bantuan dari pihak esternal meliputi pakar/tenaga
mendapatkan rekomendasi yang ideal dan optimal dalam rangka mewujudkan realisasi
peningkatan peran dan fungsi SPKKL Bakamla ke depan. Hasil assessment yang telah
dilakukan oleh Direktorat Data dan Informasi pada Tahun 2018 juga dapat menjadi
39
acuan dalam mengimplementasikan peningkatan kemampuan SPKKL Bakamla, serta
dimungkinkan membutuhkan data tambahan dan update agar relevan dengan kondisi
terakhir SPKKL saat ini, khususnya SPKKL yang akan menjadi proyek percontohan.
40