Anda di halaman 1dari 135

KONFIDENSIAL

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 203.21-121912


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT : KDL – 3.14

BUKU PETUNJUK TEKNIK

tentang

GELADI POSKO II

DISAHKAN DENGAN SURAT KEPUTUSAN KASAD


NOMOR SKEP/ / / 2004 TANGGAL 2004

KONFIDENSIAL
DAFTAR ISI
Halaman

Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / / / 2004 tanggal 2004 tentang


pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Posko I………………. 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum ……………………………………………………….. 4
2. Maksud dan Tujuan …………………………………………. 5
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ……………………………….. 5
4. Landasan …………………………………………………….. 5
5. Pengertian (Terlampir) ……………………………………… 6

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum ……………………………………………………….. 7
7. Tujuan Geladi Posko I……………………………………….. 7
8. Sasaran ………………………………………………………. 7
9. Bentuk, Tingkat dan Sifat……………………………………. 8
10. Waktu,Tempat,Peserta dan Sarana …………………………... 10
11. Pengorganisasian.……………………………………………. 17
12. Tugas dan Tanggungjawab…………..………………………. 18

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

13. Umum ……………………………………………………….. 43


14. Penyelenggaraan Geladi…………………………………….. 43

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

15. Umum …………………………………………………….….. 62


16. Ketentuan untuk Komando Geladi..….………………………. 62
17. Ketentuan untuk Pelaku .……………..……………………… 63
18. Ketentuan untuk wasit dan Pengendali .……………………... 64
19. Ketentuan Pendistribusian Naskah ………………………….. 68

BAB V KOMANDO DAN PENGENDALIAN

20. Umum ……………………………………………………….. 69


21. Komando ……………………………………………………. 69
22. Pengendalian ……………………………………………….. 69

i
BAB VI PENUTUP

23. Keberhasilan ………………………………………………… 73


24. Penyempurnaan……………………………………………… 73

Sub Lampiran A : Pengertian-pengertian.


Sub Lampiran B : Skema Aliran.
Sub Lampiran C : Proses Penyelenggaraan Geladi Posko II.
Sub Lampiran D : Daftar Contoh Naskah
Sprin Pokja.

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : Skep/ / /2004

tentang

PENGESAHAN BERLAKUNYA BUKU PETUNJUK TEKNIK


TENTANG GELADI POSKO II

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT

Menimbang : 1. Bahwa kebutuhan peranti lunak berupa Buku Petunjuk untuk


digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas bagi satuan dan
sumber bahan ajaran bagi Lembaga Pendidikan di lingkungan TNI AD.

2. Bahwa dalam hal ini, untuk memenuhi kebutuhan tersebut


perlu dikeluarkan Surat Keputusan mengenai Buku Petunjuk Teknik
tentang Geladi Posko II.
2 Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep/ / / 2004
Tanggal 2004

Mengingat : 1. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 11 / I / 2003 tanggal


28 Januari 2003 tentang Bujuk Mingarlat.

2. Surat Kasad Nomor B / 793 / VII / 2001 tanggal 27 Juli 2001


tentang Stratifikasi Doktrin.

3. Surat Kasad Nomor B / 857 / VIII / 2001 tanggal 13 Agustus


2001 tentang Tataran Kewenangan.

Memperhatikan : 1. Keputusan Kasad Nomor Kep/147 / V / 2002 tanggal 31 Mei


2002 tentang Bujuk Bin tentang Doktrin.

2. Keputusan Dankodiklat TNI AD Nomor Kep/ 139 / V / 2004


tanggal 19 Mei 2004 tentang naskah sementara Bujukmin tentang
Bujuk Min tentang Penyusunan dan Penerbitan Buku Petunjuk
TNI AD.

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Buku Petunjuk


Teknik tentang Geladi Posko I.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Mengesahkan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang


Geladi Posko II dengan Kode PT : KDL – 3.14.

2. Buku Petunjuk Teknik ini berklasifikasi KONFIDENSIAL.

3. Dirlat Kodiklat TNI AD sebagai pembina materi Buku


Petunjuk Teknik tentang Geladi Posko II ini.
3
Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep/ / / 2004
Tanggal 2004

4. Ketentuan lain yang masih ada tetapi bertentangan dengan


materi Buku Petunjuk Teknik tentang Geladi Posko II ini dinyatakan
tidak berlaku.

5. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 2004

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN KODIKLAT

Distribusi HADI WALUYO


LETNAN JENDERAL TNI
B Angkatan Darat.

Tembusan :

1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Asrenum Panglima TNI
4. Dirjenrensishan Dephan
KONFIDENSIAL

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Surat Keputusan Kasad


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Skep / / / 2004
Tanggal 2004

BUKU PETUNJUK TEKNIK


tentang
GELADI POSKO II

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pembinaan latihan merupakan upaya, pekerjaan dan kegiatan yang menjadi


tanggung jawab para pemimpin di satuan dalam mengelola sumber daya latihan secara
efektif dan efisien. Upaya yang dimaksud adalah melalui kegiatan latihan untuk
mencapai tujuan dan sasaran latihan yaitu kemampuan standar prajurit dan satuan
yang siap dan siaga operasional untuk melaksanakan tugas pokok.

b. Pelaksanaan latihan sebagai salah satu kegiatan dalam pembinaan latihan harus
dapat direncanakan, disiapkan, dilaksanakan, diawasi dan dikendalikan serta
dievaluasi secara terukur. Untuk dapat tercapainya tujuan dan sasaran latihan yang
ditetapkan, pelaksanaan latihan dilaksanakan dengan berbagai metoda latihan sesuai
pentahapan dan tingkat latihan yang dilaksanakan.

b. Geladi Posko II merupakan salah satu metoda latihan taktis tanpa pasukan
untuk melatih Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas satuan dalam
melaksanakan teknik, prosedur dan tata cara kerja yang berlaku disuatu Markas
Komando serta menguji efektifitas fasilitas di Markas Komando satuan. Agar
penyelenggaraan Geladi Posko II dapat mencapai hasil sesuai tujuan dan sasaran
geladi, maka perlu disusun buku yang dapat dipedomani yaitu Buku Petunjuk Tehnik
tentang Geladi Posko II.

KONFIDENSIAL
5

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Memberikan gambaran kepada para pembina latihan tentang


teknik penyelenggaraan Geladi Posko II, sehingga diperoleh pemahaman yang sama
dalam upaya meningkatkan kemampuan prajurit dan satuan.

b. Tujuan. Sebagai pedoman bagi penyelenggara latihan dalam


menyelenggarakan geladi dengan metoda Geladi Posko II, sehingga akan diperoleh
keseragaman pola tindakan, efektif dan efesien dalam pelaksanaan serta hasil akan
lebih optimal.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Pembahasan buku petunjuk teknik tentang Geladi Posko II


ini meliputi ketentuan umum, kegiatan yang dilaksanakan serta komando
pengendalian untuk menjamin tercapainya realisme geladi.

b. Tata Urut. Buku petunjuk teknik tentang Geladi Posko II ini disusun
dengan tata urut sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan umum.
3) Bab III Kegiatan yang dilaksanakan.
4) Bab IV Hal-hal yang perlu diperhatikan.
5) Bab V Komando dan pengendalian.
6) Bab VI Penutup.

4. Landasan.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/311/IX/2002 tanggal 12 September 2002


tentang Bujukin tentang Lat.

b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/10/I/2003 tanggal 28 Januari 2003


tentang Bujukbin tentang Binlat.
6

c. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/11/I/2003 tanggal 28 Januari 2003


tentang Bujukmin tentang Mingarlat.

5. Pengertian. (Terlampir).
7

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Penyelenggaraan Geladi Posko I akan dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran geladi diperlukan suatu ketentuan umum
yang dapat mengatur seluruh rangkaian pelaksanaan geladi.

7. Tujuan. Meningkatkan kemampuan para Komandan dan Staf serta unsur Pelayan
Markas dalam mengintegrasikan teknik, prosedur dan tata cara kerja yang berlaku serta
menguji efektifitas fasilitas disuatu Markas Komando Satuan.

8. Sasaran.

a. Meningkatnya kemampuan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas


dalam dalam mengaplikasikan teknik pekerjaan Staf, pelayanan Markas Komando,
penyusunan gelar Posko, pemindahan Posko dan pengamanan Posko.

b. Meningkatnya kemampuan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas


dalam mengaplikasikan prosedur hubungan Komandan dan Staf, koordinasi,
perhubungan dan pergantian jaga Posko.

c. Meningkatnya kemampuan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas


dalam melaksanakan tata cara berita cepat, pencatatan, komunikasi, pemindahan
posko dan pelayanan dalam mendukung operasi.

d. Meningkatnya kemampuan kinerja dan efektifitas pekerjaan Komandan dan


Staf serta unsur Pelayan Markas dalam mendukung operasi.

e. Meningkatnya kemampuan Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas


dalam merencanakan dan melaksanakan pelayanan dukungan administrasi..

f. Meningkatnya kerjasama dan keterpaduan antara Komandan dan Staf, unsur


Pelayan Markas serta unsur-unsur Satbanmin dalam mendukung operasi.
8

9. Bentuk, Tingkat dan Sifat.

a. Bentuk.

1) Seri. Dapat dilaksanakan bila satuan pelaku dilatihkan pada waktu


yang tidak bersamaan, medan latihan yang digunakan sama dan persoalan yang
disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.

2) Paralel. Dapat dilaksanakan bila satuan pelaku dilatihkan pada waktu


bersamaan, medan latihan yang digunakan tidak sama dan persoalan yang
disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.

b. Tingkat.

1) Satu tingkat. Apabila hanya satu tingkat Markas Komando yang


dilatih, contoh : Brigade melatih Markas Komando Batalion.

2) Dua tingkat. Apabila ada dua tingkat Markas Komando yang dilatih
contoh : Divisi melatih Markas Komando Brigade dan Markas Komando
Batalion.

3) Tiga tingkat. Apabila ada tiga tingkat Markas Komando yang dilatih
contoh : Kostrad melatih Markas Komando Divisi, Markas Komando Brigade
dan Markas Komando Batalion.

Catatan. Geladi Posko II Dua tingkat atau Tiga tingkat dapat dilatihkan bila
persoalan yang dikembangkan merupakan keadaan dan kejadian sambung
menyambung dan saling berhubungan antar satuan.

c. Sifat.

1) Satu Pihak dikendalikan. Musuh diperankan oleh Bulsi dan


kegiatannya digambarkan melalui Ramog yang disampaikan oleh pengendali,
Pasukan Sendiri diperankan oleh Pelaku (satu pihak) dan tindakan pelaku
diarahkan pada rencana yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
9

Untuk menjamin realisme geladi, Pelaku dan Bulsi dikendalikan secara ketat
oleh Wasdal sesuai dengan rencana yang telah ditetapkaan sebelumnya.

2) Satu Pihak tidak dikendalikan. Musuh diperankan oleh Bulsi dan


kegiatannya digambarkan melalui Ramog yang disampaikan oleh pengendali,
Pasukan Sendiri diperankan oleh Pelaku (satu pihak) dan tindakan pelaku
dalam mengabil keputusan diserahkan sepenuhnya kepada pelaku. Untuk
menjamin realisme geladi, sebelum pelaksanaan geladi Pelaku dan Bulsi telah
diberikan penjelasan oleh Wasdal tentang rencana geladi yang telah ditetapkan.

3) Dua Pihak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu Pelaku
Biru yang berperan sebagai pasukan sendiri dan Pelaku Merah yang berperan
sebagai pasukan musuh. Masing-masing pihak saling berhadapan, tindakan
dalam mengambil keputusan diarahkan pada rencana geladi (Ramog) yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Untuk menjamin realisme geladi, tindakan
kedua belah pihak dikendalikan secara ketat oleh Wasdal sesuai rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya.

4) Dua Pihak tidak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu
Pelaku Biru yang berperan sebagai pasukan sendiri dan Pelaku Merah yang
berperan sebagai pasukan musuh. Masing-masing pihak saling berhadapan,
tindakan dalam mengambil keputusan diserahkan kepada pelaku tetapi masih
dalam batas-batas yang telah ditentukan. Untuk menjamin realisme geladi,
tindakan kedua belah pihak dikendalikan secara ketat oleh Wasdal dan
sebelum pelaksanaan geladi seluruh Pelaku (kedua belah pihak) diberikan
penjelasan oleh Wasdal tentang rencana geladi dan pembatasan yang telah
ditetapkan.
10

10. Waktu, Tempat, Peserta dan Sarana.

a. Waktu.

1) Waktu penyelenggaraan, dimulai sejak diterimanya Direktif Latihan


dari Pimpinan Umum Geladi sampai dengan pembuatan laporan pelaksanaan
geladi.
a) Tahap Perencanaan dan Persiapan. Waktu yang dibutuhkan
disesuaikan dengan keadaan dengan mempertimbangkan tingkat satuan
yang akan dilatih, materi geladi dan persoalan yang ingin
dikembangkan.

b) Tahap Pelaksanaan. Waktu yang dibutuhkan disesuaikan


dengan petunjuk dalam Direktif Latihan berkisar antara 3 s.d. 5 hari,
sasaran yang ingin dicapai, tingkat satuan yang akan dilatih, jenis
operasi pada materi geladi dan jumlah persoalan yang diberikan.

c) Tahap Pengakhiran. Waktu yang dibutuhkan disesuaikan


dengan keadaan, paling lama satu minggu setelah geladi ditutup sampai
dengan pembuatan laporan dan Kogla dibubarkan.

2) Waktu geladi yang digunakan dalam perencanaan, persiapan dan


pelaksanaan operasi pelaku adalah Waktu Sebenarnya/Sesungguhnya
sedangkan Waktu Asumsi dapat digunakan pada Kaum dan Kasus sebelum
masuk pada pelaksanaan operasi (Kasusla).

b. Tempat. Di medan latihan yang dipilih sedemikian rupa agar para pelaku
dapat mengembangkan kemampuannya secara teknis dan taktis sesuai dengan
kenyataan pertempuran atau operasi yang sebenarnya. Luas dan keadaan medan
disesuaikan dengan tingkat satuan yang akan dilatih dan jenis operasi pada materi
geladi.
11

c. Peserta.

1) Penyelenggara. Komando satu tingkat diatas satuan pelaku atau


Komando yang ditunjuk.

2) Pelaku.

a) Komandan dan Staf. Yang terlibat geladi adalah personel


Komandan dan seluruh Staf Markas Komando satuan sesuai TOP.

b) Pelayan Markas satuan. Yang terlibat geladi adalah semua


personel Unsur-unsur Pelayan Markas satuan sesuai TOP, dengan
jumlah disesuaikan kebutuhan operasi yang ada dalam materi geladi.

d. Sarana.

1) Penyelenggara. Menggunakan sarana dan prasarana geladi sesuai


dengan kebutuhan untuk dapat menyelenggarakan geladi Posko II.

a) Ruang Komandan dan Staf Geladi.

(1) Peta Setting Strategis.


(2) Peta Setting Taktis.
(3) Peta Operasi.
(4) Data Personel.
(5) Data Materiil.
(6) Struktur Organisasi.
(7) Naskah Geladi ( Buku I, II dan III ).
(8) Alkom.

b) Ruang Wasit dan Pengendali.

(1) Peta Operasi / Pengendalian.


(2) Struktur Organisasi Geladi.
(3) Sturuktur Organisasi Wasdal.
12

(4) Diagram ROG.


(5) Naskah Geladi ( Buku I, IIA dan IIB ).
(6) Alkom.

c) Ruang Setgla.

(1) Komputer.
(2) Diagram ROG.
(3) Buku Ekspedisi
(4) Naskah Geladi ( Buku I, IIA dan Buku IIB ).
(5) Alkom.

d) Ruang Briefing / Olah Yudha

(a) Peta Operasi Geladi.


(b) Model dalam bentuk Bak pasir.
(c) Papan tulis.

e) Ruang Denmagla.

(1) Sturuktur Organisasi Geladi.


(2) Jadwal Kegiatan Geladi.
(3) Bagan Ruangan Geladi.
(4) Juk Hub dan Tatib.
(5) Naskah Geladi (Buku IIB).
(6) Alkom.

2) Pelaku. Menggunakan Alpal dan Materiil sesuai TOP satuan yang


akan digelar dan disesuaikan perkembangan keadaan taktis atau materi yang
akan digeladikan, sehingga penggambaran kegiatan dan mekanisme kerja
unsur-unsur pelayan Markas akan terlihat seperti keadaan sebenarnya.

a) Komandan.

(1) Peta Komandan (Peta Induk)


(2) Alkom.
13

b) Wadan/Kas.

(1) Peta Administrasi.


(2) Peta Teritorial.
(3) Alkom.

c) Ruang Olah Yudha.

(1) Peta Induk.


(2) Model dalam bentuk Bak Pasir.
(3) Alkom
(4) Data Tentang Staf Intel, Ops, Pers, Log dan Ter.

d) Staf Intel.

(1) Buku Exspedisi.


(2) Buku Harian/Jurnal.
(3) Peta Situasi.
(4) Lembaran Kerja.
(5) Data-data tentang Intelijen.

e) Staf Operasi.

(1) Buku Ekspedisi.


(2) Buku Harian/Jurnal.
(3) Lembaran Kerja.
(4) Peta Operasi.
(5) Data-data tentang Operasi.

f) Staf Personel.

(1) Buku Ekspedisi .


(2) Buku Harian/Jurnal.
(3) Lembaran Kerja.
(4) Peta Administrasi.
(5) Data-data tentang Personel.
14

g) Staf Logistik.

(1) Buku Ekspedisi .


(2) Buku Harian /Jurnal.
(3) Lembaran Kerja.
(4) Peta Administrasi.
(5) Data-data tentang Logistik.

h) Staf Teritorial.

(1) Buku Ekspedisi.


(2) Buku Harian/Jurnal.
(3) Lembaran Kerja.
(4) Peta Teritorial.
(5) Data-data tentang Teritorial.

i) Puskorbantem.

(1) Peta Operasi.


(2) Peta Intelijen.
(3) Data kekuatan dan daya mampu senjata..
4) Data kekuatan munisi.
5) Data mengenai sasaran.
6) Peta Bantem.

i) Staf Khusus. (Sesuai Fungsi seperti Dokter, Pa Bintal, dsb)

(1) Buku Ekspedisi.


(2) Buku Harian / Jurnal.
(3) Lembaran Kerja.
(4) Peta Bantem, Peta Staf Khusus lainnya sesuai fungsi.
15

3) Satuan Pelayan Markas.

a) Unsur Angkutan.

(1) Kendaraan sesuai kebutuhan penyelenggaraan


Angkuatan dalam operasi.
(2) Protap Angkutan.
(3) Tempat Pool kendaraan.
(4) Alpal perawatan kendaraan.
(4) Data-data tentang kendaraan.

b) Unsur Perhubungan.

(1) Alat Komunikasi sesuai kebutuhan


penyelenggaraan Komunikasi dalam operasi.
(2) Protap Perhubungan.
(3) Ruang kominikasi dan kantor berita.
(4) Alpal perawatan Alkom.
(5) Data-data tentang Komunikasi.

c) Unsur Kesehatan.

(1) Alkap Kesehatan sesuia kebutuhan


penyelenggaraan Kesehatan dalam operasi.
(2) Protap Evakuasi.
(3) Tempat pelayanan kesehatan (Polikklinik) dan
perawatan penginapan (Rawat Inap).
(4) Tempat dan Alpal untuk Operasi Berat dan
Ringan.
(5) Kendaraan Ambulance.
(6) Data-data tentang Kesehatan.
16

d) Unsur Pionir dan Munisi.

(1) Alpal/Materiil yang berhubungan dengan


penyelenggaraan Pionir dan Munisi sesuai kebutuhan
operasi.
(2) Protap penerimaan, pemeliharaan, perawatan,
pendistribusian dan pengamanan munisi.
(3) Tempat unsur-unsur Pimu.
(4) Data-data tentang Pimu.

e) Unsur Perawatan dan Perbekalan.

(1) Alpal/Materiil yang berhubungan dengan


penyelenggaraan Dapur dan Perbekalan sesuai
kebutuhan operasi.
(2) Alpal perawatan dan pemeliharan Dapur.
(3) Protap penerimaan, pemeliharaan, perawatan,
pendistribusian dan pengamanan Bekal.
(4) Tempat unsur-unsur Perawatan.
(5) Gudang penimbunan Bekal.
(6) Buku-buku administrasi logistik.
(6) Data-data tentang logistik.

f) Unsur Provost.

(1) Alpal/Materiil yang berhubungan dengan


penyelenggaraan pengamanan Posko sesuai kebutuhan
operasi.
(2) Protap pengamanan dan tata tertib satuan.
(3) Tempat TWP dan Tahanan Operasi.
(4) Tempat unsur Provost.
(5) Data-data tentang pengamanan satuan.
17

Catatan : Macam dan jenis Alpal/Materiil unsur pelayan


Markas yang terlibat geladi sesuai TOP satuan, sedangkan
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan operasi dan tingkat
komando satuan yang dilatih.

11. Pengorganisasian. Dalam penyelenggaraan Geladi Posko II diperlukan adanya


suatu organisasi pada tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap
pengakhiran. Macam, sifat dan tingkat satuan yang akan dilatih akan menentukan luasnya
organisasi geladi. Semakin besar tingkat satuan pelaku geladi, semakin lengkap unsur
organisasi penyelenggara geladi. (Struktur Organisasi Terlampir).

a. Organisasi Geladi.

1) Tahap Perencanaan dan Persiapan.

a) Staf Perancang Geladi (SPG). Merupakan Staf yang dibentuk


oleh Direktur Geladi (Dirgla) setelah menerima Direktif Latihan,
dengan tugas membantu Dirgla untuk merancang penyelenggaraan
geladi dalam bentuk Rencana Garis Besar (RGB) yang nantinya akan
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan naskah geladi. Jumlah
personel SPG disesuaikan dengan kebutuhan dan pemberian tanggung
jawab kepada personel SPG diupayakan sudah selaras dengan jabatan
nantinya pada saat menjadi Staf Kogla.

b) Komando Geladi adalah organisasi yang dibentuk oleh Direktur


Geladi setelah RGB yang dipaparkan dihadapan Pimumgla disetujui.
Pada tahap ini Staf Geladi (Deputy) tugasnya menyusun naskah geladi
berdasarkan RGB yang telah mendapat persetujuan. Personel dalam
organisasi Kogla dapat diberikan tugas dan tanggung jawab rangkap
dalam organisasi Wasdal, sehingga Rencana Geladi yang dibuat oleh
Kogla nantinya akan dapat dengan mudah dilaksanakan oleh Wasdal.
18

c) Kogla dan Denmagla menyiapkan semua kebutuhan yang akan


digunakan dalam penyelenggaraan geladi, khususnya yang menyangkut
masalah administrasi dan logistik.

d) Kogla dan Wasdal melaksanakan kegiatan yang berhubungan


dengan kesiapan Wasdal yaitu Penataran Wasdal dan Latihan
Pendahuluan.

e) Kogla dan Pelaku melaksanakan kegiatan yang berhubungan


dengan kesiapan pelaku yaitu Briefing Pelaku.

2) Tahap Pelaksanaan. Kogla dibantu oleh Wasdal bertanggung jawab


secara keseluruhan terhadap pelaksanaan geladi, tetapi dalam
mengoperasionalkan naskah geladi, mengatur mekanisme perwasdalan,
mengendalikan kegiatan dan tindakan pelaku lebih menonjol peran yang
dilakukan oleh organisasi Wasdal.

3) Tahap Pengakhiran. Kogla bertanggung jawab terhadap seluruh


kegiatan yang berhubungan dengan Kaji Ulang, penyelesaian administrasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan geladi.

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Pimpinan Umum Geladi (Pimumgla).

1) Mengeluarkan kebijakan latihan dan berdasarkan program latihan yang


ditetapkan atau perintah dari Komando Atasannya, memberikan petunjuk-
petunjuk sebagai pedoman pelaksanaan geladi berupa Direktif Latihan kepada
penyelenggara geladi

2) Bertanggung jawab kepada Pimpinan/Komando Atasannya.


19

b. Wakil Pimpinan Umum Geladi (Wapimumgla).

1) Melaksanakan tugas-tugas sesuai petunjuk dan kekuasaan yang


diberikan oleh Pimumgla dan bertindak atas nama Pimumgla bilamana
Pimumgla berhalangan.

2) Bertanggung jawab kepada Pimumgla.

c. Penasehat Geladi (Hatgla).

1) Memberikan saran-saran dan pertimbangan baik diminta atau tidak


terhadap penyelenggaraan geladi.

2) Melaksanakan sidang bila terdapat perubahan-perubahan yang bersifat


kebijakan dari Komando Atas yang menyangkut penyelenggaraan geladi.

3) Bertanggung jawab kepada Pimumgla.

d. Tim Pengawas / Evaluasi.

1) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan


geladi yang dilaksanakan oleh seluruh unsur-unsur penyelenggara geladi pada
aspek keselaraasn program latihan yang ditetapkan sistem dan metoda latihan
serta penerapan teknik dan taktik sistem operasi.

2) Bertanggung jawab kepada Pimumgla.

e. Direktur Geladi (Dirgla).

1) Merencanakan geladi, menghimpun dan mengorganisir dukungan yang


diperlukan untuk geladi, menyusun unsur-unsur yang terlibat dalam geladi,
melaksanakan geladi dan mengakhirinya.

2) Menyajikan situasi, memprakasai dan mengkoordinir perencanaan,


persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran geladi.
20

3) Merumuskan Rencana Garis Besar (RGB), menentukan Rencana


Geladi (Rengla) dan Skenario Geladi (Skengla) serta mengeluarkan petunjuk-
petunjuk geladi atas dasar kebijakan, instruksi dan petunjuk perencanaan dari
Pimumgla yang tertuang dalam direktif.

4) Mengatur kegitan unsur-unsur penyelenggara geladi dan bertanggung


jawab atas seluruh kegiatan pelaksanaan geladi.

5) Bertanggungjawab kepada Pimumgla dalam.

f. Wakil Direktur Geladi (Wadirgla).

1) Melaksanakan tugas-tugas dalam penyelenggaraan geladi sesuai


petunjuk Dirgla.

2) Mewakili Dirgla bilamana berhalangan melaksanakan tugas.

3) Mengkoordinir, mengintegrasikan, mensinkronisasikan dan mengatur


semua kegiatan-kegiatan unsur-unsur penyelenggara geladi.

4) Dapat juga ditunjuk selaku Kawasdal.

5) Mengkoordinir pembuatan laporan disertai saran-saran mengenai hasil


pelaksanaan geladi kepada Dirgla.

6) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Dirgla.

7) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

g. Deputy Strategi (Destra).

1) Menyusun dan mengajukan konsep pengkajian strategis berupa latar


belakang setting strategis dan rencana setting taktis yang sesuai dengan tujuan
dan sasaran geladi.

2) Membantu De Oyu dalam menyusun naskah geladi yang berhubungan


dengan skenario geladi.
21

3) Melaksanakan pengawasan Staf sesuai fungsinya.

4) Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Deputy lainnya, Penilai


dan Wasdal.

5) Dapat diberi pembantu-pembantu seperlunya sesuai dengan luas


kegiatan-kegiatan dan personel yang tersedia.

6) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

h. Deputy Olah Yudha (De Oyu).

1) Menyusun dan mengajukan konsep rencana geladi berdasarkan


petunjuk perencanaan Dirgla dan skenario geladi yang dikaji Destra.

2) Menyusun kelengkapan naskah geladi disertai dengan lampiran-


lampirannya dan menyempurnakannya sesuai keputusan Dirgla.

3) Melaksanakan pengawasan Staf sesuai fungsinya.

4) Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Deputy lainnya, Penilai


dan Wasdal.

5) Dalam melaksanakan tugas ini, De Oyu dapat diberi pembantu-


pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatan dan personel yang tersedia.

6) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

i. Deputy Administrasi Logistik (De Minlog).

1) Menyusun dan mengajukan tentang penilaian keadaan administrasi dan


logistik, sebagai bahan dalam menentukan rencana geladi secara lengkap.

2) Menyiapkan personel dan bahan-bahan logistik yang diperlukan dalam


geladi.
22

3) Membantu De Oyu dalam menyusun naskah geladi khususnya bidang


administrasi dan logistik serta menyusun konsep Renbanmin.

4) Melaksanakan pengawasan Staf sesuai fungsinya.

5) Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Deputy lainnya, Penilai


dan Wasdal.

6) Dapat diberi pembantu-pembantu sesuai dengan luas kegiatan dan


personel yang tersedia.

7) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

j. Deputy Penelitian dan Pengembangan (De Litbang).

1) Menyusun dan mengajukan tentang penilaian keadaan satuan pelaku


sebelum pelaksanaan geladi khususnya kemampuan yang dimiliki baik aspek
pengetahuan dan ketrampilan.

2) Menyiapkan, meneliti dan mempelajari referensi yang relevan dengan


penyelenggaraan geladi.

3) Mengajukan konsep tentang berbagai masalah yang akan diteliti,


dinilai, ditanggapi dan dilaporkan.

4) Membantu De Oyu dalam menyusun naskah-naskah lainnya seperti


petunjuk geladi, penelitian, pengawasan, checklist dan penilaian,
pengembangan yang perlu dan sebagainya.

5) Melaksanakan pengawasan Staf sesuai fungsinya.

6) Mengumpulkan hasil karya para pelaku, hasil pencatatan Wasdal, hasil


penilaian dari kelompok penilai guna bahan penelitian lebih lanjut.

7) Melakukan kerjasama yang erat dengan para Deputy penilai dan para
Wasdal.
23

8) Dapat diberi pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatan dan


personel yang tersedia.

9) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

k. Sekretaris Geladi (Setgla).

1) Memberikan pelayanan administrasi kepada Kogla.

2) Mengatur kegiatan keluar masuknya lalu lintas surat menyurat,


pengarsipan dokumen geladi, penerangan, undangan, produksi dan pengiriman
Naskah Geladi kepada alamat sesuai daftar distribusi.

3) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

l. Detasemen Markas Geladi (Denmagla). Memberikan pelayanan


administrasi dan logistik kepada peserta geladi dan menyediakan fasilitas-fasilitas
yang diperlukan meliputi keprotokolan, keamanan, ketertiban, kesehatan, kebersihan,
perumahan, perbekalan, konsumsi, perawatan angkutan dan perhubungan. Tugas dan
tanggung jawab pejabat unsur-unsur Denmagla adalah sebagai berikut :

1) Dandenmagla.

a) Melaksanakan kebijaksanaan Dirgla dalam hal urusan dalam,


dukungan Banminlog dan keamanan/ketertiban.

b) Mengawasi para pendukung latihan agar latihan berjalan lancar


sesuai dengan rencana.

c) Mengumpulkan hasil pelayanan latihan guna dinilai, ditanggapi


dan dilaporkan kepada Dirgla.

d) Bertanggung jawab kepada Dirgla.


24

2) Staf Denmagla.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Membantu Dandenma mempersiapkan, merencanakan dan


mengawasi pelaksanaan pelayanan kepada semua peserta latihan.

3) Perwira Protokol.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Menyiapkan acara-acara yang diperlukan, menyampaikan


undangan-undangan dari Komando Geladi ke alamat yang dituju,
menerima tamu yang berkunjung selama latihan dan mengantar
ketempat-tempat pertemuan, Mess, tempat ibadah dan angkutan.

4) Perwira Provoost.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Memelihara keamanan dan ketertiban selama latihan.

c) Mengatur dan melaksanakan keamanan terhadap pejabat-


pejabat penting (VIP) yang berkunjung selama latihan atau tempat-
tempat penginapannya.

d) Mengatur lalu lintas kendaraan, parkir dan lain sebagainya.

5) Perwira Perbekalan.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Memberi pelayanan makan dan minum kepada semua peserta


geladi termasuk tamu-tamu dari Kogla.
25

6) Perwira Kesehatan.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma selama geladi.

b) Memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta geladi.

c) Menentukan waktu pengobatan dan pemeriksaan, pemberian


propilaksis kepada peserta geladi serta membuka tempat pengobatan
selama geladi.

d) Mengadakan pemeriksaan makan dan minum sebelum


disajikan.

7) Perwira Mess dan Perumahan.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Menyiapkan Mess dan perumahan bagi setiap peserta, termasuk


tamu-tamu selama geladi.

8) Perwira Peralatan dan Pemeliharaan.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Memberikan pelayanan pemeliharaan / perawatan alat peralatan


militer peserta geladi serta memberikan bantuan perbaikan ringan alat
peralatan bagi para undangan.

9) Perwira Angkutan.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Mengatur kelancaran angkutan personel dan logistik geladi


sebelum, selama dan sesudah geladi.

c) Mengawasi dan mengatur semua kendaraan bermotor yang


dipakai selama geladi.
26

10) Perwira Perhubungan.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Menyusun prosedur teknis tentang penggunaan alat


perhubungan yang dipakai dalam geladi.

c) Mengatur kelancaran komunikasi yang digunakan dalam


penyelenggaraan geladi baik sebelum, selama dan sesudah geladi.

d) Mengawasi pemeliharaan dan keamanan saluran-saluran


perhubungan dan pemberitaan.

e) Bila beban tugas yang harus dilaksanakan luas dan kompleks,


dapat dibentuk Denhub berdiri sendiri diluar Denma.

11) Perwira Penerangan.

a) Bertanggung jawab kepada Dandenma.

b) Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan Pers, Publikasi


dan keluar masuknya berita tantang penyelenggaraan geladi.

c) Menyelenggarakan dokumentasi geladi.

m. Tim Penilai.

1) Melakukan penilaian terhadap seluruh tindakan pelaku.


2) Melaksanakan koordinasi dengan Wasit dan Pengendali.
3) Membuat laporan hasil penilaian.
4) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

n. Kepala Wasit Pengendali (Kawasdal).

1) Memimpin operasional pelaksanaan geladi.


27

2) Melaksanakan pengendalian geladi dan mengkoordinir semua Wasdal


dalam menentukan dan menggambarkan akibat suatu tindakan dalam operasi
tempur, operasi intelijen, operasi teritorial dan bantuan administrasi yang
dilakukan oleh para pelaku

3) Mengatur para pelaku agar dapat mengambil tindakan yang wajar


dalam membuat telaahan, analisa, perkiraan-perkiraan sampai kepada
keputusan perencanaan, perumusan, konsep-konsep pelaksanaan perintah,
pengawasan dan sebagainya.

4) Mengkoordinir, meneliti dan memeriksa pekerjan-pekerjaan Wasdal


serta memberikan berita-berita, data-data, keterangan-keterangan geladi sesuai
Skenario dan Rencana Operasi Geladi.

5) Mengkoordinir semua penilaian, tanggapan dan pengerahan para


Wasdal terhadap tindakan pelaku dan mengambil keputusan guna kelancaran
geladi.

6) Mengkoordinir semua laporan hasil geladi yang di buat oleh para


Wasdal dan diajukan kepada Dirgla disertai saran-saran yang perlu untuk
penyempurnaan geladi yang akan datang. Kawasdal dapat berperan juga
selaku pengendali atas dari satuan pelaku.

7) Dalam pelaksanaan tugasnya Kawasdal dibantu wakil untuk dapat


mewakilinya pada saat-saat diperlukan.

8) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

o. Sekretaris Wasdal (Set Wasdal).

1) Mengatur dan mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi


perwasdalan, terutama dibidang tulisan-tulisan dinas geladi

2) Menyiapkan segala sesuatu dalam bidang pembinaan kantor


perwasdalan.
28

3) Mengumpulkan bahan-bahan dan dokumentasi untuk laporan Kawasdal


kepada Dirgla.

4) Menyampaikan dengan tepat kepada alamat pejabat Wasdal semua


tulisan dinas yang bersangkutan.

5) Pengaturan dan penyimpanan tulisan-tulisan sesuai instruksi geladi.

6) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

p. Wasit.

1) Mengambil keputusan dan menyampaikan kepada pelaku melalui


pengendali.

2) Membuat laporan hasil geladi dan disertai dengan saran yang ditujukan
kepada Kawasdal.

3) Wasit bertindak menghakimi dan mengadili pelaku, sehingga kejadian


dalam pelaksanaan geladi seolah-olah seperti pelaksanaan operasi sebenarnya.

4) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

5) Wasit yang menempel pada masing-masing jabatan pelaku, dinamakan


wasit fungsional dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :

a) Wasit Dan / Wadan.

(1) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

(2) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari pelaku dilihat dari aspek Kodal dan proses pengambilan
keputusan.

(3) Membuat catatan, penilaian, tanggapan, dan pengarahan


terhadap operasi/tindakan taktis dari pelaku.
29

(4) Mengarahkan agar tindakan Dan/Wadan pelaku mulai


dari perencanaan, persiapan dan pelaksanaan operasi sesuai
dengan Rencana Operasi Geladi dan jawaban persoalan
alternatif yang dikehendaki.

(5) Mengadakan kerja sama yang erat dengan Wasit-Wasit


lainnya, dalam rangka perwasitan materi dan dalam pemberian
keterangan / situasi / info / berita / tindakan satuan atas, satuan
samping dan satuan bawah, kepada pelaku yang disampaikan
melalui pengendali.

(6) Merupakan bagian dari Wasit Operasi yang berada


diruang Dan / Wadan. Oleh karenanya seluruh pengembangan
informasi dan situasi harus dikoordinasikan terlebih dahulu oleh
Wasit Operasi.

b) Wasit Intelijen.

(1) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

(2) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari pelaku ditinjau dari aspek Intelijen.

(3) Melakukan pencatatan, tanggapan dan pengarahan


pelaku dalah hal aspek Intelijen.

(4) Mengarahkan agar Staf Intelejen pelaku dapat


mengambil tindakan yang benar selama proses perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan bidang
Intelijen sesuai dengan Rencana Operasi Geladi dan jawaban
persoalan alternatif yang dikehendaki.

(5) Berperan sebagai pejabat Intelijen Komando atasan


satuan pelaku yang tertinggi dan sebagai Pa Staf Pengendali
Atas dibidang Intelijen.
30

(6) Memberikan keterangan tentang kejadian musuh berupa


laporan kejadian dan sebagainya kepada pelaku melalui
pengendali sesuai dengan Rencana Operasi Geladi yang telah
direncanakan. Bila akan dibuat tambahan infomasi atau situasi
baru, terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Wasit Operasi
atas nama Kawasdal.

(7) Membuat laporan hasil geladi dan disertai dengan saran-


saran yang diajukan kepada Kawasdal.

(8) Mengadakan kerja sama yang erat dengan Wasit-Wasit


lainnya, terutama dengan Wasit Operasi.

(9) Secara operasional teknis perwasdalan dikoordinasikan


oleh Wasit Operasi atas nama Kawasdal.

(10) Bila lingkup geladi sangat luas, Wasit Intelijen


dipisahkan dari Wasit Staf Intelijen, sedangkan bila geladi
sederhana, Wasit Intelijen merangkap sebagai Wasit Staf
Intelijen.

c) Wasit Operasi.

(1) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

(2) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari pelaku dilihat dari aspek Operasi Taktis.

(3) Mengarahkan agar Staf Operasi pelaku dapat mengambil


tindakan yang benar selama peroses persiapan, perencanaan,
pengambilan keputusan sampai pada pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan bidang Operasi Taktis sesuai dengan
Rencana Operasi Geladi dan jawaban persoalan alternatif yang
dikehendaki.
31

(4) Membuat catatan, penilaian, tanggapan dan pengarahan


terhadap pelaksanaan operasi / tindakan taktis dari pelaku.

(5) Menentukan garis besar jalannya operasi dalam rangka


Rencana Operasi Geladi dan jawaban yang disiapkan dan
berfungsi selaku pembantu utama dari Kawasdal dalam
pengkoordinasian teknis perwasdalan.

(6) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemberian keterangan


tentang kegiatan musuh, situasi, kondisi dan tindakan satuan
bawahan, samping dan atasan para pelaku dengan perantara
pengendali yang bersangkutan sesuai dengan Rencana Operasi
Geladi yang telah direncanakan. Bila dibuat tambahan infomasi
atau situasi baru terlebih dahulu dikoordinasikan dengan
Kawasdal.

(7) Dapat berperan sebagai pejabat Perwira Staf Operasi


Komando Atasan satuan Pelaku dan juga sebagai Pa Staf
Operasi Pengendali Atas.

(8) Mengadakan kerja sama yang erat dengan Wasit-Wasit


lainya, dalam rangka Perwasitan materi, pemberian keterangan /
situasi / info / berita / tindakan satuan atas, satuan samping dan
satuan bawah, dan sebagainya, kepada pelaku, yang
disampaikan melalui pengendali.

(9) Bila lingkup geladi sangat luas, Wasit Operasi


dipisahkan dari Wasit Staf Operasi, sedangkan bila geladi
sederhana, wasit operasi merangkap sebagai Wasit Staf Operasi.

d) Wasit Personel.

(1) Menggambarkan dan memutuskan akibat suatu tindakan


dari para pelaku dilihat dari aspek Personel.
32

(2) Membuat catatan-catatan, penilaian, tanggapan dan


pengarahan terhadap pelaksanaan tindakan-tindakan pelaku
dibidang personel.

(3) Mengarahkan agar tindakan Staf Personel pelaku mulai


dari perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan Rencana Operasi Geladi dan jawaban persoalan
alternatif yang dikehendaki.

(4) Memberikan keterangan tentang tindakan satuan bawah,


samping dan atas kepada pelaku melalui pengendali yang
bersangkutan. Bila dibuat tambahan infomasi atau situasi baru
terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Wasit Operasi atas
nama Kawasdal.

(5) Berperan sebagai pejabat Pa Staf Personel Komando


atasan dari satuan pelaku dan sebagai Pa Staf Personel
Pengendali Atas.

(6) Membuat laporan hasil geladi dan disertai dengan


saran-sarannya diajukan kepada Kawasdal.

(7) Mengadakan kerja sama yang erat dengan Wasit-Wasit


lainnya, terutama dengan Wasit Operasi selaku pembantu utama
Kawasdal dibidang koordinasi teknis perwasdalan.

(8) Bila lingkup geladi sangat luas, Wasit Personel dipisah-


kan dari Wasit Staf Personel, sedangkan bila geladi sederhana,
Wasit Personel merangkap sebagai Wasit Staf Personel.

(9) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.


33

e) Wasit Logistik.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari para pelaku dilihat dari aspek Logistik.

2) Membuat catatan-catatan, penilaian, tanggapan dan


pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan pelaku dibidang
logistik.

(3) Mengarahkan agar tindakan Staf Logistik pelaku mulai


dari perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan logistik
sesuai dengan Rencana Operasi Geladi dan jawaban persoalan
alternatif yang dikehendaki.

(4) Memberikan keterangan tentang tindakan satuan bawah,


samping dan atas kepada pelaku melalui pengendali yang
bersangkutan. Bila dibuat tambahan infomasi atau situasi baru
terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Wasit Operasi atas
nama Kawasdal.

(5) Berperan sebagai pejabat Pa Staf Logistik Komando


Atasan dari satuan pelaku dan sebagai Pa Staf Logistik
Pengendali Atas.

(6) Membuat laporan hasil geladi dan disertai dengan saran-


sarannya diajukan kepada Kawasdal.

(7) Mengadakan kerja sama dengan Wasit lainnya, terutama


dengan Wasit Operasi selaku pembantu Kawasdal dibidang
koordinasi teknis perwasdalan.

(8) Bila lingkup geladi sangat luas, Wasit Logistik dipisah-


kan dari Wasit Staf Logistik, sedangkan bila geladi sederhana,
Wasit Logistik merangkap sebagai Wasit Staf Logistik.

(9) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.


34

f) Wasit Staf Teritorial.

(1) Menggambarkan dan menentukan akibat suatu tindakan


dari pada pelaku dilihat dari aspek Teritorial.

(2) Membuat catatan-catatan, penilaian, tanggapan dan


pengarahan terhadap pelaksanaan tindakan-tindakan operasi
Teritorial para pelaku.

(3) Mengarahkan agar tindakan Staf Teritorial pelaku mulai


dari perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan Teritorial
sesuai dengan Rencana Operasi Geladi dan jawaban persoalan
alternatif yang dikehendaki.

(4) Memberikan keterangan tentang tindakan satuan bawah,


samping dan atas kepada pelaku melalui pengendali yang
bersangkutan. Bila dibuat tambahan infomasi atau situasi baru
terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Wasit Operasi atas
nama Kawasdal.

(5) Berperan sebagai pejabat Teritorial Komando Atasan


dari satuan pelaku dan sebagai Pa Staf Pengendali Atas.

(6) Mengadakan kerjasama yang erat dengan Wasit lainnya,


terutama dengan Wasit Operasi selaku pembantu pelaku utama
Kawasdal di bidang koordinasi teknis perwasdalan.

(7) Bila lingkup geladi sangat luas, Wasit Teritorial


dipisahkan dari Wasit Staf Teritorial, sedangkan bila geladi
sederhana, Wasit Teritorial merangkap sebagai Wasit Staf
Teritorial.

(8) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.


35

g) Wasit Staf Khusus Banpur.

(1) Mempunyai tugas khusus untuk menggambarkan dan


menentukan akibat suatu tindakan dari Satbanpur seperti Kav,
Armed dan Banpur lainnya.

(2) Dibawah koordinasi Wasit Operasi.

h) Wasit Staf Khusus Banmin.

(1) Mempunyai tugas khusus untuk menggambarkan dan


menentukan akibat suatu tindakan dari Satbanmin seperti
Bekang, Pal, Kesehatan dan Banmin lainnya.

(2) Dibawah koordinasi Wasit Logistik.

i) Wasit Unsur Pelayan Markas. Terdiri dari Wasit Dansat


Pelayan Markas dan unsur-unsurnya yaitu Wasit Angkutan, Wasit
Kesehatan, Wasit Perhubungan, Wasit Pimu, Wasit Perbekalan dan
Wasit Provost.

(1) Mempunyai tugas untuk menggambarkan dan


menentukan akibat dari suatu tindakan Unsur pelayan markas
seperti Dankima beserta unsur-unsurnya.

(2) Membuat catatan-catatan, penilaian, tanggapan dan


pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan pelaku sesuai
bidang Pelayanan Markas.

(3) Mengarahkan agar tindakan Unsur-unsur Pelayan


Markas pelaku mulai dari perencanaan, persiapan dan
pelaksanaan kegiatan pelayanan sesuai dengan Rencana Operasi
Geladi dan jawaban persoalan alternatif yang dikehendaki.
36

(4) Menentukan korban personel pelaku dan menentukan


kerusakan Alpal/Materiil.

(5) Memberi tanda-tanda bagi personel pelaku yang


tertangkap untuk diperlakukan sebagai tawanan perang.

(6) Memberikan kartu-kartu kepada simulasi korban,


tawanan perang dan perlengkapan yang rusak atau hancur.

(7) Menghentikan tindakan pelaku apabila dalam


melaksanakan kegiatan keluar dari Rencana Operasi geladi yang
telah ditetapkan.

(8) Mencegah terjadinya korban terhadap personel pelaku


dan kerusakan Alpal/Materiil yang digunakan.

(9) Mencegah kontak fisik antara kedua pasukan yang


berhadapan. Wasit dan Pengendali melaksanakan pengendalian
untuk mencegah kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan
antara kedua pasukan yang berhadapan (Untuk geladi dengan
sifat Dua Pihak dikendalikan atau tidak dikendalikan).

(10) Melaporkan rencana kegiatan dan disposisi satuan


pelaku kepada pengendali dan wasit satuan yang lebih atas.

(11) Memberikan instruksi kepada pelaku dengan cara yang


telah ditentukan dalam sistem perwasdalan.

(12) Menyatakan adanya ledakan, apabila bunyi-bunyian


yang biasa terdengar dalam pertempuran tidak dapat
disimulasikan.

(13) Berperan sebagai pejabat Pa Staf Komando Atasan dari


satuan pelaku.
37

(14) Membuat laporan hasil geladi dan disertai dengan saran-


saran untuk diajukan kepada Kawasdal.

(15) Mengadakan kerja sama dengan Wasit lainnya, terutama


dengan Wasit Operasi selaku pembantu Kawasdal dibidang
koordinasi teknis perwasdalan.

(16) Wasit Staf Khusus Banmin dan Wasit Unsur Pelayan


Markas diupayakan terpisah satu sama lain dan dibawah
koordinasi Wasit Staf Logistik.

(17) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

q. Pengendali. Merupakan perwakilan dari Komando Satuan yang tidak


dimainkan dalam geladi.

1) Susunan Pengendali.

a) Kepala Pengendali / Pengendali Atas (Daltas) bertindak sebagai


Komandan Satuan Atas satuan pelaku, contoh : Bila Yonif maka
Daltasnya adalah Brigif

b) Pengendali Samping ( Dalping ) bertindak sebagai Komandan


Satuan Samping satuan pelaku, contoh : Bila Yonif maka Dalpingnya
adalah Kodim, Satuan Banmin Kewilayahan dan Yonif tetangga.

c) Pengendali Bawah ( Dalwah ) bertindak sebagai Satuan Bawah


Satuan pelaku, contoh Bila Yonif maka Dalwahnya adalah Kipan

d) Kendali Tunda.

(1) Kendali Tunda adalah suatu badan yang dibentuk dari


unsur pengendali untuk memelihara realisme geladi dan apabila
Geladi Posko II dilakukan lebih dari satu tingkat.
38

(2) Kendali Tunda dilaksanakan pada awal geladi yaitu pada


tahap perencanaan operasi, sedangkan pada tahap dinamika
operasi geladi Kendali Tunda ditiadakan, karena pelaku dapat
berhubungan langsung dari Komando atas sampai Komando
bawahannya.

(3) Maksud diadakannya Kendali Tunda adalah untuk


menjamin agar pada tahap perencanaan operasi, geladi dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan skenario geladi serta dapat
dicegah tindakan pelaku yang tidak sejalan dengan rencana
waktu atau materi geladi.

(4) Apabila Komando atas pelaku ingin memerintahkan


kepada komando bawahannya, maka perintah-perintah tersebut
harus melalui Kendali Tunda. Selanjutnya Kendali Tunda akan
menyampaikan kepada Komando bawah pelaku setelah
dilakukan proses analisa mengenai waktu dan materi/produk
dari pengirim (Komando atas pelaku). Begitu sebaliknya bila
komando bawah pelaku melaporkan sesuatu kepada Komando
atasannya, harus melalui Kendali Tunda dengan proses yang
sama.

(5) Pada kegiatan dinamika operasi geladi, peran Kendali


Tunda ditiadakan karena Komando atas pelaku dapat langsung
berhubungan dengan Komando bawah pelaku, sehingga
pelaksanaan geladi akan menjadi semakin realistis.

2) Tugas dan tanggung jawab.

a) Bertanggung jawab kepada Kawasdal.

b) Pengendali atas, samping dan bawah bertugas dan berperan


sebagai Markas Komando Satuan yang tidak dimainkan untuk
mengarahkan dan mengendalikan tindakan-tindakan pelaku sesuai
dengan Skenario dan Rencana Operasi Geladi yang telah ditentukan.
39

c) Pengendali dapat melemparkan informasi tambahan atau situasi


baru, agar para pelaku dapat memecahkan persoalan-persoalan yang
diberikan dan untuk mengambil tindakan taktis maupun administrasi
bila dianggap perlu.

d) Pengendali berusaha mengarahkan tindakan pelaku agar sesuai


dengan jawaban persoalan alternatif yang dikehendaki, dengan jalan
melemparkan informasi tambahan atau memberikan situasi baru yang
logis dan relefan dengan kejadian-kejadian yang diinformasikan Wasit.
Pengendali tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan tindakan-
tindakan dari pelaku.

e) Petugas-petugas pengendali dalam melaksanakan tugasnya


secara teknis dikoordinir oleh Wasit Operasi atas nama Kawasdal.

f) Petugas-petugas pengendali secara lisan, tertulis, melalui


telepon/radio dan cara lainnya memberikan berita-berita,
situasi/keadaan tertentu, informasi/ keterangan tentang kegiatan musuh,
kegiatan satuan atas, satuan samping, satuan bawah sesuai dengan
Skenario dan Rencana Operasi Geladi yang telah ditentukan.

g) Petugas-petugas pengendali bertugas mengarahkan tindakan-


tindakan pelaku agar sesuai dengan jawaban yang diharapkan. Dalam
mengarahkan tindakan pelaku sebelumnya harus disetujui oleh Wasit
yang bersangkutan dan dikoordinasikan secara teknis oleh Wasit
Operasi atas nama Kawasdal.

h) Petugas-petugas pengendali tidak mempunyai wewenang untuk


mengambil keputusan terhadap tindakan pelaku, bila pengendali akan
mengambil keputusan maka harus berkordinasi dengan Wasit
bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Apabila
telah mendapat persetujuan, maka pengendali dapat mengambil
keputusan sesuai dengan Rencana Operasi Geladi atau sesuai kehendak
Wasit yang dikoordinasikan oleh Wasit Operasi atas nama Kawasdal.
40

i) Kegiatan para pengendali sesuai kedudukannya dapat berfungsi


sebagai :

(1) Pengendali Atas.

(a) Mengeluarkan perintah, Instruksi, pengumuman


dan rencana kegiatan kepada pelaku.

(b) Melaksanakan koordinasi secara terus menerus


dengan para Wasit dan pengendali lain.

(2) Pengendali Bawah.

(a) Melaksanakan perintah-perintah dari pelaku


yang lebih tinggi tingkatannya dan melaporkan
pelaksanaannya.

(b) Menyiapkan dan memberikan informasi sesuai


dengan permintaan pelaku.

(c) Selaku Komando satuan bawah pelaku.

(d) Dalam melaksanakan kegiatan dan bertindak


selalu berpedoman pada Skenario dan Rencana Oprasi
Geladi.

(3) Pengendali Samping. Memberikan keterangan-


keterangan kepada pelaku, dalam hal ini petugas pengendali
samping bertindak selaku badan atau satuan yang bukan
bawahan langsung para pelaku, tetapi sebagai tetangga atau
berada didaerah pelaku. Dalam bertindak selalu berpedoman
pada Ramog, Skenario dan Rencana Oprasi Geladi.

j) Membuat laporan hasil latihan disertai saran-saran untuk


diajukan kepada Kawasdal.
41

k) Bekerja sama dengan Wasdal lainnya, secara teknis


dikoordinasikan oleh Wasit Operasi atas nama Kawasdal.

l) Dalam pelaksanaan tugasnya, pengendali dapat diberi


pembantu-pembantu sesuai luas/lingkup kegiatan dan personel yang
tersedia.

m) Sesuai dengan tingkat dan ruang lingkup latihan, maka petugas


pengendali (Daltas, Dalping dan Dalwah) dapat disusun sedemikian
rupa untuk masing-masing komando pelaku yang dilatih, sehingga
dapat bertugas mengendalikan pelaku dengan maksimal.

r. Organisasi Netral.

1) Menerima korban simulasi yang gugur dan ditawan serta mengirimkan


tenaga pengganti ke depan.

2) Menerima Alpal dan materiil sebagai penambahan/perkuatan.

3) Mengumpulkan kembali tanda-tanda pengenal musuh, munisi dan alat


peralatan lainnya untuk digunakan pada situasi selanjutnya.

4) Melakukan pencatatan terhadap personel yang luka/gugur dan materiil


yang rusak.

s. Penimbul Situasi ( Bulsi ).

1) Melaksanakan semua ketentuan dan perintah dari Wasdal.

2) Berperan selaku pasukan Musuh dan dapat juga berperan selaku Tokoh
atau Pejabat yang diperlukan dalam rangka menciptakan realisme geladi.
Contoh : Untuk melatih satuan Kewilayahan, satuan Intelijen dan kegiatan
kordinasi dengan Satbanmin Kewilayahan dalam rangka dukungan
administrasi, maka pada saat kegiatan Tatap Muka, Bulsi dapat berperan
sebagai Pelaku Tanding.
42

3) Membantu memperlancar jalannya geladi dengan melaksanakan


kegiatan meledakkan bahan peledak/TNT, melepaskan tembakan,
membunyikan sirine/peluit, memasang papan petunjuk dan mengirimkan
berita/informasi.

t. Pelaku.

1) Melaksanakan kegiatan sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan oleh


Kogla.

2) Memberikan tanggapan terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan


oleh Wasit dan Pengendali pada saat Kaji Ulang.

3) Melaksanakan semua ketentuan yang diberlakukan oleh Kogla selama


penyelenggaraan geladi berlangsung.
43

BAB – III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

13. Umum. Pelaksanaan kegiatan Geladi Posko II akan dapat mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan, bila teknik penyelenggaraan geladi diatur secara sistematis melalui
tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengakhiran.

14. Penyelenggaraan Geladi. Teknik penyelenggaraan Geladi Posko II diatur secara


sistimatis melalui pentahapan Geladi yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap pengakhiran..

a. Tahap Perencanaan.

1) Setelah menerima Direktif latihan maka Dirgla yang ditunjuk


melaksanakan kegiatan :

a) Mempelajari Direktif latihan antara lain

(1) Tujuan dan sasaran geladi.


(2) Tema Geladi.
(3) Materi Geladi.
(4) Macam, metoda, sifat dan tingkat.
(5) Waktu dan tempat geladi.
(6) Peserta Geladi.
(7) Dukungan Geladi.

b) Membentuk Staf Perancang Geladi (SPG) yang terdiri dari


beberapa Perwira dibantu Bintara, Tamtama dan PNS dengan jumlah
sesuai kebutuhan. Para Perwira tersebut diharapkan nantinya akan
menjabat sebagai Staf Kogla (Deputy Strategi, Deputy Olah Yudha,
Deputy Minlog, Deputy Litbang dan Pendukung Kogla).
44

c) Memberikan petunjuk perencanaan kepada Staf Perancang


Geladi (SPG) yang berisi antara lain :

(1) Dasar diselenggarakannya Geladi.


(2) Pokok-pokok penyelenggaraan Geladi.
(3) Ringkasan cerita Geladi yang perlu dikembangkan.
(4) Keharusan dan Larangan selama Geladi.
(5) Hal-hal yang dianggap perlu oleh Dirgla.

2) Staf Perancang Geladi (SPG), setelah mendapat petunjuk perencanaan


dari Dirgla segera mempelajari dan meneliti referensi-referensi latihan yang
dapat mendukung penyelenggaraan geladi seperti Bujuk fungsi Latihan, Bujuk
fungsi Operasi, Bujuklap, Bujuknik dan Bujuk-bujuk fungsi lainnya.

3) Membuat Rencana Garis Besar (RGB).

a) Kegiatan awal yang dilaksanakan olah Dirgla bersama SPG


dalam mengembangkan rencana geladi secara keseluruhan adalah
membuat Rencana Garis Besar (RGB) yang nantinya akan dipaparkan
dihadapan Pimumgla.

b) Selanjutnya SPG melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

(1) Perwira yang bertindak sebagai Deputy Strategi (De


Stra). Setelah Dirgla memberikan petunjuk perencanaan,
maka De Stra menyusun dan mengajukan konsep pengkajian
strategi kepada Dirgla tentang latar belakang setting strategis
disesuaikan dengan sasaran dan tujuan geladi

(2) Perwira yang bertindak sebagai Deputy Olah Yudha (De


Oyu). Setelah Dirgla memberikan petunjuk perencanaan, maka
De Oyu segera merencanakan, menyusun dan mengajukan
kepada Dirgla konsep Rencana Geladi (Rengla) dan Skenario
Geladi (Skengla) atas dasar pengkajian strategi dari De Stra dan
petunjuk Dirgla.
45

(3) Perwira yang bertindak sebagai Deputy Administrasi


Logistik (De Minlog). Setelah Dirgla memberikan petunjuk
perencanaan, maka De Minlog segera mengajukan kepada
Dirgla penilaian keadaan administrasi dan logistik sebagai
bahan Dirgla dalam menentukan rencana geladi yang lengkap.

(4) Perwira yang bertindak sebagai Deputy Penelitian dan


Pengembangan (De Litbang).

(a) Setelah Dirgla memberikan petunjuk, maka


Delitbagng segera mengajukan kepada Dirgla tentang
penilaian keadaan satuan pelaku khususnya kemampuan
yang dimiliki baik aspek pengetahuan dan keterampilan,
tingkat pendidikan dan latihan yang telah dicapai oleh
masing-masing personel pelaku serta pengalaman-
pengalaman mengikuti geladi sebelumnya.

(b) Menyiapkan, meneliti dan mempelajari referensi


yang relevan dengan tujuan dan sasaran geladi serta
petunjuk Dirgla.

(c) Mengajukan kepada Dirgla konsep masalah-


masalah yang akan diteliti, dinilai, ditanggapi dan
dilaporkan selanjutnya.

c) Pada kegiatan ini SPG mempelajari peta dan melaksanakan


peninjauan medan.

(1) Tujuannya adalah untuk mengembangkan rencana geladi


dan skenario geladi yang telah disiapkan untuk dituangkan
diatas peta serta memeriksa dan mencocokkan keadaan medan
sebenarnya dengan peta.
46

(2) Dalam pelaksanaan peninjauan medan kegiatan yang


harus dikerjakan adalah :

(a) Membuat rencana peninjauan medan agar


pelaksanaan peninjauan medan lebih efektif dan efisien.

(b) Melakukan pengecekan dari sasaran dan


seterusnya dengan maksud untuk mengetahui kegiatan-
kegiatan yang dilakukan musuh, sehingga akan dapat
dirumuskan kemungkinan-kemungkinan cara bertindak
satuan pelaku.

(c) Meneliti kondisi medan dihadapkan pada materi


geladi, kemungkinan cara bertindak pelaku dan proses
olah yudha mulai dari sasaran dan seterusnya.

(d) Menentukan alternatif-alternatif cara bertindak


untuk setiap peristiwa dan segala kemungkinan serta
kerugiannya yang dipakai sebagai arahan alternatif
jawaban.

d) Isi dari RGB memuat hal-hal sebagai berikut :

(1) Dasar diselenggarakannya geladi.

(a) Latar belakang diselenggarakan geladi.


(b) Urgensi geladi.
(c) Tema geladi.
(d) Pokok-pokok hasil geladi yang lalu.

(2) Pokok-pokok penyelenggaraan geladi.

(a) Tujuan dan Sasaran geladi.


(b) Pelajaran yang ingin dikembangkan.
(c) Macam, Metoda, Sifat dan Tingkat geladi
(d) Waktu dan Tempat geladi.
47

(e) Organisasi geladi.


(f) Dukungan geladi.
(g) Referensi yang digunakan.
(h) Keharusan dan pembatasan selama geladi.

(3) Ringkasan cerita geladi.

4) Paparan I tentang RGB. Dirgla memaparkannya RGB dihadapan


Pimumgla guna mendapatkan persetujuan atau perubahan-perubahan
seperlunya. Paparan Dirgla tentang RGB memuat hal-hal sebagai berikut :

a) Latar belakang diselenggarakan geladi.


b) Urgensi geladi.
c) Pokok-pokok hasil geladi yang lalu.
d) Tujuan dan Sasaran geladi.
e) Pelajaran yang ingin dikembangkan.
f) Macam, Metoda, Sifat dan Tingkat geladi.
g) Waktu dan Tempat geladi.
h) Organisasi penyelenggara geladi.
i) Skenario geladi.
j) Persoalan yang akan diberikan.
k) Mekanisme geladi.
m) Rencana penggunaan dukungan geladi.

5) Membentuk Komando Geladi (Kogla). Setelah RGB disetujui oleh


Pimumgla, maka organisasi Kogla yang ada dalam RGB secara otomatis
terbentuk dan pekerjaan-pekerjaan SPG langsung beralih kepada Staf Kogla.

a) Deputy Startegi (De Stra). Membantu De Oyu menyusun


naskah geladi pada bidang-bidang kegiatan musuh, perkiraan intelijen,
perkiraan teritorial dan analisa daerah operasi untuk melengkapi naskah
geladi.
48

b) Deputy Olah Yudha (De Oyu).

(1) Menyusun kelengkapan naskah geladi disertai dengan


lampiran-lampirannya sebagai berikut :

(a) Lembaran Pendahuluan.


(b) Keadaan Umum.
(c) Keadaan Khusus dan Keadaan Khusus Lanjutan.
(d) Rencana Operasi Geladi (ROG)
(e) Diagram ROG
(f) Jadwal Geladi.
(g) Ramalan Operasi Geladi (RAMOG).
(h) Rencana Kodal antara lain :

i. Struktur Organisasi.
ii. Prosedur Kerja.
iii. Penugasan yang diperlukan.
iv. Kodal yang diperlukan.
v. Mekanisme Geladi.
vi. Komunikasi/Perhubungan.
vii Petunjuk tata tertib.
viii Lain-lain yang diperlukan untuk Kodal.

(2) Melaksanakan pengamatan bahan-bahan geladi guna


dinilai, ditanggapi dan dilaporkan kepada Dirgla melalui
Wadirgla serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dipandang perlu.

(3) Menyempurnakan konsep naskah geladi yang disusun


bersama Staf lain.
49

c) Deputy Administrasi Logistik (De Minlog).

(1) Setelah Rengla dan Skengla disetujui oleh Dirgla, maka


De Minlog menyusun konsep-konsep naskah geladi lainnya dan
Renbanmin meliputi personel, administrasi, logistik, kesiapan
ruangan, tempat geladi, urusan dalam, protokol dan lain-lain
sebagai kelengkapan dari naskah geladi.

(2) Menyiapkan personel dan bahan-bahan logistik yang


diperlukan untuk penyelenggaraan geladi.

(3) Membantu De Oyu dalam menyusun naskah geladi


khususnya bidang administrasi dan logistik serta menyusun
konsep Renbanmin.

d) Deputy Penelitian dan Pengembangan (De Litbang). Membantu


De Oyu dalam menyusun naskah geladi seperti petunjuk geladi,
pengawasan dan evaluasi, checklist penilaian, penelitian dan
pengembangan yang perlu dan sebagainya.

6) Menyusun Naskah Geladi. Berdasarkan Rencana Garis Besar yang


telah disetujui Pang/Dan, maka Dirgla beserta Stafgla melaksanakan
peninjauan medan secara detail untuk digunakan sebagai dasar penyusunan
naskah geladi. Selama penyusunan naskah geladi Dirgla dan Stafgla dapat
berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Pimumgla dan stafnya untuk dapat
diketahui setiap perkembangan rencana geladi dan dapat diperoleh berbagai
informasi untuk memperlancar pelaksanaan geladi. Naskah geladi yang
disusun sebagai berikut :

a) Buku I. Bersifat “RAHASIA”, berwarna Merah, didistribusikan


kepada Pimumgla, Hatgla, Tim Was / Ev, Stafgla, Penilai, Wasdal dan
Bulsi. Berisi antara lain :
50

(1) Rencana Geladi (Rengla). Memuat garis besar rencana


penyeleng-garaan geladi meliputi dasar, tujuan, pelajaran yang
ingin dikembangkan, ruang lingkup, macam dan sifat geladi,
ringkasan cerita geladi dan hal-hal yang berhubungan dengan
penyelenggaraan geladi.

(2) Skenario Geladi (Skengla). Merupakan cerita ringkas


kedua belah pihak yang berhadapan sejak awal sampai akhir
dari suatu geladi sesuai tingkatan komando yang dimainkan.
Didalam skenario dimuat pula pedoman dasar untuk membuat
persoalan-persoalan yang akan ditanyakan serta jawaban yang
diperlukan pada tiap-tiap tahap. Bentuknya dapat tertulis
maupun bergambar (Skenario bergambar berguna untuk
mempermudah pengendalian). Isinya memuat pemeran geladi,
latar belakang setting strategis, rencana setting taktis dan
situasi pelaksanaan geladi.

(3) Rencana Operasi Geladi (ROG). Suatu program untuk


memberikan gambaran secara garis besar tentang bagaimana
suatu geladi itu dikendalikan. ROG lebih terinci dari pada
Rengla dan menjadi pegangan dasar dalam membuat Ramalan
Operasi Geladi (RAMOG). Isinya memuat pentahapan operasi
yang dimainkan, waktu pada tiap tahap operasi, waktu
perumpamaan geladi (waktu asumsi), waktu sesungguhnya,
situasi dalam cerita geladi, persoalan / permasalahan pada tiap
tahap operasi untuk pelaku, tindakan / kegiatan yang diharapkan
dari pelaku serta cara wasit dan pengendali mempengaruhi
tindakan pelaku.

(4) Diagram Rencana Operasi Geladi. Suatu diagram


waktu dan kegiatan selama berlangsungnya geladi, sebagai alat
kendali bagi Staf Geladi. Isinya memuat tahap operasi, situasi
musuh, kegiatan Wasdal, pelaku, waktu sesungguhnya dan
waktu asumsi.
51

(5) Ramalan Operasi Geladi (RAMOG). Merupakan


pegangan dasar bagi Wasit berisi sejumlah kemungkinan
tindakan yang akan digunakan untuk mengendalikan suatu
geladi dengan memberikan informasi, instruksi dan arahan yang
perlu untuk menghadapi kemumgkinan tindakan pelaku.
Isinya memuat kejadian untuk keseluruhan geladi secara garis
besar memuat tentang tanggal, waktu kejadian, perincian
kejadian yang merupakan lanjutan dari keadaan umum dan
keadaan khusus, kemungkinan tindakan pelaku serta
kemungkinan tindakan Wasdal.

(6) Jawaban Persoalan.

(a) Sebagai Pedoman dasar bagi Wasdal dalam


mengendalikan dan mempengaruhi tindakan pelaku agar
tindakan pelaku sesuai dengan rencana operasi geladi.
Jawaban persoalan dapat berupa analisa tugas pokok,
petunjuk perencanaan, perkiraan keadaan, telaahan staf,
PO, Kirka Cepat dan lain-lain yang diperlukan serta
tindakan-tindakan yang harus dikerjakan oleh pelaku
pada setiap tahapan operasi.

(b) Jawaban persoalan yang disusun bukan satu-


satunya jawaban yang paling benar, namun demikian
dapat digunakan sebagai bahan/pedoman dalam menilai
hasil karya, pemilihan cara bertindak dan tindakan
pelaku.

(7) Petunjuk Khusus Wasdal. Merupakan petunjuk yang


menyangkut kepentingan Wasdal. Memuat antara lain susunan
Wasdal, Jadwal kegiatan, tempat Kogla, Naskah geladi untuk
Wasdal, laporan dan lain-lain yang dianggap perlu.
52

(8) Checklist penilaian. Merupakan sarana untuk


mengadakan penilaian terhadap penyelenggaraan geladi dan
kemampuan pelaku. Sangat berguna sebagai bahan untuk
evaluasi dalam rangka penyusunan laporan dan penyempurnaan
geladi serupa pada masa mendatang.

b) Buku IIA. Bersifat “KONFIDENSIAL”, berwarna Biru,


Didistribusikan kepada semua peserta geladi kecuali unsur pelayanan.
Berisi antara lain :

(1) Lembaran Pendahuluan.

(a) Suatu lembaran yang memuat petunjuk tentang


penyelenggaraan geladi secara umum kepada peserta
geladi terutama pelaku.

(b) Berisi tentang dasar, tujuan, tema, ruang lingkup,


tugas apa yang harus dilaksanakan untuk
mempersiapkan diri menghadapi geladi serta hal-hal lain
yang diperlukan.

(c) Diberikan jauh sebelum geladi dimulai atau


dapat pula dimasukkan kedalam Buku IIA.

(2) Keadaan Umum (Kaum). Merupakan penjabaran dari


latar belakang setting strategis yang terdapat dalam Skengla.
Berisi antara lain :

(a) Keterangan tentang kekuatan, identifikasi,


gerakan, disposisi dan rencana musuh yang dihadapi
oleh satuan dua tingkat diatas satuan pelaku.
53

(b) Keadaan tentang pasukan sendiri dua tingkat


diatas satuan pelaku meliputi kekuatan, disposisi, tugas
dan rencananya. Keadaan pasukan tetangga dapat juga
dimasukkan.

(c) Keadaan cuaca, medan dan kondisi sosial daerah


operasi dalam jangka waktu operasi. Bila perlu sebagai
lampiran (ADO).

(3) Keadaan Khusus (Kasus). Cerita perumpamaan lanjutan


yang dikembangkan secara terinci dari Skengla (Rencana
Setting Taktis) yang langsung menyangkut tugas komando satu
tingkat lebih tinggi dari satuan pelaku, dengan maksud
memberikan data untuk perkiraan dan perencanaan operasi.
Berisi antara lain :

(a) Keterangan rinci tentang musuh di daerah


operasi komando atasan satu tingkat diatas pelaku.

(b) Keterangan tentang pasukan sendiri satu tingkat


lebih tinggi diatas pelaku, termasuk tugas maupun
rencananya.

(c) Keadaan medan, cuaca dan kondisi sosial di


daerah operasi.

(4) Ikhtisar Kejadian. Merupakan lembaran yang berisi


suatu ikhtisar kejadian pada suatu periode waktu tertentu untuk
melengkapi Kasus. Ikhtisar kejadian ini akan memperjelas
tentang perkembangan situasi yang sedang berlaku dan akan
dihadapi. Dengan demikian pelaku akan mempunyai data-data
relevan yang diperlukan untuk mengembangkan perkiraan dan
telaahannya.
54

(5) Lampiran yang dianggap perlu. Untuk mempermudah


para pelaku dalam pelaksanaan geladi, maka dilengkapi dengan
lampiran-lampiran yang dianggap perlu seperti ADO, susunan
tempur satuan sendiri maupun musuh, data Banmin serta
peraturan-peraturan yang diperlukan.

c) Buku IIB. Bersifat “KONFIDENSIAL”, berwarna Putih,


Didistribusikan kepada seluruh peserta geladi. Berisi antara lain :

(1) Petunjuk geladi. Memuat hal-hal yang berkenaan


dengan penyelenggaraan geladi secara detail, agar diketahui
oleh seluruh peserta geladi.

(2) Petunjuk Tata Tertib. Suatu peraturan yang mengatur


tata tertib pelaksanaan geladi. Maksud dari petunjuk ini
adalah untuk menjamin ketertiban dan kelancaran jalannya
geladi. Petunjuk Tatib disusun dan disiapkan oleh De Oyu
dibantu oleh Dandenmagla.

(3) Petunjuk Perhubungan. Merupakan prosedur


perhubungan tetap yang berlaku umum selama geladi. Perwira
perhubungan dari Kogla menyiapkan petunjuk perhubungan
atas dasar petunjuk teknis dari De Oyu. Isinya meliputi
organisasi perhubungan, jaringan perhubungan, daftar telepon,
prosedur perhubungan dan lain sebagainya.

(4) Komando dan Pengendalian. Kodal geladi harus jelas


untuk mempermudah pengendalian dari Dirgla. Kodal geladi
harus menjelaskan organisasi, fungsi, tugas dan tanggung jawab
dari masing-masing peserta geladi. Tanggung jawab masing-
masing harus jelas dan tegas untuk menghindari salah
pengertian.
55

(5) Rencana Banmin. Rencana yang meliputi dukungan


administrasi dan logistik terhadap pelaksanaan geladi.
Renbanmin bentuknya sederhana dan bersifat khusus maka
dimasukkan dalam Rengla, bila sifatnya kompleks dan luas
maka dapat dikeluarkan petunjuk Renbanmin tersendiri.

(6) Petunjuk Tindakan Keamanan. Merupakan petunjuk


bagi seluruh peserta geladi tentang tindakan keamanan yang
harus dipatuhi selama geladi berlangsung. Petunjuk tindakan
keamanan ini tidak sama dengan petunjuk tindakan keamanan
yang dibuat oleh pelaku yang sudah merupakan Protap Satuan.

7) Paparan II tentang Naskah Geladi. Setelah semua rencana dan naskah


geladi secara terinci selesai disusun, Dirgla memaparkan naskah geladi
tersebut dihadapan Pimumgla untuk mendapatkan persetujuan. Bila naskah
geladi disetujui oleh Pimumgla, maka naskah geladi Posko II dinyatakan
berlaku. Bila dinyatakan belum sempurna maka dilaksanakan penyempurnaan
sesuia dengan petunjuk/arahan Pimumgla. Paparan Dirgla tentang naskah
geladi memuat hal-hal sebagai berikut :

a) Tujuan dan Sasaran geladi.


b) Macam, Metoda, Sifat dan Tingkat geladi.
c) Waktu dan Tempat geladi.
d) Mekanisme geladi.
e) Skenario geladi.
f) Persoalan yang akan diberikan.
g) Diagram ROG.
h) Hal-hal lain yang dianggap perlu.

8) Distribusi Naskah. Setgla mendistribusikan naskah yang telah


disempurnakan sesuai dengan klasifikasi naskah kepada semua peserta geladi.
Sekurang-kurangnya satu minggu sebelum geladi dimulai, para Wasit dan
Pengendali (Wasdal) sudah harus menerima naskah geladi, sedangkan untuk
pelaku tiga hari sebelum geladi dimulai.
56

b. Tahap Persiapan. Tahap persiapan dilakukan oleh seluruh peserta geladi,


meliputi kegiatan Kogla dan satuan pelaku.

1) Persiapan Kogla.

a) Penyiapan Kogla. Dilaksanakan sebelum pelaksanaan briefing


Wasdal, sehingga setelah pelaksanaan briefing para Wasdal dapat
meninjau dan mempelajari prosedur/mekanisme geladi dan dapat
mencoba tentang jaring komunikasi yang digunakan.

b) Memberi Briefing kepada Pelaku, yang berisi :

(1) Mekanisme secara umum penyelenggaraan geladi.


(2) Penjelasan tentang Kaum dan Kasus dalam Buku II A.
(2) Jadwal geladi
(3) Petunjuk tata tertib.
(4) Pengecekan tentang kesiapan administrasi.

c) Penataran Wasit dan Pengendali. Dilaksanakan sebelum


pelaksanaan geladi dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan
tentang bagaimana Wasdal dapat mengoperasionalkan naskah geladi,
bagaimana mekanisme geladi dan sistem kegiatan perwasdalan.

d) Latihan Pendahuluan. Dilaksanakan oleh seluruh penyelenggara


geladi beserta Alpal/Materiil yang digunakan. Tujuannya untuk dapat
diketahui kemampuan mengoperasionalkan naskah geladi, melatihkan
mekanisme sistem perwasdalan dan diketahui kekurangan-kekurangan
yang mungkin terjadi sebagai akibat dari kealpaan. Kegiatan ini dapat
dilakukan berulang-ulang sampai seluruh penyelenggara geladi
mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya.

e) Pengecekan akhir. Merupakan kegiatan untuk mengecek


kesiapan Kogla dalam menyiapkan penyelenggaraan geladi, dengan
tujuan untuk dapat diketahui berbagai kekurangan yang masih dianggap
perlu.
57

2) Persiapan oleh Satuan Pelaku. Persiapan satuan pelaku sejak


diterimanya lembar pendahuluan, petunjuk geladi, naskah geladi dan perintah
peringatan yang telah diterima sebelumnya. Hal-hal yang perlu disiapkan
meliputi :
a) Penyiapan personel dan Alpal/Materiil yang akan digunakan
dalam geladi serta penyiapan fasilitas Posko.

b) Menerima briefing pelaku dari Kogla.

c) Menguasai Kaum, Kasus dan Ikhtisar kejadian yang tertuang


dalam naskah geladi yang diterimanya.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Pembukaan. Dalam pernyataan pembukaan, Pimumgla memberikan


penekanan kembali tentang tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam
geladi. Amanat pembukaan ini merupakan landasan dan pedoman dalam
pelaksanaan geladi. Setelah upacara pembukaan, masing-masing peserta
geladi mempersiap-kan diri sesuai dengan Rencana Operasi Geladi.

2) Pelaksanaan Geladi. Kegiatan pada pelaksanaan geladi, peran


Kawasdal beserta unsur-unsurnya lebih menonjol khususnya dalam
mengoperasionalkan geladi.

a) Setelah para pelaku berada di posisi masing-masing sesuai


dengan tugas dan tanggung jawab jabatannya, Dirgla menyatakan
bahwa geladi dimulai dengan didahului pencocokan waktu.
Selanjutnya Dirgla atau Kawasdal mengadakan pengecekan kepada
pelaku tentang penguasaan terhadap Keadaan Umum, Keadaan Khusus
serta Ikhtisar kejadian penting yang telah diterima oleh pelaku (Buku
IIA).
58

b) Jalannya geladi dimulai dengan pemberian perintah operasi atau


taklimat kepada satuan pelaku, dengan maksud untuk membangkitkan
reaksi tindakan pelaku dalam melaksanakan perencanaan operasinya.
Pemberian perintah dan instruksi kepada pelaku dalam bentuk
informasi/berita yang telah ditentukan. Untuk unsur pelayan Markas
pelemparam persoalan yang dilakukan oleh pengendali dapat berbentuk
penimbulan situasi yang dilakukan oleh Bulsi.

c) Tindakan Dansat pelaku setelah menerima perintah operasi atau


taklimat dari komando atasannya selanjutnya melakukan kegiatan
komandonya dengan jalan melakukan Prosedur Hubungan Komandan
dan Staf serta Prosedur Pimpinan Pasukan untuk merencanakan operasi
dan memecahkan persoalan yang sedang dihadapinya

d) Dalam merencanakan operasinya, Dansat pelaku membutuhkan


informasi tentang musuh, medan dan cuaca yang diperoleh dengan
meminta dari satuan atas, satuan samping atau memerintahkan kepada
satuan bawahannya. Bila Dansat pelaku melaksanakan prosedur yang
benar dalam mencari informasi, maka pengendali akan memberikan
informasi yang dibutuhkan pelaku tersebut atau memerintahkan Bulsi
memberikan tanda-tanda yang kegiatan musuh yang dapat diidentifikasi
disposisinya, komposisinya, kemampuannya dan kekuatannya.

e) Setelah berbagai tindakan yang diambil oleh komando pelaku


dilaporkan kepada komando atasannya (Pengendali), maka Kawasdal
dan anggotanya melakukan pemeriksaan terhadap jawaban pelaku
tersebut apakah searah dengan jawaban yang dikehendaki. Dalam hal
ini peranan wasit sangat menentukan, karena ia dapat mengetahui
secara pasti apa yang sedang dan akan dilakukan oleh pelaku. Bila
tidakan pelaku sudah searah, maka pemberian informasi/situasi untuk
merangsang tindakan pelaku dapat diberikan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
59

Bila wasit melihat adanya kekurangan pelaku atau belum searah, maka
pengendali dapat memberikan informasi/situasi untuk mengarahkan
pelaku pada jawaban yang dikehendaki.

f) Dansat pelaku harus bertanggung jawab terhadap keputusan


taktis maupun perintah-perintah yang telah dikeluarkannya dan para
wasit tidak dibenarkan mengambil alih inisiatif Dansat pelaku tersebut.

g) Bila tindakan pelaku menyimpang dari Rencana Operasi Geladi


atau waktunya lebih cepat dari yang ditetapkan, maka wasit harus dapat
mencegah timbulnya situasi tersebut sehingga geladi akan dapat
berjalan sesuai rencana dan realistis. Misalnya, “Bila seorang
Komandan memerintahkan Dankima untuk mendorong logistik Bekal
Kelas-I untuk satuan depannya dengan menggunakan route yang
dikuasai oleh musuh dan kemungkinan akan mendapat gangguan dari
musuh, maka Wasit tidak dibenarkan untuk membatalkan perintah
tersebut”. Wasit dalam mempengaruhi tindakan pelaku tersebut
dengan cara menciptakan situasi bahwa “Jembatan dalam route yang
akan dilewati pasukan pendorong logistik telah putus akibat banjir dan
belum diperbaiki oleh aparat pemda setempat”. Tindakan pelaku
mungkin akan merubah rencana route pendorongan logistiknya ke route
lain yang lebih aman atau meminta Helly untuk mendorong logistik
sesuai dengan jawaban persoalan alternatif yang ditentukan.

h) Bila geladi akan diselingi dengan kegiatan nyata seperti tatap


muka, maka selama berlangsungnya kegiatan tersebut perhitungan
waktu asumsi sama dengan waktu sebenarnya atau perbandingan waktu
menjadi 1 : 1. Bila pada kegiatan nyata tersebut memerlukan waktu
tersendiri dan cukup lama maka dapat diberikan waktu tunda. Untuk
kepentingan pembelajaran (Geladi Sekolah di Lembaga Pendidikan),
selama pelaksanaan geladi dapat pula diselingi dengan kegiatan diskusi
antar kelompok pelaku untuk membahas produk-produk yang dirasa
penting, misalnya : ATP, CB, Kirka, KEP/KUO, RO/PO dan tindakan
Teknis/Taktis dalam memecahkan persoalan dll ).
60

i) Setelah selesai konsolidasi kemungkinan pelaku akan diberikan


situasi operasi lanjutan sesuai Rencana Operasi Geladiyang ditetapkan
Kogla, namun pada dasarnya pelaksanaan geladi Posko II hanya
dilaksanakan untuk satu macam operasi saja.

j) Kegiatan Staf Kogla selama Kawasdal mengoperasionalkan


jalannya pelaksanaan geladi adalah :

(1) Melaksanakan pengawasan Staf sesuai fungsinya


masing-masing.

(2) Membantu Kawasdal dengan unsur-unsurnya sesuai


bidang Staf masing-masing agar pelaksanaan geladi dapat
berjalan dengan lancar.

(3) Mengumpulkan, meneliti dan mengkaji semua aspek


hasil penyelenggaraan geladi guna dijadikan penilaian,
pengkajian, laporan dan saran tindak lanjut yang perlu untuk
geladi yang akan datang.

3) Penutupan. Geladi Posko II ditutup setelah tahap pelaksanaan


operasi geladi selesai dilaksanakan dan ditandai dengan Upacara Penutupan.

d. Tahap Pengakhiran. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bersifat


penyelesaian administrasi. Kegiatan tersebut meliputi :

1) Kogla menerima laporan dan tanggapan dari peserta geladi tentang


penyelenggaraan geladi selanjutnya menganalisanya sebagai bahan untuk Kaji
Ulang.

2) Kaji Ulang.

a) Merupakan kegiatan pengkajian terhadap penyelenggaraan


geladi dengan maksud mengumpulkan semua laporan dan tanggapan
peserta geladi.
61

Tujuannya untuk menilai secara keseluruhan proses penyelenggaraan


geladi guna perbaikan pada geladi yang akan datang , sebagai bahan
penyusunan laporan dan sebagai saran perbaikan terhadap
pengorganisasian geladi, pengoperasionalan geladi, sistem
perwasdalan, dukungan administrasi serta materi geladi yang meliputi
prosedur hubungan Komandan dan Staf dalam pengambilan keputusan,
penerapan prosedur teknik dan taktik operasi, teknik prosedur dan tata
cara kerja yang berlaku di suatu Markas Komando, pengujian terhadap
efektifitas fasilitas di Markas Komando satuan. serta Kodal

b) Kaji ulang dipimpin oleh Dirgla, diikuti oleh peserta geladi


dengan kegiatan sebagai berikut :

(1) Tanggapan pelaku terhadap penyelenggaraan geladi


disampaikan oleh Dansat pelaku.

(2) Tanggapan penyelenggara terhadap pelaku disampaikan


oleh Kawasdal.

(3) Kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan geladi


disampaikan oleh Digla.

3) Penyelesaian adminsitrasi ganti rugi terhadap kerusakan Alpal/Materiil,


daerah latihan dan hal-hal lainnya.

4) Penyusunan laporan penyelenggaraan geladi (Buku III) dibuat setelah


geladi berakhir (setelah kaji ulang) merupakan laporan terakhir kepada
komando yang memerintahkan diadakannya geladi. Buku ini bersifat
“KONFIDENSIAL” dan berwarna Kuning, berisi tentang berbagai hal yang
positif dan negatif, hambatan yang dihadapi, hasil yang dicapai dan pencapaian
tujuan geladi, kesimpulan dan saran perbaikan untuk geladi mendatang.

5) Pembubaran Komando Geladi.


62

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

15. Umum. Untuk menjamin realisme geladi, maka dijelaskan beberapa ketentuan yang
harus dipatuhi oleh peserta geladi. Kogla, unsur-unsur Kawasdal dan Pelaku serta
pendukung harus mengikuti ketentuan dan pembatasan yang mengatur apa yang harus
dikerjakan dan apa yang tidak.

16. Ketentuan untuk Komando Geladi.

a. Mendirikan Pos Komando geladi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan


seperti pemasangan peta-peta, pembuatan Model, pembuatan daftar kekuatan dan
dislokasi pelaku, penggambaran beberapa peristiwa, gelar komunikasi, sesuai dengan
medan dan sarana yang tersedia.

b. Dalam pemasangan peta-peta, data-data, tanda-tanda, tulisan-tulisan dsb agar


disesuaikan dengan ketentuan Dinas Staf masing-masing dan Staf Renik seperti
penggunaan warna Hitam, Biru, Merah, Hijau dsb. Hindari membuat ruangan Posko
dengan menampilkan warna warni sesukanya yang berlebihan.

c. Mengikuti setiap perkembangan kegiatan Pelaku dan Wasdal di atas peta atau
model, kemudian dicatat dalam jurnal staf dan jangan terpaku pada masalah-masalah
administrasi yang rumit.

d. Mengevaluasi dan mengendalikan semua kegiatan penyelenggaraan geladi

e. Melakukan Evaluasi kegiatan setiap hari dan merencanakan kegiatan untuk


hari berikutnya.

f. Pada tahap pengakhiran Dirgla dibantu staf geladi menyelenggarakan kegiatan


Kaji Ulang yang diikuti oleh peserta geladi.
63

17. Ketentuan untuk Pelaku.

a. Mendirikan Pos Komando dan melakukan kegiatan-kegiatan antara lain


pemasangan peta-peta, penggambaran oleat, pembuatan daftar kekuatan, dislokasi
pasukan, penggambaran beberapa peristiwa, gelar perhubungan dan kegiatan lain yang
diperlukan untuk mengendalikan suatu kegiatan.

b. Dalam pemasangan peta-peta, data-data, tanda-tanda, tulisan-tulisan dsb agar


disesuaikan dengan ketentuan Dinas Staf masing-masing dan Staf Renik seperti
penggunaan warna Hitam, Biru, Merah, Hijau dsb. Hindari membuat ruangan Posko
dengan menampilkan warna warni sesukanya yang berlebihan.

c. Segera menyesuaikan dengan jabatannya masing-masing dalam geladi.

d. Menyelesaikan setiap masalah atau persoalan dengan cepat, tepat dan wajar
sesuai bidangnya masing-masing.

e. Setelah geladi dimulai dan setelah Pos Komando Pelaku didirikan, maka secara
berturut-turut mengerjakan hal-hal sebagai berikut :

1) Mempelajari dan memahami Keadaan Umum dan Keadaan Khusus


beserta lampiran-lampiran sesuai bidang masing-masing.

2) Menentukan sasaran masing-masing satuan.

3) Merumuskan perencanaan dan persiapan operasi.

4) Merumuskan berbagai perkiraan keadaan sebagai persiapan


menghadapi berbagai persoalan-persoalan yang akan diberikan oleh Wasdal.

5) Mengikuti setiap perkembangan keadaan dan situasi operasi yang


diberikan oleh Wasdal untuk dapat diambil keputusan cara bertindak dan
jangan terpaku pada masalah-masalah administrasi yang rumit.

f. Tidak diadakan penggantian jabatan selama geladi, kecuali atas perintah atau
ijin Pimumgla.
64

g. Pada akhir geladi, masing-masing Komandan pelaku atau pejabat-pejabat inti


lainnya membuat tanggapannya masing-masing disertai saran-sarannya mengenai
organisasi, materi geladi, pelayanan maupun penyelenggaraan geladi dan sebagainya.

h. Menjaga keamanan terhadap semua naskah dan tulisan geladi sesuai sifat
klasifikasinya, jangan ada yang tertinggal, hilang, dicuri atau diberikan kepada pihak
yang tidak berkepentingan.

i. Tidak diadakan jedah geladi selama pelaksanaan operasi geladi dan untuk
kegiatan makan, mandi dan keperluan lainnya diatur sendiri-sendiri oleh masing-
masing Komandan pelaku tanpa menganggu kelancaran jalannya geladi.

j. Membiasakan berbicara melalui alat komunikasi yang tersedia.

k. Menghindari bepergian yang tidak perlu selama geladi berlangsung.

l. Meninggalkan tempat latihan harus seijin dari Dirgla.

18. Ketentuan untuk Wasit dan Pengendali.

a. Ketentuan Umum.

1) Untuk memelihara realisme geladi.

a) Bertindak jujur, tegas dan tidak memihak.

b) Tidak melakukan kegiatan dan usaha-usaha yang akan


mempengaruhi jalannya geladi dengan cara-cara yang dibuat-buat,
sehingga akan menyulitkan pemecahan dan penyelesaian masalah atau
persoalan geladi.

2) Para Wasdal harus benar-benar paham terhadap semua materi dalam


naskah geladi, terutama Skenario geladi, ROG dan RAMOG sehingga akan
dapat mengarahkan jawaban para pelaku yang mungkin tidak segera mengarah
pada jawaban alternatif yang dikehendaki.
65

3) Keputusan pertama sistem perwasdalan dalam menghadapi setiap


persoalan geladi adalah ditangan Wasit, apabila belum terdapat persesuaian
antara para Wasit dan Pengendali, maka keputusan terakhir diserahkan kepada
Kawasdal.

4) Tuangkan situsi musuh dan keadaan operasi yang sedang berlangsung


dalam formulir-formulir berita agar tidak terdadak oleh jawaban para pelaku,
akan tetapi jangan diberikan sebelum waktunya.

5) Kembangkan informasi atau penimbulan situasi tambahan sesuai


kebutuhan yang bertujuan untuk mengarahkan pelaku pada jawaban yang
dikehendaki.

6) Pelihara keserasian gerak langkah dalam pelemparan persoalan kepada


para pelaku, sehingga tidak akan terjadi kekacauan dalam masalah waktu.

7) Pelihara inisiatif dan kreatifitas pelaku dan jangan mengikat pelaku


pada jawaban-jawaban yang telah direncanakan terlebih dahulu.

8) Kelompok Wasdal merupakan suatu sistem yang terpadu dan tidak


boleh dipecah-pecah, atau tidak boleh dipisahkan satu sama lain.

9) Pelihara koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan kesederhanaan dalam


perwasitan dan pengendalian untuk menjamin kelancaran pelaksanaan geladi.

10) Hubungan dan Mekanisme Kerja.

a) Hubungan Kerja.

(1) Kawasdal memiliki wewenang komando teknis


perwasdalan terhadap pelaku, tetapi tidak memiliki wewenang
memerintah secara garis komando terhadap pelaku. Wewenang
garis komando ada pada Dirgla dan Pimumgla.
66

(2) Kawasdal memiliki garis komando terhadap Wadal.


Hubungan Kawasdal dengan Dirgla dan Pimumgla adalah garis
komando.

(3) Hubungan pelaku dengan Kawasdal adalah hubungan


teknis pelaksanaan geladi dalam sistem perwasdalan.

(4) Setgla dengan seluruh peserta geladi memiliki hubungan


garis koordinasi dibidang administrasi dan tulis menulis.

b) Mekanisme Kerja.

(1) Pengendali mengendalikan pelaku dengan cara


memberikan perintah-perintah sebagai satuan atas, meminta
petunjuk sebagai satuan bawah dan menyampaikan informasi
sebagai satuan samping.

(2) Kawasdal bertindak sebagai komandan atasan langsung


meyampaiakan perintah langsung kepada komandan satuan
bawah guna memulai suatu operasi

(3) Wasit Fungsioanal (sesuai jabatan masing-masing)


bertindak mengawasi, menghakimi, melaporkan dan
merangsang pelaku untuk melakukan tindakan yang mengarah
ke jawaban yang dikehandaki tetapi tidak boleh mengarahkan
secara langsung apabila terpaksa.

(4) Wasit secara terus menerus mengikuti kegiatan dan


kemajuan-kemajuan tindakan pelaku.

(5) Apabila tindakan pelaku tidak mengarah pada alternatif


jawaban yang dikehendaki dalam rencana, maka wasit
menghubungi pengendali (selaku pengendali atas) untuk
mempengaruhi tindakan pelaku.
67

Bila pelaku masih belum berbuat sesuai petunjuk pengendali


maka pengendali dapat memberikan informasi atau penimbulan
situasi tambahan. Bila pelaku masih tidak berbuat setelah
dipengaruhi oleh Wasdal, maka segera melaporkannya ke
Kawasdal.

b. Ketentuan Wasit.

1) Wasit diperlukan untuk memberikan pertimbangan, pendapat, saran-


saran mengenai persoalan dari pelajaran yang akan dikembangkan. Semakin
besar/tinggi tingkat satuan yang dilatih dan materinya lebih komplek, maka
dibutuhkan wasit yang berkualitas dan dengan jumlah yang lebih besar.

2) Kelompok wasit dalam Geladi Posko II disebut Wasit Fungsional yang


melekat pada jabatan masing-masing pelaku.

3) Sebagai pengawas dan hakim terhadap tindakan pelaku.

4) Memberikan laporan tentang apa yang terjadi melalui jalur Wasdal dan
menerima informasi dan instruksi yang sehubungan dengan fungsi
pengendaliaannya.

5) Memberikan gambaran kepada satuan pelaku tentang hal-hal yang tidak


dapat diketahuinya sebagai akibat dari perkembangan dinamika geladi.

6) Memelihara hubungan dengan Pengendali sehingga dapat


memperkirakan dan menguasai keadaan yang sedang terjadi maupun yang
akan terjadi.

c. Ketentuan Pengendali.

1) Merupakan perwakilan dari komando yang tidak dimainkan dalam


geladi. Pengendali Atas memerankan satuan atas, Pengendali Samping
memerankan satuan samping dan Pengendali Bawah memerankan satuan
bawah.
68

2) Mengikuti perkembangan geladi secara terus menerus dan


mengarahkan pelaksanaan geladi sesuai batas-batas yang telah ditetapkan
dalam Skenario Geladi dan Rencana Pengendalian.

3) Menyiapkan alat-alat kendali seperti Kaum, Kasus, rencana tindakan


pengendali, Peta pengendali, ROG dan Ramog serta alternatif jawaban yang
disediakan untuk menghadapi kemungkinan tindakan pelaku.

4) Mengikuti perkembangan geladi dengan cara mengunjungi Pelaku,


mempelajari laporan-laporan yang dibuat pelaku, mengikuti briefing-briefing
pelaku dan menyimpan salinan-salinan dari perintah-perintah serta berita-berita
pelaku.

19. Ketentuan Pendistribusian Naskah Geladi. Untuk menjaga kerahasiaan dan


kebocoran perlu ditentukan pendistribusian terhadap dokumen-dokumen geladi sebagai
berikut :

a. Seminggu sebelum pelaksanaan geladi dimulai diharapkan Buku I, Buku II A


dan Buku II B telah dibagikan kepada para Wasdal dan Personel Kogla. Dirgla
memberikan instruksi yang diperlukan kepada Wasdal mengenai hal-hal yang perlu
dipersiapkan olehnya dan mengecek kesiapan dan keterampilannya.

b. Minimal tiga hari sebelum geladi dimulai, Buku IIA dan IIB telah dibagikan
kepada para pelaku.

c. Lembar khusus pendistribusian Buku I, Buku II A dan Buku II B ditentukan


berdasarkan daftar distribusi dan penerimaan oleh yang berhak, baik mengenai jumlah,
macam, dan waktunya.

d. Ketentuan waktu dan macam dokumen yang harus didistribusikan kepada


peserta geladi tidak mengikat tergantung dari kebutuhan dan ketentuan dari Komando
yang memerintahkan latihan.

e. Naskah geladi tidak menggunakan Cap/Stempel (Hanya tanda tangan Dirgla).


69

BAB V
KOMANDO DAN PENGENDALIAN

20. Umum. Pelaksanaan latihan dengan metoda Geladi Posko II perlu diatur
tentang kewenangan dalam Komando dan Pengendalian yang dilakukan oleh penyelenggaraan
geladi, sehingga dalam pelaksanaan geladi akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat
tercapai tujuan dan sasaran latihan yang ditetapkan.

21. Komando.

a. Pimpinan Umum Geladi (Pimumgla). Bertanggung jawab terhadap


seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan geladi untuk mencapai tujuan dan sasaran
gelaadi yang telah ditetapkan.

b. Direktur Geladi. Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan geladi


dari tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksnanaan dan tahap pengakhiran.
Direktur Geladi mempunyai wewenang Komando dalam mengatur unsur-unsur
penyelenggara geladi yaitu Staf Geladi, Kawasdal dan unsur-unsur pendukung serta
pelaku. Dalam pelaksananaan geladi Dirgla bertanggung jawab kepada Pimpinan
Umum Geladi (Pimumgla).

c. Kawasdal. Dalam pelaksanaan geladi bertanggung jawab kepada Dirgla.

22. Pengendalian. Pengendalian Geladi Posko II merupakan suatu proses tindakan/


usaha untuk mempengaruhi jalannya geladi dengan metoda dan perangkat tertentu sehingga
geladi dapat berlangsung sesuai dengan rencana geladi.

a. Pengendalian Administrasi. Pengendalian terhadap penyelenggaraan geladi


menggunakan perangkat berbentuk administrasi tertentu, sehingga dapat menjadi
pedoman dan dapat mempengaruhi pelaksanaan geladi dalam mencapai tujuan dan
sasaran geladi.
70

b. Pengendalian Operasional. Pengendalian terhadap penyelenggaraan geladi


agar dapat berjalan sesuai Rencana Geladi dan Skenario Geladi yang ditetapkan dalam
bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Pimumgla, Dirgla dan Staf Geladi serta
Kawasdal dan unsur-unsurnya.

c. Wewenang Pengendalian.

1) Pimpinan Umum Geladi (Pimumgla).

a) Pengendalian administrasi.

(1) Mengeluarkan direktif.

(2) Menetapkan RGB geladi yang diajukan oleh Dirgla.

(3) Menetapkan berlakunya Naskah Geladi yang diajukan


oleh Dirgla.

(4) Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan geladi


kepada Komando atas.

a) Pengendalian operasional.

(1) Menerima paparan RGB dan naskah geladi serta


memberikan persetujuan berlaku atau tidaknya.

(2) Melakukan pengawasan dan pengendalian secara


langsung di lapangan terhadap penyelenggaraan geladi.

(3) Memberikan instruksi, petunjuk dan arahan terhadap


penyelenggaran geladi.

(4) Menentukan kebijakan yang dapat mempengaruhi


penyelenggaraan geladi.
71

2) Direktur Geladi (Dirgla).

(a) Pengendalian administrasi.

(1) RGB sebagai acuan dalam menyusun Naskah Geladi.

(2) Naskah geladi sebagai pedoman dalam


menyelenggarakan geladi.

(3) Pencatatan geladi sebagai bahan untuk Kaji Ulang dan


penyusunan laporan.

(4) Laporan pelaksanaan geladi sebagai pertanggung


jawaban legenda kepada Pimumgla.

(b) Pengendalian operasional.

(1) Memaparkan RGB dan Naskah Geladi dihadapkan


Pimumlat.

(2) Pengawasan dan Pengendalian terhadap penyiapan


dukungan administrasi geladi.

(3) Memberikan penataran pelatih dan briefing pelaku


sebelum pelaksanaan geladi.

(4) Pengawasan dan Pengendalian terhadap pelaksanaan


geladi khususnya pada perwasdalan agar sesuai dengan rencana
geladi.

(5) Memimpin pelaksanaan Kaji Ulang.


72

3) Kawasdal.

a) Pengendalian administrasi.

(1) Naskah geladi khususnya Buku I sebagai sarana dalam


melaksanakan kegiatan perwasdalan.

(2) Pencatatan hasil pelaksanaan Wasdal untuk digunakan


dalam kaji ulang dan pembuatan laporan Wasdal kepada Dirgla.

b) Pengawasan Operasional.

(1) Memberikan penataran Wasdal kepada unsur-unsur


Wasdal tentang pengetahuan naskah geladi dan mekanisme
kegiatan perwasdalan.

(2) Melaksanakan latihan pendahuluan terhadap unsur-


unsur Wasdal untuk menghindari kesalahan yang tidak perlu
selama geladi.

(3) Melaksanakan kegiatan perwasdalan terhadap pelaku


sesuai rencana geladi yang ditetapkan.

(4) Memberikaan tanggapan terhadap pelaku pada saat kaji


ulang.
KONFIDENSIAL
73
73
Lampiran Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep / / / 2004
Tanggal 2004

BAB VI
PENUTUP

23. Keberhasilan. Disiplin yang dilaksanakan oleh para pembina latihan dan
pengguna dalam mempedomani ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Buku Petunjuk
Teknik tentang Geladi Posko II akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembinaan
latihan TNI AD.

24. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu untuk penyempurnaan buku


petunjuk ini, akibat adanya perkembangan agar disarankan kepada Kasad melalui
Komandan Kodiklat TNI AD.

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN KODIKLAT
U.b.
DIRLAT

SIHAR E.E. SAGALA


BRIGADIR JENDERAL TNI

KONFIDENSIAL
74

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sub Lampiran – A


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep/ / / 2004
Tanggal 2004

PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Bujuknik. Adalah buku pedoman sebagai jabaran dari Bujukmin yang memuat
penjelasan tentang tata cara teknik alat peralatan dan atau pelaksanaan dari suatu kegiatan
atau pekerjaan, secara terinci dalam rangka pembinaan salah satu fungsi TNI AD.

2. Geladi. Adalah bentuk latihan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan


melakukan sesuatu kegiatan yang telah dipelajari atau dilakukan sebelumnya.

3. Posko. Adalah suatu tempat yang dibuat untuk dapat mengendalikan dalam
operasi taktis yang dipimpin oleh Komandan disertai beberapa perwira staf dan badan-badan
pelayanan.

4. Geladi Posko II. Adalah suatu metoda latihan taktis tanpa pasukan dimana
diberikan serangkaian keadaan dan kejadian yang sambung menyambung. Pada setiap
keadaan dan kejadian mengandung persoalan yang harus dipecahkan dan diminta keputusan,
rencana perintah dan tindakan dari pelaku yang berperan sebagai Komandan, Staf dan unsur
Pelayan Markas satuan yang dilatih.

5. Wasit. Adalah seseorang atau kelompok personel yang ditunjuk untuk memutuskan
dan menghakimi suatu kejadian dalam geladi sesuai skenario dan peraturan permainan yang
telah ditentukan.

6. Pengendali. Adalah seseorang atau kelompok personel yang ditunjuk untuk


mengatur, mengarahkan dan menuntun dalam batas-batas tertentu sehingga pelaksanaan
geladi dapat dipelihara, guna mencapai tujuan geladi.

7. Kendali Tunda. Adalah badan yang mengatur lalu lintas berita antara pelaku
tingkat atas dengan pelaku tingkat bawah untuk kepentingan pengendalian derap geladi.
75

8. Derap Geladi. Adalah dinamika geladi yang direncanakan, disusun dan


dikembangkan dengan penciptaan rangkaian kejadian dalam suatu situasi yang
dipraanggapkan untuk mencapai sasaran geladi.

9. Waktu Tunda. Waktu yang dipraanggapkan, diperlukan untuk sesuatu


kegiatan.

10. Waktu Sesungguhnya. Adalah waktu sebenarnya pada saat latihan diseleng-
garakan.

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN KODIKLAT
U.b.
DIRLAT

SIHAR E.E. SAGALA


BRIGADIR JENDERAL TNI
76

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sub Lampiran – B


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep/ / / 2004
Tanggal 2004

SKEMA ALIRAN
BUJUKNIK TENTANG GELADI POSKO II

BUJUKMIN
tentang
PENYELENGGARAAN
LATIHAN

BUJUKNIK
tentang
GELADI POSKO II

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN KODIKLAT
U.b.
DIRLAT

SIHAR E E . SAGALA
BRIGADIR JENDERAL TNI
77

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sub Lampiran – B


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep/ / / 2004
Tanggal 2004

PROSES PENYELENGGARAAN GELADI POSKO II

PROGLAT TNI AD

MEMPELAJARI PROGLAT

KEGIATAN
PENDAHULUAN
REN/PROGLAT KOTAMA

JUK CAN PANG/DAN

KIR GLA

KEP KONSEP LAT

PRINSIAP MEMPELAJARI DIREKTIF DIREKTIF LAT


KPD PELAKU KPD P’GARA

PEMBENTUKAN SPG

JUKCAN KPD SPG

TAHAP MEMBUAT RGB


PERENCANAAN
78

MENINJAU MEDAN I

PAPARAN - I

GIAT LANJUTAN
PEMBENTUKAN KOGLA

MENINJAU MEDAN II

MENYUSUN NASKAH

PAPARAN - II

PRIN LAK GLA


MENYEMP NASKAH

DISTRIBUSI NASKAH

TAR & LAT PEND


WASDAL
TAHAP SIAP

BRIEFING PELAKU

PENYIAPAN TEMPAT
GELADI
79

PEMERIKSAAN AKHIR

PEMBUKAAN

TAHAP PELAKSANAAN GELADI


PELAKSANAAN

PENUTUPAN

PULKET/ DATA

RAPAT NIS WASDAL

TAHAP AKHIR
KIR GANTI RUGI

KAJI ULANG

SUSUN LAPORAN

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN KODIKLAT
U.b.
DIRLAT

SIHAR E.E. SAGALA


BRIGADIR JENDERAL TNI
80

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sub Lampiran – D


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep/ / / 2004
Tanggal 2004

DAFTAR CONTOH/BENTUK NASKAH GELADI POSKO II

CONTOH
URAIAN KETERANGAN
NOMOR
1 2 3

BUKU I Naskah Latihan


1. Sampul Buku I. -
2. Rencana Geladi. Isi Naskah
3. Skenario Geladi. Lampiran Rengla
4. Rencana Operasi Geladi. Lampiran Rengla
5. Diagram Rencana Operasi Geladi. Lampiran Rengla
6. Ramalan Operasi Geladi. Lampiran Rengla
7. Petunjuk Khusus Wasit dan Pengendali. Lampiran Rengla
8. Ringkasan Kegiatan Wasit dan Pengendali. Lampiran Rengla
9. Keharusan dan Larangan Wasdal. Lampiran Rengla
10. Jadwal Kegiatan Wasit dan Pengendali. Lampiran Rengla
11. Buku Harian Wasit dan Pengendali. Lampiran Rengla
12. Laporan Wasit dan Pengendali. Lampiran Rengla
13. Petunjuk Penilaian. Lampiran Rengla
14. Petunjuk Bulsi Lampiran Rengla

BUKU IIA Naskah Latihan


15. Sampul Buku II A. -
16. Lembaran Pendahuluan Isi naskah
17. Keadaan Umum. Isi Naskah
18. Keadaan Khusus. Isi Naskah
19. Analisa Daerah Operasi. Lampiran Kasus
20. Ringkasan Intelijen. Lampiran Kasus
21. Susunan Bertempur Musuh. Lampiran Kasus
22. Ikhtisar Kejadian. Lampiran Kasus

BUKU II B Naskah Latihan


23. Sampul Buku II B -
24. Petunjuk Geladi. Isi Naskah
81

1 2 3
25. Komando dan Pengendalian Geladi. Lampiran Jukgla
26. Jadwal Geladi. Lampiran Jukgla
27. Petunjuk Perhubungan. Lampiran Jukgla
28. Petunjuk Tata tertib. Lampiran Jukgla
29. Petunjuk Keamanan. Lampiran Jukgla
30. Petunjuk Bantuan Administrasi. Lampiran Jukgla
31. Prosedur Tetap Geladi. Lampiran Jukgla
32. Petunjuk tentang Naskah. Lampiran Jukgla
33. Daftar Distribusi Naskah Geladi. Lampiran Jukgla
34. Daftar Nominatif Peserta Geladi Lampiran Jukgla

BUKU III Naskah Latihan


35. Sampul Buku III. -
36. Laporan Penyelenggaraan Geladi Posko II Isi Naskah

STRUKTUR ORGANISASI
37. Struktur Organisasi Gelado Posko II Satu Tingkat Lampiran Rengla
38. Struktur Organisasi Gelado Posko II Dua Tingkat Lampiran Rengla

KETENTUAN LAIN
39. Denah Posko Penyelenggara Geladi
40. Denah Posko Satuan Pelaku
41. Data Perlengkapan Posko Satuan Pelaku
42. Perbandingan Waktu

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN KODIKLAT
U.b.
DIRLAT

SIHAR E. E . SAGALA
BRIGADIR JENDERAL TNI
82

CONTOH - 1

KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK

LAMBANG SATUAN
DARI
MARKAS KOMANDO GELADI

NAMA GELADI POSKO II

BUKU I
TEMPAT, TGL /BLN/THN

KLASIFIKASI
(GELADI)
83

KLASIFIKASI
(GELADI) CONTOH - 2
KOPSTUK
KODE NASKAH

NAMA GELADI
RENCANA GELADI

Penunjukan : Peta : Cantumkan daerah peta yang akan digunakan


Kedar : Cantumkan kedar peta yang akan digunakan
Tahun : Cantumkan tahun pembuatan peta.
Lembaran : Cantumkan lembaran peta.
Daerah waktu :

1. Dasar. Cantumkan data/keterangan yang mendasari diselenggarakannya geladi.

2. Tujuan dan Sasaran Geladi.

a. Tujuan. Uraian singkat tentang tujuan diselenggarakan Geladi Posko II


(Memberi, Meningkatkan, Memelihara atau Menguji).

b. Sasaran. Uraian singkat tentang tingkat kemampuan yang ingin dicapai


pelaku. (Dilihat dari aspek Pengetahuan dan aspek Ketrampilan)

3. Pelajaran yang ingin dikembangkan. Pelajaran yang dapat dikembangkan untuk


kepentingan meningkatkan/memelihara kemampuan pelaku atau manfaat lain untuk
penyempurnaan Doktrin.

4. Ruang Lingkup Geladi. Cantumkan materi-materi yang akan digeladikan.

5. Macam, Sifat dan Tingkat.

a. Macam. Geladi taktis tanpa pasukan.

b. Sifat. Satu atau dua pihak dikendalikan/tidak dikendalikan.

c. Tingkat. Satu atau Dua tingkat satuan pelaku yang dimainkan.

KLASIFIKASI
(GELADI)
KLASIFIKASI
84

(GELADI)

6. Ringkasan Cerita Geladi.

a. Tema. Sesuaikan dengan yang ada dalam Direktif Latihan.

b. Daerah. Jelaskan daerah/medan latihan yang akan digunakan tempat geladi.

c. Persoalan yang ditanyakan. Persoalan-persoalan yang akan diberikan


kepada pelaku disesuaikan dengan tujuan dan sasaran geladi yang akan dicapai serta
kemampuan dan batas kemampuan pelaku.

d. Waktu. Waktu yang digunakan untuk peristiwa-peristiwa dalam Skenario


Geladi, dapat mengguanakan Waktu Asumsi dan Waktu sesungguhnya/sebenarnya.

e. Gerakan kedua belah pihak. Gerakan masing-masing pihak yang


dipraanggapkan.

f.. Imbangan Daya Tempur. Imbangan Daya Tempur pasukan sendiri


dihadapkan dengan daya tempur musuh yang dihadapi.

7. Administrasi dan Logistik. Kebutuhan administrasi dan logistik selama geladi.

8. Komando dan Perhubungan.

a. Perhubungan.

b. Komando pengendalian.

9. Petunjuk Lain-lain.

Catatan : Naskah Geladi tidak menggunakan cap/stempel hanya tanda tangan Dirgla.

Dikeluarkan di .……………
Pada tanggal . .…………..
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
85
CONTOH - 3
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK
Lampiran .....(Skenario .....)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
SKENARIO GELADI

Penunjukan : Peta : Cantumkan daerah peta yang akan digunakan


Kedar : Cantumkan kedar peta yang akan digunakan
Tahun : Cantumkan tahun pembuatan peta.
Lembaran : Cantumkan lembaran peta.
Daerah waktu :

1. Pemeran Geladi.

a. Musuh. Pemeran musuh dalam geladi.


b. Pasukan sendiri. Pemeran pasukan sendiri dalam geladi.
c. Unsur-unsur lain. Pemeran lain yang terlibat geladi.

2. Latar Belakang Setting Strategis. Suatu keadaan yang menyebabkan satuan dua
tingkat diatas pelaku melaksanakan operasi dan berakhir dengan rencana/perintah dari satuan
tersebut. Dalam geladi tingkat satuan kecil (Ki dan Ton) tidak perlu mencantumkan latar
belakang setting strategis cukup memberikan gambaran keadaan taktis satuan dua tingkat baik
musuh maupun pasukan sendiri.

3. Rencana Setting Taktis. Dimulai dari perintah satuan dua tingkat diatas pelaku dan
berakhir sampai rencana pelaksanaan operasi satuan satu tingkat diatas pelaku serta persoalan
yang akan dilemparkan secara garis besar.

4. Pelaksanaan Geladi. Berisi uraian dalam tiap-tiap tahap bagaimana kegiatan lawan,
kegiatan pasukan sendiri dan persoalan yang ditanyakan.

KLASIFIKASI
(GELADI)
86

KLASIFIKASI
(GELADI)

a. Tahap I (Perencanaan Operasi)


Tanggal … bulan … s/d tanggal … bulan … 20…

1) Gerakan kedua belah pihak.

a) Musuh. Gerakan yang dilakukan musuh.


b) Pasukan sendiri. Gerakan yang direncanakan pasukan sendiri.

2) Persoalan yang ditanyakan. Persoalan-persoalan yang akan ditanyakan


dalam geladi.

b. Tahap II (Pelaksanaan Operasi).


Tanggal … bulan … s/d tanggal … bulan … 20…

1) Gerakan kedua belah pihak.

a) Musuh. Gerakan yang dihadapi musuh.


b) Pasukan sendiri. Gerakan pasukan sendiri untuk menghadapi
musuh.

2) Persoalan yang ditanyakan.

a) Reaksi dan tindakan Komadan serta Staf dalam menghadapi


situasi tersebut.
b) Perkiraan Cepat Komandan.

Dikeluarkan di ……………
Pada tanggal .…………..
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
87
CONTOH - 4
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran .....(Rencana .....)
KODE NASKAH
NAMA GELADI
RENCANA OPERASI GELADI

WAKTU
PERMASALAHAN/
TAHAP/ SITUASI DAN KONDISI KEGIATAN
PERSOALAN UNTUK KET
PHASE DALAM CERITA WASDAL & PELAKU
NO PELAKU
TANGGAL JAM

Persiapan … s/d … 1. Keadaan Umum. Briefing Komandan kepada Kegiatan Wasit Diisi bila
Berisi kondisi Ipoleksosbud / Staf. diperlukan
perkembangan situasi di
daerah satuan dua tingkat
diatas pelaku

Pelaksanaan … s/d … 2. Keadaan Khusus Lanjutan Kir Staf. Kegiatan Pengendali


Berisi perkembangan situasi
daerah pelaku dan tindakan
pasukan sendiri. Kegiatan Pelaku

Dikeluarkan di .. …………………
Pada tanggal .....………………..
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
KLASIFIKASI
(GELADI)
88 CONTOH-5

KOPSTUK KLASIFIKASI
(GELADI) Lampiran …(Diagram …)
KODE NASKAH
NAMA GELADI
DIAGRAM RENCANA OPERASI GELADI POSKO II

Tahap/Phase Perencanaan Operasi Pelaksanaan Operasi Keterangan

Situasi giat musuh - Ki musuh melaks perkuatan medan


- Musuh melasanakan aksi hambat Geladi selesai
- Musuh melaksanakan Patroli keamanan
Beri
Kegiatan Ikut Ikuti
PO Danbrig Beri info & Situasi.sesuai Ramog Wasdal & Penilaian
Wasdal Up. Buka Up. Tutup

281700
240900 241100 241300 241700 250800 260800 270900 280700 281000 281300 281500
Waktu Sesungguhnya JAN 05
JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05 JAN 05

Kegiatan Pulket Kep Mengatasi


Ikut Kirdan Dari DP ke GA Mengatasi Ikuti
Pelaku Terima Jukcan KUO PO hambatan Konsolidasi
Up. Buka & melewati PS sasaran Up. Tutup
Dan & Staf PO Danbrig Danyonif PPS musuh
( Mako ) KirStaf

Kegiatan Ikut Pengamanan Pelayanan Evakuasi


Pelaku makan Korban Mengurus Ikuti
Up. Buka Posko Pendistribusian
Pelayan Markas Melayani Kom dgn Melayani Kom dgn TWP Up. Tutup
Mendirikan Munisi Sat Atas/Samping/ Bawah Pindah Posko
(Kima) Sat Atas/Samping/ Bawah
Posko
Bulsi Timbulkan situasi agar dpt ditinjau oleh pelaku Timbulkan situasi agar pelaku bertindak Geladi selesai

Dikeluarkan di ………………..
Pada tanggal ……………….
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
KLASIFIKASI
(GELADI)
89
CONTOH - 6
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran .....(Rencana ......)
KODE NASKAH
NAMA GELADI
RAMALAN OPERASI GELADI POSKO II

TANGGAL/WAKTU BERITA INFORMASI


TINDAKAN JAWABAN YANG
NO PERSOALAN KET
DIHARAPKAN
SESUNGGUHNYA ASUMSI DARI UNTUK

1 2 3 4 5 6 7

1. 080800 PEB 05 Kogla Peserta Geladi Upacara Buka Geladi Seluruh Peserta Mengikuti

Dst

6. 081000 PEB 05 030930 DES 20A Kasipers Pasipers Yonif Agar melaporkan kekuatan Catat, Lapor dan buat laporan Sarana
Brigade Personel Alkom

Dikeluarkan di . …………………
Pada tanggal … ………………..
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
KLASIFIKASI
(GELADI)
90

CONTOH - 7

KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran .....(Petunjuk .....)
KODE NASKAH

PETUNJUK KHUSUS WASIT DAN PENGENDALI

1. Organisasi Wasit dan Pengendali.

a. Susunan. Tunjuk pada Lampiran organisasi wasdal.


b. Tujuan. Uraikan tujuan petunjuk tersebut.
c. Kedudukan. Dipimpin oleh Kawasdal jelaskan wewenangnya.
d. Tugas. Jelaskan tugas wasit dan pengendali.
e. Pengendali Bulsi. Siapa pengendali Bulsi.

2. Jadwal Kegiatan.

a. Briefing pendahuluan di…….tanggal…..jam……


b. Peninjauan medan…………..
c. Briefing terakhir di………….

3. Tempat. Tunjuk yang diterima Wasdal.

4. Naskah Geladi untuk Wasdal.

5. Informasi dan Instruksi.

a. Pengendalian. Jelaskan keharusan dan larangannya.


b. Penataran dan rapat-rapat.
c. Lain-lain.

6. Laporan. Jelaskan sistem laporan, waktu dan kejadian mana yang perlu dilaporkan
kepada Dirgla.

KLASIFIKASI
(GELADI)
91

KLASIFIKASI
(GELADI)

7. Kurir, Komunikasi dan Angkutan.

a. Kurir.
b. Komunikasi. Sesuai petunjuk perhubungan.
c. Angkutan. Sesuai angkutan yang disiapkan.

8. Akomodasi dan Makan.

9. Lain-lain. Bila ada hal-hal yang belum dijelaskan diatas.

Dikeluarkan di .. ………
Pada tanggal .. ………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
Lampiran :

1. Struktur Organisasi Wasdal.


2. Ringkasan Perwasdalan.
3. Keharusan dan Larangan Wasdal.
4. Jadwal Kegiatan Wasdal
5. Buku Harian Wasdal.
6. Laporan Wasdal.

KLASIFIKASI
(GELADI)
92

CONTOH - 8
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran .....(Ringkasan .....)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
RINGKASAN KEGIATAN WASIT DAN PENGENDALI

1. Tujuan. Tujuan dari Perwasdalan

2. Sistem. Sistem yang digunakan dalam Perwasdalan.

3. Tugas Wasit dan Pengendali. Tugas-tugas Wasit dan Pengendali.

4. Petunjuk untuk Wasit dan Pengendali. Petunjuk yang harus dilakukan oleh Wasit
dan Pengendali.

5. Mekanisme Perwasdalan. Menjelaskan mekanisme kegiatan Wasit dan Pengendali.

6. Buku harian Wasit dan Pengendali. Catatan yang dilaksanakan Wasdal setiap hari.

7. Kesimpulan. Hasil dari kegiatan Perwasdalan yang perlu mendapatkan kesimpulan


sebagai bahan evaluasi.

8. Laporan. Laporan hasil kegiatan Wasit dan Pengendali.

Dikeluarkan di .………………
Pada tanggal .………………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLAFISIKASI
(GELADI)
93

CONTOH - 9
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK
Lampiran …(Keharusan …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
KEHARUSAN DAN LARANGAN WASDAL

1. Keharusan.

a. Wasit. Harus berbuat ............

b. Pengendali. Harus berbuat ...........

2. Larangan.

a. Wasit. Tidak boleh ............

b. Pengendali. Tidak boleh ...........

Dikeluarkan di . …………….
Pada tanggal .. ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
94

CONTOH - 10
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran ... (Jadwal ...)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
JADWAL KEGIATAN WASDAL

TANGGAL WAKTU
NOMOR KEGIATAN KET
TANGGAL JAM

- Kegiatan Wasit yang dilaksanakan


- Kegiatan Pengendali yang dilaksanakan

Penjelasan : Pengisian kolom kegiatan secara berurutan


Dimulai dari pembukaan geladi sampai dengan
Penutupan dan Kaji Ulang.
Dikeluarkan di .. ...........................
Pada Tanggal …...........................
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/ NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
95

CONTOH - 11
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK

Lampiran ... (Buku ...)


KODE NASKAH

BUKU HARIAN WASIT DAN PENGENDALI


TANGGAL........s.d .TANGGAL............

CATATAN TERHADAP
NOMOR TANGGAL JAM SITUASI / PERSOALAN
TINDAKAN PELAKU
Diisi tindakan pelaku setelah
Diisi situasi pelaku dan persoalan Wasdal
mendapat persoalan dari Wasdal

......................., ........................
WASIT/PENGENDALI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
96

CONTOH - 12

KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran ...(Laporan ...)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
LAPORAN WASIT DAN PENGENDALI

NOMOR TANGGAL JAM SITUASI / PERSOALAN CATATAN

................., .........................
WASIT/PENGENDALI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
97

CONTOH - 13
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran ...(Petunjuk ...)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
PETUNJUK EVALUASI DAN PENILAIAN

1. Umum. Petunjuk secara umum tentang Evaluasi dan Penilaian.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Maksud dari Petunjuk Evaluasi dan Penilaian.

b. Tujuan. Tujuan dari Petunjuk Evaluasi dan Penilaian.

3. Ruang lingkup dan tata urut.

a. Ruang lingkup. Berisi ruang lingkup yang akan dibahas.

b. Tata urut. Berisi tata urut yang akan dibahas.

4. Dasar. Yang mendasari pembuatan Petunjuk Evaluasi dan Penilaian.

5. Tujuan. Tujuan dari Evaluasi dan Penilaian.

6. Sasaran. Sasaran dari Evaluasi dan Penilaian.

7. Materi. Materi dari Evaluasi dan Penilaian.

8. Sarana dan metoda.

a. Sarana. Sarana dan Evaluasi dan Penilaian.

b. Metoda. Metoda Evaluasi dan Penilaian.

9. Pengorganisasian. Organisasi yang digunakan dalam Evaluasi dan Penilaian.

KLASIFIKASI
(GELADI)
98

KLASIFIKASI
(GELADI)

10. Tugas dan Tanggung Jawab. Uraikan tugas dan tanggung jawab.

a. Ketua Tim Evlat.

b. Sekertaris

c. Anggota.

11. Subyek dan Obyek Evaluasi dan Penilaian. Sasaran yang di evaluasi dan dinilai.

a. Subyek. Penyelenggara.

b. Obyek. Pelaku.

12. Pelaksanaan Penilaian.

a. Tahap Perencanaan.

b. Tahap Persiapan.

c. Tahap Pelaksanaan.

d. Tahap Pengakhiran

13. Administrasi.

a. Personel. Personel yang melaksanakan.

b. Logistik. Logistik yang diperlukan.

14. Lain-lain. Merupakan tambahan apabila ada.

Dikeluarkan di ………….
Pada tanggal ………….
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
Lampiran :
Cheklist penilaian kegiatan

KLASIFIKASI
(GELADI)
99

CONTOH - 14
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK
Lampiran …(Petunjuk …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
PETUNJUK BULSI

1. Umum. Penjelasan umum untuk mengantar maksud dan tujuan Petunjuk Bulsi.

2. Organisasi. Susunan organisasi Bulsi.

3. Perlengkapan. Perlengkapan yang digunakan Bulsi.

4. Kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan Bulsi.

5. Komunikasi. Alat dan Jaring komunikasi yang digunakan Bulsi.

6. Administrasi. Kebutuhan dukungan administrasi yang diperlukan.

7. Keamanan. Protap pengamanan yang digunakan Bulsi.

Dikeluarkan di ……………..
Pada tanggal …………….
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
Lampiran :

1. Struktur Organisasi
2. Jadwal Kegiatan.
3. Mekanisme Kegiatan.
4. Jaring Komunikasi
5. Lain-lain
100
CONTOH - 15
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK

LAMBANG SATUAN
DARI
MARKAS KOMANDO GELADI

NAMA GELADI POSKO II

BUKU II A

TEMPAT, TGL/BLN/THN

KLASIFIKASI
(GELADI)
101

CONTOH – 16

KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
KODE NASKAH

NAMA GELADI
LEMBAR PENDAHULUAN

1. Dasar. Cantumkan data/keterangan yang mendasari diselenggarakannya geladi.

2. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Uraian singkat tentang tujuan diselenggarakan Geladi Posko II


(Memberi, Meningkatkan, Memelihara atau Menguji).

b. Sasaran. Uraian singkat tentang tingkat kemampuan yang ingin dicapai


pelaku. (Dilihat dari aspek Pengetahuan dan aspek Ketrampilan)

3. Pelajaran yang ingin dikembangkan. Pelajaran yang dapat dikembangkan untuk


kepentingan meningkatkan/memelihara kemampuan pelaku atau manfaat lain untuk
penyempurnaan Doktrin.

4. Ruang lingkup. Mengenai lingkup penyelenggaraan geladi, berkaitan dengan tingkat


satuan pelaku, kekuatan dan kemampuan penyelenggara dan materi yang dimainkan dalam
geladi.

5. Sumber bahan referensi. referensi-referensi latihan yang dapat mendukung


penyelenggaraan geladi seperti Bujuk fungsi Latihan, Bujuk fungsi Operasi, Bujuklap,
Bujuknik dan Bujuk-bujuk fungsi lainnya.

6. Peta. Cantumkan Peta yang akan digunakan.

7. Daerah dan Tempat geladi. Jelaskan daerah/medan latihan yang akan digunakan
sebagai tempat geladi.

KLASIFIKASI
(GELADI)
102

KLASIFIKASI
(GELADI)

8. Tanggal dan Jangka waktu geladi. Tuliskan waktu dan lamanya.diselenggarakan


geladi

9. Macam, Sifat dan Tingkat.

a. Macam. Geladi taktis tanpa pasukan.

b. Sifat. Satu atau dua pihak dikendalikan/tidak dikendalikan.

c. Tingkat. Satu atau Dua tingkat satuan pelaku yang dimainkan.

10. Tema geladi. Sesuaikan dengan yang ada dalam Direktif Latihan.

11. Peserta geladi. Personel geladi dan penyelenggara.

12. Briefing geladi. Tempat dimana briefing dilaksanakan.

13. Tugas-tugas Pelaku untuk mempesiapkan diri. Tugas yang diberikan kepada
pelaku agar menyiapkan diri untuk melaksanakan geladi.

14. Lain-lain. Data-data lain yang belum tercantum diatas.

Dikeluarkan di ..…………..
Pada tanggal ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

Lampiran :

KLASIFIKASI
(GELADI)
103

CONTOH – 17

KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
KODE NASKAH

NAMA GELADI
KEADAAN UMUM

Penunjukan : Peta : Cantumkan daerah peta yang akan digunakan


Kedar : Cantumkan kedar peta yang akan digunakan
Tahun : Cantumkan tahun pembuatan peta.
Lembar : Lembar / Lembaran peta yang digunakan.

BERISI :

1. Umum. Menjelaskan secara umum.

2. Musuh. Keterangan tentang kekuatan musuh, identifikasi, gerakan atau disposisi dan
rencananya serta kemampuan udara.

3. Pasukan Sendiri. Keterangan tentang pasukan sendiri dua tingkat diatas pelaku,
kekuatan, disposisi, tugas dan rencananya, komposisi serta susunan tugas.

4. Keadaan Medan, Cuaca dan Kondisi Sosial di dearah operasi. Berisi keadaan
medan, cuaca, geografi, demografi serta kondisi sosial di daerah operasi. Bila terlalu banyak
dapat dijadikan lampiran tersendiri sebagai lampiran ADO.

Dikeluarkan di ..…………..
Pada tanggal ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
Lampiran :

KLASIFIKASI
(GELADI)
104

CONTOH - 18
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
KODE NASKAH

NAMA GELADI
KEADAAN KHUSUS

Penunjukan : Peta : Cantumkan daerah peta yang akan digunakan


Kedar : Cantumkan kedar peta yang akan digunakan
Tahun : Cantumkan tahun pembuatan peta.
Lembar : Lembar / Lembaran peta yang digunakan.

BERISI :

1. Umum. Menjelaskan secara umum.

2. Musuh. Keterangan terperinci mengenai musuh di daerah operasi komando atas satu
tingkat dari pelaku.

3. Pasukan Sendiri. Keterangan tentang pasukan sendiri satu tingkat diatas pelaku,
kekuatan, disposisi, tugas dan rencananya, komposisi serta susunan tugas.

4. Keadaan Topografi. Memuat tentang keadaan medan dan cuaca secara khusus.

Dikeluarkan di ..…………..
Pada tanggal ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
Lampiran :
1. Bagan Situasi Musuh
2. Analisa Daerah Operasi
3. Ringkasan Intelijen
4. Data pasukan sendiri
5. Data pasukan musuh

KLASIFIKASI
(GELADI)
105

CONTOH - 19
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK
Lampiran …(Analisa …)
KODE NASKAH

ANALISA DAERAH OPERASI NO. ....

Penunjukan : Peta : Cantumkan daerah peta yang akan digunakan


Kedar : Cantumkan kedar peta yang akan digunakan
Tahun : Cantumkan tahun pembuatan peta.
Lembar : Lembar / Lembaran peta yang digunakan.

Daerah waktu :

1. Tujuan dan Pertimbangan yang membatasi.

a. Tujuan. Uraian secara singkat tentang tujuan analisa yang membatasi.

b. Pertimbangan yang membatasi.

1) Tugas Pokok.
2) Pertimbangan lain.

2. Keterangan Umum Daerah.

a. Keadaan Iklim dan Cuaca.

1) Musim.
2) Kabut.
3) Awan.
4) Suhu.
5) Periode taktis.
6) Angin.
7) Curah hujan.

KLASIFIKASI
(GELADI)
106

KLASIFIKASI
(GELADI)

b. Keadaan Medan.

1) Penonjolan dan sistem pengaliran.


2) Tumbuh-tumbuhan.
3) Bahan permukaan.
4) Benda buatan manusia.

c. Ciri lain :

1) Jumlah dan penyebaran penduduk.


2) Mata pencaharian.
3) Perkembangan Ipoleksosbudhan.

a) Idiologi Politik.
b) Bidang Pemerintahan.
c) Sosial Ekonomi.
d) Sosial Budaya.
e) Hankam.

3. Aspek militer dari Medan.

a. Aspek Taktis.

1) Medan kritis.
2) Lapangan tembak dan lapangan tinjau.
3) Lindung tembak dan lindung tinjau.
4) Rintangan.
5) Jalan pendekat.

b. Aspek Bantuan Administrasi.

1) Personel.
2) Teritorial.
3) Sosial.

c. Aspek Teritorial. Ipoleksosbud.

KLASIFIKASI
(GELADI)
107

KLASIFIKASI
(GELADI)

4. Pengaruh Daerah Operasi.

a. Pengaruh terhadap cara bertindak musuh.


b. Pengaruh terhadap cara bertindak sendiri.

5. Lain-lain.

Dikeluarkan di ..…………..
Pada tanggal ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
Lampiran :

KLASIFIKASI
(GELADI)
100
CONTOH - 20
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran … (Ringkasan…)
KODE NASKAH …

NAMA GELADI
RINGKASAN INTELIJEN

1. Keadaan Musuh.

a. Disposisi.

b. Komposisi.

c. Kekuatan.

d. Kegiatan.

e. Keganjilan dan Kelemahan.

2. Kemampuan Musuh.

a. Doktrin Strategis.

b. Doktrin Taktis. Berisi tentang kemampuan taktik, pengerahan, penyebaran,


komunikasi, pendadakan, Kodal, Nubika, Udara, Bantem, Combat Intelijen dan Counter
Intelijen, Banmin, Gerilya.

c. Susunan Bertempur Musuh.

d. Data-data Senjata Musuh.

Dikeluarkan di ……………
Pada tanggal .…………..
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 21
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK
Lampiran .....(Susunan .....)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
SUSUNAN BERTEMPUR MUSUH

UNSUR-UNSUR

1. Disposisi. Kedudukan tiap pasukan musuh setelah melakukan penyebaran taktis


untuk melakukan suatu tugas.

2. Komposisi. Penyebaran pasukan secara taktis untuk melaksanakan suatu tugas.

3. Kekuatan. Kekuatan yang meliputi jumlah manusia, senjata dan perlengkapan


lainnya.

4. Status dan Tingkat Latihan. Sampai dimana tingkat latihan yang dilaksanakan.

5. Taktik dan Teknik. Taktik dan Teknik yang bisa dilaksankan oleh pasukan musuh.

6. Logistik. Logistik yang didapat oleh musuh.

7. Efektifitas Tempur. Sampai dimana hasil guna yang dipunyai musuh.

8. Lain-lain. Keterangan lain yang diperlukan dan dapat membantu untuk


mengembangkan keterangan tentang unsur SBM yang lain.

Dikeluarkan di ..…………..
Pada tanggal ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH -22
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK

Lampiran ….(Ikhtisar …..)


KODE NASKAH

NAMA GELADI

IKHTISAR KEJADIAN

NO WAKTU/TGL URAIAN KEJADIAN KET

1 2 3 4

1. 0810.00 Feb … Informasi dari …

dst

15. 2706.00 Feb … Informasi dari Asintel bahwa musuh …

Dikeluarkan di ..…………..
Pada tanggal ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 23
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK

LAMBANG SATUAN
DARI
MARKAS KOMANDO GELADI

NAMA GELADI POSKO II

BUKU II B
TEMPAT,TGL/BLN/THN

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 24
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran …(Jadwal …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
JADWAL GELADI

WAKTU
NO KEGIATAN KET
TANGGAL JAM
1 2 3 4 5

1. 20 – 2 - 2005 08 30 Dan Sat melaksanakan ……. DP

dst

20. 21 – 2 – 2005 11 00 Dan Sat bawahan melaksanakan ...

Dikeluarkan di .………….
Pada tanggal .…………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH – 25
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran ...(Komando ...)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
KOMANDO PENGENDALIAN GELADI

1. Umum. Penjelasan secara umum tentang pengendalian.

2. Tujuan. Tujuan dari pengendalian geladi.

3. Organisasi geladi. Susunan organisasi geladi.

4. Struktur Organisasi. Gambarkan struktur organisasi.

5. Tugas dan Tanggung Jawab. Uraikan tugas dan tanggung jawab.

a. Pimpinan umum geladi.


b. Penasehat geladi.
c. Direktur geladi.
d. Wakil direktur geladi.
e. Staf geladi.
f. Sekretaris geladi.
g. Denma geladi.
h. Wasit dan pengendalian.
i. Penilai.
j. Pelaku.

6. Lain-lain. (Sesuai kebutuhan).

Dikeluarkan di…..………
Pada tanggal ……………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
KLASIFIKASI
(GELADI)
108
CONTOH - 27
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran …(Petunjuk …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
PETUNJUK PERHUBUNGAN

1. Umum. Penjelasan secara umum tentang penggunaan perhubungan.

2. Maksud dan Tujuan. Penjelasan maksud dan tujuan dibuat petunjuk Perhubungan.

3. Sarana perhubungan. Penjelasan tentang alat perhubungan yang dipakai.

4. Penggunaan. Penjelasan tentang ketentuan penggunaan Alhub.

5. Pelayanan. Penjelasan tentang pelayanan perhubungan.

6 Penyelenggaraan perhubungan. Penjelasan tentang ketentuan tata cara penggunaan


perhubungan.

7. Instruksi khusus. Penjelasan tentang petunjuk-petunjuk khusus.

8. Lain-lain. Penjelasan tentang ketentuan lain yang belum tercantum.

Dikeluarkan di .…………..
Pada tanggal .…………..
DIREKTUR GELADI

NAMA
Lampiran : PANGKAT/CORPS/NRP

1. Jaring hubungan telepon


2. Jaring komunikasi radio pelaku
3. Lain-lain (sesuai kebutuhan)

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 28

KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran…(Petunjuk…)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
PETUNJUK TATA TERTIB

1. Umum. Penjelasan secara umum tentang tata tertib.

2. Maksud dan Tujuan. Penjelasan maksud dan tujuan dibuat petunjuk Tata terib.

3. Peserta Geladi. Penjelasan tentang Tata terib bagi peserta geladi.

4. Pembagian ruangan. Penjelasan tentang pembagian ruangan yang dipakai.

5. Pembagian waktu. Penjelasan tentang jadwal waktu kegiatan.

6 Pakaian. Penjelasan tentang pakaian yang dipakai.

7. Tanda Pengenal. Penjelasan tentang tanda pengenal yang dipakai.

8. Keamanan. Penjelasan tentang posedur keamanan.

9. Laporan Corps. Penjelasan tentang ketentuan Corps Rapot.

10. Administrasi. Penjelasan tentang Dukops dan Duklog latihan.

11. Perlengkapan. Penjelasan tentang perlengkapan yang dibutuhkan dan digunakan.

12. Kesehatan. Penjelasan tentang pelayanan kesehatan.

KLASIFIKASI
(GELADI)
KLASIFIKASI
(GELADI)

13. Perawatan. Penjelasan tentang pelayanan Bekal.

14. Angkutan. Penjelasan tentang pelayanan angkutan.

15. Akomodasi. Penjelasan tentang akomodasi.

16. Lain-lain. (Pasal dapat ditambah atau dikurangi menurut kebutuhan)

Dikeluarkan di ..………………
Pada tanggal ..………………
DIREKTUR GELADI

NAMA
Lampiran:
PANGKAT/CORPS/NRP
1. Bagan ruangan
2. Lain-lain.

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 29

KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran …. (Petunjuk …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
PETUNJUK KEAMANAN

1. Umum. Penjelasan secara umum tentang petunjuk keamanan.

2. Maksud dan Tujuan. Penjelasan maksud dan tujuan dibuat petunjuk Keamanan.

3. Ruang Lingkup. Tentang ruang lingkup yang dibahas.

4. Dasar. Hal-hal yang mendasari atau melandasi petunjuk Keamanan.

5. Keamanan Personel.

a. Tamu Undangan.
b. Pelaku.
c. Staf Kogla/Wasdal.

6. Keamanan Materiil.

a. Kendaraan.
b. Alat Hub.
c. Lain-lain.

7 Keamanan Bahan keterangan/Pemberitaan.

a. Dokumentasi.
b. Komunikasi dan Telepon.
c. Lain-lain.

8. Keamanan Kegiatan.

9. Keamanan Daerah Latihan.

KLASIFIKASI
(GELADI)
KLASIFIKASI
(GELADI)

10. Instruksi Koordinasi. Penjelasan tentang petunjuk-petunjuk khusus.

11. Lain-lain. Penjelasan tentang ketentuan lain yang belum tercantum.

Dikeluarkan di .…………………
Pada tanggal .…………………

DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH – 30

KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK
Lampiran …. (Petunjuk …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI

PETUNJUK BANTUAN ADMINISTRASI

1. Umum. Penjelasan secara umum tentang petunjuk bantuan administrasi.

2. Maksud dan Tujuan. Penjelasan singkat tentang maksud dan tujuan dibuat petunjuk
Bantuan Administrasi.

3. Ruang Lingkup. Tentang ruang lingkup yang dibahas.

4. Dasar. Hal-hal yang mendasari atau melandasi petunjuk Bantuan Administrasi.

5. Personel. Penyelenggaraan administrasi personel untuk geladi.

a. Pemeliharaan Kekuatan.
b. Pembinaan Personel.
c. Pemeliharaan Moril.
d. Pemeliharaan Hukum, Disiplin dan Tata Tertib.
e. Pembinaan Markas.
f. Lain-lain yang berkaitan dengan fungsi Personel.

6. Logistik. Tentang kebutuhan logistik.

a. Perbekalan. (Bekal Kelas I s.d Kelas V)


b. Pelayanan Angkutan, Komunikasi.
c. Pemeliharaan Alpal/Materiil.
d. Perawatan Kesehatan.

KLASIFIKASI
(GELADI)
KLASIFIKASI
(GELADI)

7 Lain-lain. (Pasal-pasal dapat ditambah atau dikurangi menurut kebutuhan).

Dikeluarkan di .…………………
Pada tanggal .…………………

DIREKTUR GELADI

Lampiran : NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP
1. Daftar Personel
2. Daftar Alpal/Materiil

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 31
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran … (Prosedur …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
PROSEDUR TETAP GELADI

1. Umum. Penjelasan secara umum tentang Prosedur Tetap Geladi.

2. Tujuan. Tujuan dari Prosedur Tetap Geladi

3. Ruang Lingkup. Tentang ruang lingkup yang dibahas dalam Prosedur Tetap Geladi.
.
4. Pertanggungan jawab. Pertanggungan jawab masing-masing bidang dalam tugasnya.

5. Urusan Dalam. Ketentuan yang ditetapkan masalah urusan dalam.

6. Keamanan dan Ketertiban. Peraturan tentang keamanan dan ketertiban geladi.

7. Perijinan. Ketentuan tentang perijinan.

8. Tindakan/perlakuan terhadap Kogla. Tindakan terhadap Personel Kogla.

9. Tindakan/perlakuan terhadap Pelaku. Tindakan terhadap Personel Pelaku

10. Tindakan/perlakuan terhadap Wasdal. Tindakan terhadap Personel Wasdal.

11. Tindakan/perlakuan terhadap Bulsi. Tindakan terhadap Personel Bulsi.

12. Lain-lain. Uraikan ketentuan lain yang belum tercantum.

Dikeluarkan di .……………….
Pada tanggal .……………….
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
114

CONTOH - 32
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK
Lampiran …(Petunjuk …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
PETUNJUK TENTANG NASKAH

NO JENIS BUKU WARNA KODE NASKAH ISI NASKAH KET

1. BUKU – 1 MERAH BY-I-01-R / 2004 a. RENGLA.

dst.
- Lampiran A
- dst.

2. BUKU - IIA BIRU - dst- -dst-

Penjelasan :

Kode Naskah : Contoh : BY-I-01-R / 04.

BY : Nama Geladi (BARATA YUDHA).


I : Kode (Buku I).
01 : Nomor Naskah (RENGLA NO. 01).
R : Klasifikasi (RAHASIA).
04 : Tahun Pembuatan (2004).

Bila Naskah tersebut ada lampirannya supaya disebutkan.

Dikeluarkan di .………….
Pada tanggal .…………

DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 33
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK

Lampiran …(Daftar …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
DAFTAR DISTRIBUSI NASKAH GELADI

BUKU
NO NAMA PEJABAT KET
I II III

1. Direktur Geladi / Wakil 2 2 2


2. Penasehat Geladi 4 4 4
3. Staf Geladi 4 4 4
4. Dst

Dikeluarkan di .……………..
Pada tanggal …..………….

DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
116
CONTOH - 34
KLASIFIKASI
(GELADI)

KOPSTUK
Lampiran …(Daftar …)
KODE NASKAH

NAMA GELADI
DAFTAR NOMINATIF PESERTA GELADI

NOMOR

NAMA PANGKAT /CORPS NRP JABATAN LAT KET


URT BAG

Dikeluarkan di .………….
Pada tanggal . …………
DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
117

CONTOH - 34
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK

LAMBANG SATUAN
DARI
MARKAS KOMANDO GELADI

NAMA GELADI POSKO II

BUKU III

TEMPAT, TGL/BLN/THN

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 36
KLASIFIKASI
(GELADI)
KOPSTUK

KODE NASKAH

LAPORAN PENYELENGGARAAN GELADI


………………………..

PENDAHULUAN

1. Umum. Penjelasan secara umum untuk mengantar laporan penyelenggaraan geladi.

2. Maksud dan Tujuan. Penjelasan tentang maksud dan tujuan dibuat laporan
penyelenggaraan geladi.

3. Ruang lingkup dan Tata urut. Lingkup pembahasan laporan penyelenggaraan


geladi.

4. Dasar. Hal-hal yang mendasari atau melandasi laporan penyelenggaraan geladi.

POKOK - POKOK PENYELENGGARAAN GELADI

5. Umum. Penjelasan umum untuk mengantar pokok-pokok penyelenggaraan geladi.

6. Tujuan. Uraian singkat tentang tujuan diselenggarakan Geladi Posko II (Memberi,


Meningkatkan, Memelihara atau Menguji).

7. Sasaran. Uraian singkat tentang tingkat kemampuan yang ingin dicapai pelaku
(Dilihat dari aspek Pengetahuan dan aspek Ketrampilan).

8. Waktu. Tuliskan waktu diselenggarakan geladi.

9. Peserta. Tuliskan jumlah orang yang terlibat sebagai peserta geladi (Penyelenggara
geladi dan Pelaku)

KLASIFIKASI
(GELADI)
KLASIFIKASI
(GELADI)

10. Macam, Sifat dan Tingkat.

a. Macam. Geladi taktis tanpa pasukan.


b. Sifat. Satu atau dua pihak dikendalikan/tidak dikendalikan.
c. Tingkat. Satu atau Dua tingkat satuan pelaku yang dimainkan.

11. Materi Geladi. Tuliskan Operasi yang digunakan sebagai materi geladi.

PELAKSANAAN GELADI

12. Umum. Penjelasan umum untuk mengantar pelaksanaan geladi.

13. Pelaksanaan Geladi.

a. Tahap Perencanaan. Uraikan tentang kegiatan penyelenggara dalam


menyiapkan geladi dan kesiapan pelaku untuk mengikuti geladi.
b. Tahap Persiapan. Uraikan kegiatan penyiapan Kolat, penataran dan latihan
pendahuluan organisasi Wasdal, briefing pelaku, penyiapan personel, Alpal/materiil
dan logistik.
c. Tahap Pelaksanaan. Uraikan mekanisme pelaksanaan geladi yang
melibatkan Kogla, Organisasi Wasdal dan Pelaku.
d. Tahap Pengakhiran. Uraikan kegiatan pada saat Kaji Ulang, Ganti rugi
kerusakan akibat geladi dsb.

14. Pelaksanaan kegiatan lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan. Contoh :
Uraikan penggunaan Dukops maupun Duklog latihan yang diberikan Komando Atas.

HASIL YANG DICAPAI

15. Hasil yang dicapai. Uraikan hasil yang dicapai selama penyelenggaraan geladi,
hadapkan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

KLASIFIKASI
(GELADI)
KLASIFIKASI
(GELADI)

16. Kendala dan Upaya mengatasi. Uraikan tentang hambatan/ kendala yang ditemui
dan bagaimana upaya mengatasinya.

17. Hal-hal yang menonjol. Uraikan tentang temuan-temuan positif dan negatif serta
Hal-hal lain yang menonjol selama pelaksanaan geladi.

PENUTUP

18. Kesimpulan. Uraikan tentang kesimpulan yang didapat dari proses penyelenggaraan
geladi.

19. Saran. Uraikan saran-saran yang perlu disampaikan kepada Komando Atas untuk
perbaikan penyelenggaraan geladi pada masa mendatang.

Dikeluarkan di .……………..
Pada tanggal .……………..

DIREKTUR GELADI

NAMA
PANGKAT/CORPS/NRP

KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 37
KLASIFIKASI
(GELADI)

STRUKTUR ORGANISASI GLADI POSKO II


(SATU TINGKAT)

PIMUMGLA
TIM WAS/EV HAT GLA

DIRGLA
WADIRGLA

SET GLA
STAF GLA
DE DE DE DE
STRA OYU MINLOG LITBANG
THP PERENC

DENMA GLA
THP SIAP

PENILAI KA WASDAL
WAKA WASDAL

SETWASDAL

WASIT PENGENDALI
BULSI
FUNGSI
TAS PING WAH

PELAKU
THP PELAKS
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali
: Garis Penilaian
KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH - 38
KLASIFIKASI
(GELADI)

STRUKTUR ORGANISASI GLADI POSKO II


(DUA TINGKAT)

PIMUMGLA
TIM WAS/EV HAT GLA

DIRGLA
WADIRGLA

SET GLA
STAF GLA
DE DE DE DE
STRA OYU MINLOG LITBANG
THP PERENC

DENMA GLA
THP SIAP

PENILAI KA WASDAL
WAKA WASDAL

SETWASDAL

WASIT PENGENDALI
BULSI
FUNGSI TAS PING WAH

PELAKU
BRIGIF

PELAKU
YONIF
THP PELAKS
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
: Garis Perwasitan
: Garis Pengendali
: Garis Penilaian
KLASIFIKASI
(GELADI)
CONTOH-39

DENAH POSKO PENYELENGGARA

HATGLA PIMUM

DE LITBANG DE OYU

DE MINLOG DESTRA

WADIRGLA DIRGLA

DENMA

SETGLA HUB PROVOST

KES

STAF
PENILAI PROTOKOL
DENMA

SET
DALTAS WASDAL

DALPING KAWASDAL

DALWAH WAKA
WASDAL

Catatan : Disposisi diatas tidak mengikat, disesuaikan tempat yang tersedia.


123

CONTOH - 40
KOPSTUK

DENAH POSKO SATUAN PELAKU

POOL KENDARAAN
MAYON/KIMA
KIMA

KES
TEMPAT PARKIR HUB RDO
KENDARAAN TAMU

DANYON

SI INTEL
SI OPS
TEMPAT TU
RUN DARI
KENDARAAN

SI PERS
SI LOG

WADAN

KORBRA WB

PETUNJUK JALAN PETUNJUK JALAN


TP
ATAU TANDA ATAU TANDA

Anda mungkin juga menyukai