Anda di halaman 1dari 43

RAHASIA

PUSAT KESENJATAAN ARTILERI MEDAN Lampiran III


PUSAT PENDIDIKAN ARTILERI MEDAN Keputusan Danpusdikarmed
Nomor Kep / / IV / 2017
Tanggal April 2017

STAF RENIK

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Tata tulis merupakan suatu susunan yang terkait tentang tulis menulis
dengan menggunakan pola maupun bentuk tertentu, dalam rangka mempermudah
pembuatan serta mempelajarinya, dengan tidak mengubah makna yang dimaksud,
sehingga diperoleh keseragaman dalam penuangannya.

b. Penulisan militer diperlukan adanya suatu bentuk maupun pola yang


mengatur tulisan tersebut, sehingga diperoleh keseragaman dalam penulisannya,
yang bertujuan untuk memudahkan cara pembuatan serta mempelajarinya, dalam
istilah militer disebut Staf Renik.

c. Tata tulis yang dimaksud tidak selalu mengikuti bentuk tulisan dinas,
dikarenakan adanya beberapa produk penulisan militer yang masih mengacu
kepada pola dan bentuk tertentu. Serta diuraikan dalam Naskah ini terbatas pada
bentuk-bentuk perkiraan, Oleat dan perintah-perintah.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu
bahan ajaran bagi Dikpasiops Armed.

b. Tujuan. Agar Perwira Siswa memahami dan mampu tentang Staf


Renik.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup naskah ini memuat tentang
Staf Renik yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum.
c. Tanda-tanda Militer.
d. Penomoran Satuan.
e. Oleat.
f. Evaluasi.
g. Penutup.

RAHASIA
2

BAB II
KETENTUAN UMUM

4. Umum. Mengingat luasnya bidang pekerjaan dan tanggung jawab seorang


Komandan serta sempitnya waktu yang dimiliki, maka seorang komandan memerlukan
adanya ”STAF” yang dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya.

5. Tugas dan fungsi.

a. Staf 1/Intelijen.

1) Tugas.
(a) Membantu Komandan dalam melaksanakan Fungsi umum Staf
sebagai berikut :

(1) Memberikan dan mengumpulkan keterangan/Informasi.


(2) Membuat perkiraan keadaan secara terus menerus.
(3) Mengajukan saran atau usul secara terus menerus.
(4) Menempa Keputusan menjadi rencana.
(5) Mengadakan pengawasan.

(b) Melaksanakan Fungsi Staf/Intelijen


(1) Penyelidikan
(2) Pengamanan
(3) Penggalangan

(c) Melaksanakan tugas-tugas lain sebagai berikut :


(1) Memelihara dan mengisi pada peta situasi
(Induk/Ikhtisar)
(2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi dalam
bidang intelijen. (Buku Harian, Lembar kerja, Peta situasi dan
Laporan)
(3) Mencatat/melaporkan senjata-senjata nubika musuh.
(4) Mengajukan permintaan foto-foto/Peta udara.
(5) Memberikan dan mengkoordinir pekerjaan pos-pos
peninjau

2) Fungsi .
a) Membantu dan memberikan saran kepada komandan dan staf
lain mengenai persoalan intelijen yang diperlukan untuk membuat
perencanaan dan keputusan suatu operasi.
b) Perwira Intelijen harus merencanakan, membuat perkiraan
yang logis mengenai kemungkinan tugas yang akan datang, serta
mengumpulkan semua keterangan dan intelijen yang diperlukan.
c) Bila kesatuan menerima tugas, perwira intel menilai kembali
intelijen yang dimiliki dan menentukan intelijen yang lain yang
diperlukan oleh komandan dalam merencanakan suatu operasi dalam
membuat keputusan.
d) Keputusan tersebut biasanya hal yang berhubungan dengan :
3

(1) Kemampuan musuh


(2) Kelemahan musuh
(3) Keadaan daerah operasi.

e) Intelijen yang diperlukan harus dilaporkan kepada komandan


untuk mempeoleh persetujuan, hal ini akan merupakan dasar bagi
usaha pengumpulan keterangan.
f) Dalam perencanaan suatu operasi perwira intelijen
memberikan dan merencanakan tindakan pengamanan yang
diperlukan.
g) Dalam tahap pelaksanaan suatu operasi, perwira intelijen
mengawasi dan mengadakan koordinasi mengenai kegiatan intelijen
untuk menjamin berhasilnya pelaksanaan usaha pengumpulan
keterangan sesuai apa yang diperintahkan oleh komandan dan
pengembangan keterangan secepat dan selengkap mungkin.

c. Staf-2/Operasi.

1) Fungsi Umum Staf-2/Operasi. Fungsi umum Staf-2/Operasi meliputi :

a) Mengumpulkan dan menyediakan keterangan tentang

keadaan taktis.

b) Mengadakan perkiraan taktis secara terus menerus.


c) Membuat saran baik diminta maupun tidak diminta.
d) Menempa Rencana/Perintah sesuai dengan konsep umum
operasi yang digariskan oleh Komandan.
e) Mengeluarkan dan menyebarkan rencana/perintah yang telah
disetujui oleh Komandan
f) Mengawasi pelaksanaan perintah tersebut.

2) Fungsi Organik Staf-2/Operasi. Fungsi Organik staf-2/ Operasi


meliputi :

a) Bidang Organisasi meliputi :

(1) Susunan Tugas. Menyerahkan susunan tugas untuk


pelaksanaan operasi serta mengadakan perubahan -
perubahan sesuai dengan keperluan/perubahan situasi selama
pelaksanaan operasi.
(2) Permintaan dan alokasi Satuan.

(a) Meminta Satuan dan Tim untuk penugasan dan


pem-BP-an.
(b) Mengalokasikan Satuan sesuai dengan instruksi
dan prioritas yang ditentukan oleh Komandan.
4

(3) TOP dan DSPP. Bertanggung jawab atas saran


perubahan atau modifikasi TOP dan DSPP Satuan didasarkan
pada pengaruh terhadap operasi secara keseluruhan.

b) Bidang Latihan, meliputi :

(1) Melaksanakan Proglat Satuan dengan menyiapkan dan


mengeluarkan perintah latihan serta membuat perencanaan
sesuai tingkat latihan yang akan diselenggarakan.
(2) Menentukan keperluan pengadaan dan distribusi alat
penolong dan fasilitas latihan meliputi memilih dan membagi
lapangan latihan, lapangan penembakan dan menyiapkan alat
yang berhubungan dengan itu, dalam hal ini berkoordinasi
dengan Staf logistik.
(3) Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan dan
penyajian Staf latihan.
(4) Mengorganisasikan penataran, pendidikan non formal
serta pendidikan dalam satuan sesuai program satuan.
(5) Menyusun catatan dan laporan latihan disertai hasil
pembahasan dan evaluasinya.

c) Bidang Operasi meliputi :

(1) Membuat perkiraan operasi.


(2) Menyiapkan dan menyebarkan rencana/perintah
operasi serta mengawasi dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya.
(3) Mengintegrasikan manuver dan tembakan.
(4) Menyerahkan prioritas alokasi personil, perbedaan dan
perlengkapan untuk satuan taktis.
(5) Menyarankan bekal pokok untuk satuan-satuan dalam
pelaksanaan operasi.
(6) Meninjau kembali renbantem, renhanud, rintangan,
kimia, perhubungan, perang urat syaraf, penggunaan ruang
udara serta mengintegrasikan rencana-rencana tersebut ke
dalam Prinops.
(7) Menentukan daerah perkembangan, penempatan dan
daerah singgah Satuan.
(8) Mempersiapkan tindakan keamanan pada waktu
pemindahan dan istirahat dalam daerah perkemahan atau
tempat-tempat berkumpul serta selama pertempuran.
(9) Mengkoordinasikan operasi zeni, perhubungan, kimia
penerbad dan kegiatan bantuan taktis lainnya dengan operasi
taktis.
(10) Menyiapkan dan merencanakan serta mengatur
pemindahan taktis Pasukan.
(11) Mengintegrasikan bantuan taktis yang diberikan oleh
unsur Angkatan lain dengan operasi taktis.
(12) Menentukan letak umum Posko dan mengawasi agar
semua fasilitas siap digunakan dalam setiap saat.
(13) Merencanakan dan mengatur pelaksanaan patroli
tempur dan pengintaian paksa.
5

(14) Dalam rangka perang wilayah, Staf Operasi


berkewajiban pula memperhitungkan satuan-satuan yang
diterima/di Bp-kan atas petunjuk Satuan atasan dalam wilayah
mana Satuan kita ditugaskan untuk dimasukkan sebagai unsur
kekuatan dalam rangka perlawanan seperti halnya dengan
Satuan-Satuan reguler.
(15) Penilaian kerusakan termasuk penyusunan dan
penggunaan Tim Penilai dan Pengendali.

