Halaman
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum. …………………………………......……..........………........... 4
4. Landasan ………………………………………………….............….. 5
5. Pengertian ……………………………………………........…............ 6
6. Umum ……………………………..…………………………............… 6
7. Sasaran ..................................................................................... 6
9. Ketentuan Administrasi................................................................ 7
10. Umum......................................................................................... 9
i
BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
BAB VI PENUTUP
ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 16 Desember 2010
Cap/tertanda
Distribusi : Budiman
Letnan Jenderal TNI
A dan B Angkatan Darat
Tembusan :
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Asrenum Panglima TNI
4. Dirjen Renhan Kemhan RI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Perkasad/17-02/XII/2010
Tanggal 16 Desember 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
1) Bab I Pendahuluan
6) Bab VI Penutup
4. Landasan.
5. Pengertian. (Sublampiran A)
BAB II
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN
7. Sasaran.
e. FIFO. First in first out, yaitu setiap materiil/bekal yang masuk gudang lebih
dahulu, harus keluar/didistribusikan juga lebih dahulu.
a) Buku gudang.
b) Kartu gudang.
c) Formulir gudang.
BAB III
PENGORGANISASIAN
a. Tingkat Pusat.
b. Tingkat Daerah.
10
12. Tugas dan Tanggung Jawab.
a. Tingkat Pusat.
a) Tugas.
a) Tugas.
a) Tugas
b. Tingkat Daerah.
a) Tugas.
a) Tugas.
14
(1) Menerima dan meneliti surat-surat kelengkapan
administrasi penerimaan materiil/bekal, antara lain Perintah
Penerimaan Materiil Sementara (PPnMs), Perintah Penerimaan
Materiil (PPnM), Tanda Penerimaan Materiil (TPnM) dan Daftar
Kemasan.
a) Tugas
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
d. Tahap Pengakhiran.
a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
20
3) Penimbunan diatur dan disusun dengan menggunakan balok
pengganjal untuk Muhandak dan rak untuk materiil/bekal selain Muhandak
yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga jarak antara rak yang satu
dengan yang lainnya mempunyai ruang gerak bagi anggota gudang, ruang
tersebut dinamakan lorong silang.
9) Materiil/bekal yang diterima dalam kemasan asli dari pabrik dan masih
dalam keadaan disegel tidak perlu dikeluarkan tetapi disimpan dalam kemasan
asli dan harus disusun dalam tumpukan yang teratur serta dijaga agar sirkulasi
udara berjalan lancar dengan cara mengganjal baik antara tumpukan dengan
lantai.
10) Materiil/bekal yang kecil disukai orang banyak dan mudah hilang
disimpan dalam lemari yang dapat dikunci.
12) Harus dijaga agar lantai ruangan yang dipakai untuk menimbun tidak
dibebani dengan beban yang melebihi kemampuan atau disesuaikan dengan
kapasitas gudang.
14) Kepala Gudang Transito, Kepala Gudang Komoditi dan Kepala Gudang
Balkir mengatur penyimpanan materiil/bekal kedalam gudang dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
d. Tahap Pengakhiran.
BAB V
18. Pengawasan.
a. Tingkat Pusat.
b. Tingkat Daerah.
19. Pengendalian.
a. Tingkat Pusat.
b. Tingkat Daerah.
BAB VI
PENUTUP
20. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Buku Petunjuk
Administrasi tentang Pergudangan Materiil/Bekal TNI AD oleh Pembina Materiil/Bekal, baik
pusat maupun daerah, serta masing-masing satuan akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan kegiatan pergudangan materiil/bekal TNI AD.
21. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu akibat adanya tuntutan kebutuhan
untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Administrasi ini agar disampaikan kepada Kasad
melalui Dankodiklat TNI AD sesuai dengan mekanisme umpan balik.
Cap/tertanda
Wibowo, S.IP.
Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/17-02/XII/2010
Tanggal 16 Desember 2010
PENGERTIAN
2. Bekal. Bekal adalah setiap jenis materiil yang diperlukan untuk mengoperasikan,
memelihara, melengkapi dan mendukung satuan Angkatan Darat dimana materiil tersebut
dapat rusak, aus, hilang, hancur atau habis dalam pemakaian dan harus disediakan
gantinya.
4. Ganti Rugi. Ganti Rugi adalah penggantian kerugian yang diderita oleh negara, yang
penuntutannya dilakukan sesuai undang-undang perbendaharaan yang berlaku.
negara atau di tempat yang serupa dengan itu, yang ditunjuk untuk menyimpan
materiil/bekal tersebut dan dilaksanakan menurut peraturan-peraturan yang berlaku.
13. Materiil. Materiil adalah barang-barang yang terdiri dari semua bagian dari
kekayaan negara yang merupakan satuan-satuan tertentu yang dapat dihitung, diukur dan
ditimbang.
19. Tuntutan Ganti Rugi. Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan
terhadap pegawai negeri/TNI bukan bendaharawan dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung/tidak
langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai negeri/TNI
tersebut atau kelalaian dalam melaksanakan tugas kewajibannya.
Cap/tertanda
Wibowo, S.IP.
Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/17-02/XII/2010
Tanggal 16 Desember 2010
BUJUKBIN
tentang
LOGISTIK
BUJUKMIN
tentang
PERGUDANGAN MATERIIL/BEKAL TNI AD
Wibowo, S.IP.
Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/17-02/XII/2010
Tanggal 16 Desember 2010
BINMATPUS/RAH
10 8 2 4 7 8a 11 11a 1
3 6
9
5
12
KOMODITI GUD TRANSITO
Keterangan :
Wibowo, S.IP.
Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran D
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/17-02/XII/2010
Tanggal 16 Desember 2010
BINMATPUS/RAH
5 7 2 4 5a 8 9 12 8a 1
GUD TRANSITO/
GUD KOMODITI 11 URMINBEK UREXTRAN
Keterangan : 10
1. Surat Ijin permohonan barang akan masuk dari rekanan dilengkapi dokumen kontrak.
1a. Tembusan surat ijin permohonan barang masuk dari rekanan.
2. Perintah Penerimaan materiil/bekal sementara (PPnMs).
3. Materiil/Bekal masuk gudang transito/extran dilengkapi dokumen SJPB dan packing list.
4. Kagud transito/extran mencatat dalam KPH dilaporkan ke Kaguspus/rah dilanjutkan ke
Binmatpus/rah.
5. Dasar KPH Ordonatur materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan Sprin Komisi Pemeriksaan
Materiil/bekal.
5a. Tembusan Komisi Pemeriksa Materiil/Bekal.
6. Pelaksanaan Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal ke Gudang Transito/Extran.
7. Laporan pelaksana Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal berupa BA.
8. Distribusi BA hasil pemeriksa Komisi Materiil/Bekal.
8a. Tembusan BA hasil Pemeriksa Komisi Materiil/Bekal.
9. Dasar BA Kagudpus/rah membuat Tanda Penerimaan Materiil/Bekal (TPnM).
10. Dasar TPnM Kepala Gudang Komoditi mencatat materiil/bekal kedalam Kartu Gantung di
gudang dan Kartu Persediaan di Gudang Komoditi.
11. Seluruh materiil/bekal yang ada di gudang komoditi dicatat di Kartu Pembukuan di Urminbek.
12. Dasar dari Urminbek, Bendaharawan Materiil/Bekal melaporkan ke Binmatpus/rah dalam bentuk
SIMAK BMN.
Wibowo, S.IP.
Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran E
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/17-02/XII/2010
Tanggal 16 Desember 2010
NO CONTOH
URAIAN HAL KETERANGAN
URUT NOMOR
1 2 3 4 5
4. Kartu Pembukuan 4 36
5. Kartu Persediaan 5 37
6. Kartu Gantung 6 38
Cap/tertanda
Wibowo, S.IP.
Mayor Jenderal TNI