BATALYON SISWA - 1
TUGAS TERSTRUKTUR - 4
TUGAS
TESTRUKTUR
PENDAHULUAN
Proses perkembangan bangsa Indonesia di era reformasi yang dilakukan secara
instant tanpa adanya perencanaan yang melalui proses pengkajian dan tidak
konseptual, tetapi hanya dilandasi oleh keinginan untuk merubah suatu keadaan
kepada era yang lebih baik dimana perubahan tersebut hanya dilandasi oleh suatu
keinginan yang bersifat emosional saja tanpa berpikiran bahwa suatu perubahan akan
membutuhkan waktu dan pengorbanan yang tinggi dari segenap anak bangsa, dan
ditengah-tengan tuntutan dari beberapa pihak yang menginginkan perubahan secara
mendasar tentang tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Komunikasi dan interaksi merupakan salah satu faktor yang krusial. Fokus
interaksi sosial dalam masyarakat adalah komunikasi itu sendiri dan komunikasi
menjadi unsur penting dalam seluruh kehidupan manusia. Pemberdayaan pranata
sosial adalah salah satu upaya dalam mewujudkan negara yang berketahanan
sosial. Dalam pemberdayaan pranata sosial itu sendiri, terdapat komunikasi kelompok
yang memfokuskan pembahasan kepada interaksi antara orang perorang didalam
suatu kelompok. Metode pembinaan teritorial di lingkungan TNI AD yang salah satunya
yaitu komunikasi sosial telah dilaksanakan untuk memelihara dan meningkatkan
silaturahmi dengan segenap komponen bangsa, guna mewujudkan saling pengertian
dan kebersamaan masyarakat untuk berpartisipasi di bidang pertahanan. Untuk
mendorong dan meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD dalam berkomunikasi, salah
satu wujudnya yaitu meningkatkan kesadaran bela negara yang dilakukan melalui
komunikasi sosial prajurit dalam bentuk seminar, ceramah, dialog, sosialisasi dan
penyuluhan. Secara formal komunikasi sosial tersebut dilakukan segenap satuan TNI
berdasarkan program dan kegiatan yang ditetapkan setiap tahunnya.
Dalam mendukung kegiatan kewilayahan ini maka aparat territorial harus dapat
bekerja sama dengan seluruh komponen yang ada di masyarakat dan dengan aparat
pemerintah daerah setempat . sehingga tujuan dan sasaran didalam rangka pembinaan
territorial dalam mendukung ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh TNI dapat
tercapai.
3
PEMBAHASAN
praktik; (i) PBB gerakan berjalan; (ii) PPM dengan beban; (iii) PUDD lanjutan;
(iv) pioneer lanjutan; (v) ilmu medan lanjutan; (vi) beladiri lanjutan; (vii)
pembinaan jasmani lanjutan; (viii) teknik bongkar pasang senjata ringan; (ix)
renang lanjutan; dan (x) longmalap lanjutan. iii. Tahap pengembangan. Tahap
pengem bangan diberikan dengan materi meliputi: i) Teori; (i) hukum humaniter
dan HAM; (ii) program pembangunan nasional; (iii) terorisme dan penanggu-
langannya; (iv) bahaya narkoba; (v) perang modern; dan (vi) sejarah nasional.
(vii) praktik. (i) PBB gerakan berkelompok; (ii) PPM berjalan tanpa/dengan
beban; (iii) PUDD pengembangan; (iv) pioneer pengembangan; (v) ilmu
medan pengembangan; (vi) beladiri pengembangan; (vii) pembinaan jasmani
pengembangan; (viii) teknik bidik kering; (ix) renang praktik; dan (x) longmalap
praktik. (6) pengawasan kegiatan, sebagai berikut: (a) menentukan pengawas
dalam kegiatan baik praktik maupun teori; dan (b) melaksanakan pengawasan
berdasarkan persiapan yang telah dibuat sesuai dengan materi pembinaan
bela negara. (7) melaksanakan penilaian akhir untuk menentukan kepada
peserta pendidikan/latihan terkait materi kegiatan yang diterima; (8) upacara
penutupan; dan (9) mengembalikan peserta pendidikan/Latihan ke
satuan/tempat asal.
Satnonkowil. Kegiatannya meliputi: (1) penerimaan peserta penataran di
satuan, hal-hal yang perlu dikerjakan: (a) pengisian daftar hadir; (b)
pengecekan administrasi; (c) pengecekan kesehatan; (d) pembagian
perlengkapan; (e) pembacaan petunjuk dan tata tertib; dan (f) pembagian
kelompok. (2) penempatan peserta penataran di satuan; (3) penjelasan awal
tentang kegiatan pembinaan yang akan dilaksanakan; (4) Latihan awal/geladi
kotor dan geladi bersih upacara pembukaan; (1) melaksanakan upacara
pembukaan; (2) melaksanakan tes awal guna mengukur kemampuan
peserta penataran terkait materi kegiatan; (3) melaksanakan kegiatan dan
pentahapan materi sesuai jadwal dimulai dari: (a)kegiatan. Kegiatan
dilaksanakan berdasarkan pada materi yang disusun dalam rangka untuk
memahami, menghayati, dan mengenalkan serta mengembangkan
kemampuan pembinaan bela negara sesuai lima unsur dalam sasaran
pembinaan; dan (b) pentahapan materi. Pelaksanaan pembinaan bela negara
ditempuh melalui tiga tahap yaitu tahap dasar, tahap lanjutan, dan tahap
pengembangan, dengan penjelasan sebagai berikut: i. tahap dasar. Tahap
7
dasar diberikan dengan materi, meliputi: i) teori: (i) Pancasila; (ii) UUD 1945;
(iii) UU No. 3 Tahun 2002; (iv) UU No. 39 Tahun 1999; (v) aplikasi
peraturan perundang-undangan; (vi) demokrasi; (vii) sejarah perjuangan
bangsa; dan (viii) pengetahuan lingkungan hidup.
Praktik: (i) PBB gerakan ditempat; (ii) PPM tanpa beban; (iii) PUDD
dasar; (iv) pioneer dasar; (v) ilmu medan dasar; (vi) beladiri dasar; (vii)
pembinaan jasmani; (viii) pengenalan senjata ringan; (ix) renang dasar; dan (x)
Longmalap.
tahap lanjutan. Tahap lanjutan diberikan dengan materi meliputi: (i)
teori: (i) pengantar bela negara; (ii) wawasan nusantara; (iii) ketahanan
nasional; (iv) politik dan strategi nasional; (v) sistim pertahanan semesta; (vi)
Siskam Swakarsa; (vii) bahasa Indonesia; (viii) memperingati hari-hari besar
nasional; (ix) pembauran antar suku bangsa; dan (x) kewaspadaan nasional. (ii)
praktik: (i) PBB gerakan berjalan; (ii) PPM dengan beban; (iii) PUDD lanjutan;
(iv) pioner lanjutan; (v) ilmu medan lanjutan; (vi) beladiri lanjutan; (vii)
pembinaan jasmani lanjutan; (viii) teknik bongkar pasang senjata ringan; (ix)
renang lanjutan; dan (x) longmalap lanjutan. iii. tahap pengembangan. Tahap
pengem- bangan diberikan dengan materi meliputi: (i) teori: (i) hukum
humaniter dan HAM; (ii) Program pembangunan nasional; (iii) terorisme dan
penanggulangannya; (iv) bahaya narkoba; (v) perang modern; dan (vi)
sejarah nasional.
praktik: (i) PBB gerakan berkelompok; (ii) PPM berjalan tanpa/dengan
beban; (iii) PUDD pengembangan; (iv) pioner pengembangan; (v) ilmu
medan pengembangan; (vi) beladiri pengembangan; (vii) pembinaan
jasmani pengembangan; (viii) teknik bidik kering; (ix) renang praktik; dan (x)
longmalap praktik. (4) pengawasan kegiatan, sebagai berikut: (a)
menentukan pengawas dalam kegiatan baik praktik maupun teori; dan (b)
melaksanakan pengawasan berdasarkan persiapan yang telah dibuat sesuai
dengan materi pembinaan bela negara. (5) melaksanakan penilaian akhir untuk
menentukan kepada peserta pendidikan/latihan terkait materi kegiatan yang
diterima; (6) upacara penutupan; dan (7) mengembalikan peserta
pendidikan/latihan kesatuan/tempat asal.
Rela berkorban untuk bangsa dan negara, tercermin dalam bentuk sikap
dan perbuatan antara lain: i. kerelaan untuk menolong sesama warga; ii.
mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau
golongan; iii. bersedia menyumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan, keahlian
bahkan materi untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara iii. memberi
sedekah kepada fakir miskin; dan iv. membantu korban bencana alam.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Demikianlah tulisan esai ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca,
penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dengan keterbatasan
12
kemampuan dalam penulisan esai ini, oleh karena itu mohon kiranya arahan, petunjuk
dan bimbingan untuk kesempurnaan esai ini.
Penulis,
Sabrino
Wiradhika Madya No. Capa 055
13
REFERENSI :