3) Fungsi Lain. Fungsi lainnya meliputi :

a) Mengawasi perlengkapan dan perbekalan apabila hal tersebut


mempengaruhi tindakan taktis.
b) Menyusun catatan-catatan, kejadian dan laporan-laporan,
misalnya : sejarah Satuan/peristiwa pertempuran dan lain-lain.
c) Dalam rangka binter dan operasi bhakti sesuai dengan
perintah penugasan operasi bhakti dan pokok-pokok kebijaksanaan
Komandan, mengadakan koordinasi dengan unsur-unsur Kowil serta
instansi setempat maupun pemuka masyarakat melalui saluran
Teritorial.

d. Staf-3/Pers.

1) Tugas.
a)Menyelenggarakan Minpers meliputi pemeliharaan kekuatan,
Administrasi penempatan dan pelayanan personel.
b)Menyelenggarakan Minu dan Pos Mil.
c)Mengatur penyelenggaraan hiburan, olahraga terlatih,
pengantaran/-akomodasi, pemeriksaan perlengkapan, penegakan
disiplin dan tata tertib serta pemberian orientasi kepada para Gati.
d) Menyelenggarakan Minku.
e)Menyelenggarakan kegiatan di bidang Ajen.
f)Menyediakan Gati sampai maksimal 100 Ba dan Ta.

2) Fungsi.

a)Meskipun tiap bagian membantu Komandan dalam pembinaan


Personel dari kesatuannya, namun hanya Perwira urusan personillah
yang bertanggung jawab dalam perencanaan pengurusan personel
sampai dengan perorangan. Ia membantu Komandan dalam
menjalankan komandonya dengan cara melaksanakan fungsi umum
yaitu :
(1)Memberikan/mengumpulkan keterangan yang diperlukan
tentang personel.
(2)Membuat perkiraan keadaan terus menerus untuk mengisi
rencana yang akan datang.
(3)Mengajukan saran/usul untuk menentukan rencana dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan personel.
(4)Menempa keputusan menjadi
perintah-perintah/perencanaan-perencanaan atau mengurus
hal-hal mengenai personel untuk diijinkan dalam perintah
operasi/administrasi yang dikeluarkan.
6

(5)Menyebarkan/mengeluarkan perintah/perencanaan yang


sudah disetujui oleh Komandan.
(6)Melakukan pengawasan yang perlu untuk menjamin bahwa
maksud/perintah-perintah Komandan dijalankan semestinya.
b)Melaksanakan fungsi organik staf-3/Personel.

(1) Pembinaan Personel ialah segala usaha, pekerjaan,


kegiatan dan tindakan yang dilakukan untuk pembinaan
personel sebagai individu, pemeliharaan satuan,
pengembangan dan pemeliharaan kekuatan satuan,
mengembangkan dan pemeliharaan moril serta pengurusan
kesejahteraan anggota.
(2) Administrasi Umum ialah segala usaha pekerjaan
kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan untuk pengurusan
administrasi surat menyurat pada umumnya serta
pemeliharaan dan penyelenggaraan Administrasi personel.
(3) Pembinaan urusan dalam ialah segala usaha pekerjaan
dan tindakan yang dilaksanakan untuk pengawasan disiplin,
hukum dan tata tertib, pengurusan mengenai tawanan perang
serta pembinaan makan dan urusan dalam.
(4) Tugas dan tanggung jawab lain yaitu melaksanakan
pekerjaan/tugas-tugas yang tidak diberikan/ditugaskan kepada
Pa Staf Lainnya seperti :
(a)Protokol/Panitia.
(b)Urusan Pendidikan Umum.
(c)Penghubung ke Komandan dengan keluarga (urusan
Persit dan Pramuka).
(d)Membina sejarah dan Tradisi Korps.

c) Fungsi Binpers.

(1)Pemeliharaan Kekuatan.

(a)Laporan tentang kekuatan, kerugian dan


penempatan pasukan dan permintaan suatu laporan
yang dapat mengenai kekuatan dari suatu kesatuan
adalah tanggung jawab Komandan. Di dalam suatu
Brigade Staf-3 bertanggung jawab mengenai laporan
kekuatan yang sesungguhnya. Tanggung jawab Staf-3
dalam hal ini telah menjamin bahwa semua anggota
tentara di dalam Brigade dimasukan dalam laporan
kekuatan itu. Selain organik dimasukan juga satuan-
satuan yang bawah perintah, oleh karena itu daftar ini
juga digunakan untuk pemberian bahan-bahan/alat-alat
tiap harinya oleh staf-4. Angka-angka yang ada di
dalam daftar laporan sebaiknya dicocokan dahulu
dengan dinas pemakaman dan dinas kesehatan, karena
di dalam praktek ternyata tidak selalu cepat.
Bagaimana cara menyampaikan dan bagaimana bentuk
dari daftar laporan kekuatan ini bukan soal penting.
Yang penting kesatuan atasan harus memperoleh
7

keterangan-keterangan mengenai kekuatan pasukan


dengan cepat. dalam medan pertempuran Komandan
Atasan dapat menentukan bagaiman cara
menyampaikan laporan kekuatan dari satuan bawahan,
misalnya pengiriman dilakukan dengan cara yang
secepat-cepatnya dalam bentuk kekuatan ( penggunaan
telepon dan telegram jaga keamanannya).
(b) Macam-macam laporan kekuatan:

i.Laporan kekuatan Organik. Adalah merupakan


laporan kekuatan dari satuan bawahan yang
organik.
ii.Laporan kekuatan satuan harian. Adalah
merupakan laporan mengenai kekuatan satuan
bawahan yang organik dan BP dalam keadaan
sehari-hari.
iii.Laporan kekuatan Mutasi. Adalah merupakan
laporan yang dibuat oleh satuan secara periodik
untuk kesatuan atasan pada tiap-tiap bulan.
iv.Laporan kekuatan operasional. Adalah
merupakan laporan kekuatan harian yang
diteruskan ke kesatuan atasan untuk tujuan
operasi taktis.
v.Laporan kekuatan garis depan. Adalah
merupakan laporan kekuatan personel organik
yang bisa melaksanakan tugas pada waktu
pelaksanaan operasi taktis.

(2) Tenaga penggati.

(a)Permintaan Gati. Seksi-3/Pers mengajukan


permintaan Gati atas nama Komandan berdasarkan
kerugian yang sebenarnya. Apabila disetujui segera
dikirim ke satuan yang meminta.
(b)Penerimaan Gati.

i.Pelaksanaan penerimaan diantar dengan


kendaraan atau dijemput.
ii.Seksi-3/Pers menyarankan kepada Komandan
mengenai penempatan Gati dengan koordinasi
kepada Staf-2/Ops kaitannya dengan pengunaan
taktis.
iii.Sedapat mungkin Gati ditempatkan pada
kompi yang sedang dalam kedudukan cadangan
untuk menyesuaikan situasi.
iv.Faktor-faktor lain yang harus diperhatikan
dalam menerima dan mengirim Gati adalah:

aa.Sebaiknya diterima oleh Komandan.


Tujuannya untuk mengenalkan diri dan
meninggikan moril.
bb. Usahakan sebelum hari gelap.
8

cc.Diterima oleh satuan cadangan.


dd.Tetap dalam hubungan kelompok.
ee.Sebelum dikirim adakan latihan singkat,
indoktrinasi dan pengenalan sejarah
satuan.

(3)Pengembangan dan Pemeliharaan Moril.

