BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Secara historis TNI adalah rakyat pejuang bersenjata yang bersama-sama segenap
rakyat pejuang Indonesia lainnya telah berhasil merebut, menegakkan,
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta membela kedaulatan NKRI yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peranan dan kondisi TNI AD sebagai
bagian integral dari TNI, pada saat ini dan yang akan datang tidak dapat terlepas dari
peranan dan kondisi pada waktu sebelumnya yang selalu berkembang mengikuti
perkembangan zaman, namun jati dirinya TNI yaitu sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang, tentara nasional dan tentara profesional tetap tidak berubah. Pengabdian TNI
AD telah tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa
Indonesia. TNI AD memiliki jiwa pengabdian yang tinggi dan kemampuan dalam
organisasi yang mewarnai keikutsertaan TNI AD dalam pembinaan wilayah dalam
rangka pembinaan ketahanan nasional, yang tercermin dalam fungsi Pembinaan
Teritorial.
/ c. Pembinaan ......
KONFIDENSIAL
2
c. Pembinaan teritorial yang dilaksanakan oleh Satuan Kowil merupakan suatu kegiatan
dalam rangka membina hubungan dengan segenap lapisan masyarakat sehingga tercipta
kemanunggalan TNI Rakyat. Kegiatan Binter yang dilaksanakan oleh Satuan Kowil akan
sangat terbantu dengan adanya kegiatan Binter terbatas yang dilaksanakan oleh Satuan Non
Kowil, baik Satuan Tempur, Satuan Banpur, Satuan Banmin maupun satuan-satuan yang
mempunyai pangkalan, yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan kemanunggalan TNI
Rakyat di sekitar pangkalan. Namun dalam implementasinya kegiatan Binter terbatas yang
dilaksanakan oleh satuan tempur khususnya Yonif saat ini belum terlihat hasilnya secara
maksimal di lapangan. Menyadari hal tersebut diatas maka perlu adanya langkah yang
diambil yaitu bagaimana upaya meningkatkan kemampuan teritorial prajurit Yonif guna
melaksanakan Binter terbatas.
b. Tujuan. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Komando Atas dalam
menentukan kebijaksanaan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan teritorial
prajurit Yonif guna melaksanakan Binter terbatas di masa yang akan datang.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup ini dibatasi pada pembahasan upaya
meningkatkan kemampuan teritorial prajurit Yonif guna melaksanakan Binter terbatas yang disusun
dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan.
b. Latar belakang pemikiran.
c. Kondisi kemampuan teritorial prajurit Yonif dalam Binter terbatas saat ini.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
e. Kemampuan teritorial prajurit Yonif dalam Binter terbatas yang diharapkan.
f. Upaya meningkatkan kemampuan teritorial prajurit Yonif dalam Binter terbatas.
g. Kesimpulan dan Saran.
h. Penutup.
/ 4. Metoda …….
3
5. Pengertian.
a. Pembinaan Teritorial adalah merupakan bagian dari tugas TNI AD yang harus
dilaksanakan guna mewujudkan kemanunggalan TNI–Rakyat dalam rangka mendukung
tercapainya Tugas Pokok TNI AD.
b. Pembinaan Teritorial Terbatas adalah segala usaha pekerjaan dan kegiatan Binter yang
diselenggarakan secara terbatas sampai dengan radius 0–3 Km (wilayah penguasaan), 3–5 Km
(wilayah dibawah pengaruh) dan 5–8 Km (wilayah yang perlu mendapat pemantauan) dari
pangkalan satuan TNI yang dilaksanakan oleh Satuan Non Kowil, baik Satuan Tempur, Satuan
Banpur, Satuan Banmin untuk mendukung tugas satuan.
