ESSAY
1. Pendahuluan.
Masa revolusi kesenjataan satuan Zeni, Kavaleri dan Artileri tidak berkembang
termasuk pasukan tank dan meriam yang dikuasai TNI. Pada masa ini pembangunan
TNI pasukan darat awalnya lebih banyak fokus ke Infanteri. Menurut Moekhardi dalam
Pendidikan Pembentukan Perwira TNI-AD 1950-1956, sekelompok pemuda dipimpin Ir.
Suratin yang merupakan pendiri dan Ketua Pertama PSSI, ia sukses membuat komandan
tentara Jepang menyerahkan peralatan. Moekhardi, Ir. Suratin, dan Ir. Nowo membentuk
satuan zeni dengan nama Dinas Genie di Kementerian Pertahanan pada 15 Oktober
1945, yang kemudian jadi nama zeni. Di Jawa Barat, eks zeni KNIL Indonesia,
membangun Sekolah Genie di Batujajar, Bandung Barat, pada 12 November 1945, di
bawah pimpinan Adijat Soeparmadi. Para siswa yang di didik menjadi kompi zeni pada
Divisi Siliwangi. Satuan Zeni merupakan bagian yang sangat penting dari Satuan tugas
Batalyon yang sedang melaksanakan tugas operasi, satuan ini sebagai pasukan bantuan
tempur yang membantu melancarkan pergerakan pasukan Infanteri dan lainnya .
Diharapkan Keberhasilan atau kegagalan Zeni Tempur sangat dipengaruhi oleh
kemampuan Personel Zeni Tempur dan kelengkapan Alutsistanya. Namun kenyataannya
tingkat kemantapan satuan saat ini masih jauh dari Minimum Essential Force, hal ini
merupakan konsekuensi logis dari dukungan anggaran yang kurang memadai bagi
kebutuhan pembangunan kekuatan, kemampuan dan gelar satuan TNI AD khususnya
satuan Zeni TNI AD secara keseluruhan pada saat latihan maupun operasi pertempuran.
Tingkat kemantapan titik berat kepada pelaksanaan pembangunan Alutsista, Untuk
TERBATAS
TERBATAS
2
Nilai guna dari penulisan ini adalah agar para pembaca mengerti langkah-langkah
yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan modernisasi alusista guna mendukung
peran Yonzipur sebagai pasukan bantuan dalam gerak maju dan manuver pasukan.
Adapun maksud dari penulisan ini untuk memberikan gambaran tentang upaya
meningkatkan kemampuan dalam mendalami dan menggunakan alusista guna
mendukung pasukan kawan, dengan tujuan memberikan saran dan masukan kepada
pimpinan dalam menentukan kebijakan tentang upaya meningkatkan alusista TNI AD
TERBATAS
TERBATAS
3
khususnya kecabangan Zeni. Pada penulisan ini dibatasi pada kemampuan dalam
mendalami dan menggunakan alusista guna mendukung pasukan kawan. Ruang lingkup
dalam penulisan ini meliputi Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup.
2. Pembahasan.
TERBATAS
TERBATAS
4
TERBATAS
TERBATAS
5
TERBATAS
TERBATAS
6
kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan oleh prajurit Zeni di medan Tempur dalam
rangka membantu pasukan manuver agar tetap dapat bertahan di luar perbekalan,
peralatan, serta komunikasi, karena ketiga masalah ini menjadi tanggung jawab satuan
korps perbekalan, korps peralatan, dan korps komunikasi. Bantuan Administrasi Zeni
hanya bersifat kebutuhan yang bersifat taktis dan teknis di medan tempur. Terdapat
Sembilan kemampuan serta tugas Pokok satuan Zeni Angkatan Darat terdiri dari
Konstruksi, Destruksi, Rintangan, Samaran, Penyeberangan, Penyelidikan, Perkubuan,
Penjinakan bahan peledak (Jihandak) dan Nuklir-Biologi-Kimia (Nubika) pasif.
Berdasarkan Satuan Zeni harus dapat melaksanakan tugas memberikan bantuan
dalam rangka mendukung operasi militer baik operasi militer perang (OMP) maupun
operasi militer selain perang (OMSP). Membantu masyarakat disekitarnya maupun untuk
tugas kemanusiaan disamping untuk memenuhi kelangsungan hidupnya sendiri. Saat ini
kondisi alutsista untuk TNI AD sudah mengalami kemajuan dihadapkan dengan TOP
DSPP, kondisi geografi, ancaman yang timbul, kebutuhan alutsista dalam MEF,
Mekanisasi dengan kecepatan maupun doktrin dalam suatu operasi serangan :
TERBATAS
TERBATAS
7
Acrow Bridge 700XS dirancang untuk dapat dilalui berbagai macam kendaraan
berat, MBT sekelas Leopard dan Abrams pun bisa melintas tanpa harus
khawatir berkat Advanced Modular Steel Technology.
TERBATAS
TERBATAS
8
panjang 12,74 meter, lebar 3,35 meter dan tinggi 3,93 meter.
Menurut Kasad Jendral Mulyono disampaikan bahwa satuan Zeni Angkatan Darat
memiliki peran penting guna mendukung gerak maju dan manuver pasukan saat latihan
maupun saat operasi pertempuran. Hal ini pun di tuliskan dalam Bujuklap Yonzipur
bahwa Yonzipur mempunyai tugas pokok menyelenggarakan/ melaksanakan fungsi
teknis Zeni guna memperbesar daya gerak satuan-satuan manuver, menghambat,
mempersulit serta menyesatkan gerak maju pasukan musuh, mempertinggi
kelangsungan hidup dan kemampuan operasi satuan manuver kemudian peranan
Batalyon Zeni Tempur dalam membantu satuan intelijen secara umum adalah sebagai
badan pengumpul keterangan namun secara khusus Batalyon Zeni Tempur yang
mempunyai fungsi melaksanakan penyelidikan Zeni dapat membantu tugas-tugas satuan
intelijen. Kelemahanya yaitu kondisi satuan satuan TNI saat ini disampaikan oleh mantan
Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantio bahwa tingkat kemantapan satuan saat ini
masih jauh dari Minimum Essential Force, hal ini merupakan konsekuensi logis dari
dukungan anggaran yang kurang memadai bagi kebutuhan pembangunan kekuatan,
kemampuan dan gelar satuan TNI AD khususnya satuan Zeni TNI AD secara
keseluruhan pada saat latihan maupun operasi pertempuran. Kendalanya tingkat
kemantapan titik berat kepada pelaksanaan pembangunan Alutsista :
TERBATAS
TERBATAS
9
Permasalahan saat ini bila ditinjau dari kualitas dan kuantitas Alutsista sesuai
dengan kondisi riil yang ada sampai saat ini TNI AD masih belum memenuhi kebutuhan
gelar satuan. Bila TNI AD maju berarti kita membangun Orgas TNI AD yang PEEM
(Profesional Efektif Efisien Modern) maka kemampuan modernisasi Alutsista adalah
kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Mantan Panglima TNI Jendral TNI Gatot
Nurmantio mengatakan bahwa Indonesia sejak kelahirannya telah merasakan betapa
besar peran TNI khususnya TNI AD dalam menjaga kelangsungan hidupnya, tidak ada
satupun peristiwa sejarah NKRI tanpa kehadiran TNI dan sampai sekarang TNI tetap
membuktikan sebagai pilar paling kokoh diantara pilar-pilar NKRI lainnya, walaupun
secara fisik dalam perspektif perbandingan daya tempur relatif diantara negara-negara
tetangga, kekuatan TNI bukan superior. Upaya Kebutuhan satuan TNI AD dalam
penyesuaian kemampuan Alutsistanya menjadi sangat urgen untuk diadakan dalam
rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. TNI AD sebagai bagian dari TNI telah
menggariskan pola pembangunan kekuatannya dengan modernisasi Alutsista (Alat
Utama Sistem Senjata) sebagai sebuah keniscayaan, mengingat fenomena keterbatasan
anggaran, maka modernisasi Alutsista di lingkungan TNI AD dilaksanakan secara
gradual, untuk jangka pendek target pencapaian pembangunan kekuatan agar dapat
mencapai MEF (Minimum Essential Force) yaitu tingkat kekuatan yang mampu menjamin
kepentingan strategis pertahanan aspek darat, mencapai kesiapan Alutsista rata-rata
45% dari ukuran ideal yang harus dimiliki. Alutsista merupakan sistem persenjataan baru
yang telah dipilih melalui proses yang panjang dan berkesinambungan, yang telah
dipertimbangkan dari berbagai aspek dan kepentingan antara lain faktor politis, ekonomi,
teknologi dan kemampuan dukungan industri dalam negeri serta memilki efek tangkal
(deterrent effect), guna memenuhi kebutuhan Minimum Essential Force Alutsista jajaran
satuan TNI AD. Alutsista modern memiliki teknologi dan daya tangkal tinggi (High
technology and deterrent effect), merupakan basic Operational Requirement (Opreq)
Alutsista yang harus dimiliki oleh jajaran satuan TNI AD.
Peran Batalyon zeni tempur sebagai pasukan bantuan gerak maju dan manuver pasukan
dalam operasi pertempuran.
TERBATAS
TERBATAS
10
Menindak lanjuti persoalan kedua yaitu tentang peran Batalyon zeni tempur
sebagai pasukan bantuan gerak maju dan manuver pasukan dalam operasi pertempuran.
Perlunya peningkatan kemampuan personel Zeni Tempur sebagai pasukan tempur yang
membantu melancarkan pergerakan pasukan infanteri dan lainnya, maka dalam tulisan
ini saya bermaksud akan memberikan penjelasan tentang upaya peningkatan
kemampuan personel Zeni Tempur, dengan tujuan memberi masukan kepada satuan
Zeni Angkatan Darat tentang optimalisasi peran batalyon Zeni Tempur sebagai pasukan
bantuan gerak maju atau manuver terhadap pasukan Infanteri sehingga Batalyon Zeni
Tempur dapat meningkat kualitasnya dan berhasil dalam penugasannya. Karena
menurut data dan faktanya bahwa pasukan Infanteri dalam gerak majunya sangat
bergantung kepada keberhasilan dari pasukan Zeni Angkatan Darat. Hal ini disebabkan
Satuan Yonzipur dalam melaksanakan tugasnya dapat dilibatkan pada semua daerah
operasi, baik daerah depan, daerah komunikasi dan daerah belakang. Hal ini disebabkan
bahwa Yonzipur mempunyai tugas pokok menyelenggarakan/ melaksanakan fungsi
teknis Zeni guna memperbesar daya gerak satuan-satuan manuver, menghambat,
mempersulit serta menyesatkan gerak maju pasukan musuh, mempertinggi
kelangsungan hidup dan kemampuan operasi satuan manuver.
Berdasarkan Buku Petunjuk Induk Zeni TNI AD bahwa terlaksananya tugas Satuan
Zeni dengan kemampuan taktik dan teknis Zeni untuk setiap saat dapat diproyeksikan
dalam membantu satuan TNI AD agar memiliki daya gerak dan daya tempur yang
optimal, kekuatan Satuan Zeni bertujuan untuk memberikan bantuan Zeni dengan
Konstruksi, Destruksi dan Nubika pasif serta mempertahankan kelangsungan hidup guna
mempertinggi daya gerak dan daya tempur kepada satuan yang dibantu, memperlemah
musuh sehingga dapat mencegah, menangkal serta mengatasi ancaman dan gangguan
yang membahayakan keutuhan, kedaulatan, keselamatan Bangsa Indonesia. Sehingga
diharapkan peran Batalyon Zeni Tempur dalam membantu gerak maju untuk kontak oleh
satuan manuver bertugas melakukan Penyelidikan dan pembersihan rintangan yang
terdapat pada rute gerakan, Mencari dan menandai lapangan ranjau serta rencana
membuat jalan terobosan dan Mengawasi rute kembali yang kemungkinan dipasang
rintangan oleh pihak musuh.
TERBATAS
TERBATAS
11
TERBATAS
TERBATAS
12
1) Tahap perencanaan.
a) Mempelajari tugas yang diterima.
b) Mengumpulkan dan mencari keterangan yang didapat dari
Koordinasi dengan staf satuan atas, samping dan hal-hal yang berkaitan
dengan gerak maju seperti keadaan rute yang akan dilalui maupun
rintangan yang akan menghambat gerakan pasukan.
c) Membuat rencana sementara yang meliputi Rencana waktu gerakan,
Rencana kegiatan satuan Zeni dan Rencana Pengerahan personel dan
peralatan yang digunakan serta keperluan lainnya.
d) Mengatur kegiatan awal yang meliputi Menyusun organisasi
personel dan peralatan, Melengkapi alat peralatan yang diperlukan dan
Melaksanakan pengecekan dan kesiapan alat peralatan serta personel.
e) Mengadakan pengintaian baik di atas peta maupun di medan yang
sebenarnya bersama-sama Komandan satuan lain yang terlibat operasi
serangan.
f) Menyempurnakan rencana sementara, hasil pengintaian digunakan
sebagai pertimbangan dan melengkapi serta sebagai bahan untuk
menyempurnakan rencana sementara yang telah dibuat.
g) Menyusun konsep umum operasi yang berbentuk Kirbanzi untuk
TERBATAS
TERBATAS
13
2) Tahap persiapan.
a) Menyiapkan personel yang diperlukan untuk gerak maju untuk
kontak.
b) Menyiapkan dan mengecek alat peralatan yang dibutuhkan.
c) Menyiapkan bekal dan keperluan dan lain-lain untuk mendukung
gerak
maju untuk kontak.
d) Melakukan pengecekan akhir dan latihan seperlunya.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Gerak Maju Untuk Kontak. Batalyon Zeni Tempur dalam
membantu gerak maju untuk kontak oleh satuan manuver bertugas
melakukan Penyelidikan dan pembersihan rintangan yang terdapat pada
rute gerakan, Mencari dan menandai lapangan ranjau serta rencana
membuat jalan terobosan dan Mengawasi rute kembali yang kemungkinan
dipasang rintangan oleh pihak musuh.
b) Pengintaian Paksa. Batalyon Zeni Tempur dalam membantu
Pengintaian paksa oleh satuan manuver bertugas Melaksanakan
penyelidikan rute mulai dari DP sampai dengan sasaran termasuk jalan
pendekat yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan satuan kita maupun
musuh, Membantu pelaksanaan pengintaian untuk mengetahui posisi dan
kekuatan musuh khususnya yang berkaitan dengan kemampuan Zeni
musuh dan melaksanakan pembersihan rintangan yang menganggu satuan
TERBATAS
TERBATAS
14
d. Tahap pengakhiran.
TERBATAS
TERBATAS
15
3. Penutup.
TERBATAS
TERBATAS
16
Saran yang kedua adalah melakukan kerjasama militer dengan negara lain
dalam bentul latihan gabungan dengan Militer Negara lain. Kondisi tersebut yang
diharapkan atas implementasi kerjasama militer (sesuai Peraturan Panglima TNI
Nomor Perpang/89/XII/2009) dengan negara lain yang sejalan dengan tingkatan
pelaksanaan substansi dasar kerjasama militer agar menciptakan kepercayaan
dan meningkatkan persahabatan (Confidence Building Measure), dengan
sasaran terwujudnya hubungan persahabatan yang lebih kondusif dan saling
menguntungkan antara TNI dengan Angkatan Bersenjata Negara sahabat dan
meningkatkan kemampuan militer dan pertahanan (Defence Capacity), dengan
sasaran meningkatnya kemampuan dan profesionalitas personel TNI,
meningkatnya efektifitas dan efisiensi operasional TNI dalam melaksanakan tugas
pokok TNI dan mengoptimalkan penggunaan dan pemeliharaan terhadap Alutsista
guna melaksanakan tugas pokok TNI .
TERBATAS
TERBATAS
17
Penulis
Supriyadi, S.H.
Nosis 119005
Lampiran :
1. Alur Pikir.
2. Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
TERBATAS
TERBATAS
18
TERBATAS