Anda di halaman 1dari 45

Lampiran Peraturan Kasad

TENTARA NASIONAL INDONESIA Nomor Perkasad/37-02/XII/2012


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Tanggal 27 Desember 2012
____________________________________________________
________________________________________________________________

BUKU PETUNJUK TEKNIK


tentang
KOMUNIKASI SOSIAL

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Sistem pertahanan semesta yang digunakan bangsa Indonesia bertumpu


pada kekuatan TNI sebagai komponen utama serta sumber daya nasional sebagai
komponen cadangan dan komponen pendukung. Selanjutnya dalam upaya
meningkatkan potensi sumber daya nasional (sumber daya manusia, sumber daya
alam, sumber daya buatan dan sarpras) menjadi kekuatan ruang, alat dan kondisi
juang yang tangguh perlu dilaksanakan pembinaan teritorial yang melibatkan
seluruh komponen bangsa melalui metode Binter (Bakti TNI, Pembinaan
Perlawanan Wilayah dan Komunikasi Sosial).

b. Binter diselenggarakan dalam masa damai, selama perang (pada tugas


OMP), sesudah perang dan pada tugas OMSP. Komunikasi Sosial (Komsos)
sebagai salah satu metode Binter dapat dilaksanakan secara langsung dan tidak
langsung oleh setiap prajurit dan satuan jajaran TNI AD. Berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan Bujuknik tentang Komsos tahun 2006 (Nomor Skep/48/XII/2006
tanggal 18 Desember 2006), selama kurun waktu tahun 2006 sampai dengan
tahun 2012 menunjukan bahwa pelaksanaan Komsos masih sering menemukan
berbagai hambatan. Hal ini dikarenakan Bujuknik tentang Komsos tersebut hanya
membahas Komsos pada masa damai saja sedangkan Komsos pada masa perang
(pada tugas OMP), sesudah perang dan pada tugas OMSP belum dijelaskan,
sehingga sasaran yang ingin dicapai kurang berhasil secara optimal. Apabila
dihadapkan dengan kondisi di atas, maka Bujuknik tentang Komsos yang
dioperasionalkan saat ini dinilai sudah tidak valid

c. Agar Komsos dapat dilaksanakan secara terarah dan mencapai sasaran


yang diharapkan, maka perlu dilaksanakan penataan dan penyelarasan doktrin
agar selalu valid, operasional, selaras dengan tugas dan fungsi Binter TNI AD
melalui pelaksanaan revisi Buku Petunjuk Teknik tentang Komsos sebagai
penjabaran dari Buku Petunjuk Administrasi tentang Metode Binter, sehingga dapat
digunakan sebagai pedoman bagi Satkowil dan Satnonkowil serta sebagai sumber
bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Buku Petunjuk Teknik ini dimaksudkan untuk memberikan


petunjuk dan penjelasan secara teknis tentang penyelenggaraan Komsos dalam
mendukung Tugas dan Fungsi Binter TNI AD.
4

b. Tujuan. Buku Petunjuk Teknik ini sebagai pedoman agar memiliki


kesamaan dalam penyelenggaraan Komsos.

3. Ruang lingkup dan tata urut.

a. Ruang lingkup. Lingkup pembahasan buku petunjuk teknik ini meliputi


uraian secara teknis tentang cara penyelenggaraan Komsos yang dilaksanakan
oleh seluruh prajurit maupun satuan TNI AD.

b. Tata Urut. Buku Petunjuk Teknik ini disusun dengan tata urut sebagai
berikut:

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan Umum.

3) Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007 tanggal 5 Juli 2007 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Tulisan Dinas Di lingkungan Angkatan Darat.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal 1 September 2011


tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan
Buku Petunjuk Angkatan Darat.

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/93/XII/2008 tanggal 12 Desember 2008


tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Binter.

d. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/24/II/2006 tanggal 3 Februari 2006


tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Doktrin TNI AD.

e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/98/V/2007 tanggal 16 Mei 2007


tentang Buku Petunjuk Induk tentang Binter.

5. Pengertian. (Sublampiran A).


5

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Untuk menjamin keberhasilan penyelenggaraan Komsos maka perlu


dirumuskan ketentuan umum meliputi tujuan, sasaran, sifat, peranan, organisasi, tugas
dan tanggung jawab, syarat personel, unsur-unsur Komsos, bentuk-bentuk Komsos serta
faktor-faktor yang mempengaruhi.

7. Tujuan. Memelihara dan meningkatkan keeratan hubungan antara TNI AD


dengan segenap komponen bangsa untuk kepentingan pertahanan negara, mengatasi
kesulitan rakyat dan mendukung tercapainya tugas pokok TNI AD.

8. Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Komsos adalah:

a. Tercapainya pemahaman komponen bangsa tentang pertahanan negara.

b. Tercapainya jalinan kerjasama antara komponen bangsa dengan TNI AD


dalam rangka mengatasi kesulitan rakyat.

c. Tercapainya dukungan terhadap tugas pokok TNI AD.

9. Sifat Komsos.

a. Secara langsung. Dalam penyampaian pesan oleh komunikator kepada


komunikan dilakukan secara lisan atau dengan bertatap muka.

b. Secara tidak langsung. Dalam penyampaian pesan oleh komunikator


kepada komunikan dilaksanakan melalui gambar, tulisan dan media masa.

10. Peranan.

a. Sebagai sarana komunikasi untuk memelihara dan meningkatkan keeratan


hubungan dengan segenap komponen bangsa serta meningkatkan
kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka pertahanan negara.

b. Sebagai sarana komunikasi untuk memelihara dan meningkatkan keeratan


hubungan dengan segenap komponen bangsa dalam rangka mengatasi kesulitan
rakyat.

c. Sebagai sarana sosialisasi terhadap komponen bangsa dalam rangka


mendukung tercapainya tugas pokok TNI AD.

11. Organisasi. Organisasi Komsos melekat pada fungsi Kowil dan Non Kowil
maka diperlukan struktur organisasi sebagai berikut:
6

KODAM

KOREM
KOMPONEN
SAT BANGSA
NON KOWIL

KODIM

KORAMIL

Keterangan.

: Garis komando.
: Garis koordinasi

12. Tugas dan Tanggung Jawab. Tanggung jawab dalam penyelenggaraan


Komsos disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing pejabat.

a. Pangdam.

1) Tugas.

a) Merumuskan dan merencanakan secara teknis Komsos di


wilayah tanggung jawabnya.

b) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap


penyelenggaraan Komsos di wilayahnya.

2) Tanggung jawab. Pangdam bertanggungjawab kepada Kasad atas


penyelenggaraan Komsos yang dilakukan oleh satuan di bawah
komandonya.

b. Danrem.

1) Tugas.

a) Menjabarkan, merencanakan, mengoordinasikan dan


melaksanakan secara teknis Komsos di wilayah tanggungjawabnya.

b) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap


penyelenggaraan Komsos di wilayahnya.

2) Tanggung jawab. Danrem bertanggungjawab kepada Pangdam


atas penyelenggaraan Komsos yang dilakukan oleh satuan di bawah
komandonya.
7

c. Dandim.

1) Tugas.

a) Menyelenggarakan kegiatan Komsos dengan komponen


bangsa di wilayah tanggungjawabnya.

b) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan


Komsos di wilayahnya.

2) Tanggung jawab. Dandim bertanggungjawab kepada Danrem/


Pangdam (khusus Kodim BS) atas penyelenggaraan Komsos yang
dilakukan oleh satuan di bawah komandonya.

d. Danramil.

1) Tugas. Melaksanakan Komsos dengan komponen bangsa di


wilayah tanggungjawabnya.

2) Tanggung jawab. Danramil bertanggungjawab kepada Dandim atas


kelancaran penyelenggaraan Komsos di wilayahnya.

e. Dansat Non Kowil. Menyelenggarakan kegiatan Komsos dengan


komponen bangsa secara terbatas yang dikoordinasikan dengan Satkowil.

13. Syarat-syarat Personel. Komsos yang dilaksanakan oleh perorangan maupun


satuan memerlukan personel dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Memiliki sikap, mental, perilaku dan penampilan yang dapat diterima oleh
masyarakat secara umum.

b. Memiliki pengetahuan dan menguasai materi yang akan disampaikan dalam


pelaksanaan Komsos.

c. Memiliki dan menguasai teknik wawancara.


d. Dapat meyakinkan masyarakat terhadap isi pesan yang disampaikan.

14. Unsur-unsur Komsos.

a. Komunikator/pemberi pesan.
b. Pesan/materi.
c. Media/sarana prasarana.
d. Komunikan/penerima pesan.

15. Bentuk-Bentuk Komsos. Dalam penyelenggaraan Komsos yang dilakukan oleh


jajaran TNI AD dengan menggunakan bentuk-bentuk sebagai berikut:

a. Seminar.

b. Pidato.
8

c. Ceramah.

d. Dialog.

e. Sosialisasi.

f. Penyuluhan.

g. Internet.

16. Faktor-Faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi


keberhasilan penyelenggaraan Komsos antara lain:

a. Dari dalam.

1) Personel. Tingkat kemampuan prajurit TNI AD dalam berkomunikasi


dengan komponen bangsa akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
Komsos secara optimal.

2) Sarana dan prasarana. Kesiapan sarana dan prasarana akan


berpengaruh terhadap penyelenggaraan Komsos, agar tidak menghambat
dalam pelaksanaannya.

b. Dari luar.

1) Mempertimbangkan strata pendidikan dan jabatan.

2) Adat istiadat atau budaya masyarakat yang ada di daerah.

3) Pola sikap dan pola tindak masyarakat yang ada di daerah.

4) Perkembangan lingkungan strategis.

5) Perundang-undangan yang terkait dengan Otonomi Daerah (Otda)


dan Hak Asasi Manusia (HAM).

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum. Komsos dilaksanakan untuk memelihara dan meningkatkan keeratan


hubungan guna mewujudkan saling pengertian dan kebersamaan dengan komponen
bangsa dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan Komsos pada massa
damai, selama perang (pada tugas OMP), sesudah perang dan pada tugas OMSP.

18. Komsos pada masa damai. Kegiatan ini diselenggarakan untuk penyiapan
pertahanan negara secara dini, membantu kesulitan rakyat dan mendukung tercapainya
tugas pokok TNI AD, dengan pentahapan kegiatan yang diawali dari tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
9

a. Perencanaan.

1) Merencanakan kegiatan Komsos untuk penyiapan pertahanan negara


secara dini, meliputi materi: RAK juang yang tangguh.

2) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu kesulitan rakyat,


meliputi materi operasi bakti dan karya bakti.

3) Merencanakan kegiatan Komsos untuk mendukung pencapaian tugas


pokok TNI AD, meliputi materi menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah RI, melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia.

b. Persiapan.

1) Koordinasi dengan instansi terkait.

2) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang diperlukan.

3) Jumlah peserta yang dilibatkan.

4) Dukungan logistik.

c. Pelaksanaan.

1) Komsos dalam rangka penyiapan pertahanan negara secara dini,


meliputi materi:

a) Ruang juang yang tangguh. Diharapkan komponen bangsa


dapat memahami klasifikasi daerah pertahanan untuk kepentingan
manuver satuan dan kepentingan logistik wilayah yang meliputi:

(1) Daerah depan/pertempuran. Dalam penyiapan daerah


depan/pertempuran, perlu dikomunikasikan dengan Pemda,
instansi terkait, Tomas, Toda, Toga dan masyarakat lainnya.
Daerah depan/pertempuran ini merupakan medan
pertempuran untuk menghancurkan musuh sebaiknya pada
daerah ini tidak mengembangkan pembangunan fisik berupa
Sarpras yang bersifat strategis sehingga mereka memahami
akan kepentingan daerah depan/pertempuran untuk
pertahanan negara.

(2) Daerah komunikasi. Dalam penyiapan daerah


komunikasi perlu dikomunikasikan dengan Pemda, instansi
terkait, Tomas, Toda, Toga dan masyarakat lainnya, daerah
komunikasi ini sebagai daerah penghubung antara daerah
depan/pertempuran dan daerah belakang, selain itu daerah
komunikasi ini sebaiknya dibangun sarana pendukung dan
logistik wilayah (persawahan, gudang dolog, jalan dan
jembatan dll)

(3) Daerah belakang. Dalam penyiapan daerah belakang


perlu dikomunikasikan dengan Pemda, instansi terkait, Tomas,
10

Toda, Toga dan masyarakat lainnya, dimana daerah belakang


sebagai pangkal daerah akhir. Di daerah belakang perlu
dibangun fasilitas pangkalan yang menunjang jalannya operasi
(kabel telepon, lapangan bola, gedung bertingkat dan pabrik-
pabrik dll).

b) Alat juang yang tangguh. Diharapkan komponen bangsa dapat


memahami alat juang yang tangguh untuk dipersiapkan sebelum
terjadinya perang meliputi:

(1) Sumber daya manusia

(a) Sebagai komponen cadangan: Dalam


menyiapkan komponen cadangan perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi terkait
sehingga untuk memperoleh kekuatan komponen
cadangan tersebut diperlukan koordinasi tentang
pendataan, pengklasifikasian sesuai dengan profesi,
pengorganisasian, pelatihan dan pengerahan melalui
mobilisasi guna memperbesar kekuatan dan
kemampuan komponen utama.

Contoh : Linmas, Karang Taruna, guru, dokter dll.

(b) Sebagai komponen pendukung: Dalam


menyiapkan komponen pendukung perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi terkait
sehingga untuk memperoleh kekuatan komponen
pendukung tersebut diperlukan koordinasi tentang
pendataan, pengklasifikasian sesuai dengan profesi,
pengorganisasian, pelatihan guna memperbesar dan
memperkuat komponen utama dan komponen
cadangan.

Contoh: Petani, buruh, nelayan dll.

(2) Sumber daya alam/buatan dan sarana prasarana:

(a) Sebagai komponen cadangan: Dalam


menyiapkan komponen cadangan perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi terkait
sehingga untuk memperoleh kekuatan komponen
cadangan tersebut diperlukan koordinasi tentang
pendataan, pengklasifikasian yang dipersiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar
kekuatan dan kemampuan komponen utama.

Contoh: Bahan tambang, industri bahan makanan dan


obat-obatan dll.
11

(b) Sebagai komponen pendukung: Dalam


menyiapkan komponen pendukung perlu
dikomunikasikan dengan Pemda dan instansi terkait
sehingga untuk memperoleh kekuatan komponen
pendukung tersebut diperlukan koordinasi tentang
pendataan, pengklasifikasian sesuai dengan fungsi
yang dipersiapkan guna memperbesar dan memperkuat
komponen utama dan komponen cadangan.

Contoh: Pelabuhan udara, pelabuhan laut, industri


strategis, sarana perhubungan/transportasi dll.

c) Kondisi juang yang tangguh. Diharapkan komponen bangsa


dapat memahami kondisi juang yang tangguh untuk dipersiapkan
sebelum terjadinya perang meliputi:

(1) Ideologi.

(a) Menanamkan keyakinan masyarakat tentang


Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, dengan
secara langsung melalui penyuluhan dan penataran,
sedangkan secara tidak langsung melalui media cetak
dan elektronik.

i) Implementasi Sila pertama dari pancasila


adalah:

aa) Bertaqwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa dengan melaksanakan perintah
dan menjauhi larangan-Nya.

bb) Jangan menunda-nunda waktu


dalam beribadah.

cc) Tidak memaksakan untuk memeluk


suatu agama tertentu kepada orang lain.

dd) Membina kerukunan dan saling


menghormati antar pemeluk agama.

ee) Jangan musrik, mempercayai dan


memanfaatkan dukun, santet dll.

ff) Jangan mengikuti aliran sesat yang


bertentangan dengan agama.

ii) Implementasi Sila kedua dari pancasila


adalah:

aa) Menghindari tindakan semena-


mena kepada orang lain.
12

bb) Tidak merugikan orang lain, seperti:


mencuri, korupsi & serakah, melanggar
HAM, menimbun BBM, sembako, pupuk,
tidak terlibat sengketa lahan, tidak terlibat
imigran gelap dll.

cc) Mau berbagi dan rela berkorban


untuk membantu orang lain.

dd) Menjadikan orang lain sebagai


mitra, sahabat dan saudara tidak ada
kekerasan.

ee) Introspeksi diri.

iii) Implementasi Sila ketiga dari pancasila


adalah:

aa) Menghindari konflik antar


kelompok, desa.

bb) Kompak dan bersatu

cc) Hidup rukun dalam keluarga,


bertetangga dan bermasyarakat (saling
hormat menghormati dan saling
menghargai).

dd) Tidak menjadi provokator.

iv) Implementasi Sila keempat dari pancasila


adalah:

aa) Menentukan keputusan dengan


cara bermusyawarah dan mufakat.

bb) Menepati janji dan tidak berkhianat.

cc) Mengutamakan kepentingan umum


di atas kepentingan pribadi atau golongan.

dd) Menyelesaikan masalah dengan


damai.

ee) Tidak memaksakan kehendak


kepada orang lain

v) Implementasi Sila kelima dari pancasila


adalah:

aa) Tidak pelit.

bb) Rela berkorban.


13

cc) Berbuat adil dan bijaksana


sehingga dalam mengambil keputusan
tidak merugikan orang lain.

dd) Tidak bersikap boros dan bergaya


hidup mewah.

ee) Mau berbagi/sedekah.

(b) Mewaspadai terhadap gerakan ekstrim dan


radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
dan melakukan pemantauan terhadap perkembangan
kegiatan bahaya laten Komunis/G.30S PKI, DI/TII dan NII,
teroris, fundamentalis dan faham radikal lainnya dengan
cara memberikan penyuluhan, penataran, ceramah dan
dialog.Implementasinya:

i) Memberikan pembinaan kesadaran


kepada komponen bangsa yang terlibat eks
Komunis/G.30S PKI, DI/TII dan NII, teroris,
fundamentalis dan faham radikal lainnya agar
meninggalkan ideologinya yang tidak sesuai
dengan ideologi Pancasila.

ii) Mengajak kepada komponen bangsa yang


terlibat eks Komunis/G.30S PKI, DI/TII dan NII,
teroris, fundamentalis dan faham radikal lainnya
agar mengikuti kegiatan acara peringatan hari-
hari besar nasional.

iii) Memberikan pembinaan melalui


penyuluhan agamanya masing-masing secara
utuh bagi komponen bangsa yang terlibat eks
Komunis/G.30S PKI, DI/TII dan NII, teroris,
fundamentalis dan faham radikal lainnya.

(2) Politik.

(a) Menggugah masyarakat pentingnya pemahaman


hak dan kewajiban sebagai warga negara, dengan cara
memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan
tentang: kesadaran bela negara (mencintai tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan
Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk
bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal
bela negara) dan wawasan kebangsaan (rasa
kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat
kebangsaan). Implementasinya:

i) Mencintai tanah air: Masyarakat harus


menggunakan/memakai produk dalam negeri.
14

ii) Kesadaran berbangsa dan bernegara:


Jangan terprovokasi oleh hasutan yang
mengarah kepada gerakan separatis, teroris dan
gerakan bersenjata.

iii) Yakin akan Pancasila sebagai ideologi


negara: Dengan mengamalkan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, negara dan bangsa
Indonesia tetap jaya.

iv) Rela berkorban untuk bangsa dan negara


serta memiliki kemampuan awal bela negara:
bersedia mengorbankan waktu, tenaga, pikiran
dan harta benda untuk kepentingan umum dan
pada saatnya siap mengorbankan jiwa raga bagi
kepentingan bangsa dan negara.

v) Rasa kebangsaan: diarahkan guna


menumbuhkan kesatuan tekad perasaan
masyarakat terhadap kondisi bangsanya untuk
menjadi bangsa yang kuat, dihormati dan
disegani bangsa lainnya. Diwujudkan dalam
kesetiaan masyarakat kepada pemerintah dan
rela berkorban demi tegaknya persatuan dan
kesatuan bangsa.

vi) Paham kebangsaan: Diarahkan guna


terbentuknya pemahaman rakyat dan
masyarakat yang sama terhadap bangsa dan
negara Indonesia yang diproklamasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945, hal ini tercermin pada
pemahaman tentang hak dan kewajiban warga
negara yang sama dalam upaya pembelaan
negara tanpa ada diskriminasi.

vii) Semangat kebangsaan: diarahkan untuk


terbentuknya kualitas ketangguhan bangsa
dalam menghadapi berbagai ancaman, hal ini
dapat terlihat pada peristiwa Palagan Ambarawa
dimana semboyan “Merdeka atau Mati” dijadikan
pemotivasi untuk melawan penjajah guna
mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

(b) Mendorong masyarakat agar selalu mematuhi


ketentuan hukum dalam kehidupan sehari-hari, dengan
secara langsung melalui penyuluhan/ceramah,
penerangan dan dialog sedangkan secara tidak
langsung melalui film, media elektronik dan media cetak
bisa berbentuk karikatur pelanggaran hukum.
Implementasinya: Mentaati segala peraturan hukum
yang tertulis maupun tidak tertulis.
15

(c) Mendorong masyarakat untuk selalu


mengutamakan kepentingan umum, bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dengan cara
memberikan penyuluhan dan penerangan tentang
kepentingan umum, bangsa dan negara untuk
persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa
Indonesia karena apabila kita mengutamakan
kepentingan pribadi dan golongan mengakibatkan
konflik/permusuhan yang melanggar hukum.

(3) Ekonomi.

(a) Membantu program pemerintah dalam


meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
dan perkebunan, peternakan dan perikanan yang
dilaksanakan secara terpadu dan pemberdayaan di
sektor lainnya. Dengan cara mengkomunikasikan
dengan tenaga ahli dari instansi terkait untuk
memberikan penyuluhan/ceramah tentang peningkatan
hasil perkebunan, peternakan, perikanan, pertanian dan
sektor lainnya sehingga hasil dari perkebunan,
peternakan, perikanan, pertanian dan sektor lainnya
lebih meningkat. Implementasinya:

i) Cara memilih bibit tanaman perkebunan


(karet, kelapa sawit, pinus dll), benih ikan (lele,
gurame, nila dll), benih ternak (unggas, sapi,
kerbau dll) bibit unggul pertanian (jagung, padi,
kedelai dll).

ii) Cara pemberian pupuk yang benar.

iii) Memberikan contoh cara bertani,


berkebun dan beternak yang baik dan benar.

(b) Membantu program pemerintah meningkatkan


perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah ( UKM)
kepada masyarakat. Dengan cara mengkomunikasikan
dengan tenaga ahli dari instansi terkait untuk
memberikan penyuluhan/ceramah tentang perkope-
rasian dan UKM, selain itu mengkomunikasikan kepada
Pemda agar memberikan pinjaman dana tanpa bunga
kepada UKM.

(4) Sosial budaya.

(a) Memberikan pemahaman kepada masyarakat


tentang pentingnya toleransi dalam hidup beragama.
Dengan cara memberikan penyuluhan, ceramah, dialog
dan penataran kepada masyarakat tentang toleransi
hidup beragama (saling menghormati dan menghargai
semua umat beragama) dengan cara menghadiri
16

perayaan hari-hari besar agama lain dan memberi


kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat
beribadah menurut agama dan kepercayaannya
masing-masing.

(b) Meningkatkan kecerdasan dan kesadaran hukum


kepada masyarakat. Dengan cara mengkomunikasikan
dengan instansi terkait untuk memberikan secara
langsung penyuluhan, ceramah, dialog dan penerangan
tentang peningkatan mutu pendidikan dan ketaatan
masyarakat terhadap peraturan hukum, serta secara
tidak langsung melalui media cetak dan elektronik.
Implementasinya:

i) Mengajar masyarakat yang buta huruf di


pedesaan.

ii) Mentaati perturan lalu lintas, menghargai


hukum adat istiadat dll.

(c) Memberikan penyuluhan kebersihan dan


kesehatan lingkungan dengan cara mengajak/
menghimbau masyarakat untuk membersihkan
lingkungan rumah dan pekarangan serta tempat lainya
yang tidak bertuan sehingga menjadi bersih, nyaman
dan sehat .

(d) Menggalakan kegiatan dan melakukan kegiatan


olah raga bersama masyarakat dengan cara mengajak/
menghimbau Pemda, Toda, Tomas dan instansi terkait
untuk mengadakan turnamen olah raga sehingga dapat
mempengaruhi minat masyarakat untuk berolah raga
dan berkompetisi.

(e) Menumbuhkembangkan berbagai bentuk


kesenian, budaya dan adat istiadat di lingkungan
masyarakat. Dengan cara mengkomunikasikan dan
menyarankan kepada Pemda dan instansi terkait untuk
selalu menjaga kelestariannya dan mengembangkan
seni, budaya dan adat istiadat daerah tersebut.
Implementasinya:

i) Kesenian: Memfasilitasi masyarakat untuk


mengembangkan kesenian daerah.

ii) Budaya: Memasyarakatkan pakaian


daerah dalam suatu acara festival.

iii) Adat-istiadat: Mengajak pemuda/pemudi di


karang taruna untuk mengenal adat istiadat di
setiap daerah.
17

(5) Pertahanan. Mengajak masyarakat dengan cara


pemberitahuan kepada petugas RT/RW untuk mengikuti
penyuluhan/ceramah dan penataran bela negara serta
wawasan kebangsaan yang telah diprogramkan oleh
pemerintah agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam
kepentingan pertahanan negara.Implementasinya:
Melaksanakan upacara bersama masyarakat memperingati
hari besar nasional.

(6) Keamanan

(a) Membudayakan wajib lapor setiap ada


perkembangan situasi yang terjadi di lingkungan
masyarakat dengan cara memberikan penyuluhan,
ceramah dan menghimbau masyarakat untuk
berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan wilayah.
Implementasinya: Setiap tamu yang menginap 1x24 jam
wajib lapor RT setempat.

(b) Menggalakan kegiatan Siskamling di lingkungan


masyarakat dengan cara mengajak, menghimbau dan
mendorong masyarakat untuk melaksanakan patroli,
ronda malam guna mewujudkan keamanan lingkungan.
Implementasinya: Bersama-sama masyarakat
melaksanakan Siskamling.

2) Komsos dalam rangka membantu kesulitan rakyat, melalui :

a) Kesehatan. (KB Kes, buta aksara, sunatan massal, operasi


bibir sumbing, donor darah, AIDS, narkoba dll)

(1) KB Kes. Secara terpadu dengan instansi terkait


memberikan penyuluhan/ceramah, penataran, dialog dan
penerangan secara langsung kepada masyarakat tentang
pengunaan Pil KB, IUD, Kondom dan Suntik, sedangkan
secara tidak langsung melalui media cetak dan elektronik.

(2) Buta aksara. Bekerja sama dengan Pemda


memberikan pelajaran terhadap masyarakat yang buta aksara
untuk belajar membaca dan menulis sehingga masyarakat
tersebut dapat membaca dan menulis.

(3) Sunatan massal. Bekerja sama dengan Pemda dan


dinas kesehatan untuk melaksanakan sunatan massal bagi
masyarakat yang tidak mampu.

(4) Operasi bibir sumbing. Bekerja sama dengan


Pemda dan dinas kesehatan untuk melaksanakan operasi bibir
sumbing bagi masyarakat yang tidak mampu.

(5) Donor darah. Mendorong, mengajak dan


menghimbaui masyarakat dan pekerja instansi lainnya untuk
melaksanakan donor darah dalam rangka hari palang Merah
Indonesia.
18

(6) AIDS dan Narkoba. Bekerja sama dengan Pemda dan


Polri memberikan secara langsung penyuluhan/ ceramah dan
penerangan terhadap para mahasiswa/wi, pelajar dan
masyarakat tentang bahaya AIDS dan Narkoba sedangkan
secara tidak langsung melalui media cetak dan elektronik.

b) Pertanian dan peternakan (penerapan teknologi pertanian dan


peternakan). Bekerja sama dengan Pemda dan instansi terkait secara
langsung memberikan penyuluhan/ceramah, penerangan dan dialog
tentang penerapan teknologi pertanian dan peternakan kepada
masyarakat khususnya para petani untuk meningkatkan hasil
pertanian dan peternakan sedangkan secara tidak langsung melalui
media cetak dan elektronik. Implementasinya:

(1) Pertanian: Mempraktekan mesin bajak kepada petani.

(2) Peternakan: Mempraktekan penetasan telur ayam


dengan mesin penetas.

c) Perekonomian.

(1) Pasar murah/bazar. Mengkomunikasikan/koordinasi


dengan Pemda, Bulog dan perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan 9 bahan pokok mengadakan pasar murah/bazar
untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.

(2) Raskin. Mengkomunikasikan/koordinasi dengan


Pemda dan Tomas untuk mengawasi pembagian Raskin yang
dilaksanakan oleh petugas sehingga pembagiannya tepat
sasaran sesuai berat yang diterima masyarakat yang tidak
mampu.

d) Keamanan (Siskamling, Pamswakarsa dll). Mengkomu-


nikasikan/koordinasi dengan Pemda, Tomas, Toda dan instasi terkait
untuk melaksanakan Siskamling dan Pamswakarsa melalui ronda
maupun patroli dengan pengecekan khusus di tempat-tempat yang
dianggap rawan kriminalitas.

e) Perikanan (penerapan teknologi perikanan). Bekerja sama


dengan Pemda dan instansi terkait secara langsung memberikan
penyuluhan/ceramah, penerangan dan dialog tentang penerapan
teknologi perikanan kepada masyarakat khususnya para petambak
untuk meningkatkan hasil perikanan sedangkan secara tidak
langsung melalui media cetak dan elektronik. Implementasinya:
Mempraktekan penerapan sirkulasi air, agar air tetap jernih.

f) Hukum.

(1) HAM. Mengkomunikasikan dengan Polri dan Komnas


HAM untuk membantu masyarakat yang menuntut keadilan
tentang pelanggaran HAM sehingga pelaku pelanggaran HAM
dapat diproses secara hukum di pengadilan.
19

(2) Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).


Mengkomunikasikan dengan Polri dan ketua RT/RW
membantu keluarga yang menuntut keadilan terhadap
kekerasan yang dilakukan oleh suami/istri yang mengharapkan
pelaku kekerasan dapat diproses secara hukum di pengadilan.

(3) Kriminalitas. Mengkomunikasikan/koordinasi dengan


Pemda, Tomas, Toda, Toga dan instasi terkait dengan
melakukan pengawasan secara terpadu di tempat-tempat yang
rawan kriminalitas melalui patroli secara rutin.

(4) Lalu lintas. Mengkomunikasikan/koordinasi dengan


Polri dan DLLAJR untuk bekerja sama melaksanakan
penyuluhan ke masyarakat, mahasiswa dan pelajar tentang
kesadaran hukum agar tidak melanggar lalu-lintas.

g) Kebersihan lingkungan dan hidup sehat. Memberikan


penyuluhan tentang kebersihan lingkungan dan hidup sehat dengan
cara mendorong, mengajak dan menghimbau Tomas, Toda, Toga
dan masyarakat untuk membersihkan lingkungan rumah dan
pekarangan serta tempat-tempat kotor yang tidak bertuan sehingga
menjadi bersih, nyaman dan menjadikan kita selalu hidup sehat.
Implementasinya: Melaksanakan kerja bakti bersama masyarakat.

h) Memanfaatkan lahan tidur menjadi perkebunan.


Mengkomunikasikan dengan Pemda dan instansi lainnya dengan
cara mendorong, mengajak dan menghimbau untuk memanfaatkan
lahan tidur yang ada difungsikan menjadi lahan perkebunan yang
produktif sehingga dapat menghasilkan tanaman dan buah-buahan
yang dapat dipetik hasilnya.

3) Komsos dalam rangka pencapaian tugas pokok TNI AD, tentang:

a) Menegakkan kedaulatan negara.

(1) Gerakan separatis bersenjata, aksi teroris dan


pemberontakan bersenjata yang mengancam kedaulatan
negara sesuai UUD 1945 dengan cara memberikan
penyuluhan/ceramah kepada masyarakat agar tidak
terpengaruh oleh Gerakan separatis bersenjata, aksi teroris
dan pemberontakan bersenjata yang mengancam kedaulatan
negara dan wajib lapor apabila masyarakat melihat adanya
organisasi maupun gerakan tersebut di atas.

(2) Bahaya laten Komunis/G.30 S PKI, DI/TII dan NII yang


mengancam terhadap kedaulatan negara dengan cara
memberikan penyuluhan/ceramah kepada masyarakat agar
tidak terpengaruh oleh gerakan bahaya laten Komunis/ G.30 S
PKI, DI/TII dan NII yang mengancam kedaulatan negara dan
wajib lapor apabila masyarakat melihat adanya organisasi,
kegiatan penyebaran paham dan doktrin maupun gerakan
lainnya.
20

(3) Ancaman dari luar berupa agresi, invasi, sabotase dan


kegiatan spionase.
(a) Ancaman dari luar berupa agresi dan invasi.
Dengan cara memberikan penyuluhan/ceramah kepada
masyarakat tentang kesiapan masyarakat untuk
menjadi komponen cadangan dan pendukung yang
sudah ditentukan dalam organisasinya dan selanjutnya
guna menghadapi kemungkinan adanya agresi dan
invasi dari negara asing.

(b) Ancaman sabotase. Dengan cara memberikan


penyuluhan/ceramah kepada masyarakat agar
masyarakat lebih waspada terhadap gerakan
perorangan maupun kelompok yang mencurigakan dan
memungkinkan mereka akan melakukan sabotase
penghancuran pada obyek vital nasional maupun
sabotase penyebaran zat kimia melalui sumber air dan
sumber lainnya.

(c) Kegiatan spionase. Bekerjasama dengan


instansi terkait untuk memberikan penyuluhan/ceramah
kepada Pemda, mahasiswa, Tomas dan intelektual
lainnya agar mewaspadai terhadap kegiatan orang
asing yang kemungkinan melakukan spionase untuk
mendapatkan rahasia pertahanan negara secara
tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah
dideteksi.

(4) Ancaman perang saudara/konflik komunal.


Mengkomunikasikan dengan Pemda, Polri untuk mengajak
Tomas, Toga, Todat dan aparat lainnya dari kelompok yang
akan konflik untuk mengadakan musyawarah/berdamai
sehingga tidak terjadi perang saudara/konflik komunal. Selain
itu memberikan penyuluhan/ceramah kepada kelompok yang
berpotensi konflik tentang pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa.

b) Mempertahankan keutuhan wilayah RI.

(1) Pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa serta


Bhinneka Tunggal Ika. Mengkomunikasikan dengan Pemda
dan instansi terkait, secara langsung untuk memberikan
penyuluhan/ceramah dan penerangan kepada masyarakat
tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa serta
Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Republik Indonesia, secara tidak
langsung melalui media cetak dan elektronik.

(2) Disintegrasi bangsa. Mengkomunikasikan dengan


Pemda dan instansi terkait, secara langsung untuk
memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan kepada
21

Tomas, Toga, Todat, Toda, Mahasiswa, LSM, Wartawan dan


masyarakat lainnya di tiap Propinsi tentang disintegrasi
bangsa.
c) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia.

(1) Eksploitasi sumber daya alam. Mendorong,


menghimbau dan mengajak Pemda dan instansi terkait untuk
memberdayakan sumber daya alam guna kepentingan
kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara serta
mencegah eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan
perorangan, kelompok tertentu maupun negara lain.

(2) Trafficking. Mendorong, menghimbau dan mengajak


Pemda, Polri, Imigrasi, Tomas, Toda, Todat dan instansi terkait
untuk mencegah terjadinya Trafficking (perdagangan manusia)
ke luar negeri.

(3) Ancaman bahaya Nubika. Mengkomunikasikan dengan


Pemda dan instansi terkait untuk memberikan penyuluhan/
ceramah dan penerangan terhadap masyarakat tentang
dampak negatif bahaya Nubika terhadap ekosistem kehidupan
manusia dan lingkungannya.

d. Pengakhiran.

a) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos.

b) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos.

c) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan pengaruh


kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang akan datang.

d) Pengecekan penggunaan Sarpras.

19. Komsos selama perang (pada tugas OMP). Kegiatan ini diselenggarakan untuk
mendukung operasi gabungan, operasi darat dan operasi bantuan, dengan pentahapan
kegiatan yang diawali dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

a. Perencanaan. Merencanakan materi Komsos dalam rangka


mendukung operasi gabungan, operasi darat dan operasi bantuan, meliputi:

1) Pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah tentang perang.

2) Provokasi, agitasi dan propaganda musuh.

3) Menanamkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme.

4) Kewaspadaan terhadap keamanan wilayah.

5) Pengendalian penduduk.
22

6) Menggiatkan sistem temu cepat lapor cepat.

7) Meningkatkan daya tangkal, daya cegah dan daya lawan.


b. Persiapan.

1) Koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait.

2) Menyiapkan Alkap/Sarpras yang diperlukan.

3) Dukungan logistik.

4) Menyiapkan personel yang menjadi komunikator.

c. Pelaksanaan.

1) Pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah tentang perang.


Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan secara langsung kepada
masyarakat tentang kebijakan pemerintah tentang perang, secara tidak
langsung melalui media cetak dan elektronik.

2) Provokasi, agitasi dan propaganda musuh. Memberikan informasi


dan penerangan secara langsung kepada masyarakat agar tidak mudah
terpengaruh oleh provokasi, agitasi dan propaganda musuh, secara tidak
langsung melalui media cetak dan elektronik.

3) Menanamkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme.


Memberikan penyuluhan/ceramah kepada masyarakat untuk
membangkitkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme serta
mengadakan perlawanan pada setiap bentuk ancaman.

4) Kewaspadaan terhadap keamanan wilayah. Memberikan


penyuluhan/ceramah kepada masyarakat untuk membangkitkan kesadaran
masyarakat untuk lebih waspada terhadap keamanan wilayah dengan cara
melaksanakan penjagaan, patroli dan Siskamling.

5) Pengendalian penduduk. Mengajak dan membantu penduduk yang


berada di daerah depan untuk melaksanakan pengungsian ke daerah
belakang melalui route yang sudah ditentukan.

6) Menggiatkan sistem temu cepat lapor cepat. Mengajak masyarakat


untuk menggiatkan sistem temu cepat lapor cepat apabila melihat adanya
tanda-tanda kegiatan musuh.

7) Meningkatkan daya tangkal, daya cegah dan daya lawan.


Menghimbau dan mengajak masyarakat melalaui penerangan untuk
meningkatkan daya tangkal, daya cegah dan daya lawan terhadap setiap
bentuk ancaman.

d. Pengakhiran.

1) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos.

2) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos.


23

3) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan pengaruh


kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang akan datang.

4) Pengecekan penggunaan alat perlengkapan yang digunakan.

5) Pengecekan terhadap personel yang menjadi komunikan.

20. Komsos sesudah perang. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka


mengendalikan kerusakan daerah, merehabilitasi wilayah dan mengembalikan kondisi
juang masyarakat di wilayah dengan pentahapan kegiatan yang diawali dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

a. Perencanaan. Merencanakan materi Komsos tentang pengendalian


kerusakan daerah, rehabilitasi wilayah dan pengembalian kondisi juang
masyarakat di wilayah, meliputi:

1) Menumbuhkan kembali kondisi juang masyarakat.

2) Membangun kembali infrastruktur dan suprastruktur yang rusak.

3) Pengembalian pengungsi.

b. Persiapan.

1) Koordinasi dengan instansi terkait.

2) Menyiapkan pendataan masyarakat, tempat dan tenda,


penampungan sementara, kebutuhan angkutan, Alpal dapur umum dan
logistik, keterlibatan personel dan pengamanan yang diperlukan.

3) Menyiapkan personel yang menjadi komunikator.

4) Menyiapkan bahan dan Alkap yang akan digunakan dalam


membangun infrastruktur dan suprastruktur.

c. Pelaksanaan.

1) Menumbuhkan kembali kondisi juang masyarakat tentang:

a) Ideologi. Memberikan penyuluhan/ceramah kepada


masyarakat untuk mengembalikan keyakinan terhadap Pancasila
sebagai falsafah dan ideologi negara.

b) Politik. Mengajak komponen bangsa untuk aktif kembali dalam


bidang politik sesuai tugas dan tanggungjawabnya sehingga peran
lembaga legeslatif, yudikatif dan eksekutif dapat bangkit kembali
dalam rangka menstabilkan politik, agar sistem pemerintahan dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.

c) Ekonomi. Mengajak kembali Pemda dan pengusaha untuk


dapat mewujudkan kemandirian serta menjamin kepastian dalam
penyediaan kebutuhan dasar masyarakat secara berkesinambungan
yang pada gilirannya menjadi penopang kepentingan Hanneg.
24

d) Sosial Budaya. Bekerjasama dengan Pemda dan instansi


terkait secara terpadu melaksanakan penanganan rehabilitasi
kesehatan, mental dan psikologis masyarakat serta rehabilitasi
pendidikan.

e) Pertahanan. Mengajak komponen bangsa untuk membangun


kembali sistem ”early warning”, dan memberikan penyuluhan tentang
bela negara dan wawasan kebangsaan.

f) Keamanan: Memberikan penyuluhan/ceramah guna


membangun kembali kesadaran masyarakat untuk melaksanakan
temu cepat dan lapor cepat apabila dalam Siskamling serta
Pamswakarsa menemukan hal-hal yang mencurigakan.

2) Membangun kembali suprastruktur dan infrastruktur yang rusak.

a) Suprastruktur: Mengajak dan membantu aparat pemerintah


untuk mengaktifkan sistem pemerintahan sehingga dapat
membangun kembali kewibawaan pemerintah.

b) Infrastruktur: Mendorong dan membantu Pemda membangun


kembali sarana dan prasarana yang rusak, agar roda pemerintahan
berjalan sebagaimana mestinya.

3) Mengembalikan pengungsi:

a) Koordinasi dengan Pemda untuk mengembalikan pengungsi


ke daerah masing-masing.

b) Koordinasi dengan Pemda untuk membantu membagikan


logistik sementara selama pengungsi belum mampu mencukupi
kebutuhannya sehari-hari.

c) Koordinasi dengan Pemda untuk menempatkan masyarakat ke


penampungan sementara sedekat mungkin dengan tempat
tinggalnya bagi pengungsi yang rumahnya mengalami kerusakan.

d. Pengakhiran.

1) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan pengaruh


kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang akan datang.

2) Pengecekan terhadap hasil akhir kondisi juang.

3) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos dalam rangka mengendalikan


kerusakan daerah, merehabilitasi wilayah dan mengembalikan kondisi juang
masyarakat di wilayah.

4) Pengecekan kembali terhadap Alpal yang digunakan.

5) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos.


25

21. Komsos pada tugas OMSP. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka
mendukung tugas OMSP baik yang bersifat tempur maupun non tempur dengan
pentahapan kegiatan yang diawali dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran.

a. Komsos pada tugas OMSP yang bersifat tempur.

1) Perencanaan.

a) Merencanakan kegiatan Komsos untuk mengatasi gerakan


separatis bersenjata, pemberontakan bersenjata dan aksi terorisme.

b) Merencanakan kegiatan Komsos untuk mengamankan wilayah


perbatasan.

c) Merencanakan kegiatan Komsos untuk mengamankan objek


vital nasional yang bersifat strategis.

d) Merencanakan kegiatan Komsos untuk melaksanakan operasi


tugas perdamaian dunia sesuai dengan politik luar negeri.

2) Persiapan.

a) Koordinasi dengan instansi terkait.

b) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang diperlukan.

c) Dukungan logistik.

d) Menyiapkan personel untuk menjadi komunikator (memiliki


kemampuan bahasa asing untuk penugasan misi perdamaian PBB).

3) Pelaksanaan.

a) Komsos untuk mengatasi gerakan separatis bersenjata dan


pemberontakan bersenjata meliputi:

(1) Memberikan secara langsung penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa agar tidak
terpengaruh oleh provokasi, agitasi dan propaganda gerakan
separatis bersenjata dan pemberontakan bersenjata
sedangkan secara tidak langsung melalui media cetak dan
elektronik.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa agar mengaktifkan dan
melaksanakan temu cepat dan lapor cepat apabila mengetahui
keberadaan dan kegiatan separatis bersenjata dan
pemberontakan bersenjata.
26

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang kesadaran bela negara
dan wawasan kebangsaan untuk membangun perlawanan
wilayah guna memisahkan dan memutuskan hubungan antara
masyarakat dengan separatis bersenjata dan pemberontakan
bersenjata.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang pentingnya
kemanunggalan TNI-Rakyat untuk mencegah pengaruh
separatis bersenjata dan pemberontakan bersenjata sehingga
membatasi ruang geraknya dengan mengisolasi daerah yang
digunakan gerakan separatis bersenjata dan pemberontakan
bersenjata.

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang pentingnya pengawasan
dan penertiban logistik wilayah agar tidak dimanfaatkan oleh
gerakan separatis bersenjata dan pemberontakan bersenjata.

(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang peningkatan kerja sama
dengan instansi terkait untuk menghancurkan hubungan
komunikasi antara gerakan separatis bersenjata dari dalam
negeri dan luar negeri serta antara pemberontakan bersenjata
dari dalam negeri dan luar negeri.

b) Komsos untuk mengatasi aksi terorisme meliputi:

(1) Memberikan secara langsung penyuluhan/ceramah dan


penerangan terhadap komponen bangsa agar tidak
terpengaruh oleh provokasi, agitasi dan propaganda gerakan
aksi terorisme, sedangkan secara tidak langsung melalui
media cetak dan elektronik.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa agar mengaktifkan dan
melaksanakan temu cepat dan lapor cepat tentang
keberadaan dan kegiatan aksi terorisme.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang pemberdayaan
pemerintah daerah dan instansi terkait secara terpadu untuk
menghancurkan kekuatan dan alat peralatan aksi terorisme.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang pemberdayaan
pemerintah daerah dan instansi terkait secara terpadu di
semua lini untuk meningkatkan ketanggapsegeraan terhadap
administrasi penduduk, lalu lintas orang maupun barang yang
dicurigai melalui bandara, pelabuhan dan wilayah perbatasan.
27

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang pembinaan dan
pemberdayaan instansi terkait daerah dalam pengawasan
terhadap pedagang yang menyediakan zat kimia, bahan dasar
peledak yang terkait dengan proses pembuatan bahan
peledak.
(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan
terhadap komponen bangsa tentang pembinaan daerah
terpencil dan terisolir melalui kegiatan pembinaan perlawanan
wilayah, Komsos, dan Bakti TNI dengan sasaran
pembangunan yang bersifat fisik maupun non fisik dalam
rangka meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap
pengaruh dari kegiatan organisasi terorisme di wilayah.

(7) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang peningkatan kerja sama
dengan instansi terkait untuk menghancurkan hubungan
komunikasi antara terorisme dalam negeri dan luar negeri.

c) Komsos untuk mengamankan wilayah perbatasan meliputi:

(1) Memberikan secara langsung penyuluhan/ceramah,


penerangan dan dialog terhadap komponen bangsa tentang
mantapnya stabilitas keamanan di wilayah perbatasan darat
antar negara dengan negara lain dari penyelundupan, illegal
logging, illegal fishing, trafficking dan pelanggaran batas
wilayah termasuk mengamankan kegiatan survei dan
pemetaan, sedangkan secara tidak langsung melalui media
cetak dan elektronik.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah, penerangan dan


dialog terhadap komponen bangsa di wilayah perbatasan guna
mengaktifkan temu cepat dan lapor cepat dalam rangka
deteksi dini terhadap patok-patok batas wilayah negara,
pencurian/eksploitasi terhadap SDA dan SDB sepanjang garis
perbatasan darat antar negara.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah, penerangan dan


dialog terhadap komponen bangsa tentang mantapnya
kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan di wilayah
perbatasan agar tidak mudah terpengaruh oleh kondisi sosial
negara tetangga.

d) Komsos untuk mengamankan objek vital nasional yang bersifat


strategis meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah, penerangan dan


dialog terhadap penduduk sekitar objek vital untuk
meningkatkan partisipasi aktif guna menjaga dan
mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis dari
segala ancaman dan gangguan yang timbul.
28

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap penduduk sekitar objek vital melalui kegiatan
pelatihan yang diarahkan untuk sistem temu cepat dan lapor
cepat dalam rangka menghadapi setiap ancaman dan
gangguan yang timbul.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap penduduk sekitar objek vital nasional yang bersifat
strategis untuk meningkatkan daya tangkal dalam rangka
menjaga dan menghadapi setiap ancaman dan gangguan
yang timbul.

e) Komsos dalam rangka melaksanakan tugas perdamaian dunia


sesuai dengan politik luar negeri meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah, penerangan dan


dialog terhadap penduduk daerah penugasan guna
menimbulkan kesadaran untuk tetap mentaati kesepakatan
perdamaian, mencegah berlanjutnya konflik, mencegah
terjadinya pelanggaran hukum internasional dan HAM.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap penduduk daerah penugasan untuk
menyelenggarakan bakti TNI guna membangun kembali
daerah yang rusak akibat perang/pertikaian.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap penduduk daerah penugasan tentang kesadaran
mengakhiri konflik dan berdamai sesuai resolusi PBB kepada
golongan/kelompok yang bertikai untuk mencegah jatuhnya
korban rakyat sipil yang tidak berdosa.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap penduduk daerah penugasan untuk meningkatkan
semangat kerja sama antara aparat pemerintah daerah
penugasan dan penduduk daerah penugasan dengan pasukan
pengaman PBB dalam rangka merehabilitasi wilayah.

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap penduduk daerah penugasan untuk meningkatkan
patroli bersama dalam rangka keamanan wilayah.

(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap penduduk daerah penugasan guna membangun
kembali penanganan kesehatan, pendidikan, mental dan
psikologi masyarakat yang rusak akibat perang/konflik.

4) Pengakhiran.

a) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos dalam rangka


mendukung OMSP yang bersifat tempur.

b) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos dalam


rangka mendukung OMSP yang bersifat tempur.
29

c) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan


pengaruh kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang akan
datang.

d) Pengecekan kembali terhadap Alpal yang digunakan.

b. Komsos pada tugas OMSP yang bersifat Non tempur.

1) Perencanaan.

a) Merencanakan kegiatan Komsos untuk memberdayakan


wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai
dengan Sishanta.

b) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu tugas


pemerintah di daerah.

c) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu Kepolisian


Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan
ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang.

d) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu


menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian
bantuan kemanusiaan.

e) Merencanakan kegiatan Komsos untuk membantu pencarian


dan pertolongan dalam kecelakaan (SAR).

f) Merencanakan kegiatan Komsos untuk pengamanan


pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan
penyelundupan.

2) Persiapan.

a) Koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait.

b) Menyiapkan fasilitas/perlengkapan yang diperlukan.

c) Dukungan logistik.

d) Menyiapkan personel untuk menjadi komunikator.

3) Pelaksanaan.

a) Komsos dalam rangka memberdayakan wilayah pertahanan


dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan Sishanta
meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa dalam rangka membantu
pemerintah menyiapkan potensi nasional menjadi kekuatan
30

pertahanan yang dipersiapkan secara dini untuk kepentingan


pertahanan negara sesuai Sishanta.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang perekrutan terhadap
komponen bangsa yang memenuhi syarat untuk diadakan
pelatihan dasar kemiliteran guna menyiapkan komponen
cadangan selanjutnya diorganisir untuk dijadikan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama.
(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan
terhadap komponen bangsa tentang perekrutan terhadap
komponen bangsa yang memenuhi syarat untuk diadakan
pelatihan dasar kemiliteran guna menyiapkan komponen
pendukung selanjutnya diorganisir untuk memperkuat
kemampuan dan kekuatan komponen utama dan komponen
cadangan.

(4) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa untuk mewujudkan
kemanunggalan TNI-rakyat melalui bakti TNI dengan sasaran
pembangunan yang bersifat fisik dan nonfisik.

(5) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa untuk meningkatkan daya tangkal
masyarakat dalam perlawanan rakyat guna kepentingan
Hanneg.

(6) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa untuk mewujudkan ketahanan di
bidang Ipoleksosbudhankam dalam rangka kepentingan
Hanneg.

b) Komsos dalam rangka membantu tugas pemerintah di daerah


meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang pembangunan
infrastruktur daerah terpencil dan terisolir untuk membantu
memperlancar program pembangunan pemerintah daerah
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang kegiatan Pendidikan
Kesadaran Bela Negara (PKBN) dan Pramuka guna
meningkatkan kesadaran bela negara dan wawasan
kebangsaan dalam rangka membantu mendukung program
pembangunan pemerintah daerah.

(3) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang peningkatan daya tangkal
terhadap kondisi dinamis (Ipoleksosbudhankam) masyarakat
dalam rangka menghadapi segala bentuk ancaman terhadap
program pembangunan pemerintah daerah.
31

c) Komsos dalam rangka membantu Kepolisian Negara Republik


Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat
yang diatur dalam undang-undang meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen bangsa tentang gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat di daerah tertentu yang memiliki tingkat
kerawanan sosial sehingga tercipta kondisi daerah yang
kondusif.
(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan
terhadap komponen bangsa tentang peningkatan daya tangkal
terhadap implikasi gangguan Kamtibmas.

d) Komsos dalam rangka membantu menanggulangi akibat


bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Dengan cara memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan
terhadap komponen bangsa tentang:

(1) Evakuasi untuk menyelamatkan masyarakat yang


terkena bencana.

(2) Proses penyiapan lokasi pengungsian, pos kesehatan


dan dapur umum.

(3) Pengendalian pemenuhan kebutuhan dasar.

(4) Merehabilitasi dan merekrontruksi terhadap sarana dan


prasarana vital.

(5) Pemulihan sosial, psikologis, fungsi pemerintahan dan


fungsi pelayanan umum.

(6) Mengatasi wabah penyakit dan mengatasi bahaya


kelaparan.

(7) Membantu menyelamatkan dan mengamankan jiwa dan


harta benda untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

e) Komsos dalam rangka membantu pencarian dan pertolongan


dalam kecelakaan (SAR) dengan cara memberikan penyuluhan/
ceramah dan penerangan terhadap komponen bangsa tentang
penyiapan dan pengorganisasian masyarakat yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan profesinya diarahkan untuk mencari,
menemukan dan menyelamatkan korban jiwa dan harta benda.

f) Komsos dalam rangka membantu pemerintah mengamankan


pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan
penyelundupan meliputi:

(1) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen masyarakat tentang penyiapan
masyarakat yang mempunyai kemampuan khusus sesuai
32

profesi masing-masing untuk membantu menindak para


pembajak, perompak dan penyelundupan.

(2) Memberikan penyuluhan/ceramah dan penerangan


terhadap komponen masyarakat tentang mengaktifkan sistem
temu cepat dan lapor cepat terhadap ancaman pembajakan,
perompakan dan penyelundupan menggunakan alat
komunikasi.

4) Pengakhiran.

a) Mengevaluasi hasil kegiatan Komsos dalam rangka


mendukung OMSP yang bersifat non tempur.

b) Membuat dan melaporkan hasil pelaksanaan Komsos dalam


rangka mendukung OMSP yang bersifat non tempur.

c) Menyusun hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan


pengaruh kegiatan Komsos untuk dijadikan bahan Komsos yang akan
datang.

d) Pengecekan kembali terhadap Alpal yang digunakan.

e) Pengecekan terhadap personel.

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

22. Umum. Untuk kelancaran dalam penyelenggaraan Komsos, maka perlu adanya
tindakan pengamanan dan administrasi yang jelas, serta memperhatikan hal-hal yang
akan berpengaruh pada pelaksanaan Komsos.

23. Tindakan Pengamanan. Penyelenggaraan Komsos harus memperhatikan


tindakan pengamanan, baik pengamanan personel, materiil maupun berita.

a. Pengamanan Personel. Dimaksudkan agar dalam penyelenggaraan


Komsos tidak menimbulkan hal-hal yang dapat merugikan dari segi personel TNI
AD maupun masyarakat.

b. Pengamanan Materiil. Mengamankan sarana prasarana dalam


pelaksanaan kegiatan dari kemungkinan adanya gangguan dan hambatan.

c. Pengamanan Berita. Dimaksudkan agar dalam penyelenggaraan Komsos


tetap memegang teguh rahasia berita. Harus dapat dibedakan antara materi yang
bersifat umum dan materi yang bersifat rahasia.
33

d. Pengamanan Kegiatan. Dimaksudkan agar dalam penyelenggaraan


Komunikasi Sosial tetap menjaga keamanan setiap tahap kegiatan dari
kemungkinan adanya gangguan dan hambatan.

24. Tindakan Administrasi. Penyelenggaraan Komsos agar berjalan lancar dan


mencapai tujuan yang diinginkan perlu adanya tindakan administrasi:

a. Bagi jajaran TNI AD pada dasarnya menggunakan seluruh ketentuan yang


berlaku di lingkungan TNI AD.

b. Bagi personel/instansi diluar TNI AD menggunakan ketentuan-ketentuan


yang berlaku di lingkungan instansi masimg-masing.
c. Hal-hal yang memerlukan keterpaduan akan dikoordinasikan lebih lanjut
sebelum kegiatan dilaksanakan.

25. Tindakan lain. Dalam penyelenggaraan Komsos perlu memperhatikan hal-hal


sebagai berikut:

a. Kenali lingkungan. Dalam pelaksanaan Komsos perlu memahami adat


istiadat, kebiasaan-kebiasaan dan keharusan yang berlaku dilingkungan setempat.

b. Sikap demokratis. Dalam pelaksanaan Komsos harus mencerminkan


sikap menghormati pendapat orang lain, menghormati keputusan bersama dan
tidak memaksakan kehendak.

c. Sikap akomodatif. Dalam pelaksanaan Komsos harus mencerminkan


sikap mau menerima, menampung dan menyalurkan aspirasi yang disampaikan
oleh objek/peserta.

d. Terarah. Dalam pelaksanaan Komsos hendaknya pesan-pesan yang


disampaikan tidak menyimpang dari perencanaan yang telah ditetapkan.

e. Tepat Waktu. Dalam pelaksanaan Komsos harus memperhatikan alokasi


waktu yang telah direncanakan.

f. Hindari ancaman dan tindak kekerasan. Dalam pelaksanaan Komsos


tidak boleh menggunakan cara-cara yang bersifat ancaman, tekanan atau bentuk-
bentuk kekerasan lainnya yang dapat menimbulkan pelanggaran hukum dan Hak
Asasi Manusia (HAM).

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

26. Umum. Agar penyelenggaraan Komsos dapat terarah dan berdaya guna maka
perlu adanya pengawasan dan pengendalian.

27. Pengawasan.

a. Dansatkowil/Dansatnonkowil bertanggungjawab dalam pengawasan


penyelenggaraan kegiatan Komsos.
34

b. Dansatkowil/Dansatnonkowil bertanggungjawab terhadap terlaksananya


kegiatan Komsos yang dilakukan oleh satuannya.

28. Pengendalian.

a. Dansatkowil/Dansatnonkowil berkoordinasi dengan komponen bangsa


selama pelaksanaan kegiatan Komsos.

b. Apabila ditemukan hal-hal yang memerlukan penanganan segera yang


berkaitan dengan kegiatan Komsos selama masih dalam batas kemampuan
satuan, dapat dilaksanakan sesuai pertimbangan Dansatkowil/Dansatnonkowil
sejauh tidak menyimpang dari kebijaksanaan dari satuan komando atas.

BAB VI
PENUTUP

29. Keberhasilan. Dengan diterbitkan buku Petunjuk teknik ini, diharapkan dapat
memberikan bekal dan kemudahan bagi personel TNI AD khususnya Satkowil dalam
melaksanakan tugas pokoknya. Keberhasilan suatu tugas sangat tergantung dari
kesadaran seluruh personel dalam peran aktifnya, dalam memahami isi Buku Petunjuk
Teknik ini.

30. Penyempurnaan. Hal-hal yang dianggap perlu akibat adanya tuntutan


kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Teknik ini, agar disarankan kepada
Kasad melalui Dankodiklat TNI AD sesuai dengan mekanisme umpan balik.

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI
35

Sub Lampiran A
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Perkasad/37-02/XII/2012
_____________________________________________________________________
Tanggal 27 Desember 2012
________________________________________________________________

PENGERTIAN

1. Alat Juang. Alat Juang adalah merupakan totalitas kekuatan masyarakat yang
memiliki kesadaran bela negara yang tinggi dan telah disusun, dilatih, dilengkapi dan
disiagakan sesuai dengan pengelompokan dan peranan masing-masing dalam
Sishankamrata.

2. Binwanwil. Binwanwil adalah uapaya pekerjaan dan kegiatan yang


diselenggarakan oleh satuan jajaran TNI AD dalam rangka mewujudkan kekuatan
pertahanan aspek darat baik yang menyangkut wilayah pertahanan maupun kekuatan
pendukung yang memiliki ketahanan dalam semua aspek kehidupan dan memiliki
kemampuan dan keterampilan serta upaya bela negara, untuk menangkal setiap
ancaman dan gangguan yang membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI
yang dilaksanakan sesuai kewenangan dan peraturan perundangundangan.

3. Bela Negara. Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga Negara
yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara.

4. Daerah Belakang. Daerah Belakang adalah bagian dari wilayah nasional di


dalam mandala perang yang tidak termasuk dalam mandala operasi, yang merupakan
tempat untuk menghasilkan dan merehabilitasi barang–barang perbekalan dan penyiapan
personel guna mendukung operasi (Skep Kasad Nomor Skep/107/V/2004 tentang Pokok-
pokok Perang Darat).

5. Daerah Depan/Tempur. Daerah Depan/Tempur adalah wilayah daratan yang


relatif telah dikuasai oleh musuh sehingga daerah tersebut dijadikan sebagai ajang
pertempuran dan merupakan bagian dari mandala operasi yang digunakan oleh satuan
tempur untuk melaksanakan pertempuran ( Skep Kasad Nomor Skep/107/V/2004 tentang
Pokok-pokok Perang Darat).
36

6. Daerah Komunikasi. Daerah Komunikasi adalah merupakan bagian belakang


dari mandala operasi yang digunakan untuk menimbun barang-barang yang akan
diteruskan kedepan kepada satuan pemakai/satuan yang melaksanakan pertempuran
(Skep Kasad Nomor Skep/107/V/2004 tentang Pokok-pokok Perang Darat).

7. Daerah Pangkal Perlawanan. Daerah Pangkal Perlawanan adalah daerah


yang dijadikan tempat untuk melaksanalan kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung
daya tempur, daya intelijen, daya teritorial dan daya wilayah pada umumnya ( Skep Kasad
Nomor Skep/107/V/2004 tentang Pokok-pokok Perang Darat).

8. Early Warning (peringatan dini). Early Warning (peringatan dini) adalah


serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat
tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang.

9. Invasi. Invasi adalah aksi  militer  dimana  angkatan bersenjata suatu negara 


memasuki daerah yang dikuasai oleh suatu negara lain, dengan tujuan menguasai daerah
tersebut atau mengubah pemerintahan yang berkuasa. Invasi bisa menjadi
penyebab perang, bisa digunakan sebagai strategi untuk menyelesaikan perang, atau
bisa menjadi inti dari perang itu sendiri.

10. Kemanunggalan TNI Rakyat. Kemanunggalan TNI-Rakyat adalah Suatu


keadaan atau sikap perilaku yang menyatu dari atau bersatu padunya TNI rakyat, baik
secara lahir maupun batin dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional untuk
mencapai tujuan nasional. (Kamus Istilah Militer di lingkungan TNI AD).

11. Kesadaran Bela Negara. Kesadaran Bela Negara adalah kesadaran moral,
yakni cara setiap warga negara untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya
secara sadar dan bertanggung jawab.

12. Komponen Cadangan. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional


yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan
memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. (Undang-Undang RI No. 3
tahun 2002).

13. Komponen Pendukung. Komponen pendukung adalah sumber daya nasional


yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama
dan komponen cadangan. (Undang-Undang RI No. 3 tahun 2002).

14. Komponen Utama. Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia


yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. (Undang-Undang RI
No. 3 tahun 2002).

15. Komunikator (pemberi pesan). Komunikator (pemberi pesan) adalah


seseorang yang berperan sebagai komunikator dan akan berupaya agar pesan yang
disampaikan sampai kepada tujuan sehingga ia akan mudah menerima umpan balik
(feedback) dari komunikan pada saat yang hampir bersamaan.

16. Kondisi Juang. Kondisi Juang adalah merupakan totalitas kekuatan


Ipoleksosbudhankam yang mencerminkan keuletan dan ketangguhan bangsa dalam
mewujudkan Sishankamrata.
37

17. Otonomi Daerah. Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan
mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada Negara kesatuan maupun pada
Negara federasi. Di Negara kesatuan otonomi daerah lebih terbatas dari pada di Negara
yang berbentuk federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di
Negara kesatuan meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan
yang dipegang oleh pemerintah Pusat seperti hubungan luar negeri, pengadilan moneter,
keuangan, pertahanan dan keamanan.

18. Pengendalian Kerusakan Daerah (Dalsakrah). Pengendalian Kerusakan


Daerah (Dalsakrah) adalah suatu upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh satuan
komando kewilayahan disuatu wilayah secara menyeluruh untuk memperbaiki kerusakan
daerah yang diakibatkan oleh terjadinya perang meliputi aspek geografi, demografi dan
kondisi sosial.

19. Pertahanan Negara. Pertahanan negara adalah segala usaha untuk


menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan melindungi segenap bangsa dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara, disusun dengan memperhatikan kondisi geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan. (sesuai UU RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI).

20. Ruang Juang. Ruang Juang adalah merupakan totalitas kekuatan geografi
dengan segenap isinya berupa sumber kekayaan alam yang telah disiapsiagakan sebagai
medan juang bangsa dalam wadah Sishamkamrata.

21. Sabotase.  Sabotase adalah tindakan pengrusakan yang dilakukan secara


terencana, disengaja dan tersembunyi terhadap peralatan, personel dan aktivitas dari
bidang sasaran yang ingin dihancurkan yang berada di tengah-tengah masyarakat,
kehancuran harus menimbulkan efek psikologis yang besar.

22. Sarana dan Prasarana Pertahanan. Sarana dan prasarana pertahanan adalah
hasil budi daya manusia yang dapat digunakan sebagai alat penunjang untuk kepentingan
pertahanan negara dalam rangka mendukung kepentingan nasional. (Undang-Undang RI
Nomor 3 Tahun 2002).

23. Sumber Daya Alam. Sumber daya alam adalah potensi yang terkandung dalam
bumi, air dan dirgantara yang dalam wujud asalnya dapat didayagunakan untuk
kepentingan pertahanan negara. (Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002).

24. Sumber Daya Buatan. Sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang
telah ditingkatkan daya gunanya untuk kepentingan pertahanan negara. (Undang-
Undang RI Nomor 3 Tahun 2002).

25. Trafficking. Trafficking adalah Perekrutan, pengiriman, pemindahan,


penampungan dan penerimaan seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan
kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau memberi atau menerima bayaran
atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang
lain, untuk tujuan eksploitasi.

26. Wawasan Kebangsaan. Wawasan kebangsaan yaitu cara pandang suatu


bangsa terhadap negaranya yang berorientasi kepada sifat nasionalisme atau
kebangsaan dan merupakan suatu kesepakatan bangsa.
38

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sub Lampiran B


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
_____________________________________________________________________
Nomor Perkasad/37-02/XII/2012
Tanggal 27 Desember 2012
________________________________________________________________

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUKU PETUNJUK TEKNIK

BUJUKMIN
tentang
METODE BINTER

BUJUKNIK
tentang
KOMSOS

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI
39

Sub Lampiran C
Lampiran Peraturan Kasad
TENTARA NASIONAL INDONESIA Nomor Perkasad/37-02/XII/2012
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
Tanggal 27 Desember 2012
________________________________________________________________

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

CONTOH
NO URAIAN HAL KETERANGAN
NOMOR
1 2 3 4 5

1. FORMAT RENGIAT KOMSOS 1 40

2. FORMAT LAPGIAT KOMSOS 2 41

A.n. Kepala StafAngkatan Darat


Danpuster

Indra Hidayat R
Mayor Jenderal TNI
40

KOPSTUK Contoh 1

FORMAT
RENCANA KEGIATAN KOMSOS
SATUAN ………….TRIWULAN/SMESTER ........TA ........

PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Maksud dan Tujuan.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
4. Dasar.
PELAKSANAAN KEGIATAN
5. Waktu dan tempat.
6. Subyek dan objek.
7. Sasaran.
8. Pesan/materi.
9. Organisasi.
10. Metode dan teknik.
11. Pelaksanaan.

a) Tahap perencanaan.
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.

12. Intruksi dan koordinasi (jelaskan).

ADMINISTRASI DAN LOGISTIK


13. Administrasi.
14. Logistik.

KOMANDO DAN PENGENDALIAN


15. Komando
16. Pengendalian.
41

PENUTUP

17. Demikian rencana kegiatan Komsos Triwulan/Semester ........ TA .......disusun


sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Tempat dan tanggal pembutan


Komandan Satuan

Nama
Lampiran: Pangkat Corp NRP........

1. Rencana kegiatan.
KOPSTUK
2. dll.
_______________________________________________________
Contoh 2

FORMAT
LAPORAN PELAKSANAAN KOMSOS
SATUAN .........TRIWULAN/SEMESTER ...........TA ........

PENDAHULUAN

1. Umum.
2. Maksud dan tujuan.
3. Ruang lingkup dan tata urut.
4. Dasar.

PELAKSANAAN DAN HASIL YANG DICAPAI

5. Waktu dan tempat.


6. Subyek dan objek.
7. Sasaran.
8. Hasil yang dicapai.
9. Analisa dan evaluasi.

KESIMPULAN DAN SARAN


10. Kesimpulan.
11. Saran.

PENUTUP

12. Demikian laporan hasil pelaksanaan Komsos ............dst ..............

Tempat dan tanggal pembutan


Komandan Satuan

Nama
42

Lampiran: Pangkat Corp NRP........

1. Rencana kegiatan.
2. dll.
_______________________________________________________

TENTARA NASIONAL INDONESIA No : 203.04 - 110201


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT :TER - 01.b
________________________________________________________

BUKU PETUNJUK TEKNIK

tentang

KOMUNIKASI SOSIAL
43

DISAHKAN DENGAN PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR PERKASAD/37-02/XII/2012 TANGGAL 27 DESEMBER 2012

TENTARA NASIONAL INDONESIA


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor : Perkasad/37-02/XII/2012

tentang

BUKU PETUNJUK TEKNIK


TENTANG KOMUNIKASI SOSIAL

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT

Menimbang : 1. Bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa Buku


Petunjuk Teknik untuk digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi
lembaga pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.

2. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


dikeluarkan Peraturan Kasad tentang Buku Petunjuk Teknik tentang
Komunikasi Sosial.

Mengingat : 1. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor


Perkasad/1/VII/2007 tanggal 5 Juli 2007 tentang Buku Petunjuk
Administrasi tentang Tulisan Dinas di Lingkungan Angkatan Darat.

2. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad


/24-02/IX/2011 tanggal 1 September 2011 tentang Buku Petunjuk
Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan Buku
Petunjuk Angkatan Darat.
44

3. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor


Perkasad/93/XII/2008 tanggal 12 Desember 2008 tentang Buku
Petunjuk Pembinaan tentang Binter.

4. Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor


Skep/98/V/2007 tanggal 16 Mei 2007 tentang Buku Petunjuk Induk
tentang Binter.

5. Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor


Skep/24/II/2006 tanggal 3 Februari 2006 tentang Buku Petunjuk
Pembinaan tentang Doktrin TNI AD.

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kepala Staf Angkatan Darat Nomor


Sprin/305/II/2012 tanggal 21 Februari 2012 tentang perintah
melaksanakan menyusun/merevisi buku petunjuk dan buku petunjuk
pelaksanaan TNI AD Program dan Anggaran TA. 2012.

2. Surat Perintah Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat Nomor


Sprin/182/III/2012 tanggal Maret 2011 tentang perintah merevisi Buku
Petunjuk Teknik tentang Komunikasi Sosial.

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Buku Petunjuk


Teknik tentang Komunikasi Sosial.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Buku Petunjuk Teknik tentang Komunikasi Sosial sebagaimana


tercantum dalam lampiran peraturan ini dengan menggunakan kode PT:
TER-01.b.

2. Buku Petunjuk Teknik ini berklasifikasi BIASA.

3. Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat sebagai pembina


materi Buku Petunjuk Teknik ini.

4. Peraturan lain yang bertentangan dengan materi Buku Petunjuk


Teknik ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Distribusi:
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 27 Desember 2012
A dan B Angkatan Darat. _______________________________________________________

Tembusan: A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI
5. Kapusjarah TNI
______________________________________________________
45

Gatot Nurmantyo
Letnan Jenderal TNI

DAFTAR ISI
Halaman

Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/37-02 /XII/2012


tanggal 27 Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Teknik tentang Komunikasi
Sosial (Komsos) ................................................................................................ 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum .............................................................................. 3
2. Maksud dan Tujuan.......................................................... 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut........................................... 4
4. Dasar ............................................................................... 4
5. Pengertian........................................................................ 4

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum............................................................................... 5
7. Tujuan .............................................................................. 5
8. Sasaran ............................................................................ 5
9. Sifat Komsos..................................................................... 5
10. Peranan ............................................................................ 5
11. Oganisasi ......................................................................... 5
12. Tugas dan Tanggung Jawab ............................................ 6
13. Syarat-syarat Personel ..................................................... 7
14. Unsur-unsur Komsos......................................................... 7
15. Bentuk-bentuk Komsos...................................................... 7
16. Faktor-faktor yang mempengaruhi .................................... 8

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum ............................................................................... 8


18. Komsos pada masa damai ............................................... 8
46

19. Komsos selama perang (pada tugas OMP) ...................... 21


20. Komsos sesudah perang .................................................. 23
21. Komsos pada tugas OMSP ................................................ 25

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

22. Umum ............................................................................... 32


23. Tindakan Pengamanan ...................................................... 32
24. Tindakan Administrasi ........................................................ 32
25. Tindakan lain ...................................................................... 33

i
BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

26. Umum ............................................................................... 33


27. Pengawasan...................................................................... 33
28. Pengendalian .................................................................... 33

BAB VI PENUTUP

29. Keberhasilan ..................................................................... 34


30. Penyempurnaan ................................................................. 34

SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN ............................................................................. 35

SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUKU PETUNJUK


TEKNIK TENTANG KOMSOS .................................................... 38

SUBLAMPIRAN C DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................. 39


47

ii

Anda mungkin juga menyukai