/ BAB II ……
4
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
6. Dasar Pemikiran. Prajurit Yonif yang memiliki disiplin yang tinggi, landasan yang kuat dan
Prajurit yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai alat Negara yang gagah berani
rela berkorban jiwa raga tidak kenal menyerah dalam memperjuangkan Bangsa dan Negara demi
terwujudnya keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prajurit Yonif bertekad bulat
untuk terus memperjuangkan Bangsa Indonesia, demi tercapainya cita-cita Nasional. Prajurit Yonif
yang berpegang teguh pada Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI serta
memiliki pengetahuan/keterampilan yang luas serta memiliki jasmani yang sehat tidak akan
berpangku tangan/diam namun tetap akan terus bersemangat melaksanakan Binter terbatas yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dengan berbagai macam tugas yang dihadapi prajurit Yonif
mempunyai keyakinan bahwa tugas-tugas yang ada akan dapat diselesaikan secara baik sesuai
ketentuan.
7. Permasalahan. Tugas dan kewajiban prajurit Yonif dalam melaksanakan Binter terbatas
merupakan tolak ukur dan acuan dalam upaya mengemban tugas dan fungsi serta selaku pembentuk
corak, watak, tabiat dan tingkah laku masyarakat. Prajurit Yonif dalam melaksanakan Binter terbatas
harus menguasai materi, memiliki wawasan yang luas, ketauladanan yang baik dan penampilan yang
prima yang akan disampaikan kepada masyarakat sesuai tahapan yang akan dilaksanakan. Untuk
menunjang keberhasilan Binter terbatas maka prajurit Yonif hendaknya menyiapkan dengan segala
aspeknya yang meliputi tentang Sarana dan prasarana yang akan digunakan di dalam kegiatan Binter
terbatas, termasuk dana, waktu yang tidak boleh di tinggalkan karena semua tersebut merupakan
rangkaian kegiatan yang harus dipenuhi didalam melaksanakan Binter terbatas. Binter terbatas tidak
akan berhasil apabila dari salah satu aspek tersebut tidak terdukung dengan sepenuhnya.
Permasalahan Binter tebatas akan bisa teratasi apabila dari semua komponen dapat didukung dengan
baik termasuk prajurit Yonif yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam melaksanakan
Binter terbatas tidak lepas dari persyaratan yang harus dimiliki yaitu wawasan dan pengetahuan
secara luas maupun persyaratan khusus yang telah di tentukan.
BAB III
KEMAMPUAN TERITORIAL PRAJURIT YONIF DALAM
BINTER TERBATAS SAAT INI
8. Kemampuan Teritorial Prajurit Yonif. Sesuai dengan radius wilayah binaan, kemampuan
prajurit Yonif dalam mengimplementasikan lima kemampuan teritorial secara umum kurang
optimal, yang meliputi :
a. Kemampuan temu cepat dan lapor cepat. Kemampuan temu cepat dan lapor cepat
merupakan kemampuan untuk memperoleh keterangan secara cepat (deteksi dini) dan
melaporkan dengan tepat, sehingga dapat ditindaklanjuti untuk dijadikan bahan keterangan
dalam rangka cegah dini. Implementasi yang dilaksanakan prajurit Yonif kurang optimalnya
sistem temu cepat dan lapor cepat. Sebagai contoh, adanya suatu kejadian di sekitar wilayah
binaan yang diketahui akan tetapi tidak dilaporkan, hal ini menandakan bahwa prajurit Yonif
kurang mengerti tentang pentingnya informasi dan wajib lapor sebagai data serta bahan
masukan bagi pimpinannya.
2) Pada Tahap Persiapan. Penyiapan personel belum sesuai dengan sasaran kegiatan
Binter terbatas yang akan dilaksanakan, hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan ataupun
penugasan yang dilaksanakan oleh satuan tersebut.
/ 4) Pada ......
7
9. Aspek Kepribadian. Keberhasilan dalam melaksanakan Binter terbatas tidak lepas dari
kulitas kepribadian yang dimiliki oleh prajurit Yonif. Sedangkan parameter yang digunakan dalam
mengukur aspek kepribadian yaitu : Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Displin dan
Integritas.
a. Dari Sisi Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masih adanya prajurit yonif yang
belum sepenuhnya menyadari akan pentingnya melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya.
b. Disiplin. Masih adanya prajurit Yonif dalam melaksanakan tugas atau melakukan
kegiatan ketaatan cenderung ragu/rasa takut atau tidak tulus ikhlas terhadap perintah atau
petunjuk yang diberikan oleh Atasan/Pimpinan/Komandan dengan menggunakan pikiran
sehingga menimbulkan pelanggaran.
c. Integritas. Belum tumbuh dalam jiwa prajurit Yonif yaitu sifat membela kejujuran,
kebenaran dan keadilan dalam melaksanakan kegiatan dinas dan non dinas.
/ 10. Aspek ……
8
10. Aspek Pengetahuan. Kualitas prajurit Yonif dalam bidang pengetahuan masih belum
menunjukan kemampuan baik teori maupun praktek dalam hal kemampuan teritorial dalam
melaksanakan Binter terbatas, hal ini dapat di lihat antara lain :
a. Kepemimpinan dan Komunikasi Sosial.
1) Belum menguasai ciri-ciri masyarakat dan pengelompokan kekuatan sosial
sehingga sering timbul ketegangan sosial yang tidak dapat diselesaikan secara
profesional
2) Masih adanya prajurit Yonif yang bersifat pura-pura tidak melihat, berdiam diri dan
tidak berbuat apapun manakala melihat perbuatan yang salah atau bahkan justru
sebaliknya menjadi “Backing” serta bertindak sebagai aparatur keamanan yang
sombong, bengis dan kejam.
b. Prinsip-prinsip Binter.
1) Manfaat. Dalam melaksanakan Binter terbatas masih belum dapat dirasakan oleh
masyarakat secara menyeluruh, terkadang bersifat percuma atau kurang bermanfaat.
/ 3) Menjunjung …..
3) Menjunjung tinggi kehormatan wanita. Sikap acuh (apatis) terhadap wanita dan
perlindungan terhadap kaum wanita masih kurang sepenuhnya dilaksanakan oleh
prajurit Yonif.
4) Menjaga kehormatan diri di muka umum. Terdapatnya prajurit Yonif yang dalam
tingkah laku dan perkataannya kurang menjaga kehormatan diri dan kesatuannya
bila berhadapan dengan masyarakat umum.
6) Tidak sekali-kali merugikan rakyat. Masih terdapat prajurit Yonif yang dalam
perbuatannya merugikan harta benda rakyat serta membuat rakyat gelisah, cemas
dan takut.
7) Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti rakyat. Masih didapati beberapa prajurit
Yonif dalam pergaulannya dengan masyarakat umum yang membuat sakit hati
rakyat dan menimbulkan rasa takut pada diri rakyat.
2) Masih timbul adanya keraguan prajurit Yonif dalam melaksanakan tugas, karena
kekhawatiran di tuduh melanggar HAM.
3) Masih timbulnya ketidak sepahaman dalam visi, persepsi dan interprestasi mengenai
berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4) Sifat arogan pada beberapa dan prajurit Yonif dalam keterbukaan menerima
masukan serta kritik yang konstruktif.
/ 11. Aspek …..
11. Aspek Kemanunggalan TNI-Rakyat. Sejak TNI lahir sampai beberapa periode tertentu,
kemanunggalan TNI-Rakyat telah terjalin dengan baik, berkat kekompakan TNI dengan Rakyat
telah mampu mengatasi berbagai gejolak dan pemberontakan yang mengancam kelangsungan hidup
persatuan dan kesatuan bangsa. Saat ini kemanunggalan TNI-Rakyat kondisinya semakin semu dan
pudar dikarenakan masa lalu di mana TNI hanya keberpihakan pada salah satu partai politik tertentu.
Prajurit Yonif yang melaksanakan Binter terbatas saat ini masih belum mewujudkan hasil yang
belum baik dapat dilihat melalui kegiatan fisik dan non fisik antara lain :
a. Kegiatan Fisik. Dalam melaksanakan kegiatan fisik belum antusias dari beberapa
prajurit Yonif dan kesadaran dalam bekerja bersama-sama dengan masyarakat, sehingga
cenderung asal jalan dan hasilnya kurang memuaskan dan bermanfaat bagi seluruh
masyarakat.
/ BAB IV ……
12
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
3) Organisasi satuan. Prajurit Yonif telah tersusun tugas dan tanggung jawabnya yang
dapat di kerahkan guna mendukung pelaksanaan tugas Binter terbatas.
4) Putra Daerah. Terdapat prajurit Yonif yang merupakan putra daerah sehingga akan
lebih mudah untuk mengenal dan mendalami adat istiadat serta berkomunikasi dengan
masyarakat di wilayah tersebut.
b. Kelemahan
1) Intelektual. Daya tangkap dan pengaplikasikan di lapangan terdapat banyak
perbedaan baik ucapan dan tingkah laku dalam diri prajurit Yonif.
3) Piranti lunak dan piranti keras. Masih terbatasnya bujuknis tentang Binter terbatas
sebagai pedoman dan dasar dalam menambah ilmu pengetahuan dalam pencapaian tugas.
2) Aparat kodim yang telah membantu memperlancar masalah perijinan dan bekerja
sama dalam pelaksanaan Binter terbatas.
3) Masyarakat setempat yang simpati bersedia membantu prajurit Yonif dalam hal
laporan satuan dan kondisi tentang wilayahnya.
b. Kendala
1) Pengaruh informasi lingkungan masyarakat yang modern berakibat cepatnya
informasi yang di dapat, sedang bagi prajurit Yonif dalam menerima informasi terkadang
lambat sehingga sulit mengantisipasi keadaan.
2) Maraknya hiburan malam yang membuat prajurit Yonif sering memanfaatkan dan
digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif.
3) Banyaknya permainan judi yang tidak bisa ditertibkan oleh aparat kepolisian,
sehingga masih di manfaatkan oleh oknum prajurit Yonif bahkan sampai menjadi
Backingnya.
14
/ BAB V …..
15
BAB V
KEMAMPUAN TERITORIAL PRAJURIT YONIF
DALAM BINTER TERBATAS YANG DIHARAPKAN
14. Kemampuan Teritorial Prajurit Yonif. Sesuai dengan radius wilayah binaan, kemampuan
prajurit Yonif dalam mengimplementasikan lima kemampuan teritorial diharapkan dapat
dilaksanakan secara optimal, antara lain:
a. Kemampuan temu cepat dan lapor cepat. Kesanggupan dan kecakapan prajurit Yonif
untuk melaksanakan deteksi dini dan cegah dini serta penilaian perkembangan perubahan yang
berdampak negatif terhadap penduduk yang terjadi di wilayahnya.
2) Pada Tahap Persiapan. Penyiapan personel sesuai dengan sasaran kegiatan Binter
terbatas yang akan dilaksanakan serta memberikan arahan tentang tugas yang akan
dilaksanakan dan ketentuan yang berlaku di wilayah binaan.
/ d. Kemampuan .....
16
15. Aspek kepribadian. Keberhasilan suatu usaha, pekerjaan dan kegiatan akan terjamin
pencapaiannya pada sasaran yang di harapkan apabila di dasari oleh kepribadian yang kuat yang
terdiri dari aspek ketaqwaan, moral, disiplin dan integritas yang baik. Oleh karena itu kriteria
prajurit Yonif yang diharapkan dari aspek kepribadian antara lain :
a. Mampu mewujudkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan ciri-ciri Materi
lain :
1) Rajin memperbanyak amal kebaikan kepada Tuhan, beribadah dan menghindari
diri dari perbuatan dosa.
2) Memelihara niat suci, bathin bersih dan beramal tanpa pamrih serta selalu
mengharap ridho Tuhan.
3) Rajin bekerja dan berikhtiar serta mempercayakan hasil akhir dan usahanya
semata-mata karena Tuhan
4) Tidak suka mengeluh ketika mendapat bencana dan kesulitan (tabah dan sabar)
b. Mampu mewujudkan disiplin secara iklas dan sadar dengan menjalankan dan
ketaatan/kepatuhan dengan tidak ragu-ragu kepada perintah-perintah atau petunjuk-
petunjuk/aturan yang diberikan oleh atasan, Pimpinan atau Komandan.
17
c. Mampu mewujudkan integritas dengan perasaan halus mengenai etika keadilan dan
kebenaran serta mampu meletakan kejujuran dan tugas di atas segala-galanya begitu pula
menghindari atau meniadakan sifat-sifat tidak baik.
/ 16. Aspek …..
16. Aspek Pengetahuan. Diharapkan para prajurit Yonif mempunyai pengetahuan dan kecakapan
dalam melaksanakan Binter terbatas secara teori maupun praktek sehingga pada akhirnya akan lebih
memperbaiki dan mempererat kemanunggalan TNI-Rakyat, guna mendukung harapan tersebut
kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Kepemimpinan dan Komunikasi Sosial.
1) Menguasai pengetahuan tentang ciri-ciri masyarakat dan pengelompokan kekuatan
sosial sehingga mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul dalam kehidupan
masyarakat.
b. Prinsip-prinsip Binter.
1) Manfaat. Dalam menyelenggarakan Binter terbatas harus selalu dapat di
manfaatkan dan di rasakan oleh masyarakat, disamping untuk kepentingan Hankam.
2) Bersikap sopan santun terhadap rakyat. Mampu mewujudkan secara sadar dan
iklas saling menghormati dan menghargai orang lain, adat-istiadat dan hukum yang
18
berlaku di daerah tersebut serta mampu menghilangkan ucapan dan tindakan yang arogan
dan kasar di dalam kehidupan bermasyarakat.
/ 3) Menjunjung …..
3) Menjunjung tinggi kehormatan wanita. Mampu menghargai hak dan harga diri
wanita serta penempatan wanita sesuai kodratnya dengan mengutamakan perlindungan
dan pengayoman dalam segala macam situasi apapun.
4) Menjaga kehormatan diri di muka umum. Mampu menjaga sikap, tingkah laku,
tindakan, dan tegur sapa yang baik secara perorangan maupun pok/satuan, terutama
apabila berhadapan dengan masyarakat agar kepercayaan terhadap prajurit Yonif tetap
terjaga yang mana akan memberikan kemudahan pendekatan kepada masyarakat.
2) Tidak adanya keragu-raguan dalam diri prajurit dalam melaksanakan tugas karena
kekhawatiran melanggar HAM.
/ 3) Diharapkan …..
b. Non Fisik. Mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan secara fisik dan mampu mendeteksi
dini setiap kejadian-kejadian di lingkungan masyarakat serta bertindak dengan cepat dan tepat.
20
/ BAB VI ……
BAB VI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TERITORIAL PRAJURIT
YONIF DALAM BINTER TERBATAS
18. Umum. Prajurit Yonif di harapkan memiliki profesionalisme secara bulat, dimana setiap
prajurit tidak hanya dituntut profesional di dalam tempur atau kegiatan yang bersifat teknis
kemiliteran tetapi juga di tuntut profesional untuk menghimpun potensi wilayah menjadi kekuatan
Hankam yang tangguh. Adapun Binter terbatas dapat dicapai melalui pendidikan, pelatihan dan
pengaplikasikan yang terencana dan terpadu dengan diikuti sikap moral yang kuat serta pengetahuan
Binter yang memadai agar dapat mendukung tercapainya kemanunggalan TNI-Rakyat.
19. Tujuan.
a. Agar prajurit Yonif memahami tentang Binter terbatas dengan segala aspek dan
pengetahuan yang di milikinya.
c. Agar prajurit Yonif dapat mengaplikasikan nilai-nilai dari Pancasila, Sapta Marga,
Sumpah Prajurit, 8 wajib TNI melalui Binter terbatas.
20. Sasaran.
a. Terbinanya rasa persatuan dan kesatuan masyarakat yang ada dalam lingkungan
berdasarkan pancasila.
22. Obyek. Yang merupakan obyek pelaksanaan binter terbatas adalah para Danyon dan prajurit
seluruhnya dari semua tingkatan dan pangkat di satuan serta aspek geografi, demografi dan kondisi
sosial di sekitar pangkalan 5-20 km dengan titik berat pada radius 5 km.
23. Metode. Upaya meningkatkan kemampuan teritorial prajurit Yonif dalam binter terbatas di
tempuh melalui aspek kepribadian, pengetahuan dan aspek kemanunggalan TNI-Rakyat, dengan
metoda binter terbatas yang meliputi karya bhakti KKS-TNI pembinaan keamanan. Tehnik
pembinaan teritorial terbatas di laksanakan melalui kegiatan-kegiatan penataran, kegiatan sosial,
olah raga, kepemudaan, kesenian, organisasi dan lain sebagainya.
24. Sarana dan Prasarana. Dalam melaksanakan binter terbatas sarana dan prasarana adalah
merupakan paket yang tidak boleh diabaikan atau di biarkan, karena sarana dan prasarana
tersebutlah para prajurit yonif dapat melaksanakan binter terbatas dengan lancar dan maksimal tanpa
ragu-ragu. Sarana dan prasarana masih jauh yang diharapkan karena masih banyak prajurit yonif
mengeluh, minta dukungan dalam melaksanakan binter terbatas, sehingga dengan keterbatasan
22
sarana dan prasarana maka akan menghambat dalam pelaksanaan tugas Binter terbatas. Untuk itu
dalam pengadaan sarana dan prasaarna perlu diadakan atau disediakan dengan semaksimal mungkin
agar pelaskanaan binter terbatas dapat berjalan dengan lancar.
/ Prajurit ……
Prajurit yonif akan lebih percaya diri apabila selain ilmu yang dimiliki, wawasan yang luas,
kepribadian dan disiplin yang tinggi harus di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
25. Upaya Meningkatkan Kemampuan Teritorial Prajurit Yonif dalam Binter Terbatas.
Upaya meningkatkan kemampuan teritorial prajurit agar mendapatkan hasil yang optimal maka
dilakukan secara terus-meneus dan berkesinambungan. Pembinaan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Aspek Kepribadian. Upaya yang dilakukan dengan sasaran menigkatkan ketaqwaan,
disiplin, dan integritas setiap prajurit dilaksanakan antara lain dengan :
1) Ketaqwaan. Dansat menjadi contoh dan sekaligus bertanggung jawab terhadap
upaya meningkatkan intensitas ibadah para prajurit sesuai ajaran agamanya masing-
masing :
a) Bagi yang beragama islam melaksanakan sholat 5 waktu, khusus sholat
Dhuhur dilaksanakan di masjid secara bersama-sama dipimpin oleh perwira dan
dilanjut dengan diskusi sehingga ada waktu bagi prajurit untuk mengembangkan
bakat sehingga diharapkan tercipta mubaliq yang bermanfaat bagi masyarakat di
sekitarnya.
2) Disiplin.
a) Dansat melakukan pembinaan satuan secara terus menerus dalam bentuk jam
komandan, briefing atau ceramah untuk menumbuhkan sikap ketaatan dan
kepatuhan dalam diri masing-masing prajurit.
23
/ b) Dansat ……
c) Dansat harus memelihara jiwa korsa, kerjasama yang baik dalam lingkungan
tugas serta meningkatkan loyalitas keatas dan kesamping, berlaku adil/tidak pilih
kasih dalam menerapkan segala putusan dan kebijakan.
3) Integritas.
a) Dansat memberikan santi aji dan santi karma agar para prajurit yonif
mempunyai sifat membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
b) Dansat memberikan kesempatan tanya jawab, usul dan saran pada saat
ceramah, Jam komandan, tentang permasalahan yang timbul dalam satuannya
sehingga tertanam rasa integritas yang tinggi.
f) Dansat membuat protap tentang Binter terbatas sesuai satuan yang ada
dibawah komandonya sehingga secara rutin dapat dilaksanakan, begitu pula dansat
bawahan melaporkan secara periodik tentang hasil pelaksanaan Binter terbatas
yang ada disekitar satuannya.
g) Komando atas untuk selalu memberikan jam komandan kepada prajurit yonif
tentang Binter terbatas terkini di lanjutkan tanya jawab masalah Binter terbatas
25
sehingga dapat membuka wawasan bagi para prajurit yonif dalam berbuat dan
bertindak.
/ 2) Upaya …..
b) Adapun hal-hal yang diupayakan oleh seluruh prajurit Yonif antara lain :
(1) Bersikap tamah terhadap rakyat. Diupayakan setiap prajurit selalu
bersikap dan berprilaku yang dapat memberikan kesan ramah tamah antara
lain, memberikan ucapan/tegur sapa, berjabat tangan, rendah hati,
silaturahmi/ anjang sana, saling menghormati, mencintai dan murah senyum.
(2) Bersikap Sopan santun terhadap rakyat. Dengan memberikan santi aji
kepada para prajurit selalu berupaya berucap dan berhati luhur, saling
menghormati, rendah hati, tidak menyinggung perasaan masyarakat, cepat
26
menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlalu dan selalu berlapang
dada dalam menghadapi permasalahan.
/ (3) Menjunjung ……
/ b) Danyon …..
b) Danyon memberikan ceramah terpusat dan tersebar pada waktu non program
tentang pentingnya para prajurit dalam melaksanakan tugas/kegiatan bersama
masyarakat umum untuk menyamakan visi, persepsi dan interprestasi serta
menghilangkan sifat-sifat arogan dan selalu terbuka untuk menerima saran/kritik
yang bersifat membangun.
2) Tahap Persiapan.
a) Danyon berkewajiban memberikan pengertian dan pemahaman kepada
seluruh prajurit tentang rencana kegiatan binter terbatas serta syarat-syarat yang
harus dimiliki bagi pembinaan teritorial baik secara perorangan, kelompok dan
satuan.
/ 3) Tahap …..
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Pembinaan Geografi.
(1) Danyon setelah merencanakan dan mempersiapkan dengan matang
maka memerintahkan unsur komandan bawahan melaksanakan kegiatan
yang telah dipadukan dengan kegiatan latihan satuan seperti latihan ilmu
medan dan lain-lain yang bersifat gerakan diwilayah Binter terbatas.
b) Pembinaan Demografi.
(1) Danyon melaksanakan inventarisasi masyarakat yang ada di daerah
lingkungan langka selanjutnya di organisir dan didaya gunakan dalam upaya
pembinaan keamanan lingkungan.
29
(2) Menyelenggarakan kegiatan fisik dan non fisik antara lain berupa
latihan baris-berbaris terhadap hansip, pramuka, pamswakarsa (siskamling),
dan penyuluhan-penyuluhan, anjang sana dan lain-lain.
(2) Melaksanakan anjang sana, tatap muka guna menjalin kerja sama yang
harmonis kepada para pejuang, pemuka agama, politikus, ekonomi, tokoh
masyarakat, tokoh pemuda, karang taruna, budayawan pembela HAM,
wartawan, peduli lingkungan hidup tokoh adat. LSM dan cendekiawan
secara rutin dan berkesinambungan agar tercipta kemanunggalan TNI-
Rakyat.
4) Tahap Pengakhiran
Danyon berkewajiban mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan guna
mendapatkan masukan keberhasilan dan kekurangan-kekurangan demi perbaikan atau
kemajuan dimasa yang akan datang.
BAB VII
PENUTUP
26. Kesimpulan. Upaya meningkatkan kemampuan teritorial prajurit Yonif guna melaksanakan
Binter terbatas merupakan proses jangka panjang serta memerlukan kerja keras secara nyata di
lapangan. Dari uraian diatas tentang dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Pemahaman dan pelaksanaan Binter terbatas yang dilaksanakan oleh Yonif dalam
implementasinya di lapangan khususnya pada radius wilayah binaan yaitu ± 0 Km s/d 3 Km
(wilayah penguasaan), ± 3 Km s/d 5 Km (wilayah dibawah pengaruh), ± 5 Km s/d 8 Km
(wilayah yang perlu mendapat pemantauan), masih terlihat belum optimal sehingga perlu
adanya suatu peningkatan dari kondisi saat ini yaitu kemampuan teritorial prajurit Yonif dalam
mengimplementasikan 5 (lima) Kemampuan Teritorial secara terbatas di wilayah binaan.
b. Kualitas prajurit Yonif guna melaksanakan Binter terbatas saat ini dilihat dari aspek
kepribadian belum sepenuhnya melaksanakan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menipisnya/menurunnya tingkat disiplin, ketidak taatan terhadap aturan-aturan dan keberanian
untuk membela kejujuran, kebenaran dan keadilan, kemudian dari aspek pengetahuan kurang
mampu menguasai KKS-TNI, Prinsip-prinsip Binter, khususnya prinsip manfaat dan sikap
tanggap terhadap situasi, serta kurang mengaplikasikan penerapan 8 wajib TNI, serta kurang
menguasai aktualisasi pelaksanaan HAM dan Demokratisasi secara nyata kemanunggalan
TNI-Rakyat.
c. Adapun kemampuan teritorial prajurit Yonif guna melaksanakan Binter terbatas yang di
harapkan dari Aspek kepribadian adalah kemampuan mewujudkan ketaqwaan Kepada
Tuhan Yang Maha Esa, mampu mewujudkan disiplin secara sadar dan iklas serta mampu
mewujudkan integritas secara sadar dan iklas mampu mewujudkan integritas secara
utuh/bulat, sedangkan aspek pengetahuan agar menguasai dan mampu mengaplikasikan
di lapangan, ilmu KKS-TNI.
31
/ Penerapan …..
Penerapan Prinsip-prinsip Binter terbatas, mampu mengaplikasikan 8 wajib TNI dan mampu
mengaktualisasikan pelaksanaan HAM dan Demokratisasi serta mampu mengaplikasikan
kemanunggalan TNI-Rakyat, dan kegiatan Fisik dan Non Fisik di hadapkan dengan
pembinaan Geo, Demo dan Komsos.
e. Selanjutnya upaya peningkatan kemampuan teritorial prajurit Yonif dalam Binter terbatas
dapat di tempuh dengan peningkatan :
1) Aspek kepribadian dengan sasaran terwujudnya kesatuan prilaku dan sikap mental
disiplin serta integritas setiap prajurit melalui aplikasi ketaqwaan/mental, pembinaan
rohani, santi aji, santi karma maupun tradisi korps, Komando atas dengan menggunakan
tehnik ceramah, penugasan, perayaan-perayaan keagamaan dan instruktif.
3) Aspek kemanunggalan TNI-Rakyat melalui kegiatan fisik dan non fisik di mulai
dari perencanaan, persiapan pelaksanaan dan penghakiran meliputi pembinaan Geo
Demo dan Komsos.
32
KONFIDENSIA
L
/ 27. Saran …..
27. Saran. Dalam upaya meningkatkan kemampuan teritorial prajurit Yonif guna melaksanakan
Binter terbatas perlu disampaikan beberapa masukan sebagai berikut :
a. untuk mewujudkan dan meningkatkan kemampuan teritorial prajurit Yonif guna
melaksanakan Binter terbatas maka perlu disarankan kepada Komando atas untuk pengadaan
Buku Saku Prajurit tentang Binter terbatas dan aplikasinya.
Demikian karangan militer ini di buat dengan harapan dapat memberikan masukan kepada
komando atas dalam mengambil langkah dan tindakan untuk meningkatkan kemampuan teritorial
prajurit Yonif guna melaksanakan Binter terbatas di masa yang akan datang.
MAH M U DAH
LETNAN SATU CHB NRP 21940081040973
33
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL