Anda di halaman 1dari 58

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

KODIKLAT

NASKAH SEKOLAH SEMENTARA


tentang

PAKET INSTRUKSI

untuk

KURSUS GURU MILITER PRATAMA

Nomor : 19 – 03 – C1 – B0102

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN DANKODIKLAT TNI AD


NOMOR KEP / / III / 2016 TANGGAL MARET 2016

DILARANG MEMPERBANYAK ATAU MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI HANJAR


TANPA IJIN DANKODIKLAT TNI AD
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT
KODIKLAT

KEPUTUSAN DANKODIKLAT TNI AD


Nomor Kep/ /III/2016

tentang

PENGESAHAN NASKAH SEKOLAH SEMENTARA


UNTUK PENDIDIKAN SUSGUMIL PRATAMA
SEBANYAK 8 JUDUL

KOMANDAN KOMANDO PEMBINA DOKTRIN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Menimbang : perlu segera mengeluarkan Keputusan tentang pengesahan


Naskah Sekolah Sementara Pendidikan Spesialisasi Kursus Guru Militer
Pratama.

Mengingat : 1. Keputusan Kasad Nomor Kep/414/XI/2000 tanggal 22


Nopember 2000, tentang Buku Petunjuk Administrasi Penyusunan dan
Penomoran Bahan Ajaran TNI AD.

2. Keputusan Dankodiklat TNI AD Nomor Kep/99/IV/2014 tanggal


17 April 2014 tentang Pengesahan Kurikulum Pendidikan Kursus Guru
Militer Pratama.

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/38/XI/2006 tanggal 10 Nopember


2006 tentang Organisasi dan Tugas Kodiklat TNI Angkatan Darat.

4. Pertimbangan Staf Direktur Pendidikan Kodiklat TNI AD.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Mengesahkan:

a. Judul bahan ajaran dengan status naskah sekolah sementara


dan nomor kode naskah sekolah sementara untuk pendidikan/
Kursus Guru Militer Pratama seperti tersebut pada Lampiran I
Keputusan ini.

b. Petunjuk umum mata pelajaran sesuai judul bahan ajaran


seperti tersebut pada lampiran II Keputusan ini (untuk peserta
didik tanpa petunjuk umum dan evaluasi akhir pelajaran).

c. Isi bahan ajaran sesuai judul bahan ajaran seperti tersebut


pada lampiran III keputusan ini.

2. Naskah sekolah sementara ini berklasifikasi RAHASIA.


ii

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

4. Dengan diterbitkan Keputusan ini maka Naskah Departemen


Sesuai Keputusan Danpusdik Pengmilum Kodiklat TNI AD Nomor
Nomor : Kep / 36 / VII / 2014 tentang Naskah Departemen Kursus Guru
Militer Pratama dinyatakan tidak berlaku lagi.

5. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


Keputusan ini akan segera diadakan pembetulan sebagaimana
mestinya.

Salinan Keputusan ini dilampirkan dalam setiap naskah sekolah


sementara, untuk pendidikan/ Kursus Guru Militer Pratama yang telah
disahkan.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal Maret 2016

a.n.Komandan Kodiklat
Dirdik

Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Kepada Yth: Brigadir Jenderal TNI

Danpusdik Pengmilum Kodiklat TNI AD

Tembusan:

1. Dankodiklat TNI AD
2. Irjenad
3. Asper Kasad
4. Irkodiklat TNI AD
RAHASIA

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran I


KODIKLAT Keputusan Dankodiklat TNI AD
Nomor Kep / /III/2016
Tanggal Maret 2016

DAFTAR JUDUL BAHAN AJARAN


DAN NOMOR KODE NASKAH SEKOLAH SEMENTARA

NOMOR JUDUL BAHAN AJARAN NOMOR KODE KET


1 2 3 4

1. Pembinaan Tenaga Pendidik 19 - 03- C1 - A0102

2. KatdaldikTingkat Kebijaksanaan 19 - 03- C1 - A0103

3. Katdaldik Tingkat Operasional 19 – 03- C1 - A0104

4. Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan 19 - 03- C1 - A0106

5. Paket Instruksi 19 - 03- C1 - B0102

6. Metode Pengajaran 19 - 03- C1 - B0103

7. Evaluasi Hasil Belajar 19 - 03- C1 - B0105

8. Alin/Alongins 19 - 03- C1 - B0107

a.n. Komandan Kodiklat


Dirdik

Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI

RAHASIA
RAHASIA

DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum ....................................................................................... 1
2. Maksud dan Tujuan ................................................................... 1
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ................................................... 2
4. Pengertian ............................................................................... 2

BAB II KETENTUAN UMUM


5. Umum ....................................................................................... 3
6. Tujuan ..................................................................................... 3
7. Sasaran .................................................................................... 3
8. Sifat .......................................................................................... 4
9. Peranan ................................................................................... 4
10. Organisasi.............................................................. ................... 4
11. Tugas dan Tanggung Jawab...................................................... 6
12. Syarat Personel......................................................................... 10
13. Teknis ....................................................................................... 10
14. Sarana dan Prasarana .............................................................. 10
15. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi ........................................ 11

BAB III PENYUSUNAN PROGRAM PENGAJARAN


16. Umum ....................................................................................... 11
17. Dasar Penyusunan.................................................................... 11
18. Pokok-pokok Materi Penyusunan.............................................. 11
19. Langkah-langkah Penyusunan Progjar ..................................... 11

BAB IV PENYUSUNAN BAHAN AJARAN


20. Umum ...................................................................................... 17
21. Dasar Penyusunan.................................................................... 17
22. Pokok-pokok Materi Penyusunan.............................................. 17
23. Langkah-langkah Penyusunan Hanjar ...................................... 17
24. Ketentuan Bahan Ajaran ........................................................... 23
25. Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan.................................. 33

RAHASIA
ii

26. Prosedur Pengajuan/Penyusunan/Revisi & Peningkatan Status


Bahan Ajaran...................................................................................... 33

BAB V PENYUSUNAN PERSIAPAN MENGAJAR


27. Umum ...................................................................................... 36
28. Dasar Penyusunan.................................................................... 36
29. Pokok-pokok Materi Penyusunan.............................................. 37
30. Langkah-langkah Penyusunan Siapjar...................................... 37
31. Pengisian Format Siapjar .......................................................... 43

BAB VI PENYUSUNAN BUKU / BAHAN LATIHAN PESERTA DIDIK


32. Umum ....................................................................................... 46
33. Dasar Penyusunan.................................................................... 46
34. Pokok-Pokok Materi Penyusunan ............................................. 46
35. Langkah-Langkah Penyusunan Buku / Bahan Latihan Serdik .. 47

BAB VII PENYUSUNAN PERANGKAT PENGUJIAN


36. Umum ....................................................................................... 48
37. Dasar Penyusunan.................................................................... 48
38. Pokok-pokok Materi Penyusunan.............................................. 48
39. Langkah-langkah Penyusunan Perangkat Pengujian ................ 49

BAB VIII PENYUSUNAN DAFTAR ALINS / ALONGINS


40. Umum ....................................................................................... 49
41. Dasar Penyusunan.................................................................... 49
42. Pokok-pokok Materi Penyusunan.............................................. 49
43. Langkah-langkah Penyusunan Daftar Alins / Alongins.............. 50

BAB IX PENUTUP
44. Penutup .................................................................................. 51

RAHASIA
RAHASIA
iii

Contoh : 1 PROGRAM PENGAJARAN


2 BAHAN AJARAN
3a PERSIAPAN MENGAJAR (TIGA KOLOM)
3b PERSIAPAN MENGAJAR (SEMBILAN KOLOM)
4a RENCANA LAPANGAN SEBAGAI LAMPIRAN SIAPJAR
PRAKTEK
4b RENCANA LAPANGAN SEBAGAI LAMPIRAN RENLAT
5 LEMBAR PENUGASAN
6 PERANGKAT PENGUJIAN
7 BUKU LATIHAN CALON PESERTA DIDIK
8 BUKU LATIHAN PESERTA DIDIK
9 DAFTAR ALINS/ALONGINS
10a TAS PI TAMPAK DEPAN
10b TAS PI TAMPAK BELAKANG
10c TAS PI TAMPAK ATAS TERBUKA
11a CEKLIS PENILAIAN UJIAN LISAN BERSTRUKTUR
11b CEKLIS PENGAMATAN DISKUSI
11c PEDOMAN PENILAIAN DISKUSI
11d CEKLIS PENILAIAN UJIAN PRAKTEK APLIKASI
11e KETERANGAN UJI KETERAMPILAN TERHADAP PESERTA
DIDIK
12 DAFTAR KATA KERJA OPERASIONAL YANG DIGUNAKAN
DALAM MERUMUSKAN TIK

RAHASIA
RAHASIA
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran III
KODIKLAT Keputusan Dankodiklat TNI AD
Nomor Kep/ /III/2016
Tanggal Maret 2016

PAKET INSTRUKSI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pendidikan di lingkungan TNI AD merupakan salah satu bagian penting


dalam sistem pembinaan personel TNI AD sehingga mempunyai peranan dan
fungsi yang sangat menentukan dalam membentuk dan mengembangkan kualitas
Sumber Daya Manusia dan Prajurit TNI AD. Pendidikan di lingkungan TNI AD
pada dasarnya agar mampu melaksanakan tugas pokok sesuai dengan kebutuhan
organisasi di lingkungan TNI AD.

b. Pendidikan di lingkungan TNI AD pada hakekatnya merupakan usaha


membentuk dan mengembangkan personel TNI AD agar memiliki jiwa kejuangan
yang tangguh, semangat juang yang dijiwai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, kualitas
kemampuan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta kesemaptaan jasmani yang
dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas TNI AD secara profesional.

c. Mencermati maksud tersebut di atas, maka penyelenggaraan pendidikan di


lingkungan TNI AD senantiasa berpedoman pada 10 (sepuluh) komponen
pendidikan, diantaranya Paket Instruksi. Untuk memenuhi tuntutan tujuan
pendidikan di lingkungan TNI AD, khususnya pendidikan Kursus Guru Militer
Pratama (Susgumil Pratama), maka disusun bahan ajaran (Hanjar) tentang Paket
Instruksi yang digunakan sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara berdaya dan berhasil guna.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Hanjar tentang Paket Instruksi ini disusun dengan maksud


untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang Paket Instruksi sebagai
materi pelajaran pada Pendidikan Guru Militer Pratama.

b. Tujuan. Hanjar tentang Paket Instruksi ini disusun dengan tujuan untuk
digunakan sebagai pedoman bagi Guru Militer (Gumil) dan Peserta Didik
(Serdik) dalam proses belajar mengajar pada Pendidikan Guru Militer Pratama
agar tujuan pelajaran dapat tercapai.

RAHASIA
2

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Hanjar tentang Paket Instruksi ini menjelaskan
tentang pembuatan/penyusunan dan penggunaan pembinaan Paket Instruksi di Lembaga
Pendidikan (Lemdik) di jajaran TNI AD yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum.
c. Penyusunan Program Pengajaran.
d. Penyusunan Bahan Ajaran.
e. Penyusunan Persiapan Mengajar.
f. Penyusunan Buku/Bahan Latihan Peserta Didik.
g. Penyusunan Perangkat Pengujian
h. Penyusunan Daftar Alins/Alongins.
i. Evaluasi Akhir Pelajaran.
j. Penutup.

4. Pengertian.
a. Buku/Bahan Latihan Serdik. Adalah buku/bahan/lembaran yang berisi
petunjuk-petunjuk, penugasan, soal latihan, untuk meningkatkan pemahaman
Serdik terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.

b. Daftar Alins/Alongins. Adalah daftar yang berisi Alins/Alongins yang


diperlukan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran yang bersangkutan
dan dibuat oleh Gumil dan diketahui oleh Kadep pembina materi pelajaran.

c. Hanjar. Adalah materi pengetahuan dan Keterampilan yang telah dipilih


atau disusun guna pencapaian Tujuan Kurikuler tertentu dan telah diproyeksikan
untuk jenis, golongan dan macam pendidikan tertentu dengan bentuk yang telah
dibakukan sesuai dengan ruang lingkup dalam Acara Pendidikan Kurikulum.
d. Siapjar. Adalah pedoman Gumil dalam melaksanakan tugas mengajar/
melatih. Pedoman ini berisikan penjabaran tujuan yaitu TIU yang tercantum dalam
Progjar menjadi berbagai TIK yang merupakan tujuan yang lebih konkrit yang
harus dicapai oleh Serdik dalam setiap langkah dari suatu pertemuan dalam proses
belajar mengajar.

e. Paket Instruksi. Adalah merupakan kelengkapan Gumil dalam kesiapan


memberikan materi pelajaran guna pencapaian tujuan kurikuler/pelajaran yang
disusun dalam satu tas berisikan : Program pengajaran, Bahan ajaran, Persiapan
mengajar, Buku Latihan Peserta Didik, Perangkat Pengujian dan Daftar Alins/
Alongins dalam rangka kegiatan proses belajar mengajar yang diarahkan pada
tercapainya tujuan pengajaran.
3

f. Perangkat Pengujian. Adalah perangkat yang berisi soal ujian untuk


mengetahui kemampuan Serdik, yaitu sampai berapa jauh materi pelajaran telah
dapat diserap oleh Serdik dihadapkan pada pencapaian tujuan kurikuler/ pelajaran.

g. Program pengajaran. Adalah bentuk penjabaran dari Tujuan Kurikuler,


Isi Pelajaran dan Waktu yang tercantum dalam Acara Pendidikan (AP). Penjabaran
tujuan kurikuler akan menghasilkan sub-sub tujuan yang disebut Tujuan
Instruksional Umum (TIU), penjabaran isi pelajaran akan menghasilkan Pokok-
pokok Materi Pelajaran, serta penjabaran waktu akan menghasilkan banyaknya
pertemuan dalam penyampaian pelajaran tersebut.

h. Slide. Adalah sarana untuk memperjelas/menyampaikan inti dari materi


pelajaran yang berisi tulisan / gambar dengan mempergunakan alat bantu OHP/
LCD dan Komputer.

BAB II
KETENTUAN UMUM

5. Umum. Paket Instruksi adalah salah satu dari 10 Komponen Pendidikan dan
merupakan perangkat kelengkapan kesiapan tenaga pendidik dalam memberikan materi
pelajaran guna tercapainya tujuan kurikuler/pelajaran dengan seefektif dan seefisien
mungkin. Paket Instruksi disiapkan pada setiap mata pelajaran untuk seluruh jenis
pendidikan yaitu pada Dikma, Diktuk, Dikbangum dan Dikbangspes. Agar kegiatan
penyusunan, pembuatan, pembinaan dan pengoperasian Paket Instruksi dapat diterapkan
dengan baik pada pelaksanaannya di lembaga pendidikan, maka perlu dipedomani
ketentuan umum penyusunan Paket Instruksi meliputi tujuan, sasaran, sifat, peranan dan
fungsi, pengorganisasian, tugas dan tanggung jawab, syarat personel, alat peralatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi.

6. Tujuan. Pelaskanaan kegiatan penyusunan/pembuatan dan pembinaan paket


instruksi bertujuan untuk mewujudkan paket instruksi yang memadai baik secara kuantitas
maupun kualitas guna mendukung pelaksanaan proses belajar dan mengajar dalam suatu
penyelenggaraan pendidikan.

7. Sasaran.

a. Terwujudnya pembuatan/penyusunan paket instruksi secara kualitas dan


kuantitas guna mendukung proses belajar mengajar dalam suatu penyelenggaraan
pendidikan; dan
b. Terwujudnya pembinaan paket instruksi guna memelihara dan menjaga
kualitas serta kuantitas untuk mendukung opersional pendidikan.
4

8. Sifat. Paket Instruksi bersifat fleksibel (dapat dirubah dan disesuaikan) sesuai
dengan perkembangan doktrin, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
tuntutan tujuan pelajaran.

9. Peranan. Paket Instruksi memiliki peranan sebagai pedoman, alat kendali,


perangkat lunak utama bagi Gadik dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan
pelajaran.

10. Organisasi. Dalam penyusunan Paket Instruksi disusun organisasi dengan


memperhatikan Tataran Kewenangan sesuai organisasi pada pemegang fungsi Paket
Instruksi, baik pada tingkat Pusat maupun pada tingkat Pelaksana.

a. Struktur Organisasi.

1) Tingkat Kebijakan

MABESAD

KODIKLAT TNI AD PUS/CAB/FUNG PANGDAM SESKOAD AKMIL KOPASSUS SECAPAAD

PUSSEN

2) Tingkat Operasional

DANLEMDIK

SEKRETARIS

KADEP/KAPRODI

GADIK

b. Susunan Organisasi.
1) Tingkat Kebijakan.

a) Mabesad.
5

(1) Penanggung Jawab : Aspers Kasad.

(2) Pelaksana : Paban II/Bindik Spersad.

b) Kodiklat TNI AD.

(1) Penanggung Jawab : Dankodiklat TNI AD.

(2) Pelaksana : Dirdik Kodiklat TNI AD.

c) Pussen Kodiklat TNI AD.

(1) Penanggung Jawab : Danpussen Kodiklat TNI AD.

(2) Pelaksana : Dirbindiklat Pussen Kodiklat


TNI AD.

d) Pus/Cab/Fung AD.

(1) Penanggung Jawab : Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD


yang bersangkutan.

(2) Pelaksana : Dirbindiklat/Kasubdit Cab/Fung


AD yang bersangkutan.

e) Kodam.

(1) Penanggung Jawab : Pangdam.

(2) Pelaksana : Aspers Kodam.

f) Seskoad.

(1) Penanggung Jawab : Danseskoad.

(2) Pelaksana : Dirbindik Seskoad.

g) Akmil.

(1) Penanggung Jawab : Gubernur Akmil.

(2) Pelaksana : Dirbindik Akmil.

h) Kopassus.

(1) Penanggung Jawab : Danjen Kopassus.

(2) Pelaksana : Aspers Danjen Kopassus.


6

i) Secapaad.

(1) Penanggung Jawab : Dansecapaad.

(2) Pelaksana : Dirbindikjar Secapaad.

2) Tingkat Operasional.

a) Penanggung Jawab: Danlemdik.

b) Pelaksana: Pejabat Kepala Departemen/Kepala Program Studi


lembaga pendidikan dan tenaga pendidik yang terkait langsung
terhadap pengoperasian paket instruksi.

11. Tugas dan Tanggung Jawab.


a. Tingkat Kebijakan.

1) Kasad.

a) Menentukan kebijakan umum dalam rangka penyusunan/


pembuatan dan pembinaan paket instruksi di lembaga pendidikan
jajaran TNI AD.

b) Mendukung kebutuhan anggaran penyusunan/pembuatan dan


pembinaan paket instruksi yang diperlukan oleh lembaga pendidikan
jajaran TNI AD.

2) Dankodiklat TNI AD.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/pembuatan dan pembinaan paket instruksi di lembaga
pendidikan jajaran TNI AD.

b) Melaksanakan pembinaan terhadap penyusunan/pembuatan


dan pembinaan paket instruksi yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan jajaran TNI AD.

c) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan asistensi atas


pelaksanaan pembinaan paket instruksi yang dilaksanakan di
lembaga pendidikan jajaran TNI AD.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

3) Danpussen Jajaran Kodiklat TNI AD.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/pembuatan serta pembinaan paket instruksi di Pusdik
jajarannya.
7

b) Mendata dan mengevaluasi paket instruksi yang tersedia di


lembaga pendidikannya berkaitan dengan kelengkapan baik
kuantitas maupun kualitas.

c) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyusunan dan


pembuatan paket instruksi di Pusdik jajarannya.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dankodiklat TNI AD.

4) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/pembuatan dan pembinaan paket instruksi di lembaga
pendidikan jajarannya.

b) Mendata dan mengevaluasi kualitas/kuantitas paket instruksi


yang tersedia di lembaga pendidikan TNI AD ditinjau dari segi teknis
Cab/Fung LKT-nya.

c) Membina isi paket instruksi pada lembaga pendidikan jajaran


TNI AD yang berkaitan dengan LKT-nya.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

5) Pangdam.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/pembuatan serta pembinaan paket instruksi di Rindam.

b) Mendata dan mengevaluasi kualitas/kuantitas paket instruksi


yang tersedia di Rindam.

c) Membina isi paket instruksi di Rindam.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

6) Danseskoad.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/pembuatan dan pembinaan paket instruksi di Seskoad.

b) Mendata dan mengevaluasi paket instruksi yang tersedia di


lembaga pendidikannya berkaitan dengan kelengkapan baik
kuantitas maupun kualitas.

c) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyusunan/


pembuatan paket instruksi di Seskoad.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.
8

7) Gubernur Akmil.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/pembuatan dan pembinaan paket instruksi di Akmil.

b) Mendata dan mengevaluasi paket instruksi yang tersedia di


lembaga pendidikannya berkaitan dengan kelengkapan baik
kuantitas maupun kualitas.

c) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyusunan/


revisi paket instruksi di Akmil.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

8) Danjen Kopassus.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/pembuatan serta pembinaan paket instruksi di
Pusdikpassus Kopassus.

b) Mendata dan mengevaluasi kualitas/kuantitas paket instruksi


yang tersedia di Pusdikpassus Kopassus.

c) Membina isi paket instruksi di Pusdikpassus Kopassus.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

9) Dansecapaad.

a) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan anggaran


penyusunan/revisi dan pembinaan paket instruksi di Secapaad.

b) Mendata dan mengevaluasi paket instruksi yang tersedia di


lembaga pendidikannya berkaitan dengan kelengkapan baik
kuantitas maupun kualitas.

c) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyusunan/


pembuatan paket instruksi di Secapaad.

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b. Tingkat Operasional.

1) Danlemdik.

a) Memerintahkan kepada para Kepala Departemen sesuai


dengan mata pelajaran materi binaannya untuk melaksanakan
penyusunan dan pembuatan paket instruksi pada macam dan jenis
pendidikan yang diselenggarakan di lembaga pendidikannya.
9

b) Menetapkan kebijaksanaan, petunjuk dan rencana garis besar


serta memberikan arahan kepada personel sesuai organisasi yang
melaksanakan penyusunan dan pembuatan paket instruksi.

c) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


pejabat atasan langsung Danlemdik yang bersangkutan.

2) Kepala Departemen/Kepala Program Studi.

a) Melaksanakan penyusunan dan pembuatan unsur paket


instruksi sesuai mata pelajaran/materi binaannya, berupa program
pengajaran dan bahan ajaran.

b) Memimpin, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi


Gadik materi binaannya dalam menyusun dan membuat isi paket
instruksi berupa Siapjar, BLS, perangkat pengujian dan daftar
Alins/Alongins.

c) Menghimpun isi paket instruksi (program pengajaran, bahan


ajaran (bentuk naskah, CD, doktrin/Bujuk terkait dengan pelajaran),
persiapan mengajar, buku latihan peserta didik, perangkat pengujian
dan daftar Alins/Alongins) pada setiap mata pelajaran yang
dimasukkan dalam satu tas, dan dipelihara oleh Kadep sesuai materi
binaannya.

d) Membina paket instruksi sesuai materi binaannya baik secara


kualitas maupun secara kuantitas sesuai jenis dan macam pendidikan
yang dioperasionalkan.

e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danlemdik.

3) Sekretaris. Dijabat oleh personel yang menyelenggarakan kegiatan


administrasi dan logistik sesuai organisasi lembaga pendidikan, dengan
tugas berupa:

a) Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan semua


kegiatan administrasi dan logistik yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan penyusunan/pembuatan unsur-unsur paket instruksi.

b) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danlemdik.

4) Tenaga Pendidik.

a) Melaksanakan penyusunan dan pembuatan unsur-unsur paket


instruksi sesuai mata pelajaran yang diajarkan pada macam dan jenis
pendidikannya, berupa:

(1) persiapan mengajar;

(2) buku latihan peserta didik;


10

(3) perangkat pengujian; dan

(4) daftar Alins/Alongins.

b) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kadep


pembina materi/mata pelajaran.

12. Syarat Personel.

a. Mempunyai pengalaman bertugas di lembaga pendidikan sebagai tenaga


pendidik.

b Mempunyai kualifikasi Susgadik/Susgumil atau sederajat dan cukup


memahami berbagai aspek tentang pendidikan.

c. Pejabat fungsional/struktural yang membidangi pendidikan dan menguasai


materi mengenai kemampuan pengetahuan keguruan dan kependidikan serta
kepelatihan.

d. Mempunyai pengetahuan yang mendalam, mampu menganalisa dan


menemukan solusi permasalahan dalam bidang pendidikan.

13. Teknis. Guna mendapatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan
penyusunan/pembuatan dan pembinaan paket instruksi di lingkungan TNI AD, maka
teknis pelaksanaannya sesuai dengan program kerja dan anggaran dari Komando Atas.

14. Sarana dan Prasarana.

a. Unsur PI. Paket instruksi terdiri dari beberapa unsur. Masing-masing


unsur yang diberikan atau digunakan oleh tenaga pendidik maupun peserta didik
adalah sebagai berikut:

1) program pengajaran;

2) bahan ajaran;

3) persiapan pengajaran;

4) buku latihan peserta didik;

5) perangkat pengujian; dan

6) daftar Alins/Alongins.

b. Kelengkapan PI. Kelengkapan PI yang dimaksud adalah perlengkapan-


perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan kegiatan proses
belajar mengajar, antara lain:
11

1) alat penunjuk/laser point;

2) compact disc/flash disk;

3) slide;

4) referensi; dan

5) tas PI.

15. Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Secara umum faktor yang berpengaruh


terhadap pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pembuatan unsur-unsur paket instruksi
adalah sebagai berikut:

a. perubahan mata pelajaran, jumlah jam pelajaran dan isi pelajaran pada
kurikulum yang dioperasionalkan;

b. dukungan anggaran untuk pembuatan dan penyusunan unsur-unsur paket


instruksi;

c. keterbatasan Alins/Alongins dan fasilitas pendidikan yang tersedia di


lembaga pendidikan (tidak sesuai norma yang berlaku) berpengaruh dalam
penyusunan unsur-unsur paket instruksi; dan

d. kualifikasi kemampuan personel yang menyusun unsur-unsur paket


instruksi.

BAB III
PENYUSUNAN PROGRAM PENGAJARAN

16. Umum. Program Pengajaran adalah bentuk penjabaran dari Tujuan Kurikuler,
Isi pelajaran dan waktu yang tercantum dalam Acara Pendidikan (AP). Penjabaran
Tujuan Kurikuler akan menghasilkan sub-sub tujuan yang disebut Tujuan Instruksional
Umum (TIU), penjabaran isi pelajaran akan menghasilkan Pokok-pokok materi pelajaran,
serta penjabaran waktu akan menghasilkan banyaknya pertemuan dalam penyampaian
pelajaran tersebut.

17. Dasar Penyusunan. Program Pengajaran (Progjar) disusun berdasarkan Acara


Pendidikan (AP) dari Kurikulum Pendidikan serta Bahan Ajaran dari setiap Mata
Pelajaran.

18. Pokok-pokok Materi Penyusunan.


a. Format Progjar (Lihat contoh No. 1).
b. Data-data yang didapat dari AP meliputi :
1) Mata pelajaran dan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
memenuhi kurikulum tersebut.
12

2) Tujuan kurikuler dari setiap Mata Pelajaran.


3) Isi Mata Pelajaran.
4) Jumlah Jam Pelajaran baik teori maupun praktek.

c. Dari Bahan Ajaran didapatkan kandungan isi pelajaran.

19. Langkah-langkah Penyusunan Progjar. Penyusunan program pengajaran


merupakan penjabaran AP kurikulum yang dioperasikan dan bahan ajaran setiap mata
pelajaran yang bersangkutan dengan langkah penyusunan sebagai berikut:

a. Menyiapkan format Progjar sesuai dengan pentahapan pembekalan yang


telah ditentukan dalam kurikulum dilanjutkan pengisian kopstuk dan judul sesuai
macam pendidikan dan waktu yang ditentukan dalam kurikulum;

b. Memasukan data materi pembekalan, alokasi waktu dan tujuan kurikuler


yang terdapat pada AP kurikulum sesuai kolom yang tersedia dalam format
Progjar;

c. Membagi jumlah jam pelajaran yang ditentukan dalam AP ke dalam Jam


pertemuan, meliputi jam PBM dan jam evaluasi baik untuk teori maupun praktik.
Jam PBM kemudian dibagi lagi untuk setiap pertemuan berdasarkan analisa
kebutuhan waktu penyampaian pokok-pokok materi pelajaran yang direncanakan
pada setiap pertemuan;

Contoh: mata pelajaran Patroli ditentukan jumlah Jam pelajaran (JJP)


dalam AP adalah 100 JP terdiri 40 JP teori dan 60 JP praktik, maka teknik
menentukan jam pertemuan adalah:

1) Menentukan jam untuk proses belajar mengajar (PBM) dan jam


evaluasi. Sesuai ketentuan EHB, waktu evaluasi teori untuk MP dengan
alokasi waktu 40 JP lebih adalah 6 JP dilaksanakan pada pada pertemuan
pertengahan dan terakhir masing-masing 3 JP, sedangkan evaluasi praktik
ditentukan waktu tersendiri. Maka dari 100 JP ditentukan 34 JP untuk PBM
teori, 50 JP untuk PBM praktik, 10 JP untuk evaluasi praktik dan 6 JP untuk
evaluasi teori;

2) Jam PBM teori maupun praktik kemudian dibagi kedalam jam-jam


pertemuan dengan alokasi waktu sesuai pokok-pokok materi pelajaran
ditentukan. Misal ditentukan PBM teori dilaksanakan dalam 9 pertemuan
pertama masing-masing antara 3 JP - 4 JP dan kegiatan praktik
dilaksanakan dalam 5 pertemuan untuk PBM dan 1 pertemuan untuk
evaluasi masing-masing 10 JP, maka pembekalan mata pelajaran
dilaksanakan dalam 17 pertemuan dengan rincian jam pertemuan sebagai
berikut:

ALOKASI JP
PERTEMUAN KE TEORI PRAKTIK
PBM EV PBM EV
1 2 3 4 5
1 4 - - -
2 4 - - -
13

1 2 3 4 5
3 4 - - -
4 - - 10 -
5 4 - - -
6 - - 10
1 2 3 4 5
7 - 3 - -
8 3 - - -
9 3 - - -
10 4 - - -
11 - - 10 -
12 4 - - -
13 - - 10 -
14 4 - - -
15 - - 10 -
16 - - - 10
17 - 3 -
34 6 50 10
Jumlah 40 60
100

d. Menentukan pokok-pokok materi pelajaran untuk setiap pertemuan.


Berdasarkan daftar isi Bahan Ajaran (Hanjar) materi Patroli yang telah disiapkan
sebelumnya, maka pokok-pokok materi pelajaran yang ditentukan adalah satu atau
beberapa Subpokok bahasan/Sub pasal yang akan diberikan pada tiap pertemuan
sebagaimana contoh berikut:

DAFTAR ISI POKOK-POKOK MATERI PELAJARAN


1 2

BAB I PENDAHULUAN.
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan PERTEMUAN PERTAMA.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut 1. Pendahuluan

BAB II DASAR-DASAR PATROLI.


4. Umum
5. Isi Perintah Persiapan 2. Isi Perintah Persiapan Peringatan
Peringatan 3. Daerah Bahaya
6. Daerah Bahaya 4. Tindakan Bila Kontak
7. Tindakan Bila Kontak 5. Kegiatan di TB Sasaran
8. Kegiatan di TB Sasaran
14

1 2
PERTEMUAN KEDUA
9. Formasi dan Teknik Berjalan 1. Formasi dan Teknik Berjalan Kaki
Kaki 2. Debriefing
10. Debriefing 3. Laporan Patroli
11. Laporan Patroli
12. Evaluasi

PERTEMUAN KETIGA
1. Macam Patroli Pengintaian
BAB III PATROLI PENGINTAIAN 2. Kekuatan Patroli
13. Umum 3. Patroli Pengintaian Titik
14. Macam Patroli Pengintaian PERTEMUAN KEEMPAT
15. Kekuatan Patroli 1. Praktik Formasi dan Teknik Berjalan
16. Patroli Pengintaian Titik Kaki
2. Praktik Patroli Pengintaian Titik

PERTEMUAN KELIMA
1. Patroli Pengintaian Daerah
2. Patroli Pengintaian Route
17. Patroli Pengintaian Daerah
18. Patroli Pengintaian Route
PERTEMUAN KEENAM
19. Evaluasi
1. Praktik Pattai Daerah
2. Praktik Pattai Route

PERTEMUAN KETUJUH
- Evaluasi Teori

BAB IV PATROLI TEMPUR PERTEMUAN KEDELAPAN


20. Umum - Organisasi dan Tugas
21. Organisasi dan Tugas
PERTEMUAN KESEMBILAN
22. Macam Patroli Tempur
- Macam Patpur
PERTEMUAN KESEPULUH
- Patkam
23. Patroli Keamanan
PERTEMUAN KESEBELAS
- Praktik Patkam

PERTEMUAN KEDUA BELAS


- Patgap
24. Patroli Penyergapan
PERTEMUAN KETIGA BELAS
- Praktik Patgap
PERTEMUAN KEEMPAT BELAS
- Patroli Penghadangan
25. Patroli Penghadangan PERTEMUAN KELIMA BELAS
26. Evaluasi 1. Praktik Patroli Penghadangan
2. Penutup.
15

BAB V EVALUASI AKHIR PERTEMUAN KEENAM BELAS


PELAJARAN - Evaluasi Praktik
27. Evaluasi Akhir

BAB VI PENUTUP PERTEMUAN KETUJUH BELAS


28. Penutup - Evaluasi Teori

Apabila pelaksanaan evalusi praktik tidak disediakan jam evaluasi tersediri,


maka pada setiap pokok-pokok materi pelajaran setiap pertemuan ditambahkan
evaluasi praktik untuk memberikan petunjuk bahwa Tenaga pendidik juga
melakukan evaluasi/penilaian pada saat kegiatan praktik dilaksanakan.

e. Menentukan Tujuan Instruksional Umum (TIU) setiap pertemuan.


Berdasarkan tujuan kurikuler dan pokok-pokok materi pelajaran yang telah
ditentukan, TIU dirumuskan dengan memperhatikan tingkat kecakapan yang harus
dicapai untuk pengetahuan maupun keterampilan secara tersendiri, karena
program pertemuan dalam Progjar tidak disatukan antara pengetahuan (teori)
dengan keterampilan (praktik). Contoh Tujuan Kurikuler MP Patroli ditentukan

”Agar peserta didik menguasai dan mahir melaksanakan Patroli”, maka


penjabaranya menjadi TIU sesuai pokok-pokok materi pelajaran yang telah
ditentukan sebelumnya adalah sebagai berikut:

1) TIU ke-1 : Agar peserta didik menguasai tentang isi perintah


persiapan peringatan, daerah bahaya, tindakan
bila kontak dan kegiatan di TB sasaran.

2) TIU ke-2 : Agar peserta didik menguasai tentang formasi


dan teknik berjalan kaki, debriefing serta laporan
patroli.

3) TIU ke-3 : Agar peserta didik menguasai tentang macam


pattai, kekuatan patroli dan pattai titik.

4) TIU ke-4 : Agar peserta didik mahir melaksanakan formasi


dan teknik berjalan kaki serta pattai titik.

5) TIU ke-5 : Agar peserta didik menguasai tentang pattai


daerah dan pattai route.

6) TIU ke-6 : Agar peserta didik mahir melaksanakan pattai


daerah dan pattai route.

7) TIU ke-7 : Agar peserta didik menguasai tentang seluruh


materi yang telah diajarkan.

8) TIU ke-8 : Agar peserta didik menguasai tentang organisasi


dan tugas Patpur.

9) TIU ke-9 : Agar peserta didik menguasai tentang macam


Patpur.
16

10) TIU ke-10 : Agar peserta didik menguasai tentang Patkam.

11) TIU ke-11 : Agar peserta didik mahir melaksanakan Patkam.

12) TIU ke-12 : Agar peserta didik menguasai tentang Patgap.

13) TIU ke-13 : Agar peserta didik mahir melaksanakan Patgap.

14) TIU ke-14 : Agar peserta didik menguasai tentang Patdang.

15) TIU ke-15 : Agar peserta didik mahir melaksanakan Patdang.

16) TIU ke-16 : Agar peserta didik mahir melaksanakan seluruh


keterampilan yang telah diajarkan.

17) TIU ke-17 : Agar peserta didik menguasai tentang seluruh


materi yang telah diajarkan.

Pencantuman peserta didik mengikuti ketentuan penyebutan Serdik


pada perumusan tujuan pendidikan.

f. Isikan hasil penjabaran tersebut dalam kolom TIU, pokok-pokok materi


pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditentukan pada kolom-kolom yang
disediakan sesuai format Progjar;

g. Menentukan metode, dilaksanakan dengan mengisikan metode utama dan


penunjang yang telah ditentukan dalam AP dengan memperhatikan pokok-pokok
materi pelajaran, jam pertemuan serta sifat pelajaran (teori/praktik) yang ditentukan
untuk setiap pertemuan;

h. Menentukan Pokok-pokok Materi Evaluasi. Pokok-pokok materi evaluasi


ditentukan sebagai bahan pengukuran pencapaian masing-masing TIU, dapat
berupa seluruh atau sebagian dari pokok-pokok materi pelajaran yang telah
ditentukan;

i. Pengisian kolom keterangan dilaksanakan dengan mencantumkan bahan


ajaran yang digunakan, dituliskan secara lengkap sesuai contoh penulisan sebagai
berikut: “Keputusan Danpussenif Kodiklat TNI AD Nomor Kep/13/V/2015 tanggal
14 Mei 2015 tentang Naskah sekolah Sementara tentang Patroli untuk Dikmaba
TNI AD tahap I”; dan

j. Format Progjar terlampir.

Selain diorganisasikan dalam Renopsdik, cuplikan/petikan Progjar juga


dijadikan sebagai salah satu unsur paket instruksi (PI) dengan format diatur
tersendiri dalam Juknis tentang Paket Instruksi.
17

BAB IV
PENYUSUNAN BAHAN AJARAN

20. Umum. Bahan Ajaran adalah materi pengetahuan dan keterampilan yang
telah dipilih atau disusun guna pencapaian tujuan kurikuler tertentu dan telah
diproyeksikan untuk jenis,golongan dan macam pendidikan dengan bentuk yang telah
dibakukan sesuai dengan ruang lingkup dalam acara pendidikan kurikulum.

21. Dasar Penyusunan. Hanjar disusun berdasarkan :


a. Acara pendidikan, berupa mata pelajaran, isi pelajaran/isi bab, tujuan
kurikuler, jumlah jam pelajaran dan metode yang digunakan; dan

b. Referensi/buku petunjuk sesuai sumber/ referensi pada acara pendidikan.

22. Pokok-pokok Materi Penyusunan.

a. Format (Lihat contoh No. 2).

b. Data-data yang diperlukan:

1) Dari Acara Pendidikan (AP):

a) Mata pelajaran dan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam


memenuhi kurikulum tersebut;

b) Isi pelajaran, untuk menentukan judul dan isi bab;

c) Tujuan kurikuler dari setiap mata pelajaran/kegiatan;

d) Isi materi pelajaran;

e) Jumlah jam pelajaran baik teori maupun praktik; dan

f) Metode pengajaran.

2) Dari Referensi/Buku Petunjuk.

a) Kandungan materi pelajaran sesuai isi pelajaran dalam acara


pendidikan (AP).

b) Batasan judul bab yang digunakan untuk memenuhi tujuan


kurikuler/tujuan pelajaran.

23. Langkah-langkah Penyusunan Hanjar.

a. Isi Bahan Ajaran. Setiap Naskah Departemen, Naskah Sekolah Sementara


dan Naskah Sekolah berisi petunjuk umum, isi materi pelajaran dan evaluasi akhir
pelajaran dengan penjelasan sebagai berikut :
18

1) Petunjuk Umum. Meliputi perumusan pernyataan tentang judul


materi pelajaran, macam pendidikan/kursus, jumlah jam pelajaran, Metode
mengajar, kualifikasi tenaga pendidik, referensi dan lain-lain dengan bentuk
dan susunan sebagai berikut :

a) Bentuk format.

b) Cara pengisian format.

(1) Mata Pelajaran.

(a) Kolom dalam mata pelajaran diisi dengan mata


pelajaran yang ada pada Acara Pendidikan (AP).

(b) Mata Pelajaran yang dimaksud dalam kolom isian


ini adalah mata pelajaran yang mengandung unsur :
tujuan pelajaran, isi pelajaran dan jam pelajaran.

(c) Untuk jenis / macam pendidikan. Diisi dengan


nama pendidikan/kursus sesuai dengan kurikulum.

(2) Jumlah Jam Pelajaran. Diisi dengan jumlah jam


pelajaran sesuai alokasi waktu yang ditentukan.

(a) Jumlah jam pelajaran ini tertera pada kolom 4


(empat) Acara Pendidikan. Jumlah jam pelajaran yang
menggunakan tanda kurung adalah untuk Sub Bidang
Studi (SBS).
(b) Apabila pada kolom 4 (empat) Acara Pendidikan
tidak tercantum jumlah jam pelajarannya, maka jam
pelajaran yang ada pada kolom 5 (lima) dan 6 (enam)
dijumlahkan.
(c) Jumlah jam pelajaran dipecah untuk teori,
praktek dan ujian. Untuk mengisi pembagian ini
ditempuh cara sebagai berikut :
i. Tentukan terlebih dahulu jam untuk ujian.
Dalam menentukan jumlah jam ujian
berpedoman kepada Buku Petunjuk Teknik
tentang Evaluasi Hasil Belajar dilingkungan
Lembaga Pendidikan TNI AD yang berlaku.
ii. Ambil jam ujian ini dari jumlah jam
pelajaran yang ada.
iii. Tentukan jam pelajaran untuk teori dan
untuk praktek, dengan melihat perbandingan
semula. Atau dengan kata lain, jam ujian
diambil dari jam pelajaran teori dan jam pelajaran
prektek secara seimbang.
19

iv. Untuk mata pelajaran yang ada praktek


siang dan praktek malam, keduanya dipisahkan.

(3) Isi Pelajaran. Isi pelajaran dengan pokok-pokok


materi seperti tercantum dalam kolom 4 (isi pelajaran) pada
Acara Pendidikan. Setiap pokok materi yang ada pada isi
pelajaran, pada penulisan materi pelajaran akan menjadi Bab,
jadi apabila pada isi pelajaran terdiri dari 5 pokok materi, maka
materi pelajarannya akan terdiri dari 5 Bab.

(4) Tujuan Pelajaran. Isian dalam tujuan pelajaran terdiri


dari isian tujuan kurikuler, tujuan instruksional dan kriteria
keberhasilan cara pengisian dari ketiga kolom ini sebagai
berikut :

(a) Tujuan kurikuler. Untuk mengisi tujuan kurikuler


dapat secara langsung mengutip rumusan tujuan
pelajaran yang ada pada kolom 3 (tiga) tujuan pelajaran
pada Acara Pendidikan.

i. Tujuan Instruksional.
i) Tujuan Instruksional ini merupakan
TIU.

ii) Rumusan TIU banyaknya harus


sama dengan banyaknya isi pelajaran.
Atau dengan kata lain setiap isi pelajaran
(Bab) harus dirumuskan satu TIU.

iii) Setiap TIU yang dirumuskan harus


ditentukan jumlah jam pelajaran yang akan
digunakan. Jam pelajaran untuk setiap
TIU diambil dari jumlah jam pelajaran
untuk mata pelajaran yang bersangkutan
setelah dikurangi jam ujian.

ii. Kriteria keberhasilan.


i) Kriteria keberhasilan disini
dimaksudkan sebagai tolok ukur dalam
bentuk pengetahuan dan keterampilan
untuk mengukur keberhasilan pencapaian
TIU.

ii) Kriteria keberhasilan dirumuskan


dalam bentuk pernyataan yang
menggambarkan tingkat pemahaman atau
keterampilan, dimana pernyataan ini dapat
diukur dengan menggunakan tes hasil
belajar.
20

iii) Kriteria keberhasilan dapat


digunakan sebagai pedoman dalam
merumuskan TIK bagi tenaga pendidik
dalam membuat persiapan mengajar.

(5) Metode Mengajar.


(a) Metode mengajar yang digunakan disini terdiri
dari Metode utama dan Metode penunjang.

(b) Metode utama adalah Metode yang mutlak harus


digunakan dalam pelaksanaan proses belajar dan
mengajar bisa terdiri dari satu Metode atau lebih,
tergantung kepada kepentingannya dalam pencapaian
tujuan kurikuler.

(c) Metode penunjang adalah Metode yang akan


digunakan menunjang Metode pokok dalam proses
belajar dan mengajar. Metode penunjang dapat terdiri
dari satu Metode atau lebih.

(6) Alins/Alongins. Alins/Alongins merupakan salah satu


aspek dari perangkat operasional pendidikan yang mempunyai
peranan penting dalam rangka menunjang keberhasilan
pencapaian proses belajar mengajar.

(a) Alat Instruksi (Alins) adalah peralatan yang


digunakan dalam pendidikan untuk :

i. Memperoleh keterampilan tertentu.

ii. Menggambarkan dan atau


mendemonstrasikan suatu proses atau konsep,
sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan
yang dikehendaki.

iii. Menciptakan suatu keadaan yang


dikehendaki yang dapat digunakan para peserta
didik untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.

i) Alat penolong instruksi (Alongins)


adalah peralatan yang digunakan bagi
berfungsinya suatu Alins.
ii) Alins dan Alongins yang
dicantumkan dalam kolom ini adalah Alins
dan Alongins yang langsung dapat
membantu tercapainya TIK/TIU.
21

(7) Proses belajar dan mengajar.


(a) Proses belajar dan mengajar merupakan
serangkaian langkah kegiatan mengajar yang
menggambarkan interaksi edukatif antara tenaga
pendidik dan peserta didik sebagai gambaran
operasional dari Metode mengajar yang telah dipilih.
(b) Serangkaian langkah tersebut disusun secara
sistematis yang merupakan kegiatan interaksi aktif
antara tenaga pendidik dengan peserta didik.
Kegiatan ini berfokus kepada pencapaian tujuan
instruksional khusus (TIK).
(c) Proses belajar dan mengajar disusun untuk
setiap pencapaian TIU dari Bab yang bersangkutan.
(d) Perbedaan dalam proses belajar dan mengajar
dipengaruhi oleh Metode yang dipilih.

(8) Kualifikasi Tenaga Pendidik.

(a) Kolom ini dimaksudkan untuk menegaskan


kualifikasi tenaga pendidik yang dikehendaki, yang
dapat diberikan wewenang mengajar mata pelajaran ini.

(b) Dalam mengisi kolom ini perlu diperhatikan


bahwa tenaga pendidik yang dimaksud adalah yang
memiliki keahlian yang berhubungan dengan mata
pelajaran yang akan diajarkan.

(9) Referensi.
(a) Referensi yang dimaksud disini adalah referensi
yang menjadi dasar penyusunan Hanjar.
(b) Referensi dapat berupa peraturan, buku petunjuk
dan lain-lain.
(c) Cara penulisan diatur sebagai berikut:
i. Untuk peraturan dan buku petunjuk ditulis
lengkap dengan nomor dan tanggal dari buku
tersebut.

ii. Untuk keterangan, ditulis nama pengarang


judul buku, penerbit dan tahun penerbit.

(10) Lain-lain. Kolom lain-lain disediakan untuk menampung


penekanan-penekanan yang perlu diperhatikan oleh tenaga
pendidik dalam mengoperasikan Hanjar.
22

2) Isi mata pelajaran.

(a) Isi mata pelajaran terdiri dari 2 kelompok materi, yaitu : materi
pelajaran itu sendiri dan evaluasi.

(b) Disusun dan disiapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan


materi pembekalan dalam mencapai TIU yang telah ditetapkan.

(c) Untuk setiap TIU disusun satu bab materi pelajaran yang
kemungkinan bisa terdiri dari beberapa pasal.

(d) Pasal terakhir dari bab yang bersangkutan disiapkan untuk


evaluasi, kecuali untuk bab pendahuluan dan penutup tidak
menggunakan pasal tentang evaluasi.

(e) Pasal evaluasi pada setiap bab merupakan tolok ukur bagi
tercapainya TIK dan TIU. Rumusan pertanyaan dapat berpedoman
pada kriteria keberhasilan.

(f) Penulisan isi materi pelajaran mengikuti ketentuan yang diatur


pada Minu TNI.

3) Evaluasi akhir pelajaran.

(a) Evaluasi akhir pelajaran merupakan tolok ukur terhadap


pencapaian tujuan kurikuler.

(b) Dalam menyusun pertanyaan atau tugas-tugas untuk evaluasi


akhir pelajaran harus diperhatikan rumusan kriteria keberhasilan dan
evaluasi pada setiap bab serta mengarah pada pengungkapan
kemampuan penerapan ilmu pengetahuan sehingga bersifat aplikatif.

(c) Evaluasi akhir pelajaran merupakan bab tersendiri yang


letaknya sebelum bab penutup.

(d) Evaluasi akhir pelajaran bukan merupakan Naskah Ujian.

b. Susunan Halaman. Setiap naskah bahan ajaran susunan halamannya


sebagai berikut:

1) Lembar pertama merupakan sampul dalam, yang isinya sama dengan


sampul luar;

2) Lembar Surat Keputusan Pengesahan;

3) Lembar Kode Naskah dari Kecabangan atau Fungsi;

4) Lembar Petunjuk Umum;

5) Lembar Daftar Isi; dan

6) Lembar Isi Materi Bahan Ajaran.


23

24. Ketentuan-ketentuan Bahan Ajaran.

a. Macam Bahan Ajaran Menurut Tingkatan.

1) Naskah Departemen. Adalah bahan ajaran yang disiapkan oleh


salah satu departemen pada lembaga pendidikan TNI AD dalam rangka
memenuhi kebutuhan operasional pendidikan.
Naskah departemen merupakan bahan ajaran yang disusun berdasarkan
referensi yang digunakan dalam rangka memenuhi tujuan kurikuler karena
belum adanya naskah sekolah sementara maupun naskah sekolah.

2) Naskah Sekolah Sementara. Adalah bahan ajaran hasil


peningkatan status dari naskah departemen oleh tim Pokja dan telah diteliti
oleh tim peneliti yang ditentukan oleh Pus/Cab/Fung AD yang bertanggung
jawab terhadap materi Bahan ajaran. Bahan ajaran yang diteliti telah
melampaui masa uji coba minimal 2 (dua) kali operasional pendidikan.
Pengesahan dilakukan oleh Dan/Dir/Ka Puscab/ Fung AD.

3) Naskah Sekolah. Adalah bahan ajaran hasil peningkatan status


dari naskah sekolah sementara oleh tim Pokja dan telah diteliti oleh tim
peneliti yang ditentukan oleh Pus/Cab/Fung AD yang bertanggung jawab
terhadap materi bahan ajaran. Bahan ajaran yang diteliti telah melampaui
masa uji coba minimal 2 (dua) kali operasional pendidikan. Pengesahan
dilakukan oleh Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

b. Bahan Ajaran Menurut Bentuknya. Dalam penyusunan Bahan Ajaran


telah ditentukan bentuknya meliputi :

1) Isi Bahan Ajaran. Setiap naskah departemen, naskah sekolah


sementara dan naskah sekolah berisi petunjuk umum, isi materi pelajaran
dan evalusi akhir pelajaran dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Petunjuk Umum. Merupakan pedoman bagi tenaga


pendidik atau Instruktur dalam mengoperasikan materi pelajaran.
Dalam petunjuk umum ini, tenaga pendidik atau instruktur telah diberi
pegangan bagaimana tujuan kurikuler dijabarkan menjadi tujuan yang
lebih spesifik (tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional
khusus), Metode mengajar, proses belajar mengajar, alat penolong
instruksi dan sumber bahan ajaran yang bisa digunakan serta
batasan kualifikasi tenaga pendidik atau instruktur yang diberi
wewenang mengajar pelajaran yang bersangkutan.

b) Isi Materi Pelajaran Terdiri Dari:

(1) Urutan yang sistematis materi pelajaran yang harus


diberikan dalam rangka pencapaian tujuan kurikuler;

(2) Materi pelajaran ini dipisahkan menjadi Bab-bab,


dimana setiap Bab merupakan sekelompok materi pelajaran
dalam mencapai TIU dari Bab yang bersangkutan;
24

(3) Setiap Bab selalu diakhiri dengan satu pasal tentang


evaluasi yang merupakan alat ukur bagi pencapaian TIU dari
Bab tersebut; dan

(4) Evaluasi Hasil Pelajaran. Terdiri dari sejumlah


pertanyaan atau tugas. Pertanyaan atau tugas ini merupakan
alat ukur dalam pencapaian tujuan kurikuler dari mata
pelajaran yang bersangkutan.

c) Susunan Halaman.

(1) Lembar pertama merupakan sampul dalam, yang isinya


sama dengan sampul luar.

(2) Keputusan pengesahan.

(3) Kode naskah dari kecabangan atau fungsi (Lampiran I).

(4) Petunjuk umum (Lampiran II)

(5) Daftar isi.

(6) Isi materi bahan ajaran (Lampiran III).

2) Organisasi Penyelenggaraan. Dalam penyusunan dan penomoran


bahan ajaran organisasi penyelenggaraannya disesuaikan menurut
tingkatan dari bahan ajaran yang disusun/revisi/peningkatan status bahan
ajaran.

a) Naskah Departemen.

(1) Danlemdik.

(2) Kadep/Kaprodi sesuai materi yang menjadi tanggung


jawabnya.

(3) Tenaga pendidik sesuai dengan materi yang diajarkan.

b) Naskah Sekolah Sementara.

(1) Dan/Dir/Ka dari Pus/Cab/ Fung AD masing-masing.

(2) Danlemdik Pus/Cab/Fung AD.

(3) Tim Peneliti yang terdiri dari:

- Dirbindiklat/Dirbincab;

- unsur Litbang; dan

- unsur Diklat.
25

c) Naskah Sekolah.

(1) Dan/Dir/Ka dari Pus/Cab/ Fung AD masing-masing.

(2) Tim Peneliti yang terdiri dari:

- Dirbindiklat/Dirbincab;

- unsur Litbang;

- unsur Dikum; dan

- pejabat terkait dengan materi.

c. Macam Bahan Ajaran Menurut Penggunaan:

1) Bahan ajaran tenaga pendidik adalah bahan ajaran yang digunakan


oleh tenaga pendidik sebagai pedoman dalam mendukung proses belajar
mengajar untuk tercapainya tujuan pendidikan; dan

2) Bahan ajaran peserta didik:

a) Bahan ajaran yang digunakan oleh peserta didik dalam rangka


mendukung tercapainya tujuan kurikuler; dan

b) Pada bahan ajaran peserta didik tidak dilengkapi dengan


petunjuk umum, evaluasi tiap bab dan evaluasi akhir pelajaran.

d. Tataran Kewenangan. Penyusunan, revisi dan peningkatan status bahan


ajaran di lembaga pendidikan Pus/Cab/Fung AD.

1) Naskah Departemen. Danlemdik kecabangan hanya memiliki


kewenangan untuk menyusun dan merevisi bahan ajaran dengan status
naskah departemen.

Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

a) Kadep/Kaprodi sesuai materi pelajaran tanggung jawabnya


mengajukan penyusunan/revisi bahan ajaran kepada Danlemdik;

b) Danlemdik mempelajari pengajuan penyusunan/revisi bahan


ajaran yang diajukan oleh Kadep/Kaprodi;

c) Danlemdik mengeluarkan surat perintah Pokja


penyusunan/revisi bahan ajaran yang terdiri dari Kadep dan tenaga
pendidik sesuai materi tanggung jawabnya;

d) Pokja mulai bekerja menyusun/ revisi bahan ajaran naskah


departemen;
26

e) Uji teori bahan ajaran dilaksanakan hanya sekali dengan cara


Pokja memaparkan konsep bahan ajaran hasil penyusunan/revisi
bahan ajaran dihadapan Danlemdik yang dihadiri oleh pejabat
Pus/Cab/Fung AD, pejabat lembaga pendidikan, Pokja; dan

f) Setelah bahan ajaran dinyatakan sempurna maka Danlemdik


mengesahkan berlakunya bahan ajaran naskah departemen.

2) Naskah Sekolah Sementara dan Naskah Sekolah.

a) Danlemdik mengajukan permohonan penyusunan/revisi dan


peningkatan status bahan ajaran dari naskah departemen
ditingkatkan menjadi naskah sekolah sementara atau dari naskah
sekolah sementara ditingkatkan menjadi naskah sekolah kepada
Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD dengan Dankodiklat TNI AD sebagai
tembusan disertai konsep bahan ajaran yang akan dilaksanakan
penyusunan/ revisi/peningkatan status bahan ajaran.

b) Danlemdik memaparkan konsep bahan ajaran dihadapan


Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

c) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD mengeluarkan surat perintah


pembentukan Pokja penyusunan/revisi/peningkatan status bahan
ajaran naskah sekolah sementara/naskah sekolah.

d) Konsep bahan ajaran diteliti oleh tim peneliti yang berada di


Pus/Cab/Fung AD, bilamana konsep bahan ajaran belum sempurna
maka tim peneliti mengembalikan konsep bahan ajaran tersebut
kepada tim Pokja untuk disempurnakan.

e) Setelah konsep bahan ajaran dinyatakan sempurna maka


Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD mengesahkan bahan ajaran yang telah
diteliti oleh tim peneliti dengan mengeluarkan surat keputusan.

e. Prosedur Penomoran Kode Bahan Ajaran. Pada dasarnya pemberian


nomor kode tersebut terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu kode dasar dan kode
pengembangan pada setiap bahan ajaran. Penentuan nomor kode dilakukan
oleh pembina Pus/Cab/Fung AD. Pengisian nomor kode dimulai dari:

1) Kode dasar;

2) Kode pengembangan;

3) Kode macam pendidikan;

4) Kode golongan pangkat;

5) Kode Bidang Studi (BS);

6) Kode Sub Bidang Studi (SBS); dan

7) Kode mata pelajaran.


27

f. Bentuk Bahan Ajaran. Yang dimaksud dengan bentuk bahan ajaran disini
yang menyangkut ketentuan ukuran buku, kualitas dan warna kertas serta ukuran
hurufnya. Dengan adanya bentuk buku dan kode penomoran buku akan
memudahkan dalam mencari bahan ajaran yang diperlukan. Untuk maksud di
atas ditentukan sebagai berikut:

1) Ukuran Buku. Menggunakan kertas kuarto ukuran A-4-297X210


mm.

2) Kualitas dan Warna Kertas.

a) Sampul Buku.

(1) Jenis Kertas: BS 170 gram.

(2) Warna : Hijau muda untuk NSS dan NS sedangkan


hijau tua untuk Nasdep.

(3) Tulisan: Hitam.

b) Isi Buku.

(1) Jenis Kertas : HVS 80 gram

(2) Warna : Putih.

(3) Tulisan : Hitam.

c) Ukuran Huruf.

(1) Pada Kertas Kulit/Sampul Depan.

(a) Tingkat Klasifikasi. Klasifikasi naskah sekolah


terletak pada bagian tengah atas dengan ukuran huruf
arial 12 kapital.

(b) Nama Instansi (Kopstuk satuan). Nama instansi


terletak pada bagian atas kiri dengan ukuran huruf arial
11 kapital.

(c) Jenis Naskah Sekolah TNI AD. Jenis naskah


sekolah terletak pada bagian tengah di bawah lambang
satuan, dengan ukuran huruf arial 24 kapital.

(d) Tentang. Tentang terletak di bawah jenis


naskah sekolah ditulis dengan huruf kecil semua
dengan huruf arial 12.
28

(e) Judul Naskah Sekolah TNI AD. Judul naskah


sekolah TNI AD terletak dibagian tengah di bawah jenis
naskah sekolah setelah tentang, dengan ukuran huruf
arial 24 kapital.

(f) Untuk. Terletak diantara judul naskah sekolah


TNI AD dan jenis pendidikan ditulis dengan huruf kecil
semua dengan huruf arial 12.

(g) Nomor Naskah Sekolah TNI AD. Nomor


naskah sekolah TNI AD terletak dibagian tengah di
bawah judul naskah sekolah TNI AD dengan ukuran
huruf/angka Arial 10 seperti contoh nomor : 19-03-B1-
B.0601.

(h) Pengesahan Naskah Sekolah TNI AD.


Pengesahan naskah sekolah TNI AD terletak di bagian
tengah di bawah nomor naskah sekolah TNI AD ukuran
huruf arial 10 kapital.

(i) Larangan memperbanyak atau mengutip terletak


di bagian paling bawah dengan ukuran huruf arial 10
kapital.

(2) Pada Isi Buku.

(a) Bagian. Bila isi buku disusun dalam bentuk


bagian, maka huruf yang digunakan huruf 12 kapital.

(b) Bab. Bab adalah merupakan judul tengah dari


uraian suatu naskah sekolah TNI AD. Kata-kata Bab
yang diikuti dengan huruf Romawi (I dan seterusnya)
dengan ukuran huruf/angka arial 12 kapital.

(c) Pasal. Pasal merupakan judul samping dari


uraian suatu Bab. Kata-kata pasal tidak ditulis dengan
angka Arab (1,2,3 dan seterusnya) yang diikuti judul
pokok uraian dari Bab. Ukuran huruf untuk pasal ini
adalah arial 12 (huruf pertama besar diikuti huruf
berikutnya kecil).

(d) Lain-lain.

i. Pada lembar pertama sesudah


kulit/sampul buku dicetak sesuai dengan isi
sampul/kulit naskah sekolah TNI AD.

ii. Pada lembar kedua dan seterusnya


(sesuai kebutuhan) dicetak duplikat keputusan
pengesahan.
29

Dalam menyiapkan surat keputusan pengesahan


pada bagian akhir sebelum tanggal/waktu
dikeluarkan keputusan pengesahan biasanya
dicantumkan.
Dengan catatan:
Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan segera diadakan
pembetulan seperlunya.

iii. Pada lembar berikutnya sesudah duplikat


keputusan pengesahan adalah judul, kode
Hanjar, petunjuk umum dan daftar isi.

iv. Lembar selanjutnya sesudah daftar isi


adalah naskah sekolah TNI AD yang sebenarnya.

v. Nomor halaman/isi menggunakan angka


Arab (1, 2 dan seterusnya) dan terletak ditengah
bagian atas setiap halaman isi naskah sekolah
TNI AD, sedangkan halaman sebelum isi buku/
naskah bahan ajaran menggunakan angka
Romawi kecil misalnya: i, ii, iii, iv, v dan
seterusnya.

vi. Nomor Pasal.

i) Nomor pasal pertama dari suatu


Bab adalah kelanjutan nomor pasal
terakhir dari Bab sebelumnya, apabila
Bab-bab tersebut masih dihalaman bagian
yang sama.

ii) Dalam setiap bagian penomoran


pasal dimulai dengan penomoran baru
lagi, yaitu mulai dari nomor pasal 1
sampai nomor berikutnya sesuai
ketentuan.

vii. Beberapa contoh penulisan pada kertas


sampul/isi buku dapat dilihat pada contoh nomor
”1”.

g. Tata Cara Penomoran Kode Bahan Ajaran. Pemberian nomor kode


merupakan kodefikasi dari bahan ajaran agar pelaksanaan dan pengertiannya
dapat seragam di seluruh jajaran lembaga pendidikan TNI AD. Pada dasarnya
pemberian nomor kode tersebut terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu kode dasar dan
kode pengembangan yang dapat membedakan antara lain nomor pembina
Pus/Cab/Fung, bidang studi (BS) sub bidang studi (SBS) dan mata pelajaran
sesuai dengan fungsi teknis militer tiap-tiap Pus/Cab/Fung AD dan Kodiklat TNI
AD, dapat dijelaskan sebagai berikut:
30

1) Pemberian nomor kode yang disebut kelompok kode dasar adalah


pembentukan nomor pembina fungsi teknis militer. Nomor pembina fungsi
sebagai berikut:

Fungsi Teknis Pembina No. Kode

1. Infanteri Pussenif 11

2. Armed Pussenarmed 12

3. Kavaleri Pussenkav 13

4. Zeni Ditziad 14

5. Perhubungan Dithubad 15

6. Arhanud Pussenarhanud 16

7. Teritorial Pusterad 17

8. Pendidikan Kodiklat TNI AD 19

9. Ajen Ditajenad 21

10. Keuangan Ditkuad 22

11. Bekang Ditbekangad 23

12. Hukum Ditkumad 24

13. Pom Puspomad 25

14. Peralatan Ditpalad 31

15. Kesehatan Ditkesad 33

16. Topografi Ditopad 34

17. Penerbangan Puspenerbad 41

18. Komando Kopassus 43

19. Bintal Disbintalad 51

20. Ops Tkt Strategis Seskoad 52

21. Binjasmil Disjasad 53

22. Psikologi Dispsiad 54

23. Penerangan Dispenad 55


31

24. Sejarah Disbintalad 56

25. Litbang Dislitbangad 58

26. Infolahta Disinfolahtad 61

27. Intelijen Pusintelad 72

2) Pemberian nomor kode yang disebut kelompok kode pengembangan


adalah Penentuan nomor macam naskah sekolah TNI AD, pendidikan dan
golongan pangkat serta bidang studi, sub bidang studi dan mata pelajaran
dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Macam bahan ajaran, terdiri dari 3 (tiga) macam dengan


nomor kode sebagai berikut:

(1) Naskah departemen:07;

(2) Naskah sekolah sementara: 03; dan

(3) Naskah sekolah:04.

b) Macam pendidikan dan golongan pangkat sebagai berikut:

(1) Macam pendidikan terdiri dari 5 (lima) macam


pendidikan dan nomor kode sebagai berikut:

- Dikma dan Diktuk: A;

- Dikbangum: B;

- Dikbangspes: C;

- Dikilpengtek: D; dan

- Dikalih: E.

(2) Sesuai dengan golongan kepangkatan terdiri dari 4


(empat) golongan dan nomor kode sebagai berikut:

- Perwira : 1;

- Bintara : 2;

- Tamtama : 3; dan

- Campuran Pa, Ba dan Ta: 4

(3) Fungsi utama, fungsi-fungsi dan mata pelajaran,


merupakan suatu kelompok kode dengan penjelasan sebagai
berikut:
32

(a) Kode fungsi utama ditentukan menggunakan


huruf besar, disusun menurut urutan huruf yang
banyaknya sesuai dengan Pus/Cab/Fung AD yang
bersangkutan;

(b) Kode fungsi-fungsi ditentukan menggunakan


angka disusun secara berurutan yang banyaknya sesuai
dengan jumlah fungsi-fungsi tiap Pus/Cab/Fung AD dan
Kodiklat TNI AD;
(c) Kode mata pelajaran ditentukan menggunakan
angka, disusun secara berurutan yang banyaknya
sesuai dengan mata pelajaran yang diperlukan untuk
menjabarkan fungsi tiap Pus/Cab/ Fung AD dan Kodiklat
TNI AD;
(d) Tata baca dengan mencantumkan tanda pemisah
(-) digunakan untuk membedakan pengertian
pengelompokan kode nomor tersebut di atas;
(e) Kode penomoran menggunakan susunan angka
dan huruf, maksimal 14 digit; dan
(f) Cara penyusunan dan pengertian kode sebagai
berikut:

KODE DASAR KODE PENGEMBANGAN


DIGIT DIGIT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tanda Tanda Huruf dan Tanda
Angka Angka Huruf dan Angka
baca baca Angka baca
Binfung
Tanda Pemisah (-)
Macam Bahan Ajaran
Tanda Pemisah (-)
Jenis Pendidikan dan Golongan Angkat
Tanda Pemisah (-)
Bidang Studi, Sub Bidang Studi dan Mata Pelajaran

Keterangan : 19 : Kodiklat TNI AD.


03 : Naskah Sekolah Sementara.
C : Dikbangspes.
1 : Perwira.
B : Keguruan (Bidang Studi).
01 : Ilmu Keguruan (Sub Bidang Studi).
04 : Mata Pelajaran (CMI)

Sehingga nomor kode ditulis: Nomor: 19-03-C1-B.0104


33

(4) Wewenang penentuan nomor kode diatur sebagai


berikut:

(a) Untuk penomoran kode dasar ditentukan oleh


Kasad;

(b) Untuk penomoran kode pengembangan ada


pada Kasad namun dalam pelaksanaanya
didelegasikan pada pembina Pus/Cab/Fung AD yang
bersangkutan; dan

(c) Untuk pembinaan dan registrasi kodefikasi


berada pada Dirajenad.

25. Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan.

a. Di lingkungan lembaga pendidikan TNI AD sebagai berikut:

1) Untuk kepentingan tenaga pendidik proses belajar mengajar,


dihimpun oleh departemen yang membidangi materi dalam bentuk paket
instruksi;

2) Untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, dihimpun pada


unit kerja penelitian dan pengembangan (Jianbangdik);

3) Untuk unit kerja yang menangani bahan ajaran dalam rangka


reproduksi/memperbanyak, dihimpun oleh pejabat yang menangani Alins/
Alongins; dan

4) Untuk bahan ajaran peserta didik di lembaga pendidikan dengan


menghilangkan petunjuk umum, evaluasi tiap bab dan evaluasi akhir
pelajaran.

b. Di luar Lembaga Pendidikan TNI AD.

1) Untuk memenuhi kepentingan badan/ Instansi di lingkungan TNI AD


dihimpun oleh badan/instansi yang bersangkutan.

2) Untuk kepentingan proses belajar mengajar di Satuan pengguna


dihimpun oleh satuan yang bersangkutan.

26. Prosedur pengajuan penyusunan/revisi dan peningkatan status bahan ajaran.


Sebelum dilaksanakan kegiatan penyusunan/revisi dan peningkatan status bahan
ajaran, lembaga pendidikan/LKT harus mengajukan secara resmi ke Komando Atas
tentang bahan ajaran yang akan dilaksanakan kegiatan penyusunan/revisi dan
peningkatan status bahan ajaran untuk mendapatkan persetujuan dan penentuan jumlah
alokasi mata pelajaran.
34

Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Lembaga pendidikan di lingkungan lembaga pendidikan jajaran Kodiklat


TNI AD.

1) Danlemdik mengajukan permohonan kepada Dankodiklat TNI AD


dengan melampirkan acara pendidikan sesuai dengan materi pelajaran yang
dioperasionalkan pada pendidikan yang dilaksanakan.

2) Tembusan permohonan dikirim kepada para pembina materi


pelajaran yang terkait (Pus/Cab/Fung AD).

3) Kodiklat TNI AD mengajukan permohonan kepada Kasad u.p. Aspers


Kasad dengan tembusan:

a) Pembina Materi (Pus/Cab/Fung AD);

b) Inspektorat Jenderal TNI AD; dan

c) Lembaga pendidikan yang memohon.

4) Kodiklat TNI AD menerima persetujuan dari Kasad.

5) Kodiklat TNI AD mengajukan permintaan personel sebagai tim Pokja


penyusunan/revisi dan peningkatan status bahan ajaran kepada
Pus/Cab/Fung AD yang terkait dengan materi pelajaran.

6) Dankodiklat TNI AD membuat surat perintah pembentukan Pokja


sesuai dengan materi pelajaran.

7) Pokja merencanakan, melaksanakan dan memaparkan kepada


pembina materi.

8) Khusus untuk konsep bahan ajaran naskah sekolah


sementara/naskah sekolah setelah dipaparkan oleh tim Pokja maka konsep
bahan ajaran tersebut diteliti terlebih dahulu oleh tim peneliti.

9) Setelah konsep bahan ajaran diteliti oleh tim peneliti maka pembina
materi mengesahkan berlakunya bahan ajaran dengan membuat keputusan.

10) Kodiklat TNI AD melaporkan hasilnya kepada Kasad u.p. Aspers


Kasad dengan tembusan:

a) Pembina materi;

b) Inspektorat Jenderal TNI AD; dan

c) Lembaga pendidikan yang terkait.

b. Lembaga Pendidikan Daerah (Rindam).

1) Danlemdik mengajukan secara hirarki kepada Aspers Kotama dengan


tembusan:
35

a) Dankodiklat TNI AD;

b) Inspektorat Jenderal TNI AD;

c) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD sesuai pembina materi; dan

d) Inspektorat Kodiklat TNI AD.

2) Aspers Kotama mengajukan permohonan kepada Dan/Dir/Ka


Pus/Cab/Fung AD sesuai pembina materi dan jenis pendidikan yang
dilaksanakan.

3) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD mengajukan permohonan


penyusunan/revisi dan peningkatan status bahan ajaran dengan
mencantumkan mata pelajaran sesuai jenis pendidikan yang dilaksanakan
kepada Dan Kodiklat TNI AD.

4) Kodiklat TNI AD menghimpun pengajuan dari Dan/Dir/Ka


Pus/Cab/Fung AD.

5) Dan Kodiklat TNI AD mengajukan permohonan penyusunan/revisi


dan peningkatan status bahan ajaran kepada Kasad u.p. Aspers Kasad.

6) Setelah mendapatkan persetujuan dari Kasad u.p. Aspers Kasad


maka Dan Kodiklat TNI AD mengeluarkan surat perintah Pokja
penyusunan/revisi dan peningkatan status bahan ajaran, personel Pokja dari
Pus/Cab/Fung AD sesuai mata pelajaran dan jenis pendidikan yang
dilaksanakan.

7) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD melaporkan kepada Dankodiklat TNI


AD bahwa kegiatan penyusunan/revisi dan peningkatan status bahan ajaran
telah selesai dilaksanakan.

8) Dankodiklat TNI AD melaporkan kepada Kasad u.p. Aspers Kasad


bahwa kegiatan penyusunan/revisi dan peningkatan status bahan ajaran
telah selesai dilaksanakan.

c. Lembaga Pendidikan Pusat TNI AD.

1) Danlemdik mengajukan permohonan kegiatan penyusunan/revisi dan


peningkatan status bahan ajaran kepada Kasad u.p. Aspers Kasad.

2) Danlemdik menerima persetujuan Kasad.

3) Danlemdik mengajukan permintaan personel kepada Pus/Cab/Fung


AD yang terkait dengan materi pelajaran.

4) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD mengeluarkan surat perintah kepada


personelnya untuk bergabung sebagai tim Pokja kegiatan penyusunan/revisi
dan peningkatan status bahan ajaran di lembaga pendidikan pusat.
36

5) Pokja merencanakan, melaksanakan dan memaparkan kepada


pembina materi.

6) Pengesahan materi dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Naskah departemen setelah dilaksanakan uji teori dihadapan


Danlemdik dan pejabat terkait dengan materi maka dilanjutkan
pengesahan oleh Komandan lembaga pendidikan pusat; dan

b) Naskah sekolah sementara dan naskah sekolah: setelah


dilaksanakan pemeriksaan oleh tim peneliti dan uji teori dihadapan
pejabat Pus/Cab/Fung AD terkait dengan materi maka dilanjutkan
pengesahan oleh Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

7) Danlemdik melaporkan hasilnya kepada Kasad u.p. Aspers Kasad.

d. Ketentuan Revisi dan Peningkatan Status Bahan Ajaran:

1) Minimal telah dioperasionalkan selama 2 kali;

2) Perubahan doktrin;

3) Kebijakan dari Komando Atas;

4) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

5) Adanya alut sista baru.

BAB V
PENYUSUNAN PERSIAPAN MENGAJAR

27. Umum. Persiapan Mengajar (Siapjar) adalah pedoman Gumil dalam


melaksanakan tugas mengajar/melatih. Pedoman ini berisikan penjabaran tujuan yaitu
TIU yang tercantum dalam Progjar menjadi TIK yang merupakan tujuan yang lebih konkrit
dan harus dicapai Serdik dalam setiap langkah dari suatu pertemuan dalam proses
belajar mengajar.

28. Dasar penyusunan. Siapjar disusun berdasarkan :

a. Progjar, khususnya program pengajaran pada mata pelajaran yang


bersangkutan dengan disertai Bahan Ajarannya.

b. Bahan Ajaran yang bersangkutan.

c. Jadwal mingguan.
37

29. Pokok-pokok materi penyusunan.

a. Format Siapjar. Dalam lingkungan pendidikan TNI AD terdapat dua format


Siapjar yang masing-masing berisikan materi yang sama, yaitu Siapjar format 3
kolom dan Siapjar format 9 kolom. (Lihat contoh No. 3 a dan 3.b ).

b. Data-data yang diperlukan.

1) Dari Progjar meliputi data-data :

a) Tujuan kurikuler mata pelajaran tersebut.

b) Berbagai TIU dari hasil penjabaran tujuan kurikuler.

c) Pokok-pokok materi bahasan setiap pertemuan.

d) Waktu yang dibutuhkan setiap pertemuan untuk mencapai


masing-masing TIU.

e) Pokok-pokok materi evaluasi untuk mengukur keberhasilan


setiap TIU dan keberhasilan pencapaian tujuan kurikuler secara
keseluruhan.

f) Waktu yang dibutuhkan untuk evaluasi keseluruhan.

2) Dari Bahan Ajaran, meliputi kandungan isi seluruh mata pelajaran


yang bersangkutan, yang mencakup seluruh pokok materi bahasan yang
tercantum dalam program pengajaran.

3) Dari jadwal mingguan, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan


pelaksanaannya meliputi, waktu, pertemuan keberapa, nama Gumil, tempat
dan pakaian serta keterangan lain yang dibutuhkan.

30. Langkah-langkah Penyusunan Siapjar.

a. Sebelum menentukan format Siapjar mana yang akan digunakan (kecuali


telah ditentukan terlebih dahulu), langkah-langkah umum dalam menyusun Siapjar
adalah sebagai berikut :

1) Siapkan Bahan Ajaran yang bersangkutan serta Progjarnya.

2) Periksa dalam Progjar, berapa kali pertemuan mata pelajaran


tersebut disampaikan baik berupa teori, praktek maupun evaluasinya.

3) Untuk setiap pertemuan jabarkan hal-hal berikut kedalam setiap


Siapjar, untuk mempermudah langkah pengerjaan, kerjakan penjabarannya
dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
38

a) Periksa pokok materi pelajaran yang harus disampaikan dalam


pertemuan tersebut, selanjutnya berdasarkan isi bahan ajaran, bagi
pokok materi pelajaran tersebut ke dalam pokok-pokok bahasan
dimana setiap pokok bahasan akan disampaikan dalam setiap
langkah dalam kegiatan pertemuan tersebut.

b) Ukur berapa lama (dalam menit) setiap pokok bahasan


tersebut yang akan disampaikan sehingga kalau dijumlahkan
seluruhnya akan menghabiskan waktu yang disediakan untuk
menyelesaikan pertemuan tersebut.

c) Jabarkan TIU pertemuan tadi ke dalam berbagai TIK yaitu


tujuan yang harus dicapai dari setiap langkah yang telah ditentukan di
atas. Dalam menjabarkan TIU ke dalam berbagai TIK perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(1) Analisa secara cermat apakah TIU yang berhubungan


dengan pelajaran tersebut sudah cukup konkrit untuk dicapai
dalam satu proses belajar mengajar.

(2) TIK-TIK yang dijabarkan untuk mencapai TIU tersebut


harus merupakan kebulatan yang utuh dan komprehensif.

(3) Apabila pokok materi yang ditentukan dalam Progjar


dengan TIU nya tidak dapat dijabarkan ke dalam pokok
bahasan yang lebih detail maka TIU tersebut otomatis menjadi
TIK (tidak perlu dijabarkan lagi).

d) Tentukan Metode penunjang yang digunakan untuk


memperkuat Metode utama, misal : Metode ceramah ditambah
Metode tanya jawab dll.

e) Susunlah pokok-pokok materi evaluasi dalam Progjar ke dalam


bahan-bahan evaluasi dalam bentuk kalimat tanya yang akan dipakai
untuk mengukur keberhasilan setiap TIU yang akan disampaikan
dalam kegiatan pemeriksaan pada setiap langkah.

f) Susunlah bahan evaluasi pengukuran keberhasilan


pencapaian TIU dalam bentuk kalimat-kalimat pertanyaan yang
merangkum seluruh pokok materi evaluasi dalam pertemuan tersebut
yang akan disampaikan pada kegiatan pemeriksaan di akhir
pertemuan.

g) Tentukan Alins/Alongins yang dibutuhkan untuk membantu


keberhasilan pencapaian TIU/TIK.

h) Susunlah urutan penyajian materi pelajaran pada pertemuan


tersebut yang pada garis besarnya mencakup tiga kegiatan :

(1) Pendahuluan/permulaan. Kegiatan ini merupakan


kegiatan appersepsi yaitu yang berhubungan dengan usaha
untuk menyamakan pandangan terhadap materi yang akan
disampaikan dalam kegiatan berikutnya (Inti).
39

(Pendahuluan digunakan pada pertemuan pertama, kegiatan


ini disebut permulaan apabila pertemuan ini merupakan
pertemuan kedua, ketiga dan selanjutnya)

(a) Kegiatan pendahuluan (pada pertemuan


pertama).

i. Untuk bentuk pelajaran teori.

i) Perkenalan (bila perlu/Gadik


pertama kali tampil di kelas yang
bersangkutan)

ii) Pengantar, merupakan uraian


khusus berisi appersepsi dengan berbagai
teknis pendekatan baik ilmiah maupun
cerita ringan yang mengarah ke judul
pelajaran.
iii) Penulisan judul materi pelajaran.
dd) Penyampaian tujuan, khususnya
tujuan kurikuler sehingga Pais mengerti
secara jelas tentang sasaran mempelajari
pelajaran tersebut.
iv) Ruang lingkup pelajaran, sesuai
Progjar, selanjutnya sampaikan lingkup
untuk pertemuan pertama yang
merupakan bagian ruang lingkup
keseluruhan.
v) Referensi, apabila diperlukan.
vi) Pengertian-pengertian. Berupa
penjelasan berbagai pengertian yang
selalu terkait dalam penyampaian mata
pelajaran yang bersangkutan.

ii. Untuk bentuk pelajaran Praktek.


Kegiatan pendahuluan dalam Metode Praktek
pada dasarnya sama dengan Metode pelajaran
Teori, hanya kegiatan-kegiatan tersebut di atas
dilakukan secara lisan, serta diawali dengan
kegiatan tindakan keamanan dan diakhiri dengan
kegiatan demonstrasi materi yang akan
disampaikan pada pertemuan tersebut tanpa
diberikan komentar, yang diperagakan oleh
Pembantu Pelatih/Tim Demlat.

iii. Tindakan keamanan adalah pemeriksaan


kondisi fisik, jumlah personel dan materiil, serta
keamanan senjata yang digunakan, sehingga
pada saat pelaksanaan kegiatan tidak mengalami
hal-hal yang tidak diharapkan.
40

(b) Kegiatan Permulaan (pada pertemuan kedua,


ketiga dan selanjutnya).

i. Untuk metode pelajaran teori/ceramah.

i) Pemeriksaan pelajaran yang lalu,


kegiatan ini merupakan upaya
pemeriksaan terhadap pemahaman materi
yang disampaikan pada pertemuan
sebelumnya, yang dilaksanakan dengan
cara :
(i) Memberikan kesempatan
bertanya.
(ii) Menyampaikan pertanyaan
pemeriksaan yang menyangkut isi
materi pertemuan yang lalu.
(iii) Pengantar, merupakan
uraian khusus berisi appersepsi
dengan berbagai teknik
pendekatan baik ilmiah maupun
cerita ringan yang mengarah pada
topik/pokok bahasan yang akan
disampaikan.
ii) Penulisan judul pokok bahasan
yang merupakan sub judul mata pelajaran,
serta uraian singkat ruang lingkupnya.

iii) Tujuan yang merupakan TIU perlu


disampaikan.

ii. Untuk bentuk pelajaran praktek. Kegiatan


permulaan dalam metode praktek/ketangksanan
pada dasarnya sama dengan metode pelajaran
teori, hanya kegiatan tersebut di atas
disampaikan secara lisan, serta diawali dengan
tindakan kemanan dan diakhiri dengan kegiatan
demonstrasi materi yang akan disampaikan.

(2) Inti.

(a) Untuk bentuk pelajaran teori. Kegiatan inti


dibagi dalam beberapa langkah, dimana setiap langkah
membahas satu pokok bahasan dan pencapaian satu
TIK, kegiatan setiap langkah terdiri dari :
i. Uraian. Yaitu penjelasan secara rinci dari
pokok bahasan yang disampaikan dengan
menggunakan pedoman-pedoman dasar CMI.
41

ii. Kesempatan bertanya. Yaitu waktu yang


diberikan kepada Serdik untuk bertanya, dengan
menggunakan teknik menjawab seperti yang
ditentukan dalam CMI.
iii. Pemeriksaan. Yaitu kegiatan untuk
pengukuran keberhasilan pencapaian TIK
dengan cara menyampaikan pertanyaan pokok-
pokok materi evaluasi yang telah disusun
sebelumnya.

(b) Diskusi, yaitu kegiatan diskusi yang dilaksanakan


oleh peserta didik yang dipandu oleh tenaga pendidik
dengan sasaran permasalahan atau persoalan yang
berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari dengan
membentuk kelompok kecil. Adapun ketentuan
sebagai berikut:

i. Kegiatan diskusi menggunakan 1/3 waktu


yang dialokasikan dalam setiap pertemuan;

ii. Dilaksanakan sebagai kegiatan inti dalam


setiap akhir pertemuan, dengan tiap pok 4 s.d. 5
orang; dan

iii. Kegiatan diskusi hanya dilaksanakan pada


kegiatan pelajaran teori.

(c) Untuk bentuk pelajaran praktek. Kegiatan inti


pada dasarnya sama dengan bentuk pelajaran teori
tetapi karena sifat yang berbeda, maka kegiatannya
dalam setiap langkah adalah sebagai berikut :

i. Demonstrasi langkah, yaitu peragaan


gerakan yang disampaikan pada langkah
tersebut diperagakan oleh pembantu Pelatih/Tim
Demlat tanpa diberi komentar.
ii. Penjelasan, yaitu uraian pelatih terhadap
gerakan materi yang disampaikan secara rinci
dan runtut yang dibantu dengan peragaan oleh
pembantu Pelatih/Tim Demlat secara parsial
bagian demi bagian dengan menggunakan
pedoman-pedoman dasar CMI.
iii. Meniru/mencoba, yaitu kesempatan yang
diberikan kepada Serdik untuk meniru/mencoba
gerakan materi yang dijelaskan dengan
mendapat bimbingan secara parsial dari para
Pembantu Pelatih. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara perorangan atau kelompok, sesuai
dengan Alins/Alongins yang tersedia serta waktu
yang dialokasikan.
42

iv. Kesempatan bertanya, yaitu kesempatan


bertanya yang diberikan kepada Serdik tentang
materi yang disampaikan, dengan catatan
jawaban diberikan dalam bentuk gerakan (hindari
jawaban secara lisan).
v. Pemeriksaan, yaitu kegiatan pemeriksaan
dilakukan dengan menyuruh Serdik untuk
melakukan gerakan materi yang disampaikan
sampai benar yang pelaksanaannya dapat
secara perorangan atau kelompok sesuai dengan
kondisi.

(3) Akhir/Penutup. Kegiatan ini merupakan kegiatan


Akhir/penutup dari seluruh kegiatan pertemuan PBM yang
dilaksanakan pada hari itu. Kegiatan ini disebut akhir
pertemuan tersebut bukan pertemuan terakhir dari
penyampaian materi pelajaran sesuai Progjar, sebaliknya
disebut penutup apabila kegiatan tersebut merupakan ahkir
kegiatan dari seluruh pertemuan dalam hal ini seluruh isi mata
pelajaran telah selesai disampaikan.

(a) Akhir (pada pertemuan bukan yang terakhir).

i. Untuk bentuk pelajaran teori.


i) Kesempatan bertanya.
Memberikan kesempatan bertanya kepada
Serdik untuk bertanya terhadap seluruh
materi pelajaran pada pertemuan tersebut.
ii) Pemeriksaan. Menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan kepada Serdik
sesuai materi pokok bahasan pada
pertemuan tersebut.

iii) Ringkasan. Penyampaian secara


singkat isi seluruh materi pelajaran pada
pertemuan tersebut.
iv) Penekanan. Penjelasan singkat
hal-hal yang harus dipahami sesuai TIU
terhadap pokok-pokok bahsan yang telah
disampaikan.

ii. Untuk bentuk pelajaran


praktek/ketangkasan.
i) Kesempatan bertanya.
Memberikan kesempatan bertanya kepada
Serdik untuk bertanya terhadap seluruh
materi pelajaran pada pertemuan tersebut.
43

ii) Pemeriksaan. Menyampaikan


Instruksi untuk melakukan
gerakan/tindakan terhadap seluruh materi
pelajaran praktek pada pertemuan
tersebut.
iii) Ringkasan. Menyampaikan
penjelasan secara singkat terhadap
seluruh materi pelajaran praktek pada
pertemuan pertama tersebut.

iv) Penekanan. Memberikan


penjelasan secara singkat hal-hal yang
harus dipahami sesuai TIU terhadap
pokok-pokok materi pelajaran praktek
pada pertemuan tersebut.
v) Demonstrasi. Kegiatan peragaan
seluruh gerakan materi yang disampaikan
pada pertemuan tersebut, yang dilakukan
oleh Pembantu Pelatih/Tim Demlat tanpa
diberi komentar.

vi) Kegiatan diakhiri dengan


pengecekan personel dan materiil yang
digunakan.

(b) Penutup. (Pada pertemuan terakhir dari


penyampaian mata pelajaran yang bersangkutan).
Kegiatannya seperti akhir tersebut di atas hanya materi
yang menyangkut seluruh isi pelajaran pada seluruh
pertemuan yang dialokasikan sesuai Progjar.

a. Setelah selesai menyusun materi Siapjar, masukkan materi-materi tersebut


ke dalam format yang dipilih baik format 3 kolom atau format 9 kolom.

31. Pengisian Format Siapjar.

a. Format Siapjar 9 Kolom.

1) Bagian Kepala.

a) Kopstuk. Ditulis kopstuk lembaga yang bersangkutan.


b) Judul. Diisikan sesuai kenyataan, meliputi :

(1) Pendidikan : ..................


(2) Mata Pelajaran : ..................
(3) Jumlah JP Seluruhnya : ..................
(4) Jumlah JP utk mencapai TIU :. .................
44

(5) Tujuan Kurikuler : ..................


(6) Waktu : ..................

2) Bagian Inti.

a) Kolom 1 tentang TIU. Tuliskan TIU yang hendak dicapai


dalam pertemuan, sesuai dengan rumusan TIU yang tercantum
dalam Progjar.

b) Kolom 2 tentang TIK. Tuliskan rumusan TIK untuk setiap


langkah dalam pertemuan, sebagai hasil penjabaran TIU. Penulisan
TIK pada kolom 2 sejajar dengan uraian yang akan dijelaskan.

c) Kolom 3 tentang urutan penyajian dan materi yang akan


diajarkan. Tulisakan secara berurutan setiap kegiatan PBM meliputi
pendahuluan/permulaan, inti yang dibagi dalam beberapa langkah,
serta akhir/penutup.

(1) Urutan penyajian yang ditulis pada kolom 3 berdasarkan


langkah-langkah penyusunan Siapjar.

(2) Pada kolom ini juga dituliskan rencana papan tulis/


rencana slide termasuk penggunaan Alins lain yang
dibutuhkan.

d) Kolom 4 tentang Pembagian Waktu Teori. Tuliskan


kebutuhan waktu yang dialokasikan khusus teori. Waktu yang
dicantumkan adalah waktu yang direncanakan hasil penjabaran
waktu yang dialokasikan dalam Progjar dan dinyatakan dalam
hitungan menit.

e) Kolom 5 tentang Pembagian Waktu Praktek. Pengisian


seperti pada kolom 4.

f) Kolom 6 tentang Metode Mengajar. Tuliskan pada setiap


kegiatan baik pada pendahuluan / permulaan, inti yang terbagi dalam
langkah, maupun akhir / penutup, jenis metode yang digunakan.

g) Kolom 7 tentang Alins / Alongins. Tuliskan jenis Alins/


Alongins yang digunakan pada setiap langkah.

h) Kolom 8 tentang Materi Evaluasi. Tuliskan materi evaluasi


yang akan disampaikan dalam bentuk kalimat pertanyaan untuk
mengukur keberhasilan setiap TIK. Penulisan materi evaluasi pada
setiap kegiatan pemeriksaan baik pemeriksaan pada setiap langkah
maupun kegiatan pemeriksaan diakhir pertemuan.

i) Kolom 9 tentang Keterangan. Diisikan bila diperlukan.


45

3) Bagian Penutup.

a) Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun pembuatan.

b) Tajuk tanda tangan penyusun (Gumil pengajar materi dan


diketahui oleh Kadep pembina materi pelajaran ).

b. Format Siapjar 3 kolom.

1) Bagian Kepala.

a) Kopstuk. Ditulis kopstuk lembaga yang bersangkutan.


b) Judul. Diisikan sesuai kenyataan, meliputi :
(1) Pendidikan : .................
(2) Mata Pelajaran : .................
(3) Jumlah JP Seluruhnya : .................
(4) Jumlah JP utk mencapai TIU : .................
(5) Tujuan Kurikuler : .................
(6) Waktu ..................
(7) Metode : .................
(8) Alins / Alongins : .................

2) Bagian Inti.
a) Kolom 1 tentang Waktu. Tuliskan waktu yang dibutuhkan
sesuai dengan hasil penjabaran alokasi yang ditentukan dalam
Progjar.
(1) Waktu dinyatakan dalam menit diisikan untuk setiap
kegiatan baik dalam pendahuluan/permulaan, inti maupun
akhir/penutup.

(2) Khususnya untuk kegiatan inti, alokasi dijabarkan


kembali kedalam alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap
langkah dinyatakan dalam menit
Contoh :
65’ INTI
(20’) 1. Langkah kesatu
(25’) 2. Langkah kedua
(20’) 3. Langkah ketiga

b) Kolom 2 tentang pokok-pokok materi pelajaran dan rencana


papan tulis.

(1) Isikan secara berurutan setiap pokok-pokok materi yang


disampaikan.

(2) Mengawali setiap langkah dengan menuliskan pokok


bahasan, sub pokok bahasan yang akan disampaikan serta
TIK-TIK yang harus dicapai.
46

(3) Inti penulisan pokok bahasan berupa rencana papan


tulis/rencana slide bagi yang bersifat teori, atau langkah
kegiatan yang bersifat praktek.

c) Kolom 3 tentang Uraian / Kegiatan. Tulisan tentang uraian


singkat pada setiap pokok bahasan, atau berbagai keterangan yang
dibutuhkan. Khusus pada kegiatan pemeriksaan, tulisankanberbagai
materi evaluasi sebagai bahan pengukuran keberhasilan setiap TIK.
Materi evaluasi ditulis dalam bentuk kalimat tanya.

5) Bagian Penutup.

a) Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun pembuatan.

b) Tajuk tanda tangan penyusun ( Gumil pengajar materi dan


diketahui diketahui oleh Kadep pembina materi pelajaran ).

6) Contoh Siapjar 3 kolom. Lihat pada contoh – 3.a

7) Contoh Siapjar 9 kolom. Lihat pada contoh – 3.b

BAB VI
PENYUSUNAN BUKU/BAHAN LATIHAN PESERTA DIDIK

32. Umum. Buku/Bahan Latihan Serdik (BLS) adalah Buku/Bahan/Lembaran


yang berisi petunjuk-petunjuk, penugasan, soal latihan untuk meningkatkan pemahaman
Serdik terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.

33. Dasar Penyusunan. Buku/Bahan Latihan Peserta Didik disusun berdasarkan :


a. Program pengajaran.
b. Persiapan mengajar.
c. Bahan Ajaran.
d. Jadwal Pelajaran.

34. Pokok-pokok Materi Penyusunan.


a. Bentuk format. (Lihat Contoh No. 4.a).
b. Data-data yang diperlukan.
1) Dari Progjar. Meliputi data-data :

a) Mata pelajaran dan tujuan kurikuler dari pelajaran yang


bersangkutan.

a) Tujuan Instruksional Umum sebagai penjabaran dari Tujuan


Kurikuler.
47

c) Jumlah pertemuan dan materi pelajaran dalam setiap


pertemuan.
2) Dari Persiapan Mengajar. Materi yang akan diajarkan/ pokok-pokok
materi pelajaran.
3) Dari Bahan Ajaran. Evaluasi tiap bab dan evaluasi akhir
pelajaran.

4) Dari Jadwal Pelajaran. Waktu pertemuan pada proses belajar


mengajar materi pelajaran tersebut.

35. Langkah-langkah Penyusunan Buku/Bahan Latihan Serdik.

a. Siapkan Progjar, Hanjar, Siapjar dan Jadwal Pelajaran dari mata pelajaran
tersebut.

b. Masukkan data-data dari Progjar ke dalam format yang telah ditentukan,


berupa : Mata Pelajaran, Tujuan Kurikuler, Tujuan Instruksional Umum (TIU),
Jumlah Pertemuan pelajaran bentuk teori dan Materi setiap Pertemuan.

c. Masukkan data-data dari Hanjar berupa materi evaluasi tiap Bab dan
evaluasi akhir pelajaran yang dibagi sesuai jumlah pertemuan/Bab dalam Progjar.

d. Masukkan data-data dari Siapjar dengan mengacu kepada pemeriksaan


tiap-tiap TIK dari setiap TIU yang telah dirumuskan dalam Siapjar sesuai butir-butir
rumusan persoalan latihan untuk setiap pokok bahasan dalam Hanjar (berupa
materi evaluasi tiap bab dan evaluasi akhir pelajaran).

e. Buatlah petunjuk pengerjaan/penyelesaian persoalan dengan singkat, jelas


dan tegas.

f. Buatlah kolom berisi catatan Gadik, nilai, paraf Siswa/Pelajar dan Gadik
pada akhir setiap jawaban dari soal pertanyaan pada setiap pertemuan, dengan
maksud untuk :

1) Catatan Gadik, untuk memberikan catatan kepada peserta didik


tentang hal-hal yang berkaitan dengan hasil pekerjaan peserta didik
(kekurangan-kekurangan hasil pekerjaannya).
2) Nilai, untuk memberikan tolok ukur pemahaman peserta didik
terhadap hasil pekerjaannya (tidak masuk dalam nilai prestasi).
3) Paraf Siswa dan Paraf Gadik, untuk membuktikan bahwa pekerjaan
sudah dikerjakan Siswa dan dikoreksi oleh Gadik.
4) Buku/Bahan Latihan Serdik dibuat oleh Gadik yang mengajar materi
pelajaran tersebut dan diketahui oleh Kadep Pembina materi, yang
dicantumkan pada bagian akhir Buku/Bahan Latihan Serdik.

g. Buku/Bahan Latihan Serdik diberikan kepada Serdik secara perorangan dan


juga merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam isi tas Paket
Instruksi.
48

BAB VII
PENYUSUNAN PERANGKAT PENGUJIAN

36. Umum. Perangkat pengujian yang berisi soal ujian dapat dijadikan pedoman
bagi Serdik untuk memahami sampai seberapa jauh materi pelajaran dapat diserap oleh
Serdik dihadapkan kepada pencapaian tujuan kurikuler/pelajaran.

37. Dasar Penyusunan. Perangkat Pengujian disusun berdasarkan :


a. Bujuknik tentang EHB di lingkungan Lemdik TNI AD.
b. Program Pengajaran materi yang bersangkutan.
c. Bahan Ajaran materi yang bersangkutan.

38. Pokok-pokok Materi Penyusunan.


a. Perangkat pengujian berisi kumpulan/himpunan soal-soal yang disusun
berdasarkan materi pelajaran yang akan digunakan untuk menyusun naskah ujian
dalam bentuk ujian tertulis maupun ujian praktek. Perangkat pengujian adalah
bukan naskah ujian.

b. Data-data yang diperlukan.

1) Dari Bujuknik tentang EHB, meliputi data-data :


a) Bentuk persoalan (BS, pilihan, isian, uraian,
ketangkasan/keterampilan).
b) Checklist penilaian praktek.

2) Dari program pengajaran, meliputi data-data :

a) Jumlah jam/alokasi waktu untuk evaluasi tertulis (teori)


maupun penilaian/evaluasi praktek.
b) Tujuan kurikuler dan TIU serta pokok-pokok bahasan/materi
pelajaran dan pokok-pokok materi evaluasi.

3) Dari Bahan Ajaran diperlukan data seluruh isi pelajaran dari pokok
bahasan pertama sampai dengan pokok bahasan terakhir dari setiap mata
pelajaran yang bersifat teori.

4) Penyusunan perangkat pengujian yang dimasukkan dalam Tas Paket


Instruksi adalah : untuk pelajaran teori berupa soal-soal ujian (minimal
200 % dari alternatif yang dipilih sesuai bentuk soal ujian yang telah
ditentukan dalam Bujuknik EHB yang berlaku), untuk pelajaran praktek
berupa checklist sesuai ketentuan dalam Bujuknik EHB.
49

39. Langkah-langkah Penyusunan Perangkat Pengujian.

a. Pilih salah satu dari 3 (tiga) alternatif persoalan yang akan diujikan, dari 7
(tujuh) kemungkinan alternatif sesuai ketentuan dalam Bujuknik tentang EHB.
Bentuk tes pelajaran teori yaitu tes tertulis obyektif (benar-salah, pilihan jamak,
isian), tes tertulis subyektif (uraian/essay) dan untuk bentuk tes pelajaran
praktek meliputi tes aplikasi/praktek ketangkasan/ keterampilan sesuai format
cheklist (Lihat contoh No. 5.a).

b. Buatlah petunjuk yang diperlukan dalam menyelesaikan/ mengerjakan


persoalan sesuai alternatif soal yang dipilih dengan singkat, jelas dan tegas.

c. Rumuskan butir-butir tes/persoalan dengan teknik yang benar sesuai yang


telah diatur dalam Bujuknik tentang EHB.

d. Rumusan butir-butir tes harus mengacu pada TIK, TIU maupun Tujuan
Kurikuler.

e. Tentukan klasifikasi soal mudah, sedang dan sukar untuk setiap item tes
uraian pelajaran teori. Untuk pelajaran yang bersifat praktek agar disiapkan
cheklist pengukuran tingkat keterampilan disesuaikan dengan ketentuan pada
Bujuknik tentang EHB. Materi untuk mengukur tingkat keterampilan (memuat
ketepatan, kecepatan dalam melaksanakan tindakan yang diharapkan) disesuaikan
dengan kebutuhan pengukuran keterampilan teknis/taktis dari Puscab/Fung
masing-masing.

f. Tentukan bobot nilai setiap item tes sesuai tingkat kesukarannya.


(Lihat Bujuknik tentang EHB).

BAB VIII
PENYUSUNAN DAFTAR ALINS/ALONGINS

40. Umum. Daftar Alins / Alongins berisi Alins / Alongins yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar pada mata pelajaran yang bersangkutan, dibuat oleh Gumil dan
diketahui oleh Kadep pembina materi pelajaran.

41. Dasar Penyusunan.


a. Program pengajaran mata pelajaran yang bersangkutan.
b. Persiapan mengajar mata pelajaran yang bersangkutan.
c. Metode yang digunakan dalam Proses Belajar Mengajar.
d. Jumlah peserta didik.

42. Pokok-pokok materi penyusunan.


a. Format (Lihat contoh No. 6).
b. Data-data yang diperlukan.
50

1) Dari program pengajaran, meliputi data-data :


a) Pokok materi pelajaran, untuk menentukan Alins/Alongins yang
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
b) TIU, untuk menentukan standart yang harus dicapai dalam
penggunaan Alins/Alongins yang dibutuhkan dalam rangka
pencapaian TIU.
c) Jumlah jam pertemuan, untuk menentukan Alins/Alongins yang
disiapkan/dibutuhkan pada setiap pertemuan terkait dengan pokok
materi pelajaran.

2) Dari persiapan mengajar, meliputi data-data :


a) Pokok materi pelajaran, untuk menentukan Alins/Alongins yang
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.

b) TIK, untuk menentukan standart yang harus dicapai dalam


penggunaan Alins/Alongins yang dibutuhkan dalam rangka
pencapaian TIK.

3) Metode, untuk menentukan Alins/Alongins yang tepat sesuai Metode


yang akan digunakan pada pokok materi pelajaran yang bersangkutan
dalam rangka pencapaian TIK.
4) Jumlah peserta didik akan menentukan jumlah Alins/ Alongins yang
diperlukan, agar dapat dicapai keseimbangan antara jumlah Serdik dengan
alokasi jumlah JP, sesuai dengan jenis kelas (kecil, sedang dan besar).

43. Langkah-langkah Penyusunan Daftar Alins/Alongins.


a. Format sesuai contoh No. 6.
b. Kolom 1, diisi nomor urut pertemuan.
c. Kolom 2, diisi TIU sesuai bunyi TIU dalam Progjar dari Mata Pelajaran yang
bersangkutan.
d. Kolom 3, diisi Pokok Materi Pelajaran sesuai Progjar dari Mata Pelajaran
yang bersangkutan.
e. Kolom 4, diisi macam Alins/Alongins yang diperlukan sesuai kebutuhan
untuk mencapai TIK dan TIU.
f. Kolom 5, diisi jumlah Alins/Alongins yang dibutuhkan untuk mencapai TIK
dan TIU.
g. Kolom 6, diisi jumlah Serdik dalam kegiatan proses belajar mengajar.

h. Kolom 7, diisi tempat dilaksanakannya kegiatan proses belajar mengajar.


i. Kolom 8, diisi tanggal dilaksanakannya kegiatan proses belajar mengajar.
j. Kolom 9, diisi jam keberapa dilaksanakannya kegiatan proses belajar
mengajar.
k. Kolom 10, diisi hal-hal yang diperlukan dan belum diatur pada kolom 1 s.d 9.
RAHASIA
51

BAB IX
PENUTUP

44. Penutup. Demikian Naskah Sekolah Sementara tentang Paket Instruksi ini
untuk dijadikan Bahan Ajaran pada Pendidikan Guru Militer Pratama.

a.n. Komandan Kodiklat


Dirdik

Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai