Anda di halaman 1dari 53

MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT

PUSAT PERALATAN

PEDOMAN
tentang
HARCEGAH MATERIEL KENDARAAN

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PERALATAN TNI ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/435/VIII/2021 TANGGAL 26 AGUSTUS 2021
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i


Keputusan Kasad Nomor Kep/435/VIII/2021 tanggal 26 Agustus 2021
tentang Pedoman Harcegah Materiel Kendaraan 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum ....................................................................... 3
2. Maksud dan Tujuan .................................................... 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut .................................... 4
4. Dasar ......................................................................... 4
5. Pengertian .................................................................. 5

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum ....................................................................... 5
7. Tujuan dan Sasaran ................................................... 5
8. Sifat ............................................................................ 5
9. Organisasi ..............……................................................ 6
10. Syarat Personel ............................................................ 8
11. Sarana dan Prasarana …...……………………………........ 9
12. Faktor-Faktor yang memengaruhi ................................ 9
13. Teknis .......................................................................... 10

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

14. Umum ....................................................................... 14


15. Pemeliharaan Pendahuluan ......................................... 14
16. Pemeliharaan Harian ................................................... 18
17. Pemeliharaan Berkala .................................................. 22

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

18. Umum ....................................................................... 26


19. Tindakan Pengamanan ............................................... 26
20. Tindakan Administrasi …………................................... 27

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

21. Umum ...................................................................... 27


22. Pengawasan ............................................................... 27
23. Pengendalian ................................................................ 27

BAB VI PENUTUP

24. Keberhasilan .............................................................. 27


25. Penyempurnaan .......................................................... 28

LAMPIRAN A PENGERTIAN …….……………………………………..………………. 29


LAMPIRAN B DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... 31

i
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PERALATAN TNI ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/435/VIII /2021

tentang

PEDOMAN
HARCEGAH MATERIEL KENDARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT PERALATAN TNI ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa


pedoman untuk digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber bahan
ajaran bagi lembaga pendidikan di lingkungan
Angkatan Darat;

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


ditetapkan Keputusan Kapuspalad tentang
Pedoman Harcegah Materiel Kendaraan;

Mengingat : 1. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal


31 Oktober 2013 tentang Buku Petunjuk
Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi
Umum Angkatan Darat;

2. Keputusan Kasad Nomor Kep/182/III/2020


tanggal 13 Maret 2020 tentang Petunjuk Teknis
Tata Cara Penyusunan Doktrin TNI AD;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a/VI/2016


tanggal 15 April 2020 tentang Perubahan I Petunjuk
Teknis tentang Tulisan Dinas;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/798/X/2020 tanggal


22 Oktober 2020 tentang Buku Petunjuk
Penyelenggaraan Pembinaan Fungsi Peralatan;

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/800/X/2020 tanggal


22 Oktober 2020 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Penyusunan dan Penerbitan
Doktrin TNI AD;
2

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/70/I/2021


tanggal 8 Januari 2021 tentang Perintah
Melaksanakan Program Kerja dan Anggaran TA
2021 Bidang Doktrin;

2. Surat Perintah Kepala Pusat Peralatan Angkatan


Darat Nomor Sprin/2464.a/VII/2021 tanggal 2 Juli
2021 tentang Tim Pokja Penyusunan Pedoman
Harcegah Materiel Kendaraan (perubahan I);

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan


Pedoman Harcegah Materiel Kendaraan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : 1. Pedoman Harcegah Materiel Kendaraan


berklasifikasi Biasa.

2. Kepala Pusat Peralatan Angkatan Darat sebagai


pembina materi Buku Pedoman Harcegah Materiel
Kendaraan.

3. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi


Buku Pedoman ini dinyatakan tidak berlaku.

4. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Agustus 2021

KEPALA PUSAT PERALATAN TNI AD,

SIGID WITJAKSONO, S.I.P.,M.Si.


MAYOR JENDERAL TNI

Tembusan:

1. Kasad
2. Wakasad
3. Dankodiklatad u.p. Dirdok
4. Ir Puspalad
5. Dircab Puspalad
6. Para Kasubdit Sdircab Puspalad
7. Kastalpus Puspalad
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
Lampiran Surat Keputusan Kapuspalad
PUSAT PERALATAN
Nomor Kep/ 435 / VIII / 2021
Tanggal 26 Agustus 2021

PEDOMAN

tentang

PEMELIHARAAN DAN PENCEGAHAN MATERIEL KENDARAAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Materiel Peralatan yang digunakan Satuan jajaran TNI AD terdiri dari


Kendaraan Bermotor, Senjata dan Optronik, serta Munisi memerlukan
pemeliharaan agar selalu siap pakai dan mencegah terjadinya kerusakan
berat pada penggunaan maupun penyimpanannya. Pada materiel
kendaraan bermotor bila pemeliharaan dan pencegahan (Harcegah)
dilaksanakan sesuai ketentuan bukan hanya diperoleh kesiapan materiel
tetapi diperoleh juga keamanan, keselamatan, hemat biaya operasional, dan
keuntungan teknis lain pada jangka panjang.

b. Selama ini pelaksanaan kegiatan harcegah belum terlaksana dengan


optimal dikarenakan belum diperoleh kesamaan secara keseluruhan pada
hal-hal teknik maupun prosedur yang diterapkan. Oleh karenanya pada hal-
hal tersebut yang menjadi penghambat. Perlu adanya langkah-langkah
yang efektif dan efisien dengan menjalankan prosedur dan teknik materiel
yang aplikatif serta mudah dipahami dan dilaksanakan.

c. Mencermati hal tersebut di atas, agar penyelenggaraan harcegah


terlaksana efektif dan efisien maka perlu disusun pedoman tentang
pemeliharaan dan pencegahan sehingga dapat menjawab kekurangan dari
sebelumnya untuk digunakan oleh satuan maupun sebagai sumber bahan
ajaran bagi lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Pedoman ini dimaksudkan agar dapat memberikan


gambaran dan penjelasan tentang pemeliharaan dan pencegahan terhadap
materiel kendaraan pengguna dan satuan Peralatan TNI AD.

b. Tujuan. Pedoman ini bertujuan untuk dijadikan pedoman dalam


melaksanakan kegiatan harcegah materiel kendaraan oleh satuan pengguna
dan satuan Peralatan TNI AD sehingga diperoleh kesamaan dan
keseragaman pada pelaksanaannya.
4

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Ruang lingkup pedoman ini mencakup


pelaksanaan harcegah materiel kendaraan meliputi pemeliharaan
pendahuluan, harian, dan berkala di satuan pengguna dengan penjelasan
bagi pelaksana serta hal-hal teknik sebagai pedoman kegiatan.

b. Tata Urut.

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan umum.

3) Bab III Kegiatan yang dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-hal yang perlu diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor


Kep/1024/XII/2020 tanggal 21 Desember 2020 tentang Doktrin Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat Kartika Eka Paksi;

b. Keputusan Kasad Nomor Skep/517/XII/2004 tanggal 31 Desember


2004 tentang Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pencegahan;

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad /149/IX/2007 tanggal 28


September 2007 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Administrasi
Materiel Peralatan di Satminkal;

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/14-02/XII/2010 tanggal 15


Desember 2010 Buku Petunjuk Administrasi tentang Pemeliharaan Materiel
Peralatan;

e. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/77/XII/2013 tanggal 31


Desember 2013 tentang Buku Petunjuk Induk tentang Peralatan;

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/751/XII/2014 tanggal 31 Desember


2014 tentang Petunjuk Teknis Prosedur Pemeliharaan Materiil Peralatan;

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/182/III/2020 tanggal 13 Maret 2020


tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan Doktrin TNI AD;

h. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a/VI/2016 tanggal 15 April 2020


tentang Perubahan I Petunjuk Teknis tentang Tulisan Dinas; dan

i. Keputusan Kasad Nomor Kep/798/X/2020 tanggal 22 Oktober 2020


tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pembinaan Fungsi Peralatan.
5

5. Pengertian. (Lampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Pemeliharaan dan pencegahan (Harcegah) adalah


pemeliharaan yang dibertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara
pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan. Harcegah kendaraan
diperlukan untuk menjamin kesiapan materiel kendaraan sehingga harus ada
upaya cegah dini agar tidak terjadi tingkat kerusakan yang lebih berat yang
memerlukan perbaikan di bengkel pemeliharaan. Pedoman penyelenggaraan
pemeliharaan pencegahan dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab oleh
perorangan, personel logistik dan pimpinan satuan pemakai yang memerlukan
perencanaan, pengendalian, dan pengawasan serta memberi batas tanggung jawab
yang jelas selanjutnya terlaksana dengan aman, efektif, dan efisien. Ketentuan
mekanisme dari pedoman ini meliputi tujuan, sasaran, sifat, organisasi, syarat
personel, teknis, sarana prasarana dan faktor yang berpengaruh.

7. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Mewujudkan terselenggaranya kegiatan harcegah


materiel kendaraan yang aman, efektif, dan efisien oleh pengguna.

b. Sasaran. Terwujudnya materiel kendaraan yang selalu dalam


kondisi siap pakai, mencegah terjadinya kerusakan berat serta usia pakai
yang optimal.

8. Sifat.

a. Adaptif. Pelaksanaan kegiatan harcegah kendaraan harus dapat


menyesuaikan kondisi yang ada mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

b. Akuntabel. Segala kegiatan harcegah kendaraan dilaksanakan


sesuai dengan aturan yang berlaku melalui perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pencatatan/pelaporan secara cepat, tepat, dan akurat
serta dapat dipertanggungjawabkan.

c. Aman. Pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan harcegah materiel


kendaraan harus mengutamakan faktor keamanan mulai tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran sehingga dapat
meminimalisasi kerugian personel dan materiel.

d. Berlanjut. Harcegah kendaraan dilaksanakan sesuai dengan


tahapan sehingga didapatkan hasil yang maksimal.

e. Efektif. Kegiatan harcegah kendaraan harus dapat membawa hasil


yang optimal dalam pengamanan.
6

f. Efisien. Kegiatan harcegah kendaraan harus tepat dalam


penggunaan waktu, tenaga, dan sarana prasarana untuk mencapai tujuan
yang maksimal.

g. Prosedural. Harcegah kendaraan harus dilaksanakan sesuai


prosedur sehingga dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.

h. Sistematis. Harcegah kendaraan dilaksanakan secara teratur dan


berurutan sesuai dengan pentahapannya, yaitu mulai dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran.

l. Tepat. Pelaksanaan harcegah kendaraan harus memenuhi syarat 5


(lima) tepat yaitu jenis, mutu, jumlah, waktu, dan sasaran.

k. Terarah. Pelaksanaan harcegah kendaraan harus diarahkan pada


pencapaian tugas pokok TNI AD.

j. Terencana. Pelaksanaan kegiatan harcegah kendaraan disusun


melalui proses perencanaan dengan memperhatikan aspek-aspek yang
memengaruhi sehingga dapat digunakan dalam penyelenggaraan latihan
dan sebagai pedoman bagi penyelenggara.

i. Terkoordinasi. Kegiatan harcegah kendaraan harus terkoordinasi


dengan semua pihak yang terkait guna mendukung penyelenggaraan yang
aman dan tertib.

9. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

Penanggung jawab

Satpal

Ketua pelaksana

Pelaksana

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi

b. Susunan Organisasi.

1) Penanggung Jawab : Dan/Ka Satuan.

2) Ketua Pelaksana : Kasi Log/Kasi Tuud/Pasi Log.


7

3) Pelaksana : Dantim Har/Bati Log/Ba Mat/Ba Ang/


Pengemudi.

4) Satuan Peralatan : Dan/Ka Satpal.

c. Tugas dan Tanggung jawab.

1) Penanggung Jawab. Dan/Ka satuan. Setiap Dan/Ka satuan


pemakai bertanggung jawab atas terselenggaranya Harcegah di
satuannya, dengan tugas-tugas sebagai berikut :

a) mengadakan inspeksi (pemeriksaan komando)


terhadap kesiapan Ranmor di satuan yang terencana dan
terprogram secara terus menerus;

b) mengawasi penggunaan Ranmor sesuai dengan


kebutuhan yang diperlukan saja;

c) memberi dorongan dan menumbuhkan kesadaran


anggota agar bertanggung jawab terhadap materiel yang
digunakannya;

d) memberi contoh dan teladan mengenai penggunaan


dan pemeliharaan materiel Peralatan di satuannya;

e) memberikan sanksi terhadap anggota yang tidak


melaksanakan Harcegah dengan baik;

f) mengadakan lomba Harcegah dan memberikan


penghargaan sebagai salah satu bentuk perhatian dari
pimpinan;

g) menanamkan sikap disiplin pemeliharaan materiel,


sebagai bagian dari perwujudan sikap disiplin prajurit;

h) menciptakan iklim agar kegiatan Harcegah tidak


hanya dirasakan sebagai tugas, melainkan sebagai suatu
kebutuhan; dan

i) melaporkan penerimaan materiel ke komando atas.

2) Ketua Pelaksana (Kasi Log/Kasi TUUD/Pasi Log):

a) menyelenggarakan pengendalian pada


pelaksanaannya;

b) membantu pimpinan pada pengawasan kegiatan;

c) membina dan mempersiapkan personel pelaksana


Harcegah dengan menyelenggarakan latihan dan praktik
Harcegah di satuannya;
8

d) membuat rencana kebutuhan dan penyiapan alat


perkakas dan bahan pemeliharaan;

e) melaksanakan koordinasi dengan pihak Satbinmat


dalam rangka pelaksanaan Harcegah;

f) menyelenggarakan administrasi inventarisasi materiel


secara tertib sesuai ketentuan yang berlaku;

g) mengisi buku pemeliharaan kendaraan yang ada di


satuan pemakai; dan

h) melaksanakan administrasi Harcegah secara benar,


teratur, dan terawasi.

3) Pelaksana. Dantim Har/Bati Log/Ba Ang/Ba Mat/


Pengemudi:

a) melaksanakan pemeliharaan kendaraan;

b) memeriksa materiel dan personel;

c) mencatat hal-hal yang menonjol; dan

d) melaporkan hal-hal yang menonjol yang tidak sesuai


dari kondisi Matpal.

4) Satuan Peralatan. Dan/Ka Satpal. Satuan pembina materiel


bertanggung jawab terhadap kelancaran penyelenggaraan Harcegah
di setiap satuan pemakai dalam wilayah pelayanannya, dengan
berbagai kegiatan:

a) pemberian Asnik tentang teknologi, penggunaan


materiel, pemeliharaan, dan penyimpanan materiel
yang baik dan benar;

b) memberi bantuan secara aktif pelaksanaan Harcegah


maupun memberi bantuan secara aktif dalam
pelaksanaan latihan-latihan satuan;

c) memberikan Asnik tentang administrasi dan


pengurusan materiel ke Satkai; dan

d) memberikan bantuan teknik yang diperlukan satuan.

10. Syarat Personel. Sebelum melaksanakan Harcegah maka tiap-tiap


personel pelaksana harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. memahami buku petunjuk pemeliharaan materiel peralatan yang


ditangani;

b. sehat jasmani terutama indra penglihatan dan pendengaran;


9

c. penuh integritas dan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan


tugas;

d. rajin, teliti, dan sabar; dan

e. mengerti teknik dasar materiel kendaraan.

11. Sarana dan Prasarana.

a. Sarana.

1) Buku pemeliharaan.

2) Buku petunjuk teknis.

3) Kunci roda dan segitiga pengaman.

4) Alat perlengkapan kebersihan kendaraan.

5) APK.

6) Dongkrak.

7) Satu set peralatan kunci.

8) Bahan bakar.

9) Suku cadang.

10) Bahan pelumas.

11) Bahan pembersih.

b. Prasarana.

1) Workshop/bengkel.

2) Ruang parkir kendaraan.

12. Faktor-faktor yang Memengaruhi.

a. Faktor Internal.

1) Sumber Daya Manusia. Kemampuan teknis yang dimiliki.

2) Sarana dan Prasarana. Tersedianya sarana dan


prasarana pendukung sangat memengaruhi pelaksanaan Harcegah,
antara lain:

a) buku pemeliharaan;
10

b) buku petunjuk pemeliharaan;

c) peralatan pendukung; dan

d) kondisi materiel.

b. Eksternal.

1) Kondisi cuaca berpengaruh terhadap kondisi Matpal.

2) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

13. Teknis. Pemeliharaan dan Pencegahan merupakan sendi utama yang harus
dilaksanakan oleh satuan pemakai dan satuan pemelihara baik ditingkat pusat
maupun tingkat daerah dengan maksud untuk menjamin kesiapsiagaan Materiel
Ranmor/Ranpur secara maksimal serta tujuan ekonomis/penghematan, agar
Ranmor/Ranpur dapat digunakan untuk jangka waktu yang optimal. Beberapa
tahap pemeliharaan kendaraan yang dapat dijadikan pedoman meliputi
Pemeliharaan Pendahuluan, Harian, dan Berkala.

a. Pemeliharaan Pendahuluan. Merupakan pemeliharaan yang


dilakukan setelah menerima kendaraan baru atau kendaraan setelah
perbaikan besar (over houl). Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
pendahuluan berupa pemeriksaan dan penyetelan dikarenakan adanya
perubahan-perubahan pada bagian yang bergerak dikarenakan tekanan,
guncangan, dan gesekan sehingga perlu ditindak lanjuti sesuai keperluan
dengan kriteria waktu 2 minggu dan 4 minggu setelah penerimaan
kendaraan. Bentuk kegiatan dimaksud antara lain :

1) Pemeriksaan kekencangan baut atau mur bila terdapat


kendur.

2) Penggantian minyak pelumas mesin pada jarak 1.000 km


atau empat minggu, dikarenakan banyaknya komponen mesin yang
bergerak mengalami gesekan sehingga terdapat bram (serbuk halus),
kerak yang tercampur dengan pelumas sehingga dapat merusak
komponen yang dilumasi termasuk menghambat kelancaran
pelumasan.

3) Penggantian saringan pelumas pada bulan pertama


bersamaan dengan penggantian pelumas, hal tersebut diperlukan
karena adanya bram serbuk besi yang sebagian komponen penyaring
pada saringan oli.

b. Pemeliharaan Harian. Pemeliharaan harian adalah pemeliharaan


yang dilakukan setiap hari pada waktu sebelum, selama dan setelah
penggunaan kendaraan, tentunya pada pemeliharaan ini dilaksanakan oleh
pengemudi. Pada pemeliharaan ini tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari
oleh pengemudi dengan tujuan pemeliharaan kendaraan agar selalu siap
operasional dan usia pemakaian optimal. Pemeliharaan harian
dilaksanakan setiap hari dengan maksud untuk mengetahui kondisi
kendaraan dan menghindari kerusakan dikarenakan kendaraan tidak
11

operasional sehingga pada pemeliharaan ini dibutuhkan bahan bakar


pemeliharaan sesuai indeks pemakaian BMP, dapat dilihat pada lampiran 1
Daftar Kebutuhan Bahan Bakar Guna Pemeliharaan Harian. Selanjutnya,
bila pada pemeliharaan ini tidak dilakukan maka dapat terjadi gangguan
atau kerusakan pada komponen kendaraan antara lain :

1) Pengaruh pemeliharaan harian pada kendaraan.

a) Terjadinya korosi pada bagian-bagian bergerak


sebagai akibat adanya air dari proses pengembunan pada
seluruh komponen kendaraan.

b) Tidak berfungsinya beberapa bagian yang bergerak


karena kerusakan pada komponen dikarenakan korosi.

c) Menurunnya kapasitas Baterai akibat dari proses


kimia di dalamnya sehingga kendaraan tidak siap pakai.

d) Menurunnya kemampuan Baterai, pada jangka waktu


lama mengakibatkan Baterai rusak.

Maka pada pemeliharaan kendaraan harus dilaksanakan


pemeliharaan harian dengan cara mengoperasionalkannya pada
jangka waktu tertentu. Ketentuan waktu yang diperlukan dalam
pemeliharaan harian dapat dilihat pada lampiran 2 Pelaksanaan
Kegiatan Pemeliharaan Harian.

2) Pelaksanaan pemeliharaan harian. Pemeliharaan harian


termasuk dalam pemeliharaan organik yang menjadi tanggung jawab
Dan/Ka, Pejabat logistik, dan pengemudi. Pada pelaksanaannya
pemeliharaan ini dilaksanakan oleh pengemudi dengan berpedoman
kepada 16 tugas pengemudi antara lain :

a) Memeriksa Mesin (Engine System);

b) Memeriksa Pelumasan (Lubrication System);

c) Pemeriksaan Pendinginan (Cooling System).

d) Memeriksa Sistem Pembakaran (Fuel System).

e) Memeriksa Karburator.

f) Memeriksa Sistem Pengapian.

g) Memeriksa Instalasi Listrik.

h) Memeriksa Sistem Kemudi.

i) Memeriksa Accu dan Generator.

j) Memeriksa Dynamo Starter dan Penerangan.


12

k) Memeriksa Kopling dan Percepatan.

l) Memeriksa As Gardan.

m) Memeriksa Kerangka dan Pegas.

n) Memeriksa Baut dan Mur.

o) Memeriksa Rem.

p) Memeriksa Ban dan Alat Perkakas.

Tugas pengemudi perlu beradaptasi dalam kemampuan personel


pengemudi dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi
pada kendaraan bermotor sehingga tugas pengemudi perlu
mengalami perubahan, antara lain :

a) kebersihan dan perlengkapan;

b) periksa roda;

c) periksa oli pelumas, oli rem, dan air pendingin;

d) hidupkan mesin;

e) periksa instrumen panel dan lampu-lampu;

f) periksa rem;

g) periksa instrumen kabel;

h) periksa bagian bawah kendaraan; dan

i) catat dan laporkan hal menonjol;

c. Pemeliharaan Berkala. Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan


yang dilakukan pada jangka waktu atau pencapaian jarak tertentu,
diantaranya adalah penggantian oli pelumas pada jangka waktu satu bulan
atau pencapaian jarak 3.000 s.d. 5.000 km ataupun penggantian saringan
udara dan oli pada jarak 30.000 km atau setiap enam bulan untuk
kendaraan biasa dan 1200-1500 Km untuk kendaraan roda rantai yang
dilaksanakan tenaga terlatih dengan dibantu oleh pengemudi. Selain waktu
dan jarak tempuh sebagai pedoman pemeriksaan berkala hal lain yang
berpengaruh terhadap pemeliharaan ini sehingga menjadi lebih singkat
waktu dan jarak adalah kondisi medan yang berdebu dan berat. Walaupun
hasil dari pemeriksaan tidak terjadi kerusakan pada kendaraan tetapi pada
komponen dan bahan tentu harus dilaksanakan penggantian komponennya
antara lain Filter udara, Filter bahan bakar, Oli pelumas, dan Komponen
lainnya yang sudah sampai batas penggunaan.
d. Lain-lain. Yang dimaksud dengan lain-lain pada bidang teknis
adalah perihal di luar ke tiga macam pemeliharaan tersebut di atas, yakni
13

bidang teknik materiel yang berbeda dikarenakan fungsinya yang memiliki


perbedaaan dengan materiel kendaraan pada umumnya yaitu kendaraan
tempur. Perlakuan pemeliharaan Ranpur yang berbeda dari kendaraan
bermotor pada pelaksanaan kegiatan pemeliharaannya adalah:

1) pelaksanaan sebelum pemakaian membutuhkan waktu yang


lebih lama dari kendaraan lainnya dikarenakan sistem pendinginan
dan pelumasan memiliki alur sirkulasi yang lebih panjang sehingga
diperlukan waktu hingga oli pelumas tersebar ke seluruh komponen
mesin yang bergerak di dalam mesin;

2) pada pelaksanaan kegiatan pemeliharaan Ranpur kehati-


hatian dan ketelitian pada pemeriksaan kondisinya mengingat
adanya senjata dan kanon, diyakini bahwa tidak terdapat munisi di
dalamnya, demikian pula dengan komponen lainnya memiliki beban
berat yang dapat mengakibatkan tertimpa atau terjepit maka taati
disiplin keselamatan kerja guna menghindari terjadinya kecelakaan
kerja;

3) pemeliharaan selama penggunaan Ranpur roda ban dengan


kecepatan lebih tinggi dari kecepatan roda rantai dikarenakan roda
ban tidak memiliki sambungan rantai atau komponen lainnya seperti
halnya pada roda rantai, kecepatan yang dimaksud terdapat pada
lampiran 2 Pelaksanaan Pemeliharaan Harian.

4) pemeliharaan selama penggunaan Ranpur roda rantai


dengan kecepatan maksimal 10 Km/Jam dikarenakan:

a) terdapat banyak komponen sambungan rantai


sehingga dengan kecepatan rendah menghindari kerusakan
yang tidak perlu;

b) menghindari kerusakan pada pad shoe mampu jalan


yang dilalui;

c) memudahkan pemeriksaan kondisi rantai dan


sambungannya dengan berjalan kaki; dan

d) memudahkan pengecekan rantai secara visual


maupun suara gesekan.

5) Penggunaan minyak pelumas perlu diperhatikan


dikarenakan:

a) lebih banyak jumlah dan jenis pelumas yang


digunakan;

b) hanya menggunakan pelumasan yang diizinkan oleh


pabrikan kecuali terdapat oli pelumas persamaan yang telah
diizinkan; dan
14

c) penggantian oli pelumas lebih singkat dari oli pelumas


kendaraan jenis lainnya.

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

14. Umum. Kegiatan Harcegah terhadap materiel kendaraan terdiri dari


pemeliharaan pendahuluan, harian, berkala, dan dua pekan. Pada
penyelenggaraannya dengan kegiatan mulai tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan sampai dengan pengakhiran oleh pengemudi dan personel logistik,
yang secara keseluruhan menjadi tanggung jawab pimpinan satuan, sedangkan
pada hal teknik di luar batas kemampuan satuan pemakai menjadi tanggung jawab
satuan Peralatan.

15. Pemeliharaan Pendahuluan. Merupakan pemeliharaan yang


dilakukan setelah menerima kendaraan baru atau kendaraan setelah perbaikan
besar (over houl). Pemeliharaan pendahuluan yang dilaksanakan oleh satuan
pemakai dan satuan peralatan sesuai tahap kegiatannya.

a. Tahapan Perencanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) Merencanakan kegiatan pemeliharaan pendahuluan.

b) Merencanakan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Merencanakan kegiatan pemeliharaan pendahuluan


sesuai petunjuk pimpinan.

b) Merencanakan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan sesuai petunjuk pimpinan.

3) Pelaksana.

a) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana yang


diperlukan sesuai petujuk yang diberikan oleh pimpinan.

b) Merencanakan kegiatan administrasi yang


dibutuhkan.

4) Satuan Peralatan.

a) Merencanakan kegiatan yang diperlukan pada


kegiatan pemeliharaan pendahuluan.

b) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana.


15

c) Merencanakan kebutuhan piranti lunak termasuk


petunjuk khusus pemeliharaan terhadap materiel yang
diterima.

b. Tahapan Persiapan.

1) Penanggung Jawab.

a) Menyiapkan kegiatan pemeliharaan pendahuluan.

b) Menyiapkan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Menyiapkan kegiatan pemeliharaan pendahuluan


sesuai petunjuk pimpinan.

b) Menyiapkan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan yang ditunjuk.

3) Pelaksana.

a) Menyiapkan kebutuhan sarana prasarana yang


diperlukan sesuai petujuk yang diberikan oleh pimpinan.

b) Menyiapkan kegiatan administrasi yang dibutuhkan.

c) Mempelajari teknik pemeliharaan materiel kendaraan


yang diterima.

4) Satuan Peralatan.

a) Menyiapkan kegiatan yang diperlukan pada kegiatan


pemeliharaan pendahuluan.

b) Menyiapkan kebutuhan sarana prasarana.

c) Menyiapkan kebutuhan piranti lunak termasuk


petunjuk khusus pemeliharaan terhadap materiel yang akan
diterima.

d) Mempelajari spesifikasi teknik dan pemeliharaannya


sesuai buku petunjuknya.
16

c. Tahapan Pelaksanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) Melaksanakan pengawasan terhadap meteriel yang


menjadi tanggung jawabnya termasuk setiap kegiatan
pemeliharaanya.

b) Melaksanakan pemeriksaan sewaktu-waktu guna


mengetahui kondisi materiel tanpa adanya pemberitahuan.

c) Mengajukan bantuan teknik kepada satuan


Peralatan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Mengendalikan kegiatan pemeliharaan pendahuluan.

b) Membantu pimpinan dalam pengawasan kegiatan


pemeliharaan pendahuluan.

c) Melaksanakan koordinasi dengan satuan peralatan


tentang administrasi dan bantuan teknik.

3) Pelaksana.

a) Menempatkan kendaraan pada tempat yang telah


ditentukan.

b) Mempelajari buku petunjuk pemeliharaan kendaraan


bermotor yang diterima.

c) Melepas semua alat pembungkus.

d) Memeriksa perlengkapan sesuai daftar.

e) Memeriksa minyak pelumas, rem, kopling, dan air.

f) Memeriksa perlengkapan/komponen dalam kondisi


terpasang dengan semestinya.

g) Menghidupkan mesin dan mengecek bagian saling


berhubungan, apakah berfungsi dengan baik yang terlihat
melalui indikator kabin.

h) Melaksanakan pemeliharaan sesuai buku petunjuk


antara lain:

(1) mengganti oli pelumas pada jarak yang telah


ditentukan;
17

(2) memeriksa kekencangan baut atau mur dan


mengencangkan bila terdapat baut atau mur yang
kendur;

(3) mendampingi tenaga teknik dari tim asnik


yang melaksanakan pemeriksaan atau penyetelan
komponen kendaraan; dan

(4) mencatat pada buku pemeliharaan bila


terdapat komponen dan perlengkapan yang hilang,
rusak, atau tidak sesuai peruntukannya.

4) Satuan Peralatan.

a) Berkoordinasi dengan ketua pelaksana tentang


kegiatan pemeliharaan pendahuluan.

b) Memeriksa jumlah dan macam perlengkapan sesuai


daftar.

c) Memeriksa bagian/komponen kendaraan dalam


kondisi terpasang dengan semestinya dan berfungsi dengan
baik yang selanjutnya diisi pada blanko IR (Inspeksi Report).

d) Memberikan bantuan teknik yang diperlukan kepada


pelaksana dari satuan pengguna.

e) Mencatat hasil pemeriksaan sesuai dasar pembuatan


laporan.

d. Tahapan Pengakhiran.

1) Penanggung Jawab.

a) Menerima laporan hasil pemeliharaan pendahuluan


dari ketua pelaksana.

b) Melaporkan hasilnya kepada komando atas.

2) Ketua Pelaksana.

a) Membuat laporan pelaksanaan pemeliharaan


pendahuluan kepada penanggung jawab.

b) Melaksanakan pengecekan personel dan materiel


setelah pelaksanaan pemeliharaan pendahuluan.

3) Pelaksana.

a) Melaksanakan pengecekan dan pembersihan alat


perlengkapan yang digunakan dalam pemeliharaan
pendahuluan.
18

b) Kembali melaksanakan tugas sesuai dengan


bidangnya masing-masing.

c) Melaporkan hasil pemeriksaan kepada ketua


pelaksana.

4) Satuan Peralatan.

a) Membuat laporan hasil pemeliharaan pendahuluan ke


pimpinan.

b) Melaksanakan pengecekan dan pembersihan alat


pemeliharaan yang digunakan.

c) Kembali melaksanakan tugas sesuai dengan


bidangnya masing-masing.

16. Pemeliharaan Harian. Pemeliharaan harian pada pelaksanaannya adalah


pemeliharaan yang dilakukan pada waktu sebelum, selama dan setelah
penggunaan kendaraan, tentunya pada pemeliharaan ini dilaksanakan oleh
pengemudi. Pada pemeliharaan ini tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari oleh
pengemudi dengan tujuan agar kendaraan selalu siap operasional dan usia pakai
optimal.

a. Tahapan Perencanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) Merencanakan kegiatan pemeliharaan harian.

b) Merencanakan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Merencanakan kegiatan pemeliharaan harian sesuai


petunjuk pimpinan.

b) Merencanakan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan yang ditunjuk.

3) Pelaksana.

a) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana yang


diperlukan sesuai petujuk yang diberikan oleh pimpinan.

b) Merencanakan kegiatan administrasi yang


dibutuhkan.
19

4) Satuan Peralatan.

a) Merencanakan kegiatan yang diperlukan pada


kegiatan pemeliharaan harian.

b) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana.

c) Merencanakan kebutuhan piranti lunak termasuk


petunjuk khusus pemeliharaan harian terhadap materiel.

b. Tahapan Persiapan.

1) Penanggung Jawab.

a) Menyiapkan kegiatan pemeliharaan harian.

b) Menyiapkan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Menyiapkan kegiatan pemeliharaan harian sesuai


petunjuk pimpinan.

b) Menyiapkan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan yang ditunjuk.

3) Pelaksana.

a) Menyiapkan kebutuhan sarana prasarana yang


diperlukan sesuai petujuk yang diberikan oleh pimpinan.

b) Menyiapkan kegiatan administrasi yang dibutuhkan.

c) Mempelajari petunjuk pemeliharaan yang akan


dilaksanakan.

4) Satuan Peralatan.

a) Menyiapkan kegiatan yang diperlukan pada kegiatan


pemeliharaan harian.

b) Menyiapkan kebutuhan sarana prasarana.

c) Menyiapkan kebutuhan piranti lunak termasuk


petunjuk khusus pemeliharaan terhadap materiel.
20

c. Tahapan Pelaksanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) Melaksanakan pengawasan terhadap meteriel yang


menjadi tanggung jawabnya.

b) Melaksanakan pemeriksaan sewaktu-waktu guna


mengetahui kondisi materiel tanpa adanya pemberitahuan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Mengendalikan kegiatan pemeliharaan harian.

b) Membantu pimpinan dalam pengawasan kegiatan


pemeliharaan harian.

3) Pelaksana.

a) Menempatkan kendaraan pada tempat yang telah


ditentukan.

b) Menjaga kebersihan kendaraan sekaligus memeriksa


kondisi bagian luar untuk mengetahui adanya goresan, cacat
atau kerusakan lainnya.

c) Memeriksa perlengkapan kendaraan antara lain kunci


roda, dongkrak, segitiga pengaman, dan kunci-kunci.

d) Memeriksa minyak pelumas, rem, kopling, dan air


radiator.

e) Memeriksa perlengkapan/komponen dalam kondisi


terpasang dengan semestinya.

f) Memeriksa tekanan angin pada ban sesuai tekanan


yang dipersyaratkan.

g) Menghidupkan mesin dalam kondisi kendaraan diam


di tempat dalam beberapa menit dengan kegiatan:

(1) memeriksa instrumen panel yang terdiri dari


petunjuk suhu, oli pelumas, pengisian baterai, dan
lampu-lampu;

(2) memeriksa lampu-lampu normal atau


tidaknya;

(3) memeriksa bagian bawah kendaraan untuk


mengetahui ada tidaknya kebocoran cairan
khususnya pada mesin; dan
21

(4) mengamati dengan cermat ada atau tidak


perubahan suara pada mesin dan komponen lainnya.

h) Menjalankan kendaraan pada kecepatan rendah dan


dalam jangka waktu tertentu dengan kegiatan:

(1) memerhatikan kondisi instrumen panel ada


atau tidaknya hal-hal yang melampaui batas ukuran;

(2) memerhatikan ada atau tidaknya perubahan


suara khususnya pada mesin; dan

(3) meyakini bahwa sistem kendali kendaraan


berfungsi baik.

i) Menghentikan kendaraan pada tempatnya untk


waktu tertentu, selanjutnya melaksanakan pemeriksaan
pada kondisi mesin hidup dengan kegiatan antara lain:

(1) memeriksa bagian bawah ada atau tidaknya


kebocoran cairan khususnya pada mesin dan roda;
dan

(2) memeriksa ada tidaknya perubahan suara


pada mesin.

j) Mematikan mesin dan mencatat pada buku


pemeliharaan bila ada kegiatan yang menonjol pada
kendaraan.

4) Satuan Peralatan.

a) Secara teknik membantu kegiatan pelaksana, pada


kegiatan:

(1) memeriksa perlengkapan sesuai daftar;

(2) memeriksa minyak pelumas, rem, kopling, dan


air;

(3) memeriksa perlengkapan/komponen dalam


kondisi terpasang dengan semestinya; dan

(4) mengecek mesin dan bagian saling


berhubungan, apakah berfungsi dengan baik.

b) Mencatat hasil pemeriksaan sebagai dasar pembuatan


laporan.
22

d. Tahapan Pengakhiran.

1) Penanggung Jawab.

a) Menerima laporan hasil pemeliharaan harian dari


ketua pelaksana.

b) Menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan


pemeliharaan harian kepada komando atas.

2) Ketua Pelaksana.

a) Membuat laporan pelaksanaan pemeliharaan harian


kepada penanggung jawab.

b) Melaksanakan pengecekan personel dan materiel


setelah pelaksanaan pemeliharaan harian.

3) Pelaksana.

a) Melaksanakan pengecekan dan pembersihan alat


perlengkapan yang digunakan dalam pemeliharaan harian.

b) Kembali melaksanakan tugas sesuai dengan


bidangnya masing-masing.

4) Satuan Peralatan.

a) Membuat laporan hasil pemeliharaan harian ke


pembina materiel sesuai ketentuan.

b) Melaksanakan pengecekan dan pembersihan alat


pemeliharaan yang digunakan.

c) Kembali melaksanakan tugas sesuai dengan


bidangnya masing-masing.

17. Pemeliharaan Berkala. Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang


dilakukan setiap bulan atau pencapaian jarak 3000-5000 Km untuk kendaraan
biasa dan 1200-1500 Km untuk kendaraan roda rantai yang dilaksanakan tenaga
terlatih dengan dibantu oleh pengemudi.

a. Tahapan Perencanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) Merencanakan kegiatan pemeliharaan berkala.

b) Merencanakan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan.
23

2) Ketua Pelaksana.

a) Merencanakan kegiatan pemeliharaan berkala sesuai


petunjuk pimpinan.

b) Merencanakan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan yang ditunjuk.

3) Pelaksana.

a) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana yang


diperlukan sesuai petujuk yang diberikan oleh pimpinan.

b) Merencanakan kegiatan administrasi yang


dibutuhkan.

4) Satuan Peralatan.

a) Merencanakan kegiatan yang diperlukan pada


kegiatan pemeliharaan berkala.

b) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana.

c) Merencanakan kebutuhan piranti lunak termasuk


petunjuk khusus pemeliharaan berkala terhadap materiel.

b. Tahapan Persiapan.

1) Penanggung Jawab.

a) Menyiapkan kegiatan pemeliharaan berkala.

b) Menyiapkan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Menyiapkan kegiatan pemeliharaan berkala sesuai


petunjuk pimpinan.

b) Menyiapkan pemberian petunjuk kepada personel


pemeliharaan yang ditunjuk.

3) Pelaksana.

a) Menyiapkan kebutuhan sarana prasarana yang


diperlukan sesuai petunjuk yang diberikan oleh pimpinan.

b) Menyiapkan kegiatan administrasi yang dibutuhkan.


24

4) Satuan Peralatan.

a) Menyiapkan kegiatan yang diperlukan pada kegiatan


pemeliharaan berkala.

b) Menyiapkan kebutuhan sarana prasarana.

c) Menyiapkan kebutuhan piranti lunak termasuk


petunjuk khusus pemeliharaan terhadap materiel.

c. Tahapan Pelaksanaan.

1) Penanggung Jawab.

a) Melaksanakan pengawasan terhadap meteriel yang


menjadi tanggung jawabnya.

b) Melaksanakan pemeriksaan sewaktu-waktu guna


mengetahui kondisi materiel tanpa adanya pemberitahuan.

2) Ketua Pelaksana.

a) Mengendalikan kegiatan pemeliharaan berkala.

b) Membantu pimpinan dalam pengawasan kegiatan


pemeliharaan berkala.

3) Pelaksana.

a) Menempatkan kendaraan pada tempat yang telah


ditentukan.

b) Mempelajari buku petunjuk kendaraan bermotor


tersebut.

c) Memeriksa perlengkapan sesuai daftar.

d) Memeriksa minyak pelumas, rem, kopling, dan air.

e) Memeriksa perlengkapan/komponen dalam kondisi


terpasang dengan semestinya.

f) Menghidupkan mesin dan mengecek bagian saling


berhubungan, apakah berfungsi dengan baik yang terlihat
melalui indikator kabin.

4) Satuan Peralatan.

a) Mempelajari buku petunjuk kendaraan bermotor


tersebut.

b) Memeriksa perlengkapan sesuai daftar.


25

c) Memeriksa minyak pelumas, rem, kopling, dan air.

d) Memeriksa perlengkapan/komponen dalam kondisi


terpasang dengan semestinya.

e) Mengecek mesin dan bagian saling berhubungan,


apakah berfungsi dengan baik.

d. Tahapan Pengakhiran.

1) Penanggung Jawab.

a) Menerima laporan hasil pemeliharaan berkala dari


ketua pelaksana.

b) Menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan


pemeliharaan berkala kepada komando atas.

2) Ketua Pelaksana.

a) Membuat laporan pelaksanaan pemeliharaan berkala


kepada penanggung jawab.

b) Melaksanakan pengecekan personel dan materiel


setelah pelaksanaan pemeliharaan berkala.

3) Pelaksana.

a) Melaksanakan pengecekan dan pembersihan alat


perlengkapan yang digunakan dalam pemeliharaan berkala.

b) Kembali melaksanakan tugas sesuai dengan


bidangnya masing-masing.

4) Satuan Peralatan.

a) Membuat laporan hasil pemeliharaan berkala ke


pembina materiel.

b) Melaksanakan pengecekan dan pembersihan alat


pemeliharaan yang digunakan.

c) Kembali melaksanakan tugas sesuai dengan


bidangnya masing-masing.
26

BAB IV
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

18. Umum. Dalam pelaksanaan kegiatan Harcegah kendaraan setiap


personel harus memerhatikan ketentuan-ketentuan tentang tata cara
pemeliharaan dan pencegahan guna menghindari kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan maka setiap personel harus memerhatikan keamanan dan pengamanan
dengan benar.

19. Tindakan Pengamanan. Tindakan pengamanan sangat penting untuk


dipahami dan diperhatikan oleh setiap prajurit TNI AD guna menghindari kerugian-
kerugian kendaraan bermotor. Tindakan keamanan yang harus diperhatikan
meliputi:
a. sebelum kendaraan dijalankan panaskan mesin;

b. hindarkan mengisi muatan melebihi kemampuan;

c. keadaan berhenti jangan memutar-mutar kemudi, sistem kemudi


dapat rusak.

d. biasakan gunakan gigi percepatan terendah bila mulai berjalan;

e. hindarkan menjalankan atau berhenti mendadak;

f. pijak pedal gas secara rata dan baik;

g. hindarkan penggunaan rem secara mendadak;

h. jangan biasakan menggantungkan kaki pada pedal kopling


(kendaraan manual) jika tidak digunakan;

i. bila menempuh jalan menurun, gunakan gigi percepatan rendah,


manfaatkan pengereman kompresi mesin. Jangan sering menggunakan rem
terus-menerus, mengakibatkan rem cepat aus;

j. jangan lakukan pengereman dengan slip kopling (kendaraan


manual). Ganti percepatan tinggi harus dilakukan pengereman terlebih
dahulu, jika tidak kendaraan akan meluncur dengan kencang;

k. gunakan gigi percepatan sesuai dengan kecepatan kendaraan;

l. minyak pelumas diisi satuan macam saja (tidak boleh dicampur);

m. mengganti minyak pelumas sewaktu mesin dalam kondisi dingin;


dan

n. mengukur minyak lumas mesin, kendaraan harus di tempat yang


rata dan mesin sudah lama berhenti/dimatikan.
27

20. Tindakan Administrasi. Tindakan administrasi sangat penting untuk


dipahami dan diperhatikan oleh setiap prajurit TNI AD guna mengetahui prosedur
harcegah materiel kendaraan.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

21. Umum. Dalam rangka ketertiban pelaksanaan Harcegah materiel


kendaraan, pengawasan dan pengendalian pada hakekatnya menjadi tanggung
jawab setiap prajurit dan komando satuan. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh
Pembina Materiel dari mulai tingkat daerah sampai pusat, sehingga
penyelenggaraan Harcegah kendaraan dapat terlaksana sebagaimana mestinya.

22. Pengawasan. Dalam pelaksanaan Harcegah terhadap materiel kendaraan


selain dituntut adanya kesadaran lahir batin seluruh personel pengguna, maka
para komandan Satkai dan para pejabat penyelenggara pemeliharaan harus tegas
serta bertanggung jawab agar pelaksanaan Harcegah kendaraan sesuai dengan
aturan yang benar, efektif, dan efisien.

23. Pengendalian. Agar pelaksanaan Harcegah kendaraan dapat terlaksana


dengan baik dan benar sesuai aturan yang telah ditentukan maka disamping
adanya sistem komando masih membutuhkan pengendalian dari pihak terkait.

a. Dan/Ka Satkai. Untuk meyakinkan bahwa Harcegah kendaraan


terlaksana di Satkai sesuai perintah komando, para Dan/Ka Satkai harus
tetap melakukan pengawasan dan pengendalinan secara terus menerus
maupun berkala melalui program-program satuan.

b. Pejabat penyelenggara pemeliharaan. Para pejabat penyelenggara


pemeliharaan di Satkai harus turut serta mengendalikan kegiatan Harcegah
kendaraan di satuannya secara langsung dan terprogram.

c. Satuan pembina materiel. Satuan pembina materiel mulai dari


tingkat daerah hingga pusat harus melakukan monitoring tentang kegiatan
Harcegah kendaraan di satuan pemakai termasuk membantu memecahkan
permasalahan yang timbul. Kegiatan pengendalian tersebut akan lebih
efektif bila Satbinmat dapat memperbanyak frekuensi pelaksanaan Asnik
sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya.

BAB VI
PENUTUP

24. Keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan penggunaan Pedoman


Harcegah materiel kendaraan ini banyak ditentukan oleh disiplin para pembina dan
pengguna. Semua ketentuan yang digariskan dalam penentuan persyaratan
operasional dan teknis harus ditaati. Jalinan hubungan antar pembina dan
28

pengguna dalam memanfaatkan isi Pedoman Harcegah materiel kendaraan ini


sangat diharapkan.

25. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasa perlu guna penyempurnaan lebih


lanjut terhadap Pedoman Harcegah materiel kendaraan ini akibat adanya
perubahan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan organisasi di lingkungan TNI AD dan tuntutan kebutuhan agar
disarankan kepada Kepala Pusat Peralatan TNI AD .

KEPALA PUSAT PERALATAN TNI AD,

SIGID WITJAKSONO, S.I.P.,M.Si.


MAYOR JENDERAL TNI
bEKAL BESAR TNI ANGKATAN DARAT
MARKAS Lampiran A Keputusan Kapuspalad
PUSAT PERALATAN Nomor Kep/ 435/ VIII /2021
Tanggal 26 Agustus 2021

PENGERTIAN

1. Bekal. Bekal adalah semua barang yang diperlukan untuk


perlengkapan pemeliharaan dan operasi dari suatu Komando Militer,
termasuk dalam pengertian bekal ini adalah pangan, sandang, perlengkapan,
persenjataan, munisi, perminyakan, bahan/materiel dan mesin-mesin dari
semua jenis.

2. Gudang Kendaraan dan Sucad. Gudang Kendaraan dan Sucad


adalah suatu bangsal atau instansi tempat menyimpan barang/materiel
kendaraan, suku cadang kendaraan, alat perlengkapan kendaraan.

3. Kendaraan Bermotor. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan


yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang
berjalan di atas rel.

4. Kendaraan Bermotor Dinas TNI. Kendaraan bermotor dinas TNI


adalah setiap kendaraan bermotor yang digerakan oleh peralatan mekanik
berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel dan digunakan untuk
lebih dari satu tugas, baik tugas operasi maupun tugas administrasi yang
menggunakan nomor register TNI.

5. Kendaraan Taktis Militer. Kendaraan taktis militer adalah kendaraan


militer yang dirancang secara khusus untuk memenuhi persyaratan medan
yang langsung bersangkutan dengan operasi taktis di darat.

6. Kendaraan Tempur Militer. Kendaraan tempur militer adalah


kendaraan tempur lapis baja/tahan peluru yang dirancang secara khusus
untuk mendukung operasional, dilengkapi dengan system senjata dan system
komunikasi beroda rantai, ban maupun kombinasi rantai dengan ban dan
dapat dioperasikan baik di darat dan atau di laut (amphibi).

7. Kendaraan Khusus Militer. Kendaraan khusus militer adalah


kendaraan militer yang diperlengkapi dengan alat peralatan khusus untuk
mendukung tugas tugas khusus.

8. Kendaraan Administrasi Militer. Kendaraan administrasi militer


adalah kendaraan militer yang digunakan untuk mengangkut personel dan
barang dalam mendukung tugas administrasi.

9. Kendaraan Militer. Kendaraan Militer adalah kendaraan yang


terdiri dari kendaraan tempur, kendaraan taktis, kendaraan administrasi dan
30

kendaraan khusus yang digunakan untuk mendukung tugas militer OMP dan
OMSP dalam rangka pertahanan Negara.

10. Materiel. Materiel adalah bagian dari kekayaan Negara yang meliputi
Matzi, Mathub, Matpal, Matkes, Mattop dan Bekal yang dapat di hitung, di
ukur, di timbang dan di nilai yang di perlukan untuk pembekalan,
pemeliharaan dan dukungan bagi kegiatan TNI AD baik untuk kepentingan
operasi maupun kepentingan administratif dalam rangka mendukung
pertahanan Negara.

11. Materiel Peralatan. Materiel Peralatan adalah sebagian materiel TNI


AD serta materiel TNI yang dibinatunggalkan, guna menghasilkan daya
tembak dan daya gerak, yang pembinaannya menjadi tanggung jawab
peralatan TNI AD. Materiel peralatan TNI AD meliputi segala macam dan jenis
senjata dan optik, munisi dan bahan peledak, kendaraan, alat dan bahan
teknik berikut alat perlengkapan dan alat pemeliharaan.

12. Pemeliharaan. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk mempertahankan


kondisi bekal/materiel agar selalu siap pakai.

13. Pemeliharaan dan Pencegahan. Pemeliharaan dan pencegahan


(Harcegah) adalah pemeliharaan yang dibertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan.

KEPALA PUSAT PERALATAN TNI AD,

SIGID WITJAKSONO, S.I.P., M.Si.


MAYOR JENDERAL TNI
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT Lampiran B Keputusan Kapuspalad
PUSAT PERALATAN Nomor Kep/ 435/ VIII /2021
Tanggal 26 Agustus 2021

DAFTAR LAMPIRAN

NO
URAIAN NOMOR HAL KET
URUT

1. DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BAKAR 1 32


GUNA PEMELIHARAAN HARIAN RANMOR

2. PELAKSANAAN KEGIATAN 2 35
PEMELIHARAAN HARIAN RANMOR

3. PERUBAHAN TAHAPAN HARCEGAH DAN 3 39


TUGAS PENGEMUDI

4. RINGKASAN KEGIATAN HARCEGAH 4 40

5. FORMAT IR (INSPECTION REPORT) 5 45

KEPALA PUSAT PERALATAN TNI AD,

SIGID WITJAKSONO, S.I.P., M.Si.


MAYOR JENDERAL TNI
32

NOMOR 1

DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BAKAR BENSIN


GUNA PEMELIHARAAN HARIAN RANMOR
(sesuai ST Kasad Nomor ST/2355/2020 Tanggal 3 September 2020)

1. BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PERTAMAX

NO. Jenis Kendaraan/Type CC BBM Sat Ket

1 2 3 4 5 6
I Sepeda Motor
1. Type A1 < 200 CC 1,5 Liter
2. Type A2 200 S.D 400 CC 2 Liter
3. Type A3 > 400 S.D 800 CC 3 Liter
4. Type A4 > 800 CC 3,5 Liter
II Sedan/ST Wagon/Mini Bus
1. Type A1 < 2.000 CC 6 Liter
2. Type A2 2.000 S.D 4.000 CC 9 Liter
3. Type A3 > 4.000 S.D 8.000 CC 10 Liter
III Jeep
1. Type A1 < 2.000 CC 6 Liter
2. Type A2 2.000 S.D 4.000 CC 9 Liter
3. Type A3 > 4.000 S.D 8.000 CC 10 Liter
IV Bus
1. Type A2 2.000 S.D 4.000 CC 10 Liter
2. Type A3 > 4.000 S.D 8.000 CC 12 Liter
V Truck
1. Type A1 < 2.000 CC 6 Liter
2. Type A2 2.000 S.D 4.000 CC 10 Liter
3. Type A3 > 4.000 S.D 8.000 CC 12 Liter
VI Ransus
1. Alberzi 11 Liter
2. Dump Truck 10 Liter
3. Forklif 5 Liter
4. Potong Rumput Gendong 0,5 Liter
5. Potong Rumput Roda 1 Liter
VII Ranpur Roda Ban/Karet/Rantai
1. Type A2 2.000 CC S.D 4.000 CC 8 Liter
2. Type A3 < 4.000 CC 20 Liter
3. Type A4 > 40.000 CC 40 Liter
VIII Mesin Stasioner
1. < 1 KVA 0,5 Liter Dukungan
2. 1 KVA S.D 5 KVA 1 Liter 52 hari
33

NO. Jenis Kendaraan/Type CC BBM Sat Ket

1 2 3 4 5 6
3. 5 KVA S.D 10 KVA 2 Liter bekal
4. 10 KVA S.D 20 KVA 4 Liter dalam satu
5. 20 KVA S.D 30 KVA 6 Liter TW
6. 30 KVA S.D 40 KVA 8 Liter
7. 40 KVA S.D 50 KVA 10 Liter
8. 50 KVA S.D 75 KVA 12 Liter
9. 75 KVA S.D 100 KVA 14 Liter
10. 100 KVA S.D 150 KVA 16 Liter
11. > 150 KVA 18 Liter
IX Alat Angkut Air/Alat Apung /Motor Tempel
1. In Boat Motor 100PK S.D 500 PK dan Perhitungan: Dukungan
KMC Jumlah PK X 52 hari
2. Out Boat Motor 5 PK S.D 500 PK 4Jam X 0,125 bekal
Liter X HB dalam satu
TW

2. BAHAN BAKAR SOLAR

NO. Jenis Kendaraan/Type CC BBM Sat Ket

1 2 3 4 5 6
I Sedan/ST Wagon/Mini Bus
1. Type B1 < 2.000 CC 4,5 Liter
2. Type B2 2.000 S.D 4.000 CC 6 Liter
3. Type B3 > 4.000 CC 7 Liter
II Jeep
1. Type B1 < 2.000 CC 4,5 Liter
2. Type B2 2.000 S.D 4.000 CC 6 Liter
3. Type B3 > 4.000 CC 7 Liter
III Bus
1. Type B1 2.000 S.D 4.000 CC 6 Liter
2. Type B3 > 4.000 CC 7 Liter
IV Truck
1. Type B1 < 2.000 CC 5 Liter
2. Type B2 2.000 S.D 4.000 CC 6 Liter
3. Type B3 > 4.000 CC 7 Liter
V Ransus
1. Alberzi 5 Liter
2. Dump Truck 5 Liter
34

NO. Jenis Kendaraan/Type CC BBM Sat Ket

1 2 3 4 5 6
VI Ranpur Roda Ban/Karet/Rantai
1. Type B2 2.000 CC S.D 4.000 CC 8 Liter
2. Type B3 > 4.000 CC 20 Liter
3. Type B4 > 40.000 CC 40 Liter
VII Mesin Stasioner
1. < 1 KVA 0,5 Liter Dukungan
2. 1 KVA S.D 5 KVA 1 Liter 52 hari
3. 5 KVA S.D 10 KVA 2 Liter bekal
4. 10 KVA S.D 20 KVA 4 Liter dalam satu
5. 20 KVA S.D 30 KVA 6 Liter TW
6. 30 KVA S.D 40 KVA 8 Liter
7. 40 KVA S.D 50 KVA 10 Liter
8. 50 KVA S.D 75 KVA 12 Liter
9. 75 KVA S.D 100 KVA 14 Liter
10. 100 KVA S.D 150 KVA 16 Liter
11. > 150 KVA 18 Liter
VIII Alat Angkut Air/Alat Apung /Motor Tempel
1. In Boat Motor 100PK S.D 500 PK dan Jumlah PK X Dukungan
KMC 4Jam X 0,125 52 hari
2. Out Boat Motor 5 PK S.D 500 PK Liter X HB bekal
3. Kapal Pendarat meliputi dalam satu
Coaster, LCU, LCM, TW
ALC/LCVP, dan KMC
IX Kapal Adri dengan kapasitas ≥ 500 PK
Menggunakan indeks ≥ 500 PK Jumlah PK X Dukungan
6Jam X 0,125 sesuai HB
Liter X HB dalam satu
TW
X Kompor
1. Kompor Burner dan Boyler Masing-masing didukung 40 liter/hari sesuai HB
dalam satu TW
2. Kompor Burner (Jerman dan Indeks 20 Liter/hari Dukungan diberikan sesuai HB
Korea) dalam satu TW
35

NOMOR 2

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN HARIAN

1. BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PERTAMAX

Jenis Waktu
NO. Kendaraan CC Sebelum Selama Sesudah Ket

1 2 3 4 5 6 7
I Sepeda Motor - Dukungan 5 hari
1. Type A1 < 200 CC 10’ 20’ 5’ bekal perminggu sisa
2. Type A2 200 S.D 400 10’ 20’ 5’ BBM digunakan untuk
CC pemanasan selama 2
3. Type A3 > 400 S.D 10’ 20’ 5’ hari.
800 CC - Kecepatan kendaraan
4. Type A4 > 800 CC 10’ 20’ 5’ bergerak maksimal
20KM/jam.

II Sedan/ST Wagon/Mini Bus - Dukungan 5 hari


1. Type A1 < 2.000 CC 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
2. Type A2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ BBM digunakan untuk
4.000 CC pemanasan selama 2
3. Type A3 > 4.000 S.D 15’ 25’ 10’ hari.
8.000 CC - Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.

III Jeep - Dukungan 5 hari


1. Type A1 < 2.000 CC 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
2. Type A2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ BBM digunakan untuk
4.000 CC pemanasan selama 2
3. Type A3 > 4.000 S.D 15’ 25’ 10’ hari.
8.000 CC - Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.

IV Bus - Dukungan 5 hari


1. Type A2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
4.000 CC BBM digunakan untuk
2. Type A3 > 4.000 S.D 15’ 25’ 10’ pemanasan selama 2
8.000 CC hari.
- Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.
36

Jenis Waktu
NO. Kendaraan CC Sebelum Selama Sesudah Ket

1 2 3 4 5 6 7

V Truck - Dukungan 5 hari


1. Type A1 < 2.000 CC 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
2. Type A2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ BBM digunakan untuk
4.000 CC pemanasan selama 2
3. Type A3 > 4.000 S.D 15’ 25’ 10’ hari.
8.000 CC - Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.

VI Ransus
1. Alberzi 15’ 20’ 10’ - Kecepatan maksimal
2. Dump Truck 15’ 20’ 10’ 5KM/Jam.
3. Forklif 15’ 20’ 10’
4. Potong Rumput Gendong 5’ 15’ 10’
5. Potong Rumput Roda 5’ 15’ 10’

VII Ranpur Roda Ban/ Karet/ Rantai


1. Type A2 2.000 CC 15’ 25’ 10’ - Kecepatan Ranpur
S.D 4.000 roda rantai maksimal
CC 10KM/Jam dan untuk
2. Type A3 < 4.000 CC 15’ 25’ 10’ roda ban maksimal
3. Type A4 > 40.000 CC 15’ 25’ 10’ 20KM/Jam.

VIII Mesin Stasioner


1. < 1 KVA 30’ - Bersamaan dengan
2. 1 KVA S.D 5 KVA 30’ penyetelan sistem
3. 5 KVA S.D 10 KVA 30’ kelistrikan.
4. 10 KVA S.D 20 KVA 30’
5. 20 KVA S.D 30 KVA 30’ - Dukungan 52 hari
6. 30 KVA S.D 40 KVA 30’ bekal dalam satu TW.
7. 40 KVA S.D 50 KVA 30’
8. 50 KVA S.D 75 KVA 30’
9. 75 KVA S.D 100 KVA 30’
10. 100 KVA S.D 150 KVA 30’
11. > 150 KVA 30’
37

Jenis Waktu
NO. Kendaraan CC Sebelum Selama Sesudah Ket

1 2 3 4 5 6 7
IX Alat Angkut Air/Alat Apung /Motor Tempel
1. In Boat Motor 100PK S.D 10’ 30’ 10’ - Dukungan 52 hari
500 PK dan bekal dalam satu TW
KMC
2. Out Boat 5 PK S.D 10’ 30’ 10’
Motor 500 PK

2. BAHAN BAKAR BIOSOLAR, HSD, DAN PERTAMINA DEX

Jenis Waktu
NO. Kendaraan CC Sebelum Selama Sesudah Ket

1 2 3 4 5 6 7
I Sedan/ST Wagon/Mini Bus - Dukungan 5 hari
1. Type B1 < 2.000 CC 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
2. Type B2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ BBM digunakan untuk
pemanasan selama 2
4.000 CC
hari.
3. Type B3 > 4.000 CC 15’ 25’ 10’ - Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.

II Jeep - Dukungan 5 hari


1. Type B1 < 2.000 CC 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
2. Type B2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ BBM digunakan untuk
pemanasan selama 2
4.000 CC
hari.
3. Type B3 > 4.000 CC 15’ 25’ 10’ - Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.

III Bus - Dukungan 5 hari


1. Type B2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
4.000 CC BBM digunakan untuk
pemanasan selama 2
2. Type B3 > 4.000 CC 15’ 25’ 10’
hari.
- Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.

IV Truck - Dukungan 5 hari


1. Type B1 < 2.000 CC 15’ 25’ 10’ bekal perminggu sisa
38

Jenis Waktu
NO. Kendaraan CC Sebelum Selama Sesudah Ket

1 2 3 4 5 6 7
2. Type B2 2.000 S.D 15’ 25’ 10’ BBM digunakan untuk
4.000 CC pemanasan selama 2
3. Type B3 > 4.000 15’ 25’ 10’ hari.
- Kecepatan kendaraan
bergerak maksimal
20KM/jam.

V Ransus
1. Alberzi 15’ 20’ 10’ - Kecepatan maksimal
2. Dump Truck 15’ 20’ 10’ 5KM/Jam.
3. Forklif 15’ 20’ 10’

VI Ranpur Roda Ban/ Karet/ Rantai


1. Type B2 2.000 CC 15’ 25’ 10’ - Kecepatan Ranpur
S.D 4.000 roda rantai maksimal
5KM/Jam dan untuk
CC
roda ban maksimal
2. Type B3 < 4.000 CC 15’ 25’ 10’ 20KM/Jam.
3. Type B4 > 40.000 CC 15’ 25’ 10’

VII Mesin Stasioner


1. < 1 KVA 30’ - Bersamaan dengan
2. 1 KVA S.D 5 KVA 30’ penyetelan sistem
kelistrikan.
3. 5 KVA S.D 10 KVA 30’
4. 10 KVA S.D 20 KVA 30’ - Dukungan 52 hari
5. 20 KVA S.D 30 KVA 30’ bekal dalam satu TW.
6. 30 KVA S.D 40 KVA 30’
7. 40 KVA S.D 50 KVA 30’
8. 50 KVA S.D 75 KVA 30’
9. 75 KVA S.D 100 KVA 30’
10. 100 KVA S.D 150 KVA 30’
11. > 150 KVA 30’
IX Alat Angkut Air/Alat Apung /Motor Tempel
1. In Boat 100PK S.D 500 10’ 30’ 10’ - Dukungan 52 hari
Motor PK dan KMC bekal dalam satu TW
2. Out Boat 5 PK S.D 500 PK 10’ 30’ 10’
Motor
3. Kapal Coaster, LCU, 10’ 30’ 10’
Pendarat LCM, ALC/LCVP,
KMC
39

NOMOR 3

PERUBAHAN TAHAPAN HARCEGAH

No. Harcegah Saat Ini Rencana Perubahan Harcegah


1 2 3
1. Pemeliharaan Pendahuluan. Pemeliharaan Pendahuluan.
a. Saat menerima kendaraan baru/hasil Saat menerima kendaraan
perbaikan. baru/hasil perbaikan besar.
b. Break In Period.
2. Pemeriksaan Harian. Pemeriksaan Harian.
a. Sebelum. a. Sebelum. 16 Tugas
b. Selama. b. Selama.
Pengemudi
c. Sesudah. c. Sesudah.
3. Pemeliharaan Berkala. Pemeliharaan Berkala.
4. Pemeliharaan Dua Pekan. Tidak Ada.
Kegiatan pemeliharaan yang tertuang dalam
16 Tugas Pengemudi.

PERUBAHAN TUGAS PENGEMUDI

No. Saat Ini No. Rencana Perubahan


1 2 3 4
1. Memeriksa Mesin (Engine Sytem) 1. Kebersihan dan Perlengkapan
2. Memeriksa Pelumasan (Lubrication System) 2. Periksa Roda
3. Pemeriksaan Pendinginan (Cooling System) 3. Periksa Oli Pelumas, Oli Rem, dan
Air Pendingin
4. Memeriksa Sistem Pembakaran (Fuel 4. Hidupkan Mesin
System)
5. Memeriksa Karburator 5. Periksa Instrumen Panel dan
Lampu-lampu
6. Memeriksa Sistem Pengapian 6. Periksa Rem
7. Memeriksa Instalasi Listrik 7. Periksa Instrumen Kabel
8. Memeriksa Sistem Kemudi 8. Periksa Bagian Bawah Kendaraan
9. Memeriksa Accu dan Generator 9. Catat Dan Laporkan Hal Menonjol
10. Memeriksa Dynamo Starter dan Penerangan
11. Memeriksa Kopling dan Percepatan
12. Memeriksa As Gardan
13. Memeriksa Kerangka dan Pegas
14. Memeriksa Baut dan Mur
15. Memeriksa Rem
16. Memeriksa Ban dan Alat Perkakas
40
NOMOR 4

RINGKASAN KEGIATAN HARCEGAH

Macam
No. Kegiatan Uraian Ket
Harcegah
1 2 3 4 5

1. Harcegah a. Penggantian minyak 1) Setelah jarak tempuh 1000


Pendahuluan pelumas mesin. KM.

b. Pengencangan baut 2) Bila terjadi kendur pada baut


dan mur. dan mur.

c. Penggantian filter 3) Bersamaan dengan


oli. penggantian oli pelumas mesin.

2. Pemeliharaan a. Sebelum Pemakaian 1) Memeriksa bahan bakar yang


Harian ada dalam tangki bahan bakar.

2) Memeriksa jumlah dan


kondisi minyak rem, minyak
kopling, minyak mesin melalui
tongkat penduganya (dalam
keadaan dingin).

3) Memeriksa jumlah dan


kondisi air radiator (untuk
kendaraan yang memakai
radiator).

4) Memeriksa baterai
(elektrolitnya, pool-pool, dan
kabelnya).

5) Memeriksa lampu-lampu.

6) Memeriksa baut-baut roda


karena kemungkinan ada yang
kendor dan memeriksa semua
tekanan ban disesuaikan dengan
ketentuan setiap ban.

7) Memeriksa gerak bebas pedal


kopling, pedal rem, dan gerak
bebas steer.

8) Menghidupkan mesin dan


memperhatikan apakah
41

Macam
No. Kegiatan Uraian Ket
Harcegah
1 2 3 4 5
instrumen yang ada pada
dashboard dapat bekerja dengan
baik.

9) Mendengarkan suara mesin,


karena kemungkinan ada suara
yang mencurigakan, misalnya;
suara mesin kasar, terdengar
suara ketukan, dll.

10) Memperhatikan bagian


bawah kendaraan karena
kemungkinan adanya
tetesan/kebocoran air dan minyak
pelumas atau bekas bahan bakar.

11) Memperhatikan kemampuan


angkut kendaraan agar jangan
sampai muatannya melebihi
kemampuan angkut maksimum.

12) Memeriksa alat perlengkapan,


kunci-kunci, dan surat yang
diperlukan.

b. Selama Pemakaian 1) Pada saat awal bergerak maka


harus menggunakan gigi
percepatan terendah, dengan
temperatur mesin harus sudah
mencapai suhu kerja.

2) Memperhatikan
meteran/indicator/instrument
pada dashboard.

3) Mendengarkan dan
memperhatikan suara yang
mencurigakan, karena
kemungkinan terjadi kelonggaran
dan kelainan pada komponen
kendaraan.

4) Sekali-kali mencoba rem


terutama bila akan melalui jalan
yang menurun.
42

Macam
No. Kegiatan Uraian Ket
Harcegah
1 2 3 4 5
5) Menghindari kebiasaan buruk
saat mengurangi kecepatan
kendaraan yaitu jangan
memindahkan gigi percepatan
dari kecepatan tinggi ke rendah
tanpa menginjak pedal rem
terlebih dahulu.

6) Menghindari melakukan
pengereman pada saat berhenti di
tanjakan menggunakan cara slip
kopling, tetapi menggunakan rem
tangan.

7) Memperhatikan gerak bebas


roda kemudi, karena ada
kemungkinan mengalami
perubahan. Jika ada perubahan
maka segera berhenti dan segera
mengatasi seperlunya.

8) Pada waktu istirahat perlu


mengadakan pemeriksaan
sekeliling kendaraan untuk
mengetahui kemungkinan adanya
baut/mur yang kendor atau bocor
berbentuk tetesan bahan bakar,
minyak pelumas, air di kolong
kendaraan, minyak rem, dan
kopling.

9) Menyesuaikan penggunaan
gigi percepatan dengan kecepatan
kendaraan.

c. Setelah pemakaian 1) Membiarkan mesin hidup


stasioner beberapa saat sambil
perhatikan meteran dan
mendengarkan suara mesin,
karena kemungkinan ada
kelainan yang mencurigakan.
Jika memang ada yang dicurigai
ada kelainan maka mesin segera
dimatikan.

2) Memeriksa bagian bawah


kendaraan dari kemungkinan
terjadinya tetesan dan kebocoran
43

Macam
No. Kegiatan Uraian Ket
Harcegah
1 2 3 4 5
minyak pelumas, bahan bakar,
dan air.

3) Memeriksa sekeliling
kendaraan dari kemungkinan
terjadinya kekendoran pada
baut/mur roda dan lain-lain yang
dianggap perlu.

4) Bila perlu menambah bahan


bakar , minyak pelumas, minyak
rem, minyak kopling, air, dan
seterusnya guna persiapan
pemakaian selanjutnya.

3. Pemeliharaan a. Penggantian 1) Pemeliharaan ini ialah


berkala minyak pelumas kegiatan pemeriksaan yang harus
mesin, transmisi, dan dilakukan oleh tenaga terlatih
gardan. dengan dibantu oleh pengemudi
dengan interval waktu yang telah
b. Penggantian ditentukan. Selang waktu
saringan udara. pemeliharaan adalah 3 (tiga)
bulan atau setelah jarak capai
c. Penggantian yang telah menempuh jarak 3000
saringan bahan bakar. miles/4500 KM untuk kendaraan
biasa dan 750 miles/1250 KM
d. Penggantian untuk kendaraan melata.
saringan di pelumas. Disamping selang waktu dan
jarak tempuh yang harus
e. Penggantian busi diperhatikan maupun faktor
(motor bensin). daerah dimana kendaraan
tersebut dioperasikan, ada
beberapa hal yang dapat
memperpendek waktu dan jarak
pemeriksaan, misalnya setelah
melewati medan berdebu dan
berpasir. Jika waktu dan jarak
tempuh tersebut diatas tercapai,
maka diadakan pemeriksaan dan
pemeliharaan sesuai dengan
Lubrication Chart kendaraan yang
ber-sangkutan (berpedoman pada
buku pemeliharaan kendaraan).

2) Penggantian komponen
kendaraan secara berkala sesuai
petunjuk pemeliharaan dari
pabrikan, didasarkan oleh:
44

Macam
No. Kegiatan Uraian Ket
Harcegah
1 2 3 4 5

a) Jarak tempuh;

b) Jangka Waktu operasional;

c) Kondisi cuaca dan medan


operasional kendaraan; dan

d) Hasil pemeriksaan
45

KOPSTUK
NOMOR 5
CONTOH FORMAT IR

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR

KESATUAN: NOMOR REGRISTASI: JENIS/TYPE : TANGGAL RIK : - -

TEMPAT RIK :

BAHAN BAKAR BUKU KM/MIL:


MACAM
NOMOR CHASIS: PEMELIHARAAN
PEMERIKSAAN :
SOLAR ADA TIDAK
TEKNIS TIBA TIBA
NO
NOMOR MESIN :
BENSIN

KONDISI
NO. NAMA BARANG KET
B RR RB TA
1 2 3 4 5 6 7
I SUMBER TENAGA
A. MESIN
1 Blok Mesin
2 Cylinder Head
3 Tutup Cylinder Head
4 Tutup Dek Samping
5 Stik Penduga Oil
6 Carter
7 Intake Manifold
8 Kompressor
9 dst…

B. SISTEM BAHAN BAKAR


1 Pompa Injeksi
2 Nozzel
3 Pipa Nozzle
4 Pipa Injeksi
5 Filter BBM
6 Hose Fuel
7 Fuel Tank
8 Tutup Fuel Tank
9 dst…

C. SISTEM PELUMASAN
1 Oil Filter
2 Oil Coller
3 Hose Oil Coller
4 dst…

D SISTEM PENDINGIN
1 Radiator
2 Tutup Radiator
3 Kipas Radiator
4 Water Pump
5 Hose Radiator Atas
46

KONDISI
NO. NAMA BARANG KET
B RR RB TA
1 2 3 4 5 6 7
6 Hose Radiator Bawah
7 Fan Belt
8 dst…

E. SARINGAN UDARA
1 Saringan Udara
2 Tutup Saringan Udara
3 Hose
4 Tempat Saringan Udara
5 dst…

F. SISTEM SAL MASUK/BUANG


1 Muffler
2 Pipe exhaust Front
3 Pipe exhaust Rear
4 Pipe Air Intake
5 Turbo
6 dst…

II. PENERUS TENAGA/POWER TRAIN


A. KOPLING
1 Master Kopling
2 Disc Clutch
3 Clutch Cover
4 Pedal Pad Rubber
5 Slave Cylinder Clutch
6 Release Bearing
7 dst…

B. SISTEM TRANSMISI
1 Transmisi
2 Tuas pecepatan
3 Tuas 4x4
4 dst…

C. TRANFER SHAFT

D. PROPELLER CASE
1 Propeller Shaft Depan
2 Propeller Shaft Belakang
3 Propeller Shaft Tengah
4 Universal Joint
5 dst…

E. AXLE DEPAN

F. AXLE BELAKANG

G. SUSPENSI & BAN/RODA


1 Per Depan
2 Per Belakang
3 Shock Absorber Depan
47

KONDISI
NO. NAMA BARANG KET
B RR RB TA
1 2 3 4 5 6 7
4 Shock Absorber Belakang
5 Stabiliser
6 Ban Luar
7 Pelek
8 Ban Cadangan
9 dst…

III. SISTEM KONTROL


A. STEERING SISTEM
1 Power Steering
2 Pompa Power Steering
3 Tierod
4 dst…

B. BRAKE SISTEM
1 Ped Pedal
2 Pedal Brake
3 Master Rem
4 Air Reservoir
5 Filter Reservoir
6 Tabung Minyak Rem
7 Valve Air Control
8 dst…

C. SISTEM KELISTRIKAN
1 Alternator
2 Stop Lamp
3 Lamp Atred
4 Motor Starter
5 Battery 12 V 100 AH
6 Horn Button
7 Turn Light Signal
8 Klem Battery
9 Kabel Battery (+)
10 Kabel Battery (-)
11 Ground/Kabel Massa
12 Dashboard
13 Fuel Meter
14 Kunci Kontak
15 RPM Meter
16 Speedometer
17 Motor Wifer
18 Blade Wifer
19 Arm Wifer
20 Lampu Besar Depan
21 Lampu Kecil Depan
22 Lampu Besar Belakang
23 Lampu Kecil Belakang
24 Lampu Kompoi/Hazard
25 Reflektor
26 Jerigen Air
27 dst…

D. CHASSIS DAN BODY


1 Rangka
48

KONDISI
NO. NAMA BARANG KET
B RR RB TA
1 2 3 4 5 6 7
2 Kabin Depan/Belakang
3 Lubang Penembak Atas
4 Kap Mesin
5 Bemper Depan
6 Bemper Belakang
7 Kaca Depan Pengemudi
8 Kaca Belakang Pengemudi
9 Bak Belakang
10 Ruang Kemudi
11 Dudukan ban Cadangan
12 Kaca Spion Luar
13 Kaca Spion Dalam
14 Lantai Ruang Kemudi
15 Lantai Personil Belakang
16 Pintu Kanan
17 Pintu Kiri
18 Kaca Pintu Kiri
19 Kaca Pintu Kanan
20 Tutup Pintu Belakang (Bak)
21 Injakan Personil
22 Kanopi
23 Rangka Kanopi
24 Jok Depan
25 Jok Sandaran Kemudi
26 Kursi Personil Belakang
27 Dinding Bak Ki
28 Dinding Bak Ka
29 Kotak Sparepart
30 dst…

CATATAN :
Apabila terdapat jenis materiil yang tidak disebut dalam daftar agar ditambahkan

KESIMPULAN :
………………………………………..
………………………………………..

Disetujui oleh :
Komandan satuan Pemeriksa

Mengetahui :
Kapal Kotama
49

KOPSTUK

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KENDARAAN TEMPUR

KESATUAN: NOMOR REGRISTASI: JENIS/TYPE : TANGGAL RIK : - -

TEMPAT RIK :

NOMOR CHASIS: BAHAN BAKAR BUKU KM/MIL:


MACAM
PEMELIHARAAN
PEMERIKSAAN :
SOLAR ADA TIDAK
TEKNIS TIBA TIBA NOMOR MESIN :
NO
BENSIN
NOMOR KUBAH:

KONDISI
NO. NAMA BARANG KET
B RR RB TA
1 2 3 4 5 6 7
A MESIN
1 BLOCK MESIN
2 CDI
3 NOZEL
4 ALTERNATOR
5 MOTOR STATER
6 INJEKSI PUMP
7 OIL FILTER
8 FUEL FILTER / WATER
9 SEPERATOR
10 WATER PUMP
11 Dst...

B FRONT AXLE
1 TRANSMISI
2 DIFENRENSIAL UNIT
3 Dst...

C FINAL DRIVE (KANAN/KIRI)


1 REDUCTION GEAR
2 SHAFT REDUCTION
3 GEAR SPROCKET
4 SCREW SHAFT REDUCTION
5 PEN PEGAS / MEKHANINDUS
6 Dst...

D SUSPENSI
1 LENGAN TORSI/ARM
2 HUB BOGIE WHEEL
3 BOGIE WHEEL
4 ROLLER
5 MEKANIK PENEGANG
6 RANTAI KANAN/KIRI
7 DUNLOSTRUT
8 PINTU PENGEMUDI
9 PINTU PENEMBAK
10 PINTU DAN RAN
11 PINTU BELAKANG
12 PINTU DARURAT BAWAH
50
KONDISI
NO. NAMA BARANG KET
B RR RB TA
1 2 3 4 5 6 7
13 TUTUP LUBANG BAG. BAWAH
14 SEKEL/ANTING-ANTING
15 Dst...

E SISTEM KONTROL
1 GANDAR BASAH
2 GANDAR KERING
3 TUAS KRABOT
4 PEDAL REM
5 PENGUNCI PEDAL REM
6 KICK DOWN
7 EMERGENCY SPEED
8 SELECTOR GEAR
9 PEDAL GAS
10 DIM SWITCH
11 Dst...

F KELISTRIKAN
1 LAMPU DEPAN BESAR
2 LAMPU DEPAN KECIL
3 LAMPU INFRA RED
4 LAMPU BLK KECIL
5 LAMPU TEMPUR (B.O)
6 LAMPU BOX TELEPON
7 PANEL INSTRUMENT
8 SIRENE KLAKSON
9 LAMPU KABIN
10 ACCU 12 VOLT 100 AH
11 Dst...

G HULL KONTRUKSI
1 DEFLEKTOR
2 MUD GUARD
3 SPARK BOARD DEPAN
4 SPARK BOARD BLK
5 TOWING/KAIT BALIK
6 BEMPER DEPAN/BLK
7 Dst...

I ACCESSORIES
1 KURSI DAN SANDARAN KEMUDI
2 KURSI DAN SANDARAN APC
3 KURSI PENEMBAK
4 KURSI DAN RAN
5 RANGKAIAN APK
6 APK PERMANENT
7 APK PORTABLE
8 KACA SPION
9 BOGIE WHEEL CAD
10 RANTAI CADANGAN
11 DUDUKAN JERIGEN
12 JERIGEN
13 BIPOD / TRIPOD
14 PELONTAR GRANAT ASAP
15 PERISCOPE / OPTIK
16 PERISCOPE KEMUDI
17 PERISCOPE KUBAH
18 PERISCOPE TEMBAK
51
KONDISI
NO. NAMA BARANG KET
B RR RB TA
1 2 3 4 5 6 7
19 REFLEKTOR
20 DUDUKAN JAT PSU
21 SELUBUNG RANPUR
22 Dst...

J PIONEER SET
1 PALU 5 KG
2 LINGGIS
3 SEKOP
4 KAPAK
5 BELINCONG
6 Dst...

K DRIVER SET
1 TAS DRIVER SET
2 KUNCI PAS 8 BUAH
3 KUNCI RING 8 BUAH
4 KUNCI SHOCK 9 BUAH
5 TANG KOMBINASI
6 OBENG
7 PALU KONDE
8 DONGKRAK 10 TON
9 KUNCI GEMBOK
10 Dst...

L ALKOM
1 NO RADIO
2 ANTENNA
3 Dst...

CATATAN :
Apabila terdapat jenis materiil yang tidak disebut dalam daftar agar ditambahkan

KESIMPULAN :
………………………………………..
………………………………………..

Disetujui oleh :
Komandan satuan Pemeriksa
Mengetahui :
Kapal Kotama

Anda mungkin juga menyukai