(a)Moril dan pelayanan personel.

i. Pemberian cuti.
ii. Pelayanan pos tentara.
iii. Toko tentara (koperasi).
iv. Penghargaan.
v. Rekreasi.
vi. Pelayanan Personel.
(b)Registrasi makam.
i.Jenazah biasanya diungsikan dari daerah Brigif
oleh Komandan atasan. Pemakaman terpisah
dalam daerah Brigif hanya dilakukan dalam
keadaan darurat.
ii. Pengumpulan.
aa.Dalam pertempuran Kompi administrasi
mengadakan tim pemakaman yang
membantu kesatuan tempur dalam
pengumpulan dan pemakaman. Kompi
administrasi mengadakan satu titik kumpul
registrasi makam.
bb. Titik kumpul registrasi makam
ditempatkan dalam jarak yang dekat dari
RPU dan harus terisolisasi dari
penglihatan aktivitas.
cc.Jenazah harus diidentifikasi secepat
dan selengkap mungkin, mereka biasanya
diungsikan bersama dengan harta benda
pribadinya dari daerah depan dengan
angkutan yang kembali dari tugas lain
sebaliknya jangan dengan angkutan yang
biasanya mengangkut bekal kelas-I.
dd. Kalau terpaksa dilaksanakan
pemakaman terpisah maka harus
diadakan dokumentasi yang selengkap
mungkin. Laporan harus segera
disampaikan kepada Komandan Atasan
dan Kesatuan Teritorial diberitahu dan
diminta bantuannya untuk pengamanan,
pemulihan dan pengungsian sesegera
mungkin.

(c)Pembinaan Personel dan Tawanan Perang.


9

i.Komandan bertanggung jawab atas perlakuan


terhadap tawanan perang sesuai dengan
perjanjian Jenewa mengenai tawanan perang.
Tanggung jawab Staf urusan tawanan perang
adalah pada Staf-3 bukan pada Staf-1, Untuk itu
Staf-3 membuat rencana mengenai tawanan
perang apa yang harus dilaksanakan pada saat
musuh ditawan sampai dimasukkan dalam kamp
tawanan, Staf-3 merundingkan dengan:

aa.S–1 mengenai pemeriksaan terhadap


tawanan perang.
bb. S– 4 mengenai angkutan dan
pemberian makan.
cc.Dokter mengenai perawatan tawanan
yang sakit-sakit atau luka.

ii.Pada Prinsipnya tawanan perang segera


diungsikan kedaerah belakang yang
pelaksanaannya sampai titik pengumpulan
Brigade, dilakukan oleh pasukan yang membawa
dan pengungsian kebelakang dilakukan oleh
POM eselon atasan kecuali tawanan perang
yang luka harus disalurkan melalui saluran
kesehatan.
iii. POM BRIGIF menyelenggarakan titik
pengumpulan anggota yang terpisah.
iv.Bilamana suatu unsur Brigade (Task Force)
beroperasi secara berdiri sendiri satuan POM
yang di BPkan padanya melaksanakan kegiatan
pengumpulan tawanan perang bagi satuan itu.

d) Fungsi Administrasi Umum.

- Surat menyurat.

-Pencatatan (Regristrasi ) Satuan.

i.Staf-3/Personel mengadakan pencatatan


tentang segala kegiatan dan kejadian tertulis
maupun lisan yang menyangkut satuannya.
Berita lisan/ telepon dicatat dalam daftar edaran
dan diperlakukan seperti surat tertulis. Bisa juga
dicatat tentang adanya pemeriksaan/kunjungan
atau ketidakhadiran Komandan dalam Posko.
ii.Guna mencatat (Regristrasi) satuan adalah
agar Komandan setiap saat dapat mengetahui
tentang keadaan, untuk bahan pembuatan kirka,
rencana dan perintah-perintah serta bahan
pembuatan laporan ke Satuan Atasan dan Staf
lain dan untuk bahan penyusunan sejarah
satuan.
10

i. Macam-macamnya:

aa. Buku Harian.


bb. Lembaran kerja.
cc.Registrasi makam, hukuman, cuti dll.
dd. Daftar edaran.
ee. Peta-peta.
ff. Laporan-laporan.

e)
Fungsi pembinaan Urusan Dalam.

1)Pemeliharaan Disiplin, Hukum dan Tata Tertib.

(a)Penegakan Disiplin, Hukum dan Tata Tertib adalah


tanggung jawab seorang Komandan, Staf-3 yang
membuat dan memelihara daftar tentang pelanggaran-
pelanggaran disiplin dan hukuman serta mengawasi
tata tertib dalam satuan. Provost Brigif membantu
pelaksanaan penegakan dengan jalan :

(1)Pengawasan yang bertujuan preventif melalui


pos dan patroli POM serta bertindak konektif
terhadap pelanggarannya untuk diselesaikan
melalui saluran disiplin. (Tindakan Preventif dan
Konektif)
(2)Melakukan kegiatan pengusutan taraf pertama
dan penangkapan terhadap pelanggaran untuk
diselesaikan melalui saluran pidana tertentu.
(HDT/HPT/Pengadilan Militer)

(b)Pengendalian anggota terpisah atau straglens adalah


tanggung jawab Komandan yang harus dilaksanakan
pada tiap-tiap tingkatan didaerah pengadilan (straglens
area). Daerah pengadilan anggota terpisah adalah
daerah yang menghubungkan pos-pos provost dengan
rute patroli/batas belakang Brigif sampai dengan garis
belakang satuan yang terlihat dengan musuh.Syarat-
syarat bagi suatu garis straglens adalah mudah dikenal,
menutup jalan-jalan pengunduran, dan menyambung
straglens Brigif lain. S-3 membuat daftar anggota yang
lama dan berkeliaran tanpa ijin untuk dilaporkan kepada
Komandan yang bersangkutan.

(1) Pengurusan Tawanan Perang.

i.S-3 membuat rencana pengurusan


tawanan perang sejak ditawan sampai
dengan dimasukkan dalam kamp
tawanan.
ii.Dalam pengurusan tawanan perang S-3
berkoordinasi dengan S-1 mengenai
11

pemeriksaan, S-4 mengenai makan dan


kesehatan/dokter mengenai
perawatannya.
iii.Penyikiran tawanan perang pada
prinsipnya harus segera diungsikan ke
belakang. Pelaksanaan pengajuan
sampai ke titik pengumpulan tawanan
Brigif dilakukan oleh sat yang menawan
dan selanjutnya diambil oleh POM satuan
atasan. Provost Brigif menyelenggarakan
titik pengumpulan tawanan dan titik tsb
dekat dengan titik pengumpulan anggota
yang terpisah. Tawanan perang yang sakit
disalurkan melalui saluran kesehatan.
Bila Brigif berdiri sendiri maka POM yang
di BP kan melaksanakan kegiatan
pengumpulan, pengusutan dan
penggunaan tawanan perang bagi satuan
tersebut. Di kamp Tawanan para tawanan
dapat dipekerjakan.

(3)Pembinaan Markas dan Urusan Dalam.


Dalam bidang ini S-3 merencanakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan :

(a)Pemindahan dan cara penyusunan


posko.
(b)Pembagian tempat/penyebaran
pasukan dalam perkemahan.
(c)Menentukan letak sebenarnya (Exact
location) Posko
(d)Menentukan pekerjaan pengatur
tugas/tempat.
(e)Mengawasi tata tertib perkemahan.
Dalam pelaksanaan tugas ini ia
mengadakan kerja sama dengan Pa Staf
lainnya antara lain dengan :

i)S-2 yang menentukan letak umum


Posko (general location) bila belum
ditentukan dari atasan.
ii)Danki Hub untuk saran-saran
tehnis penggunaan alat-alat
perhubungan.
iii)Danki Ma untuk menentukan alat-
alat PAL pemindahan, penjagaan
keamanan dan penyamaran Posko.

e. Staf 4/ Logistik.
12

1) Tugas. Staf logistik adalah badan staf mako yang bertugas


membantu komandan dalam menyelenggarakan fungsi staf bidang logistik
yang meliputi kesehatan, angkutan, fasilitas dan jasa, baik bagi logistik
pasukan maupun pembinaan logistik wilayah. Dengan kegunaan :

a) Merencanakan, koordinasi dan mengawasi pelaksanaan


pelayanan logistik di daerahnya termasuk :
(1) Perbekalan dan angkutan personil dan satuan.
(2) Pemeliharaan bangunan / tanah dan materiil TNI AD
diwilayahnya.

b) Merencanakan, mengkoordinasikan penyelenggaraan


pembinaan logistik wilayah.
c) Menyelenggarakan administrasi logistik.
d) Melaksanakan pengawasan staf terhadap instalasi logistik.

2) Fungsi.

a) Fungsi Umum.
(1) Memberikan/mengumpulkan keterangan-keterangan
tentang keadaan logistic
(2) Membuat perkiraan secara terus menerus
(3) Mengajukan saran/usul-usul
(4) Menempa keputusan menjadi rencana dan perintah
(5) Menyebarkan / menyalurkan perintah-perintah
Komandan dilaksanakan sesuai ketentuan
(6) Mengadakan pengawaasan agar perintah-perintah
Komandan dilaksanakan sesuai ketentuan

b) Fungsi Organik
(1) Pembekalan. Adalah segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan meliputi penentuan kebutuhan, pengadaan, distribusi
barang-barang yang diperlukan untuk pasukan menurut sistim
distribusi yang sudah ditentukan.
(2) Angkutan. Adalah segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan yang meliputi pemindahan pasukan dan atau materiil
dengan menggunakan segala sarana, fasilitas angkutan dan
tenaga yang ada.
(3) Pengungsian dan perawatan kesehatan. Adalah segala
usaha pekerjaan dan kegiatan yang meliputi perawatan
kesehatan dan evakuasi.
(4) Pemeliharaan. Adalah segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan yang dilakukan untuk memperpanjang usaha pakai
serta menjaga agar setiap saat Alpal selalu siap pakai atau
untuk memulihkan kembali kondisi Alpal supaya dapat
digunakan lagi.
(5) Melaksanakan pengawasan staf terhadap instalasi
logistik dan badan-badan pelaksana Kodam yang
diperbantukan kepada Korem.
f. Staf 5/Ter.
13

a. Tugas.

1) Dalam bidang penguasaan keadaan bahaya/ pelaksanaan


kuasa keadaan bahaya meliputi :

a) Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan


peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan dalam rangka
penguasaan keadaan bahaya atau pelaksanaan kuasa
keadaan bahaya.

b) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi


pemeliharaan ketertiban dan ketenteraman umum.

2) Dalam bidang bantuan militer, merencanakan dan mengatur


pengurusan serta mengawasi pelaksanaan pemberian bantuan militer
pada alat kuasa sipil maupun keadaan darurat sipil.

3) Dalam bidang penerangan dan hubungan masyarakat.

a) Merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan-


kegiatan yang bersifat kerja sama antara rakyat dengan TNI
dalam rangka menciptakan integrasi rakyat dengan TNI.
b) Merencanakan dan mengawasi penyelenggaraan
penerangan-penerangan kepada masyarakat yang bertujuan
untuk memperkokoh hubungan / integrasi TNI dengan rakyat.
c) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksana-an pemberian keterangan-keterangan kepada
masyarakat dalam rangka menciptakan/ meningkatkan
ketahanan rakyat dibidang mental/ ideologi, politik, sosial
budaya, militer dan agama.

b. Fungsi-Fungsi.

1) Fungsi Umum.

a) Fungsi utama adalah fungsi dalam suatu organisasi


yang menjadi fungsi pokok untuk menentukan batas ruang
lingkup dari organisasi. Fungsi organik adalah fungsi yang
esensial/ vital yang bersifat menentukan bagi kelangsungan
hidup organisasi.
b) Fungsi utama Staf 5/Ter adalah pembinaan dan
penyelenggaraan perlawanan rakyat.
Fungsi organik Staf 5/ Ter adalah :

(1) Bantuan militer


(2) Penerangan dan hubungan masyarakat.

2) Fungsi Penguasaan Keadaan Bahaya.


14

a) Keadaan bahaya adalah suatu keadaan yang dapat


mengancam/ menghawatirkan peri kehidupan/ hidup
negaranya yang tidak dapat diatasi oleh alat-alat kelengkapan
negara secara biasa.
b) Yang berwenang menyatakan dan menghapuskan
keadaan bahaya adalah Presiden

6. Evaluasi.

a. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 1/Intel !


b. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 2/Ops !
c. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 3/Pers !
d. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 4/Log !
e. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 5/Ter !

BAB III
TANDA - TANDA MILITER

7. Umum. Tanda taktis militer adalah suatu bentuk maupun pola yang ditentukan
untuk mengatur bentuk tulisan militer, sehingga diperoleh keseragaman dalam
penulisannya, yang bertujuan untuk memudahkan cara pembuatan serta mempelajarinya
dalam istilah militer.

8. Tujuan penggunaan. Untuk mempermudah komonikasi melalui simbul yang


dikenal secara umum oleh masyarakat militer. Tanda taktis militer dapat dibagi menurut
sifatnya, yaitu yang Universal berlaku secara umum diseluruh angkatan perang dunia, dan
yang khusus hanya berlaku pada angkatan bersenjata suatu negara tertentu.

9. Tujuan penggambaran. Tanda militer digambarkan untuk menunjukkan :

a. Organisasi
1) Jenis, misalnya : Satuan, Pos, Instalasi dan sebagainya.
2) Kecabangan misalnya : Infanteri, Arteleri medan, Peralatan, Zeni dan
sebagainya.
3) Tingkatan, misalnya : Brigade, Divisi, Korem dll
4) Daerah, misalnya : Lokasi, batas, sasaran dll
5) Gerakan, misalnya : Mars mendekat, Serangan dll

b. Senjata dan perlengkapan. Meliputi jenis senjata dan perlengkapan seperti


senapan mesin,Meriam, Tank, Radar, Stasiun Radio dll.
c. Aneka keterangan. Misalnya Perkuatan medan, rintangan, rute, saluran
pipa, lapangan terbang, titik kuat dll.

10. Pengertian. Tanda taktis militer adalah gambar secara grafis suatu satuan,
instalasi atau kegiatan dalam bentuk gambar, singkatan, istilah, angka maupun warna.
15

11. Penggunaan. Tanda Taktis militer dipergunakan pada :

a. Peta Tempur.
b. Oleat.
c. Foto udara.
d. Bagan.

12. Tanda-tanda Militer.

a. Tanda Dasar. Untuk menggambarkan secara grafis suatu satuan instalasi


dan kegiatan, misalnya :

1) Satuan.
2) Pos Komando.
3) Pos Peninjauan atau Pendengaran.
4) Kafilah Lapangan.
5) Instalasi.
6) Satuan Banmin tingkat daerah (KODAM).
7) Pos Komando Satuan BANMIN tingkat Rah
(KODAM).
8) Satuan BANMIN tingkat pusat (AD).
9) Pos Ko satuan BANMIN tingkat Pusat (AD).
10) Tanda Pangkal bagi Kesatuan atau Kesenjataan
dalam gerakan.
11) Tanda Pangkal bagi Pertahanan.

b. Penggunaan Warna. Warna digunakan untuk menunjukkan pasukan


kita, musuh dan daerah yang terkena kontaminasi.

1) Biru atau Hitam, Menunjukkan pasukan kawan, instalasi, rintangan


maupun kegiatan tembakan.
2) Merah, menunjukkan pasukan musuh, instalasi, rintangan maupun
kegiatan tembakan musuh.
3) Hijau, menunjukan rintangan dan arsir daerah tempur di laut.
4) Kuning, menunjukan daerah yang terkontaminasi.
5) Coklat, menunjukan satuan/kesatuan, instalasi, kegiatan netral
termasuk penulisan tanda waktu dan penomoran satuanya.

c. Kedudukan sekarang dan yang direncanakan. Tanda dasar satuan


maupun instalasi dapat di gambarkan dengan garis penuh atau terputus putus.

1) Garis penuh. Menunjukkan kedudukan sekarang atau segera berlaku


setelah perintah dikeluarkan.
2) Garis Terputus-putus. Menunjukan kedudukan yang akan datang atau
yang direncanakan.
16

Gambar x
17 kedudukan yang direncanakan dari
POSKO BRIGIF

d. Tanggal dan waktu. Tanggal dan waktu ditulis pada tanda mliter yang
bersangkutan, seperti dibukanya suatu POSKO, instalasi atau tibanya suatu satuan.
Seperti :

X
17 ( 081400 APR 20... )

Kedudukan POSKO BRIGIF 17 yang akan dibuka pada


081400 APRIL 20...

e. Tanda Kedudukan Sebenarnya. Tanda dasar ditempatkan pada suatu


garis penunjuk yang memberitahukan mengenai keadaan yang sebenarnya.
Contoh :

A
TPMU senjata INF titik A

x
17 Menunjukkan kedudukan POSKO BRIGIF LINUD yang
sebenarnya di titik B
B

Kedudukan beberapa Posko di titik C.


x
l Digambarkan pada satu tiang.

ll
Menunjukkan dua kelompok satuan yang bertempat di
titik D.
l

D
17

III Menunjukkan tempat bekal kelas III di titik C yang


berada 20 KM dari titik E.
C

E 20 KM

f. Musuh.

1) Apabila digunakan hanya satu warna, maka menggambarkan


musuh dilukiskan dengan garis rangkap (ganda).
2) Tanda tanya dibuat apabila ditemui suatu keragu -
raguan terhadap keterangan yang ada. Tanda tanya tersebut
dicantumkan pada tempat yang menimbulkan keragu-raguan.
Contoh :
?
. ?

g. Garis Kontak
1) Garis kontak dilukis dengan serangkaian tanda garis posisi depan
kawan dan musuh yang berupa tanda garis melengkung. Apabila digunakan
satu warna, maka untuk musuh digambarkan dengan garis rangkap.

Contoh :

2) Untuk daerah yang tidak seberapa dikuasai atau dikuasai hanya


dengan patroli, digunakan garis titik- titik yang melengkung. Apabila
menggunakan satu warna, maka untuk musuh titik tersebut digambarkan
berlubang. Sedang untuk pasukan sendiri titik penuh.

Contoh :

h. Sasaran.

1) Setiap sasaran ditunjukkan dengan singkatan SAS dan huruf nomor


atau nama satuan.

Contoh :
SAS
SAS 1A SAS 328
18

2) Sasaran yang diterima dari Komando atasan dapat diberikan


seluruhnya kepada Satuan bawahan atau hanya sebagian saja dari
padanya. Jika sasaran itu dibagi, maka sasaran itu dapat digambarkan
menjadi beberapa sasaran terpisah dengan diberi penunjukan sasaran
tersendiri untuk masing-masing sasaran tersebut, atau dapat juga menjadi
beberapa sasaran dibagi oleh garis batas.

Contoh :
SAS 330 SAS 328 = SAS 330
SAS 328

3) Tidak ada suatu cara tertentu untuk menunjukkan prioritas sasaran.


Urutan dalam pemberian angka tidak menunjukkan prioritas.
4) sasaran atau pentingnya sasaran tersebut, kecuali dalam Operasi
Linud. Namun untuk menjamin kemudahan di dalam penomoran
sasaran dimulai dari sasaran pokok dilanjutkan dengan penomoran sasaran
lainnya mengikuti arah jam.
5) Oleat operasi suatu satuan hanya akan mencantumkan sasaran bagi
satuan yang langsung dalam pengendaliannya.
Dalam oleat operasi Brigade sasaran untuk Kompi hanya akan dicantumkan,
apabila Kompi berada langsung dalam pengendalian Brigade.

i. Daerah kedudukan.

1) Dalam serangan daerah kedudukan satuan penyerang digambarkan


dalam peta atau oleat operasi dengan garis batas dan tanda posko, apabila
tempatnya telah ditentukan.

Contoh : GA Pada… I 17
XXX
X
II18

17
18
II
XXX
III
GA Pada………….
19

2) Dalam pertahanan, daerah kedudukan satuan yang berada


sepanjang BDDT dinyatakan dengan garis batas, titik koordinasi dan tanda
POSKO, apabila tempatnya telah ditentukan.

Contoh:

DIM 0105 x 17 17 x 18

305 = 328
BDDT Mulai… x x x BDDT Mulai…
l l l l

l l

3) Tempat kedudukan satuan cadangan, dinyatakan dengan tanda


daerah kumpul yang membatasi daerahnya dan tanda POSKO, bila letaknya
yang sebenarnya dari POSKO tersebut diketahui.
Contoh :

ll ll ll
305 305 305

(……………)
Letak Posko Yonif Letak Posko Yonif
305 tidak diketahui. 305 telah diketahui. Letak Posko Yonif
305 akan diduduki
pada….

4) Dua satuan merupakan cadangan, dapat digambarkan di dalam satu


tanda daerah kumpul, apabila kedudukannya berdekatan. Penggambaran
demikian tidak mempunyai arti adanya hubungan Komando tertentu antara
kedua satuan tersebut.
Contoh :
l
ll A 14
171
20

5) Satuan Cadangan yang berada di dalam kedudukan pertahanan,


komposisi satuan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
ll
171

A 14

6) Beberapa satuan cadangan yang tersebar tempatnya, dinyatakan


dengan menggambarkan satu rangkaian tanda daerah kumpul,
Contoh :
ll
II

328
305
330

7) Didalam pertahanan, tanda bulat telur yang terputus oleh tanda


tingkat satuan menunjukan satuan yang menduduki posisi pertahanan,
tanda bulat telur tersebut menunjukan batas luar suatu kedudukan pasukan
dan tidan menunjukan seluruh daerah pertanggung jawaban.

Contoh :
Kipan A dalam kedudukan pertahanan
A

j. Garis Batas. Garis batas dapat dinyatakan dengan garis penuh atau
terputus-putus. Garis penuh menyatakan segera berlaku setelah perintah
dikeluarkan, sedangkan garis terputus-putus menjelaskan rencana batas yang
akan datang.

1) Garis batas untuk segera berlaku setelah perintah dikeluarkan.

Contoh :
63

64
21

2) Garis terputus-putus dengan keterangan waktu berlakunya untuk


menyatakan garis batas yang akan datang atau yang direncanakan.
63
Contoh :
X

64
( 261700 MAR 20 . . . )

3) Pada garis batas diberikan tanda untuk menunjukkan tingkat dan


nomor dari Satuan yang bersandar pada garis itu.

X X
III X I 3 X 4 I X V

4) Jika Satuan yang bersandar tidak sama tingkatnya, maka tanda


Satuan yang lebih atas dinyatakan, sedang tanda Satuan yang lebih rendah
dituliskan secara lengkap.

Contoh : Yonif 400 BS


X

17
Batas Brigif 17 dan Yonif 400 BS

5) Satu garis batas tidak diperlukan diantara suatu Satuan utama


dengan Satuan berlapis baja atau Satuan intai yang melaksanakan tugas
pokok pengintaian pada lambung Satuan utama tersebut. Namun demikian,
suatu garis batas dapat diberikan diantara suatu Satuan lambung dan suatu
Satuan berlapis baja atau Satuan intai apabila hal ini diinginkan untuk
membebaskan tanggung jawab dari Satuan lambung tersebut dari daerah
yang lebih luas.
6) Bilamana suatu Satuan berlapis baja atau Satuan intai digunakan
sebagai Satuan penyerang yang kepadanya diberikan sasaran untuk
direbut, maka harus diberikan garis batas diantara Satuan utama dengan
Satuan berlapis baja atau Satuan intai tersebut.
7) Garis batas dibuat sejauh mungkin kebelakang sasaran untuk
keperluan koordinasi bantuan tembakan bagi kepentingan perebutan
sasaran tersebut, serta untuk konsolidasi.
8) Garis batas belakang diberikan kepada brigade ke atas, lazimnya
dinyatakan di dalam perintah administrasi, serta dapat pula dicantumkan di
dalam perintah operasi. Tanda tingkat dan nomor Satuan yang memiliki
garis batas belakang itu saja yang dinyatakan.
22

k. Garis awal. Garis awal adalah suatu garis yang akan dilalui oleh semua
pasukan terdepan pada jam J. Garis awal ini berfungsi sebagai alat
pengendalian dalam serangan.

1) GA=GK artinya garis awal sama dengan garis kontak. Pengertian GA


=GK ialah, apabila kita akan melalui pasukan kawan yang sedang kontak
dengan musuh dan pasukan kawan tersebut organik atau BP pada kita.
2) GA = PDK, artinya garis awal sama dengan posisi depan kawan.
Pengertian GA = PDK ialah, apabila kita akan melalui pasukan kawan yang
sedang kontak dengan musuh dan pasukan kawan tersebut tidak organik
atau BP pada kita.

l. Garis koordinasi tembakan (GKT). Suatu garis yang dipergunakan


untuk mengkoordinasikan tembakan antara Satuan yang berdampingan atau yang
akan mengadakan penggabungan (Link Up). Kedua Satuan tidak boleh
melakukan penembakan melewati garis tersebut tanpa terlebih dahulu melakukan
koordinasi. GKT mengikuti suatu bentuk medan yang menyolok.

II x

GTK GTK GTK TUMPUAN UDARA


(TU)

m. Garis batas tembakan (GBT). Suatu garis yang menentukan bahwa di


luar garis tersebut Satuan Armed dan kapal angkatan laut yang membantu dapat
melakukan penembakan tanpa terlebih dahulu mengadakan koordinasi dengan
Satuan yang menetapkan garis tersebut.
GBT ditentukan dengan menggunakan beberapa koordinasi tanpa mengikuti suatu
medan yang menyolok.

n. Garis koordinasi bantuan tembakan (GKBT). Suatu garis yang


menentukan bahwa di luar garis tersebut semua sarana bantuan tembakan dapat
melakukan penembakan, tanpa mengadakan koordinasi terlebih dahulu dengan
Satuan yang menetapkan garis tersebut. GKBT ditetapkan mengikuti suatu bentuk
medan yang menyolok.

o. Arah serangan.

1) Arah serangan digunakan apabila komandan menganggap penting


untuk keperluan mengkoordinasikan secara teliti suatu rencana manuver.
2) Arah serangan digambarkan sejauh pengendalian diperlukan bagi
rencana keseluruhan.
23

Contoh :

GA GA

SAS

GA GA

3) Tanda arah serangan ini hanya digunakan apabila benar-benar


diperlukan saja, karena akan membatasi manuver Satuan bawah.
4) Jika suatu Satuan diperintahkan untuk merebut beberapa sasaran
secara berturut-turut yang serangannya melalui sebuah garis tertentu, maka
tanda arah serangan dapat digambarkan melalui beberapa sasaran kearah
sasaran akhir, atau dengan tanda arah serangan yang berurutan yang
menghubungkan beberapa sasaran tersebut.
Contoh :

SAS 1 SAS 2

SAS 1 SAS 2

5) Satuan yang bertugas merebut suatu sasaran atau daerah, dan


selanjutnya bergerak atas perintah, penggambarannya adalah dengan
membubuhi tanda anak panah pada sasaran yang direbutnya dengan
tulisan AP.

Contoh :

SAS 1 SAS 2
(AP)

p. Poros gerak maju. Suatu poros gerak maju (poros gerakan) menunjukkan
arah secara umum gerakan suatu Satuan yang mengutamakan unsur kecepatan
gerakan. Poros yang ditetapkan lazimnya melalui bagian medan tertentu yang
mudah dikenal, seperti : rangkaian jalan, gigitan pegunungan, lembah dan lain-lain.
Seorang komandan yang mendapatkan penentuan poros gerak maju dapat
24

bergerak atau menggerakkan pasukan dan bantuan tembakannya secara bebas


pada kedua belah sisi poros tersebut. Meskipun demikian ia atau komandan
atasan harus memperhatikan, agar penyimpangan dari poros yang telah ditetapkan
baginya tidak akan mengganggu manuver satuan tetangganya. Apabila hal
tersebut mungkin terjadi, maka petunjuk seperlunya harus segera didapatkannya
atau diberikan oleh markas komando atasannya. Satuan yang menggunakan
poros tersebut dapat dicantumkan dalam tanda poros gerak majunya.

YON KAV TANK 15

Contoh : Poros gerak maju YON KAV TANK 15

II
15

Untuk membedakan antara poros gerak maju satuan darat dengan satuan lintas
udara atau mobil udara, maka penggambaran poros untuk satuan lintas udara atau
mobil udara, digambarkan sebagai berikut :

SAS

q. Route.

1) Route Mars. Tanda arah juga digunakan untuk menunjukkan rute


mars, ditandai dengan kata rute dan disertai oleh sasaran nomor, huruf atau
satuan. Tanda arah panah dapat ditambahkan untuk menyatakan jalan satu
atau dua jurusan.

Contoh :
Route Merah
Route Mars YONIF 327

2) Route komunikasi.

a) Satu jurusan
25

b) Dua jurusan

c) Konvoi. Panah menunjukkan arah konvoi, sedang ujung


arah panas menunjukkan kepala konvoi.

c) Rute perbekalan.

RPU GA

SAS
RPC

GA

d) Jembatan atau ”Viaduct”.

e) Terowongan.

r. Titik kendali.

1) Titik koordinasi.

a) Titik koordinasi dipergunakan dalam pertahanan untuk


menetapkan letak yang tepat bagi para komandan satuan yang
berbatasan dalam melakukan koordinasi.
26

b) Titik koordinasi harus terletak pada benda medan tertentu yang


mudah diketemukan baik dipeta maupun di medan.
c) Titik koordinasi dinyatakan dengan lingkaran pada garis batas
dengan sebuah tanda silang (X) ditengahnya, serta diberi tanda PL,
PDU, PDT, atau BDDT sesuai dengan fungsinya.

Contoh :

X PDU X PDU X PL X PL

X PDT X PDT

X BDDT X BDDT X BDDT X BDDT

2) Titik periksa. Titik periksa digambarkan dengan bentuk lingkaran


(tertutup) dengan diberi nomor, huruf atau nama ditengahnya.
Titik periksa ialah benda medan yang mudah dikenal. Jika digunakan
sehubungan dengan suatu operasi tertentu, benda medan yang dipilih
dicantumkan di atas oleat dan merupakan lampiran pada perintah operasi.
Titik yang dipilih tersebut, seorang komandan akan dapat dengan tepat dan
cepat menentukan sasaran, garis batas, daerah kumpul, garis taraf dan
sebagainya kepada komandan bawahannya.

Contoh :

45 A BIRU

s. Tanda untuk senjata dan perlengkapannya.


1) Senjata. Bila tidak ada keterangan lain, kedudukan
sesungguhnya ditunjukkan oleh ujung bawah garis senjata. Penjelasan
tambahan yang perlu adalah sebagai berikut :
a) Jumlah senjata. Dituliskan berupa angka dibawah tanda
jasa.

Contoh :

6 Pucuk MO 81 mm

Ο
6
27

b) Kaliber senjata. Kaliber atau berat proyektil dicantumkan


disebelah kanan tanda senjata.

Contoh :

122 122 (Morbe Kaliber 122 mm)


2) Tembakan.
Ο
a) Sektor tembakan. Sektor tembakan ditunjukkan oleh suatu
sudut yang terdiri dari garis utuh dan garis terputus-putus.
Garis utuh menunjukkan arah tembakan pokok, sedang garis
terputus-putus menunjukkan batas sektor, sedang titik sudut
menunjukkan kedudukan dari senjata.

Contoh :

17

b) Tembakan Artileri.

(1) Sasaran Armed, diberikan kode huruf dan angka.

Contoh : KODE SAS AF

AF 6025
NOMOR SAS 6025

(2) Sasaran Armed dengan bentuk dan ukuran luar biasa.

(a) Sasaran berbentuk garis (barase).

AF 6005

(b) Sasaran berbentuk persegi panjang.

AF 6005
28

(c) Sasaran daerah :

AF 6005

t. Penerbangan. Beberapa hal yang bersangkutan dengan masalah


penerbangan atau pasukan atau pasukan lintas udara maupun mobil udara
adalah :
1) Pangkalan udara.

2) Landasan udara Ujung siku-siku menunjukkan yang


sebenarnya.

u. Satuan intai. Tanda di bawah ini menunjukkan letak umum dan tugas
pokok satuan intai. Ujung panah merupakan batas tanggung jawabnya.

Contoh :

Bilamana satuan intai diberi tugas untuk menyerang atau mempertahankan daerah,
maka daerah tanggung jawabnya tersebut harus dinyatakan dengan memberikan
garis batas.

13. Evaluasi.

a. Jelaskan Pengertian tanda taktis militer !


b. Gambarkan tanda taktis Yon armed 18 Resimen II dengan senjata Howser
105 !
29

BAB IV
PENOMORAN SATUAN

14. Umum. Penomoran satuan pada tanda militer yang didasarkan atas satuan
pokok ialah satuan terkecil yang mempunyai administrasi, satuan di bawah satuan pokok
kekhususan suatu cabang, pemberian dan penerimaan bahwa perintah, satuan teritorial
dan satuan lapangan.

15. Satuan pokok. Ialah satuan setingkat batalyon, satuan TOP yang mempunyai
nomor atau sebutan atau nama yang tidak terdapat pada satuan lain yang sejenis.

a. Yonif 327 hanya ada satu dalam angkatan darat.


Nomor atau sebutan satuan pokok dituliskan disebelah kanan tanda dasar.

327

b. Nomor atau sebutan satuan pokok tetap dicantumkan disebelah kanan,


apabila satuan induknya dituliskan juga.

327/14

c. Dalam lingkungan Mako Brigif 14 penggambaran Yonif 327 dapat tetap


seperti kalau batalyon tersebut berdiri sendiri.

327

d. Apabila satuan atasan dari satuan pokok merupakan satuan tugas (Satgas),
maka satuan pokok itu dapat digambarkan sebagai berikut :

(X)
327/BANTENG

16. Satuan di bawah satuan pokok. Sebutan untuk satuan di bawah satu
pokok memakai huruf besar atau sebutan lain dan dicantumkan disebelah kiri tanda dasar
dengan menuliskan juga nomor atau sebutan satuan pokoknya disebelah kanan tanda
dasar.
30

Contoh :

A 327/14 KIPAN A YONIF 327 BRIGIF 14

SMS/BAN 327 TON SMS dari KIBAN YONIF 327


17. Kekhususan suatu cabang. Khususnya suatu cabang dituliskan disebelah
kanan tanda dasar, apabila satuan itu berdiri sendiri.
Contoh :

KON YON ZIKON

18. Pemberian dan penerimaan bawah perintah.


a. Bila suatu satuan mengeluarkan BP kepada atau menerima BP dari satuan
lain, maka tanda (+) dan (-) dicantumkan setelah nomor satuan yang bersangkutan.
Contoh :

327 ( - ) Yonif 327 memberikan BP kepada


Satuan lain

327 ( + )/14 Yonif 327 Brigif 14 menerima BP


dari Satuan lain

327 ( - )/14 Yonif 327 Brigif 14 memberikan BP


kepada Satuan lain

b. Bila suatu satuan dinyatakan BP pada satuan lain, maka tanda BP


dicantumkan setelah nomor Satuan yang bersangkutan.
Contoh :

Ki Zipur A berstatus BP
A BP

A Ki Zipur A merupakan satuan bawahan Yon


Zipur 4 berstatus BP

19. Keterangan tambahan. Bila keterangan tambahan untuk suatu satuan


diperlukan, misalnya keterangan jenis dan kaliber senjata pokoknya, maka keterangan
tersebut dicantumkan di bawah tanda dasar.
Contoh :

Yon Armed 13 Men Armed I dengan Senjata


13/1 Howitser kaliber 105 mm
31

HOW 105

20. Satuan teritorial. Satuan Teritorial adalah satuan yang melaksanakan fungsi
Teritorial. Penomoran satuan teritorial pada tanda militer ditempatkan ditengah tanda
dasar, disesuaikan dengan nomor kode dari satuan yang bersangkutan.

Contoh :

Koramil 01 dari Kodim 0601


0601-01

0601 Kodim 0601 dari Kodam III/Slw

X
061 Korem 061 dari Kodam III/Slw

X X

III Kodam-III/Slw

Tanda Tingkat Satuan.


NO TINGKAT SATUAN TANDA
1 2 3
1 Regu
2 Saksi
3 Peleton
4 Datesemen (Kekuatan KI (+)) ^
5 Kompi I
6 Datasemen (Kekuatan Yon (+)) ╨
7 Batalyon II
8 Grup atau Resimen lll
9 Brigade x
10 Divisi xx
11 Komando Tempur xxx
12 Sub Manda Operasi
13 Mandala Operasi
32

14 Mandala Perang

Infanteri
II
16
Kodim

Tanda Kesenjataan

Kesehatan

Infanteri

Kavaleri
Angkutan

Kavaleri Tank

Kaveleri Pengintai

Kavaleri Kuda

Infanteri Mekanis/
Kavaleri serbu
Zeni
Arteleri Medan
Penerbang Perhubangan

Arteleri Pertahanan
Infanteri Udara
Linud/Para

Linud/Para

Topografi

21. Evaluasi.
33

a. Jelaskan yang dimaksud dengan satuan pokok !


b. Jelaskan yang dimaksud satuan dibawah satuan pokok !
c. Jelaskan yang maksud dengan kekhususan suatu cabang !
d. Jelaskan pemberian dan penerimaan bawah perintah !

BAB V
OLEAT

22. Umum.

a. Persoalan seorang komandan merupakan hal yang lazim dilaksanakan oleh


perwira stafnya dimana data, keterangan, kesimpulan dan saran dalam bentuk
perkiraan staf akan menyelesaikan permasalahan yang ada.
b. Menilai dan menentukan cara yang terbaik dapat menggunakan sarana dan
alat yang tersedia guna mendukung cara bertindak yang sedang dikembangkan.
c. Guna membantu permasalahan yang ada tentunya seorang perwira staf
akan mengadakan duplicasi tentang perintah/permasalahan untuk dapat
dikembangkan oleh masing masing perwira staf. Dengan pembicaraan dan
konsultasi dengan para Perwira staf lainnya bahwa semua yang mempengaruhi
situasi atau keadaan yang sedang ditelaahnya mendapat pertimbangan sedalam-
dalamnya.

23. Pengertian. Oleat adalah suatu gambaran situasi suatu daerah tertentu
diatas kertas bening dimana cara menggambarkannya dengan meletakannya di atas peta
yang bersangkutan.

24. Tanggung jawab. Pembutan dan pemeliharaan Oleat tidak dapat dipisahkan dari
pembinaan berbagai peta dan penggunaan tanda militer. Para perwira staf suatu markas
bertanggumng jawab atas ketepatan guna tiap oleat yang dipeliharanya.

25. Manfaat Oleat.

1) Memperjelas isi perintah.


2) Menghemat waktu berarti dengan cepat dapat dilihat maksud keinginan
Komandan.

26. Macam-macam Oleat.

1) Oleat operasi sebagai lampiran PO.


2) Oleat operasi sebagai perintah operasi.

27. Penggambaran. Dalam Oleat sedapat mungkin menggunakan tanda militer yang
sudah diresmikan seperti garis bom,garis batas, garis awal, sasaran, route, titik kendali,
garis berita, garis tranversal, garis taraf, rencana tembakan, Posko dan lain sebagainya.
34

28. Garis Silang Koordinat. Untuk memelihara ketelitian dan untuk mencocokkannya
kembali pada peta sesuai penunjukan oleh para penerima oleat maka diperlukan minimal
2 garis silang koordinat

29. Cara Membuat Oleat.

a. Kerangka
1) Lakukan Orientasi pada peta atau photo Udara. Tentukan bagaimana
yang akan dibuat Oleat.
2) Gelarkan kertas / plastic tembus cahaya diatas bagian peta atau
photo udara yang akan dibuat Oleatnya.
3) Buat tanda silang (+) dipojok kiri atas dan kanan bawah atau
sebaliknya.
4) Tulis klasifikasi di tengah-tengah atas bawah.
5) Dibagian kanan atas (lebih kebawah dari klasifikasi) ditulis sebagai
berikut :
a) Lembar No. ………. dari …………… lembaran.
b) Satuan yang membuat (apabila Oleat itu untuk lampiran
Perintah Operasi). Staf dari Satuan yang membuat (Apabila Oleat itu
untuk lampiran keadaan).
c) Tempat Posko dan koordinat.
d) Waktu pembuatan Oleat, terdiri dari tanggal, jam, menit bulan
(3 huruf) dan tahun.
e) Petunjuk berita (apabila Oleat itu untuk lampiran perintah
operasi sedangkan untuk lampiran perkiraan keadaan tidak
mencantumkan petunjuk berita).

6) Dibagian kiri atas (satu baris dibawah petunjuk berita) ditulis sebagai
berikut :

a) LAMPIRAN …………………..(Oleat…………….)pada
PERINTAH OPERASI NO………………………………
atau :
SUB LAMPIRAN ……………(Oleat…………… ) pada
LAMPIRAN…………………..(……..…………….) pada
PERINTAH OPERASI NO……………………………….

b) Penunjukan : Peta : +++


Kedar : +++
Tahun : +++
Lembar No : +++

c) Daerah Waktu : +++


35

7) Dibagian kanan bawah ditulis :

a) Komandan (diberi antara untuk tanda tangan atau tertanda)


Nama, Pangkat, Korps, Nrp Komandan.
(Kelompok nama ini ditulis, apabila Oleat itu untuk lampiran perintah
Operasi atau laporan Dan Sat kepada Kepala satuan Atasan).
b) Jabatan Staf, Nama Pejabat, Pangkat, Korps dan Nrp pembuat
Oleat apabila Oleat itu untuk lampiran perkiraan keadaan atau
laporan staf kepada Komandan.

8) Dibagian kiri bawah ditulis berturut-turut sebagai berikut :

a) Nyatakan mengerti (apabila Oleat itu untuk lampiran Perintah


Operasi, tetapi apabila Oleat itu bukan untuk lampiran perintah
Operasi, nyatakan mengerti tidak ditulis).
b) Lampiran (Oleat itu mempunyai lampiran).
c) Distribusi
d) Sah . Jabatan yang bertugas membuat Oleat.
e) Sah . Jabatan, Nama pejabat, Pangkat, Korps dan Nrp.
Kelompok ini hanya dibuat apabila Oleat itu bukan lampiran perintah
Opeerasi dan bukan lembar utama.

9) Catatan

a) Tanda Silang (+).

(1) Tanda silang dibuat diluar garis / daerah Oleat.


(2) Tanda silang dibuat bertepatan dengan perpotongan
grid (rangka bujur sangkar). Tulis angka harga grid masing-
masing pada ujung sebelah luar.
(3) Apabila peta yang dijadikan dasar tidak dilengkapi
dengan grid maka tanda silang Oleat dibuat pada perpotongan
garis tepi peta. Demikian pula apabila Oleat dibuat diatas
photo udara sebagai dasar, maka tanda silang Oleat dibuat
pada perpotongan batas photo udara.

b) Arah Utara.

(1) Pada Oleat dibuat diatas peta tidak perlu


mencantumkan tanda arah utara.

(2) Pada Oleat dibuat diatas photo udara perlu


mencantumkan tanda arah utara. Ditempatkan dibagian kiri
atas diatas kata LAMPIRAN.
(3) Untuk keperluan ini maka photo udara perlu
diorientasikan terlebih dahulu sebagai berikut :

(a) Arah Utara photo udara dicocokan dengan arah


utara peta (membandingkan tanda-tanda medan yang
ada di photo udara dan yang ada di peta).
36

(b) Arah utara photo udara diorientasikan dengan


menggunakan kompas.
i) Photo udara diorientasikan terhadap
keadaan medan di lapangan
ii) Letakkan kompas diatas foto udara
iii) Baca jarum kompas
iv) Beri tanda Arah Utara pada photo udara
(c) Mengamati bayangan benda Medan yang ada
pada photo udara dengan memperhatikan waktu
pemotretan. Apabila pemotretan sebelum pukul 12,
Bayangan ada di sebelah Barat dan apabila waktu
pemotretan sesudah pukul 12 bayangan ada disebelah
timur.
b. Isi Oleat.

1) Oleat medan menggunakan tanda-tanda atau symbol yang sudah


lazim, agar memudahkan si penerima Oleat.
2) Oleat tempur menggunakan tanda-tanda militer yang sudah
distandarisasikan untuk memudahkan komunikasi.
3) Apabila diketemukan bagian medan, benda medan, tanda medan
yang belum ada tanda-tanda peta/simbolnya dapat menggunakan symbol
lain dan diberi keterangan penjelasan. Demikian pula apabila tidak
diketemukan tanda militer yang resmi atau bila mana rangkaian tanda militer
tersebut tidak memberikan kejelasan , maka suatu tanda khusus dapat
dipergunakan, asal diberi penjelasan.
37

30. Contoh : Oleat Operasi sebagai lampiran.


RAHASIA
Lembar No. …….dari……. lembaran
BRIGIF 17
CIJANTUNG (12052400)
290910 MAR 1982
KJ – 1
LAMPIRAN B (OLEAT OPERASI) pada
PERINTAH OPERASI NO. 07
Penunjukan : Peta : +++
Kedar : +++
Tahun : +++
Lembaran : +++
Daerah Waktu : +++

062 45
GA Pada 210600 AGU 20A 23

X BRIGIF 17

17 SAS 1
305

328
II
330
SAS 2
17
X

15
35
GA Pada 210600 AGU 20A
15
38

NYATAKAN MENGERTI
SAH KOMANDAN
KASI OPS
TTD
MARABESI BACHRODJI
MAYOR INF NRP 32245 KOLONEL INF NRP 11756
Sub Lampiran : +++
Distribusi : +++
31. Contoh Oleat Operasi Sebagai Prin Ops.

RAHASIA
( Tidak ada peubahan dari perintah lisan )

Lembar No. ……… dari …… lembaran


Markas
Tempat (……)
Twp
Juk Bra
PERINTAH OPERASI NO : 03
Penunjukkan : Peta : +++
Kedar : +++
Tahun : +++
Lembar : +++

Daerah Waktu : +++

Susunan Tugas : +++

1. KEADAAN

a. Musuh.
+++++++
b. Pasukan kawan.
+++++++
39

c. Penerimaan dan Pemberian BP.


+++++++
2. TUGAS POKOK
+++++++
3. PELAKSANAAN
a. Konsep Operasi.

1) Manuver.
+++++++
2) Tembakan.
+++++++
b. Unsur Infanteri.
+++++++
c. Unsur Berba.
+++++++
d. Koter.
+++++++
e. Artileri.
+++++++
f. Unsur Banpur.
+++++++
g. Sat Intel.
+++++++
h. Pasukan Mako.
+++++++
j. Sat Banmin.
+++++++
k. Kafilah Brigade.
+++++++
l. Cadangan.
+++++++
m. Intruksi Koordinasi.
+++++++

4. ADMINISTRASI
40

a. Umum.
++++++
b. Materiil dan Pelayanan.
+++++++
c. Evakuasi dan Hopitalisasi.
+++++++
d. Personel.
+++++++
5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN

a. Perhubungan.
+++++++
b. Komando.
+++++++

NYATAKAN MENGERTI
KOMANDAN

NAMA
PANGKAT NRP …
Lampiran : +++
Distribusi : +++
41

32. Contoh-contoh Penggambaran


a. Oleat Serangan

GA Pada 210600 AGU 20A


062

X
BRIGIF 17
17 SAS 1

305
305

328
330 328
SAS 2

X
17
15
GA Pada 210600 AGU 20A

b. Oleat Pertahanan

DIM 0105
x
17

305

BDDT Mulai… 328

17 x 18
42

RAHASIA
BDDT Mulai…
42

33. Evaluasi.
a. Jelaskan pengertian dari Oleat !
b. Jelaskan manfaat dari Oleat !
c. Jelaskan penggambaran dari Oleat !

BAB VI
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
( Bukan Naskah Ujian )

34. Evaluasi Akhir.

a. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 1/Intel !


b. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 2/Ops !
c. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 3/Pers !
d. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 4/Log !
e. Jelaskan tugas dan fungsi Staf 5/Ter !
f. Jelaskan Pengertian tanda taktis militer !
g. Gambarkan tanda taktis Yon armed 18 Resimen II dengan senjata Howser
105 !
h. Jelaskan yang dimaksud dengan satuan pokok !
i. Jelaskan yang dimaksud satuan dibawah satuan pokok !
j. Jelaskan yang maksud dengan kekhususan suatu cabang !
k. Jelaskan pemberian dan penerimaan bawah perintah !
l. Jelaskan pengertian dari Oleat !
m. Jelaskan manfaat dari Oleat !
n. Jelaskan penggambaran dari Oleat !

BAB VII
PENUTUP
43

35. Penutup. Demikian Naskah Departemen tentang Staf Renik ini disusun
sebagai pedoman bagi tenaga pendidik dan siswa dalam proses belajar mengajar
Dikpasiops Armed.

Komandan Pusat Pendidikan Artileri Medan,

Khoirul Hadi, S.E.


Kolonel Arm NRP 1900017920566

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai