Anda di halaman 1dari 82

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Perkasad /28-02/XII/2012


Tanggal 26 Desember 2012
________________________________________________________________

BUKU PETUNJUK TEKNIK


tentang
SISTEM PERENCANAAN PENGENDALIAN PEMBINAAN TERITORIAL

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pembinaan teritorial merupakan pembinaan terhadap geografi, demografi


dan kondisi sosial dalam rangka pertahanan negara dan membantu mengatasi
kesulitan rakyat, Binter dilaksanakan secara terus menerus sehingga sasaran
Binter tercapai. Agar sasaran Binter dapat terwujud diperlukan proses dalam
perencanaan dan pengendalian terhadap pembinaan teritorial dalam menyusun
produk dasar (5 tahun) dan produk operasional (1 tahun) secara
berkesinambungan.

b. Pada Bujuknik tentang Sisrendal Binter sesuai Skep/507/XII/2003 masih


membahas sasaran Binter terdiri dari sasaran pokok, sasaran antara dan sasaran
khusus dan produk Sisrendal Binter hanya tingkat Kodim yang membuat, akan
tetapi setelah diadakan evaluasi terhadap Bujuknik tersebut selama kurun waktu
2003 s.d 2012, maka perlu disesuaikan dengan hasil evaluasi tersebut yaitu bahwa
sasaran Binter adalah ruang, alat, kondisi juang yang tangguh dan kemanunggalan
TNI-Rakyat dan produk Sisrendal Binter selain tingkat Kodim juga tingkat Korem
harus menyusun/membuat Sisrendal Binter sehingga Sisrendal Binter tingkat
Kodim dan Korem dihadapkan dengan program Pemda dapat terpadu dalam
pertahanan negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

c. Hasil evaluasi penyusunan produk Sisrendal Binter yang terdiri dari produk
dasar dan produk operasional supaya menghasilkan program Binter TNI AD yang
dapat dipadukan dengan program pemerintah daerah, maka perlu adanya revisi
terhadap Buku Petunjuk Teknik tentang Sisrendal Binter, sehingga dapat
digunakan sebagai pedoman bagi satkowil tingkat Korem dan Kodim serta sebagai
sumber bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Buku petunjuk teknik ini dimaksudkan untuk memberikan


gambaran tentang penyusunan produk Sisrendal Binter bagi satuan Kowil tingkat
Korem dan tingkat Kodim.
4

b. Tujuan. Buku petunjuk teknik ini sebagai pedoman bagi aparat Kowil agar
didapat keseragaman dalam pembuatan produk-produk Sisrendal Binter tingkat
Korem dan tingkat Kodim.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang lingkup. Lingkup pembahasan buku petunjuk teknik ini meliputi


mekanisme pembuatan produk Sisrendal Binter tingkat Korem dan tingkat Kodim.

b. Tata Urut. Buku petunjuk teknik ini disusun dengan tata urut sebagai
berikut:

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan Umum.

3) Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007 tanggal 5 Juli 2007 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Tulisan Dinas Di lingkungan Angkatan Darat.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal 1 September 2011


tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan
Buku Petunjuk Angkatan Darat.

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/93/XII/2008 tanggal 12 Desember 2008


tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Binter.

d. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/507/XII/2003 tanggal 31 Desember


2003 tentang Buku Petunjuk Teknik tentang Sisrendal Binter.

e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/24/II/2006 tanggal 3 Februari 2006


tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Doktrin TNI AD.

f. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/98/V/2007 tanggal 16 Mei 2007


tentang Buku Petunjuk Induk tentang Binter.

5. Pengertian. (Sublampiran A).


5

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Agar penyusunan produk Sisrendal Binter dapat berjalan dengan baik
dan mencapai hasil yang optimal maka perlu ketentuan-ketentuan umum meliputi tujuan,
sasaran, sifat, peranan, organisasi, tugas dan tanggung jawab, syarat personel, teknik,
alat peralatan/sarpras/perlengkapan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga
didapat keseragaman dalam pembuatan produk Sisrendal Binter tingkat Korem dan
Kodim.

7. Tujuan.

a. Menjamin arah Binter secara konsisten dan berlanjut menuju tercapainya


tujuan pembinaan teritorial.

b. Diperolehnya suatu pola pikir yang konsepsional oleh Kowil (Korem dan
Kodim) dalam merencanakan Program Binter secara terpadu dan dapat digunakan
sebagai acuan yang dapat disarankan kepada Pemda Kabupaten/Kota lewat forum
Rakorbangda.

8. Sasaran. Terwujudnya proses kegiatan perencanaan program pembangunan


di daerah secara terpadu melalui penyusunan Renbinter dan Progbinter sesuai dengan
prosedur dan jadwal waktu yang ditentukan.

9. Sifat. Sisrendal Binter yang dilaksanakan oleh satuan komando kewilayahan


memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Menyeluruh. Menyeluruh mengandung maksud bahwa dalam


perencanaan program Binter mencakup semua bidang pembangunan dalam
rangka mewujudkan suatu ketahanan aspek darat dengan memperhatikan
kepentingan kesejahteraan masyarakat.

b. Selaras dan Seimbang. Perencanaan Progbinter mengandung


keselarasan dan keseimbangan dengan kepentingan lingkungan.

c. Sederhana. Rumusannya jelas dan mudah dimengerti para pelaksana.

10. Peranan.

a. Mensinkronisasikan antara program Binter dengan program Pemda untuk


kepentingan pertahanan negara.

b. Menyamakan visi dan persepsi antara TNI dan instansi pemerintah maupun
instasi terkait tentang kepentingan pertahanan negara dan kesejahteraan rakyat.

c. Memadukan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) wilayah pertahanan dan


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
6

11. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

1) Tingkat Korem

GUBERNUR/ DANREM
BUPATI

BAPPEDA
KASREM

KASI KASI KASI KASI KASI


INTEL OPS PERS LOG TER
INTEK INTEK
BUPATI/
WALI KOTA DANDIM

CAMAT DANRAMIL

KEPALA DESA/ BABINSA


LURAH

Keterangan:

Garis Komando
--------------- Garis koordinasi

2) Tingkat Kodim

BUPATI/ DANDIM
WALIKOTA

BAPPEDA
KASDIM

PASI PASI PASI PASI


INTEL OPS MINLOG TER

CAMAT DANRAMIL

KEPALA DESA/
BABINSA
LURAH

Keterangan:

Garis Komando
--------------- Garis koordinasi
7

b. Susunan organisasi.

1) Tingkat Korem.

a) Danrem
b) Kasrem
c) Kasi Korem

2) Tingkat Kodim.

a) Dandim
b) Kasdim
c) Pasi Kodim
d) Danramil
e) Babinsa

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Tingkat Korem.

1) Danrem.

a) Tugas.

(1) Mempelajari Jukcan tentang Renbinter dan Progbinter


dari Kodam untuk dianalisa berdasarkan Anpotwil dan
Anpothan Korem.

(2) Melaksanakan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi,


Simplikasi (KISS) dengan aparat setingkat Gubernur/Bupati.

(3) Menyampaikan petunjuk perencanaan kepada Staf


Korem untuk menyusun konsep produk Sisrendal Binter.

(4) Menyampaikan arahan (perintah persiapan kepada


Dandim) tentang hal-hal yang perlu disarankan pada saat
mengikuti Rakorbang di Kabupaten.

(5) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan


penyusunan produk Sisrendal Binter.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Danrem


bertanggung jawab kepada Pangdam.

2) Kasrem.

a) Tugas.

(1) Membantu Danrem untuk menyelesaikan pembuatan


konsep produk Sisrendal Binter dengan memanfaatkan
peluang yang ada melalui Bappeda dan Instansi terkait di
Propinsi/Kabupaten.
8

(2) Memimpin/mengkoordinir Pa Staf Korem sesuai


bidangnya.

(3) Menentukan batas waktu penyelesaian penyusunan


produk Binter yang sedang disusun Pa Staf Korem.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Kasrem


bertanggung jawab kepada Danrem.

3) Kasiintel.

a) Tugas. Memberikan keterangan yang berkaitan dengan


masalah-masalah:

(1) Permasalahan teritorial (Geo, Demo dan Konsos) dari


seluruh Kodim di bawah jajarannya dan faktor-faktor yang
berpengaruh.

(2) Stabilitas keamanan daerah.

(3) Perkembangan pembinaan keamanan dan lingkungan


serta kecenderungannya, terutama hambatan-hambatan yang
timbul dan saran prioritas penanganannya.

(4) Meningkatkan KISS dalam rangka penciptaan kondisi


dengan aparat/instansi lain yang setingkat di daerah.

(5) Mengumpulkan keterangan tentang tanggapan/kesan


terhadap pelaksanaan produk Binter tahun lalu terutama
tanggapan dari aparatur Pemda.

b) Tanggung jawab. Dalam melaksanakan tugasnya Kasi Intel


bertanggung jawab kepada Danrem dan dikoordinir oleh Kasrem.

4) Kasiops.

a) Tugas. Menyiapkan data, menyusun dan memberikan


keterangan yang berkaitan dengan:

(1) Data/bahan-bahan berupa:

(a) Produk dasar dan produk operasional serta


Protap satuan.

(b) Kebijaksanaan Danrem dalam hal program


pembangunan daerah.

(2) Memberikan keterangan dan saran di bidang


perlawanan bersenjata yang terdiri dari TNI dan Ratih terutama
dari segi pendidikan, latihan, organisasi dan operasionalnya.

(3) Menyampaikan saran Staf tentang kemungkinan cara


bertindak serta metoda maupun teknik yang digunakan dalam
perencanaan produk Binter yang akan datang.
9

(4) Menyarankan tentang kemungkinan pengerahan


potensi kewilayahan (Geo, Demo dan Konsos).

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Kasi Ops


bertanggung jawab kepada Danrem dan dikoordinir oleh Kasrem.

5) Kasipers.

a) Tugas. Memberikan keterangan dan saran yang


berkaitan dengan:

(1) Pembinaan tenaga manusia.

(2) Mengadakan perekrutan masyarakat untuk dididik


menjadi anggota militer.

(3) Data personel Militer, komponen cadangan dan


komponen pendukung.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Kasipers


bertanggung jawab kepada Danrem dan dikoordinir oleh Kasrem.

6) Kasilog.

a) Tugas. Memberikan keterangan dan saran yang


berkaitan dengan:

(1) Pembinaan potensi logistik.

(2) Dukungan yang tersedia bagi penyelenggaraan


kegiatan- kegiatan Binter kepada Korem.

(3) Menyiapkan lampiran-lampiran tentang rencana


anggaran berdasarkan anggaran yang tersedia bagi jajaran
Korem.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Kasilog


bertanggung jawab kepada Danrem dan dikoordinir oleh Kasrem.

7) Kasiter.

a) Tugas.

(1) Menyusun data dan keterangan yang diterima dari para


StafKorem.

(2) Mengkoordinasikan dengan Staf Korem dan menyusun


tentang data yang berkaitan dengan:

(a) Evaluasi hasil Binter yang lalu, meliputi catatan-


catatan hasil pelaksanaan dan faktor-faktor
penghambat.
10

(b) Peran serta masyarakat terhadap pembangunan


di daerah.

(c) Kesadaran masyarakat dalam pembangunan,


berbangsa dan bernegara.

(d) Pelaksanaan pembinaan kemanunggalan TNI-


Rakyat dalam mendukung kegiatan pembinaan
teritorial.

(3) Menyusun seluruh produk Sisrendal Binter dengan


data-data yang akurat dan disesuaikan dengan
data/keterangan serta saran Staf Korem.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Kasiter


bertanggung jawab kepada Danrem dan dikoordinir oleh Kasrem.

b. Tingkat Kodim

1) Dandim.

a) Tugas.

(1) Mempelajari Jukcan tentang Renbinter dan Progbinter


dari Korem untuk dianalisa berdasarkan Anpotwil dan
Anpothan Kodim.

(2) Melaksanakan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi,


Simplikasi (KISS) dengan aparat setingkat Bupati.

(3) Menyampaikan petunjuk perencanaan kepada Staf


Kodim untuk menyusun konsep produk Sisrendal Binter.

(4) Menyampaikan arahan (perintah persiapan kepada


Danramil) tentang hal-hal yang perlu disarankan dan disiapkan
pada saat mengikuti Rakorbang di Kecamatan.

(5) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan Sisrendal


Binter.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Dandim


bertanggung jawab kepada Danrem.

2) Kasdim.

a) Tugas.

(1) Membantu Dandim untuk menyelesaikan pembuatan


konsep produk Sisrendal Binter dengan memanfaatkan
peluang yang ada melalui Bappeda dan Instansi terkait di
Kotamadya.

(2) Memimpin/mengkoordinir Pa Staf Kodim sesuai


bidangnya.
11

(3) Menentukan batas waktu penyelesaian penyusunan


produk Binter yang sedang disusun Pa Staf Kodim.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Kasdim


bertanggung jawab kepada Dandim.

3) Pasiintel.

a) Tugas. Memberikan keterangan yang berkaitan dengan


masalah-masalah:

(1) Permasalahan teritorial (Geo, Demo dan Konsos) dan


faktor-faktor yang berpengaruh.

(2) Stabilitas keamanan daerah.

(3) Perkembangan pembinaan keamanan dan lingkungan


serta kecenderungannya, terutama hambatan-hambatan yang
timbul dan saran prioritas penanganannya.

(4) Meningkatkan KISS dalam rangka penciptaan kondisi


dengan aparat/instansi lain yang setingkat di daerah.

(5) Mengumpulkan keterangan tentang tanggapan/kesan


terhadap pelaksanaan produk Binter tahun lalu terutama
tanggapan dari aparatur Pemda.

b) Tanggung jawab. Dalam melaksanakan tugasnya Pasi Intel


bertanggung jawab kepada Dandim dan dikoordinir oleh Kasdim.

4) Pasiops.

a) Tugas. Menyiapkan data, menyusun dan memberikan


keterangan yang berkaitan dengan:

(1) Data/bahan-bahan berupa:

(a) Produk dasar dan produk operasional serta


Protap satuan.

(b) Kebijaksanaan Dandim dalam hal program


pembangunan daerah.

(2) Memberikan keterangan dan saran di bidang


perlawanan bersenjata yang terdiri dari TNI dan Ratih terutama
dari segi pendidikan, latihan, organisasi dan operasionalnya.

(3) Menyampaikan saran Staf tentang kemungkinan cara


bertindak serta metoda maupun teknik yang digunakan dalam
perencanaan produk-produk Binter yang akan datang.

(4) Menyarankan tentang kemungkinan pengerahan


potensi kewilayahan (Geo, Demo dan Konsos).
12

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Pasiops


bertanggung jawab kepada Dandim dan dikoordinir oleh Kasdim.

5) Pasiminlog.

a) Tugas. Memberikan keterangan dan saran yang


berkaitan dengan:

(1) Pembinaan tenaga manusia.

(2) pembinaan potensi logistik.

(3) Dukungan yang tersedia bagi penyelenggaraan


kegiatan- kegiatan Binter kepada Kodim.

(4) Menyiapkan lampiran-lampiran tentang rencana


anggaran berdasarkan anggaran yang tersedia bagi jajaran
Kodim dan lain-lain.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Pasi Minlog


bertanggung jawab kepada Dandim dan dikoordinir oleh Kasdim.

6) Pasiter.

a) Tugas.

(1) Menyusun data dan keterangan yang diterima dari para


StafKodim.

(2) Mengkoordinasikan dengan Staf Kodim dan menyusun


tentang data yang berkaitan dengan:

(a) Evaluasi hasil Binter yang lalu, meliputi catatan-


catatan hasil pelaksanaan dan faktor-faktor
penghambat.

(b) Peran serta masyarakat terhadap pembangunan


di daerah.

(c) Kesadaran masyarakat dalam pembangunan,


berbangsa dan bernegara.

(d) Pelaksanaan pembinaan kemanunggalan TNI-


Rakyat dalam mendukung kegiatan pembinaan
teritorial.

(3) Menyusun seluruh produk Sisrendal Binter dengan data


yang akurat dan disesuaikan dengan data/keterangan serta
saran Staf Kodim.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Pasiter


bertanggung jawab kepada Dandim dan dikoordinir oleh Kasdim.
13

7) Danramil.

a) Tugas.

(1) Melaksanakan petunjuk arahan dari Dandim.

(2) Melaksanakan koordinasi dengan Camat tentang


Renbangda bidang Hanneg.

(3) Menyiapkan catatan saran di bidang Geo, Demo dan


Konsos yang berkaitan dengan tugas pertahanan untuk
disampaikan pada saat mengikuti Rakorbangda.

(4) Menyusun sasaran kegiatan Binter untuk masa yang


akan datang.

(5) Memberikan petunjuk kepada Babinsa yang akan


mengikuti musyawarah pembangunan desa/kelurahan.

(6) Mengendalikan dan mengawasai atas pelaksanaan


kegiatan Binter sesuai kewenangannya.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Danramil


bertanggung jawab kepada Dandim.

8) Babinsa.

a) Tugas.

(1) Melaksanakan petunjuk arahan dari Danramil.

(2) Mencatat hasil musyawarah pembangunan Desa dan


Kelurahan.

(3) Menyampaikan saran-saran pembangunan kepada


kepala Desa/Kelurahan.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya Babinsa


bertanggung jawab kepada Danramil.

13. Syarat personel. Penyusunan produk Sisrendal Binter yang dilaksanakan oleh
satuan Korem maupun Kodim memerlukan persyaratan personel sebagai berikut:

a. Memiliki sikap teritorial (Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI).

b. Memiliki Lima Kemampuan Teritorial.

c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan produk


Sisrendal Binter.

d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan ketatalaksanaan Binter.


14

e. Memiliki pengetahuan dan keterampilan Metode Binter.


14. Teknik.

a. Dari Atas ke Bawah (Top Down).

1) Korem.

a) Setelah mendapat Jukcan tentang Renbinter dan Progbinter


Kodam, kemudian menyusun konsep Renbinter dan Konsep
Progbinter.

b) Dalam menyusun dan melengkapi konsep Renbinter dan


konsep Progbinter tersebut, berkoordinasi dengan pimpinan TNI AL
dan TNI AU setempat dalam rangka menyusun kepentingan
pertahanan negara di wilayahnya.

c) Dari Jukcan Kodam dan hasil koordinasi dengan Pimpinan TNI


setempat kemudian disusun konsep Renbinter untuk 5 tahun
(sementara).

d) Konsep ini digunakan untuk:

(1) Jukcan bagi Kodim tentang Renbinter dan Progbinter.

(2) Bahan saran dalam mengikuti Rakor Renbangda


Propinsi setempat.

e) Konsep ini dilengkapi setelah ada masukan dari Kodim-kodim.

2) Kodim. Setelah mendapat Jukcan tentang Renbinter dan


Progbinter Korem serta berdasarkan Anpotwil maupun Anpothan Kodim
menyusun konsep Renbinter dan selanjutnya menyusun antara lain:

a) Telaahan Binter (Telbinter).

(1) Proses analisa lanjutan dari Renbinter lima tahun guna


menetapkan sasaran-sasaran penyelenggaraan Binter yang
layak diprogramkan untuk dijabarkan pada Progbinter Korem/
Kodim dalam satu tahun.

(2) Menganalisa penyelenggaraan Binter yang diperoleh


dari produk dasar Sisrendal Binter, Program Binter tahun lalu
dan relevansi yang terkait selanjutnya dituangkan dalam
Progbinter.

(3) Dibuat sasaran-sasaran dalam Progbinter yang dapat


dinyatakan secara tajam dan dapat dicapai dalam batas
kemampuan.

b) Progbinter:

(1) Disampaikan ke Korem untuk melengkapi Konsep


Renbinter Korem yang semula masih bersifat sementara.
15

(2) Digunakan sebagai bahan saran dalam Rakor


penyusunan rencana pembangunan daerah Kabupaten/Kota
yang berkaitan dengan Pertahanan Negara, antara lain:

(a) Penyiapan Rahkalwan.

(b) Penyiapan Sislogwil.

(c) Pembinaan Wanra.

(d) PPBN.

(e) Pengamanan Daerah Rawan.

(f) Bakti TNI.

(3) Sebagai bahan saran Danramil dalam mengikuti


Rakorbang di daerah Kecamatan tentang situasi SDA, SDB,
SDM sesuai tipologi daerah masing-masing antara lain:

(a) Bidang SDA. Yang berkaitan dengan fungsi


pertahanan, antara lain:

i) Jalan pendekat kekampung yang perlu


diperbaiki.

ii) Reboisasi (atas permintaan Pemda) yang


dilaksanakan melalui TMMD.

iii) Saran rencana mengatasi penanggu-


langan bencana alam.

iv) Peningkatan hasil pertanian.

(b) Bidang SDB. Yang berkaitan dengan fungsi


pertahanan, antara lain:

i) Perbaikan irigasi.

ii) Penataan pemukiman.

iii) Perbaikan dermaga.

iv) Penanggulangan bahaya banjir.

v) Penanggulangan tanah longsor.

(c) Bidang SDM. Yang berkaitan dengan fungsi


Pertahanan antara lain:

i) Pendidikan dan latihan wanra.

ii) Penyuluhan tentang bela negara.


16

iii) Penyuluhan tentang Binwanwil.

iv) Kebersihan lingkungan.

(4) Petunjuk untuk Babinsa bagi tiap Desa dan Kelurahan.

3) Koramil. Setelah mendapat pengarahan dari Dandim, Danramil


segera melaksanakan:

a) Koordinasi dengan pimpinan daerah setempat yang setingkat


tentang Renbangda bidang pertahanan negara di Kecamatan dan
apa saja yang perlu dikerjakan tahun yang akan datang.

b) Hasil koordinasi yang dilaksanakan dipadukan dengan


pengarahan Dandim yang diterima, selanjutnya Danramil
menghimpun dan menyusun catatan-catatan tentang sasaran
kegiatan Binter untuk masa yang akan datang.

c) Memberikan petunjuk pada Babinsa yang akan mengikuti


musyawarah pembangunan Desa dan Kelurahan, untuk
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan di
Desa/Kelurahan maupun pembinaan dan pembangunan yang
menyangkut bidang Pertahanan Negara, seperti antara lain:

(1) Pembuatan jalan/jembatan.

(2) Pembuatan/perbaikan Irigasi.

(3) Peningkatan hasil pertanian/perkebunan/perikanan.

(4) Pembinaan pemuda, olah raga, seni budaya.

(5) Pembinaan rakyat terlatih.

4) Babinsa.

a) Mencatat dengan teliti semua petunjuk dan arahan Danramil


yang diterima.

b) Menyampaikan seluruh arahan dan petunjuk yang diterima dari


Danramil tersebut sebagai saran dalam musyawarah pembangunan
Desa dan Kelurahan.

c) Selain menyampaikan saran-saran pembangunan yang telah


dicatat, Babinsa juga mencatat hasil musyawarah pembangunan
Desa dan Kelurahan yang berisi tentang rencana pembangunan apa
saja yang akan dilaksanakan dalam waktu-waktu berikutnya.

b. Dari Bawah Ke Atas (Bottom Up).

1) Babinsa. Hasil yang diperoleh dalam musyawarah pembangunan


Desa/Kelurahan tersebut dilaporkan kepada Danramil.
17

2) Koramil.

a) Menghimpun laporan-laporan para Babinsa tentang hasil


musyawarah pembangunan Desa/Kelurahan.

b) Dengan dasar laporan Babinsa tersebut kemudian menyusun


konsep kegiatan teritorial di lapangan, sebagai bahan saran dalam
mengikuti Temu Karya Pembangunan di Kecamatan.

c) Hasil musyawarah temu karya pembangunan di Kecamatan


dilaporkan kepada Dandim (Kodim).

3) Kodim.

a) Menghimpun laporan-laporan dari para Danramil tentang hasil


temu karya pembangunan di Kecamatan, yang disusun dengan
memadukan konsep Progbinter Kodim.

b) Konsep Progbinter ini sudah mewadahi petunjuk dari Korem


berupa saran-saran dari Koramil yang akan digunakan sebagai
bahan saran dalam Rakorbang daerah Kabupaten maupun Kota.

c) Hasil Rakorbang daerah Kabupaten maupun Kota ini


dilaporkan kepada Korem.

4) Korem.

a) Menghimpun laporan dari Kodim-kodim dan selanjutnya


memadukan dengan konsep Binter Korem, sehingga menjadi konsep
Progbinter yang akan dijadikan bahan koordinasi dalam Rakorbang
daerah Propinsi.

b) Melaporkan konsep Progbinter tersebut kepada Pangdam dan


untuk Korem yang bukan di daerah Propinsi konsep Progbinter
Korem langsung dilaporkan kepada Pangdam.

c. Produk-produk Sisrendal Binter.

1) Produk Dasar (Jangka sedang 5 tahun).

a) Petunjuk Teritorial (Jukter).

(1) Merupakan produk paling awal dari Rendal Binter yang


memuat data-data tentang kondisi wilayah dan masyarakat
secara rinci dan lengkap, yang dibuat di daerah bersangkutan
untuk kemudian dapat dikembangkan bagi kepentingan
pertahanan negara.

(2) Disusun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun dan


perubahan yang terjadi selama kurun waktu tersebut, dicatat
dan disusun secara khusus dalam bentuk ikhtisar yang selalu
disertakan pada naskah Jukter.
18

(3) Catatan tentang perubahan tersebut digunakan untuk


merumuskan Jukter yang baru setelah Jukter yang lama habis
masa berlakunya.

(4) Merupakan salah satu bahan dasar dalam


merumuskan Anpotwil dan Anpothan Kodim yang
bersangkutan.

b) Analisa Potensi wilayah (Anpotwil).

(1) Merupakan analisa tentang potensi kewilayahan di


daerah Kabupaten/Kota yang ditingkatkan menjadi
kemampuan dengan memperhatikan petunjuk dan
kepentingan yang terkandung dalam rencana pertahanan
Korem/Kodam (RUTR WILHAN) serta melihat secara realitas
kondisi daerah yang bersangkutan.

(2) Kondisi daerah yang harus diperhatikan dalam


merumuskan Anpotwil antara lain:

(a) RUTR Wilayah.

(b) Rencana Pembangunan Daerah.

(c) Kondisi Sosial.

(d) Tingkat kepekaan aparatur dan pimpinan


masyarakat.

(e) Sejauh mana swadaya masyarakat dapat


didayagunakan.

(3) Pada setiap 5 tahun diadakan peninjauan dan


disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan kondisi
daerah. Setiap perubahan yang terjadi dicatat dalam bentuk
ikhtisar yang selalu disertakan pada naskah Anpotwil.

(4) Landasan yang digunakan dalam penyusunan Anpotwil


antara lain:

(a) Jukcan, Renbinter Korem/Kodam.

(b) Kebijaksanaan komando atas.

(c) RUTR (Wilhan) Korem dan Kodim.

(d) RUTR daerah Kabupaten/Kota yang bersang-


kutan.

(e) Evaluasi hasil Binter tahun lalu.

(f) Jukter Korem dan Kodim.

(g) Laporan berkala teritorial Kodim dan Koramil.


19

(5) Merupakan salah satu bahan dasar dalam merumuskan


konsep Renbinter.

c) Analisa Potensi Pertahanan (Anpothan).

(1) Merupakan analisa tentang kemungkinan untuk


meningkatkan Kemampuan Kewilayahan yang ada menjadi
Kekuatan Kewilayahan bagi kepentingan Sishanneg
dihadapkan kepada berbagai jenis operasi pertahanan negara
yang dapat terjadi di dalam daerah Korem/Kodim tersebut.

(2) Perumusan Anpothan berpedoman pada RUTR Wilhan


dihadapkan pada kemungkinan jenis operasi pertahanan
negara yang diperkirakan oleh Korem/Kodam.

(3) Secara realitis mengkaji kemudahan maupun


pembatasan yang disebabkan oleh keadaan SDA, SDB dan
SDM yang berlaku di daerah Kodim tersebut.

(4) Perubahan yang terjadi, dalam bentuk ikhtisar selalu di


sertakan pada naskah Anpothan.

(5) Landasan yang digunakan dalam penyusunan


Anpothan antara lain:

(a) Jukcan, Renbinter Kodam/Korem.

(b) Kebijaksanaan komando atas.

(c) RUTR Wilhan Korem dan Kodim.

(d) RUTR daerah Kabupaten/Kota yang bersang-


kutan.

(e) Evaluasi hasil Binter tahun lalu.

(f) Jukter Korem/Kodim.

(g) Laporan berkala teritorial Kodim dan Koramil.

(h) Anpotwil Kodim yang telah disusun.

(6) Merupakan salah satu bahan dasar dalam merumuskan


konsep Renbinter Korem dan Kodim.

d) Konsep Renbinter Kodim sebagai usulan Renbinter Korem.

(1) Merupakan rumusan pokok-pokok Binter yang akan


dilaksanakan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, guna
diusulkan ke Korem dalam penyusunan Renbinter Korem
secara lengkap.
20

(2) Dalam merumuskan sasaran-sasaran Binter mengambil


dari rumusan Anpotwil dan Anpothan yang telah disusun
terlebih dahulu.

(3) Selain membuat rumusan sasaran Binter dan pokok-


pokok kegiatan secara garis besar, sekaligus mengatur
pentahapan dalam rangka mengarahkan urutan prioritas
sesuai kebijaksanaan Danrem dan Dandim.

(4) Merupakan salah satu bahan dasar dalam merumuskan


produk operasional Rendal Binter.

2) Produk Operasional (Jangka pendek 1 tahun).

a) Telaahan Binter.

(1) Merupakan proses analisa lanjutan dari Renbinter 5


tahun guna menetapkan sasaran-sasaran kegiatan Binter yang
layak diprogramkan untuk dijabarkan pada Progbinter Korem
dan Kodim dalam 1 tahun.

(2) Dibuat pada tiap tahun dengan menggunakan landasan


dalam penyusunannya antara lain:

(a) Jukcan, Renbinter Korem/Kodam.

(b) Progbinter Korem/Kodam.

(c) Kebijaksanaan komando atas.

(d) Renbangda Kabupaten/Kota (5 dan 1 tahun).

(e) Hasil Progbinter tahun lalu.

(f) Anpotwil, Anpothan dan konsep Renbinter Korem


dan Kodim tersebut.

b) Program Pembinaan Teritorial (Progbinter).

(1) Merupakan rumusan sasaran yang akan dicapai atau


diwujudkan melalui penyelenggaraan pembinaan teritorial
dengan memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi
komando atas, perkembangan lingkungan, kondisi nyata
daerah Korem atau Kodim maupun hal-hal khusus yang
diperkirakan dapat timbul dalam tahun yang bersangkutan.

(2) Dibuat tiap tahun dan merupakan proses penjabaran


dari Telaahan Binter.

(3) Pokok-pokok isinya antara lain:

(a) Pokok-pokok kegiatan yang akan dilaksanakan.

(b) Petunjuk khusus untuk eselon bawahan tertentu.


21

(c) Kemungkinan dukungan yang disediakan.

(d) Tata cara pengendalian dan laporan.

(4) Selalu ditingkatkan pada tahun selanjutnya sehingga


dapat diperoleh daya guna yang sebesar-besarnya baik dalam
rangka mewujudkan sasaran Binter maupun dalam menunjang
keberhasilan pembangunan daerah.

(5) Kandungan isinya relatif pasti.

(6) Pembuatan Progbinter Korem dan Kodim sebagai


acuan ke Pemda Kabupaten/Kota disusun secara terpisah di
masing-masing daerah Kabupaten maupun Kota yang
bersangkutan. Hal ini akan memudahkan pembahasan dalam
melaksanakan/ mengikuti Rakorbangda Kabupaten/Kota.

15. Alat Peralatan/sarana Prasarana/Perlengkapan. Alat peralatan yang digunakan


meliputi alat mesin kantor dan alat-alat tulis serta perlengkapan lainnya.

16. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

a. Faktor Intern.

1) Disiplin dan dedikasi aparat Kowil yang bertugas dalam penyusunan


Sisrendal Binter.

2) Sikap mental aparat Kowil untuk mewujudkan diri sebagai tentara


rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional yang senantiasa berfikir,
bersikap dan bertindak membela kepentingan rakyat.

3) Pengetahuan dan wawasan serta keterampilan yang harus dimiliki


oleh setiap Apkowil dalam melaksanakan kegiatan Binter guna mendukung
penyusunan Sisrendal Binter.

4) Dana yang dialokasikan untuk melaksanakan program.

b. Faktor Ekstern.

1) Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 2002 Bab V pasal 20 ayat 3


tentang pembangunan di daerah harus memperhatikan pembinaan
kemampuan pertahanan.

2) Undang-Undang RI Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang.

3) Pemahaman tentang pertahanan oleh Aparat Pemerintah di daerah.

4) Protap-protap yang mengatur koordinasi.


22

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum. Seiring dengan penerapan sistem pemerintahan yang demokratis


saat ini, maka Apkowil harus memiliki kemampuan komunikasi sosial dengan baik dengan
melihat kondisi yang telah ada selama ini dan mekanisme sistem perencanaan yang
dilaksanakan dalam pelaksanaan Binter. Dalam pembuatan Sisrendal Binter secara
sistimatis dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, koordinasi, integrasi
sinkronisasi dan simplikasi (KISS), penyelesaian pembuatan produk dan persetujuan
komandan sebagai pedoman kegiatan tahunan yang dilaksanakan melalui forum
musyawarah pembangunan di tingkat Pemda, baik di tingkat Propinsi, Kabupaten/
Walikota, Kecamatan maupun di tingkat Kelurahan/Desa. Oleh karenanya mekanisme
koordinasi harus dilaksanakan secara efektif dan efisien.

18. Kegiatan Pembuatan Produk Perencanaan dan Pengendalian Binter.

a. Perencanaan.

1) Merencanakan pengumpulan data (Geo, Demo dan Konsos yang ada


di wilayah/daerah secara rinci dan lengkap).

2) Merencanakan pengolahan data (analisa terhadap data Geo, Demo


dan Konsos).

3) Merencanakan KISS (koordinasi dengan aparat Pemda dan instansi


terkait).

4) Merencanakan penyelesaian pembuatan produk:

a) Produk dasar 5 tahun (Jukter, Anpotwil, Anpothan, Renbinter).

b) Produk operasional 1 tahun (Telbinter dan Progbinter).

b. Persiapan.

1) Menyiapkan data (Geo, Demo dan Konsos yang ada di


wilayah/daerah secara rinci dan lengkap).

2) Menyiapkan pengolahan data (analisa terhadap data Geo, Demo dan


Konsos).

3) Koordinasi dengan aparat Pemda dan instansi terkait.

4) Menyiapkan penyelesaian pembuatan produk :

a) Produk dasar 5 tahun (Jukter, Anpotwil, Anpothan, Renbinter).

b) Produk operasional 1 tahun (Telbinter dan Progbinter).


23

c. Pelaksanaan. Penyusunan produk Sisrendal Binter tingkat Korem dan


Kodim.

1) Tahap Pengumpulan Data.

a) Kasiintelrem dan Pasiinteldim.

(1) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan:

(a) Kemungkinan hakekat ancaman selama 5 tahun


mendatang terutama tentang SDA, SDB, dan SDM
melalui laporan berkala, laporan khusus dan laporan
lainnya dari satuan bawah dan satuan tetangga serta
masukan-masukan dari Pemda yang berkaitan dengan
hakekat ancaman.

(b) Faktor yang berpengaruh yang berkaitan dengan


geografi, demografi dan kondisi sosial (Ipoleksosbud-
hankam).

(2) Semua data tersebut diperlukan sebagai bahan untuk


mengetahui sejauh mana pengaruhnya terhadap potensi
wilayah maupun kondisi pertahanan serta Produk Binter
lainnya, baik yang akan dikembangkan selama 5 tahun yang
akan datang maupun penggarapan pada setiap tahunnya.

b) Kasiopsrem dan Pasiopsdim.

(1) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan:

(a) Organisasi: berapa jumlah satuan TNI (AD, AL


dan AU),Polri, FKPPI, Menwa dll.

(b) Pendidikan: Bela negara

(c) Latihan: Latihan dasar militer untuk komponen


cadangan dan pendukung.

(d) Operasi: operasi Bakti (TMMD dan Karya Bakti).

(2) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan:

(a) Kekuatan dan kemampuan TNI (AD, AL dan AU).

(b) Kekuatan dan kemampuan Polri.

(3) Menyiapkan Sarpras latihan dalam pendidikan dan


peningkatan kemampuan personel.

(4) Menyiapkan dan mengkoodinasikan kegiatan operasi


sesuai petunjuk komando atas.
24

c) Kasipersrem dan Pasiminlogdim.

(1) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan tenaga


manusia.

(a) Jumlah penduduk.

(b) Komposisi penduduk (berdasarkan jenis kelamin,


umur, keturunan, pendidikan dan pekerjaan).

(c) Perubahan penduduk.

(d) penduduk yang berkualifikasi khusus.

(2) Mencocokan data tersebut dengan berbagai sumber


lain yang ada di daerah, koordinasi dengan aparat terkait
sehingga benar-benar nyata dan dapat dipertanggungjawab-
kan kebenarannya.

(3) Menyiapkan data personel Militer, komponen cadangan


dan komponen pendukung.

(a) Menyiapkan data personel Militer TNI (AD, AL dan


AU) yang ada di wilayah Korem.

(b) Menyiapkan data personel komponen cadangan


dan komponen pendukung.

i) Data penduduk yang memenuhi syarat


yang sesuai undang-undang komponen
cadangan untuk dijadikan komponen cadangan
yang ada di wilayah Korem: purnawirawan TNI
dan Polri, pensiunan pegawai negeri, alumni
Menwa, anggota Menwa, Satpol PP, Banpol dll.

ii) Data penduduk yang memenuhi syarat


yang sesuai undang-undang komponen
pendukung untuk dijadikan komponen
pendukung yang ada di wilayah Korem: pegawai
negeri, petani, peternak, buruh dll.

(4) Mengadakan perekrutan masyarakat untuk dididik


menjadi anggota militer untuk dijadikan tamtama, bintara dan
perwira melalui seleksi jasmani, akademik, kesehatan dan
psikologi.

d) Kasilogrem dan Pasiminlogdim.

(1) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan potensi


logistik wilayah.

(a) Materiil dan pelayanan (pembekalan angkutan


dan pelayanan).
25

(b) Evakuasi dan Hospitalisasi.

(2) Mencocokan data potensi logistik wilayah tersebut


dengan berbagai sumber lain yang ada di daerah, koordinasi
dengan aparat terkait sehingga benar-benar nyata dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

e) Kasiterrem dan Pasiterdim.

(1) Mengumpulkan produk-produk yang mendukung atau


menjadi dasar landasan pembuatan masing-masing produk:

(a) Produk Sisrendal Binter Korem dan Kodim yang


sedang berjalan.

(b) Produk rencana pembangunan daerah dan


program pembangunan daerah Kabupaten maupun
Kota yang sedang berjalan serta rancangan
pembangunan daerah periode 5 tahun dan 1 tahun.

(c) Laporan berkala teritorial dari Kodim/Koramil.

(2) Mengumpulkan data:

(a) Berkaitan dengan Binkomsos: pembinaan ter-


hadap KBT, Toga, Tomas, Toda dll.

(b) Berkaitan dengan Binwanwil: pembinaan


terhadap komponen bangsa tentang bela negara dan
wawasan kebangsaan.

(3) Semua data tersebut diperbanyak dan dibagikan


kepada Pa Staf Korem dan Pa Staf Kodim lainnya sebagai
bahan masukan untuk dikoordinasikan.

2) Pengolahan Data.

a) Masing-masing Pa Staf Korem dan Kodim memilah-milah data


sesuai fungsinya.

b) Data yang telah dipilih dikoordinasikan antara Pa Staf Korem


dan Kodim, sehingga satu sama lain dapat mengetahui dan mengerti
hubungan data yang satu dengan data yang lainnya.

c) Data yang bertentangan satu dengan yang lainnya, di cek


untuk diketahui mana yang benar dan mana yang salah, dengan cara
koordinasi dengan aparat terkait lainnya di luar korem dan Kodim.

d) Data yang benar diadakan pencatatan sehingga memudahkan


apabila dicari dalam rangka pembuatan produk yang diinginkan.

3) Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi (KISS) dengan


Aparat/Instansi terkait lain yang setingkat. Kegiatan ini dilakukan oleh
Danrem/Kasrem dan Dandim/Kasdim atau Pa Staf Korem dan Kodim yang
26

ditunjuk dalam rangka pengumpulan data maupun dalam upaya prakondisi


perencanaan produk-produk Binter yang sedang disusun, baik melalui
forum musyawarah pimpinan daerah Kabupaten/Kota, DPRD, daerah
Kabupaten/Kota serta dalam kunjungan ke Intansi lain yang setingkat,
sehingga produk-produk Binter yang dibuat benar-benar dapat mewadahi
semua aspirasi, kepentingan dan keikut sertaan semua pihak di daerahnya.

4) Penyelesaian Pembuatan Produk.

a) Kasrem/Kasdim. Mewakili Danrem/Dandim di wilayah


Kabupaten/Kota untuk menyampaikan aspirasi Binter yang akan
dilaksanakan sesuai acuan saran masukan yang telah disampaikan
melalui konsep Renbinter sebagaimana diajukan dalam Rakorbangda
Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Pemerintahan daerah
Kabupaten maupun Kota setempat sesuai jadwal waktu yang
ditentukan. Dalam hal ini bertugas:

(1) Memimpin/mengoordinir Pa Staf Korem/Kodim sesuai


bidangnya.

(2) Membantu Danrem/Dandim untuk mewujudkan prakon-


disi yang menguntungkan terhadap kosepsi produk-produk
Binter dengan memanfaatkan peluang yang ada melalui
Bapeda di DPRD Kabupaten/Kota setempat.

(3) Menentukan batas waktu penyelesaian penyusunan


produk-produk Binter yang sedang disusun Pa Staf Korem/
Kodim.

b) Kasi/Pasiintel. Menyusun dan memberikan keterangan


yang berkaitan dengan masalah-masalah:

(1) Kemungkinan permasalahan teritorial (Geo,Demo dan


Konsos) dan faktor-faktor yang berpengaruh.

(2) Stabilitas keamanan daerah.

(3) Perkembangan pembinaan keamanan dan lingkungan


serta kecenderungannya, terutama hambatan-hambatan yang
timbul dan saran prioritas penanganannya.

(4) Meningkatkan KISS dalam rangka penciptaan kondisi


dengan aparat/instansi lain yang setingkat di daerah.

(5) Mengumpulkan keterangan tentang tanggapan/kesan


terhadap pelaksanaan produk Binter tahun lalu, terutama
tanggapan dari aparatur Pemda.

c) Kasi/Pasiops. Menyiapkan dan memberikan data/keterangan


yang berkaitan dengan:

(1) Organisasi, Pendidikan, Latihan dan operasi Satkowil.


27

(2) Kondisi wilayah yang stabil untuk mendukung


keamanan dalam rangka pembangunan di daerah.

(3) Saran-saran Staf untuk menentukan sasaran dan cara


bertindak serta metoda maupun teknik yang digunakan dalam
penyusunan produk Rendal Binter yang akan datang.

(4) Kemungkinan pengerahan/penggunaan kekuatan


kewilayahan (Geo, Demo dan Konsos) serta kemungkinan
gerakan kedua belah pihak (musuh dan sendiri).

d) Kasipers/Pasiminlog. Memberikan keterangan dan saran


yang berkaitan dengan:

(1) Jumlah, komposisi dan kepadatan penduduk serta


perubahan penduduk yang berkualitas khusus.

(2) Data komponen cadangan dan komponen pendukung.

(3) Penyiapan terhadap perekrutan masyarakat yang


memenuhi syarat untuk dididik menjadi anggota militer.

e) Kasilog/Pasiminlog. Memberikan keterangan dan saran yang


berkaitan dengan:

(1) Data potensi logistik wilayah.

(2) Dukungan yang tersedia untuk penyelenggaraan Binter.

f) Kasiter/Pasiter. Bertindak sebagai sekretaris dalam menyusun


produk Sisrendal Binter.

(1) Menyusun data dan keterangan yang diterima dari para


Staf Korem/Kodim.

(2) Mengoordinasikan dengan Staf Korem/Kodim dan


menyusun tentang data-data yang berkaitan dengan:

(a) Evaluasi hasil Binter yang lalu, meliputi catatan-


catatan hasil pelaksanaan dan faktor-faktor peng-
hambat.

(b) Peran serta masyarakat terhadap pembangunan


di daerah.

(c) Kesadaran masyarakat dalam pembangunan


politik, terutama kesadaran berpolitik, berbangsa dan
bernegara.

(d) Pelaksanaan pembinaan kemanunggalan TNI-


Rakyat dalam mendukung kegiatan pembinaan
teritorial.
28

(3) Menyusun seluruh produk Sisrendal Binter dengan


data-data yang akurat dan disesuaikan dengan
data/keterangan serta saran Staf Korem/Kodim.

5) Persetujuan Komandan. Setelah konsep produk Sisrendal Binter


selesai disusun, selanjutnya diajukan ke Danrem/Dandim untuk dimintakan
persetujuan atau penyempurnaan, kemudian disahkan dengan
ditandatangani.

d. Pengakhiran.

1) Mengevaluasi hasil penyusunan produk Sisrendal Binter.

2) Membuat laporan hasil penyusunan produk Sisrendal Binter.

3) Menyusun hasil evaluasi penyusunan produk Sisrendal Binter untuk


dijadikan bahan penyusunan produk Sisrendal Binter yang akan datang.

4) Pengecekan alat peralatan yang digunakan.

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

19. Umum. Sebagai dasar dan pedoman dalam pelaksanaan tugas Binter produk-
produk Rendal Binter harus mutlak ada di Korem dan Kodim, karena tanpa didukung oleh
produk-produk tersebut pelaksanaan Binter dapat kehilangan arah maupun sasarannya.
Binter harus tanggap terhadap kondisi dan perkembangan situasi yang selalu berubah,
sehingga produk Rendal Binter harus memiliki kekenyalan baik dalam isi maupun
konsepnya.

20. Tindakan Pengamanan. Penyusunan produk Rendal Binter harus


memperhatikan tindakan pengamanan, baik pengamanan personel, materiil, berita dan
kegiatan.

a. Pengamanan Personel. Dimaksudkan agar dalam kegiatan penyusunan


produk Rendal Binter tidak menimbulkan hal-hal yang dapat merugikan dari segi
personel TNI AD maupun masyarakat.

b. Pengamanan Materiil. Mengamankan sarana prasarana dalam


pelaksanaan kegiatan penyusunan produk Rendal Binter dari kemungkinan
adanya gangguan dan hambatan.

c. Pengamanan Berita. Dimaksudkan agar dalam kegiatan penyusunan


produk Rendal Binter tetap memegang teguh rahasia berita. Harus dapat
dibedakan antara materi yang bersifat umum dan materi yang bersifat rahasia.

d. Pengamanan Kegiatan. Dimaksudkan agar dalam kegiatan penyusunan


produk Rendal Binter tetap menjaga keamanan setiap tahap kegiatan dari
kemungkinan adanya gangguan dan hambatan.
29

21. Tindakan Administrasi. Penyusunan produk Rendal Binter agar berjalan lancar
dan mencapai tujuan yang diinginkan perlu adanya tindakan administrasi:

a. Bagi jajaran TNI AD pada dasarnya menggunakan seluruh ketentuan yang


berlaku di lingkungan TNI AD.

b. Bagi personel/instansi di luar TNI AD menggunakan ketentuan-ketentuan


yang berlaku di lingkungan instansi masing-masing.

c. Hal-hal yang memerlukan keterpaduan akan dikoordinasikan lebih lanjut


sebelum kegiatan dilaksanakan.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

22. Umum. Produk Rendal Binter yang kandungan muatannya meliputi sasaran-
sasaran pembinaan teritorial, yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dan
kepentingan pertahanan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas dilaksanakan
secara sektoral maupun lintas sektoral, proses penyusunan dan pembuatan produk
Sisrendal Binter yang bertujuan untuk menjamin arah pembinaan teritorial secara
konsisten dan berlanjut serta diperolehnya suatu pola pikir yang konsepsional yang dapat
digunakan pedoman oleh Kowil.

23. Pengawasan.

a. Komandan Satkowil bertanggung jawab dalam pengawasan kegiatan


penyusunan Sisrendal Binter.

b. Komandan Satkowil bertanggung jawab terhadap terlaksananya kegiatan


penyusunan Sisrendal Binter yang dilakukan oleh satuannya.

24. Pengendalian.

a. Dansatkowil berkoordinasi dengan aparat pemerintah daerah dalam


penyusunan produk Rendal Binter sesuai tingkat tanggung jawabnya.

b. Apabila ditemukan hal-hal yang perlu penanganan segera yang berkaitan


dengan kegiatan penyusunan Rendal Binter selama masih dalam batas
kemampuan satuan, dapat dilaksanakan sesuai pertimbangan Dansatkowil sejauh
tidak menyimpang dari kebijaksanaan komando atas.
30

BAB VI
PENUTUP

25. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Buku Petunjuk
Teknik tentang Sisrendal Binter ini oleh para pembina dan pengguna akan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan di dalam pelaksanaan penyusunan dan
penerbitannya.

26. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan adanya
tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Teknik tentang Sisrendal Binter
ini agar disarankan kepada Kasad melalui Komandan Kodiklat TNI AD sesuai dengan
mekanisme umpan balik.

A.n. Kepala StafAngkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI
31

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/28-02/XII/2012
Tanggal 26 Desember 2012
_______________________________________________________________

PENGERTIAN

1. Analisa Potensi Pertahanan (Anpothan). Analisa Potensi Pertahanan


(Anpothan) adalah produk dasar Korem/Kodim yang merupakan proses analisa terhadap
potensi wilayah (Geo, Demo dan Konsos) yang dibina pemerintah daerah Kabupaten/Kota
ataupun instansi masing-masing (merupakan wilayah teritorial Korem/Kodim) untuk
meningkatkan kemampuan kewilayahan menjadi kekuatan bagi sistem pertahanan negara
dihadapkan kepada berbagai jenis operasi pertahanan yang dapat terjadi di daerah
Korem dan Kodim. Dalam merumuskan Anpothan harus memperhatikan petunjuk dan
kepentingan yang terkandung dalam rencana pertahanan Kodam/Korem (RUTR Wilhan)
serta melihat secara realistis kondisi daerah.

2. Analisa Potensi Wilayah (Anpotwil). Analisa Potensi Wilayah (Anpotwil) adalah


produk dasar Korem/Kodim yang merupakan proses analisa terhadap potensi wilayah
yang telah dibina oleh lembaga fungsional, untuk ditingkatkan menjadi kemampuan
kewilayahan melalui pendekatan kesejahteraan dengan memperhatikan petunjuk dan
kepentingan yang terkandung dalam rencana pertahanan Kodam/Korem (RUTR Wilhan)
serta melihat secara realistis kondisi daerah.

3. Program Pembinaan Teritorial (Prog Binter). Program Pembinaan Teritorial


(Prog Binter) adalah merupakan pembulatan dan rumusan sasaran yang akan dicapai
atau diwujudkan melalui penyelenggaraan pembinaan teritorial dengan memperhitungkan
berbagai faktor yang mempengaruhi baik yang berasal dari komando atas, perkembangan
lingkungan dan hal-hal yang perlu diwaspadai maupun hal-hal khusus yang diperkirakan
dapat timbul dalam tahun yang bersangkutan. Program Binter dibuat tiap tahun yang
pokok isinya antara lain pentahapan yang akan dilaksanakan, petunjuk khusus untuk
disediakan, tata cara pengendalian dan laporan.

4. Petunjuk Teritorial (Jukter). Petunjuk Teritorial (Jukter) adalah merupakan


Produk Dasar dari Sisrendal Binter, dibuat berdasarkan data teritorial secara rinci yang
meliputi aspek geografi, demografi dan kondisi sosial. Data teritorial ini menggambarkan
keadaan suatu daerah secara nyata/riil, yang didapat dari hasil pengamatan dan
koordinasi kepada instansi/lembaga terkait tentang semua isi sesuatu daerah baik yang
terkandung di dalam tanah, diatas tanah, dalam air dan udara.

5. Rencana Pembinaan Teritorial (Ren Binter). Rencana Pembinaan Teritorial (Ren


Binter) adalah produk dasar Korem/Kodim dan merupakan rumusan pokok-pokok Binter
yang akan dilaksanakan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan guna diusulkan ke
Kodam/Korem dalam penyusunan Renbinter tingkat Korem (lengkap). Dalam
merumuskan sasaran-sasaran Binter mengambil dari rumusan Anpotwil dan Anpothan
yang telah disusun terlebih dahulu. Maka rencana Binter tersebut merupakan proses
lanjutan dari hasil Anpotwil dan Anpothan yang dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali dan
merupakan pembulatan dari rumusan-rumusan sasaran yang ingin dicapai yang
diwujudkan melalui penyelenggaraan Binter.
32

6. Sisrendal Binter. Sisrendal Binter adalah suatu sistem penyusunan produk


dasar dan produk operasional dalam Rendal Binter yang dibuat dengan baik, teratur,
terkoordinasi secara terpadu, sehingga dapat dilaksanakan secara berhasil guna dan
berdaya guna demi kepentingan pertahanan negara dan kesejahteraan masyarakat.

7. Telaahan Binter (Tel Binter). Telaahan Binter (Tel Binter) adalah telaahan
terhadap kondisi daerah dan lingkungan serta keadaan dan permasalahan yang dapat
berpengaruh terhadap penyelenggaraan Binter sebagaimana yang telah dirumuskan
dalam produk Ren Binter 5 (lima) tahun.

A.n. Kepala StafAngkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI
33
Sublampiran B
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
--------------------------------------------------------------------------------------------- Nomor Perkasad/28-02/XII/2012
Tanggal 26 Desember 2012
_______________________________________________________________

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUJUKNIK TENTANG SISRENDAL BINTER

BUJUKMIN
tentang
KEMAMPUAN

BUJUKNIK
tentang
SISTEM
PERENCANAAN DAN

A.n. Kepala StafAngkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI

Sub Lampiran C
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/28-02/XII/2012
Tanggal 26 Desember 2012
_______________________________________________________________
34

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

CONTOH
NO URAIAN HAL KETERANGAN
NOMOR
1 2 3 4 5

1. Tahapan tentang perencanaan terpadu Binter 1 35


dan pembangunan daerah.

2. Jadwal pembuatan produk-produk dasar dan 2 36


produk operasional Binter Korem/Kodim.

3. Diagram rencana waktu penyusunan 3 37


program Binter Korem/Kodim kaitannya
dengan pelaksanaan rakorbangda.

4. Petunjuk teritorial (Jukter) 4 38

5. Analisa potensi wilayah (Anpotwil) 5 42

6. Analisa potensi pertahanan (Anpothan) 6 50

7. Rencana pembinaan teritorial (Renbinter) 7 57

8. Telaahan Binter (Tel Binter) 8 63

9. Program Binter (Prog Binter) 9 73

A.n. Kepala StafAngkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI
35
CONTOH NO: 1

TAHAPAN TENTANG PERENCANAAN TERPADU


BINTER DAN PEMBANGUNAN DAERAH

KONSULTASINAS
RENSTRA TNI MABESAD ---------------------------
KONS RENBANG

- RENHAN
- RENBINTER KODAM
- PROG BINTER

-----------------------
RAKORBANGDA

- RENBINTER
- PROG BINTER KOREM

- RENBINTER (5 TH) ---------------------------


- PROG BINTER (1 TH) KODIM RAKORBANGDA-II

- RENGIATTER KORAMIL ---------------------------


TKPTK

- RENGIATTER BABINSA ---------------------------


MUSBANG
(MPTDK)
36
CONTOH NO: 2

JADWAL PEMBUATAN PRODUK-PRODUK DASAR


DAN PRODUK OPERASIONAL BINTER KOREM/KODIM

SUN PRODUK
DASAR
(1/1-00 S.D 31/12-
00)
a. Jukter TA. 2003 – 2008
b. Anpotwil TA. 2003 – 2008
c. Anpothan TA. 2003 – 2008
d. Renbinter TA. 2003 - 2008

1/1-00 31/12-00

00 01 02 03 04 05 06 07 08
3

SUN PRODUK OPERASIONAL


(setiap tahun anggaran)

a.Tel Binter TA. 2006/07


b.Prog Binter TA. 2006/07
c.Prog Binter (acuan ke
Pemda TA. 2007/08)

Catatan
:
Program
- diajukan ke Korem/
Kodam untuk mendapat per-
Setujuan Danrem/Pangdam.

Dandim
- mendistribusikan
Kepada Satwah sebagai
pedoman dan bahan
Rakorbang.

CONTOH NO: 3
37

DIAGRAM RENCANA WAKTU


PENYUSUNAN PROGRAM BINTER KOREM/KODIM
KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN RAKORBANGDA

21/11-05 – 25/11-05 JUNI – JULI


SES PENGAJUAN/SAH PELAKS
KE KOREM/KODIM KONSULTASI REGIONAL
TA. 2005/06 KONSULTASI NASIONAL

26/10-05 – 20/11-05
SUN TEL BINTER DES 2005 – JAN 2006
KOREM/KODIM BABINSA IKUT METOR KESEMPATAN
TA. 2005/06 PERTAMA LAPORKAN HASILNYA
KPD DANRAMIL
SUN PROG BINTER
KOREM/KODIM TA.
2006/06 PEB 2006 DANRAMIL IKUT
IKPTK KESEMPATAN PERTAMA
LAPORKAN HASILNYA KPD DANDIM

1/10-05 1/11-05 1/12- 1/1-06 1/ 2- 1/3-06 1 /4- 1/6- 1/8-06


05 06 06 06

1/10-05 1/11-05 1/12- 1/1-06 1/ 2- 1/3-06 1 /4- 1/6- 1/8-06


05 06 06 06

1/12-05 – 5/12-05
20/10-05–25/10- DANRAMIL SAMPAIKAN
APR – MEI 2006
05 BAHAN MPTDK (PROG PELAKSANAAN
JUKCAN BINTER) KPD DANDIM RAKORBANGDA TK - I
PROG BINTER
KOREM
TA. 2005/06
PEB – APR 2006
KASDIM IKUTI
RAKORBANGDA

26/11-05 – 27/11-05
KOREM/DANDIM SAMPAIKAN BAHAN TKPTK
(PROG BINTER) KPD PARA DANRAMIL

1/10-05 – 5/10-05
JUKCAN PROG BINTER KODAM
TA. 2005/06

CONTOH NO: 4
38

FORMAT PETUNJUK TERITORIAL

Kapstuk
_________________

PETUNJUK TERITORIAL
KOREM/KODIM …………
TAHUN ….. S.D ……

Penunjukan : - Peta : …………………………


- Kedar : …………………………
- Tahun : ………………………….
- Lembaran No : ………………………….

1. Keadaan Geografi.
a. Letak daerah.
b. Luas daerah
c. Iklim dan cuaca.
d. Keadaan medan.

2. Keadaan Demografi.
a. Jumlah penduduk.
b. Komposisi penduduk
c. Perubahan penduduk.
d. Penduduk yang berkualifikasi khusus.

3. Kondisi Sosial.
a. Bidang Idiologi.
b. Bidang Politik
c. Bidang Ekonomi.
d. Bidang Sosial Budaya.
e. Bidang Pertahanan.

4. Lain-lain.

5. Penutup.
Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Lampiran: Pangkat Korp NRP …

a. Peta Geografi.
b. Peta Demografi.
c. Dan lain-lain.

PENGISIAN FORMAT JUKTER

Kopstuk
39
__________________

PETUNJUK TERITORIAL
KOREM/KODIM ……..
TAHUN ….. SD ……

Penunjukan : Peta : …………………


Kedar : …………………
Tahun : ………………….
Lembar No. : ………………….
1. Keadaan Geografi.

a. Letak daerah.

1) Batas daerah. Uraian penjelasan umum tentang batas daerah


(batas-batas daerah yang bersifat alami seperti gunung, sungai, laut,
dataran rendah/tinggi).

2) Batas administrasi (batas-batas pemerintahan).

a) Sebelah Utara : Kec ……………. /Kab …………..

b) Sebelah Timur : Kec ……………. /Kab …………..

b. Luas daerah. Uraikan penjelasan umum tentang luas daerah secara


keseluruhan maupun luas masing-masing derah Kecamatan yang berada di
wilayah Korem/Kodim.

1) Luas seluruh daerah ….. Km²

2) Luas tiap Kecamatan ….. Km²

3) Luas tiap jenis lingkungan/daerah tertentu yang mempunyai arti


pembinaan.

c. Iklim dan cuaca.

1) Iklim. Uraikan penjelasan tentang iklim meliputi musim, curah hujan


dan masa pancaroba (transisi) yang terjadi rutin dalam setiap tahun.

2) Cuaca. Uraikan penjelasan tentang awan, arah angin, suhu


udara, kelembaban yang relatuf terjadi rutin dalam setiap tahun maupun
setiap saat.

d. Keadaan medan.

1) Permukaan bumi. Uraikan penjelasan tentang kultur permukaan


bumi menyangkut letaknya, sifat, kualitas, luas dan benda-benda yang ada.

2) Sungai. Uraikan penjelasan tentang jumlah, jenis, panjangnya,


debit air dan sifat-sifat lainnya yang melekat pada sungai yang ada.
40

3) Dan selanjutnya seperti hutan, sawah jaringan, jalan, keadaan tanah


yang mungkin ada (penjelasan sama dengan keadaan medan di atas).

2. Keadaan Demografi.

a. Jumlah penduduk. Uraikan penjelasan tentang jumlah penduduk


yang ada di wilayah tersebut (menurut jenis kelamin).

b. Komposisi penduduk. Uraikan penjelasan tentang perbandingan jumlah


penduduk berdasarkan jenis kelamin, komposisi umur, keturunan, pendidikan,
pekerjaan dan sebagainya yang dinyatakan dalam satuan orang.

3. Keadaan Kondisi Sosial.

a. Bidang Idiologi. Uraikan tentang berapa kira-kira penduduk yang dapat


dinyatakan mantap dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kerawanan idiologi lain yang
pernah ada / berkembang.

b. Bidang Politik.

1) Uraikan penjelasan tentang organisasi politik yang sudah ada


maupun yang sedang berkembang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

2) Uraikan penjelasan tentang bagaimana dinamika kehidupan politik


masyarakat menyangkut kesadaran politik, pengaruh yang timbul dan
pendaya gunaannya untuk kepentingan pertahanan.

c. Bidang ekonomi. Uraikan secara rinci penjelasan tentang hasil produksi


daerah, jenis perekonomian rakyat, koperasi, sumber perekonomian sampai
sarana perhubungan dan komunikasi yang ada.

d. Bidang sosial budaya. Uraikan secara umum sektor pendidikan,


kesehatan, budaya dan kesenian, bahasa, adat istiadat maupun agama dan
kepercayaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

e. Bidang pertahanan. Uraikan satuan TNI baik yang termasuk dalam


organik Kowil maupun non Kowil di wilayah setempat.

4. Lain-lain. Informasikan semua data yang berpengaruh terhadap pelaksanaan


fungsi seperti tempat/fasilitas umum, obyek, organisasi masyarakat dan sebagainya.

5. Penutup.
41

a. Petunjuk Teritorial ini dibuat dengan menggunakan data terakhir sampai


dengan tahun ……

b. Semua kekurangan dan perubahan yang berlaku, dibuat dalam suatu


ikhtisar tersendiri dan dilampirkan dalam buku ini.

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …
Lampiran :

a. Peta geografi.
b. Peta Demografi.
c. Dan lain-lain.

CONTOH NO: 5

FORMAT ANALISA POTENSI WILAYAH (ANPOTWIL)


42

Kapstuk
________________

ANALISA POTENSI WILAYAH


KABUPATEN/KOTA ……
TAHUN ….. / …..

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

2. Maksud dan Tujuan.

3. Ruang lingkup dan Tata urut.

4. Dasar.

BAB II
POTENSI GEOGRAFI

5. Umum.

6. Klasifikasi wilayah.

a. Obyek vital.
b. Jalan pendekat utama.
c. Sumber daya alam.

7. Kompartementasi daerah.

8. Persiapan daerah.

BAB III
POTENSI DEMOGRAFI

9. Umum.

10. Kekuatan dan kerawanan.

11. Pengorganisasian.

a. Komponen utama.
b. Komponen cadangan.
c. Komponen pendukung.

BAB IV
POTENSI KONDISI SOSIAL

12. Umum.
43

13. Potensi di bidang idiologi.

14. Potensi di bidang politik.

15. Potensi di bidang ekonomi.

16. Potensi di bidang sosial budaya.

17. Potensi di bidang Hankam.

BAB V
ANALISA

18. Bidang Geografi.

19. Bidang Demografi.

20. Bidang Kondisi Sosial.

BAB VI
KESIMPULAN

21. Pembinaan Potensi Geografi.

22. Pembinaan Potensi Demografi.

23. Pembinaan Kondisi Sosial.

24. Penutup.

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

PENGISIAN FORMAT ANALISA POTENSI WILAYAH

Kosptuk
________________
44

ANALISA POTENSI WILAYAH


DAERAH KABUPATEN/KOTA ….
TAHUN …

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. Uraikan secara umum penjelasan tentang kedudukan Korem/Kodim,


latar belakang pembuatan produk ini dikaitkan dengan produk lain dan sebagainya yang
mengantarkan pemikiran ke dalam penuangan produk yang akan dibuat.

2. Maksud dan Tujuan. Rumuskan penjelasan tentang maksud dan tujuan


pembuatan produk ini dikaitkan dengan konsep Renbinter yang akan dibuat maupun
kesinambungan dalam penyelenggaraannya.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Uraikan tentang batasan dari produk yang
dibuat sesuai lingkup yang sudah baku yaitu meliputi :
a. Pendahuluan.
b. Potensi geografi.
c. Potensi demografi.
d. Potensi kondisi sosial.
e. Analisa.
f. Kesimpulan.
g. Penutup.

4. Landasan. Sebutkan hal-hal yang menjadi landasan/sumber dalam


penyusunan produk tersebut.

BAB II
POTENSI GEOGRAFI

5. Umum.

a. Uraikan gambaran atau keterangan umum daerah yang bersangkutan


secara geografi, antara lain:
1) Luas, sifat topografi/permukaan medan perbandingan antara daerah
yang dihuni/tidak dihuni/diolah.
2) Typologi wilayah atau jenis klasifikasi yang berlaku atas daerah ini.

b. Uraikan kedudukan dan peran daerah ini terhadap daerah pada umumnya
maupun terhadap daerah tetangga.

c. Uraikan keadaan dan permasalahan kondisi geografi daerah Kodim


termasuk kemungkinan pengembangan maupun pembatasannya ditinjau dari
kepentingan pembinaan teritorial.

6. Klasifikasi wilayah.
a. Obyek vital.
45

1) Uraikan obyek vital yang terdapat di daerah sendiri maupun yang


terdapat di daerah tetangga yang dapat menjadi sasaran bagi musuh.

2) Uraikan pengaruh obyek vital tersebut terhadap ketahanan


kewilayahan pada umumnya dan terhadap operasi-operasi pertahanan pada
khususnya.

3) Upaya pengamanan obyek vital tersebut terhadap kemungkinan


ancaman/sabotase musuh.

b. Jalan pendekat utama.

1) Uraikan jalan pendekat utama yang terdapat dalam daerah serta nilai
strategis dari jalur tersebut ditinjau dari kepentingan ekonomi maupun
militer.

2) Uraikan keadaan, sifat dan kemampuan jalan dihadapkan kepada


pengaruh cuaca dan musim.

3) Uraikan kemampuan jalan dan upaya pengembangannya demi


kepentingan operasi militer bila sewaktu-waktu diperlukan.

c. Sumber daya alam.

1) Uraikan sumber alam, yang terdapat dalam daerah dan prospek


pengembangannya.

2) Uraikan tingkat kemampuan swadaya daerah dengan adanya sumber


itu dan kemungkinannya untuk didaya gunakan sebagai Rahkalwan (yang
mengandung kemampuan logistik wilayah).

3) Uraikan sumber apa saja ditinjau dari pembinaan teritorial


memerlukan prioritas pengelolaannya, serta kaitannya dengan sumber yang
terdapat atau harus diperoleh dari daerah lain.

7. Kompartementasi Daerah.

a. Uraikan apabila diperlukan kompartementasi daerah untuk menunjang


kelancaran operasi militer, uraikan kemungkinan kompartementasi yang sebaiknya.
Uraikan apa yang menjadi dasar bagi kompartementasi seperti itu.

b. Uraikan tentang klasifikasi dari masing-masing kompartementasi daerah


ditinjau dari kepentingan operasi pertahanan.

8. Persiapan Daerah.

a. Uraikan hal-hal apa saja yang memerlukan pengelolaan secara khusus yang
memungkinkan daerah berdaya guna bagi Opshan.
46

b. Sampai seberapa jauh kepentingan persiapan daerah secara geografi yang


dapat ditampung dalam program pembangunan daerah.

BAB III
POTENSI DEMOGRAFI

9. Umum.

a. Uraikan tentang keadaan umum kependudukan dalam daerah, antara lain:

1) Jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja, penyebaran penduduk,


suku bangsa, pekerjaan dan lain sebagainya.

2) Profesi/tingkat keahlian penduduk pada umumnya dibandingkan


dengan daerah sekitarnya.

b. Jelaskan profesi/keahlian penduduk pada umumnya di daerah tersebut


dibanding dengan daerah sekitarnya.

10. Kekuatan dan kerawanan.

a. Uraikan tentang sifat-sifat apa saja yang cenderung memerlukan ciri


kekuatan (mental ataupun fisik) dari penduduk, kebiasaan, adat istiadat dan
sebagainya.

b. Hal-hal/sifat-sifat apa saja yang cenderung merupakan kerawanan,


dihadapkan kepada ancaman atau pengaruh musuh.

11. Pengorganisasian.

a. Komponen utama.

1) Uraikan tentang kemunkinan pengorganisasian dan penyebaran


satuan TNI.

2) Cara atau tahap pembentukan serta pendayagunaannya.

b. Komponen cadangan. Uraikan berapa besar komponen cadangan yang


berada di daerah seperti Purnawirawan TNI.

c. Komponen pendukung. Uraikan tentang komponen pendukung yang


terdapat di daerah, seperti sumber daya alam, sumber daya buatan, sarana dan
prasarana.

BAB IV
POTENSI KONDISI SOSIAL
47

12. Umum.

a. Uraikan tentang gambaran kondisi sosial secara umum dan hal-hal yang
dinilai menonjol baik kekuatan maupun kerawanannya.

b. Uraikan tentang tingkat pengaruh terhadap kondisi sosial dari atau kepada
daerah lain sejauh menyangkut dinamika sosial masyarakat.

13. Potensi di bidang idiologi.

a. Uraikan tentang pandangan masyarakat terhadap idiologi Pancasila sebagai


dasar Negara dan falsafah hidup bangsa.

b. Uraikan tentang idiologi lain yang memungkinkan berkembang dalam


daerah, aliran atau ajaran tertentu.

14. Potensi di bidang politik.

a. Uraikan tentang tingkat kesadaran politik/kesadaran berbangsa dan


bernegara atau ajaran tertentu.
b. Uraikan tentang keputusan/kebijaksanaan pemerintah dalam memperoleh
tanggapan masyarakatnya, cara menyatakan pendapat apabila hal-hal yang dinilai
merugikan kepentingan kelompok/perorangan.
c. Uraikan peranan Parpol/Ormas dalam membina kesadaran kehidupan
berpolitik masyarakat.

15. Potensi di bidang ekonomi.

a. Uraikan penjelasan tentang tingkat kemampuan masyarakat dalam bidang


produksi dan jasa, dalam kaitannya dengan swadaya masyarakat antara lain:

1) Dalam bidang produksi pangan (jenis, jumlah dan sebagainya).


2) Dalam bidang produksi sandang (jenis, jumlah dan sebagainya).
3) Dalam bidang industri (jenis, jumlah dan sebagainya).
4) Dalam bidang jasa, perkoperasian, perkreditan.

b. Dalam kaitannya dengan penyiapan komponen pendukung.

1) Uraikan berapa besar potensi yang ada dalam daerah di bidang SDA,
SDB, Sarpras nasional dan kemungkinan pengorganisasiannya untuk
menjadi pendukung Sishanta/Logistik wilayah.

2) Uraikan kemunkinan pengalihannya dri sistem ekonomi biasa menjadi


sistem ekonomi perang/darurat untuk daerah yang bersangkutan.

16. Potensi di bidang sosial budaya.

a. Uraikan tentang tingkat pendidikan rata-rata penduduk di daerah, tingkat


kesehatan masyarakat, kesenian dan olah raga yang menonjol.
48

b. Uraikan tingkat adaptasi masyarakat terhadap pengaruh kebudayaan dari


luar (baik positif maupun negatif).

17. Potensi di bidang pertahanan.

a. Uraikan tentang pengorganisasian Hansip dan Wanra serta upaya


pembinaan dan pendayagunaannya. Hambatan apakah yang cenderung menonjol
dapat upaya pembinaan dan pendayagunaan mereka.

b. Uraikan sejauh mana penyelenggaraan latihan, pembinaan kesiapan dan


upaya penyempurnaan tata laksana pembinaannya.

BAB V
ANALISA

18. Bidang Geografi.

a. Lakukan penganalisaan mengenai potensi geografi dengan pendekatan


yang bertitik berat kesejahteraan dihadapkan kepada 7 (tujuh) gatra lainnya dari
aspek Astra Gatra, Rencana Pertahanan (Wilhan) Korem/Kodim, Jukcan Renbinter
Kodim/Korem, RUTR daerah Kab/Kota dan Rancangan Rencana Pembangunan
Daerah Kabupaten/Kota, laporan berkala teritorial dari Koramil-Koramil jajaran
Kodim laporan berkala teritorial dari Kodim jajaran Korem serta evaluasi hasil
Binter tahun lalu.

b. Proses analisa ini dilakukan untuk mendapatkan sasaran Binter yang bertitik
berat merubah potensi wilayah menjadi kemampuan Kewilayahan, ditinjau dari
aspek geografi dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembinaannya.

c. Sasaran Binter tersebut mencerminkan sasaran RAK juang yang tangguh


dan kemanunggalan TNI-Rakyat.

d. Proses analisa mengandung unsur apa, dimana dan mengapa.

19. Bidang demografi.

a. Lakukan penganalisaan mengenai potensi demografi dengan pendekatan


yang bertitik berat kesejahteraan dihadapkan kepada 7 (tujuh) gatra lainnya dari
aspek Astra Gatra, RUTR Wilhan Korem/Kodim, Jukcan Renbinter daerah
Kabupaten/Kota, laporan berkala teritorial dari Koramil-Koramil jajaran Kodim
laporan berkala teritorial dari Kodim jajaran Korem serta evaluasi hasil Binter tahun
lalu.

b. Proses analisa ini dilakukan untuk mendapatkan sasaran Binter yang bertitik
berat merubah potensi demografi menjadi kemampuan demografi, ditinjau dari
aspek demografi dan hal-hal yang perlu diperhatikan.
49

c. Sasaran Binter tersebut mencerminkan sasaran RAK juang yang tangguh


dan kemanunggalan TNI-Rakyat.

d. Proses analisa mengandung unsur apa, dimana dan mengapa.

20. Bidang kondisi sosial.

a. Lakukan penganalisaan mengenai potensi kondisi sosial (Ipoleksosbudhan)


dengan pendekatan yang dititikberatkan kepada kesejahteraan masing-masing
Gatra Ipoleksosbudhan dihadapkan kepada 7 (tujuh) gatra lainnya, RUTR Wilhan
Korem/Kodim, Jukcan Renbinter Kodam/Korem, RUTR Pemda Kab/Kota dan
Rancangan Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota, laporan berkala teritorial dari
Koramil jajaran Kodim laporan berkala teritorial dari Kodim jajaran Korem laporan
berkala teritorial dari Kodim jajaran Korem serta evaluasi hasil Binter tahun lalu.

b. Proses analisa ini dilakukan untuk mendapatkan sasaran Binter yang bertitik
berat merubah potensi Konsos menjadi kemampuan aspek kondisi sosial dan hal-
hal yang perlu diperhatikan.

c. Sasaran Binter tersebut mencerminkan sasaran RAK juang yang tangguh


dan kemanunggalan TNI-Rakyat.

d. Proses analisa mengandung unsur apa, dimana dan mengapa.

BAB VI
KESIMPULAN

21. Pembinaan potensi geografi. Tuliskan intisari dari proses analisa


potensi geografi yang mengandung unsur (apa dan dimana).

22. Pembinaan potensi demografi. Tuliskan intisari dari proses analisa


potensi demografi yang mengandung unsur (apa dan dimana).

23. Pembinaan potensi kondisi sosial. Tuliskan intisari dari proses analisa
potensi kondisi sosial yang mengandung unsur (apa dan dimana).

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
CONTOH
Pangkat Korp NRP … NO: 6
FORMAT ANALISA POTENSI PERTAHANAN

Kopstuk
_________________
50

ANALISA POTENSI PERTAHANAN


DAERAH KABUPATEN/KOTA …..
TAHUN ….

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

2. Maksud dan Tujuan.

3. Ruang lingkup dan Tata urut.

4. Landasan.

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

5. Keadaan geografi.

6. Keadaan Demografi.

7. Keadaan Kondisi Sosial.

BAB III
KEMUNGKINAN DUKUNGAN TERHADAP POLA OPSHAN

8. Peluang dan Operasi Musuh.

9. Kemungkinan Operasi-operasi pihak sendiri.

10. Kekuatan yang diperlukan.

11. Masalah-masalah khusus.

BAB IV
ANALISA

12. Bidang SDA.

13. Bidang SDB.

14. Bidang SDM.

BAB V
KESIMPULAN

15. Peningkatan kemampuan SDA.


51

16. Peningkatan kemampuan SDB.

17. Peningkatan kemampuan SDM.

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

PENGISIAN FORMAT ANPOTHAN

Kopstuk
_________________

ANALISA POTENSI PERTAHANAN


DAERAH KABUPATEN/KOTA ….
52

TAHUN …..

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. Uraikan secara umum penjelasan tentang kedudukan Korem/Kodim,


latar belakang pembuatan produk ini dikaitkan dengan produk lain dan sebagainya yang
mengantarkan pemikiran ke dalam penuangan produk yang akan dibuat.

2. Maksud dan Tujuan. Uraikan penjelasan tentang maksud dan tujuan


pembuatan produk ini, yang merupakan arah bagi perumusan konsep Renbinter
Korem/Kodim (5 tahun) yang akan dibuat dan berkesinambungan dalam
penyelenggaraannya.

3. Ruang lingkup dan tata urut. Uraikan tentang batasan dari produk Anpothan
yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan penyelenggaraan operasi pertahanan dan
yang perlu ditunjang oleh fungsi teritorial, disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Gambaran umum kondisi daerah.
c. Kemungkinan dukungan terhadap pola Opshan.
d. Analisa.
e. Kesimpulan.

4. Landasan. Sebutkan hal-hal yang menjadi landasan/sumber dalam


penyusunan produk tersebut.

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

5. Keadaan geografi.

a. Uraikan tentang letak dan ciri daerah dihadapkan kepada daerah


Kabupaten/Kota dan daerah-daerah tetangga.

b. Uraikan ciri-ciri yang menonjol ditinjau dari keadaan topografi, cuaca dan
pengaruhnya terhadap gerakan pasukan komunikasi perhubungan udara dan
sebagainya.

c. Uraikan keadaan geografi dalam daerah ditinjau dari lima aspek medan
serta pengaruhnya terhadap operasi-operasi darat antara lain:

1) Medan kritik.
2) Lindung tinjau dan lindung tembak.
3) Lapang tinjau dan lapang tembak.
4) Jalan pendekat.
5) Rintangan.

d. Uraikan sumber-sumber daya alam, baik yang masih bersifat potensi


maupun yang sudah diolah dan kemungkinannya nilai strategis bagi musuh.
53

6. Keadaan Demografi.

a. Uraikan keadaan penduduk, tingkat kepadatannya serta tenaga kerja yang


terdapat dalam daerah.

b. Uraikan tentang tingkat kekuatan dalam penyusunan komponen cadangan


dan komponen pendukung.

7. Keadaan Kondisi Sosial.

a. Uraikan tentang tingkat ketahanan bidang idiologi, politik, ekonomi, sosial


budaya dan Hankam serta sejauh mana tingkat kepekaan masyarakat terhadap
isue-isue atau provokasi yang berkembang dalam bidang-bidang tersebut.

b. Uraikan masalah-masalah khusus yang memerlukan perhatian dalam


hubungan dengan kemungkinannya dukungan terhadap operasi pertahanan
ditinjau dari kondisi sosial daerah yang bersangkutan.

BAB III
KEMUNGKINAN DUKUNGAN TERHADAP POLA OPSHAN

8. Peluang bagi Operasi musuh.

a. Uraikan tentang kondisi daerah dan masyarakat yang berpengaruh terhadap


operasi musuh.

1) Tinjauan dari segi SDA dan SDB.

2) Tinjauan dari segi SDM.

b. Uraikan kemungkinan jenis ancaman atau operasi musuh yang paling


menonjol dalam daerah yang bersangkutan atau dalam daerah tetangga.

1) Operasi-operasi yang bersifat strategis.

2) Operasi-operasi yang bersifat taktis.

c. Uraikan kemungkinan tingkat kekuatan musuh. Susunan tempur/


komposisinya, jalan pendekat, basis-basisnya dan mobilitasnya.

d. Uraikan sasaran musuh yang diperkirakan di daerah sendiri atau di daerah


tetangga.

9. Kemungkinan Operasi Pihak Sendiri.

a. Uraikan kemungkinan operasi dari pihak sendiri yang berlangsung di wilayah


Korem/Kodim dihadapkan dengan operasi musuh yang mungkin timbul.

b. Operasi pertahanan.
54

1) Uraikan kemungkinan operasi yang diselengarakan. Di daerah mana


saja, tingkat kekuatan yang dikerahkan, sasaran yang ingin dicapai, lingkup
pelibatan dan sebagainya.

2) Uraikan kemungkinan penyelenggaraan dukungan kewilayahan.

c. Operasi ofensif balas.

1) Uraikan kemungkinan operasi yang diselenggarakan. Di daerah mana


saja, tingkat kekuatan yang dikerahkan, proses gerakan, lingkup pelibatan
dan sebagainya.

2) Uraikan kemungkinan penyelenggaraan dukungan kewilayahan.

d. Operasi-operasi serangan.

1) Uraikan kemungkinan operasi yang diselenggarakan. Di daerah mana


saja, tingkat kekuatan yang dikerahkan, hasil yang ingin dicapai, lingkup
pelibatan dan sebagainya.

2) Uraikan kemungkinan penyelenggaraan dukungan kewilayahan.

10. Kekuatan yang diperlukan.

a. Uraikan kemungkinan kekuatan yang perlu disiapkan oleh Kowil untuk


mendukung jenis operasi, pengorganisasiannya, disposisi/penyebarannya,
kemungkinan pelibatan dan sebagainya.

b. Uraikan kemungkinan penyediaan kekuatan komponen cadangan dan


komponen pendukung, penyelenggaraan bantuan logistik, penyingkiran dan
pengembangan fasilitas di daerah pangkalan.

11. Masalah-masalah khusus.

a. Uraikan masalah apa saja yang memerlukan perhatian khusus untuk


mewaspadai penyiapan dan penyusunan kekuatan kewilayahan.

b. Uraikan hal-hal apa saja yang diperkirakan perlu ditangani Komando yang
lebih tinggi.

BAB IV
ANALISA

12. Bidang Geografi.

a. Uraikan penganalisaan mengenai letak dan kondisi daerah dengan


pendekatan pertahanan dihadapkan kepada aspek Gatra dari Asta Gatra,
kemungkinan dukungan terhadap pola Opshan dan RUTR Wilhan Korem/Kodim,
Jukcan Renbinter Kodam/Korem, Renbangda Kabupaten/Kota, laporan berkala
teritorial dari Koramil jajaran Kodim dan laporan berkala Ter dari Kodim jajaran
Korem, intisari kesimpulan Anpotwil yang sudah tersusun dan evaluasi hasil Binter.
55

b. Uraikan proses analisa tersebut diharapkan mampu menghasilkan


kesimpulan-kesimpulan mengenai sasaran Binter dalam kurun waktu 5 tahun
mengandung unsur (apa, dimana dan mengapa) dari aspek SDA dan SDB.

c. Uraikan sasaran pembinaan teritorial tersebut mencerminkan sasaran Binter


yaitu terwujudnya RAK juang yang tangguh dan kemanunggalan TNI-Rakyat.

13. Bidang Demografi.

a. Uraikan penganalisaan mengenai keadaan dan kemampuan penduduk


dengan pendekatan pertahanan dihadapkan kepada aspek Gatra dari Asta Gatra
dikaitkan pada pola Opshan dan RUTR Wilhan Korem/Kodim, Jukcan Renbinter
Kodam/Korem, Renbangda Kabupaten/Kota (Repelitada), laporan berkala teritorial
dari Koramil jajaran Kodim, laporan berkala Ter dari Kodim jajaran Korem, intisari
kesimpulan Anpotwil Korem/Kodim jajaran Korem/Kodim, intisari kesimpulan
Anpotwil yang sudah disusun dan dievaluasi hasil pelaksanaan Binter tahun lalu.

b. Uraikan proses analisa tersebut diharapkan mampu menghasilkan


kesimpulan mengenai sasaran Binter dalam kurun waktu 5 tahun mengandung
unsur (apa, dimana dan mengapa) dari aspek SDA dan SDB.

c. Uraikan sasaran kegiatan pembinaan teritorial tersebut mencerminkan RAK


juang yang tangguh dan kemanunggalan TNI-Rakyat.

14. Bidang Kondisi Sosial.

a. Uraikan penganalisaan mengenai potensi Konsos dengan pendekatan


pertahanan masing-masing Gatra yang dihadapkan dengan 7 (tujuh) Gatra lainnya,
RUTR Wilhan Korem/Kodim, Jukcan Renbinter Kodam/Korem, RTRW Pemda
Kab/Kota dan Renbangda Kab/Kota, laporan berkala teritorial Kodim jajaran Korem
dan laporan berkala teritorial Koramil jajaran Korem/Kodim serta evaluasi hasil
Binter tahun lalu.

b. Uraikan proses analisa ini dilakukan untuk mendapatkan sasaran Binter


yang bertitik berat merubah potensi Konsos menjadi kemampuan aspek kondisi
sosial dan hal-hal yang perlu diperhatikan.

c. Uraikan sasaran kegiatan Binter tersebut mencerminkan sasaran Binter


mewujudkan RAK juang yang tangguh dan kemanunggalan TNI-Rakyat.

d. Uraikan proses analisa ini mengandung unsur apa, dimana dan mengapa.

BAB V
KESIMPULAN
56

15. Peningkatan kemampuan SDA dan SDB. Tuliskan intisari dari kesimpulan yang
didapat dari proses analisa bidang SDA dan SDB (yang mengandung unsur apa dan
dimana).

16. Peningkatan kemampuan SDM. Tuliskan intisari dari kesimpulan proses analisa
bidang SDM/kependudukan (yang mengandung unsur apa dan dimana).

17. Peningkatan kemampuan SDM/Aspek sosial. Tuliskan intisari dari kesimpulan


proses bidang SDM (yang mengandung unsur apa dan dimana).

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

CONTOH NO: 7
FORMAT RENCANA PEMBINAAN TERITORIAL
57

Kopstuk
_________________

RENCANA PEMBINAAN TERITORIAL


KOREM …/KODIM …
TAHUN ….

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

2. Maksud dan Tujuan.

3. Ruang Lingkup dan tata urut.

4. Landasan.

BAB II
KEADAAN DAN SASARAN BINTER

5. Keadaan Pembinaan Teritorial.

6. Sasaran Pembinaan Teritorial.

a. Sasaran ruang juang yang tangguh.


b. Sasaran alat juang yang tangguh.
c. Sasaran Kondisi juang yang tangguh.
d. Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB III
POKOK-POKOK PEMBINAAN

7. Mewujudkan sasaran ruang juang yang tangguh.

8. Mewujudkan sasaran alat juang yang tangguh.

9. Mewujudkan sasaran Kondisi juang yang tangguh.

10. Mewujudkan sasran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB IV
KOMANDO DAN PENGENDALIAN

11. Komando.

12. Pengendalian.

BAB V
PENUTUP
58

13. Rencana Binter tahun …. s.d ….. merupakan saran dalam rangka Bangda dan
seterusnya.

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

PENGISIAN FORMAT RENBINTER

Kopstuk
59
_________________

RENCANA PEMBINAAN TERITORIAL


KOREM …/KODIM …
TAHUN ….

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Tuliskan secara umum kondisi wilayah yang mencakup SDA, SDB dan
SDM.
b. Uraikan secara singkat pelaksanaan pembangunan yang telah berjalan dan
upaya-upaya yang dilaksanakan guna mewujudkan pembangunan tersebut.
c. Tuliskan tentang pentingnya Renbinter ini dibuat sebagai pedoman/saran
dalam rencana kegiatan selanjutnya.

2. Maksud dan tujuan.


a. Maksud. Tuliskan maksud dibuatnya Renbinter ini (menurut
kepentingan Korem/Kodim).
b. Tujuan. Tuliskan tujuan dibuat Renbinter ini sebagai bahan pedoman
dalam melaksanakan pencapaian sasaran Binter.

3. Ruang lingkup dan tata urut. Uraikan gambaran lingkup secara umum dari
Renbinter ini dengan tata urut penulisannya sebagai berikut:
a. Pendahuluan.
b. Keadaan dan sasaran Binter.
c. Pokok-pokok pembinaan.
d. Komando dan pengendalian.
e. Penutup.

4. Landasan. Cantumkan hal-hal yang menjadi landasan dalam penyusunan


produk tersebut.

a. Tuliskan perintah dari komando atas baik berupa surat, ST ataupun perintah
lainnya.

b. Tuliskan dokumen lain yang melandasi atau yang dipergunakan sebagai


referensi.

BAB II
KEADAAN DAN SASARAN BINTER

5. Keadaan Binter.
60

a. Uraikan perkembangan Binter yang dilaksanakan lima tahun yang lalu


sampai dengan 1 Januari …..

b. Uraikan perkembangan lingkungan yang terjadi dihadapkan dengan


program pembangunan di daerah (bila ada).

6. Sasaran Binter. Tuliskan sasaran Binter selama 5 tahun yang akan datang dari
periode tahun …. s.d …. Dalam kaitannya dengan sasaran Binter dari komando atas yang
dijabarkan menjadi sasaran Binter (RAK juang yang tangguh dan KTR).

a. Sasaran Ruang Juang yang tangguh. Uraikan sasaran yang


mengarah terwujudnya ruang juang yang tangguh berupa wilayah pertahanan
aspek darat (daerah depan/tempur, daerah komunikasi dan daerah belakang) yang
siap digunakan sebagai mandala operasi dan mendukung bagi kepentingan
operasi satuan sendiri dalam memenangkan pertempuran di darat.

b. Sasaran Alat Juang yang tangguh. Uraikan sasaran yang mengarah


pada sasaran alat juang yang tangguh berupa tersedianya komponen cadangan
dan komponen pendukung yang sudah terorganisir secara nyata dengan segenap
perangkatnya yang siap digunakan untuk kekuatan pengganda TNI AD dalam
memenangkan pertempuran di darat.

c. Sasaran Kondisi Sosial. Uraikan sasaran yang akan dicapai dalam


rangka memantapkan ketahanan kondisi sosial (Ipoleksosbudhankam) wilayah
untuk kepentingan pertahanan negara.

d. Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat. Uraikan sasaran yang


merupakan sasaran bercorak peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
rangka kemanunggalan TNI-Rakyat untuk didayagunakan bagi kepentingan
pertahanan negara (bagaimana rencana pencapaian sasaran ini yang dibuat kurun
waktu 5 tahun).

BAB III
POKOK-POKOK PEMBINAAN

7. Mewujudkan Sasaran Ruang Juang yang Tangguh.

a. Uraikan bagaimana upaya (rencana) yang akan dilaksanakan untuk


mewujudkan sasaran ruang juang yang tangguh.

b. Tuliskan gambaran keterpaduan dan bagaimana upaya-upaya yang


dilakukan antara aparat Kowil dan instansi terkait dalam rangka mewujudkan
sasaran ruang juang yang tangguh yang bersifat langsung dan tidak langsung.

8. Mewujudkan Sasaran Alat Juang yang Tangguh.

a. Uraikan bagaimana upaya (rencana) yang akan dilaksanakan untuk


mewujudkan sasaran alat juang yang tangguh.
61

b. Tuliskan gambaran keterpaduan dan bagaimana upaya-upaya yang


dilakukan antara aparat Kowil dan instansi terkait dalam rangka mewujudkan
sasaran alat juang yang tangguh yang bersifat langsung dan tidak langsung.

9. Mewujudkan Sasaran Kondisi Juang yang Tangguh.

a. Uraikan bagaimana upaya (rencana) yang akan dilaksanakan untuk


mewujudkan sasaran kondisi juang yang tangguh.

b. Tuliskan gambaran keterpaduan dan bagaimana upaya-upaya yang


dilakukan antara aparat Kowil dan instansi terkait dalam rangka mewujudkan
sasaran kondisi juang yang tangguh yang bersifat langsung dan tidak langsung.

10. Mewujudkan Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

a. Uraikan bagaimana upaya (rencana) yang akan dilaksanakan untuk


mewujudkan sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

b. Tuliskan gambaran keterpaduan dan bagaimana upaya-upaya yang


dilakukan antara aparat Kowil dan instansi terkait untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dalam rangka mewujudkan sasaran Kemanunggalan TNI-
Rakyat.

BAB IV
KOMANDO DAN PENGENDALIAN

11. Komando. Untuk komando disesuaikan dengan dukungan biaya (dari mana
dukungan biaya itu di dapat).

a. Apabila dukungan dari Pemda maka pimpinan kegiatan dari Pemda.

b. Apabila Pemda memberikan delegasi Pimpinan kepada Korem/Kodim


dikarenakan sebagian kegiatan diserahkan kepada Kowil maka Danrem/Dandim
sebagai pimpinan kegiatan.

c. Dalam keadaan tertentu wewenang komando dapat didelegasikan kepada


pejabat yang ditunjuk dari Pemda Kabupaten/Kota atau Korem/Kodim yang pada
dasarnya berlaku untuk waktu dan tempat yang terbatas.

12. Pengendalian. Tuliskan bagaimana sistem pencatatan, pengolahan data serta


tatalaksana laporan masalah-masalah khusus yang perlu disarankan ke Komando Atas.

BAB V
PENUTUP

13. Tuliskan bahwa rencana Binter tahun …. S.d ….. merupakan saran dalam rangka
Bangda dan seterusnya.
62

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

CONTOH NO: 8
FORMAT TELAAHAN BINTER

Kopstuk
_________________
63

TELAAHAN PEMBINAAN TERITORIAL


KOREM/KODIM ………………
TAHUN ….

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

2. Maksud dan Tujuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

4. Landasan.

BAB II
KEADAAN DAN PERMASALAHAN BINTER

5. Keadaan Binter.

a. Berkaitan dengan Sasaran Ruang Juang Binter.


b. Berkaitan dengan Sasaran Alat Juang Binter
c. Berkaitan dengan Kondisi Juang yang Tangguh.
d. Berkaitan dengan Kemanunggalan TNI-Rakyat.

6. Permasalahan Binter.

a. Berkaitan dengan Sasaran Ruang Juang Binter.


b. Berkaitan dengan Sasaran Alat Juang Binter
c. Berkaitan dengan Kondisi Juang yang Tangguh.
d. Berkaitan dengan Kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB III
SASARAN KEGIATAN BINTER TAHUN …./…..

7. Berkaitan dengan Ruang Juang yang Tangguh.

8. Berkaitan dengan Alat Juang yang Tangguh.

9. Berkaitan dengan Kondisi Juang yang Tangguh.

10. Berkaitan dengan Kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB IV
ANALISA

11. Dalam rangka pencapaian Ruang Juang yang Tangguh.

12. Dalam rangka pencapaian Alat Juang yang Tangguh.


64

13. Dalam rangka pencapaian Kondisi Juang yang Tangguh.

14. Dalam rangka pencapaian Kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB V
KESIMPULAN

15. Sasaran kegiatan Binter.

BAB VI
PENUTUP

16. Demikian … dst.

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

PENGISIAN FORMAT TELAAHAN BINTER

Kopstuk
________________

TELAAHAN PEMBINAAN TERITORIAL


KOREM/KODIM …………….
65

TAHUN …..

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. Uraikan secara umum hal-hal yang akan dibahas pada konsep ini
yang memuat intisari permasalahan diambil dari Renbinter.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Uraikan maksud konsep ini misalnya sebagai pendalaman sasaran-sasaran


Binter serta kemungkinan upaya perwujudannya sehingga dapat ditetapkan
prioritas yang dapat dicapai dengan berhasil guna.

b. Uraikan tujuan dari telaahan ini misalnya agar sasaran-sasaran dalam Prog
Binter dapat dinyatakan secara tajam dan dapat dicapai dalam batas kemampuan.

3. Ruang lingkup dan Tata urut. Uraikan tentang batasan dari produk telaahan
Binter yang mempengaruhi upaya pencapaian sasaran Binter serta kemungkinan
sasaran-sasaran yang dapat dicapai, disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Keadaan dan Permasalahan.
c Sasaran Binter tahun …
d. Analisa.
e. Kesimpulan.

4. Landasan. Cantumkan hal-hal yang menjadi landasan dalam penyusunan


produk tersebut.

a. Tuliskan kebijaksanaan Pangdam/Danrem, Skep, Sprin dan sebagainya.


b. Produk-produk Rendal Binter tingkat Korem.
c. Program pembangunan daerah.

BAB II
KEADAAN DAN PERMASALAHAN BINTER

5. Keadaan Binter.

a. Berkaitan dengan Sasaran Ruang Juang.

1) Uraikan sasaran ruang juang sesuai dengan Anpothan, sehingga


prioritas sasaran dalam pentahapan kegiatan dapat terwujud.

2) Kenyataan umum keadaan Binter yang berkaitan dengan ruang


juang telah diselenggarakan dan dicapai melalui fungsi Binter tahun yang
lalu.

3) Tuliskan hal-hal yang perlu diwaspadai dan diprioritaskan dilihat dari


produk dasar yang telah dibuat, program Binter tahun lalu dan kebijakan
komando atas maupun pemerintah daerah.
66

b. Berkaitan dengan Sasaran Alat Juang.

1) Uraikan sasaran alat juang sesuai dengan Anpothan, sehingga


prioritas sasaran dalam pentahapan kegiatan dapat terwujud.

2) Sesuai kebijaksanaan Pangdam kepada Danrem dan Dandim untuk


menyiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung sebagai alat
juang.

3) Harus memperhatikan hal-hal lain yang menjadi prioritas kepentingan


Korem, Kodim dan Pemda.

c. Berkaitan dengan Sasaran Kondisi Juang.

1) Uraikan sasaran kondisi juang sesuai dengan Anpothan, sehingga


prioritas sasaran dalam pentahapan kegiatan dapat terwujud.

2) Harus memperhatikan hal-hal lain yang menjadi prioritas kepentingan


Korem, Kodim dan Pemda.

d. Berkaitan dengan Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

1) Uraikan sasaran kemanunggalan TNI-Rakyat sesuai dengan


Anpothan, sehingga prioritas sasaran dalam pentahapan kegiatan dapat
terwujud.

2) Uraikan tentang kemungkinan permasalahan yang timbul


dimasyarakat dalam mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat.

3) Harus memperhatikan hal-hal lain yang menjadi prioritas kepentingan


Korem, Kodim dan Pemda.

6. Permasalahan Binter.

a. Berkaitan dengan Sasaran Ruang Juang.

1) Uraian kemungkinan ancaman datangya musuh yang akan


melakukan infiltrasi, sabotase dan penyelundupan dikarenakan keadaan
pantai yang landai.

2) Uraian pencegahan untuk mengurangi hambatan.

3) Uraian pendekatan yang dilakukan untuk menunjang suksesnya


program pembangunan.

b. Berkaitan dengan Sasaran Alat Juang.

1) Uraian tentang permasalahan yang mungkin timbul dalam pembinaan


dan pengolahan SDA/B, SDM dan Sarpras untuk mewujudkan komponen
cadangan dan komponen pendukung.

2) Uraian pencegahan untuk mengurangi permasalahan yang mungkin


timbul.
67

3) Uraian pendekatan yang dilakukan untuk menunjang terwujudnya


komponen cadangan dan komponen pendukung.

c. Berkaitan dengan Sasaran Kondisi Juang.

1) Uraian tentang permasalahan yang mungkin timbul yang berkaitan


dengan Ipoleksosbudhankam.

2) Uraian pencegahan untuk mengurangi permasalahan yang mungkin


timbul.

3) Uraian pendekatan yang dilakukan untuk menunjang terwujudnya


ketahanan Ipoleksosbudhankam.

d. Berkaitan dengan Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

1) Uraian tentang permasalahan yang mungkin timbul yang berkaitan


dengan kegiatan fisik maupun non fisik yang akan dilaksanakan.

2) Uraian pencegahan untuk mengurangi permasalahan yang mungkin


timbul.

3) Uraian pendekatan yang dilakukan untuk menunjang terwujudnya


kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB III
SASARAN BINTER TAHUN …. / …..

7. Berkaitan dengan Sasaran Ruang Juang.

a. Tuliskan rumusan tentang Sasaran Ruang Juang yang ingin dicapai


dalam tahun ini.

1) Tuliskan penataan ruang untuk pemanfaatan daerah depan/tempur,


daerah komunikasi dan daerah belakang dengan mengacu pada RUTR
Wilhan dan RTRW Pemda yang sudah disepakati.

2) Tuliskan optimalisasi sumber daya alam sebagai daya dukung


terhadap rencana pembuatan daerah depan/tempur, daerah komunikasi
dan daerah belakang.

3) Tuliskan peningkatan kualitas kondisi jalan antar Kecamatan dan


Desa melalui pembangunan kondisi jalan by Pass/jalan Tol, untuk
kepentingan ruang juang pada masa perang serta pada masa damai
sebagai transportasi dalam rangka pertumbuhan ekonomi di daerah.

4) Tuliskan peningkatan daya guna irigasi dan bendungan air yang telah
dibangun untuk kepentingan ruang juang pada masa perang serta berguna
untuk kepentingan pertanian dan kepentingan lainnya pada masa damai.
68

5) Tuliskan perbaikan lingkungan hidup dengan memanfaatkan sumber


daya alam untuk kepentingan ruang juang pada masa perang.

b. Uraikan tolok ukur keberhasilan sebagai pedoman umum (sebutkan


dalam kualitatif).

Contoh:

1) Tercapainya tatalaksana kerja yang serasi dan mantap antara


aparatur pemerintah di daerah dengan Apkowil melalui keterpaduan antara
program RUTR wilayah pertahanan dan program RTRW Pemda dalam
penataan daerah depan/tempur, daerah komunikasi dan daerah belakang.

2) Termanfaatkannya SDA sebagai daya dukung sehingga


terpeliharanya daerah depan/tempur, daerah komunikasi dan daerah
belakang.

3) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan karena


telah tersedianya kualitas dan kuantitas jalan yang mewadahi.

4) Meningkatnya hasil pertanian dan perikanan sehingga terwujud


swasembada pangan

5) Terpeliharanya kondisi lingkungan hidup sehingga pemanfaatan SDA


dapat dilaksanakan dengan baik.

8. Berkaitan dengan Sasaran Alat Juang.

a. Tuliskan rumusan tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun ini.

1) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap SDA yang ada di


wilayahnya masing-masing dalam rangka terwujudnya komponen cadangan
dan komponen pendukung.

2) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap SDB yang ada di


wilayahnya masing-masing dalam rangka terwujudnya komponen cadangan
dan komponen pendukung.

3) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap SDM di wilayahnya


masing-masing dalam rangka terwujudnya komponen cadangan dan
komponen pendukung.

4) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap Sarpras yang ada di


wilayahnya masing-masing dalam rangka terwujudnya komponen cadangan
dan komponen pendukung.
b. Uraikan tolok ukur keberhasilan sebagai pedoman umum (sebutkan
dalam kualitatif).

1) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap SDA yang ada di


wilayahnya masing-masing dalam rangka terwujudnya komponen cadangan
dan komponen pendukung.
69

2) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap SDB yang ada di


wilayahnya masing-masing sehingga dapat difungsikan dalam rangka
terwujudnya komponen cadangan dan komponen pendukung.

3) Tuliskan tolok ukur keberhasilan SDM di wilayahnya masing-masing


dalam rangka terwujudnya komponen cadangan dan komponen pendukung.

4) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap Sarpras yang ada di


wilayahnya masing-masing.

9. Berkaitan dengan sasaran kondisi juang.

a. Tuliskan rumusan tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun ini.

1) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap Ideologi di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan ideologi.

2) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap politik di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan politik.

3) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap ekonomi di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan ekonomi.

4) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap sosial budaya di


wilayah masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan sosial
budaya.

5) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap pertahanan di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan pertahanan.

6) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap keamanan di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan keamanan.

b. Uraikan tolok ukur keberhasilan sebagai pedoman umum.

1) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap Ideologi di wilayah masing-


masing dalam rangka terwujudnya kemantapan ideologi.

2) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap politik di wilayah masing-


masing dalam rangka terwujudnya kemantapan politik.

3) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap ekonomi di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan ekonomi.

4) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap sosial budaya di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan sosial budaya.

5) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap pertahanan di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan pertahanan.

6) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap keamanan di wilayah


masing-masing dalam rangka terwujudnya kemantapan keamanan.

10. Berkaitan dengan sasaran kemanunggalan TNI-Rakyat.


70

a. Tuliskan rumusan tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun ini.

1) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap kegiatan fisik dalam


rangka kemanunggalan TNI-Rakyat.

2) Tuliskan sasaran yang ingin dicapai terhadap kegiatan non fisik


dalam rangka kemanunggalan TNI-Rakyat.

b. Uraikan tolok ukur keberhasilan sebagai pedoman umum.

1) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap kegiatan fisik dalam rangka


kemanunggalan TNI-Rakyat.

2) Tuliskan tolok ukur keberhasilan terhadap kegiatan non fisik dalam


rangka kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB IV
ANALISA

11. Dalam rangka pencapaian sasaran ruang juang.

a. Adakan analisa sejauh mana sudah dapat dijamin upaya perwujudan dari
sasaran ruang juang.

b. Tuliskan peluang yang tersedia yang baik dari komando atas maupun dari
instansi terkait.

c. Uraikan pokok-pokok kegiatan yang perlu dikembangkan, hal-hal yang perlu


diwaspadai dan lain-lain.

d. Hal-hal yang perlu dikembangkan bila terjadi keadaan darurat dikaitkan


dengan sasaran yang diinginkan.

12. Dalam rangka pencapaian sasaran alat juang yang tangguh.

a. Adakan analisa sejauh mana sudah dapat dijamin upaya perwujudan dari
sasaran alat juang.

b. Tuliskan peluang yang tersedia yang baik dari komando atas atas maupun
dari instansi terkait.

c. Uraikan pokok-pokok kegiatan yang perlu dikembangkan, hal-hal yang perlu


diwaspadai dan lain-lain.

d. Hal-hal yang perlu dikembangkan bila terjadi keadaan darurat dikaitkan


dengan sasaran yang diinginkan.

13. Dalam rangka pencapaian Sasaran Kondisi Juang yang Tangguh.

a. Adakan analisa sejauh mana sudah dapat dijamin upaya perwujudan dari
sasaran kondisi juang.
71

b. Tuliskan peluang yang tersedia yang baik dari komando atas maupun dari
instansi terkait.

c. Uraikan pokok-pokok kegiatan yang perlu dikembangkan, hal-hal yang perlu


diwaspadai dan lain-lain.

d. Hal-hal yang perlu dikembangkan bila terjadi keadaan darurat dikaitkan


dengan sasaran yang diinginkan.

14. Dalam rangka pencapaian sasaran kemanunggalan TNI-Rakyat.

a. Adakan analisa sejauh mana sudah dapat dijamin upaya perwujudan dari
sasaran kemanunggalan TNI-Rakyat.

b. Tuliskan peluang yang tersedia yang baik dari komando atas maupun dari
instansi terkait.

c. Uraikan pokok-pokok kegiatan yang perlu dikembangkan, hal-hal yang perlu


diwaspadai dan lain-lain.

d. Hal-hal yang perlu dikembangkan bila terjadi keadaan darurat dikaitkan


dengan sasaran yang diinginkan.

BAB V
KESIMPULAN

15. Sasaran kegiatan Binter. Tuliskan kesimpulan yang merupakan sasaran


kegiatan Binter yang layak diprogramkan dalam tahun ini:

a. Tuliskan sasaran yang berhubungan dengan ruang juang yang tangguh (apa
saja dan mengapa).

b. Tuliskan sasaran yang berhubungan dengan sasaran alat juang yang


tangguh (apa saja dan mengapa).

c. Tuliskan sasaran yang berhubungan dengan sasaran kondisi juang yang


tangguh (apa saja dan mengapa).

d. Tuliskan sasaran yang berhubungan dengan sasaran kemanunggalan TNI-


Rakyat (apa saja dan mengapa).

BAB VI
PENUTUP

16. Tuliskan bahwa Telaahan Binter Korem/Kodim tahun … sd... digunakan sebagai
pedoman bagi Korem dan jajarannya maupun Kodim dan jajarannya sebagai bahan untuk
menyusun program Binter.
72

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

CONTOH NO: 9

FORMAT PROGRAM BINTER

Kopstuk
_________________

PROGRAM BINTER
KOREM … KODIM …
TAHUN …
73

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

2. Maksud dan Tujuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

4. Landasan.

BAB II
KEADAAN DAN SASARAN BINTER

5. Keadaan Perkembangan Binter.

6. Perkembangan lingkungan.

7. Sasaran-sasaran Binter.

a. Sasaran ruang juang yang tangguh.

b. Sasaran alat juang yang tangguh.

c. Sasaran kondisi juang yang tangguh.

d. Sasaran kemanunggalan TNI-Rakyat.

BAB III
POKOK-POKOK KEGIATAN BINTER

8. Dalam rangka Mewujudkan Sasaran Ruang Juang yang Tangguh.

9. Dalam rangka Mewujudkan Sasaran Alat Juang yang Tangguh.

10. Dalam rangka Mewujudkan Sasaran Kondisi Juang yang Tangguh.

11. Dalam rangka Mewujudkan Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

12. Dukungan kegiatan.

BAB IV
KOMANDO DAN PENGENDALIAN

13. Komando.

14. Pengendalian.

BAB V
74

PENUTUP

15. Demikian … dst.

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

PENGISIAN PROGRAM BINTER

Kopstuk
_______________

PROGRAM PEMBINAAN TERITORIAL


KOREM/KODIM …………….
TAHUN …..

BAB I
75

PENDAHULUAN

1. Umum. Uraikan keadaan umum tentang pelaksanaan program pembinaan


tahun yang lalu, menguraikan pokok-pokok kebijaksanaan Korem/Kodim maupun
rancangan pembangunan daerah Kabupaten/Kota yang diprioritaskan, yang berkaitan
dengan nilai guna dalam rangka pembinaan 2 (dua) tahun ke depan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Uraikan maksud konsep ini sebagai pedoman dalam pelaksanaan Binter.

b. Uraikan tujuan dari Prog Binter.

3. Ruang lingkup dan Tata urut. Uraikan lingkup Prog Binter dikaitkan dengan
upaya Korem/Kodim dalam mewujudkan sasaran-sasaran Binter untuk satu tahun
mendatang dengan tata urut :

a. Pendahuluan.
b. Keadaan dan sasaran.
c. Pokok-pokok kegiatan.
d. Komando dan pengendalian.
e. Penutup.

4. Landasan. Cantumkan hal-hal yang menjadi landasan dalam penyusunan


produk tersebut.

a. Petunjuk Teritorial Korem/Kodim …


b. Anpotwil tingkat Korem/Kodim.
c. Anpothan tingkat Korem/Kodim ….
d. Rencana Pembinaan Teritorial Korem/Kodim …
e. Telaahan Binter.
f. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Pertahanan Korem/Kodim …
g. Petunjuk perencanaan Danrem/Dandim …
h. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota ….
i. Rencana pembangunan daerah Kabupaten/Kota …
j. Kebijakan Komando Atas.

BAB II
KEADAAN DAN SASARAN BINTER

5. Keadaan Perkembangan Wilayah Binter (s.d akhir tahun).

a. Jelaskan secara umum tentang perkembangan bidang kondisi wilayah


meliputi stabilitas, dinamika yang menonjol pada pelaksanaan Prog Binter tahun
lalu.
76

b. Jelaskan secara umum tentang perkembangan di bidang Binwanwil.

c. Hasil yang diperoleh dalam mewujudkan sasaran Binter dengan melihat


hasil Prog Binter Korem/Kodim tahun lalu, maupun hasil yang dicapai lewat
Program Pemda setempat (Prog Binter acuan) tahun lalu.

6. Perkembangan Lingkungan. Uraikan tentang kebijakan-kebijakan serta peran


serta masyarakat yang dapat mendukung program pembangunan pemerintah daerah,
antara lain:

a. Kebijaksanaan dari atasan tentang Progbangda.

b. Kebijaksanaan dan sasaran-sasaran Progja dan aparatur pemerintah yang


setingkat pada tahun yang akan datang.

c. Peran serta masyarakat berkaitan dengan pembangunan daerah dalam


rangka mendukung terlaksananya program pembangunan di daerah.

7. Sasaran-sasaran Binter. Uraikan sasaran yang akan dilaksanakan meliputi


sasaran ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh dan kemanunggalan TNI-Rakyat.

a. Sasaran Ruang Juang. Uraikan sasaran yang merupakan hasil analisa


melalui proses telaahan Binter, bentuk rumusannya sudah bersifat kualitatif dan
jelas tentang apa, dimana dan yang sesungguhnya ingin dicapai dalam Prog
Binter, sehingga sudah dipilih tentang sasaran fisik dan non fisik.

1) Sasaran fisik. Uraikan sasaran yang bersifat sasaran fisik,


diambil dari kesimpulan telaahan Binter.

2) Sasaran non fisik. Uraikan sasaran yang bersifat non fisik diambil
dari kesimpulan telaahan Binter.

b. Sasaran Alat Juang. Uraikan sasaran yang merupakan hasil analisa


melalui proses telaahan Binter, bentuk rumusannya sudah bersifat kualitatif dan
jelas tentang apa, dimana dan yang sesungguhnya ingin dicapai dalam Program
Binter sekaligus sasaran fisik dan non fisik.
1) Sasaran fisik. Uraikan sasaran yang bersifat fisik diambil dari
kesimpulan telaahan Binter.
2) Sasaran non fisik. Uraikan sasaran yang bersifat non fisik diambil
dari kesimpulan telaahan Binter.

c. Sasaran Kondisi Juang. Uraikan sasaran yang merupakan hasil analisa


melalui proses telaahan Binter, sehingga untuk rumusannya sudah bersifat
kualitatif dan jelas tentang apa, dimana yang sesungguhnya ingin dicapai dalam
Prog Binter, sekaligus sudah dipilih sasaran fisik dan non fisik.

1) Sasaran fisik. Uraikan sasaran yang bersifat fisik diambil dari


kesimpulan telaahan Binter.
2) Sasaran non fisik. Uraikan sasaran yang bersifat non fisik diambil
dari kesimpulan telaahan Binter.
77

d. Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat. Uraikan sasaran yang merupakan


hasil analisa melalui proses telaahan Binter, sehingga untuk rumusannya sudah
bersifat kualitatif dan jelas tentang apa, dimana yang sesungguhnya ingin dicapai
dalam Prog Binter, sekaligus sudah dipilih sasaran fisik dan non fisik.

1) Sasaran fisik. Uraikan sasaran yang bersifat fisik diambil dari


kesimpulan telaahan Binter.
2) Sasaran non fisik. Uraikan sasaran yang bersifat non fisik diambil
dari kesimpulan telaahan Binter.

BAB III
POKOK-POKOK KEGIATAN

8. Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Ruang Juang yang Tangguh.

a. Uraikan sasaran yang relatif mampu dikerjakan oleh Korem/Kodim tanpa


banyak melibatkan instansi lain dimasukkan dalam kegiatan langsung, sedangkan
kegiatan di luar kemampuan Korem/Kodim dikelompokkan pada kegiatan tidak
langsung selanjutnya sasaran kegiatan dipilih menjadi sasaran fisik dan sasaran
non fisik.

b. Uraikan upaya yang ditempuh dikaitkan dengan kemampuan yang dimiliki


Korem/Kodim maupun pembatasan kegiatan harus mencakup.

1) Upaya pelaksanaan kegiatan yang mengandung unsur (siapa, apa,


dimana, bilamana yang melakukan dan bagaimana caranya).

2) Bagaimana pengendalian dan evaluasinya (apa dan oleh siapa).

a) Kegiatan langsung meliputi sasaran fisk dan non fisik.


b) Kegiatan tidak langsung sasaran fisik dan non fisik.

9. Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Alat Juang yang Tangguh.

a. Uraikan sasaran yang relatif mampu dikerjakan Korem/Kodim tanpa banyak


melibatkan instansi lain (kegiatan langsung) sedangkan di luar kemampuan
Korem/Kodim dikelompokkan pada kegiatan tidak langsung selanjutnya sasaran
alat juang dipilih menjadi sasaran fisik dan sasaran non fisik.

b. Uraikan upaya yang akan ditempuh sudah dikaitkan dengan kemampuan


dan keterbatasan yang dimiliki Korem/Kodim.

c. Kegiatan-kegiatan tersebut.

1) Upaya pelaksanaan kegiatan mengandung unsur (siapa, apa,


dimana, bilamana yang melakukan dan bagaimana caranya).

2) Bagaimana pengendalian dan evaluasinya (apa dan oleh siapa).

10. Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Kondisi Juang yang Tangguh.


78

a. Uraikan sasaran yang relatif mampu dikerjakan oleh Korem/Kodim tanpa


banyak melibatkan instansi lain dimasukkan dalam kegiatan langsung, sedangkan
kegiatan diluar kemampuan Korem/Kodim dikelompokkan pada kegiatan tidak
langsung, selanjutnya sasaran kegiatan dipilih menjadi sasaran fisik dan sasaran
non fisik.

b. Upaya yang ditempuh sudah dikaitkan dengan kemampuan dan


pembatasan yang dimiliki Korem/Kodim.

1) Upaya pelaksanaan kegiatan mengandung unsur (siapa, apa,


dimana, bilamana yang melakukan dan bagaimana caranya).

2) Bagaimana pengendalian dan evaluasinya (apa dan oleh siapa).

11. Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

a. Uraikan sasaran yang relatif mampu dikerjakan oleh Korem/Kodim tanpa


banyak melibatkan instansi lain dimasukkan dalam kegiatan langsung, sedangkan
kegiatan diluar kemampuan Korem/Kodim dikelompokkan pada kegiatan tidak
langsung, selanjutnya sasaran kegiatan dipilih menjadi sasaran fisik dan sasaran
non fisik.

b. Upaya yang ditempuh sudah dikaitkan dengan kemampuan dan


pembatasan yang dimiliki Korem/Kodim.

1) Upaya pelaksanaan kegiatan mengandung unsur (siapa, apa,


dimana, bilamana yang melakukan dan bagaimana caranya).

2) Bagaimana pengendalian dan evaluasinya (apa dan oleh siapa).

12. Dukungan Kegiatan.

a. Penyelenggaraan dukungan bagi kegiatan-kegiatan Binter disesuaikan


dengan kemampuan yang ada pada Korem/Kodim dan disesuaikan dengan
kebutuhan pelaksanaan di lapangan.

b. Sumber dana, dalam mendukung operasional program Binter di dapat dari


komando atas, instansi terkait maupun dari Pemda setempat.

BAB IV
KOMANDO DAN PENGENDALIAN

13. Komando.

a. Komando berada di tangan Danrem/Dandim, Prog Binter untuk mendukung


program pembangunan daerah pelaksanaannya bersifat kenyal.

b. Bila kegiatan Prog Binter dibiayai Pemda dan kegiatan diserahkan kepada
Korem/Kodim (contoh Bakti TNI) maka komando kegiatan berada pada Komandan
Korem/Kodim.
79

c. Dalam keadaan tertentu wewenang komando dapat didelegasikan kepada


pejabat yang ditunjuk dari Pemda Kabupaten/Kota atau Korem/Kodim yang pada
dasarnya berlaku untuk waktu dan tempat yang terbatas.

14. Pengendalian.

a. Petunjuk bagaimana sistem pencatatan pengumpulan data serta sistem


pelaporannya.

b. Kewajiban-kewajiban apa yang harus dipenuhi oleh unsur-unsur


Korem/Kodim, dalam segi administrasi.

BAB V
PENUTUP

15. Tuliskan bahwa Program Binter Korem/Kodim tahun ... s.d … digunakan sebagai
pedoman bagi Korem dan jajarannya maupun Kodim dan jajarannya serta merupakan
saran/gagasan untuk meningkatkan nilai guna program Binter.

Dibuat di : ……….………..
Pada tanggal : …………………
_________________________________________________________

Danrem/Dandim …

Nama
Pangkat Korp NRP …

DAFTAR ISI

Halaman

Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/28-02 /XII/2012


tanggal 26 Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Teknik tentang Sisrendal
Binter................................................................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum ……………………………………………..……….… 3
80

2. Maksud dan Tujuan ………………………………………... 3


3. Ruang Lingkup dan Tata Urut …………………………….. 4
4. Dasar ………………………………………………………… 4
5. Pengertian ………………………………………………..…. 4

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum ……………………………………………………….. 5
7. Tujuan ……………………………………………………….. 5
8. Sasaran …………………………………............................ 5
9. Sifat ………………………………………………………….. 5
10. Peranan ……………………………………………………… 5
11. Organisasi …………………………………………………... 6
12. Tugas dan Tanggung jawab ..……………………………... 7
13. Syarat Personel …………………………………………….. 13
14. Teknik ……………………………………………………….. 14
15. Alat peralatan/sarana prasarana/perlengkapan ………… 21
16. Faktor-faktor yang mempengaruhi ……………………….. 21

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum ……………………………….…………………..…... 22


18. Kegiatan Pembuatan Produk-produk Binter ….……….… 22

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

19. Umum …………………………………………..………….... 28


20. Tindakan pengamanan ………………………..…………... 28
21. Tindakan administrasi …………………………..…………. 29

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

22. Umum …………………………………………………..……. 29


23. Pengawasan …………………………………..……………. 29
24. Pengendalian ………………………………….................... 29

BAB VI PENUTUP

25. Keberhasilan ……………………………………………….... 30


26. Penyempurnaan …………………………………………….. 30

SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN ……………………………………….……….. 31

SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUKU PETUNJUK


TEKNIK TENTANG SISRENDAL BINTER …………………… 33
SUBLAMPIRAN C DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………. 34
81

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
82

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor : Perkasad/28-02/XII/2012

tentang

PENGESAHAN BERLAKUNYA BUKU PETUNJUK TEKNIK


TENTANG SISRENDAL BINTER

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT

Menimbang : 1. Bahwa adanya kebutuhan peranti lunak berupa Buku Petunjuk


Teknik tentang Sisrendal BInter untuk digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi
Lembaga Pendidikan di lingkungan TNI AD.

2. Bahwa dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut,


maka perlu dikeluarkan Peraturan Kasad mengenai Buku Petunjuk
Teknik tentang Sisrendal Binter.

Mengingat : 1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007 tanggal 5


Juli 2007 tentang pengesahan berlakunya Buku Petunjuk
Administrasi tentang Tulisan Dinas.

2. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/2/VII/2007 tanggal 5


Juli 2007 tentang pengesahan berlakunya Buku Petunjuk tentang
Penyusunan dan Penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk.

3. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/118/XII/2009 tanggal 31


Desember 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program dan
Anggaran TNI AD khususnya bidang Doktrin/Bujuk.

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/43/VIII/2004 tanggal 24


Agustus 2004 tentang Organisasi dan Tugas Pusat Teritorial TNI
Angkatan Darat.

2
3

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/305/II/2012 tanggal 17


Februari 2012 tentang menyusun/merevisi Bujuk dan Bujuklak TNI
AD TA. 2012.

2. Surat Perintah Danpusterad Nomor Sprin/……../III/2012


tanggal 20 Maret tentang Perintah melaksanakan revisi Buku Teknik
tentang Sisrendal Binter .

3. Hasil perumusan kelompok kerja revisi Buku Petunjuk.


83

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Mengesahkan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang Bakti


TNI sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Kasad ini
dengan menggunakan Kode PP : TER - .

2. Buku Petunjuk Teknik ini berklasifikasi BIASA.

3. Danpusterad sebagai Pembina materi Buku Petunjuk Teknik


tentang Sisrendal BInter.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi Buku Petunjuk


Teknik tentang Sisrendal Binter ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 26 Desember 2012
______________________________________________________

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat

Distribusi: Gatot Nurmantyo


Letnan Jenderal TNI
A dan B Angkatan Darat.

Tembusan:

1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI
5. Kapusjarah TNI
______________________________________________________

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 203.04 - 110201


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT : TER - 01.c
84

BUKU PETUNJUK TEKNIK

tentang

SISTEM PERENCANAAN PENGENDALIAN


PEMBINAAN TERITORIAL

DISAHKAN DENGAN PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR PERKASAD/28-02/XII/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012

Anda mungkin juga menyukai